Tujuan :
mempersiapkan kehamilan yang sehat dan terencana serta menjadi orang tua
Pernyataan Standar :
masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan dan menjadi
calon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung
Hasil :
Masyarakat dan perorangan ikut serta dalam upaya mencapai kehamilan yang
Proses :
masa muda
4. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan sopan , berikan jawaban yang lebih
jelas
5. Gunakan alat bantu yang menunjang dan bahasa yang mudah dipahami
konseling perorangan
(Nurmawati, 2010)
Tujuan :
Pernyataan Standar :
pencatatan semua ibu hamil diwilayah kerja, rincian pelayanan yang telah
diberikan kepada seluruh ibu hamil/bersalin/nifas dan bayi baru lahir, semua
kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. Disamping itu bidan
meninjau upaya masyarakat yang berkatan dengan ibu dan bayi baru lahir.
Bidan meninjau secara teratur catatan tersebut untuk menilai kinerja dan
Hasil :
persalinan.
Proses :
1. Bekerjasama dengan kader dan pamong setempat agar semua ibu hail
tercatat.
5. Jaga agar kartu/ buku pencatatan tersebut tidak mudah rusak. Hasil
proses audit.
6. Pastikan bahwa semua kelahiran, kematian ibu dan bayi baru lahir
tercatat.
bidan coordinator.
mengingkatkan keterampilan.
Tujuan :
Pernyataan Standar :
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami, dan
Hasil :
Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan; ibu,suami,anggota masyarakat
Proses :
antenatal.
4. Tekankan bahwa tujuan pemeriksaan kehamilan adalah ibu dan bayi yang
5. Berikan penjelasan kepada seluruh ibu tentang kehailan, dan fungsi organ
reproduksinya.
8. Jelaskan dan tingkatkan pengunaan KMS Ibu Hamil dan Kartu Ibu.
1.1.4 Standar 4 Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Tujuan :
Pernyataan Standar :
meliputi anamnesis serta pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
kesehatan serta tugas terkait lainnya. Bila ditemukan kelainan, bidan harus
tindakan selanjutnya.
Hasil :
masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa yang harus
kedaruratan.
Proses :
suatu perkiraaan.
b. Memeriksa tes urin protein dan glukosa urin atas indikasi. Bila ada
c. Mengukur berat badan dan lingkar lengan atas (LILA). Jika beratnya
gizi beri penyuluhan tentang gizi dan rujuk untuk pemeriksaan dan
dua kali berturut turut pada selisish waktu 1 jam. Berarti ada
atau lebih sering jika ada tanda tanda anemia. Pada daerah endemis
mg zat besi dan 0,5 mg asam folat paling sedikit diminum 1 tablet
sehari selama 90 hari berturut turut. Ingatkan ibu hamil untuk tidak
n. Catat semua temua pada KMS ibu hamil kartu ibu. Pelahjari semua
Tujuan :
Pernyataan Standar :
memeriksa posisi, bagian terendah, dan masuknya kepala janin kedalam ronga
Hasil :
Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik; diagnosis dini kelainan letak, dan
2. Tanyakan pada ibu sebelum palpasi : apa yang dirasakan, apakah janinnya
pergerakan janin
kencingnya
atau kehamilan ganda. Catat semua temuan segera rujuk kerumah sakit
jika ditemukan bekas luka sesar, tanda terlebih atau kurangnya cairan
6. Perkirakan usia kehamilan. Setelah minggu ke 24, cara yang paling efektif
7. Ukur dengan meteran kain dari simpisis pubis kefundus uteri, catat
10. Pada trimester ke 3, jika bagian bawah janin bukan kepala, persalinan
periksa apakah telah terjadi penurunan kepala janin. Jika tidak mintalah
ibu duduk, dan lihatlah apakah kepala janin bisa masuk kepanggul. Bila
12. Periksa letak punggung janin dan dengarkan denyut jantung janin. Jiak
pada bulan akhir tidak ditemukan denyut jantung janin atau pergerakan
yang mengantarnya
14. Catat semua temuan, pelajari dan jika ada kelainan kepuskemas atau
Tujuan :
Pernyataan Standar :
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan/atau
ruukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan standar yang
berlaku.
Hasil :
Ibu dengan anemia berat segera dirujuk; penurunan jumlah ibu melahirkan
Proses :
1. Memeriksa kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan pertama, dan pada
dibawah 8 gr% adalah anemia berat. Bila alat pemeriksaan tidak tersedia
2. Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet selama 90 hari
berturut turut. Bila Hb kurang dari 11 gr% teruskan pemberian tablet zat
besi
perlunya minum tablet zat besi, makanan yang mengandung zat besi dan
4. Jika prevalensi malaria tinggi, sellau ingatkan ibu untuk berhati hati agar
tidak tertular penyakit malaria. Beri tablet anti malaria yang sesuai dengan
ketentuan
5. Jika ditemukan/diduga anemia berikan 2 3 kali satu tablet zat besi perhari
6. Rujuk ibu hamil dengan anemia untuk pemeriksaan terhadap penyakit
7. Jika diduga ada anemia berat segera rujuk ibu hamil untuk perawatan dan
8. Rujuk ibu hamil dnengan anemia berat dan rencanakan untuk bersalin
dirumah sakit
9. Sarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap meminum tablet zat besi
Tujuan :
Pernyataan Standar :
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan merujuknya.
Hasil :
Ibu hamil dengan tanda preeklamsia mendapat perawatan yang memadai dan
Proses :
berfungsi baik
3. Ukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duuduk atau
dalam 1 jam. Bila tetap, maka ada kenaikan tekanan darah. Periksa adanya
edema terutama pada wajah atau tungkai bawah / tulang kering dan daerah
sacral
Kenaikan darah dengan proteinuria (++ atau lebih) atau tanpa edema
Edema pada punggung tangan atau wajah yang timbul mendadak. Catat
bila ibu tidak dirujuk dan kenaikan tekanan darah 160/110 mmHg,berikan
jam
10. Jika tekanan darah tetap naik, rujuk untuk pemeriksaan, walaupun tidak
11. Jika tekanan darah kembali normal, atau keniakan kurang dari 15 mmHg :
kaki/punggung/wajah
Tujuan :
Pernyatan Standar :
Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami dan keluarga pada
trimester III untuk memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman,
gawat darurat. Oleh karena itu bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah.
Hasil :
bersih dan aman; persalinan direncanakan ditempat yang aman dan memadai;
adanya persiapan sarana transportasi untuk merujuk ibu bersalin jika perlu;
Proses :
trimester ke-3 untuk membicarakan tempat persalinan dan hal hal yang
persalinan yang bersih dan aman. Paling sedikit tersedia tempat yang bersih
untuk ibu berbaring sewaktu bersalin, sabun yang baru, air bersih dan
handuk bersih untuk mencuci tangan, kain bersih dan hangat untuk
membersihkan dan mengeringkan bayi serta ruangan yang bersih dan sehat
Atur agar ada orang yang dipilih oleh ibu sendiri untuk membantu
persalinan
Beri penjelasan kepada ibu kapan memanggil bidan
kerumah sakit dan perlengkapan ynag diperlukan. Hal ini dapat berbeda
Ibu hamil dengan kondisi pernah mengalami persalinan sulit atau lahir
mati, pernah menjalani bedah sesar, anemia berat, penyakit kronis seperti
dirumah sakit.
Tujuan :
Pernyataan Standar :
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian
Hasil :
Proses :
Bidan harus :
mulai/ketuban pecah
terhadap tekanan darah, teratur tidaknya DJJ, bila ketuban sudah pecah
5. Dalam keadaan normal periksa dalam cukup setiap 4 jam dan HARUS
6. Jika pada fase aktif, catat semua temuan pada partograf dan kartu ibu
7. Anjurkan ibu untuk mandi dan tetap aktif seperti biasa, memilih posiis
kala I atau jika kontraksi sudah sangat kuat, periksa DJJ setiap 15 menit
9. Catat dan amati penurunan kepala janin dengan palpasi abdomen setiap 4
jam
11. Minta ibu hamil unutk sering buang air kecil sedikitnya setiap 2 jam
12. Pada persalinan normal, mintakah ibu banyak minum guna menghindari
13. Selama persalinan, beri dukungan moril dan perlakukan yang baik dan
mendampingi
14. Jelaskan proses persalinan yang sedang terjadi pada ibu, suami dan
15. Segera catat semua temuan pada partograf atau kartu ibu
Tujuan :
Pernyataan Standar :
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan
Hasil :
Persalinan yang bersih dan aman, meningkatnya kepercayaan terhadap bidan;
Proses :
Bidan harus :
persalinan, juga kain untuk mengeringkan bayi baru lahir, tempat untuk
plasenta
2. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih., kemudian keringkan hingga
4. Anjurkna ibu untuk meneran hanya jika merasa ingin atau saat kepala bayi
sudah kelihatan. Jika kepla belum terlihat sedangkan sudah sangat ingin
5. Pada kala II, dengar kan DJJ setiap HIS berakhir, irama dan frekuensinya
8. Jika ada kotoran keluar dari rektum bersihkan dnegan kain yang kering
11. Begitu bahu bayi sudah berada pada posisi anterior superior yang benar,
bantulah persalinan
12. Segera setelah lahir keringkan bayi degan handuk yang bersih dan hangat,
13. Pembersihan jalan nafas bayi tidak selalu diperlukan. Jika bayi tidak
nafas
14. Tali pusat diklem didua tempat, lalau potong diantara dua klem dengan
saat his berikutnya. Pegang dan regangkan tali pusat, jangan ditarik
kemudian palsenta akan lahir dan terimalah dengan kedua tangan. Periksa
kelengkapannya
16. Letakkan tangan difundus uteri utnuk memeriksa kontraksi. Palpasi uterus
17. Lakukan pemeriksaan bayi, perawatan mata sesuai prosedur lain untuk
18. Bersihkan perineum dengan air bersih dan tutupi dengan kain bersih/telah
dijemur
Tujuan :
menyebabkan perdarahan.
Pernyataan Standar :
Hasil :
Proses :
persalinan
2. Setelah bayi lahir periksa kemungkinan adanya bayi kembar. Jika tidak
4. Bantu ibu untuk bersandar atau berbaring utnuk pengeluaran plasenta dan
selaputnya
5. Jika plasenta sudah terlepas dari dinding uterus, letakkan tangan kiri diatas
simpisis pubis untuk menahan korpus uteri, dan regangkan tali pusat
dengan tangan lain tetapi jangn ditarik, mula mula regangkan diarahkan
inversio uteri.
6. Jika plasenta sudah tampak dari luar, secara bertahap tarik keatas sehingga
plasenta mengikuti jalan yang sama dengan bayi. Lepaskan tangan kiri
10. Periksa apakah plasenta telah dilahirkan secara lengkap. Jika tidak lengkap
ulangi pemberian oksitosin jika perdarahan tidak banyak dan rumah sakit
dekat, ibu segera dirujuk. Jika perdarahan banyak dan rumah sakit
11. Bersihkan vulva dan perineum dnegan air bersih, tutup dengan pembalut
12. Periksa tanda tanda vital. Catat semua temuan secermat cermatnya
Episiotomi
Tujuan :
gawat janin.
Persyaratan standar :
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang
Hasil :
Proses :
pembuluh darah) masukkan dua jari tangan kiri ke dalam vagina untuk
terkendali dan tidak terlalu cepat. Mintak ibu untuk meneran diantara
6. Begitu bayi lahir, tutupi perinium dengan pembalut steril dan lakukan
11. Bersikan perinium dengan air bersih,usahakan agar ibu merasa bersih
Bila berasal dari luka episiotomi, temukan titik perdarahan dan segera
12. Pastikan bahwa ibu diberitahu agar menjaga perinium tatap bersih dan
yang bersih.
Tujuan :
atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau
menangani hipotermia.
Hasil :
Bayi baru lahir dengan kelainan atau kecacatan dapat segera menerima
perawatan yang tepat; bayi baru lahir mendapatkan perawatan yang tepat
Proses :
Bidan harus :
1. Segera sesudah bayi lahir, menilai apakah bayi bernafas. Bila bayi tidak
2. Segera keringkan bayi dengan handuk yang kering, bersih dan hangat
kemudian pakaikan kain yang bersih dan hangat. Berikan bayi kepada
pemotongan tali pusat. Pastikan bahwa terjadi kontak kulit antara ibu dan
bayi. Bila hal tersebut tidak dapat dilakukan maka bungkuslah bayi
dengan kain yang bersih dan kering dan jagalah bayi agar tetap hangat
3. Klem tali pusat dilakukan pada dua tempat. Pengikatan dilakukan dengan
untuk memotong tali pusatdiantara kedua ikatan tadi. Periksa tali pusat
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih lalu keringkan dengan handuk
bersih
6. Periksa bayi dari kepala hingga ujung kaki untuk mencari kemungkinan
pemeriksaan ini dengan cepat agar bayi tidak kedinginan. Ibu hendaknya
7. Timbang bayi dan ukur panjangnya. Lakukan dengan cpat agar bayi tidak
hipotermi
yang diletakkan diketiak atai dilipatan paha bayi. Bila suhu bayi kurang
dari 360C atau tubuhnya teraba dingin, maka segera lakukan penghangatan
keduanya
d. Selimuti ibu
g. Jika ternyata suhu tubuh bayi tidak naik, sehera merujuk kepusat
9. Berikan bayi kepada ibu untuk disusui dengan ASI segera setelah lahir,
10. Pastikan bahwa bayi tetap terbungkus / mengenakan pakaian hangat dan
tutup kepala. Bantulah ibu untuk menyusui bayinya, terutama ibu yang
11. Cuci tangan sekali lagi dengan sabun dan air bersih dan keringkan tangan
dengan dengan handuk yang bersih. Berikan salep mata pada mata bayi.
12. Perhatikan pengeluaran mekonium dan urine bayi dalam 24 jam pertama.
13. Lakukan pencatatan semua yang ditemukan dalam kartu ibu dan kartu
Tujuan :
Memulihkan kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas serta memulai
Pernyataan Standar :
pemberian ASI.
Hasil :
Proses :
1. Segera setelah bayi lahir, keringkan sambil perhatikan apakah bayi bisa
2. Jika keadaan umum bayi baik, letakkan bayi didada ibunya agar terjadi
kontak kulit antara ibu dan bayi, lalu selimuti ibu dan bayi dengan handuk
yang hangat. Bila tidak demikian bungkus bayi dengan kain yang kering
3. Raba fundus uteri, jika fundus tak teraba keras lakukan massase pada
6. Cuci tangan lagi dan lakukan pemeriksaan pda bayi. Berikan perawatan
resusitasi maka beritahu orang tua bayi apa yang terjadi. Berikan
orang tua melakukan upacara untuk bayi yang meninggal sesuai dengan
adat istiadat atau kepercayaan mereka. Setelah orang tua bayi mulai
tenang, bantulah mereka dan perlakukan bayi dengan baik dan penuh
8. Mintalah ibu untuk buang air kecil dalam 2 jam pertama setelah
melahirkan. Kateter hanya boleh dipasang hanya bila kandung kemih ibu
ibu untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dan mengganti kain pembalut
pasca persalinan
dan semua catatan lengkap. Jika ada hal yang mengkhawatirkan tentang
2.2.15 Standar 15 Pelayanan Bagi Ibu dan Bayi Pada Masa Nifas
Tujuan :
Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan
Pernyataan Standar :
ada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk
membantu proses pemulihan ibu dan bayi melaui penanganan tali pusat yang
terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara
Hasil :
Komplikasi pada masa nifas segera dirujuk untuk penanganan yang tepat;
pada bayi.
Proses :
Periksa involusi uterus. Periksa lokia, yang pada hari ketiga harusnya
mejadi sekit dan berwarna merah muda, jika ada kelainan segera rujuk
5. Bila ibu menderita anemia selama hamil atau mengalami perdarahan berat
selama proses persalinan , periksa Hb pada hari kerja. Nasehati ibu supaya
kunjungan, tali pusat harus tetap kering. Ibu perlu diberitahu bahayanya
membubuhkan sesuatu pada tali pusat bayi, misalnya minyak atau bahan
lain. Jika ada kemerahan pada tali pusat, perdarahan atau tercium bau
mislanya bayi tidak mau menyusu, waktu jaga, cara bayi menangis, berapa
bayi malas untuk menetek, dan tampak mengantuk, maka bayi harus
10. Bicarakan pemberian ASI kepada ibu, dan bila mungkin perhatikan
11. Nasehati ibu untuk hanya memberikan ASI kepada bayi selama 6 bulan,
dan bahay pemberian makanan tambahan selain ASI sebelum usia bayi 6
bulan
14. Jika ada hal hal yang tidak normal, segeralah merujuk ibu dan/atau bayi
Pernyataan standar :
Hasil :
gawat darurat.
Proses :
jalan lahir sebelum bayi lahir kepada ibu dan suami/keluarga pada
setiap kunjungan.
kehamilannya.
7. Bila terlihat gejala dan tanda syok pada ibu,segera rujuk kerumah
sakit.
serta.
Tujuan :
eklamsia mengancam.
Pernyataan standar :
Hasil :
Proses
2. Catat tekanan darah ibu, segera periksa adannya gejala dan tanda
sakit.
dapat melukainya.
kiri, dengan kepala sedikit ditengadh agar jalan nafas tetap terbuka.
10. Bawa segera ibu kerumah sakit setelah serangan kejang berhenti.
Tujuan :
Pernyataan standar :
merujuknya.
Hasil :
1. Mengenai secara dini gejala dan tanda partus lama serta tindakan
yang tepat.
cepat.
Proses :
1. Memantau dan mencatat secara berkala keadaan ibu dan janin, his,
4. Cuci tangan atau sabun dan air bersih serta keringkan dengan
handuk bersih.
5. Jika ada tanda dan gejala persalinan macet atau tanda bahaya pada
bayi ibu, maka ibu diberikan miring dan berikan cairan IV sesuai
dengan pedoman.
6. Jika dicurigai adanya rupture uteri, maka rujuk segera dengan infus
terpasang.
Tujuan :
Membantu ibu untuk mempercepat persalinan pada kala II lama
Pernyataan standar :
Hasil :
lama
Proses :
3. Mintaklah ibu untuk buang air kecil jika kandung kemihnya penuh.
air bersih.
5. Cuci tangan dengan sabun, air bersih, dan keringkan dengan handuk
bersih.
dinding vagina.
11. Jika forsep sudah terkunci, tunggu his berikutnya lalu selama his
luar.
bersahabat.
15. Segera setelah bayi lahir, periksa dinding vagina dengan teliti
17. Periksa bayi dengan teliti apakah ada trauma akibat forsep.
18. Periksa ibu apakah sudah buang air kecil secara normal setelah
persalinan.
19. Jika ada retensia urin maka masukkan kateter lunak dan segera
Tujuan :
vakum ekstraktor.
Peryataan standar :
Hasil :
Proses :
3. Cuci tangan.
mangkuk penghisap.
14. Jelaskan dengan hati-hati dan ramah kepada ibu tindakan yang
akan dilakukan.
Tujuan :
plasenta toatal/parsial.
Pernyataan standar :
Hasil :
dan tepat.
Proses :
2. Bila plasenta tidak lahir dan kontraksi uterus kurang baik berikan
secara manual.
8. Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan dan jika ada
9. Cuci tangan.
robekan vagina.
13. Jika ragu plasenta lahir tidak lengkap, maka lakukan rujukan.
Tujuan :
postpartum primer.
Hasil :
rumah sakit.
Proses :
palpasi pundus.
Tujuan :
ibu.
Pernyataan standar :
Hasil :
postpartum sekunder
3. Berikan antibiotik.
5. Jelaskan dengan hati-hati kepada ibu dan keluarga tentang apa yang
terjadi.
Tujuan :
memadai.
Pernyataan standar :
Bidan mampu mengenali cara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis,
Hasil :
Proses
2. Beri penyuluhan pada ibu agar waspada terhadap tanda dan gejala
terpasang infus.