DISUSUN OLEH
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(PD3I) yang diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya. Kekebalan yang
apabila terpapar suatu penyakit tertentu maka hanya mengalami sakit ringan dan
Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 1,5 juta anak mengalami
kematian tiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Pada tahun 2018, terdapat kurang lebih 20 juta anak tidak mendapatkan imunisasi
lengkap dan bahkan pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali
(PID 2019).
lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
2
mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal.untuk imunisasi lanjutan, bayi
dibawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan imunisasi DPT,HB, HIB, dan
tahun 2020. Strategi yang ditempuh adalah pemberian imunisasi Measles Rubella
untuk anak usia 9 bulan sampai kurang 15 tahun. Strategi tersebut bertujuan
mengendalikan kedua penyakit itu (Campak dan Rubella) yang kemudian diikuti
dan Campak Jerman (Rubella) sering dianggap sebagai penyakit yang sama,
karena sering memicu gejala yang mirip yaitu berupa muncul ruam merah pada
kulit. Meskipun begitu, Campak dan Rubella adalah dua jenis penyakit yang
Rubella disebabkan oleh virus Rubella (dr.Rizal Fadli 2020 “Vaksin MR,Penting
3
Imunisasi Measles Rubella (MR) adalah upaya untuk memutuskan transmisi
Rubella dan Campak ini menyebabkan kecacata, tuli, hingga buta (Republika,änak
Measles dan Rubella bisa memberikan dampak buruk apabila terjadi pada ibu
hamil trimester pertama yaitu keguguran maupun kecacatan pada bayi sering
disebut Congenital Rubella syndrome (CRS) seperti kelainan pada jantung dan
Kemenkes RI (2018) mencatat jumlah kasus Campak dan Rubella yang ada di
Indonesia sangat banyak dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Adapun jumlah
total kasus suspek Campak Rubella yang dilaporkan antara tahun 2014 sampai Juli
2018 tercatat sebanyak 57.056 kasus (8964 Positif Campak dan 5737 Positif
Rubella). Penderita Campak di Propinsi Riau secara rinci ditiap- tiap Kabupaten
yaitu Kabupaten Bengkalis 38, Kebupaten Indragiri Hilir 20, Kabupaten Indragiri
Hulu 56, Kebupaten Kampar 50, Kabupaten Meranti 28, Kabupaten Kuantan
Rokan Hulu 17, Kabupaten Siak 273, Kota Dumai 118, Kota Pekan Baru 252.
4
Setelah dilakukan uji sampel darah hasilnya 70% penderita Campak juga
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengakui bahwa
cakupan imunisasi Measles Rubella (MR) diriau saat ini masih sangat rendah
Nasional,http:www.riauonline.co.id2018).
imunisasi yang memberikan keuntungan atau manfaat bagi bayi akan mendorong
April 2020).
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir
cakupan imunisasi Campak dan Rubella pada tahun 2019 untuk anak Baduta
sebesar 33,5% dari sasaran 16.521 orang anak, yang di imunisasi hanya 5541
5
orang anak. Sedangkan untuk Puskesmas Bantaian cakupan imunisasi Campak
dan Rubella pada tahun 2019 untuk anak Baduta sebesar 55,6% dengan sasaran
216 orang anak. Sedangkan anak yang di imunisasi 120 orang anak.Dengan total
mewawancarai 10 orang ibu yang mempunyai anak usia dibawah 2 tahun dengan
ulangan . Hanya 3 orang anak yang mendapatkan imunisasi Campak dan Rubella
ulangan pada saat kegiatan Posyandu, sedangkan 7 orang anak lainnya belum
mendapatkan imunisasi Campak dan Rubella ulangan. Alasan ketujuh ibu yang
tidak meimunisasi Campak dan Rubella ulangan yaitu ada ibu yang merasa kalau
imunisasi Campak Rubella dasar saja sudah cukup dan tidak memerlukan
imunisasi ulangan lagi, ada juga ibu yang tidak tahu kalau anaknya harus
6
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah “apakah ada hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
7
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek teoritis
2. Aspek praktis