Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK

VIII
PR
OG
P
ME US
R
NY K E A M
S
E
L
NP
E N M AS
EL
GA
SA AYAN RAK
NT
A
A
UN N

STIKES PASAPUA

PENGERTIAN PUSKESMAS
SANTUN

Puskesmas santun Lansia adalah


Puskesmas
yang
melaksanakan
pelayanan kesehatan kepada pra
lansia dan lansia yang meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif
dan
rehabilitatif
yang
lebih
menekankan
unsur
proaktif,
kemudahan proses pelayanan, santun,
sesuai standar pelayanan dan kerja
sama dengan unsur lintas sektor.

N
A
N
U
J
A
TU INA
B
M
PE

TUJUAN UMUM :
MENINGKATNYA MUTU PELAYANAN
KESEHATAN TERHADAP USIA LANJUT.
TUJUAN KHUSUS :

1. Melakukan perencanaan lebih terarah


dalam
pelaksanaan pelayanan kepada usia lanjut
sesuai dengan kebutuhan setempat.
2. Melakukan pelayanan pro-aktif serta
pemberian
pelayanan yang komprehensif dan lebih
berkualitas bagi penduduk usia lanjut.
3. Memberikan kemudahan pelayanan
sebagai bentuk penghargaan kepada usia
lanjut.
4. Menurunkan jumlah kesakiran pada usia
lanjut di wilayah kerja Puskesmas
5. Mewujudkan usia lanjut yang produktif
dan bahagia

2. Sasaran Tidak langsung :


Keluarga di mana usia lanjut berada
masyarakat, serta lembaga masyarakat dan
pemerintah.

1. Sasaran langsung :
A. Pra usia lanjut (virilitas / pra senilis) 45-59
tahun
B. Usia lanjut 60-69

SASARAN PEMBINAAN

BENTUK BENTUK
KESANTUNAN

1.

Memberikan pelayanan yg baik, berkualitas


& sopan

Memberikan kemudahan dalam pelayanan


kepada Usila
3.

Memberikan dukungan / bimbingan pada Usila dalam


memelihara & meningkatkan kesehatannya agar tetap
sehat & mandiri

Memberikan keringanan / bebas biaya pelayanan


kesehatan bagi Usila Gakin
5.

Melakukan pelayanan kesehatan secara proaktif untuk


dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran Usila di
wilayahnya

Melakukan kerjasama lintas program & lintas sektoral


dengan azas kemitraan dalam rangka untuk pembinaan &
meningkatkan kualitas hidup Usila

JASA PELAYANAN YANG DIBERIKAN


1) Pelayanan kesehatan One stop service di ruang tersendiri. Pelayanan one stop
service
adalah pelayanan kepada Lansia mulai dari pendaftaran sampai mendapat obat
dilaksanakan satu paket di satu ruang. Dengan begitu Lansia tidak perlu berpindah
tempat dan antre lagi untuk pelayanan lainnya dalam Puskesmas.
2)Konseling lansia
3)Posyandu lansiaPembinaan melalui karang werda
4)Pembinaan melalui forum karang werda kecamatan
5)Pelayanan melalui panti werda
6) Kunjungan rumah
7)Membuat event tertentu seperti talk show, lomba senam lansia, jalan sehat, dll.
8)Pendaftaran Pemeriksaan klinis pemeriksaan laboratorium bila perlu
9) Konseling Pemberian obat, bila tidak ada ruang khusus maka lansia dilayani di poli
umum tetapi pelayanannya didahulukan.
10) Kemudahan akses
11) Ada alur pelayanan lansia yang jelas dan mudah
12) Mendahulukan lansia dari pasien umum
13) Trap atau tangga tidak terlalu curam
14) Disediakan jamban / WC duduk sehingga lansia tidak perlu jongkok
15) Pegangan rambat pada tangga dan WC

MANAJEMEN PUSKESMAS
SANTUN
PERENCANAAN
Kesepakatan antara staf Puskesmas tentang
pembinaan kegiatan Usila : Penanggung jawab,
Koordinator , dan Pelaksana kegiatan pelayanan
kesehatan Usila
Pengumpulan data dasar
Pendekatan & kerjasama lintas sektoral

PELAKSANAAN
Prosedur yg diberikan adalah kemudahan &
kenyamanan para Usila :
Loket khusus
Ruang pelayanan khusus & semua fasilitas untuk
memudahkan pelayanan Usila (kursi khusus, koridor
dengan pegangan dan jalan yang tidak terlalu
licin/terjal, toilet dengan pegangan, dll)

LANJUTAN MANAJEMEN
PUSKESMAS SANTUN

MONITORING
Monitoring melalui :
Pengamatan Langsung : Lihat apakah pelaksanaan kegiatan
sesuai dgn rencana, apakah berhasil, apakah ada
hambatan/masalah, bagaimana kinerja petugas / kader

EVALUASI
Evaluasi melalui :
Data
Lakukan Studi
Pengamatan Langsung
Penelitian Khusus.

DASAR HUKUM
LANSIA
1. Undang-undang RI No. 6 Tahun 1974 Tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Lansia
2. Undang-undang No.13 Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lanjut Usila
3. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2004 Tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Lanjut Usila
4. Keputusan Presiden No.52 Tahun 2004 Tentang
Komisi Nasional Lanjut Usila
5. Keputusan Presiden No. 93/M tahun 2005 Tentang
Keanggotaan Komisi Nasional Lanjut Usila

PELAKSANAAN PROGRAM DI
INDONESIAPUSKESMAS SANTUN
Gambar
1

Gambar 1 memperlihatkan perkembangan


proporsi penduduk lansia di Indonesia
sejak tahun 1980 2020 . sejak tahun
2000, presentase penduduk lansia
melebihi 7% yang berarti Indonesia mulai
masuk kedalam kelompok Negara
berstruktur tua (ageing population).
Adanya struktur ageing population
merupakan cerminan dari semakin
tingginya UHH (usia harapan hidup).
Tingginya UHH merupakan salah satu
indikator
keberhasilan
pencapaian
pembangunan nasional terutama di bidang
kesehatan

GAMBAR 2 JUMLAH PUSKESMAS SANTUN


PERPROVINSI TAHUN 2013 Seperti yang terlihat pada gambar

2 dibawah telah terdapat sejumlah


program puskesmas santun lansia
perprovinsi dimana Jawa Barat
adalah provinsi yang mempunyai
puskesmas
santun
lansia
terbanyak sejumlah 166 dan yang
paling sedikit terdapat pada Nusa
Tenggara Barat yang berjumlah 1.
Dan puskesmas santun telah ada
pada 28 provinsi. Walaupun 4
provinsi
seperti
Lampung,
Kalimantan
Utara,
Sumatera
Utara, Gorontalo, dan Sulawesi
Utara belum terdapat puskesmas
santun. Survei ini membuktikan
bahwa kinerja pemerintah dalam
mensejahterakan kehidupan lansia
telah
mengalami
peningkatan

Gambar 3 Usia Harapan Hidup (UHH) Pada Provinsi


Maluku Tahun 2011 - 2013

Gambar 3 menunjukkan usia


harapan hidup pada provinsi
Maluku tahun 2011 2013
dimana pada tahun 2011 UHH
di Provinsi Maluku adalah 67,60
tahun meningkat menjadi 67,64
tahun pada tahun 2012 dan
pada tahun 2013 meningkat
menjadi
67,84
tahun.
Peningkatan
umur
harapan
hidup
menyebabkan
bertambahnya
populasi
penduduk berusia lanjut diatas
60 tahun hal ini menunjukan
adanya
sedikit
perbaikan
kesehatan lansia. Untuk itu
pada gambar 2 presentasi
puskesmas santun lansia hanya
5% di provinsi Maluku dan oleh
karena
itu
belum
adanya
keberhasilan program Lansia di

Anda mungkin juga menyukai