Disusun Oleh :
Kelompok 7/III-A
Disusun Oleh :
Kelompok 7/III-A
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan dengan
judul “”
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah promosi
kesehatan. Dalam penyusunan laporan ini penyusun mendapat bantuan, pengarahan
dan bimbingan. Untuk itu kami pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Teta Puji Rahayu , SST, M.Keb selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Kampus
Magetan.
2. Ibu Rahayu Sumaningsih, SST, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Kebidanan Komunitas
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penyusun memohon kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan
datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1 ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................... 4
2.1 Pengertian ....................................................................................................... 4
2.2 Tujuan Ambulance Desa ................................................................................ 5
2.3 Sasaran Ambulance desa ................................................................................ 6
2.4 Kriteria Ambulance desa ................................................................................ 6
2.5 Indikator Proses Pembentukan Ambulance Desa ........................................... 6
2.6 Pengelolaan Ambulan Desa............................................................................ 6
2.7 Pembiayaan Ambulan Desa ............................................................................ 7
2.8 Peran Bidan dalam pengelolaan Ambulance Desa ......................................... 7
2.9 Pembinaan Peran Serta Masyarakat ............................................................... 8
BAB 3 PENUTUP ...................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
3. Bagi institusi
Memberikan penambahan informasi tentang ambulans desa khususnya bagi
institusi kesehatan agar dapat mengetahui tentang ambulans desa
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ambulans desa adalah mobil milik warga yang secara sukarela disiagakan
untuk membantu ibu hamil yang telah tiba masa persalinannya atau ibu hamil yang
diharuskan untuk memeriksakan diri ke fasilitas yang lebih memadai dari apa yang
ada di tempat ia tinggal.
Ambulan desa adalah salah satu bentuk semangat gotong royong dan saling
peduli sesama warga desa dalam sistem rujukan dari desa ke unit rujukan kesehatan
yang berbentuk alat transportasi.
Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan untuk
mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat
pelayanan kesehatan (Maternity, Dainty. 2017:83).
Kehadiran ambulans desa ini dinilai cukup membantu kelancaran proses
persalinanwarga dan dapat digolongkan dalam Gerakan Sayang Ibu.Selain mobil
Sepeda motor juga disebut ambulans karena memiliki fungsi sepertimobil ambulans
yaitu membawa pasien. Ojek ambulans diutamakan untuk mengantar ibu hamil ke bidan di
Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes). Para pengojek di desa terpencil secara sukarela
siap menjaga dan mengantar para ibu yang hamil memeriksakan kandungannya
ke bidan hingga pada waktu menjelang kelahiran. Tim sukarelawan ini selalu Siaga
(siap antar dan jaga) selama 24 jam bagi ibu hamil dengan kata lain para tukang ojek
turut serta dalam Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang sudah dimulai sejak tahun 2002.
Keberadaan ojek ambulans sudah pasti sangat menolong masyarakat karena di
daerahterpencil belum ada alat transportasi umum yang memadai kecuali kendaraan.
Keberadaan ojek ambulans sudah pasti sangat menolong masyarakat karena di daerah
terpencil belum ada alat transportasi umum yang memadai kecuali kendaraan Cidomo
yaitu sejenis delman yang ditarik kuda. Beberapa lokasi permukiman penduduk pun
masih ada yang tidak bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat karena hanya
berupa jalan setapak. Oleh karena itu, wajar jika sebelum ada program GSI banyak
4
5
ibu melahirkan tidak tertolong sehingga angka kematian ibu dan anak banyak. Ojek
ambulans bukanlah milik pemerintah desa tetapi milik perorangan. Sepedamotor ini
milik sendiri (pribadi -Red). Untuk lokasi yang hanya dapat dicapai dengan
berjalankaki, tak jarang pengojek bersama warga lainnya menandu dengan
menggunakan kain yang diikat pada bambu hingga menyerupai ayunan dan ibu naik
di atas kain tersebut. Ada yang ditandu (digotong) pakai kain itu dan harus berjalan
lama sampai dua jam baru sampai ke jalan. Sepeda motor yang biasanya hanya boleh
ditumpangi dua orang, tetapi ojek ambulans bisa dinaiki tiga orang yakni pengojek,
ibu hamil, dan pengantar. Selain suami, dukun beranak juga sering diminta mengantar
ibu hamil. Tetapi jika tidak ada bisa mengantar, maka ibu hamil tersebut
membonceng dengan cara badan si ibu diikat dengan kain panjang ke badan
pengojek.
2.2 Tujuan Ambulance Desa
1. Tujuan Umum
Membantu mempercepat penurunan AKI karena hamil, nifas dan melahirkan.
2. Tujuan Khusus
Mempercepat pelayanan kegawat daruratan masalah kesehatan, bencana serta
kesiapsiagaan mengatasi masalah kesehatan yang terjadi atau mungkin terjadi.
2.3 Sasaran Ambulance desa
Pihak-pihak yang berpengaruh terhadap perubahan prilaku individu dan
keluarga yang dapat menciptakan suasana yang kondusif terhadap perubahan
perilaku tersebut. Semua individu dan keluarga yang tanggap dan peduli terhadap
permasalahan kesehatan dalam hal ini kesiapsiagaan memenuhi sarana
transportasi sebagai ambulan desa.
2.4 Kriteria Ambulance desa
1. Kendaraan yang bermesin yang sesuai standart ( mobil sehat ).
2. Mobil pribadi, perusahaan, pemerintah pengusaha .
3. Online (siap pakai)
4. Ambulan desa dapat berupa alat alat transportasi yang dimiliki di Desa seperti
becak, gerobak, andong, perahu, motor, mobil dan lain sebagainya.
2.5 Indikator Proses Pembentukan Ambulance Desa
1. Ada forum kesehatan yang aktif
2. Gerakan bersama atau gotong royong oleh masyarakat dalam upaya mencegah
dan mengatasi masalah kesehatan, bencana serta kegawatdaruratan kesehatan
dengan pengendalian faktor resikonya
3. UKBM berkualitas
4. Pengamatan dan pemantauan masalah kesehatan
5. Penurunan kasus masalah kesehatan bencana atau kegawatdaruratan kesehatan
2.6 Pengelolaan Ambulan Desa
Ambulan desa dikelola oleh masyarakat sendiri baik termasuk toma, toga, dan
forum masyarakat lainnya dimana sasarannya adalah warga yang memiliki
kendaraan/alat transportasi serta siap bersiaga dalam jadwal yang ditentukan
7
3.1 Kesimpulan
Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan untuk
mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat
pelayanan kesehatan
Ambulan desa dikelola oleh masyarakat sendiri yang sasarannya adalah warga
yang memiliki kendaraan atau alat transportasi serta siap siaga dalam jadwal yang
ditentukan atau setiap hari untuk mengantarkan masyarakat yang mengalami
kegawatdaruratan ketempat pelayanan kesehatan atau rujukan.
3.2 Saran
Penulis sadar akan kekurangan dari makalah ini. Oleh sebab itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang
10
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna, S.Sit dan Y Sriati Rismintari,S.Sit. 2009. Asuhan Kebidanan
Komunitas. Numed : Yogyakarta.
Karwati, SST,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan V ( Kebidanan Komunitas ). Jakarta :
Trans Info Media.
Maternity, Dainty. 2017. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Andi
11