Anda di halaman 1dari 11

Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DALAM PEMBERIAN


IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI 0-9 BULAN

Chahyani Erlita, Elise Putri

Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak


Email korespondensi: akbidpbpontianak@gmail.com

Abstrak
Imunisasi adalah upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa cakupan Universal Child
Imunization (UCI) di Kalimantan Barat menduduki posisi ke empat terendah di Indonesia.
Sedangkan data cakupan imunisasi dasar lengkap di Kota Pontianak sebesar 55% dari total
target 95%. Tujuan dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan
responden tentang imunisasi dasar lengkap, sikap responden dalam pemberian imunisasi dasar
lengkap dan hubungan pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap di
Puskesmas Alianyang. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah ibu yang memiliki
bayi usia 0-9 bulan yaitu sejumlah 306 orang. Sampel dari penelitian ini adalah 31 orang dengan
teknik sampel menggunakan teknik accidental. Sumber data menggunakan kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian responden memiliki pengetahuan “cukup”
dan sikap responden sebagian besar termasuk dalam kategori “mendukung”. Setelah dilakukan
uji chi square menunjukan dan nilai = 5,991 maka ≤
Kesimpulkan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu
dalam pemberian imunisasi dasar lengkap. Saran untuk tempat penelitian adalah agar dapat
melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan secara rutin khususnya mengenai imunisasi dasar
lengkap agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi dasar lengkap sehingga dapat
ikut mendukung program pemerintah mengenai imunisasi dasar lengkap yang wajib diberikan
pada semua anak.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Imunisasi

Pendahuluan saat berumur 1-11 bulan, angka kematian


Angka status kesehatan merupakan post neonatorum sebesar 13 kematian per
salah satu indikator keberhasilan suatu 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian
negara. Semakin maju suatu negara maka balita dan anak masing-masing sebesar 40
semakin rendah angka kesakitan pada dan 9 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
negara tersebut. Di Indonesia telah banyak Angka kematian anak adalah sekitar
program pemerintah yang berkaitan dalam sepertiga dari angka kematian bayi, 9
upaya peningkatan kesehatan, khususnya berbanding 32 kematian per 1.000 kelahiran
untuk ibu dan anak yang diharapkan dapat hidup (Survey Demografi Kesehatan
menurunkan angka kesakitan pada ibu dan Indonesia, 2012).
anak. Anak adalah anugerah Tuhan Yang
Hasil Survey Demografi Kesehatan Maha Esa, kehadirannya merupakan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan dambaan bagi setiap pasangan suami istri
bahwa kematian anak selama lima tahun yang telah menikah. Anak adalah generasi
adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran penerus bangsa, untuk menghasilkan
hidup. Artinya, setiap 1 hari dari 31 anak generasi penerus bangsa yang sehat,
yang lahir di Indonesia meninggal sebelum tentunya anak harus dibekalkan sistem imun
mencapai umur 1 tahun, 60% bayi mati yang baik agar anak tidak dengan mudah
terjadi pada umur 1 bulan, angka kematian terserang berbagai macam penyakit
neonatus sebesar 19 kematian per 1.000 dikemudian hari.
kelahiran hidup, 80% anak meninggal terjadi
Indonesia adalah negara dengan penduduknya berusia dibawah 15 tahun.
jumlah penduduk sebanyak 246.864 juta Angka kematian bayi dan balita di Indonesia
jiwa ditahun 2012 dengan 72.329 juta masih cukup tinggi, yaitu 25 bayi berusia
Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 1
Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016

dibawah 12 bulan per 1.000 kelahiran hidup antigen. Mekanisme sistem imun tubuh
pertahun dan 32 balita berusia dibawah 5 sangat kompleks, yang terdiri atas kumpulan
tahun per 1.000 kelahiran hidup pertahun. organ, jaringan, sel, dan molekul.
Mayoritas kematian anak dibawah satu Kenyataannya, tubuh kita telah dianugerahi
tahun di Indonesia disebabkan infeksi oleh yang Maha Kuasa dua jalur pertahanan
saluran nafas akut, komplikasi perinatal yang yang saling berhubungan, yang melindungi
terjadi pada bayi berusia 0-28 hari, yang kita dari serangan mikroorganisme yang
sebagian masih berkaitan dengan proses berbahaya (mikroorganisme patogen). Kedua
persalinan dan diare. Sebagian penyakit- imunitas tersebut adalah imunitas lahiriah
penyakit infeksi penyebab kematian bayi dan (imunitas non spesifik) dan imunitas yang
balita ini dapat dicegah dengan imunisasi, didapat setelah lahir (imunitas spesifik)
seperti campak, vaksin pertusis, vaksin Hib, (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2011).
vaksin pneumokokus, dan vaksin rotavirus. Program imunisasi dilaksanakan di
Inilah sebabnya imunisasi menjadi hal yang Indonesia sejak tahun 1956. Menurut
sangat penting untuk dilaksanakan di Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia dan harus mempunyai angka Indonesia Nomor
cakupan tinggi (Arifianto, 2014). 1611/MENKES/SK/XI/2005, program
Upaya yang telah dilakukan selama ini pengembangan imunisasi mencakup satu
untuk menurunkan Angka Kematian Balita kali HB-0, satu kali imunisasi BCG, tiga kali
(AKBa) berhasil menunjukan perbaikan yang imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi
sangat berarti antara 1960 dan 1990. Rata- polio, dan satu kali imunisasi campak. Hasil
rata penurunan Angka Kematian Balita Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013
(AKBa) pada dekade 1990-an adalah 7 % per didapatkan cakupan imunisasi lengkap pada
tahun lebih tinggi dari dekade sebelumnya anak umur 12-23 bulan. Cakupan imunisasi
yaitu 4 % per tahun (Lisnawati, 2014). lengkap di Indonesia cenderung meningkat
Berdasarkan Peraturan Menteri dari tahun 2007 (41,6 %), 2010 (53,8 %),
Kesehatan RI nomor 42 tahun 2013 tentang dan 2013 (59,2 %). Sedangkan cakupan
penyelenggaraan imunisasi pasal 1 ayat 1 imunisasi tidak lengkap tahun 2007 (49,2
imunisasi adalah suatu upaya untuk %), 2010 (33,5 %), dan 2013 (32,1 %). Dan
menimbulkan atau meningkatkan kekebalan yang tidak diimunisasi pada tahun 2007 (9,1
seseorang secara aktif terhadap suatu %), 2010 (12,7 %), dan 2013 (8,7 %) (Riset
penyakit, sehingga bila suatu saat terserang Kesehatan Dasar, 2013).
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit Survey Demografi Kesehatan
atau hanya mengalami sakit ringan. Indonesia (SDKI) 2012 menggumpulkan
Imunisasi merupakan hal wajib yang informasi tentang cakupan imunisasi yang
diberikan pada setiap anak yang lahir, memperlihatkan presentase anak umur 12-
sebagaimana yang tercantum dalam Undang- 23 bulan, hasil menunjukan secara
Undang No. 36 Tahun 2009 Pasal 130 yang keseluruhan 60% dari anak umur 12-23
berisi pemerintah wajib memberikan bulan telah mendapatkan imunisasi lengkap,
imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan tidak termasuk Hb 0, sementara 37 %
anak (Departemen Kesehatan Republik mendapat imunisasi lengkap dengan Hb 0.
Indonesia, 2014). Persentase cakupan pemberian imunisasi
Kekebalan (imunitas) terhadap lengkap oleh ibu dengan tingkat pendidikan
penyakit infeksi terbentuk akibat respons perguruan tinggi mencapai 70,0 %, tamat
(reaksi) tubuhnya terhadap mikroorganisme SMTA 69,4 %, tidak tamat SMTA 69,8 %,
penyebab penyakit. Sistem kekebalan tubuh tamat SD 65,3 %, tidak tamat SD 38,1 %, dan
mengenal mikroorganisme seperti bakteri, tidak sekolah 19,4 % (Survey Demografi
virus, jamur, dan parasit yang disebut Kesehatan Indonesia, 2012).
Pengetahuan adalah hasil
penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera
yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Dalam penelitian ini peneliti
ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan
mempengaruhi sikap ibu yang memiliki bayi lengkap.
0-9 bulan dalam pemberian imunisasi dasar Berdasarkan Data dan Informasi

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 2


Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016

Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun kategori baik sebesar 77,5%. Kelengkapan
2014 sumber data Ditjen PPPL, Kementerian imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas
Kesehatan Republik Indonesia, 2014 tercatat Depok I Sleman Yogyakarta sebesar 85%.
persentase imunisasi dasar lengkap pada Berdasarkan uji chi square diperoleh
bayi di Indonesia per September 2014 kesimpulan bahwa ada hubungan
adalah 48,4 %, khususnya di Kalimantan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar
Barat sebesar 44,7 % dan di Kota Pontianak dengan kelengkapan imunisasi dasar pada
55,0 % (Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, bayi usia 1 tahun di Puskesmas Depok I
2014). Sleman Yogyakarta.
Program imunisasi dasar, Lima Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Imunisasi dasar Lengkap (LIL), yang yang telah dilakukan oleh Siti Umaroh
dicanangkan oleh pemerintah bagi bayi mahasiswi Program Studi Kesehatan
meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Masyarakat, Universitas Muhammadiyah
Polio, 4 dosis Hepatitis B dan 1 dosis Campak Surakarta dengan judul Hubungan Antara
(Depkes, 2010). Namun pada kenyataannya Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan
program imunisasi dasar lengkap yang telah Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah
dilakukan tidak seluruhnya berhasil dan Kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten
masih banyak bayi atau balita status Sukoharjo diketahui bahwa anak yang
kelengkapan imunisasinya belum lengkap, mempunyai status imunisasi lengkap
banyak faktor yang menyebabkan (kontrol) sebagian besar mempunyai ibu
kelengkapan imunisasi, faktor tersebut dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak
antara lain sikap petugas, lokasi imunisasi, 29 responden dan anak yang mempunyai
kehadiran petugas, usia ibu, tingkat status imunisasi lengkap (kontrol) sebagian
pendidikan ibu, tingkat pendapatan keluarga besar mempunyai ibu dengan sikap positif
per bulan, kepercayaan terhadap dampak sebanyak 26 responden. Berdasarkan hasil
buruk pemberian imunisasi, status pekerjaan yang didapat dengan uji chi square
ibu, tradisi keluarga, tingkat pengetahuan menunjukkan bahwa ada hubungan antara
ibu, dan dukungan keluarga (Rahmawati, pengetahuan dan sikap ibu dengan
2014). kelengkapan imunisasi dasar.
Sikap adalah respon tertutup Sedangkan menurut Ejurnal Sekolah
seseorang terhadap stimulus atau objek Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Nusantara
tertentu, yang sudah melibatkan faktor Volume 1 No 1 oleh Selvina Elia Roza
pendapat dan emosi yang bersangkutan mahasiswi Diploma III kebidanan Sekolah
(senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Nusantara
baik-tidak baik, dan sebagainya). Dalam Bukit Tinggi dengan judul Hubungan
penelitian ini peneliti ingin mengetahui Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Dengan
apakah sikap ibu dalam pemberian imunisasi Cakupan Imunisasi Campak di Kelurahan Aur
dasar pada bayinya sudah sesuai dengan Kuning Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh
pengetahuan yang dimilikinya. Tahun 2013 dimana dari hasil penelitian
Dari penelitian yang dilakukan oleh yang telah dilakukan diperoleh sebagian dari
Lilis dan kawan-kawan mahasiswa Program responden memiliki pengetahuan dalam
Studi S1 Keperawatan, Universitas Respati kategori “rendah” (54,5%) sedangkan ada
Yogyakarta dengan judul Hubungan sebagian dari responden yang memiliki sikap
Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dalam kategori “negatif” (51,9%).
Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Dari data yang diperoleh menunjukan
Bayi Usia 1 Tahun Di Puskesmas Depok I bahwa cakupan Universal Child Imunization
Sleman Yogyakarta dari Hasil penelitian (UCI) di Kalimantan Barat menduduki posisi
diketahui tingkat pengetahuan ibu tentang ke empat terendah di Indonesia. Sedangkan
imunisasi dasar di Puskesmas Depok I data cakupan imunisasi dasar lengkap di
Sleman Yogyakarta sebagian besar dalam Kota Pontianak hanya sebesar 55% dari total
target 95% di Indonesia. Berdasarkan
sumber data Profil Kesehatan Kota
Pontianak, pada tahun 2014 telah terjadi
kasus kematian anak di Puskesmas
Alianyang sejumlah 2 neonatus, 2 anak, dan mengetahui apakah ada hubungan antara
2 balita. Pada penelitian ini peneliti ingin tingkat pengetahuan ibu yang memiliki bayi

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 3


Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016

usia 0-9 bulan di Puskesmas Aliayang bulan Januari hingga Mei 2016 di Puskesmas
terhadap sikap dalam pemberian imunisasi Alianyang Kota Pontianak Provinsi
pada bayinya. Kalimantan Barat. Populasi penelitian yaitu
seluruh ibu yang memiliki bayi 0-9 bulan
Metode pada bulan Januari hingga Maret 2016
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian sebanyak 306 orang. Peneliti menggunakan
deskriptif korelasional dengan pendekatan 10% jumlah populasi sebanyak 31 orang.
cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada Pengumpulan data menggunakan kuesioner
kemudian diolah dan dianalisis
menggunakan analisis univariat serta
analisis bivariat menggunakan uji chi square.

Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik n %
Pengetahuan
Kurang 2 6,45
Cukup 18 58,07
Baik 11 35,48
Sikap
Mendukung 19 61,30
Tidak Mendukung 12 38,70

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui dalam kategori “kurang” tentang imunisasi


bahwa sebagian responden yaitu sejumlah dasar lengkap.
18 orang (58,07%) memiliki pengetahuan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa
termasuk dalam kategori “cukup” tentang sebagian besar responden yaitu sejumlah 19
imunisasi dasar lengkap dan sangat sedikit orang (61,30%) memiliki sikap yang
dari responden yaitu sejumlah 2 orang termasuk dalam kategori “mendukung”.
(6,45%) memiliki pengetahuan termasuk

Tabel 2. Analisis Bivariat


Sikap
Tidak Total
Variabel Mendukung X2 P Value
Mendukung
N % N % N %
Baik 9 29,03 2 6,45 11 6,45
Pengetahuan Cukup 9 29,03 9 29,03 18 58,07 0,370 1,991
Kurang 1 3,22 1 3,22 2 35,48

Dari hasil penelitian yang telah Menurut Mubarak (2007) bahwa


dilakukan terhadap 31 responden semakin tinggi pendidikan seseorang maka
menunjukan bahwa pengetahuan semakin mudah pula mereka menerima
responden mengenai imunisasi dasar informasi dan pada akhirnya makin banyak
lengkap sebagian dari responden pula pengetahuan yang dimilikinya.
dikategorikan “cukup” yaitu berjumlah 18 Sebaliknya jika seseorang tingkat
orang (58,07%), kemudian sebagian kecil pendidikannya rendah akan menghambat
responden termasuk kategori “baik” dengan perkembangan sikap seseorang terhadap
jumlah 11 orang (35,48%) dan sangat penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang
sedikit dari responden termasuk kategori baru diperkenalkan.
“kurang” yang berjumah 2 orang (6,45%).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Hubungan Pengetahuan, Sikap Ibu Tentang
yang telah dilakukan oleh Anis Zakiyah Imunisasi dan Dukungan Keluarga Dengan
mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kelengkapan Imunisasi DPT Pada Bayi Umur
Semarang pada tahun 2010 dengan judul 6-11 Bulan Di Desa Taman Gede Kecamatan

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 4


Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016

Gemuh Kabupaten Kendal, menunjukan memberi jawaban atas pertanyaan,


bahwa sebagian besar responden yaitu memberikan nilai yang positif, dan mampu
78,7% memiliki pengetahuan dalam bertanggung jawab atas apa yang
kategori “baik”. diyakininya (Notoatmodjo, 2010).
Namun bertolak belakang dengan Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
Ejurnal STIKes Prima Nusantara Volume 1 kesamaan dengan hasil penelitian yang
No 1 oleh Selvina Elia Roza mahasiswi telah dilakukan oleh oleh Siti Umaroh
Diploma III kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu mahasiswi Program Studi Kesehatan
Kesehatan Prima Nusantara Bukit Tinggi Masyarakat, Universitas Muhammadiyah
dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Surakarta dengan judul Hubungan Antara
Sikap Ibu Balita Dengan Cakupan Imunisasi Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan
Campak di Kelurahan Aur Kuning Wilayah Kelengkapan Imunisasi Dasar Di Wilayah
Kerja Puskesmas Tigo Baleh Tahun 2013 Kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten
yang menyatakan sebagian responden Sukoharjo diketahui bahwa sebagian besar
memiliki pengetahuan dalam kategori responden mempunyai sikap positif
“rendah” (54,5%) sedangkan ada sebagian (74,3%) terhadap imunisasi.
responden yang memiliki sikap dalam Hal ini menunjukkan bahwa sikap
kategori “negatif” (51,9%). responden terhadap pemberian imunisasi
Dalam penelitian ini pengetahuan dasar lengkap sebagian besar menunjukkan
responden tentang imunisasi dasar lengkap sikap yang “mendukung”, sesuai dengan
dapat dikatakan sudah memadai dilihat dari teori Newcomb yang menyatakan bahwa
jumlah responden yang memiliki semakin baik sikap seseorang maka mampu
pengetahuan yang kurang hanya terdapat 2 memberikan nilai yang positif, dan mampu
orang saja dan selebihnya memiliki bertanggung jawab atas apa yang
pengetahuan yang baik dan cukup yang diyakininya.
menunjukkan kesesuaian dengan teori Dari penelitian yang telah dilakukan
Mubarak (2007) semakin tinggi tingkat menunjukkan bahwa sebagian kecil dari
pengetahuan maka semakin banyak responden yaitu sejumlah 9 orang (29,03%)
pengetahuan yang dimilikinya. berpengetahuan “cukup” dan menunjukan
Dari hasil penelitian yang telah sikap yang ”mendukung” dalam pemberian
dilakukan terhadap 31 responden imunisasi dasar lengkap. Dan sebagian kecil
menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden yaitu sejumlah 9 orang
responden yaitu berjumlah 19 orang (29,03%) berpengetahuan “cukup” dan
(61,30%) memiliki sikap yang termasuk menunjukan sikap yang “tidak mendukung”
dalam kategori “mendukung” dalam dalam pemberian imunisasi dasar lengkap.
pemberian imunisasi dasar lengkap dan Sedangkan sangat sedikit dari responden
sebagian kecil responden yaitu sebesar 12 yaitu sejumlah 1 orang (3,22%)
orang (38,70%) memiliki sikap yang berpengetahuan “kurang” dan menunjukan
termasuk dalam kategori “tidak sikap yang ”mendukung” dalam imunisasi
mendukung” dalam pemberian imunisasi dasar lengkap. Dan sangat sedikit dari
dasar lengkap. responden yaitu sejumlah 1 orang (3,22%)
Pada penelitian ini menunjukkan berpengetahuan “kurang” dan menunjukan
kesesuaian dengan teori Newcomb yang sikap yang “tidak mendukung”.
menyatakan bahwa semakin baik sikap Dari analisis bivariat yang telah
seseorang maka seseorang itu dapat dilakukan yaitu dengan perhitungan
menerima stimulus yang diberikan, manual, didapatkan hasil
dan nilai = 5,991 maka
≤ sehingga dapat diketahui
bahwa “ Tidak ada hubungan antara
pengetahuan dan sikap ibu dalam
pemberian imunisasi dasar lengkap pada
ibu yang memiliki bayi 0-9 bulan”.

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 5


Menurut Notoatmodjo, 2010 Semakin bahwa ada hubungan antara pengetahuan
tinggi pengetahuan seseorang, maka dengan kelengkapan imunisasi di wilayah
seseorang itu dapat lebih banyak kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten
mengetahui tentang suatu hal tersebut dan Sukoharjo (Umaroh, 2014).
mampu menginterpretasikan, Menurut Azwar (2005) dalam Wawan
mengaplikasikan, menjabarkan, merangkum (2011) menyatakan bahwa faktor yang
dan melakukan penilaian terhadap suatu mempengaruhi sikap antara lain
objek tertentu. pengalaman pribadi, pengaruh orang yang
Hal ini sejalan dengan Jurnal Ilmiah dianggap penting dan informasi dari media
Universitas Tanjungpura oleh Anggraeni massa. Pengalaman pribadi dapat menjadi
Puspita Rati mahasiswi Program Studi dasar pembentukan sikap, pengalaman
Keperawatan Fakultas Kedokteran pribadi haruslah meninggalkan kesan yang
Universitas Tanjungpura Pontianak dengan kuat.
judul Analisis Faktor-Faktor Yang Dari hasil penelitian yang telah
Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi dilakukan bahwa masih ada ibu yang
Dasar Lengkap Pada Batita Usia 9-24 Bulan mempunyai pengetahuan yang cukup dan
Di Desa Pal IX Kecamatan Sungai Kakap kurang tentang imunisasi dasar pada bayi
Kabupaten Kubu Raya diperoleh dari hasil usia 0-9 bulan, serta masih ada ibu yang
uji statistik yang digunakan yaitu uji chi memiliki sikap yang tidak mendukung
square dengan nilai kemaknaan p ≤ 0,05 dalam pemberian imunisasi dasar lengkap
didapatkan nilai p sebesar 0,509 (p>0,05), pada bayi usia 0-9 bulan. Oleh karena itu
maka artinya tidak ada hubungan yang perlu dilakukan kegiatan yang dapat
bermakna antara pengetahuan ibu dengan meningkatkan pengetahuan ibu mengenai
kelengkapan imunisasi dasar batita usia 9- imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-9
24 bulan di Desa Pal IX Kecamatan Sungai bulan, adapun kegiatan yang dapat
Kakap Kabupaten Kubu Raya tahun 2015. meningkatkan pengetahuan ibu tentang
Walaupun secara statistik imunisasi dasar pada bayi usia 0-9 bulan
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lain penyuluhan mengenai imunisasi
antara pengetahuan dan sikap ibu dalam dasar ada bayi 0-9 bulan, pembagian brosur
pemberian imunisasi dasar lengkap pada atau leaflet, menempelkan poster, serta
ibu yang memiliki bayi usia 0-9 bulan di mengingatkan ibu untuk membaca buku
Puskesmas Alianyang tahun 2016. Akan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
tetapi data menunjukkan bahwa ibu yang
berpengetahuan baik cenderung Kesimpulan
mendukung pemberian imunisasi dasar Berdasarkan hasil penelitian yang
lengkap, hal ini terbukti dari data tabel 4.3 telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
dimana ibu yang memiliki pengetahuan baik bahwa tidak ada hubungan antara
ada 9 orang yang memiliki sikap pengetahuan dan sikap ibu dalam
mendukung dalam pemberian imunisasi pemberian imunisasi dasar lengkap pada
dasar lengkap pada bayi usia 0-9 bulan. ibu yang memiliki bayi 0-9 bulanh.
Demikian juga pada hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Siti Umaroh Daftar Pustaka
mahasiswi Program Studi Kesehatan Achmadi, Umar Fahmi. 2006. Imunisasi
Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Mengapa Perlu ?. Jakarta : Buku
Surakarta dengan judul Hubungan Antara Kompas.
Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Afrikayanti, Lilis, dkk. 2012. HUBUNGAN
Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah PENGETAHUAN IBU TENTANG
Kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten IMUNISASI DASAR
Sukoharjo diketahui pengetahuan DENGAN
responden di wilayah kerja Puskesmas KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR
Kartasura Kabupaten Sukoharjo PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI
menunjukkan bahwa hasil uji chi square PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN
menunjukkan bahwa nilai p=0,005<0,05, YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah.
maka Ha diterima dan dapat disimpulkan Universitas Respati, Yogyakarta (di
publikasikan).

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 130


Arifianto. 2014. Pro Kontra Imunisasi. Proverawati, Atikah. & Andhini, Citra Setyo
Bandung : Noura Books. Dwi. 2010. Imunisasi dan
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Vaksinasi. Yogyakarta : Nuha
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Medika.
Jakarta : Rineka Cipta. Rahmawati, Adzaniyah Isyani. 2014.
Arikunto, 2013. Prosedur Penelitian Suatu FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI
Cipta. KELURAHAN KREMBANGAN UTARA.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas
2012. Profil Kesehatan Provinsi Kesehatan Masyarakat, Universitas
Kalimantan Barat Tahun 2011. Airlangga, Surabaya (di
Pontianak publikasikan).
Hadinegoro, Sri Rezeki S. 2011. Panduan
Imunisasi Anak. Edisi pertama tahun Rati, Angraeni Puspita. 2015. ANALISIS
2011. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter FAKTOR-FAKTOR
Anak Indonesia. Jakarta : Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak YANG MEMPENGARUHI
Indonesia. KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar LENGKAP PADA BATITA USIA 9-24
Ilmu Kesehatan Anak untuk BULAN DI DESA PAL IX KECAMATAN
Pendidikan Kesehatan. Jakarta : SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU
Salemba Medika. RAYA. Portal
--------------------. 2014. Metode Penelitian Jurnal Ilmiah Universitas
Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Tanjungpura. Volume 3, No 1.
Jakarta : Salemba Medika. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/
Lisnawati, Lilis. 2014. Generasi Sehat jmkeperawatanFK/article/view/10
Melalui Imunisasi. Jakarta : Trans Info 783/10306 diakses tanggal 21 April
Media. 2016 pukul 10.35 WIB.
Marimbi, Hanum. 2010. Tumbuh Kembang,
Status Gizi, & Imunisasi Dasar Pada Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013.
Balita. Yogyakarta : Nuha Medika. Badan Penelitian Dan
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Pengembangan Kesehatan
Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. Diunduh
Trans Info Media. dari
Mubarak, Wahit Iqbal, Chayatin, Nurul, http://www.depkes.go.id/resources
Rozikin, Khoirul. 2007. Promosi /download/general/Hasil%20Riske
Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses sdas%202013.pdf tanggal 27
Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Februari 2016, pukul 10.45 WIB.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Roza, Selvina Elia, 2013. HUBUNGAN
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU
Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta : BALITA DENGAN CAKUPAN
Rineka Cipta. IMUNISASI CAMPAK DIKELURAHAN
--------------------. 2012. Metodelogi Penelitian AUR KUNING WILAYAH KERJA
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. PUSKESMAS TIGO BALEH TAHUN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik 2013. Ejurnal STIKes Prima
Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Nusantara. Volume 1, No 1,
Tentang Penyelenggaraan Imunisasi http://ejurnal.stikesprimanusantara
Diakses Tanggal 28 Februari 2016 .ac.id/index.php/JKSDIII/article/vie
Pukul 14.56 WIB w/123 diakses tanggal 20 April
Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan 2016 pukul 16.45WIB
Ibu Dan Anak (KIA) Dalam Millenium
Development Goals (MDGs). Rukiyah, Ai Yeyeh & Yulianti, Lia. 2010.
Yogyakarta : Nuha Medika. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Anak
Profil Puskesmas Alianyang Pontianak Kota Balita. Jakarta : Trans Info Media.
Tahun 2014. Setiawan, Ari & 2011.
Saryono. Metodelogi

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 131


Penelitian Keperawat N KENDAL.
Kebidana an Anak. KARTASUR Karya Tulis
n DIII, Jakarta : A Ilmiah.
DIV, S1 Penerbit KABUPATE Universitas
dan S2. Buku N
Yogyakart Kedoktera SUKOHARJ Muhammadi
a : Nuha n EGC. O. Karya yah,
Medika. Survey Demografi Tulis Semarang (di
Siswanto, Susila, Kesehatan Ilmiah. publikasikan
Suyanto. Indonesia Fakultas )
2014. (SDKI) Kesehatan
Metodelog 2012. Masyaraka Arif, Nurhaeni.
i Badan t, 2009.
Penelitian Penelitian Panduan Ibu
Dan Muhamma Cerdas ASI
Dan Pengemba diyah, dan Tumbuh
Kedoktera ngan Surakarta Kembang
n. Kesehatan (di Bayi.
Yogyakart Kementeri publikasik Yogyakarta:
a : Bursa an an). Med Press
Ilmu Kesehatan Wawan, A. 2010.
Sudarti & RI. Teori dan
Khoirunni Diunduh Pengukura
sa, dari n
Endang. http://chn Pengetahu
2010. rl.org/pela an, Sikap,
Asuhan tihan- dan
Kebidana demografi Perilaku
n /SDKI- Manusia.
Neonatus, 2012.pdf Yogyakart
Bayi, Dan tanggal 28 a : Nuha
Anak Februari Medika.
Balita. 2016, Zakiyah, Anis.
Yogyakart pukul 2010.
a : Nuha 09.16 WIB. HUBUNGAN
Medika. Suyanto. 2009. PENGETAH
Sugiyono. 2009. Riset Kebidanan. UAN, SIKAP
Statistik untuk Yogyakarta IBU
Penelitian. : Mitra TENTANG
Bandung : Cendikia. IMUNISASI
Alfabeta. Umaroh, Siti.
--------------------. 2014. DUKUNGAN
HUBUNGA KELUARGA
2012. N ANTARA DENGAN
Metode PENGETA KELENGKAP
Penelitian HUAN DAN AN
Kuantitati SIKAP IBU IMUNISASI
f DENGAN DPT PADA
Kualitatif KELENGK BAYI UMUR
Dan R & D. APAN 6-
Bandung : IMUNISASI 11 BULAN
Alfabeta. DASAR DI DI DESA
Supartini, Yupi. WILAYAH TAMAN
2004. KERJA GEDE
Buku Ajar PUSKESM KECAMATA
Konsep AS N GEMUH
Dasar KABUPATE

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 132


Arikunto, Februari nt/4939.p Februari
Suharsimi 2016 df, 2016
. 2010. Fikawati, S, dkk. 28 Kristiyanasari, W.
Prosedur 2015. Gizi Ibu dan Februari 2011. ASI
Penelitian Bayi. 2016 menyusui dan
Suatu Jakarta: KBBI, 2008. Sadari.
Pendekat Rajawali Kamus Yogyakarta:
an Praktik Pers Baku NuMed
Jakarta : Hidayat, A. 2014. Bahasa Kurniasih, D.
Rineka Metode Indonesia. 2015.
Cipta Penelitian http://jurn Hubungan
Bahiyatun. Kebidanan al- Pengetahua
2007. Kebidanan oldi.or.id/ n Ibu
Buku Ajar dan Teknik public/kbb
Asuhan Analisis i.pdf, Tentang
Kebidana Data: diakses: 03 Manajemen
n Nifas Contoh Maret 2016 Laktasi
Normal. Aplikasi Kemenkes RI, Dengan
Jakarta: Studi Pemberian
EGC Kasus. 2015. ASI
Budiman. 2013. Jakarta: Eksklusif Di
Penelitian Salemba Profil Desa
Kesehatan. Medika Bligo
Bandung: Indrayani. 2011. Kesehatan
Refika Buku Ajar Indonesia Kecamatan
Aditama Asuhan 2015.
Cadwell, K dan Kehamilan. http://ww Ngluwar
Cindy, T. Jakarta: w.depkes.g Kabupaten
2011. CV. Trans o.id/resou Magelang
Buku Info Media rces/ Jawa
Saku Jad, Ahmad. 2014. download/ Tengah.htt
Manajeme Wanita dan pustadin/p p://opai.un
n Laktasi. Keluarga. rofil- isayogya.ac.
Jakarta: Jakarta: kesehatan- id/
EGC Puspaswara indonesia/ 37/1/NASK
Dinas Kesehatan Kartika, V. profil-kes- AHPUBLIK
KAL-BAR. 2016. indo- ASIDIANKU
2011. 2015.pdf, RNI
Profil Dukungan diakses: 28
Kesehatan Keluarga ASIH20201 Kota
Dengan 410104045. Bandung.
Keberhasil pdf, diakses: http://reposi
http://w an ASI 28 Februari tory.upi.edu/
ww.depk Eksklusif 2016 15625/2/T
es.go.id/r Pada Ibu Lucky, Sri. 2015. a.JKR.ch1.pdf
esources Bekerja Di Gambaran , diakses: 28
/ Wilayah Dukungan Februari
downloa Kerja Suami 2016
d/profil/ Puskesmas Dalam Lusiana, N, dkk.
PROFIL- Beringin Pemberian 2015. Buku
KES- Kabupaten ASI Eksklusif Ajar: Metode
PROV- Semarang. Di Posyandu Penelitian
2011/P.P http://per Padasuka Kebidanan.
ROV- pusnwu.w RW 06 dan Yogyakarta:
KALBAR- eb.id/kary RW 12 CV. Budi
2011.pdf, ailmia Kelurahan Utama
diakses: 28 h/docume Padasuka Machfoedz, Irham.
Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 133
2010. Graha Ilmu Prasetyo, Ciputat
Metodologi Notoatmodjo, S. Bambang. Timur.
Penelitian 2010. 2010. http://epri
Kuantitatif Promosi Metode nts.undip.a
dan Kesehatan Penelitian c.id.cindym
Kualitatif Teori dan Kuantitatif arth
Bidang Aplikasi. Teori dan asari.pdf,
Kesehatan, Jakarta: Aplikasi. diakses: 13
Keperawat Rineka Cipta Jakarta: Mei 2016
an, Notoatmodjo, S. Raja Setiawan, A dan
Kebidanan, 2010. Grafindo Saryono.
Kedokteran. Metode Persada. 2011.
Yogyakarta: Penelitian Proverawati, A Metode
Fitramaya Kesehatan. dan Eni R. Penelitian
. Jakarta: 2010. Kebidanan
2011. Rineka Cipta Kapita DIII DIV S1
Biostatistik Nugroho, T. 2011. Selekta ASI dan S2.
a, Bidang ASI dan Tumor dan Yogyakarta:
Kesehatan, Payudara. Menyusui. NuMed
Keperawat Yogyakarta: Yogyakart Sugiyono. 2011.
an, NuMed a: NuMed Statisitika Untuk
Kebidanan, Ray, Agung. Penelitian.
Kedokteran. 2008. Bandung:
Yogyakarta: Audit Alfabeta
Fitramaya. Kinerja Sujarweni, W.
Marliandani, Y, Pada 2014.Metode
dkk. 2015. Sektor Penelitian
Buku Ajar Publik. Keperawatan.
Asuhan Jakarta: Yogyakarta: Gava
Kebidanan Salemba Media Yuliarti, N.
Pada Masa Empat 2010. Keajaiban ASI
Nifas dan Rukiyah, Ai Y, Makanan Terbaik
Menyusui. dkk. 2011. Untuk Kesehatan,
Jakarta: Asuhan Kecerdasan
Salemba Kebidanan dan
Medika III Nifas. Kelincahan
Maryam, Siti. Jakarta: Sikecil.
2016. Gizi TIM Yogyakarta:
Dalam Saleha, S. 2009. Andi
Kesehatan Asuhan Widyasari.
Reproduksi. Kebidanan
Jakarta: Pada Masa 2016.
Salemba Nifas.
Medika. Jakarta: Faktor-
Maryunani, A. Salemba faktor
2012. IMD Medika
ASI Sari, C M. 2012. yang
Eksklusif Perbedaan Mempengar
dan Pola uhi
Manajemen Pemberian
Laktasi. ASI Pemberian
Jakarta: Dengan ASI
TIM Keberhasil Eksklusif
Mubarak, W, dkk. an ASI
2012. Promosi Eksklusif Oleh
Kesehatan. Di Ibu
Yogyakarta: Posnyandu
Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 134
Multipara
Di
Wilayah
Puskesma
s

Ngresep
Semarang.
http://epr
ints.undip.
ac.id/482
59/3/B
AB_1.pdf,
diakses:
28
Februari
2016.

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 135

Anda mungkin juga menyukai