Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

“Issue dan Trend dalam Keprofesian Terkait Keperawatan


Komunitas”

Oleh:
KELOMPOK 6 KELAS : B12 A

I GUSTI AYU INDAH MASARIDEWI (193223060)


I WAYAN NOVIARTA (193223071)
MADE HENDRA WIRAWAN (193223076)
NI MADE ERAWATI (193223093)
NI LUH DIKANANDA PRADNYA (193223087)
NI LUH PUTU JULIANI (193223089)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberi kekuatan dan hidayah sehingga makalah yang berjudul “Issue dan

Trend dalam Keprofesian Terkait Keperawatan Komunitas” dapat diselesaikan

dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Stikes Wira Medika PPNI Bali Tahun 2019.

Dalam penyusunan tugas ini banyak pihak yang telah membantu baik secara

langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu penulis, baik yang secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Penulis pun menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan

maupun kesalahan, seperti kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena

penulis hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

penyusunan tugas di masa depan yang lebih baik lagi. Semoga tugas ini dapat

bermanfaat dan berguna bagi yang memerlukan.

Denpasar, 12 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................3

C. Tujuan.............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

A. Issue dan Trend dalam Keprofesian Terkait Keperawatan Komunitas..........4

B. Praktik Mandiri Perawat sebagai Issue dan Trend dalam keprofesian Terkait

Keperawatan Komunitas.....................................................................................6

1. Pengertian Praktik Mandiri Perawat..........................................................6

2. Dasar Hukum Praktik Mandiri Perawat.....................................................6

3. Syarat untuk melakukan Praktik Mandiri Perawat....................................7

4. Persiapan sebelum melakukan Praktik Mandiri Perawat...........................8

5. Kewenangan perawat dalam Praktik Mandiri............................................9

6. Hal – hal penting yang harus diperhatikan..............................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................11

B. Saran.............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini,

dan juga diikuti dengan perubahan pemahaman terhadap konsep sehat-sakit,

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi tentang

determinan kesehatan yang bersifat multifaktorial. Kondisi ini mendorong

pembangunan kesehatan nasional kearah paradigma baru yaitu paradigma sehat

dengan pengetahuan dan terampil.

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara

terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga

pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup

masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan

perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan

memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara

keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta

dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan

meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki

kemandirian yang lebih besar.

Profesi keperawatan mengembangkan layanan praktik mandiri

keperawatan kepada masyarakat dalam mencari solusi terhadap masalah

kesehatannya. Pelayanan praktik mandiri perawat memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan wewenang seorang perawat

profesional. Pelayanan keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-

1
sosiospiritual yang komprehensif atau holistik ditujukan kepada individu,

keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh

proses kehidupan manusia. Praktik mandiri perawat telah diatur dalam

Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/Menkes/148/I/2010 dan perubahan peraturan nomor 17 Tahun 2013

Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. Dengan dikeluarkannya

payung hukum tersebut maka praktik mandiri perawat menjadi legal.

Selain itu praktik mandiri perawat semakin diperkuat dengan di

sahkannya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, yang

diantaranya membahas tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.

Perawat yang membuka praktik keperawatan wajib memiliki SIPP (Surat Izin

Praktik Perawat) dan hanya berlaku untuk satu tempat praktik perawat

(tertuang dalam UU keperawatan pasal 19 dan 20) dan perawat yang

melakukan praktik wajib memasang Papan Nama Praktik (Tertuang dalam UU

Keperawatan pasal 21). Atas dasar hukum tersebut maka masyarakat tidak

perlu ragu lagi untuk memanfaatkan fasilitas Praktik Mandiri Perawat dalam

mencari solusi kesehatan untuk mengatasi penyakit yang di alaminya.

Makalah ini akan membahas mengenai issue dan trend dalam

keprofesian terkait keperawatan komunitas serta praktik mandiri perawat

sebagai bagian dari keprofesian terkait keperawatan komunitas secara ringkas

sehingga pembaca mengerti tentang issue dan trend dalam keprofesian terkait

keperawatan komunitas yang terjadi saat ini.

2
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana issue dan trend dalam keprofesian terkait keperawatan

komunitas?

2. Bagaimana praktik mandiri perawat sebagai issue dan trend dalam

keprofesian terkait keperawatan komunitas

C. Tujuan

1. Mengetahui issue dan trend dalam keprofesian terkait keperawatan

komunitas?

2. Mengetahui praktik mandiri perawat sebagai issue dan trend dalam

keprofesian terkait keperawatan komunitas

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Issue dan Trend dalam Keprofesian Terkait Keperawatan Komunitas

Issue dan trend dalam profesi keperawatan komunitas sama seperti

jenjang pendidikan keperawatan. Yang dominan dalam keprofesian

keperawatan komunitas adalah pada program akademik dan program profesi

dalam program tersebut sudah banyak dibuka peminatan pada Keperawatan

Komunitas seperti Ners, S2, S3 dan Spesialis. Bagi jurusan S3 Keperawatan

Komunitas hanya berada di Universitas Indonesia saja.

Bidang keorganisasian atau kolegium keperawatan menurut UU No 38

thn 2014 BAB VII tentang Kolegium Keperawatan adalah suatu organisasi

yang bertanggung jawab pada profesi keperawatan, salah satu organisasi dalam

keperawatan yang sudah tidak asing adalah Persatuan Perawat Nasional

Indonesia (PPNI) yang merupakan suatu organisasi sebagai wadah bidang

keperawatan, seiring dengan bertambahnya jenjang pendidikan keperawatan

PPNI membangun suatu organisasi untuk Keperawatan Komunitas, yaitu

Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) yang telah dikelola

pada masing-masing Provinsi di Indonesia.

Trend lebih sering dan banyak di bicarakan adalah tentang gaij perawat.

Banyak perawat mengeluh tentang penerimaan gaji yang kecil dan berbeda

dibandingkan institusi lainnya, sedangkan pekerjaan yang mereka lakukan

sama beratnya. Sehingga mereka terkadang merasa iri dengan gaji perawat lain

yang memiliki gaji lebih besar. Dengan adanya aturan dari Menteri Kesehatan

4
Republik Indonesia gaji perawat diberikan berdasarkan jenjang pendidikannya,

pada setiap Provinsi dan institusi kesehatan/Rumah Sakit berbeda-beda.

Semakin tinggi tingkat jenjang pendidikan maka semakin besar gaji yang

mereka peroleh. Tunjangan pada PNS lebih besar daripada gaji pokok.

Pemberian gaji juga berdasarkan pada lamanya pengalaman pekerjaan seorang

perawat.

Perkembangan/pelatihan pada keperawatan komunitas dapat dikatakan

masih jarang dan masih minim, tetapi pelatihan sangat diperlukan untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang masalah penyakit serta

meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas. Maka dalam komunitas diperlukan

suatu pelatihan pada Puskesmas tentang peningkatan pelayanan kesehatan dan

pemberian konseling kepada Kader dan masyarakat tentang masalah kesehatan

yang sering terjadi pada lingkup masyarakat.

Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat dan Puskemas

karena meningkatkan wawasan bagi masyarakat serta mampu menurunkan

morbiditas dan mortalitas pada desa yang memiliki angka kejadian tinggi.

Sebaliknya untuk desa yang memiliki angka kejadian rendah dapat

mempertahankannya agar tidak memiliki kurva morbiditas dan mortalitas yang

meningkat.

5
B. Praktik Mandiri Perawat sebagai Issue dan Trend dalam keprofesian

Terkait Keperawatan Komunitas

1. Pengertian Praktik Mandiri Perawat

Menurut konsorsium ilmu-ilmu kesehatan praktek keperawatan

adalah tindakan mandiri perawat profesional atau ners melalui kerjasama

yang bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain

dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan, termasuk

praktik keperawatan individu dan berkelompok.

Menurut Undang-undang Keperawatan (UUK) No. 38 Tahun 2014

pengertian Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan

oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan. Pasal 28 ayat 2 UUK

No.38 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Praktik Keperawatan terdiri atas

praktik keperawatan mandiri dan praktik keperawatan di fasilitas

pelayanan kesehatan.

2. Dasar Hukum Praktik Mandiri Perawat.

Dasar hukum Praktik mandiri perawat diatur dalam :

a. Undang Undang Keperawatan No. 38 tahun 2014, antara lain :

1) Pasal 28 ayat 1 dan 2, yaitu :

(1) Praktik Keperawatan dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan dan tempat lainnya sesuai dengan Klien sasarannya.

(2) Praktik Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas Praktik Keperawatan mandiri dan Praktik

Keperawatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

6
2) Pasal 21 UU Keperawatan Thn 2014, Pasal 47 UU kesehatan Thn

2014 : dalam melakukan praktek mandiri keperawatan, seorang

perawat wajib memasang papan nama praktik keperawatan.

b. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 17 tahun 2013, antara

lain:

1) Pasal 2 ayat 3 : perawat yang menjalankan praktik mandiri

berpendidikan minimal Diploma III (D III) Keperawatan.

2) Pasal 3 ayat 2 : setiap perawat yang menjalankan praktik

keperawatan di praktik mandiri wajb memiliki SIPP.

3) Pasal 5A : Perawat hanya dapat menjalankan praktek keperawatan

maksimal didua tempat yaitu pada fasilitas pelayanan kesehatan

dan praktek mandiri perawat.

3. Syarat untuk melakukan Praktik Mandiri Perawat.

Menurut UU Keperawatan No. 38 tahun 2014 syarat untuk dapat

melakukan praktik mandiri perawat, yaitu :

a. Perawat berpendidikan vokasi (D III Keperawatan) dan profesi (Ners

& Ners spesialis).

b. Perawat yang memiliki Surat Tanda Registerasi (STR)

Dalam UUK no.38 tahun 2014 pasal 18 ayat 3, persyaratan

pembuatan STR meliputi :

1) memiliki ijazah pendidikan tinggi Keperawatan;

2) memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;

3) memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;

4) memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi;

7
5) membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika

profesi

c. Perawat yang memiliki Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)

Dalam UUK no. 38 tahun 2014 pasal 19, SIPP diberikan oleh

Pemerintah Daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat

kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat Perawat

menjalankan praktiknya. Untuk mendapatkan SIPP Perawat harus

melampirkan:

1) salinan STR yang masih berlaku;

2) rekomendasi dari Organisasi Profesi Perawat; dan

3) surat pernyataan memiliki tempat praktik atau surat keterangan dari

pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

4. Persiapan sebelum melakukan Praktik Mandiri Perawat.

Alat yang disiapkan sebenarnya tergantung dari kekhususan dari

masing-masing klinik sesuai bidang keahlian teman-teman, misalnya

perawat yang mempunyai sertifikat wound care dan memiliki pengalaman

sebagai perawat luka, bisa membuka klinik keperawatan luka, atau

mungkin ada yang sudah mendapatkan pelatihan keperawatan paliatif, bisa

berpikir untuk membuka klinik keperawatan khusus palliative care.

Sementara itu fasilitas dasar yang harus ada adalah:

a. Perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan dan kunjungan

rumah, antara lain: Alat untuk mengukur tanda-tanda vital, timbangan,

meteran badan. Alat untuk mengukur gula darah, asam urat dan

8
kolesterol jika ingin menambahkan, tergantung kemampuan finansial

masing-masing.

b. Obat-obatan

Ingat, hanya boleh obat bebas dan obat bebas terbatas.

c. Perlengkapan administrasi, meliputi formulir catatan tindakan asuhan

keperawatan serta formulir rujukan dan formulir persetujuan tindakan

keperawatan (inform consent).

5. Kewenangan perawat dalam Praktik Mandiri.

a. Melaksanakan proses keperawatan antara lain: pengkajian, diagnosa,

intervensi, implementasi dan evaluasi

b. Merujuk pasien ke rumah sakit

c. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan

kompetensi. Misalnya memberikan bantuan hidup dasar, atau

penanganan pertama pada kecelakaan (lebih mudah jika kita sudah

mendapatkan sertifikat BTCLS).

d. Berkolaborasi dengan dokter jika ada kasus yang tidak bisa ditangani

sendiri.

e. Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling. Contohnya perawat

yang sudah memiliki sertifikat konselor laktasi, dapat memberikan

konseling bagi ibu-ibu yang mengalami masalah pada saat menyusui.

f. Memberikan obat sesuai resep dokter. Pasien tuberkulosis rawat jalan

yang harus mendapatkan obat injeksi setiap hari selama dua bulan, bisa

mendatangi klinik kita. Asal resep dari dokter jelas, dan tentunya

9
dokumentasi harus lengkap untuk menghindari kesalahan pemberian

obat.

g. Memberikan obat bebas dan obat bebas terbatas

6. Hal – hal penting yang harus diperhatikan.

a. Praktik keperawatan mandiri yang kita jalankan harus berdasarkan

pada kode etik, standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur

operasional (SPO).

b. Perawat berhak menolak keinginan klien atau pihak lain yang

bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi dan

standar prosedur operasional (SPO).

c. Rujuk pasien yang tidak dapat ditangani kepada perawat lain, atau

tenaga kesehatan lain yang lebih kompeten.

d. Jangan melakukan pekerjaan tenaga medis/dokter, karena kita tidak

berwenang, kecuali jika sudah ada pendelegasian tertulis dari dokter

yang bersangkutan.

e. Pasien berhak memberi persetujuan atau menolak tindakan

keperawatan yang akan diterimanya, jadi sebelum melakukan suatu

tindakan apapun itu, sebaiknya minta surat persetujuan atau inform

consent.

f. Dokumentasikan segala temuan pengkajian, tindakan, evaluasi yang

telah dilakukan kepada pasien

g. Jangan lupa memperpajang SIPP dan memasang papan nama di klinik

yang dijalankan

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Issue dan trend dalam keprofesian terkait keperawatan

komunitas yang dominan dalam keprofesian keperawatan komunitas

adalah pada program akademik dan program profesi dalam program

tersebut sudah banyak dibuka peminatan pada Keperawatan Komunitas

seperti Ners, S2, S3 dan Spesialis

2. Perawat terkait keprofesiannya melaksanakan praktik

mandiri keperawatan dimana praktik mandiri keperawatan adalah tindakan

mandiri perawat profesional atau ners melalui kerjasama yang bersifat

kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya

memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan, termasuk praktik

keperawatan individu dan berkelompok.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan makalah diatas

yaitu diperlukan adanya pemahaman yang baik mengenai issue dan trend

dalam keprofesian terkait keperawatan komunitas sehingga sebagai seorang

perawat memahami kendala dan masakah yang sedang dihadapi terkait bidang

keperawatan sehingga keperawatan bisa semakin berkembang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Teori dan


Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.

Frendy Dwi Prasetya. 2017. Issue Dan Trend Dalam Pelayanan Keperawatan
Komunitas. Resume. Dikutip dari
https://www.scribd.com/document/360945895/Issue-Dan-Trend-Dalam-
Pelayanan-Keperawatan-Komunitas. Diakses 11 November 2019.

Devi, Martiana. 2016. Issue Dan Trend Keperawatan Komunitas. Makalah.


Dikutip dari https://www.scribd.com/document/374783405/330292470-
Issue-Dan-Trend-Keperawatan-Komunitas-pdf. Diakses 11 November 2019.

Hardiansyah, Reza.2016. Makalah Trend Dan Issue Keperawatan. Jambi: dikutip


dari https://icarezahardiansyah.wordpress.com/2016/12/19/makalah-trend-
dan-issue/. Diakses 11 November 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai