Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
KEPATUHAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN TAPA

Dinda Ayu Fitriani Humolungo1, Prof. Dr. Hj. Herlina Jusuf, Dra., M.Kes2, Ns. Dewi
Suryaningsi Hiola, S.Kep., M.Kep3.
1. Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan UNG
2. Dosen Program Studi S1 Keperawatan UNG
3. Dosen Program Studi S1 Keperawatan UNG
ayuhumolungo912@gmail.com
ABSTRAK
Dinda Ayu Fitriani Humolungo, 2022. Kepatuhan Imunisasi Dasar Lengkap
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Tapa. Skripsi. Program Studi Ilmu
Keperawatan. Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo.
Pembimbing I Prof. Hj. Herlina Jusuf, M.Kes, Pembimbing II Ns. Dewi
Suryaningsi Hiola, S.Kep., M.Kep.

Imunisasi Dasar Lengkap adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan


seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
(Permenkes RI, 2017). Dalam pemberian imunisasi berkaitan erat dengan
kepatuhan ibu dalam membawa anaknya untuk diimunisasi lengkap dan tepat
waktu. Dalam masa pandemi Covid-19 imunisasi diupayakan untuk tetap
dilaksanakan sesuai prinsip pencegahan dan pengendalian Covid-19. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kepatuhan imunisasi dasar lengkap pada masa
pandemi Covid-19 di Kecamatan Tapa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian berjumlah 112 ibu dengan
jumlah sampel 88 responden menggunakan teknik Cluster Random Sampling.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kepatuhan ibu terhadap imunisasi dasar
lengkap pada masa pandemi Covid-19 adalah 47 responden patuh (53,4%) dan 41
responden tidak patuh (46,6%) terhadap imunisasi dasar lengkap dengan tepat
waktu. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk puskesmas dalam
meningkatkan kepatuhan imunisasi dasar lengkap dengan tepat waktu pada masa
pandemi Covid-19.

Kata Kunci : Covid-19, Imunisasi, Kepatuhan

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
PENDAHULUAN berperan penting.
Pemeliharaan kesehatan Undang-undang Kesehatan
merupakan salah satu upaya dalam Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan
pencegahan atau pengurangan angka bahwa setiap bayi berhak
kesakitan dan kematian pada bayi. memperoleh imunisasi dasar sesuai
Daya tahan tubuh bayi sangat jauh dengn ketentuan agar tidak
berbeda dengan orang dewasa terjadinya penyakit yang dapat
sehingga bayi memiliki resiko lebih dihindari melalui imunisasi dan
rentan terpapar wabah penyakit pemerintah wajib memberikan
sehingganya bayi memerlukan imunisasi lengkap kepada setiap
perhatian yang lebih terhadap anak dan bayi. Penyelenggaraan
kesehatannya. Bayi adalah salah satu imunisasi tertuang dalam Peraturan
sasaran dalam pelayanan kesehatan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun
di posyandu (Kemenkes RI, 2016). 2013 (Kemenkes RI, 2016). Capaian
Kegiatan imunisasi di imunisasi dasar lengkap sebelumnya
Indonesia diselenggarakan sejak dari tahun ke tahun telah mengalami
tahun 1956. Pada tahun 1977 peningkatan hingga mencapai 90%,
program pengembangan imunisasi Namun sehubungan dengan adanya
(PPI) diperluas sebagai kegiatan masa pandemi Covid-19 (Corona
imunisasi. (Kemenkes RI, 2013). Virus Disease 2019) menjadi salah
Salah satu upaya pencegahan satu penghambat ibu tidak patuh
dalam pemeliharaan kesehatan bayi untuk mengimunisasikan anaknya ke
yaitu dengan diberikannya imunisasi posyandu dengan berbagai macam
dasar lengkap. Imunisasi adalah hambatan yang menjadi
upaya pencegahan untuk pertimbangan, diantaranya adalah
mendapatkan kekebalan tubuh muncul ketakutan atau kekhawatiran
dengan memasukkan produk kuman ibu untuk membawa bayinya
yang telah dilemahkan atu dimatikan melakukan imunisasi ditengah masa
ke dalam tubuh (Elmeida, 2015). covid-19 karena kurangnya
Imunisasi dasar merupakan jenis pengetahuan dan pemahaman terkait
imunisasi wajib yang diberikan pada dengan kepatuhan ibu dalam
bayi diantaranya meliputi imunisasi program imunisasi (Novianda, 2020).
BCG (Bacillus Celmette Guerin), Seperti pada penelitian sebelumnya
hepatitis B, campak, DPT (Difteri, oleh Putri dan Fitriani pada tahun
Pertusis dan Tetanus) dan polio. 2020, kepatuhan jadwal pemberian
Apabila tidak segera dilakukan imunisasi tepat waktu tidak berjalan
pencegahan dengan pemberian dengan lancar pada masa pandemi
imunisasi lengkap, maka akan terjadi ini, hal ini disebabkan karena
kematian atau kecacatan pada orangtua takut membawa anaknya ke
penderita. Imunisasi yang tidak posyandu untuk melengkapi
diberikan pada bayi diperkirakan imunisasi. Dalam masa pandemi
dapat menimbulkan 2-3 juta Covid-19 ini, imunisasi diupayakan
kematian tiap tahun (Kemenkes RI, tetap harus lengkap sesuai jadwal
2016). untuk melindungi anak dari PD3I.
Kepatuhan kunjungan di Pelayanan imunisasi dilaksanakan
posyandu berkaitan erat dengan sesuai prinsip Pencegahan dan
inisiatif dari seorang ibu yang sangat Pengendalian Infeksi Covid-19

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
(Kemenkes RI, 2020). layanan imunisasi sangat besar dan
Badan kesehatan dunia WHO langsung dirasakan, dengan
menyatakan bahwa dampak masa beberapa hambatan yang diamati
pandemi Covid-19 terhadap cakupan diberbagai tingkatan.
imunisasi dasar adalah sekitar 80 Setelah dilakukan wawancara
juta anak dari 68 negara yang oleh peneliti dari 10 ibu pada
beresiko terinfeksi PD3I, seperti tanggal 3 juni 2020 didapatkan hasil
difteri, campak, dan polio (Sari bahwa ibu mengatakan sangat
Pediatri, 2021). Sebagian besar khawatir jika membawa anaknya ke
kematian anak dikarenakan oleh posyandu pada masa pandemi
penyakit infeksi (Child Mortality, Covid-19, berbagai kendala dari
2019). Penurunan cakupan imunisasi masing-masing ibu diantaranya ada
saat ini terjadi hampir diseluruh 6 ibu yang sangat merasa takut
dunia, salah satunya di negara anaknya apabila dibawa ke
Indonesia. Negara Indonesia posyandu karena akn terpapar
mengalami penurunan cakupan 13% wabah penyakit, kemudian ada 4 ibu
dari januari hingga maret 2020 yang mengatakan bahwa tidak
dibandingkan pada tahun 2019. diizinkan oleh suami untuk datang
Contohnya cakupan imunisasi DPT- ke posyandu pada masa pandemi.
HB-Hib pada tahun 2019 yaitu Sehingga pada penelitian kali
98,6% dan pada tahun 2020 hanya ini peneliti merasa perlu untuk
51%. Kemudian cakupan MR pada meneliti lebih dalam tentang
tahun 2019 yaitu 98,7% dan pada kepatuhan ibu terhadap imunisasi
tahun 2020 menjadi 55,7% (Laporan dasar lengkap pada masa pandemi
Cakupan Imunisasi Kementerian Covid-19.
Kesehatan, Juni 2020).
Kementerian Kesehatan dan BAHAN DAN METODE
UNICEF (2020) mengatakan 84% Penelitian ini dilaksanakan
dari semua fasilitas kesehatan di Kecamatan Tapa Kabupaten
melaporkan fasilitas layanan Bone Bolango pada tanggal 04
imunisasi terganggu dikedua level November-08 November 2021.
yaitu pada Puskesmas dan Posyandu. Metode pada penelitian ini
Hal ini terjadi hampir diseluruh menggunakan metode deskriptif
tatanan layanan kesehatan di dengan pendekatan retrospektif
Indonesia salah satunya di Provinsi yaitu dengan memberikan gambaran
Gorontalo. Sesuai dengan data yang atau deskripsi tentang suatu keadaan
didapatkan dari Dinas Kesehatan secara objektif dengan melihat ke
Provinsi Gorontalo, dimana cakupan belakang (Notoatmodjo, 2005).
imunisasi saat pandemi covid-19 Populasi dalam penelitian ini
pada bulan maret hingga desember adalah seluruh ibu yang memiliki
pada tahun 2019 hanya mencakup anak yang terdaftar di semua
60% dimana datanya menurun posyandu yang berada di kecamatan
dibandingkan pada tahun sebelum tapa yang lahir berdasarkan awal
adanya masa pandemic covid 19 masa pandemi Covid-19. Total
pada tahun 2019 mencapai hingga jumlah anak yaitu 112 anak maka
80%. populasinya adalah 112 ibu.
Gangguan dalam

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
HASIL DAN PEMBAHASAN jangkauan rumah yang tertinggi
A. Karakteristik Responden adalah jarak dekat sebanyak 66
Data umum pada penelitian ini responden (45,5%).
menyajikan karakteristik responden B.Analisis Univariat
berdasarkan usia ibu, pendidikan ibu, Tabel 4.4 Kepatuhan Imunisasi
dan jangkauan rumah ke tempat Dasar Lengkap Pada Masa
pelayanan posyandu. Pandemi Covid-19 Di Kecamatan
Tabel 4.1 Distribusi Responden Tapa
Berdasarkan Usia Ibu No. Usia (N) (%)

No. Usia (N) (%) 1. Patuh 47 53,4


2. Tidak Patuh 41 46,6
1. 17-25 Tahun 26 29,6 Total 88 100.0
2. 26-35 Tahun 62 70,4
Total 88 100.0 Sumber : Data Primer, 2021
Sumber : Data Primer, 2021 Berdasarkan tabel 4.4
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan bahwa kepatuhan
didapatkan bahwa distribusi imunisasi dasar lengkap pada masa
responden berdasarkan usia ibu pandemi covid-19 di Kecamatan
Tapa sebanyak 47 ibu yang patuh
tertinggi yaitu usia 26-35 tahun
dan 41 ibu yang tidak patuh
sebanyak 62 responden (70,4%).
terhadap imunisasi dasar lengkap
Tabel 4.2 Distribusi Responden pada masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan Pendidikan Ibu PEMBAHASAN
No. Pekerjaan (N) (%) 1. Kepatuhan Imunisasi Dasar
Lengkap Pada Masa Pandemi
1. SD 7 8.0 Covid-19 Di Kecamatan Tapa
2. SMP 20 22.7
3.
Berdasarkan hasil penelitian
SMA 40 45.5
4. Perguruan Tinggi 21 23.9 yang didapatkan oleh peneliti dari
88 responden menunjukkan bahwa
Total 88 100
sebagian besar responden patuh
Sumber : Data Primer, 2021
terhadap imunisasi dasar lengkap
Berdasarkan tabel 4.2 dapat
sebanyak 47 responden (53,4%) dan
diketahui bahwa karakteristik
berdasarkan pedidikan ibu tertinggi responden yang tidak patuh
adalah SMA sebanyak 40 orang terhadap imunisasi dasar lengkap
(45,5%). sebanyak 41 responden (46,6%).
Tabel 4.3 Distribusi Responden Dari hasil penelitian, 47
Berdasarkan Jangkauan Rumah responden (53,4%) yang patuh
Ke Tempat Pelayanan Posyandu terhadap kunjungan imunisasi dasar
lengkap dilihat dari pencapaian imu-
No. Usia (N) (%) nisasi dasar lengkap yang tepat ses-
1. Dekat (1km) 66
uai dengan waktu yang telah di jad-
75.0
2. Jauh (<1km) 22
walkan berdasarkan ke 10 IDL.
25.0
Total . Imunisasi harus diberikan sesuai
88 100.0
jadwal tepat waktu karena
Sumber : Data Primer, 2021 keterlambatan imunisasi tidak
Berdasarkan tabel 4.3 menghasilkan efektivitas yang
dapat diketahui bahwa karakteristik maksimal, dalam hal ini setiap satu

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
imunisasi yang telah diberikan dikatakan oleh Novianda,
sudah menghasilkan respon Ghunayanti, dan Qamaruddin
imunologis walaupun masih di (2020), Segala sesuatu yang
bawah ambang kadar proteksi atau dilakukan ibu akan berpengaruh
belum mencapai perlindungan untuk pada anak, termasuk perilaku ibu
kurun waktu yang panjang (life long dalam upaya pencegahan penyakit
immunity) sehingga ketepatan waktu melalui imunisasi.
imunisasi sangat penting agar Hal yang serupa yang juga
tercapai kadar perlindungan yang dinyatakan dalam penelitian
optimal (Buku Saku Imunisasi-IDAI, Agustin dan Anggraini (2020)
2017). Hal ini serupa dengan dimana mayoritas responden
penelitian Agustin dan Angraini mendapatkan informasi terkait
(2020), sebagian besar responden bagaimana protokol imunisasi pada
yang diteliti telah mendapatkan masa pandemi. Informasi penting
imunisasi lengkap sesuai dengan yang diberikan terkait prosedur
usianya sebanyak (72,5%). pemberian imunisasi yang aman
Sebagian besar responden pada masa pandemi covid-19 antara
sebanyak 47 orang (53,4%) tersebut lain yaitu mengatur jadwal
yang patuh datang ke posyandu kedatangan agar tidak banyak
pada masa pandemi Covid-19 untuk berkumpul terlalu lama di tempat
melengkapi ke 10 imunisasi pelayanan posyandu dan dilayani
anaknya dengan tepat waktu tidak sesuai dengan prosedur yang telah
menjadi penghambat karena ditentukan oleh Kemenkes (2020)
sebagian besar ibu memiliki seperti menyediakan hand sanitazer
motivasi dan kesadaran betapa atau bak cuci tangan dengan sabun
penting untuk tetap dan air mengalir, agar orangtua
mengimunisasikan anaknya tepat dapat mencuci tangan ketika baru
waktu walaupun di tengah masa datang dan akan pulang ke rumah,
pandemi. Dan ini juga tidak lepas kursi harus diatur sedemikian rupa
dari upaya petugas kesehatan dan agar jarak antar penunggu 1-2 meter
kader kesehatan yang mengajak, (Rafidah, 2020).
memberikan informasi terkait dan Salah satu faktor yang
edukasi, kemudian menyediakan mempengaruhi kepatuhan ibu dalam
sarana untuk imunisasi dalam masa mengimunisasikan anaknya adalah
pandemi covid-19 dengan usia. Dari hasil penelitian
menyediakan tempat imunisasi yang didapatkan bahwa dari 88 responden,
lebih terbuka dan memperhatikan lebih banyak ibu yang berusia 28-35
protokol kesehatan, yakni dengan tahun sebanyak 62 orang (76,4%)
memperhatikan jarak, memakai dengan jumlah ibu yang patuh
masker, dan mencuci tangan, sebanyak 36 orang (22,32%) . Hasil
sehingga dapat mendorong para ibu tersebut menunjukkan bahwa usia
untuk datang mengimunisasikan responden berada pada tahap
anaknya sesuai dengan jadwal tepat dewasa. Pada tahap ini adalah masa
waktu tanpa merasa khawatir dan dimana semakin bertambahnya usia,
takut karena tidak akan ada individu lebih menata pikirannya
kerumunan. untuk mengambil keputusan guna
Hal tersebut juga dalam kebaikan hidupnya dibanding

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
seseorang yang memiliki usia Menurut Senewe dan
sebelum tahap dewasa. Sehingga Rompas (2019) seorang ibu akan
dengan demikian usia dapat bersedia datang membawa anaknya
mempengaruhi ibu dapat untuk diimunisasi karena
berperilaku patuh dalam mempunyai motivasi yang tinggi.
mengimunisasikan anaknya. Semakin tinggi motivasi ibu maka
Menurut Soekanto 2009 usia akan semakin besar pula ibu dapat
merupakan salah satu faktor yang berperilaku patuh terhadap
mempengaruhi peran dan perilaku kelengkapan dan ketepatan waktu
seseorang, semakin bertambahnya imunisasi anaknya. Hal tersebut
usia maka pengalaman dan juga didukung dengan adanya peran
pengetahuan semakin banyak. Hal penting dari dukungan keluarga.
ini serupa dengan penelitian oleh Cakupan imunisasi berkaitan erat
Ningsih dan Martilova (2021) dengan pengetahuan dan sikap
bahwa kelompok dewasa usia 25-45 keluarga (Kemenkes RI, 2020).
tahun sebanyak 72 orang (72%) Hal ini sesuai dengan teori
dimana pada usia tersebut seseorang yang dikemukakan oleh Soekidjo
telah dianggap matur/dewasa baik Notoatmodjo (2013) yang
dilihat secara fisiologis, psikologis, menyatakan bahwa untuk
serta kognitif karena pada usia mewujudkan sikap menjadi suatu
dewasa kebiasaan berpikir rasional perbuatan yang nyata diperlukan
menjadi lebih meningkat. faktor pendukung, dalam hal ini
Dengan adanya masa adalah dukungan keluarga. Keluarga
pandemi covid-19 tidak menjadi yang percaya akan keuntungan
hambatan bagi sebagian besar pemberian imunisasi pada anak
responden untuk tetap patuh dalam akan mendorong anggota
mengimunisasikan bayinya sesuai keluarganya untuk memanfaatkan
dengan jadwal pemberian agar fasilitas kesehatan yang ada di
anaknya mendapatkan imunisasi lingkungannya (Dillyana, 2019).
dasar lengkap dengan tepat waktu. Selain itu faktor yang dapat
Hal ini adanya pemahaman dan mempengaruhi ibu untuk dapat
kesadaran dari ibu tentang patuh adalah jangkauan rumah ke
pentingnya kepatuhan imunisasi tempat pelayanan posyandu.
dasar lengkap untuk kekebalan tubuh Berdasarkan hasil penelitian
anaknya yang dipengaruhi oleh didapatkan bahwa ibu yang
pengetahuan dan pemahaman ibu memiliki jangkauan rumah ke
tentang pentingnya ketepatan tempat pelayanan posyandu dengan
imunisasi seperti pada penelitian jarak yang dekat (1km) yaitu
Kartini dan Ekasari (2021) yang sebanyak 66 ibu (75,0%) dengan
menyatakan bahwa pengetahuan, jumlah ibu yang patuh sebanyak 36
sikap, dan motivasi orangtua serta orang (23,76%). Hasil tersebut
informasi tentang imunisasi menunjukkan bahwa rata-rata
merupakan faktor yang mempunyai responden memiliki jangkauan
pengaruh besar terhadap rumah yang terhitung dekat
kelengkapan dan ketepatan waktu terhadap tempat pelayanan
imunisasi anaknya. posyandu.

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
Jangkauan rumah yang dekat larangan juga datang dari keluarga
dapat berpengaruh ibu untuk yang tidak mengizinkan untuk
berperilaku patuh dalam datang ke tempat imunisasi.
pelaksanaan imunisasi anaknya, Hal ini serupa dengan
sebab dengan demikian ibu lebih penelitian oleh Mukhi dan Endyarni
mudah mengunjungi pelayanan (2020) yang menyatakan bahwa
kesehatan karena selain tidak pandemi covid-19 sangat
memakan waktu tempuh yang lama, berpengaruh besar terhadap
juga tidak perlu mengeluarkan biaya orangtua dalam mengimunisasikan
transportasi yang besar sehingga ibu anaknya karena ketakutan dan
lebih terdorong membawa anaknya kekhawatiran yang sangat besar
untuk diimunisasi. dimana penyebab orangtua tidak
Menurut Reihana (2012) patuh untuk melengkapi imunisasi
Jarak dari rumah ke tempat dengan tepat waktu karena
pelayanan posyandu sangat ketakutan orangtua dan keluarga
mempengaruhi partisipasi ibu untuk jika anaknya mengunjungi fasilitas
membawa anaknya ke posyandu. Hal kesehatan atau takut berkunjung ke
ini sejalan dengan penelitian Sapardi tempat ramai.
dan Yazia (2021) bahwa lebih dari Faktor lain yang menjadi
separuh (71,0%) responden dengan penyebab responden tidak patuh
keterjangkauan tempat pelayanan juga dapat dilihat dari segi
imunisasi dengan jarak dekat. pendidikan. Berdasarkan hasil
Keterjangkauan merupakan salah penelitian didapatkan bahwa
satu faktor yang memberi kontribusi mayoritas reponden berpendidikan
terhadap perilaku dalam SMA sebanyak 40 ibu (23,9%)
mendapatkan pelayanan kesehatan. dengan jumlah ibu yang patuh
Semakin kecil jarak jangkauan hanya sebanyak 19 orang (7,6%).
masyarakat terhadap suatu tempat Hasil tersebut mengartikan bahwa
pelayanan kesehatan, maka akan jumlah responden yang patuh hanya
semakin banyak peluang seseorang sedikit. Tingkat pendidikan
untuk dapat berkunjung imunisasi. seseorang mempengaruhi dirinya
Berdasarkan hasil penelitian dalam berfikir, memandang, dan
didapatkan 41 responden (46,6%) memahami sesuatu. Pendidikan
yang tidak patuh terhadap imunisasi pada dasarnya memiliki peranan
dasar lengkap. Hal ini dilihat yang sangat penting dalam
berdasarkan anak yang lengkap menentukan kualitas manusia.
imunisasi namun tidak tepat waktu Menurut Notoatmodjo (2007)
(terlambat) dan anak yang melewati bahwa seseorang yang mempunyai
beberapa imunisasi sehingga anak pendidikan tinggi dapat
tidak mendapatkan 10 imunisasi. memberikan tanggapan yang lebih
Dari jawaban responden dalam rasional dibanding dengan orang
lembar wawancara yang dibagikan yang berpendidikan rendah. Hal ini
oleh peneliti rata-rata penyebab dari serupa dengan penelitian Ningrum
ketidakpatuhan yaitu ibu merasa (2020) bahwa pendidikan seseorang
khawatir dan takut untuk datang ke dapat berpengaruh kepada setiap
tempat imunisasi dikarenakan orang dalam mengambil keputusan
adanya perkumpulan orang banyak, sehingga seseorang yang tidak

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
memiliki pendidikan yang cukup DAFTAR PUSTAKA
kurang dalam penyerapan dalam Arifin. (2011). Hubungan Tingkat
memahami informasi. Pengetahuan Ibu Tentang
Berdasarkan hasil, Pentingnya Imunisasi Dasar
pembahasan dan referensi-referensi dengan Kepatuhan
yang ada, peneliti berpendapat Melaksanakan Imunisasi di
bahwa sebagian besar ibu yang BPS Hj. Umi Salamah di desa
berada di Kecamatan Tapa sebagian Kauman, Peterongan,
besar patuh terhadap imunisasi dasar Jombang, tahun 2011.
lengkap pada masa pandemi covid- Prosiding Sminas
19 atas upaya dan kerja sama yang Competitive Advantage, Vol
baik antara ibu, tenaga kesehatan, 1, No. 2
dan kader posyandu.
PENUTUP DAN SARAN Astinah; Hasbullah, S; Muzakir. H.
1.Kesimpulan (2013). Faktor–Faktor yang
1. Dari 88 responden terdapat Mempengaruhi Kepatuhan
karakteristik responden yang terdiri Ibu Pada Pemberian
dari usia 20-35 tahun, pendidikan Imunisasi Dasar di Posyandu
(SD berjumlah 7 orang, SMP Teratai 11b di Wilayah Kerja
berjumlah 20 orang, SMA berjumlah Puskesmas Tamamaung
40 orang, dan Perguruan Tinggi Makassar. E-library STIKES
berjumlah 21 orang), serta jangkauan Nani Hasanuddin Makassar.
rumah ke tempat pelayanan Vol 2 No. 6.
posyandu dengan jarak jauh (>1km)
berjumlah 22 orang dan jarak (1km) Azizah, N; Suyati, Rahmawati, VE.
berjumlah 66 orang. (2011). Hubungan Tingkat
2.Dari 88 responden sebagian besar Pengetahuan Ibu Tentang
responden patuh terhadap imunisasi Pentingnya Imunisasi Dasar
dasar lengkap di masa pandemi Dengan Kepatuhan
covid-19 sebanyak 47 responden Melaksanakan Imunisasi di
(53,4%) dan responden tidak patuh BPS Hj. Umi Salamah di
melakukan imunisasi dasar lengkap Desa Kauman, Peterongan,
di masa pandemi covid-19 sebanyak Jombang. Jombang : Prodi D-
41 responden (46,6%). III Kebidanan FIK UNIPDU.
2. Saran
Diharapkan dapat menjadi masukan Budiman, 2011. Penelitian
untuk lebih meningkatkan kepatuhan Kesehatan Buku Pertama.
imunisasi dasar lengkap tepat waktu Bandung: PT. Refika Aditama
di masa pandemi Covid-19 dengan
cara mengsosialisasikan tentang Buku Saku Imunisasi-IDAI, 2017.
imunisasi yang berkaitan dengan Melengkapi/Mengejar
upaya pencegahan Covid-19. Imunisasi Bagian I.
Indonesian Pedriatic Society.

D. R. Juwita, “Makna Posyandu


Sebagai Sarana Pembelajaran
Non Formal Di Masa

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
Pandemic Covid 19,” Kotabumi II Selatan
Meretas J. Ilmu Pendidik., Kabupaten Lampung Utara.
vol. 7, no. 1, pp. 1-15.2020. Jurnal Forum Ilmiah. Vol.6
no. 1. pp. 1-14
Diharja, N.U; Siti Syamsiah; Rhisza
Choirunnisa. 2020. Pengaruh Febriastuti, N; Arif, YS;
Pandemi Covid-19 Terhadap Kusumaningrum, T. (2013).
Kunjungan Imunisasi di Kepatuhan Orang Tua Dalam
Posyandu Desa Tanjungwangi Pemberian Kelengkapan
Kecamatan Cijambe Tahun Imunisasi Dasar Pada Bayi
2020. Asian Research 4—11 Bulan. Surabaya :
Midwifery and Basic Science Program Studi S1 Pendidikan
Journel.e- Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
2019-2020. Profil Kesehatan Felicia, FV; Suarca, I.K. 2020.
Provinsi Gorontalo2019-2020. Pelayanan Imunisasi Dasar
Gorontalo: Badan Penerbit pada Bayi di Bawah Usia 12
Dinas Kesehatan Provinsi Bulan yang Mempengaruhi di
Gorontalo RSUD Wangaya Kota
Denpasar Selama Pandemi
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Covid-19. Sari Pediatri,
Tengah. (2013). Petunjuk Vol.22 No.3 Oktober 2020:
Teknis Introduksi Imunisasi 139-145
DTP-HB-Hib (Pentavalen)
Pada Bayi dan Pelaksanaan Hindriyawati, W; Rosalina;
Imunisasi Lanjutan Pada Anak Wahyuni. (2012). Hubungan
Balita. Semarang : Dinkes Tingkat Pengetahuan Ibu
Jateng. Tentang Imunisasi Dengan
Kepatuhan Ibu Dalam
Dillyana, T.A Hubungan Pemberian Imunisasi Dasar
Pengetahuan, Sikap dan Pada Bayi Di Puskesmas
Persepsi Ibu dengan Status Cawas. Jurnal Kebidanan
Imunisasi Dasar di Arimbi, Vol V No. 4.
Wonokusumo. Jurnal Promkes:
The Indonesian Jurnal Of Juneris Aritonang, S. Anita, Sinarsi,
Health Promotion and Health and W. W. Sirega ,
Education. 2019; 7(1): 67-77. “Kecemasan Pandemi Covid-
19 Dalam Keikutsertaan
Dwi Kartini, Fitri Ekasari, 2021. Posyandu di Kelurahan Pekan
Analisis Faktor Yang Tangung Morawa Tahun
Berhubungan dengan 2020,” J. Reprod. Health.
Ketepatan Imunisasi Dasar vol.6, no. 1, pp. 34-42, 2020
Pada Masa
Pandemi Covid-19 Kadir, L; Fatimah dan Hadia. 2014.
di Wilayah Kerja (2014). Pengetahuan Dan
Puskesmas Kepatuhan Ibu Pada

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2021
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan
Pemberian Imunisasi Dasar Rafidah R, Yuliastuti E. (2020).
Bagi Bayi. Journal of Persepsi dan Dukungan
Pediatric Nursing Vol. 1(1), Keluarga terhadap pemberian
pp. 009-013 imunisasi. J Bidan Cerdas.
2020;2(2):97-10
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. (2020). Imunisasi Ranuh, I.G.N., Suyitno, H.,
Rutin Pada Anak Selama Hadinegoro, S.R.,
Pandemi Covid-19 di Kartasasmita, C.B.,
Indonesia : Persepsi Orangtua Ismoedijanto, Soedjatmiko.
dan Pengasuh. Kementrian 2011. Pedoman Imunisasi di
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta : Satgas
Indonesia & UNICEF Imunisasi IDAI
Indonesia.
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan
Kurnia Agustin, Yeny Angraini Dasar Tahun 2013. Jakarta;
(2020). “Study Analisis Peran Kementrian Kesehatan RI.
Kader Terhadap Kepatuhan
Imunisasi Dasar Pada Masa Setiadi, 2008. Konsep Dan Proses
Pandemi Covid-19”. Dosen Keperawatan Keluarga,
Prodi D3 Kebidanan STIKes, Surabaya: Graha Ilmu.
vol. 1, no. 2, pp, 2723-4096.
Sreshta Mukhi dan Bernie Endyarni
N. A. V. Irawati, “Imunisasi Dasar Medise, (2021). Pengaruh
Dalam Masa Pandemi Covid- Pandemi Covid-19 Terhadap
19,” J. Kedokteran Unila, Pelayanan Imunisasi Di
vol.4, no.2, pp. 205-210, 2020. Seluruh Dunia.
Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan. Utami, S. Humairah. 2020.
Jakarta. Rineka Cipta. 2003. Pandemi Covid-19 Pengaruh
h.3 Imunisasi. Survey Sav The
Children.
Novianda, D.G; Mohammad B.
Qamaruddin, 2020. Faktor Velga Yazia, H. Hasni, A.
Yang Mempengaruhi Perilaku Mardhotillah, and T. E. W.
Ibu Dalam Pemenuhan Gea, “Dukungan Keluarga
Imunisasi Dasar. Journal Of dan Tingkat Kecemasan
Health Science and Prevention. Orangtua Dalam Kepatuhan
Vol.4(2); 126-134. Imunisasi Dasar Pada Masa
Pandemi Covid-19,” J.
Perry dan Potter (Jean Piaget). Keperawatan, vol. 12, no. 4,
(2009). Fundamental pp. 1043-1050. 2020.
Keperawatan, Edisi 7,
terjemahan (Federderika, A): Wong, Donna. 2003. Nursing Care
Salemba Medika: Jakarta. of Infants And Children. St.
Louis, Missouri.

Dinda Ayu Fitriani Humolungo / 841417184

Anda mungkin juga menyukai