Anda di halaman 1dari 44

PERAN FUNGSI DAN TANGGUNG

JAWAB PRECEPTOR
DALAM LINGKUP KLINIK
DAN KOMUNITAS
DALAM PERSPEKTIF PROFESI
KEPERAWATAN

OLEH
WAWAN HERNAWAN,S.Kp.M.Kep
Preceptorship adalah model pembelajaran yang
mengedepankan dukungan emosioanal dan motivasi,
dimana perawat sebagai yang berpengalamanan sebagai
model perannya (Zamanzadeh, Shohani, dan Palmeh, 2015).
Preceptorship dapat merubah perawat baru atau
mahasiswa agar dapat bertanggung jawab menjadi
perawat yang profesional.

Menurut (Tursina, Safaria, dan Mujidin, 2016) mengartikan


bahwa preceptorship periode masa transisi dimana
mahasiswa dalam mengembangkan praktik dapat lebih
optimal dan percaya diri.
PRECEPTORSHIP
• Menurut Mahen dan Clark (1996), preceptor adalah
seorang perawat yang mengajar, memberikan bimbingan,
dapat menginspirasi rekannya, menjadi tokoh panutan
(Role model), serta mendukung pertumbuhan dan
perkembangan individu (trainee) untuk jangka waktu
tertentu dengan tujuan khusus mensosialisasikan trainee
pada peran barunya.

• Tujuan dari model preceptorship sendiri dapat dibagi


menjadi dua bagian besar yaitu makro (skala luas)
mikro (skala individu).
• Preseptorsip dalam pembelajaran bertujuan
untuk membentuk peran dan tanggung
jawab mahasiswa untuk menjadi perawat
yang profesional dan berpengetahuan tinggi,
dengan menunjukan sebuah pencapaian
berupa memberikan perawatan yang aman,
menunjukan akuntabilitas pasien dan mampu
berkomunikasi dengan baik terhadap pasien
dan staf lainnya .
• Tujuan preseptorsip dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:
• Secara mikro: preceptorship secara mikro bertujuan membantu
proses transisi dari pembelajaran ke praktisioner; mengurangi dampak
sebagai
“syok realita” dan memfasilitasi individu untuk berkembang dari apa
yang dihadapi dari lingkungan barunya.

• Secara makro: preceptorship secara makro bertujuan untuk


melibatkan pengembanagn perawat di dalam bernegosiasi.
Preceptorship digunakan sebagai sosialisasi dan orientasi, sehingga
diskusi antara preceptor dan preceptee diperlukan untuk
memberikan pandangan dan harapan preceptee akan memiliki
kemampuan yang sama dengan preceptornya.
• Preseptorsip adalah suatu metode pengajaran dimana
seorang praktisi yang memiliki pengalaman di bidangnya
yang mampu memberikan dukungan kepada mahasiswa
dalam memahami perannya dan hubungan kesejawatan.
• Tujuannya untuk membantu peserta didik menyesuaikan diri
dengan limgkungan tempat praktek, memberikan
kesempatan, kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan yang dipelajari dikelas
dalam situasi yang nyata, dan mengembangkan
potensinya, serta ketrampilannya yang bermutu dalam
praktek. Selain itu memberikan kesempatan peserta didik
tentang situasi kerja professional , membantu peserta didik
mengatasi masalah yang dihadapi dilahan praktek, serta
membantu mencapai tujuan klinik.
• Secara makro bertujuan untuk melibatkan pengembangan perawat
di dalam organisasi.
Shamian dan Inhaber (1985), menyatakan bahwa
model preseptorship digunakan sebagai alat sosialisasi dan orientasi.
• Hill dan Lowenstein (1992) memandang model preseptorship sebagai
salah satu metode recruitment staf.
Akses ke pengetahuan organisasi
dan praktik klinik tidak dapat diprediksi oleh perawat baru, sehingga
diskusi antara preseptor dan presepten diperlukan untuk memberikan
praktik terkini dalam lingkungan klinik dengan harapan presepten
akan memiliki kemampuan yang sama dengan preseptornya
• Keuntungan preceptorship
• Keuntungan menggunakan preceptorship model dapat dirasakan bagi
preceptee, preceptor, profesi dan terhadap pasien (Kamil 2012), (Tursina et
al., 2016), (Kristofferzon, Mårtensson, Mamhidir, dan Löfmark, 2013) sebagai
berikut:
• a. Preceptee yaitu dapat meningkatakan kepuasan dalam bekerja,
mengurai stress yang ditimbulkan selama praktik, meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, sikap dan mencipkan rasa percaya diri
• b. Institusi yaitu mempercepat adaptasi perawat baru, kualitas dalam
perawatan pasien meningkat, meningkatnya kompetensi perawat sesuai
standar yang diinginkan.
• c. Profesi yaitu mencipkatan standar praktik perawatan yang baik,
menciptakan dukungan antar perawat.
• d. Preceptor yaitu rasa percaya diri, harga diri, kesadaran diri dalam
meningkatkan kualitas perawat sebagai role model.
• e. Pasien yaitu terciptanya asuhan keperawatan yang baik dan komunikasi
terapeutik terhadap pasien.
• Keuntungan Preceptorship
• Ada beberapa keuntungan dari preceptorship,
• keuntungan bagiperawat baru atau mahasiswa,
• keuntungan bagi perawat klinik,
• keuntungan bagi preceptor sendiri dan
• keuntungan bagi profesi.
• Keuntungan-keuntungan tersebut adalah sebagai berikut
Perawat Baru
• Sebagai perawat baru, preceptorship dapat memberikan beberapa
manfaat, yaitu: preceptoship dapat membantu seorang perawat baru
dalam mengembangkan kepercayaan diri, preceptorshipdapat menjadi
tempat sosialisasi profesional untuk masuk kedalam lingkungan kerja,
meningkatkan kepuasan kerja sehingga meningkatkan kepuasan
pasien/klien, dihargai dan dihormati oleh organisasi pelayanan, diakui dan
adanya kepastian pengembangan karier dimasa depan, merasa bangga
dan berkomitmen dalam tujuan dan strategi organisasi perusahaan,
mengembangkan kesepahaman tentang komitmen untuk bekerja dalam
profesi dan ketentuan-ketentuan dari lembaga yang berwenang/ konsil
keperawatan, pribadi yang tanggung jawab untuk memelihara
pengetahuan terkini, preceptorship mengurangi stress seorang perawat
baru karena ia dibimbing dan diarahkan sesuai kompetensinya, untuk
pengembangan diri yang signifikan karena lebih membentuk pemahaman
yang lebih atas kompetensinya sehingga dapat mengembangkan
karakternya, dan manfaat yang terakhir dari preceptorship pada seorang
perawat baru adalah menunjukkan sikap, pengetahuan dan keahlian
(kompetensi) baru.
Perawat klinik
• Preceptorship juga memberikan beberapa manfaat pada perawat
klinik, yaitu:
• dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien, membantu
meningkatkan perekrutan dan pengurangan perawat klinik, dapat
mengurangi sakit dan absen karena tidak ada lagi alasan stres dan
takut masuk kerja karena kekurangannya dalam sebuah atau
beberapa bidang yang diluar kompetensinya, pengalaman
pemberian pelayanan semakin meningkat setelah masuk
dalam preceptorship, dapat meningkatkan kepuasan staf, peluang
mengidentifikasi staf yang membutuhkan dukungan tambahan atau
perubahan peran, mengurangi risiko keluhan dari pasien dan
keluarga pasien, kesempatan mencari bakat pemimpin yang ada
pada dirinya sendiri, praktisi memahami dampak peraturan–
peraturan terhadap pemberian pelayanan dan mengembangkan
hasil (outcome) / pendekatan berbasis bukti (evidence base),
mengidentifikasi staf yang memerlukan dukungan
Pembimbing Klinik/Preceptor

• Manfaat preceptorship pada preceptor sendiri adalah dapat


mengembangkan penilaian, supervisi, bimbingan dan ketrampilan
yang mendukung.

• Dapat menimbulkan perasaan tentang nilai organisasi, praktisi


perawat baru dan pasien. Dapat mengidentifikasi komitment profesi
dan ketentuan-ketentuan peraturan.

• Dapat mendukung pembelajaran sepanjang hayat,


membantu dalam meningkatkan keinginan karier dan aspirasi
kedepan seorang preceptor.
• Profesi.
• Manfaat dari preceptorship bagi profesi mencakup tanggung jawab
profesional diantaranya: memberikan standar praktek tinggi dan pelayanan
perawatan sepanjang waktu. Keperawatan menjadi prioritas, pengguna
pelayanan keperawatan, sebagai individu dan menghormati martabatnya.
Dapat bekerja sama dengan orang lain untuk melindungi dan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keperawatan, keluarga, karier
dan masyarakat luas. Menjadi lebih

• terbuka dan jujur, bertingkah laku dengan integritas, menegakkan reputasi


profesi. Meningkatkan image pelayanan keperawatan kesehatan
profesional. Meningatkan dukungan kepada lulusan baru. Membantu
perawat dalam menjaga dan memperoleh kompetensi. Meningkatkan
jumlah perawat dengan jiwa kepemimpinan dan kemampuan mengajar.
Meningkatakan retensi keperawatan. Mengurangi kebutuhan untuk
melakukan rekrutmen dan pendidikan kepada perawat (CNA, 2004).
• Secara makro: preceptorship secara makro bertujuan untuk
melibatkan pengembanagn perawat di dalam bernegosiasi.
• Preceptorship digunakan sebagai sosialisasi dan orientasi,
sehingga diskusi antara preceptor dan preceptee diperlukan
untuk memberikan pandangan dan harapan preceptee akan
memiliki kemampuan yang sama dengan preceptornya.
• Manfaat Preceptorship
• Dalam program preceptorship dapat memberikan manfaat
baik kepada preseptor/ guru preseptee atau murid, ara
lulusan yang baru, yaitu:
• Tahapan preceptorship model dalam pembelajaran klinik
Ada tiga tahapan yang diperlukan preceptor dalam
pembelajaran klinik yaitu:
• a. Persiapan awal pertemuan
• 1) Mengidentifikasi kebutuhan preceptee
2) Membantu preceptee menentukan tujuan bimbingan
3) Memperhatikan preceptee tentang tugas yang
diperoleh
4) Menyampaikan sikap preceptor dalam bimbingan
5) Mengetahui dan memberikan dukungan psikologis
preceptee terkain kesiapan bimbingan dan
self–assessmen
• Tahap pelaksanaan
• 1) Mendukung preceptee untuk mengetahui kelemahan
dan kelebihan diri sendiri
• 2) Mengklarifikasi setiap ide yang di tentukan oleh
preceptee
• 3) Memberikan saran kepada preceptee untuk perbaikan
• 4) Mencatat point-point penting yang disampaikan oleh
preceptee
• 5) Mengevaluasi kembali perkembangan pengetahuan
preceptee setelah akhir pembelajaran
• 6) Mendorong preceptee untuk menjawab pertanyaan
perceptors.
• Tahap evaluasi
• 1) Menanyakan kepada preceptee tentang kesiapan
dalam menerapkan hasil wawancara

• 2) Mendiskusikan dengan preceptee tentang hal- hal yang


dianggap penting

• 3) Menilai kemajuan dan kemampuan preceptee dalam


proses pembelajaran tentang topik yang sudah
disepakati.
• . Kualifikasi preceptor
• a. Memiliki tingkat pendidikan sederajat atau diatas dari mahasiswa (PP no.
19/2005, pasal 36 ayat 1)
• b. Memiliki Surat Tanda Registrasi atau memiliki Surat Ijin Praktik Perawat
serta berpengalaman di lahan praktelebih dari 5 tahun.
• c. Memiliki sertifikat kompetensi keahlian (PP no 19/2005 tentang standar
nasional pendidikan, pasal 31 ayat 3 dan pasal 36 ayat 1)
• d. Menjadi pembimbing klinik dalam 2 tahun berturut-turut baik mahasiswa
Diploma atau profesi ners
• e. Menyediakan waktu untuk bimbingan
• f. Antusias dalam membimbing
• g. Memiliki kredibibiltas dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap
• h. Telah ditunjuk oleh Rumah Sakit atau institus
Syarat Preseptor
•Berpengalaman dan ahli dalam bidang klinik
•Berjiwa kepemimpinan
•Kemampuan membuat keputusan
•Mendukung perkembangan professional
•Memiliki kemauan untuk mengajar dan mau mengambil
peran dalam penerapan model preseptorsip
• Kriteria Preceptor
• Tidak semua perawat dapat memiliki kriteria
sebagai preceptor. UKCC (1993) menganjurkan bahwa preceptor
adalah
perawat yang memiliki pengalaman minimal 12 tahun di bidang
yang sama atau di bidang yang berhubungan. Keterampilan komunikasi
dan kepemimpinan, kemampuan membuat keputusan yan tepat dan
mendukung perkembangan professional merupakan hal yang terpenting
(Shamian dan Inhaber, 1985).
• Secara garis besar dapat disimpulkan
kriteria preceptor yang berkualitas adalah berpengalaman dan ahli di
lingkungan klinik, berjiwa kepemimpinan, keterampilan komunikasi
yang baik, kemampuan membuat keputusan, mendukung
perkembangan profesional, memiliki kemampuan untuk mengajar dan
mau mengambil peran dalam penerapan model preseptorship
• Secara umum tanggungjawab seorang preceptor dapat dibagi
• menjadi dua golongan sebagai berikut:
• 1. Tanggung jawab dasar
• a Komitmen dalam peran sebagai preceptor.
• b Memiliki keinginan untuk mengajar/membimbing daN berbagi keahlian dengan
mitra.
2 Tanggung jawab procedural
A .Mengorientasikan dan mensosialisasikan preceptee pada masing-masing unit.
B .Menilai perkembangan dari tujuan yang akan dicapai preceptee.
C.Merencanakan kolaborasi dan implementasi prograM pembelajaran untuk
memenuhi kebutuhan preceptee.
D. Melakukan tindakan sebagai role model.
E .Mengobservasi dan mengevaluasi perkembangan preceptee.
F. Memfasilitasi pengembangan dari apa saja yang harus dikuasai preceptee
melalui model preseptorship.
•Peran preceptor
•Meyakinkan mahasiswa dapat mencapai tujuan belajar
•Mahasiswa dapat dievaluasi secara proporsional
•Tercapai 3 patnership, antara mahasiswa, akademi, dan
preseptor

•Tanggung Jawab Preseptor


•Mengoreksi mahasiswa ke unit keperawatan dan klien
•Mengoreksi tujuan belajar dan menyediakan anjuran bagi
berlangsungnya pengalaman belajar
•Melakukan supervisi
PERBEDAAN PERSEPTORSIP DAN
MENTORSIP DI KLINIK

PERBEDAA
No PRESEPTORSIP MENTORSIP
N
1
Sasaran mahasiswa di semester Mahasiswa semester

awal, namun dapat akhir atau karyawan

dilakukan kepada baru.

mahasiswa semester

akhir yang belum

mampu menguasai

konsep materi.
Metode Preseptor Mentor mengobservasi,

mencontohkan/memperagaka mahasiswa melakukan

n prasat dari satu SPO, prasat dari satu SPO. Bila

mahasiswa mengamati. ada langkah yang tidak

tepat, mentor mengambil

alih prasat yang sedang

dilakukan.

Istilah Pembimbing dalam metode Pembimbing dalam

preseptorsip disebut preseptor. metode mentorsip disebut

Individu yang dibimbing disebut mentor, individu yang

preseptee. dibimbing disebut mentee.


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai