Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI

DASAR PADA BAYI DI DESA MUARA MEDAK WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYUNG
LENCIR 2013

Hj. Mursyida A. Wadud S.Sos.SKM M.kes


Dosen Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan

ABSTRAK

Jumlah bayi didunia yang diberi imunisasi sama dengan jumlah bayi yang meninggal akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10 detik, 1 bayi meninggal. Tak
kurang dari 30 juta anak masih terhalang dari akses mendapatkan imunisasi dasar, antara lain anak-anak yang
berada di negara sub sahara Afrika, Amerika Latin dan Asia, termasuk Indonesia.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan dan Pekerjaan Ibu Dengan Status
Imunisasi Dasar Pada Bayi di Desa Muara Medak Wilayah Kerja Puskesmas Bayung Lencir Tahun 2013.
Metode penelitian ini adalah menggunakan metode Survey Analitic dengan Desain Cross Sectional.Populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu yang membawa bayi untuk memeriksa kesehatan pada bulan Maret
2013, dengan jumlah sampel 53 orang dengan menggunakan metode Teknik Sampel Non Random Sampling
melalui teknik Accidental Sampling.
Melalui Analisis data dengan uji statistik Chi Square ini didapatkan p value 0,011< 0,05. Hal ini menunjukan
ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status imunisasi dasar pada bayi, sehingga hipotesis yang
menyatakan ada hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi dasar pada bayi terbukti secara statistik.
Ada hubungan antara pekerjaan dengan status imunisasi dasar pada bayi dimana didapatkan p value 0,017 <
0,05, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan status imunisasi dasar
pada bayi terbukti secara statistik.
Saran untuk pihak Puskesmas Bayung Lencir, juru imunisasi dan bidan desa hendaknya lebih banyak melakukan
penyuluhan dan memberikan konseling secara terprogram sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat, khususnya ibu yang mempunyai bayi usia 12-18 bulan.

PENDAHULUAN meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah


dengan imunisasi,yakni masing-masing 3 juta
1.1 Latar Belakang orang atau setiap 10 detik, 1 bayi
Imunisasi dalam sistem kesehatan meninggal.Tak kurang dari 30 juta anak masih
nasional adalah salah satu bentuk intervensi terhadang dari akses mendapatkan imunisasi
kesehatan yang sangat efektif dalam upaya dasar, antara lain anak-anak yang berada di
menurunkan angka kematian bayi dan balita. negara sub-sahara Afrika, Amerika Latin
Dasar utama pelayanan kesehatan, bidang danAsia, termasuk Indonesia.
preventif merupakan prioritas utama. Dengan Pada tahun 1974, World Health
melakukan imunisasi terhadap seorang anak Organization (WHO) mulai menetapkan
atau balita, tidak hanya memberikan program imunisasi sebagai upaya global
perlindungan pada anak tersebut tetapi juga dengan Expanded Program on Imunization
berdampak kepada anak lainnya, karena terjadi (EPI) yang di resolusikan oleh World Health
tingkat imunitas umum yang meningkat dan Assembly (WHA) Ini menempatkan EPI
mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh sebagai komponen penting pelayanan
dkk,2008). kesehatan di Indonesia.
Imunisasi berasal dari kata imun, Pada tahun 1974 di Indonesia
kebal atau resisten, jadi imunisasi adalah cakupan imunisasi baru mencapai 5 % dan
suatu tindakan untuk memberikan kekebalan setelah dilaksanakan imunisasi global yang
dengan cara memasukkan vaksin kedalam disebut dengan Extended Program On
tubuh manusia, sedangkan kebal adalah suatu Imunization (EPI) cakupan terus meningkat
keadaan dimana tubuh mempunyai daya (Ranuh dkk,2008).
kemampuan mengadakan pencegahan Tanpa imunisasi di Indonesia kira-
penyakit dalam rangka menghadapi serangan kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal
kuman tertentu , kebal atau resisten dalam karena batuk rejan, 1 dari 100 kelahiran anak
suatu penyakit belum tentu kebal terhadap akan meninggal karena penyakit tetanus, dan
penyakit lain (Maryati,2011). dari 200.000 anak 1 akan menderita penyakit
Menurut World Health Organization polio (Proverawati,2010).
(WHO) jumlah bayi di dunia yang diberi Indonesia menjadi salah satu Negara
imunisasi sama dengan jumlah bayi yang Prioritas yang diidentifikasi oleh WHO dan
UNICEF untuk melaksanakan akselerasi meninggal karena Tetanus. Pada tahun 2010
dalam pencapaian target 100% UCI adalah 22 per 1000 kelahiran hidup, 1 dari
Desa/Kelurahan. Gerakan Akselerasi kelahiran 100 anak meninggal karena tetanus,
Imunisasi Nasional (Gain) Universal Child 2 kelahiran 100 anak meninggal karena
Immunization (UCI), 2010 adalah salah satu defteri.
keadaan tercapainya imunisasi dasar secara Cakupan imunisasi tahun 2009
lengkap pada semua bayi (Anak dibawah untuk propinsi Sumatera Selatan dengan
umur 1 tahun) dan berdasarkan Rencana jumlah bayi 8.224.220 BCG : 92,87 %, DPT :
Program Jangka Menengah Nasional 90,27 %, POLIO : 89,80 %, CAMPAK :
(RPJMN) pemerintah berkomitmen untuk 77,18 %, HEPATITIS B : 75,90 %.
mencapai target 100% desa mencapai UCI Cakupan imunisasi pada tahun 2010
pada tahun 2014. untuk propinsi Sumatera Selatan ada
Tercapainya UCI berupa cakupan peningkatan BCG: 92,21% , DPT : 88,78%
BCG/DPT-1/POLIO1 minimal 99%,DPT- ,POLIO : 89,17, CAMPAK : 77,72%,
3/POLIO-/CAMPAK minimal 80%.Cakupan HEPATITIS B : 74,47% kurang dari target,
Hepatitis B pada tahun 2005 adalah 50% dan yang seharusnya 80 %. (Propil Kesehatan
tahun 2006 target sasaran nasional di penuhi Sumatera Selatan,2010)
data WHO Immunization menunjukan Angka kesakitan pada penyakit
cakupan beberapa imunisasi dasar di menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
Indonesia berkurang. Pada tahun 2008, pada tahun 2009 di Kabupaten Musi
cakupan DPT-3 dan POLIO-3 adalah 77%. Banyuasin adalah penderita defteri berjumlah
Cakupan Hepatitis B meningkat ke 78% 2 jiwa, penderita campak berjumlah 155 jiwa.
namun belum mencapai target. Angka kematian di Kabupaten Musi
Pada tahun 2009 di Indonesia banyuasin pada tahun 2009 adalah 1 dari
cakupan bayi di Imunisasi dengan jumlah kelahiran 100 anak meninggal karena
sasaran 4.851.942 jiwa, imunisasi BCG (90,3 penyakit tetanus, 3 dari kelahiran 100 anak
%), Polio 1 (97,7 %), DPT/HB 1 (96,1%), meninggal karena batuk rejan, 5 dari kelahiran
Polio 2 (94,2 %),DPT/HB 2 (93,0%),Polio 3 100 anak meninggal karena diare. Pada tahun
(92,8%), DPT/HB 3 (91,8%), Polio 4 2010 angka kematian bayi adalah 2 dari
(89,9%), Campak (89,2%) dari data tersebut kelahiran 100 meninggal karena batuk rejan, 1
yang paling rendah cakupannya adalah dari kelahiran 100 meninggal karena defteri.
imunisasi Campak hanya 89,2% (Buletin data Cakupan imunisasi tahun 2009 di
Surveilans PD3I dan Imunisasi,2009). Dari kabupaten Musi Banyuasin dengan jumlah
data di atas cakupan imunisasi belum bayi 193.174,BCG : 85,54%, DPT: 87,56%,
memenuhi UCI yang cakupan imunisasi POLIO: 87,67%, CAMPAK: 78,86%,
lengkap minimal 80% secara merata pada bayi HEPATITIS B: 73,54%, kurang dari target
di 100% desa/kelurahan pada tahun 2014. ( yang seharusnya 80 %.
Menkes RI,2010) Pencapaian imunisasi pada tahun
Imunisasi selain bermanfaat untuk 2010 dikabupaten Musi Banyuasin BCG:
diri sendiri juga bermanfaat untuk mencegah 86,75%, DPT : 88,12% , POLIO: 87,69%,
penyebaran penyakit ke orang-orang disekitar CAMPAK: 79,78%, HEPATITIS B: 72,34%
.Apabila ini dibiarkan dapat menimbulkan kurang dari target yang seharusnya 80 %.
wabah yang menyebar kemana-mana dan (Propil Kesehatan Musi Banyuasin,2010)
menyebabkan cacat atau kematian lebih Angka kesakitan pada penyakit
banyak. Perlindungan imunisasi tidak 100% menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
artinya setelah di imunisasi bayi dan anak pada tahun 2010 di Kecamatan Bayung Lencir
masih bisa terkena penyakit.Tetapi hanya adalah penderita tetanus ada 1 orang,
kemungkinan kecil sekitar 5-15% ( penderita campak ada 10 orang, penderita
Soedjatmiko,2009). defteri ada 1 orang.
Angka Penyakit yang dapat di cegah Angka kematian bayi di Kecamatan
dengan imunisasi tahun 2009, di Propinsi Bayung lencir pada tahun 2010,1 dari
Sumatera Selatan penderita tetanus kelahiran 100 meninggal karena pneumoni, 2
neonatorum 19 orang, penderita defteri 7 dari kelahiran 100 meninggal karena diare.
orang, penderita campak 954 orang. Cakupan imunisasi tahun 2009 di
Angka kematian bayi di Propinsi Kecamatan Bayung lencir dengan jumlah bayi
Sumatera Selatan pada Tahun 2009 adalah 42 1.635 , BCG : 78,12 %, DPT : 79,23 %,
per 1000 kelahiran hidup, 3 dari kelahiran POLIO: 80,12 % CAMPAK : 75,67 %,
100 anak meninggal karena penyakit HEPATITIS B : 68,24 % .
campak. 2 dari 100 kelahiran anak meninggal Pencapaian imunisasi pada tahun
karena batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak 2010 di Kecamatan Bayung Lencir meningkat
BCG: 79,54 %, DPT: 80,65 %, CAMPAK : bayi di desa Muara Medak di wilayah
79,78 %, HEPATITIS B : 72,13 % kurang kerja Puskesmas Bayung Lencir.
dari target yang seharusnya 80 %.
Berdasarkan data di desa Muara 1.4 Manfaat Penelitian
Medak wilayah kerja Puskesmas Bayung 1.4.1 Bagi Peneliti
Lencir di kecamatan Bayung Lencir Mendapatkan pengalaman di bidang
Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2010 yaitu kesehatan khususnya mengenai hubungan
dengan cakupan BCG: 72,32%, DPT: antara pengetahuan dan pekerjaan ibu
76,45%, POLIO: 73,21%, CAMPAK: dengan status imunisasi dasar pada bayi di
71,34%, HEPATITIS B: 64,35 % dari data desa Muara Medak di wilayah kerja
tersebut , imunisasi Dasar masih rendah Puskesmas Bayung Lencir.
cakupannya di kecamatan Bayung Lencir
yang di targetkan sesuai dengan UCI 80 %. 1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Poltekkes
Berdasarkan data awal didesa Muara Palembang Jurusan Kebidanan
Medak di wilayah kerja Puskesmas Bayung Hasil Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Lencir, masih rendahnya status imunisasi penelitian ini diharapkan dapat
Dasar pada bayi, yang seharusnya target memberikan informasi dan menambah
imunisasi dasar harus mencapai 80 %. pengetahuan dalam meneliti lebih lanjut
Berdasarkan data diatas, maka mengenai imunisasi dan diharapkan dapat
peneliti berminat melakukan penelitian yang berguna dimasa depan dan menambah
berjudul : Hubungan antara Pengetahuan referensi perpustakaan di akademi
dan Pekerjaan Ibu dengan Status Poltekkes Kebidanan Palembang.
Imunisasi Dasar pada Bayi Di Desa
Muara Medak di Wilayah Kerja 1.4.3 Bagi Instansi Kesehatan/ Puskesmas Bayung
Puskesmas Bayung Lencir Tahun 2013. Lincir
Hasil Karya Tulis Ilmiah (KTI)
1.2 Rumusan Masalah penelitian ini diharapkan dapat
Belum diketahuinya hubungan antara memberikan masukan bagi Puskesmas
pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan status agar lebih aktif memberikan penyuluhan
imunisasi Dasar pada bayi di desa Muara pada ibu yang mempunyai bayi akan
Medak di wilayah kerja Puskesmas Bayung pentingnya imunisasi dasar pada bayi.
Lencir tahun 2013.
METODE PENELITIAN
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum 4.1 Jenis Penelitian
Diketahuinya hubungan antara Jenis penelitian ini menggunakan metode
pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan survey analitic menggunakan pendekatan
status imunisasi Dasar pada bayi di desa Cross Sectional, data ini menyangkut variabel
Muara Medak di wilayah kerja Puskesmas pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan status
Bayung Lencir tahun 2013. imunisasi Dasar pada bayi akan dikumpulkan
1.3.2 Tujuan Khusus dalam waktu secara bersamaan, untuk mencari
1. Diketahuinya distribusi frekuensi hubungan korelasional antara variabel
status imunisasi Dasar pada bayi di independen dan variabel dependen
desa Muara Medak di wilayah kerja (Notoatmojo,2010).
Puskesmas Bayung Lencir. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
2. Diketahuinya distribusi frekuensi 1. Tempat Penelitian
pengetahuan ibu di desa Muara Penelitian ini dilakukan di desa Muara
Medak di wilayah kerja Puskesmas Medak di wilayah kerja Puskesmas
Bayung Lencir. Bayung Lencir.
3. Diketahuinya distribusi frekuensi 2. Waktu Penelitian
pekerjaan ibu di desa Muara medak di Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5
wilayah kerja Puskesmas Bayung Maret 8 Maret 2013, dilaksanakan selama
Lencir. 4 hari, pada hari Selasa - Jumat dimulai
4. Diketahuinya hubungan pengetahuan pukul 08.00 wib 14.00 wib di desa Muara
ibu dengan status imunisasi dasar Medak wilayah kerja Puskesmas Bayung
pada bayi di desa Muara Medak di Lencir.
wilayah kerja Puskesmas Bayung
Lencir.
5. Diketahuinya hubungan pekerjaan ibu
dengan status imunisasi dasar pada
4.3 Populasi dan Sampel Instrument pengumpulan data yang akan
1. Populasi Penelitian digunakan adalah kuesioner dengan
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek menggunakan KMS dan wawancara
penelitian yang diteliti (Notoatmojo,2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu 4.5 Pengumpulan Data
yang mempunyai bayi 12-18 bulan yang datang Menurut Notoatmodjo (2010), pengelolahan
untuk memeriksakan kesehatan ke desa Muara data ada empat macam langkah yaitu
Medak wilayah kerja Puskesmas Bayung 1. Editing (Pengolahan Data)
Lencir. Pada saat penelitian populasi sebanyak Merupakan kegiatan untuk melakukan
53 responden yang terdiri dari bayi yang sudah pengecekan isian formulir atau kuisioner
mendapatkan imunisasi dasar lengkap sebanyak apakah jawaban yang ada di kuisioner
37 responden, bayi yang tidak mendapatkan sudah lengkap,jelas,relevan, dan konsisten.
imunisasi dasar lengkap sebanyak 16 2. Coding (Pengkodean)
responden. Merupakan kegiatan merubah data
2. Sampel Penelitian berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
Sampel penelitian adalah sebagaian yang angka atau bilangan. Kegunaannya adalah
diambil dari keseluruhan responden yang diteliti untuk mempermudah pada saat analisa
dan dianggap mewakili seluruh populasi data juga mempercepat pada saat entry
(Notoatmodjo,2010). Pengambilan sampel data.
dilakukan dengan metode non random yaitu 3. Processing (Memproses Data)
pengambilan sampel tidak berdasarkan Setelah semua isian kuisioner terisi penuh
kemungkinan yang dapat diperhitungkan tetapi dan benar dan juga sudah melewati
semata-mata hanya berdasarkan kepada segi- pengkodean,maka langkah selanjudnya
segi kepraktisan belaka, pengambilan sampel memproses data agar dapat di analisis.
menggunakan teknik accidental sampling yaitu Proses data dilakukan dengan cara entry
dilakukan dengan pengambilan kasus atau (pemasukan) data dari mater tabel kedalam
responden yang datang pada saat penelitian. tabulasi.
(Notoatmodjo,2010). 4. Cleaning ( Pembersihan Data)
Pada penelitian ini semua ibu yang mempunyai Merupakan kegiatan pengecekan kembali
bayi berumur 12-18 bulan untuk memeriksakan data yang sudah di entri apakah ada
kesehatan ke desa Muara Medak pada saat kesalahan atau tidak.
penelitian sebanyak 53 responden terdiri dari
bayi yang sudah mendapatkan imunisasi
lengkap sebanyak 37 responden, bayi yang 4.6 Analisa Data
tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap 4.6.1 Analisa univariat
sebanyak 16 responden. Analisa univariat yaitu merupakan analisa
data yang digunakan untuk melihat
4.4 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data distribusi frekuensi dan persentasi tiap
4.4.1 Teknik Pengumpulan Data variabel, baik variabel independen maupun
a. Data Primer dependen.(Notoatmodjo, 2010)
Data Primer adalah data yang Pada penelitian ini variabel dependen
diperoleh langsung dari responden melalui adalah status imunisasi dasar pada bayi
pertemuan dan percakapan yang berstruktur dan variabel independen adalah
dalam bentuk pengisian kuisioner yang pengetahuan dan pekerjaan ibu.
telah disiapkan. Pada penelitian ini 4.6.2 Analisa Bivariat
dilakukan wawancara dengan Analisis bivariat merupakan analisis data
menggunakan kuisioner pada ibu ibu yang dilakukan terhadap dua variabel yang
yang membawa bayi berumur 12-18 bulan diduga berhubungan atau berkorelasi.
untuk memeriksakan kesehatan ke desa Analisi ini digunakan untuk mengetahui
Muara Medak Wilayah Kerja Puskesmas hubungan antara variabel independen
BayungLencir. pengetahuan ibu dan pekerjaan ibu dan
b. Data Sekunder variabel dependen status imunisasi dasar.
Data Sekunder adalah data yang Menggunakan uji statistik Chi - Square
didapatkan dari suatu lembaga atau dengan komputerisasi dengan tingkat
instansi, dari propil kesehatan Indonesia, kemaknaan pada =0,05. Bila p.value
propil kesehatan propinsi, dari propil 0,05 dan CI 95. Hasil yang diperoleh pada
kesehatan kabupaten, profil kesehatan analisa Chi Square yaitu :
Puskesmas, internet dan buku sumber. 1. Jika p value dari a : 0,05, maka
1.4.2 Instrument Pengumpulan Data ada hubungan antara variabel
independen dan variabel Dan sejalan dengan penelitian
dependen. Azahramaharani didesa Gedung Aji Kecamatan
2. Apabila p value > a : 0,05, maka Karang Anyar Kabupaten Lampung Tengah
tidak ada hubungan antara (2010),dari analisa univariat didapatkan 93
variabel independen terhadap responden, status imunisasi dasar lengkap sebanyak
variabel dependen. ( Noto 59,1% dan status imunisasi dasar tidak lengkap
atmodjo,2010) sebanyak 41,9%.
Berdasarkan hasil penelitian dan
PEMBAHASAN penelitian terkait bahwa responden yang
mempunyai bayi dengan status imunisasi dasar
Penelitian ini dilakukan di Desa Muara yang tidak lengkap dilaporkan alasan yang paling
Medak Puskesmas Bayung Lencir pada tanggal 5 penting dan paling sering dikemukakan oleh
8 Maret 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat karena masih banyak yang
semua ibu yang mempunyai bayi 12-18 bulan yang beranggapan bahwa bayi tidak mendapatkan
datang memeriksa kesehatan bayi bulan Maret imunisasi masih tetap hidup sehat, tetapi
2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara seharusnya bayi mendapatkan imunisasi dasar sejak
Non Random Sampling melalui teknik Accidental lahir karena manfaat imunisasi untuk mencegah
Sampling yaitu ibu-ibu yang mempunyai bayi 12- timbulnya penyakit.
18 bulan yang datang memeriksakan kesehatan Kelengkapan status imunisasi dasar pada
bayi, pada saat penelitian yang berjumlah 53 bayi dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan
orang. pekerjaan. Dengan pengetahuan yang baik
Data dikumpulkan dengan teknik membuat ibu mengetahui informasi yang benar
mencatat KMS dan wawancara dengan alat ukur mengenai manfaat dan tujuan pemberian imunisasi,
kuisioner sehingga didapat data mengenai status bila pengetahuan ibu kurang maka kurang mengerti
imunisasi dasar, pengetahuan dan pekerjaan ibu. akan manfaat dan tujuan imunisasi. Ibu yang
Selanjutnya data yang diperoleh diolah dan bekerja diluar rumah lebih cepat mendapatkan
dilakukan analisis univariat dan bivariat . Pada informasi dan sering mendapatkan penyuluhan
analisis bivariat dilakukan uji statistik Chi Square tentang kesehatan ditempat kerja, bila ibu tidak
dengan menggunakan komputerisasi dengan uji bekerja, maka untuk mendapatkan informasi dari
statistik chi square dengan batas kemaknaan = luar kurang terutama tentang kesehatan.
0,05, CI = 95%. 2. Hubungan Pengetahuan Dengan Status
1.Status Imunisasi Dasar Pada Bayi Imunisasi Dasar Pada Bayi
Imunisasi adalah salah satu cara untuk Pengetahuan merupakan hasil tahu dari
memberikan kekebalan kepada bayi dan anak seseorang terhadap objek melalui indra yang
terhadap berbagai penyakit, sehingga dengan dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya)
imunisasi diharapkan bayi dan anak tetap tumbuh dengan sendirinya pada waktu pengindraan
dalam keadaan sehat (Hidayat,2008). menghasilkan suatu pengetahuan tersebut yang
Status imunisasi dasar dibagi menjadi 2 dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
katagori yaitu status imunisasi dasar lengkap bila terhadap objek (Notoadmojo, 2010)
sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu Pengetahuan ibu dibagi menjadi 2 katagori
BCG, DPT, Hepatitis B, Campak dan status yaitu pengetahuan ibu baik bila ibu bisa menjawab
imunisasi dasar tidak lengkap bila ada salah satu dengan benar 75% dari semua pertanyaan dan
atau beberapa jenis imunisasi dasar tidak diberikan. pengetahuan ibu kurang bila ibu bisa menjawab
Berdasarkan hasil penelitian dari analisa dengan benar < 75% dari semua pertanyaan.
univariat dengan jumlah sampel sebesar 53 bayi Berdasarkan hasil penelitian dari analisa univariat
didapatkan status imunisasi dasar bayi lengkap dengan jumlah sampel 53 responden didapatkan
sebanyak 69,8 % dan status imunisasi dasar bayi pengetahuan ibu baik sebanyak 60,4% dan
tidak lengkap sebanyak 30,2 %. pengetahuan ibu kurang sebanyak 39,6%. Hasil
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian analisa bivariat didapatkan proporsi
penelitian Suwarno di Kabupaten Boyolali (2007), pengetahuan ibu baik dengan status imunisasi dasar
dari analisa univariat didapatkan 80 responden, lengkap sebanyak 84,38% dan proporsi
status imunisasi dasar lengkap sebanyak 61 pengetahuan ibu kurang dengan status imunisasi
(76,25%) dan status imunisasi dasar tidak lengkap lengkap sebanyak 47,62%. Berdasarkan hasil uji
sebanyak 19 (23,75%). statistik chi square didapatkan p value 0,011 <
Penelitian ini sejalan juga dengan a=0,05 artinya ada hubungan antara pengetahuan
penelitian Anini di Puskesmas Samirejo Kecamatan dengan status imunisasi dasar pada bayi.
Gembong Kabupaten Pati (2010), dari analisa Hasil penelitian ini sejalan dengan
univariat didapatkan 42 responden, status imunisasi penelitian Suwarno Kabupaten Boyolali (2007),
dasar lengkap sebanyak 27 (68%) dan status pengetahuan ibu baik dengan status imunisasi dasar
imunisasi dasar tidak lengkap sebanyak 17 (32%). lengkap sebanyak 76,25% dan pengetahuan ibu
kurang dengan status imunisasi dasar lengkap keputusan dan memberikan respon yang lebih
sebanyak 23,75%. Dari analisa bivariat dengan uji rasional yang mempunyai dampak dalam
statistik chi square menunjukkan ada hubungan kehidupan sehari-hari misalnya pentingnya
antara pengetahuan dengan status imunisasi dasar imunisasi dasar pada bayi.
dimana p value = 0,000 < = 0,05.
Penelitian ini sejalan juga dengan 3. Hubungan Pekerjaan Dengan Status
penelitian Anini di Puskesmas Samarejo Imunisasi Dasar Pada Bayi
Kecamatan Gembong Kabupaten Pati (2010), Pekerjaan adalah segala usaha
pengetahuan ibu baik dengan status imunisasi dasar yang dilakukan ibu untuk memperoleh
lengkap sebanyak 62,12% dan pengetahuan ibu penghasilan, baik yang dilakukan didalam
kurang dengan status imunisasi dasar lengkap atau diluar rumah (Hastono,2007).
sebanyak 41,23%. Dari analisa bivariat dengan uji Pekerjaan ibu dibagi menjadi 2
statistik chi square menunjukkan ada hubungan katagori yaitu ya bila ibu bekerja dan
bermakna antara pengetahuan dengan status mendapatkan uang dan tidak bila ibu tidak
imunisasi dasar pada bayi dimana p value = 0,002 < bekerja /ibu rumah tangga. Berdasarkan
= 0,05. hasil penelitian analisa univariat dengan
Penelitian ini sejalan juga dengan penelitian jumlah sampel 53 responden didapatkan
Azahramaharani didesa Gedung Aji Kecamatan ibu yang bekerja sebanyak 69,8% dan ibu
Karang Anyar Kabupaten Lampung Tengah (2010), yang tidak bekerja sebanyak 30,2%.
pengetahuan ibu baik dengan status imunisasi dasar Analisa bivariat didapatkan proporsi ibu
lengkap sebanyak 60,9% dan pengetahuan ibu yang bekerja dengan status imunisasi
kurang dengan status imunisasi dasar lengkap lengkap sebanyak 81,08 % dan proporsi
sebanyak 39,1%. Dari analisa bivariat dengan uji ibu tidak bekerja dengan status imunisasi
statistik chi square menunjukkan ada hubungan dasar lengkap sebanyak 43,75 %.
bermakna antara pengetahuan dengan status Berdasarkan hasil uji statistik chi square
imunisasi dasar pada bayi dimana didapatkan p value = 0,017 < = 0,05
p value = 0,024 < = 0,05. artinya ada hubungan antara pekerjaan
Penelitian ini didukung oleh teori WHO ( dengan status imunisasi dasar pada bayi.
Word Health Organizatioan) yang dikutip oleh Hasil penelitian ini sejalan
Notoatmodjo (2007), pengetahuan dipengaruhi dengan penelitian Herlinti di Puskesmas
faktor pendidikan formal, pengetahuan saat erat Sidorejo Pagar Alam (2011), ibu bekerja
hubungannya dengan pendidikan, dimana dengan status imunisasi dasar lengkap
diharapkan bahwa dengan pendidikan tinggi maka sebanyak 79,81 % dan ibu tidak bekerja
orang tersebut akan semangkin luas pula dengan status imunisasi dasar lengkap
pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan sebanyak 30,29% . Dari hasil analisa
bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah bivariat dengan uji statistik chi square
mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara
mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak pekerjaan dengan status imunisasi dasar
mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, akan pada bayi dimana p value = 0,000 < =
tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non 0,05.
formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek Penelitian ini juga sejalan dengan
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan penelitian Rubinetta di Puskesmas Bola
aspek negatif. Kedua aspek ini akan menentukan Raja Medan (2011), ibu bekerja dengan
sikap seseorang. Semakin banyak aspek positif dari status imunisasi dasar lengkap sebanyak
objek diketahui, maka akan menimbulkan sikap 78,81 % dan ibu tidak bekerja dengan
semakin positif terhadap objek tetentu, salah satu status imunisasi dasar lengkap sebanyak
bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh 40,63 %. Dari hasil analisa bivariat
pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman dengan uji statistik chi square
sendiri. menunjukkan ada hubungan antara
Berdasarkan hasil penelitian, penelitian pekerjaan dengan status imunisasi dasar
terkait dan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pada bayi dimana p value = 0,002 < =
pengetahuan ibu masih rendah tentang pentingnya 0,05.
imunisasi dasar pada bayi, hal ini sangat terkait Penelitian ini sejalan dengan
dengan pendidikan yang didapat oleh ibu hanya SD penelitian Insan di Kelurahan Sayur
dan tidak sekolah, maka dengan memberikan Matinggi Tapanuli (2011), ibu bekerja
penyuluhan tentang imunisasi diharapkan ibu dengan status imunisasi dasar lengkap
mendapatkan pengetahuan yang lebih baik serta sebanyak 68,4% dan ibu tidak bekerja
pemahaman seseorang sehingga dapat menentukan dengan status imunisasi dasar lengkap
sikap dan tingkah laku dalam menghadapi sebanyak 31,6%. Dan hasil analisa
persoalan yang baru terutama dalam mengambil bivariat dengan uji statistik chi square
menunjukkan ada hubungan antara 1. Distribusi frekuensi status imunisasi dasar
pekerjaan dengan status imunisasi dasar pada bayi yaitu status imunisasi dasar
pada bayi dimana p value = 0,002 < = lengkap sebanyak 37 responden (69,8%)
0,05 lebih besar dibanding dengan status
Penelitian ini didukung oleh imunisasi dasar tidak lengkap sebanyak
pendapat Susanto dalam buku berjudul 16 responden (30,2%).
Penelitian Macam-Macam Manfaat 2. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu
Imunisasi (2005), dimana pekerjaan yaitu pengetahuan ibu baik sebanyak 32
seseorang merupakan salah satu proses responden (60,4%) lebih besar
perubahan tingkah laku, Ibu yang dibandingkan dengan pengetahuan ibu
mempunyai pekerjaan maka dapat kurang sebanyak 21 responden (39,6%).
memilih tempat-tempat pelayanan 3. Distribusi frekuensi pekerjaan ibu yaitu
kesehatan Ibu yang bekerja mempunyai ibu yang bekerja sebanyak 37 responden
status sosial yang menunjang untuk (69,8%) lebih besar dibandingkan dengan
peningkatkan status kesehatan anak, tetapi ibu tidak bekerja sebanyak 16 responden
disisi lain bisa menjadi masalah untuk (30,2%).
membawa anak ke unit pelayanan 4. Ada hubungan antara pengetahun baik
kesehatan pada saat jam kerja ibu. Ibu dengan status imunisasi dasar pada bayi
bekerja dan ibu tidak bekerja tentang lengkap didapatkan p value = 0,011
kelengkapan imunisasi dapat dijadikan lebih kecil dari = 0,05.
bahan pertimbangan terutama bagi 5. Ada hubungan antara ibu yang bekerja
perusahaan tempat ibu bekerja melalui dengan status imunisasi dasar pada bayi
poliklinik kesehatan untuk lebih memberi lengkap didapatkan p value = 0,017 lebih
perhatian, dan lebih banyak penjelasan kecil dari = 0,05.
tentang arti imunisasi.
Ibu yang bekerja dengan 7.2 Saran
status imunisasi dasar lengkap karena 1. Bagi Petugas Kesehatan
bekerja diluar rumah lebih cepat untuk Petugas dan juru imunisasi dan bidan desa
mendapatkan informasi misalnya tentang hendaknya lebih banyak melakukan
kesehatan anak dan mendapatkan penyuluhan dan memberikan konseling
penyuluhan tentang kesehatan ditempat secara terprogram hingga dapat
kerja, disetiap perusahaan memiliki meningkatkan pengetahuan
poliklinik yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,khususnya ibu yang
ibu-ibu untuk fasilitas kesehatan keluarga. mempunyai anak 12-18 bulan.
Dengan adanya poliklinik perusahaan, 2. Bagi Institusi Pendidikan
maka diharapkan kerjasama antara Pada Institusi Poltekkes Kemenkes
perusahaan dan petugas kesehatan Palembang Jurusan Kebidanan dapat
setempat untuk meningkatkan kesehatan menambah dan memperbaharui buku-buku
didesa terutama mengenai kegiatan perpustakaan, jurnal kesehatan,referensi
imunisasi dasar. yang berkaitan dengan penelitian yang
terdahulu hingga dapat memudahkan
KESIMPULAN DAN SARAN penelitian sekarang.
3. Bagi peneliti yang akan datang
7.1 Kesimpulan Dapat menggunakan variabel yang lain,
Berdasarkan penelitian yang metode penelitian yang lain,dengan lokasi
dilakukan didesa Muara Medak Wilayah yang berbeda sehingga dapat
Kerja Puskesmas Bayung Lencir pada tanggal mengembangkan penelitian tentang status
5-8 Maret 2013 yang berjudul Hubungan imunisasi dasar pada bayi usia 12-18
Pengetahuan Dan Pekerjaan Ibu Dengan bulan.
Status Imunisasi Dasar Pada Bayi dengan
sampel 53 responden terdiri dari 37 responden DAFTAR PUSTAKA
dengan status imunisasi dasar lengkap dan 16 Arikunto,Suharsini (2007), Prosedur Penelitian
responden dengan status imunisasi dasar Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
tidak lengkap dilakukan analisa data yang Penerbit Renika Cipta.
terdiri dari analisa univariat dan analisa Abednego, H.M, Strategi dan Pengembangan
bivariat menggunakan komputerisasi dengan Program Imunisasi Di Indonesia
uji statistik chi square dengan batas Menjelang Abad 21, Balai Penerbit FK UI,
kemaknaan = 0,05, CI = 95% didapatkan Jakarta,2008
hasil penelitian sebagai berikut : Anini,(2011) Hubungan pengetahuan ibu dengan
imunisasi dasar di Puskesmas Samirejo
Kecamatan Gembong, Kabupaten Susanto.(2005).Pengertian, Manfaat dan Macam-
Pati.(online) (http:// anini,bloq macam Imunisasi. Referensi kesehatan
spot.com/2011/02) (online)(http://www.creasoft.worldpress,
Bambang eko suwono (2007) Skripsi Kedokteran:
hubungan pengetahun ibu dengan
kelengkapan imunisasi pada bayi , http:/ /
skripsi - kedokteran-unpad-
blogspot.com/2011
Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (2010). Profil
Kesehatan Sumatera Selatan Tahun
2010.(online).http://www. Depkes.go.id
Dinas Kesehatan Musi Banyuasin.Profil Kesehatan
Musi Banyuasin Tahun 2010.(online).
http://www.depkes.coid
Efindri.dkk,2011.Metodologi Penelitian
Kesehatan.Jakarta : Banduose Media
Hidayat.Aziz Alimul, 2008. Pengantar Ilmu
Kesehatan Anak-untuk pendidikan
kebidanan.Jakarta : Salemba Media.
Hastono.(2007). Modul Pengolahan Dan Analisis
Indonesia. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Herlinti.(2011) Hubungan antara pendidikan dan
pekerjaan ibu dengan status imunisasi
dasar di Puskesmas Sidorejo Pagar Alam
.Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Palembang
Menkes RI 2010. Pedoman Gerakan Akselerasi
Imunisasi Nasional Universal Child
Immunization 2010-2014 (Gain UCI 2010-
2014).
Maryanti.Dwi.dkk, 2011. Buku Ajar Neonatus,Bayi
Balita. Cilacap : Trans info Media Jakarta
Marimbi,Hanum. 2010. Tumbuh Kembang Status
Gizi Dan Imunisasi Dasar Pada Balita.Jogja
: Nuha Medika.
Mila. (2006) Faktor-faktor yang mempengaruhi
status imunisasi dasar pada balita di
Kecamatan Gembong Kabupaten
Pati.(online) (http:// mila, bloq
spot.com//2009
Notoatmojo, Soekidjo 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan Jakarta: PT. Renika Cifta
Proverawati,Atika,dkk.2010.Imunisasi Dan
Vaksinasi.Purwokerto : Nuha Medika
Rochmah.K.M.dkk,2011.Panduan Belajar-
AsuhanNeonatus,Bayi,Dan Balita . Jakarta :
Buku Kedokteran EGC.
Ranuh,I.G.N. et all, (2008), Pedoman Imunisasi di
Indonesia, Jakarta, IDI
Rubinetta,dkk (2011) Faktor-Faktor yang
mempengaruhi status imunisasi pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Bola
Raja (online) (http: // tatorial kuliah, bloq
spot com/2009/05)
Soejatmiko,2009.Imunisasi Penting Untuk
Mencegah Penyakit Berbahaya Tahun 2009
(online).http://www.IDAI Ikatan Dokter
Anak Indonesia.go.id.
Setiawan.Ari,dkk.2011.Metodologi Penelitian
Kebidanan.Yogyakarta : Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai