Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Inti kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu
untuk hidup sehat. Maka dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah pendekatan
edukatif, yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses
pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya.
Untuk menuju Desa Siaga perlu dikaji berbagai kegiatan bersumberdaya masyarakat yang
ada (Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Dana Sehat, Desa Siap-Antar-Jaga, Ambulan Desa,
dll).
Konsep Desa Siaga, dimana salah satu indikatornya adalah meningkatnya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Awalnya program ini dalam
suatu Desa Siaga akan dapat menggambarkan suatu masyarakat yang sadar, mau dan mampu
untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti
kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar
Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi
setempat, secara gotong royong. Namun, dalam kenyataannya, masih banyak kejadian
kegawatdaruratan khususnya pada ibu dan anak yang mengalami keterlambatan penanganan
disebabkan kurang tanggapnya dan kesiagaan masyrakat dibidang transportasi menuju sarana
kesehatan sehingga angka kematian masih tinggi dimasyarakat. Salah satu upaya
pencegahannya yaitu dengan program ambulan desa yang mampu membantu masyarakat
dalam menanggulangi kegawat daruratan dan keselamatan ibu dan anak secara aman dan
cepat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian yang dijelaskan diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana Perencanaan Ambulan Desa agar dapat terlaksana dengan baik?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Perencanaan Ambulan Desa sehingga
kualitas kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan.
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk mengidentifikasi pentingnya dan tujuan ambulan desa
- Untuk mengidentifikasi unsur-unsur perencanaan ambulan desa
BAB II
LANDASAN TEORI

I. Pengertian ambulan desa


a. Ambulan desa adalah salah satu bentuk semangat gotong royong dan saling peduli sesama
warga desa dalam sistem rujukan dari desa ke unit rujukan kesehatan yang berbentuk alat
transportasi.
b. Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan untuk mengantarkan
warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan.
Perencanaan Program Kesehatan
A. Terdiri dari 3 aspek:
1. Hasil Rencana
2. Perangkat
3. Proses
B. Macam-macam:
1. Jangka Panjang
2. Jangka Menengah
3. Jangka Pendek

C. Frekuensi Penggunaan
1. 1 kali
2. Berulang kali

D. Ruang Lingkup:
1. Rencana Strategik
2. Rencana Taktis
3. Rencana Menyeluruh
4. Rencana Terpadu

II. Unsur-unsur Rencana:


1. Misi
2. Rumusan Masalah
3. Rumusan Tujuan Khusus dan Tujuan Umum
4. Rumusan Kegiatan
5. Asumsi Perencanaan
6. Strategi Pendekatan
7. Pokok Sasaran
8. Waktu dan Biaya
9. Organisasi dan Pelaksana
10. Metode Penilaian Keberhasilan

2. Tujuan ambulan desa


a. Tujuan umum.
Mempercepat pelayanan kegawat daruratan masa1ah kesehatan, bencana serta kesiapsiagaan
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi atau mungkin terjadi dalam masyarakat.
b. Tujuan khusus.
Mempercepat penurunan AKI dan AKB karena hamil, nifas dan melahirkan.

3. Sasaran menjadi ambulan desa


Pihak-pihak yang berpengaruh terhadap perubahan prilaku individu dan keluarga
yang dapat menciptakan iklim yang kondusif terhadap perubahan prilaku tersebut. Semua
individu dan keluarga yang tanggap dan peduli terhadap permasalahan kesehatan dalam hal
ini kesiapsiagaan memenuhi sarana transportasi sebagai ambulan desa.

4. Kriteria ambulan desa


a. Kendaraan yang bermesin yang sesuai standart (mobil sehat)
b. Mobil pribadi, perusahaan, pemerintah pengusaha.
c. ONLINE (siap pakai), misalnya : tandu, kereta/delman kuda, dll.

5. Indikator Proses Pembentukan Ambulan Desa.


a. Ada forum kesehatan desa yang aktif
b. Gerakan bersama atau gotong royong oleh masyarakat dalam upaya mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan. bencana serta kegawat daruratan kesehatan dengan pengendalian faktor
resikonya.
c. UKBM berkualitas (misalnya; Posyandu)
d. Pengamatan dan pemantauan masalah kesehatan.
e. Penurunan kasus masalah kesehatan, bencana atau kegawat daruratan kesehatan.
BAB III
PEMBAHASAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diperoleh, maka perlu adanya


tindakan gotong royong dari masyarakat yaitu dengan program ambulan desa baik dari segi
pengelolaan, pendanaan dan penjadwalan ambulan desa dalam upaya mencegah
keterlambatan penanganan kegawatdaruratan yang terjadi dimasyarakat (desa).

1. Pengelolaan Ambulan Desa


Ambulan desa dikelola oleh masyarakat sendiri baik termasuk toma, toga, dan
forum masyarakat lainnya dimana sasarannya adalah warga yang memiliki kendaraan/alat
transportasi serta siap bersiaga dalam jadwal yang ditentukan (setiap harinya) untuk
mengantarkan masyarakat yang mengalami kegawat daruratan ketempat pelayanan
kesehatan/rujukan.

2. Pembiayaan Ambulan Desa


Pembiayaan ambulan desa bisa berasal dari dana sehat ataupun dari Dasolin (Dana
sosial bersalin) ataupun iuran rutin yang dibuat khusus oleh masyarakat, hal tersebut dapat
dimusywarahkan oleh masyarakat untuk disepakati bersama agar alat transportasi yang
digunakan sebagai ambulan desa dapat berjalan baik dan bertahan lama digunakan dalam
menolong kesehatan masyarakat.

3. Pengaturan Jadwal:

a. Jadwal yang ditentukan adalah hasil musyawarah dari sasaran ambulan desa, tokoh
masyarakat/penaggung jawab serta pihak warga lainnya.
b. Dengan diadakannya musyawarah desa jadwal dapat diatur secara bergantian baik
secara harian atau berkala sesuai dengan kesepakatan warga.

Dari uraian diatas, jika pengelolaan, pendanaan dan penjadwalan ambulan desa dapat
dimusyawarahkan dengan baik, maka program tersebut dapat dijalankan sesuai dengan
keinginan masyarakat, sehingga keterlambatan penanganan kegawatdaruratan dalam masalah
kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak dapat diatasi.
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan untuk
mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan
kesehatan.
Ambulan desa dikelola oleh masyarakat sendiri yang sasarannya adalah warga
yang memiliki kendaraan/alat transportasi serta siap bersiaga dalam jadwal yang ditentukan
(setiap harinya) untuk mengantarkan masyarakat yang mengalami kegawat daruratan
ketempat pelayanan kesehatan/rujukan.
DAFTAR PUSTAKA

http://lumajangtopic.blogspot.com/2008/12/blog-post.html

http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/02/pengembangan-wahanaforum-psm-
berperan_4414.html

Anda mungkin juga menyukai