Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR PADA

BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMARPINGGAN


TAHUN 2023
1
Elida Hafni, 2Mutia Sari Lubis, 3Novita Sari Batubara
1
Mahasiswa Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
2,3
Dosen Prodi Kebidanan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
Email: novitabatubara87@gmail.com

ABSTRACT
Imunisasi merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu
penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang jenis-jenis
imunisasi dasar, manfaat imunisasi dasar dan jadwal pemberian imunisasi. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif. Populasi adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-9 bulan.
Sampel sebanyak 69 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 69 responden yang terbanyak berpengetahuan
kurang tentang jenis-jenis imunisasi dasar dengan jumlah 30 responden (43,5%),
berpengetahuan baik tentang manfaat imunisasi dasar dengan jumlah 39 responden
(56,5%) ibu yang memiliki umur 20-24 yang memiliki 5 responden (7,3%), umur 25-29
Thun memiliki 24 responden (34,8%), umur 30-34 sebanyak 32 responden (44,5%),
umur 35-39 sebanyak 9 responden (13,0%), pengetahuan berdasarkan pendidikan sd
sebanyak 4 responden (5,8%), SMP sebanyak 25 responden (36,2%), SMA sebanyak 34
responden (49,3) DAN ibu-ibu yang mempunyai balita sebaiknya membawa bayinya
untukmemperoleh imunisasi dasar sesuai dengan umur bayinya secara teratur dan
kepada petugas kesehatan agar pelaksaan program seperti penyuluhan kesehatan tentang
imunisasi dasar agar sering di lakukan supaya ibu-ibu menjadi paham, yang tadinya
tidak tahu menjadi tahu.

ABSTRACT

Immunization is one to increase a person's immunity to a disease, so that if it is exposedto


the disease later it does not become sick. The purpose of study was to determine the
descriptionof maternal knowledge about the types of basic immunization, the benefits of
basic immunization and the schedule of immunization. his research method was a
descriptive study. The population was mothers who has babies aged 0-9 months.Sample
was 69 respondents by using total sampling technique. The result showed that about 30
responden (43,5) had less knowledge of the types of basic immunization about 39
respondent (56,5%) had good knowledge of the benifits of basic immunization. The
mother aged was abouth 20-24 years about 5 responden (7,3%), abouth 25-29 years
about 24 responden (34,8%), about 30-34 years abouth 32 responden (44,5%), about
35-39 years about 9 responden (13%). The mothers education was in elemtary school
about 4 respondens (5,8%) in junior hight school about 25 respondent (36,2%) and in
senior hight school about 34 respondent (49,3%), it is expected for mothers who had
toddler to bring their babies to abtain basic immunizations according to their baby’s
age regulary and for health workers todo the program such as health education on
basic immunization is often done so that mothers become familiar and knowledgeable.

Keywords: Knowledge, Immunization, Mother


PENDAHULUAN Imunisasi dasar lengkap pada bayi
Indonesia masih menempati meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4
peringkat ke-4 di dunia setelah India, dosis polio, 4 dosis hepatitis B, 1 dosis
Nigeria dan Republik Demokrasi campak (Atikah, 2010). WHO 2017
Kongo untuk Udervaccination mencatat sebanyak 4,5 juta kematian
Children dalam cakupan imunisasi dari 10,5 juta per tahun terjadi akibat
DPT3. Hal ini mengakibatkan penyakit infeksi yang bisa dicegah
Indonesia salah satu Negara prioritas dengan imunisasi. Seperti
yang di identifikasi oleh WHO dan pneumococcus (28 %), campak (21
UNICEF untuk melaksanakn akselerasi %), tetanus (18%), rota virus penyebab
dalam pencapaian target 100% UCI diare (16%), dan hepatitis B(16%).
Desa/Kelurahan. Diperkirakan 1,5 juta Sementara itu data WHO ini
balita di Indonesia belum terjangkau diperkirakan setidaknya 50% angka
program imunisasi dasar maupun kematian di Indonesia bisa dicegah
pemberian vaksin lainnya (WHO, dengan imunisasi dan Indonesia
2017). termasuk sepuluh besar negara dengan
Imunisasi merupakan salah jumlah terbesar anak tidak tervaksinasi
satujenis usaha memberikan (WHO, 2017).
kekebalankepada anak dengan Menurut data di wilayah kerja
memasukkan vaksin kedalam tubuh Puskesmas Simalingkar B jumlah
guna membuat zatanti untuk mencegah penduduknya sebanyak 11.000 jiwa
penyakit tertentu. Sedangkan, yang dimana terdiri dari jumlah KK
dimaksud denganvaksin adalah bahan sebanyak 2500 KK dan jumlah PUS
yang digunakan untuk merangsang sebanyak 2000 pasangan. Kemudian,
pembentukan zatanti, yang dimasukkan jumlah bayi yang menjadi sasaran
kedalam tubuh melalui suntikan imunisasi di Lingkungan II Kelurahan
misalnya : vaksin BCG, DPT, dan Simalingkar B di bulan Januari-
campak dan pemberian lewat mulut Desember 2016 sebanyak 248 bayi,
contohnya : vaksin polio(Fida dan dimana terdiri dari imunisasi HB
maya, 2012). sebanyak 176 bayi, BCG sebanyak 221
Menurut World Health bayi, DPT sebanyak 224 bayi, Polio di
Organization (WHO), program 224 bayi, dan Campak sebanyak 219
imunisasi diIndonesia memiliki tujuan bayi. Jumlah bayi yang menjadi sasaran
untuk menurunkan angka kejadian imunisasi di bulan Januari-Desember
penyakit dan angka kematian akibat 2017 sebanyak 300 bayi, di mana
penyakit yang dapat dicegah dengan terdiri dari imunisasi HB dibulan
imunisasi. Upaya imunisasi sebanyak 272 bayi, BCG sebanyak 260
diselenggarakan di Indonesia sejak bayi, DPT sebanyak 184 bayi, Polio
tahun 1956. Mulai tahun 1977, upaya sebanyak 259 bayi, dan Campak
imunisasi diperluas menjadi program sebanyak 227 bayi. dan jumlah sasaran
pengembangan imunisasidalam rangka imunisasi di bulan Januari-Desember
pencegahan penularan terhadap 2018 sebanyak 297 bayi, dimana terdiri
penyakit yang dapat dicegahdengan dari imunisasi HB sebanyak 52 bayi,
imunisasi (PD3I) seperti penyakit BCG sebanyak 32 bayi, DPT sebanyak
tuberculosis, difteri, pertusis, campak, 40 bayi, Polio di sebanyak 32 bayi.
tetanus, polio, serta hepatitis B.
Jika dilihat dari jumlah sasaran Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0-9
imunisasi yang telah saya uraikan di Bulan di wilayah kerja puskesmas
atas ternyata masih ada bayi yang Simarpinggan”.
belum mendapatkan imunisasi dasar,
dan seperti yang kita ketahui bahwa METODE PENELITIAN
jikabayi tidak mendapatkan imunisasi Penelitian ini merupakan
pada tepat waktu maka akan penelitian deskritif yangbertujuan
menghambat tumbuh kembang bayi untuk memberikan gambaran tentang
dan akan muncul 5 Penyakit imunisasi variabel yang di teliti maupun data.
yaitu Hepatitis, TBC, flu, batuk,Polio Lokasi di lakukannya penelitian adalah
dan Campak. di Wilayah kerja puskesmas pasar
Berdasarkan latar belakang matanggor. Waktu penelitian di
yang telah saya uraikan di atas ternyata laksanakan pada bulan Juli.
masih ada bayi yang tidak Populasi pada penelitian ini
mendapatkan imunisasi dan masih adalah seluruh ibu yang memiliki bayi
tingginya angka penyakit (usia 0-9bulan) dengan jumlah 69 ibu
imunisasiyang di sebabkan oleh yang Ada diwilayah puskesmas pasar
beberapa faktor penyebab salah matanggor.
satunya tentang minimnya Menurut Arikunto (2013)
pengetahuan ibu tentang imunisasi mengatakan bahwa sampel adalah
dasar di wilayah kerja Puskesmas Setia sebagian atau wakil populasi. Apabila
Negara khususnya di Lingkungan II jumlah populasi lebih dari 100, maka di
Setia Negara, data tersebut diperoleh ambil 10-25% atau lebih, dari populasi
dari hasil wawancara dengan salah satu yang ada. Sedangkan apabila jumlah
petugas kesehatan Puskesmas Setia populasi kurang dari 100, lebih baik di
Negara mengatakan bahwa pada saat ambil semua dari populasi yang ada
dilakukan penyuluhan tentang untuk di jadikan sampel. Besar dalam
Imunisasi Dasar di Posyandu penelitian ini adalah 38 orang. Tehnik
Lingkungan II masih banyak ibu-ibu pengambilan sampel dalam penelitian
yang tidak mau ikut berpartisipasi ini yaitu total sampling.
untuk menambah wawasan tentang
Imunisasi Dasar. Sehingga penulis Dari tabel menunjukkan
tertarik untuk menulis judul bahwa dari 69 responden terbanyak
”Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang pada umur 20-24 tahun sebanyak
Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0-9 5 responden (7,3%), pada umur 25-
Bulan di wilayah kerja puskesmas 29 sebanyak 24 responden (34,8%),
Simarpinggan. pada umur 30-34 tahun sebanyak
31 responden (44,9%) dan pada
HASIL PENELITIAN umur 35-49 tahun sebanyak 9
Tabel 1 Distribusi Frekuensi (13,0%)
Responden Berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi Presentasi
(F) (%) Tabel 2 Distribusi Frekuensi
1 20-24 5 7,3% Responden Berdasarkan
tahun
Pendidikan
2 25-29 24 34,8%
tahun
3 30-34 31 44,9%
tahun
3 35-49 9 13,0%
Tahun

Jumlah 69 100%
No Pendidikan Frekue Presentasi 2 Cukup 19 50
nsi (F) (%) 3 Kurang 10 26,32
1 SMP 10 26,32% Total 38 100%
2 SMA 23 60,53%
3 D3 3 7,89% Dari tabel menunjukkan bahwa
4 SARJANA 2 5,26 dari 38 responden yang terbanyak
Jumlah 38 100% berpengetahuan cukup tentang
jenis-jenis imunisasi dasar dengan
Dari tabel dapat disimpulkan jumlah 19 responden (50%), dan
bahwa responden di Lingkungan II kurang sebanyak 10 responden
Kelurahan Simalingkar B mayoritas (26,32%).
berpendidikan SMA sebanyak 23 Tabel 5 Distribusi Frekuensi
responden dengan persentase Pengetahuan Ibu Tentang
(60,53%) dan minoritas berpendidikan Manfaat Imunisasi Dasar
Sarjana sebanyak 2 responden dengan No Tingkat Frekuensi Persentase (%)
persentase (5,26%). Pengetahuan
1 Baik 6 15,79
Tabel 3 Distribusi Responden 2 Cukup 21 55,26
Mata Pencaharian 3 Kurang 11 28,95
Total 38 100%
No Pekerjaan Frekuensi m)a
Persentase (%
Dari tabel menunjukkan bahwa
1 IRT 21 55,26 jum
2 Wiraswasta 10 kur dari 38 responden yang terbanyak
26,31 berpengetahuan cukup tentang
3 PNS 7 18,42 (28, aat imunisasi dasar dengan
Total 38 100% lah 21 responden (55,26%), dan
ng sebanyak 11 responden
Dari tabel dapat disimpulkan 5%).
bahwa mata pencaharian ibu di
Lingkungan II Kelurahan
Simalingkar B mayoritas sebagai Tabel 6 Distribusi Frekuensi
ibu rumah tangga (IRT) sebanyak Pengetahuan Ibu Tentang Jadwal
21 responden dengan persentase Imunisasi Dasar
(55,26%) sedangkan minoritasnya No Tingkat Frekuensi Persentase
Pengetahuan (%)
sebagai PNS sebanyak 7 1 Baik 30 45,3
responden dengan persentase 2 Cukup 39 56,5
(18,42%) Total 69 100%
Tabel 4 Distribusi Frekuensi
Pengetahuan Ibu Tentang
Dari tabel menunjukkan bahwa
Jenis-Jenis Imunisasi Dasar
dari 38 responden yang terbanyak
No Tingkat Frekuensi Persentase berpengetahuan cukup tentang jadwal
Pengetahuan (%) resp
imunisasi dasar dengan jumlah 18
1 Baik 9 23,68seb
nden (47,37%), dan kurang
nyak 12 responden (31,58%).
1. Pengetahuan Ibu Tentang Jenis-
Jenis Imunisasi Dasar
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Notoadmodjo (2014) yang
dari 38 responden yang terbanyak mengemukakan bahwa makin tinggi
berpengetahuan cukup tentang jenis- pendidikan atau pengetahuan kesehatan
jenis imunisasi dasar dengan jumlah 19 seseorang makin tinggi kesadaran.
responden (50%), dan kurang sebanyak
10 responden (26,32%). Hal ini di
sebabkan karena kurangnya 2. Pengetahuan Ibu Tentang
pengetahuan dan pemahaman serta Manfaat Imunisasi Dasar
kurangnya informasi mengenai jenis- Hasil penelitian tentang Distribusi
jenis imunisasi Dasar. Hal ini di dukung Frekuensi Tingkat Pengetahuan
oleh teori yang menyatakan bahwa IbuTentang Manfaat Imunisasi Dasar
pengetahuan adalah sejumlah informasi menunjukkan bahwa dari 69 responden
yang di kumpulkan di pahami, dan yang terbanyak berpengetahuan cukup
pengenalan terhadap sesuatu hal tentang manfaat imunisasi dasar dengan
ataubenda-benda secara objektif. jumlah 21 responden (55,26%), dan
Pengetahuan juga berasal dari kurang sebanyak 11 responden
pengalaman tertentu yang pernah di (28,95%).Hal ini di sebabkan karena
alami dan di peroleh dari hasil belajar kurangnya pengetahuan dan
secara formal, informal dan non-formal pemahaman serta motivasi untuk
(Notoadmodjo, 2014). mengetahui manfaat imunisasi seperti
Hasil penelitian tentang membaca buku tentang imunisasi dan
pendidikan disimpulkan bahwa mengikuti penyuluhan. Hal ini di
mayoritas ibu-ibu berpendidikan SMA dukung oleh teori yang menyatakan
sebanyak 23 responden dengan bahwa pengetahuan adalah sejumlah
persentase (60,53%) sehingga ibu-ibu informasi yangdikumpulkan, di pahami,
tidak mengetahui tentang jenis-jenis dan pengenalan terhadap sesuatu hal
Imunisasi Dasar secara mendalam, yang atau benda-bendasecara objektif.
mereka tahu hanya membawa anak Pengetahuan juga berasal dari
mereka ke posyandu untuk di imunisasi pengalaman tertentu yang pernah
agar terhindar dari penyakit dan dialami dan di peroleh dari hasil belajar
sebagian ibu-ibu membawa anak secara formal, informal dan non-formal
mereka karena di suruh oleh petugas (Notoadmodjo,2014)
kesehatan. Hal ini sejalan dengan teori
3. Pengetahuan ibu tentang Jadwal menjadi paham, yang tadinya tidak
Pemberian Imunisasi Dasar tahu menjadi tahu
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 69 responden DAFTAR PUSTAKA
yang terbanyak berpengetahuan cukup
tentang jadwal imunisasi dasar dengan Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian :
jumlah 30 responden (43,5%), dan Suatu Pendekatan Praktik.
kurang sebanyak 39 responden Jakarta : Rineka Cipta.
(56,5%).Hal ini disebabkan karena ibu-
ibu hanya mengetahui sebagian jadwal Fida Dan Maya. 2012. Pengantar Ilmu
saja seperti imunisasi Hepatitis B yang di Kesehatan Anak.Jogjakarta: D-
berikan pada waktu bayi lahir dan juga MEDIKA(anggota IKAPI).
Imunisasi Campak yang di berikan pada
waktu bayi berusia 9 bulan. Notoatmodjo.S, 2014.Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan.Jakarta:
Rineka Cipta
KESIMPULAN
1. Hasil penelitian bahwa dari 38 WHO. (2017). Hypertension fact sheet.
responden yang terbanyak Department of Sustainable
berpengetahuan cukup tentang jenis- Developmentand Healthy
jenis imunisasi dasar dengan jumlah Environments.Diambilpada12Ja
19 responden (50%), dan kurang nuari2019darihttp://www.searo.
sebanyak 10 responden (26,32%). who.int/linkfiles/non_communic
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa able_diseases_hypertension-
dari 69 responden yang terbanyak fs.pdf
berpengetahuan cukup tentang
manfaat imunisasi dasar dengan
jumlah 30 responden (43,5,%), dan
kurang sebanyak 39 responden
(56,5%).
3. Dari tabel menunjukkan bahwa dari
69 responden yang terbanyak
berpengetahuan cukup tentang jadwal
imunisasi dasar dengan jumlah 69
responden (43,5%), dan kurang
sebanyak 12 responden (56,5%).

SARAN
1. Bagi ibu-ibu yang mempunyai balita
sebaiknya membawa bayinya
untukmemperoleh imunisasi dasar
sesuai dengan umur bayinya secara
teratur.
2. Petugas kesehatan agar pelaksaan
program seperti penyuluhan
kesehatan tentang imunisasi dasar
agar sering di lakukan supaya ibu-ibu

Anda mungkin juga menyukai