Yusnita Dinda Lestari (1), Lisviarose (2), Yesi Septina Wati (3)
(1)
Mahasiswa Program Studi kebidanan Program Sarjana Terapan STIKes Al Insyirah
Email : tolong isi email kak yus
(2)
Program Studi kebidanan Program Sarjana Terapan STIKes Al Insyirah Pekanbaru
Email : buk oce
(3)
Program Studi kebidanan Program Sarjana Terapan STIKes Al Insyirah Pekanbaru
Email : buk yesi
ABSTRAK
Salah satu masalah yang sering terjadi dalam kehamilan yaitu anemia. Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (2018) prevalensi anemia yaitu 48,9%. Laporan tahunan Puskesmas Pangean
pada tahun 2017 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia dengan kategori kadar haemoglobin
8 – 11 gr/dL adalah 19,85%, pada tahun 2018 meningkat menjadi 23,24%. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untu meningkatkan kadar Hb yaitu dengan memberikan jus tomat dan jus terong
pirus. Tujuan penelitian ini untuk melihat Pengaruh Pemberian Jus Tomat Dan Jus Terong Pirus
Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas
Pangean Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2019. Jenis penelitian eksperimen, desain
penelitian two group pretest and posttest design. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja
Puskesmas Pangean. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang mengalami anemia di
Wilayah Kerja Puskesmas Pangean Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2020 dengan estimasi
berjumlah 36 orang, jumlah sampel 32 orang. Hasil analisa univariat didapatkan rerata kadar Hb
sebelum diberikan jus tomat adalah 10,1 gr% dengan standar deviasi 0,389 dan sesudah 11,250
gr% dengan standar deviasi 0,342. Rerata kadar Hb sebelum diberikan jus terong pirus adalah
10,12 gr% dengan standar deviasi 0,358 dan sesudah 10,95 gr% dengan standar deviasi 0,370.
Hasil uji statistik terdapat pengaruh pemberian jus tomat dan jus terong pirus terhadap
peningkatan kadar Hb ibu hamil dengan nilai (p value = 0,000) dan terdapat perbedaan
peningkatan kadar Hb antara kedua kelompok dengan nilai (p value = 0,024). Disarankan hasil
penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi petugas kesehatan untuk melakukan upaya
pencegahan anemia pada ibu hamil.
One problem that often occurs in pregnancy is anemia. Based on the results of the Basic Health
Research (2018) the prevalence of anemia is 48.9%. Pangean Public Health Center annual
report in 2017 the number of pregnant women who have anemia with the category of
hemoglobin levels 8-11 gr / dL is 19.85%, in 2018 increased to 23.24%. One effort that can be
done to increase Hb levels is by providing tomato juice and turquoise eggplant juice. The
purpose of this study was to look at the Effect of Giving Tomato Juice and Turquoise Eggplant
Juice on Increasing Hemoglobin Levels in Pregnant Women with Anemia in the Work Area of
Pangean Health Center, Kuantan Singingi Regency in 2019. Type of experimental research, two
group pretest and posttest design. This research was conducted in the Pangean Community
Health Center. The study population was all pregnant women who experienced anemia in the
Work Area of the Pangean Health Center in Kuantan Singingi Regency in 2020 with an
estimated number of 36 people, a total sample of 32 people. Univariate analysis results showed
that the average Hb level before being given tomato juice was 10.1 gr% with a standard
deviation of 0.389 and after 11.250 gr% with a standard deviation of 0.342. The mean Hb level
before turquoise eggplant juice was 10.12 gr% with a standard deviation of 0.358 and after
10.95 gr% with a standard deviation of 0.370. Statistical test results showed the effect of giving
tomato juice and turquoise eggplant juice on the increase in Hb levels of pregnant women with a
value (p value = 0,000) and there were differences in the increase in Hb levels between the two
groups with a value (p value = 0.024). It is recommended that the results of this study be a
guideline for health workers to make efforts to prevent anemia in pregnant women.
Keywords: Tomato, Turquoise Eggplant, Hb
References: 17 Books, 8 Journals (2007 - 2018)
PENDAHULUAN kemudian mencapai batas minimumnya
pada akhir trimester kedua dan cenderung
Kadar hemoglobin merupakan salah meningkat pada trimester ketiga (Cakmak et
satu parameter hematologi yang mengalami al., 2018). Kadar hemoglobin pada trimester
perubahan pada masa kehamilan (Cakmak pertama berkisar antara 11,6-13,9 gr/dl, pada
et al., 2018). Pada masa kehamilan, volume trimester kedua berkisar antara 9,7-14,8
plasma akan meningkat kira-kira 40-45% gr/dl dan pada trimester ketiga berkisar
yang dimulai secara progresif pada minggu antara 9,5-15,0 gr/dl (Cunningham et al.,
ke-6-8 kehamilan dan mencapai puncaknya 2013).
pada minggu ke 32-34. Secara bersamaan,
eritropoetin ginjal juga akan meningkatan Penurunan kadar hemoglobin
jumlah sel darah merah, yakni sebanyak 20- merupakan salah satu masalah kesehatan
30%. Namun, peningkatan jumlah sel darah yang sering terjadi dalam masa kehamilan.
merah tidak sebanding dengan peningkatan Penurunan kadar hemoglobin darah disebut
volume plasma, sehingga terjadilah dengan anemia (Hoffbrand dan Moss, 2016).
hemodilusi dan penurunan kadar Menurut Cunningham et al. (2013), seorang
hemoglobin (Prawirohardjo, 2013). ibu hamil didiagnosa anemia bila kadar
hemoglobinnya <11,0 gr/dl terutama pada
Penurunan kadar hemoglobin terjadi akhir kehamilan. Menurut World Health
secara bertahap dari trimester pertama, Organization (WHO), seorang ibu hamil
yang didiagnosa anemia bila kadar target nasional yaitu sebesar 28%. WHO
hemoglobinnya <11,0 gr/dl pada trimester (2011) membagi klasifikasi prevalensi
pertama dan ketiga kehamilan, dan <10,5 anemia berdasarkan tingkat masalah yaitu
gr/dl pada trimester kedua kehamilan berat ≥ 40%, sedang 20 - 39,9%, ringan 5 -
(Cakmak et al., 2018). WHO juga membagi 19,9% dan normal ≤ 4,9%. Dari data
anemia berdasarkan tingkat keparahannya tersebut dapat dilihat bahwa prevalensi
yaitu anemia ringan, sedang, berat, dan anemia dalam kehamilan di Indonesia
sangat berat. Dikatakan anemia ringan bila termasuk dalam klasifikasi berat.
kadar hemoglobin berkisar antara 10,0-10,9
gr/dl, anemia sedang antara 7,0-9,9 gr/dl, Di Provinsi Riau angka kematian ibu
anemia berat <7,0 gr/dl dan anemia sangat mengalami peningkatan dari 112,7 per 100
berat <4,0 gr/dl (Kavak et al., 2017). ribu kelahiran hidup tahun 2014 menjadi
118 per 100 ribu kelahiran hidup ditahun
Hampir separuh dari seluruh ibu hamil 2015. Proposi penyebab langsung kematian
di dunia menderita anemia, terutama di ibu dimana perdarahan merupakan faktor
negara-negara berkembang (Daru et al., penyebab langsung terbesar AKI yaitu
2018). Prevalensi anemia dalam kehamilan (15%), hipertensi (13%), partus lama (11%),
di negara-negara berkembang diperkirakan abortus (11%) dimana sebagian besar
sekitar 56%, sementara di negara-negara penyebab kematian ibu merupakan bagian
maju prevalensinya sekitar 18% (Ahenkorah dari dampak anemia selama kehamilan
et al., 2018). Berdasarkan penelitian yang (Dinkes Riau, 2015).
dilakukan oleh WHO yang dilaporkan dalam
The Global Prevalence of Anemia in 2011, Berdasarkan laporan tahunan
di negara maju seperti Amerika Serikat Puskesmas Pangean pada tahun 2017 jumlah
didapatkan bahwa prevalensi anemia dalam ibu hamil yang mengalami anemia dengan
kehamilan sekitar 17%. Negara maju lainnya kategori kadar haemoglobin 8 – 11 gr/dL
seperti Turki, didapatkan prevalensi sekitar adalah 19,85%, pada tahun 2018 meningkat
28%. Untuk negara berkembang seperti di menjadi 23,24% dan pada bulan oktober
India dan negara-negara di benua Afrika tahun 2019 meningkat kembali menjadi
didapatkan prevalensi sekitar 54% di India 40,67%. Dari data tersebut dapat kita lihat
dan 60% di negara-negara di benua Afrika pada angka kejadian Anemia di Puskesmas
(WHO, 2015). Pangean mengalami peningkatan dalam 3
tahun terakhir (Laporan Tahunan Puskesmas
Indonesia merupakan negara Pangean, 2019).
berkembang dengan prevalensi anemia
dalam kehamilan yang cukup tinggi. Anemia sering terjadi pada trimester
Prevalensi kadar hemoglobin <11,0 gr/dl ketiga. Rata-rata prevalensi anemia pada
pada wanita hamil usia 15-49 tahun di trimester ketiga lebih dari 30%. Berdasarkan
Indonesia sekitar 17-50% dan 0,1 - 1,5% penelitian yang dilakukan oleh Jwa et al.
diantaranya dengan kadar hemoglobin <7,0 (2015) didapatkan 4,5% ibu menderita
gr/dl (WHO, 2015). Berdasarkan hasil Riset anemia pada trimester satu, 44,1% pada
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, trimester kedua dan 45,7% pada trimester
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketiga. Pada trimester ketiga terjadi
prevalensi anemia dalam kehamilan dari hemodilusi dan penurunan kadar
37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% pada hemoglobin yang mencapai puncaknya pada
tahun 2018. Angka tersebut masih jauh dari usia kehamilan 32-34 minggu. Pada
kehamilan lanjut kadar hemoglobin dibawah dalam 180 gram adalah 24,6 mg vitamin,
11,0 gr/dl merupakan keadaan abnormal 2,49 mg zat besi, dan 27 mcg asam folat
yang disebut dengan anemia (Prawirohardjo, (The George Mateljan Foundation, 2010).
2013).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan Wulandari, dkk (2017) menunjukkan bahwa
untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu dari 30 responden, sebanyak 15 responden
hamil yaitu dengan pemberian tablet Fe pada mengkonsumsi jus strowberry dan 15
ibu hamil selama tiga bulan. Pada tahun responden mengkonsumsi jus tomat.
2017, dari 120.868 orang ibu hamil, yang Responden yang mengkonsumsi jus
mendapat Fe1 sebanyak 105.625 orang atau strowberry tidak ada peningkatan sama
87.4 % dan Fe3 sebanyak 95.835 atau 79,3 sekali terhadap hemoglobin. Responden
%. Capaian ini meningkat dari tahun 2015 yang diberikan jus tomat dari 15 responden,
yaitu Fe1 sebanyak 85.8% dan untuk Fe3 sebelum diberikan jus tomat sebanyak 5
sebanyak 79,6 % (Profil Kesehatan responden tidak anemia dan 10 responden
Kuansing, 2017). anemia ringan, setalah mengkonsumsi jus
tomat menjadi 12 responden tidak anemia
Tablet Fe merupakan mikro elemen dan 3 responden anemia ringan. Berdasarkan
yang esensial bagi tubuh yang sangat dua variabel yang diteliti di dapatkan hasil
diperlukan dalam pembentukan darah, yakni bahwa perbandingan jus strowberry dan jus
dalam pembentukan hemoglobin tomat terhadap peningkatan hemoglobin
(Proverawati, 2013). Menurut Hoffbrand pada ibu hamil trimester III lebih efektif jus
dan Moss (2016) kekurangan kadar tomat.
hemoglobin dalam tubuh dapat
menyebabkan anemia dalam kehamilan. Penelitian pendukung lainnya yaitu
Pencegahan dapat dilakukan dengan Neila Sulung & Beuaty Hartini (2018)
mencukupi kebutuhan nutrisi selama tentang pemberian jus tomat dan jus jeruk
kehamilan. Salah satu program pemerintah meningkatkan kadar haemoglobin ibu hamil
di Indonesia untuk mencegah anemia dalam dengan anemia hasil penelitian menyatakan
kehamilan adalah suplementasi besi yang bahwa rata-rata kadar hb ibu sebelum
dibagikan gratis melalui Puskesmas dan mengkonsumsi jus tomat yaitu 9,510 gr%
Posyandu dengan mendistribusikan tablet dan sesudah mengkonsumsi jus tomat
besi yang mengandung 60 mg elemental besi mengalami peningkatan menjadi 10,680 gr
sebanyak 90 tablet atau minimal 90 hari %. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value
selama kehamilan (Rena, 2013). 0,004 maka dapat disimpulkan bahwa
pemberian jus tomat efektif untuk
Selain pemberian tablet Fe upaya non meningkatkan kadar haemoglobin ibu hamil
farmakologi juga dapat dijadikan untuk anemia.
mencegah anemia salah satunya adalah
buah-buahan yang banyak mengandung Penelitian lainnya juga dilakukan oleh
vitamin C. Kebanyakan ibu hamil tidak suka Eka Novyriana (2019) tentang pemberian
dengan vitamin C yang berbentuk obat. jus tomat terhadap peningkatan kadar
Vitamin C dapat diperoleh dari buah- haemoglobin ibu hamil TM III di
buahan. Salah satu buah yang mengandung Puskesmas Bonorowo Kebumen hasil
vitamin C dan senyawa bermanfaat untuk penelitian menyatakan bahwa terjadi
kesehatan yaitu tomat. Kandungan tomat kenaikan kadar haemoglobin setelah
pemberian jus tomat dengan rata-rata 2,2 (p value 0,0001) maka dapat disimpulkan
gr/dL. ada pengaruh jus terong pirus terhadap
Selain tomat buah-buahan lain yang peningkatan kadar haemoglobin ibu hamil.
banyak mengandung vitamin C adalah
terong pirus. Terong pirus merupakan Penelitian ini juga sejalan dengan hasil
sumber vitamin C yang berfungsi sebagai penelitian yang dilakukan oleh oleh Sugiarti
antioksidan karena menjaga kesehatan sel, tentang “Pengaruh mengkonsumsi jus terong
meningkatkan penyerapan zat besi, dan pirus terhadap peningkatan kadar Hb ibu
memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Bagi hamil Tahun 2014” didapatkan hasil
pria, antioksidan ini memperbaiki mutu Berdasarkan hasil penelitian dapat
sperma dengan cara mencegah radikal bebas diintepretasikan bahwa kadar hemoglobin
merusak lapisan pembungkus sperma. Di ibu hamil Kelurahan Gundi Kota Surabaya
samping sebagai antioksidan, vitamin C tahun 2014 sesudah mengkonsumsi Jus
berfungsi menjaga dan memelihara terong pirus memiliki nilai mean 10,44.
kesehatan pembuluh kapiler, gigi dan gusi Terlihat adanya peningkatan kadar Hb ibu
(Kumalaningsih, 2006). hamil. Hasil uji statistik didapatkan nilai p
value 0,014 maka dapat disimpulkan ada
Kandungan vitamin C yang tinggi ini pengaruh mengkonsumsi jus terong pirus
dapat berfungsi sebagai bahan antioksidan terhadap kadar Hb ibu hamil.
dalam tubuh. Buah terong belanda juga
mengandung senyawa-senyawa seperti β- Penelitian lain yang mendukung yaitu
karoten, antosianin dan serat. Senyawa penelitian yang dilakukan oleh Risma
antioksidan yang dikandung pada β- Karoten Romaulina (2016) tentang aktivitas buah jus
yang mempunyai peranan yang sangat terong belanda terhadap kadar
penting karena paling tahan terhadap haemoglobin, jumlah eritrosit dan nilai
serangan radikal bebas. Senyawa ini sering hematokrit. Hasil penelitian menyatakan
disebut sebagai provitamin A di dalam tubuh terhadap pengaruh pemberian jus terong
sehingga sering juga disebut sebagai vitamin pirus terhadap kadar hemoglobin dengan
A (Kumalaningsih, 2006). nilai p value=0,000.
Kandungan setiap 100 g bagian terong Berdasarkan hasil survey awal yang
pirus mengandung kalori 48 kal, 1,5 gr peneliti lakukan diWilayah Kerja Puskesmas
protein, 0,3 g lemak, 11,3 g karbohidrat, Pangean kepada 10 orang ibu hamil
0,28-0,38 mg kalium, 0,3-0,9 mg besi, didapatkan bahwa 6 orang (60%)
vitamin A 5600 SI, 0,3-0,14 mg vitamin B, diantaranya mengalami anemia. Setelah
0,04 mg vitamin B1, 15-42 g vitamin C, 2 g peneliti lakukan wawancara tentang pola
vitamin E, 85 g air, dan 1,4-4,7 g serat konsumsi makanan bahwa ibu hamil
(Kumalaningsih, 2006). tersebut mengatakan jarang mengkonsumsi
sayuran dan buahan yang mengandung zat
Berdasarkan hasil penelitian yang besi dan vitamin C, terkadang ada
dilakukan oleh Elvi Dagusti (2019) tentang mengkonsumsi tetapi tidak rutin dan mereka
pengaruh pemberian jus terong pirus dan jus juga tidak mengetahui jenis buahan apa saja
tomat terhadap peningkatan kadar yang dapat membantu meningkatkan
haemoglobin ibu hamil anemia, hasil haemoglobin untuk mencegah terjadinya
penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh anemia.
kadar Hb setelah diberikan Jus Terong Pirus
Berdasarkan uraian diatas peneliti Hemoglobin Ibu Hamil Anemia di Wilayah
tertarik untuk mengadakan penelitian dan Kerja Puskesmas Pangean Kabupaten
membahasnya dalam sebuah laporan tugas Kuantan Singingi Tahun 2019. Jenis
akhir dengan judul “Pengaruh Pemberian penelitian eksperimen, desain penelitian two
Jus Tomat Dan Jus Terong Pirus Terhadap group pretest and posttest design. Penelitian
Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Pangean. Populasi penelitian adalah seluruh
Pangean Kabupaten Kuantan Singingi ibu hamil yang mengalami anemia di
Tahun 2019”. Wilayah Kerja Puskesmas Pangean
Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2020
METODE PENELITIAN dengan estimasi berjumlah 36 orang, jumlah
sampel 32 orang. Data di analisa secara
Tujuan penelitian ini untuk melihat univariat dan bivariat dengan menggunakan
Pengaruh Pemberian Jus Tomat Dan Jus uji t test paired dan t test independent.
Terong Pirus Terhadap Peningkatan Kadar
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1
Rata-Rata Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia Sebelum Dan Sesudah Diberikan Jus
Tomat di Wilayah Kerja Puskesmas Pangean Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.1 hasil analisis 9,91 – 10,28 Sedangkan rerata kadar Hb
didapatkan bahwa dari 16 responden rerata sesudah diberikan jus tomat 11,250 gr%
kadar Hb sebelum diberikan jus tomat dengan standar deviasi 0,342. Nilai
adalah 10,1 gr% dengan standar deviasi minimum adalah 10,6 gr% dan nilai
0,389. Nilai minimum adalah 9,4 gr% dan maksimum adalah 12 gr%, dari hasil
nilai maksimum adalah 10,8 gr%, dari hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa
estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rerata kadar Hb sesudah
95% diyakini rerata kadar Hb sebelum diberikan jus tomat yaitu berkisar antara
diberikan jus tomat yaitu berkisar antara 11,06 – 11,43.
Tabel 4.2
Rata-Rata Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia Sebelum Dan Sesudah Diberikan Jus
Terong Pirus di Wilayah Kerja Puskesmas Pangean
Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.2 hasil analisis antara 9,93 – 10,31. Sedangkan rerata kadar
didapatkan bahwa dari 16 responden rerata Hb sesudah diberikan jus terong pirus 10,95
kadar Hb sebelum diberikan jus terong pirus gr% dengan standar deviasi 0,370. Nilai
adalah 10,12 gr% dengan standar deviasi minimum adalah 10,5 gr% dan nilai
0,358. Nilai minimum adalah 9,6 gr% dan maksimum adalah 11,8 gr%, dari hasil
nilai maksimum adalah 10,7 gr%, dari hasil estimate interval dapat di simpulkan bahwa
estimate interval dapat di simpulkan bahwa 95% diyakini rerata kadar Hb sesudah
95% diyakini rerata kadar Hb sebelum diberikan jus terong pirus yaitu berkisar
diberikan jus terong pirus yaitu berkisar antara 10,75 – 11,14.
Tabel 4.3
Pengaruh Pemberian Jus Tomat Terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil
Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Pangean Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2019
Hasil uji statistik didapatkan nilai p haemoglobin ibu hamil anemia di Wilayah
value=0,000 (p < 0,05), maka dapat Kerja Puskesmas Pangean Kabupaten
disimpulkan ada pengaruh pemberian jus Kuantan Singingi Tahun 2019.
tomat terhadap peningkatan kadar
Tabel 4.4
Pengaruh Pemberian Jus Terong Pirus Terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Ibu
Hamil Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Pangean
Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2019
Hasil uji statistik didapatkan nilai p haemoglobin ibu hamil anemia di Wilayah
value=0,000 (p < 0,05), maka dapat Kerja Puskesmas Pangean Kabupaten
disimpulkan ada pengaruh pemberian jus Kuantan Singingi Tahun 2019.
terong pirus terhadap peningkatan kadar
Tabel 4.5
Perbedaan Peningkatan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Yang Diberikan Jus Tomat Dan
Jus Terong Pirus Di Wilayah Kerja Puskesmas Pangean
Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2019
Hasil uji statistik didapatkan nilai p jus tomat dan jus terong pirus dengan selisih
value=0,024 (p < 0,05), maka dapat peningkatan 0,3 gr% di Wilayah Kerja
disimpulkan ada perbedaan peningkatan Puskesmas Pangean Kabupaten Kuantan
kadar haemoglobin ibu hamil yang diberikan Singingi Tahun 2019.