Anda di halaman 1dari 19

P E N G E N A L A N S TA N D A R

P E L AYA N A N K E B I D A N A N
1-25
KELOMPOK 1

Anggota :
• Aas Siti Masitoh
• Ajeng Sintia
• Alfiyana Ilma kaffah
• Amelia Mubarokah Putri
S TA N D A R 1 :

“ P E R S I A PA N U N T U K K E H I D U PA N
K E L U A R G A S E H AT ”
TUJUAN
Memberikan penyuluhan kesehatan yang tepat untuk
mempersiapkan kehamilan yang sehat dan terencana serta menjadi
orang tua yang bertanggung jawab

Pernyataan standar: Hasil :


Bidan melakukan penyuluhan dan 1. Masyarakat dan perorangan ikut
nasehat kepada perorangan, keluarga serta dalam upaya mencapai
dan masyarakat terhadap segala hal kehamilan yang sehat.
yang berkaitan dengan kehamilan, 2. Ibu, keluarga dan masyarakat
termasuk penyuluhan kesehatan, meningkat pengetahuannya tentang
umum, gizi, KB dan kesiapan dalam fungsi alat-alat reproduksi dan bahaya
menghadapi kehamilan dan menjadi kehamilan pada usia muda
calon orang tua, menghindari 3. Tanda–tanda bahaya pada kehamilan
kebiasaan yang tidak baik dan diketahui oleh keluarga dan
mendukung kebiasaan yang baik masyarakat.
PRASYARAT :
1. Bidan bekerja sama dengan kader kesehatan

2. Bidan dididik dalam hal :

a. Penyuluhan kesehatan

b. Komunikasi dan keterampilan konseling dasar

c. Siklus menstruasi, perkembangan kehamilan, metode kontrasepsi, gizi, bahaya kehamilan pada
usia muda, kebersihan dan kesehatan diri, kesehatan/kematangan seksual dan tanda bahaya
pada kehamilan.

3. Tersedianya bahan untuk penyuluhan tentang hal-hal tersebut diatas.


PROSES
Bidan harus :

1. Merencanakan kunjungan rumah secara teratur keposyandu, kelompok ibu/KPKIS, sekolah dan
tempat kegiatan masyarakat untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan/kebersihan
secara umum, kesiapan menghadapi kehamilan, makanan bergizi, pencegahan anemia,
kematangan seksual, kehidupan seksual yang bertanggung jawab dan bahaya kehamilan pada
usia muda (perlu dibuat kesepakatan tentang waktu penyuluhan, tempat dan topik pembicaraan.
Semua kesepakatan hendaknya ditepati, kecuali pada keadaan darurat).

2. Hormati adat istiadat setempat atau perorangan ketika memberikan penyuluhan dan
memberikan dukungan untuk kebiasaan tradisional yang positif. ( namun, perlu dicegah mitos
atau tabu yang membahayakan kehamilan, persalinan dan perawatan anak).
3. Beri penyuluhan yang dapat memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya, dan

buatlah agar mereka mau mengajukan pertanyaan

4. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan sopan. Berikan jawaban yang lebih jelas.

5. Gunakan alat bantu yang menunjang dan bahasa yang mudah dipahami.

6. Beritahukan jadwal kegiatan bidan untuk memeriksakan kehamilan dan konseling perorangan

7. Adakan konseling perorangan ditempat khusus, agar kerahasiaan terjaga.


STANDAR 2

“ P E N C ATATA N ”
TUJUAN :

Mengumpulkan, mempelajari dan menggunakan data untuk pelaksanaan penyuluhan


kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.
Pernyataan Standar
Bidan melakukan pencatatan semua
kegiatan yang dilakukannya, yaitu
pencatatan semua ibu hamil di wilayah
kerja, rincian pelayanan yang telah Hasil
diberikan kepada seluruh ibu • Pencatatan yang baik
hamil/bersalin/nifas dan bayi baru lahir, • Tersedia data untuk audit
semua kunjungan rumah dan penyuluhan dan pengembangan diri
kepada masyarakat. Disamping itu bidan • Meningkatnya peran serta
hendaknya mengikut sertakan kader masyarakat dalam
untuk mencatat semua ibu hamil dan perawatan kehamilan dan
meninjau upaya masyarakat yang persalinan
berkaitan dengan ibu dan bayi baru lahir.
Bidan meninjau secara teratur catatan
tersebut untuk menilai kinerja dan
penyusunan rencana kegiatan untuk
meningkatkan pelayanannya.
PRASYARAT
1. Adanya ketentuan nasional/setempat untuk mencatat semua kelahiran dan
kematian ibu dan bayi.
2. Sistem pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi dilaksanakan.
3. Bidan bekerja sama dengan kader/tokoh masyarakat dan memahami
masalah kesehatan setempat.
4. Register kohort ibu dan bayi, kartu ibu KMS ibu hamil, partograf
digunakan untuk pencatatan pelayanan.
5. Bidan sudah terampil dalam menggunakan format pencatatan tersebut.
PROSES
Bidan harus :
1. Bekerja sama dengan kader dan pamong setempat agar semua ibu hamil
tercatat.
2. Mencatat dengan seksama semua pelayanan yang di berikan selama
kehamilan, persalinan, dan nifas. Seluruh catatan harus dilengkapi
dengan tanggal, waktu dan tandatangan bidan yang mencatat.
3. Ibu diberikan KMS ibu hamil untuk dibawa pulang.
4. Lakukan ketentuan nasional/setempat tentang pencatatan data.
5. Jaga agar kartu/buku pencatatan tersebut tidak mudah rusak.
6. Pastikan bahwa semua kelahiran, kematian ibu dan bayi baru lahir
tercatat.
7. Pelajari kartu/buku pencatatan secara teratur (sedikitnya sebulan sekali).
Simpan kartu secara sistimatis carilah hambatan dalam pelayanan
kesamaan dalam masalah, komplikasi, atau pola yg mungkin terjadi.
Perlu dicatat jumlah persalinan, pelayanan ANC, PNC untuk
dibandingkan dgn bulan –bulan sebelumnya dan mengetahui adanya
perubahan dalam pola kinerja atau jumlah pelayanan.
8. Setelah mempelajari seluruh hasil pencatatan, buatlah rencana tindak

lanjut, Rencana tersebut hendaknya meliputi :

• Hal-hal yang akan dibicarakan dengan bidan koordinator.

• Masalah atau perubahan nyata jumlah ibu yang mendapat pelayanan

kebidanan yang akan dibicarakan dengan masyarakat setempat dan/

bidan koordinator.

• Kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan atau kebutuhan

untuk meningkatkan keterampilan.

• Mencatat keberhasilan suatu tindakan, sehingga tindakan semacam itu

dapat dicoba lagi pada keadaan serupa.


9. Mencari langkah yang harus
dilakukan untuk mengatasi
masalah/kesenjangan yang
ada.

10. Melakukan tinjauan terhadap rencana tindakan lanjut secara berkala. Untuk
melihat apakah telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan berhasil. (sebaiknya buat
catatan tentang hal ini pada buku/jurnal harian, terutama tentang hasil pemikiran dan
analisa).
1 . S T A N D A R P E L AYA N A N
A N T E N AT A L

S TA N DA R 3 :
“ IDENTIFIKASI IB HAMIL
TUJUAN Mengenali dan memotivasi ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilannya.

Pernyataan Standar Hasil

Bidan melakukan kunjungan ● ibu memahami tanda dan gejala


rumah dan berinteraksi dengan kehamilan
masyarakat secara berkala ● ibu, suami, anggota masyarakat
untuk memberikan penyuluhan menyadari manffat pemeriksaan
dan motivasi ibu, suami dan kehamilan secara dini dan teratur,
anggota keluarganya agar serta mengetahui tempat
mendorong ibu untuk pemeriksaan hamil
memeriksakan kehamilannya ● meningkatnya ibu hamil yang
sejak dini dan secara teratur. memeriksakan diri sebelum
kehamilan 12 minggu
PRASYARAT
:
1. Bidan bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan kader untuk menemukan ibu
hamil dan memastikan bahwa semua ib hamil memeriksakan kehamilannya secara
dini dan teratur

2. Bidan harus memahami :


a. Tujuan pelayanan antental dan alasan ibu tidak memeriksakan kehamilannya
secara dini
b. Tanda dan gejala kehamilan
c. Keterampilan berkomunkasi secara efektif

3. Bahan penyuluhan kesehatan yang 4. Mencatat hasil pemeriksaan pada


sudah siap digunakan KMS ibu hamil dan kartu ibu
PROSES :
Bidan harus :
1. Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara teratur untuk menjelaskan tujuan
pemeriksaan kehamilan kepada ibu, suami, keluarga maupun masyarakat.
2. Bersama kader kesehatan mendata ibu hamil serta memotivasi agar memeriksakan kehamilannya sejak
dini ( segera setelah terlambat haid atau diduga hamil ).
3. Melalui komunikasi dua arah dengan pamong, tokoh masyarakat dan dukun bayi jelaskan prosedur
pemeriksaan kehamilan yang diberikan. Hal tersebut akan mengurangi keraguan mereka, dan
menjelaskan manfaat pelayanan antenatal.
4. Melalui komunikasi dua arah dengan pamong, tokoh masyarakat dan dukun bayi jelaskan prosedur
pemeriksaan kehamilan yang diberikan. Hal tersebut akan mengurangi keraguan mereka, dan
memperjelas manfaat pelayanan antenatal.
5. Tekankan bahwa tujuan pemeriksaan kehamilan adalah ibu dan bayi yang sehat pada akhir kehamilan.
Agar tujuan tersebut tercapai, pemeriksaan kehamilan harus segera dilaksanakan begitu diduga terjadi
kehamilan, dan dilaksanakan terus menerus secara berkala selama kehamilan.
LANJUTAN...
6. Berikan penjelasan kepada seluruh ibu tentang tanda kehamilan, dan fungsi organ reproduksinya
( wanita harus memperhatikan siklus haidnya, mengetahui dan memeriksakan diri bila terjadi
keterlambatan atau haid kurang dari biasanya ).
7. Bimbing kader untuk mendata/mencatat semua ibu hamil didaerahnya. Lakukan kunjungan
rumah kepada mereka yang tidak memeriksakan kehamilannya. Pelajari alasannya, mengapa ibu
hamil tersebut tidak memeriksakan diri, dan jelaskan manfaat pemeriksaan kehamilan.
8. Perhatikan ibu bersalin yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya. Lakukan kunjungan rumah,
pelajari alasannya. Berikan penyuluhan dan konseling yang sesuai untuk pengaturan kehamilan
berikutnya
9. Jelaskan dan tingkatkan pengguna KMS Ibu Hamil dan Kartu Ibu.

Anda mungkin juga menyukai