Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi kekuatan dan hidayah sehingga makalah yang berjudul “ANATOMI
FISIOLOGI SISTEM IMUN” dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Stikes Wira Medika PPNI Bali Tahun 2019. Dalam penyusunan
tugas ini banyak pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik
yang secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis pun menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan
maupun kesalahan, seperti kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena
penulis hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyusunan tugas di masa depan yang lebih baik lagi. Semoga tugas ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi yang memerlukan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Sistem Imun................................................................................3
B. Fungsi Sistem Imun......................................................................................4
C. Letak – Letak Sistem Imun...........................................................................4
D. Mekanisme Pertahanan.................................................................................6
E. Mekanisme Kerja Sistem Imun...................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Simpulan.....................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh manusia
untuk proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit,
radiasi matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian ini
adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita
penyakit fatal.
antibody. Kerusakan jaringan yang terjaddi ini adalah akibat efek samping dari
1
mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeliminasi bakteri. Sitokin juga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit.
Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan
molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu
organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan
melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel
kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistemkekebalan melemah,
terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan
3
B. Fungsi Sistem Imun
jaringan.
Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, &
sel mast)
1. Sumsum
Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam
sumsum tulang. Sumsum tulang adalah tempat asal sel darah merah, sel
darah putih (termasuk limfosit dan makrofag) dan platelet. Sel-sel dari
2. Timus
diri.
3. Getah bening
4
Kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil terbaring di
situs kelenjar getah bening yang penting dalam pemeriksaan fisik pasien.
Getah adalah basa (pH> 7,0) cairan yang biasanya jelas, transparan, dan
organ dalam meliput pelindung. Tidak ada sel darah merah dalam getah
bening dan memiliki kandungan protein lebih rendah dari darah. Seperti
darah, hal ini sedikit lebih berat daripada air (densitas = 1,019 ± 0,003).
sampai dengan baik duktus toraks atau saluran getah bening kanan, yang
dalam darah. (Duktus getah bening yang tepat mengalir di sisi kanan leher,
Limfe membawa lipid dan vitamin yang larut dalam lemak diserap dari
saluran gastrointestinal (GI). Karena tidak ada pompa aktif dalam sistem
seperti vena, memiliki arah katup yang mencegah aliran balik. Selain itu,
kecil yang berfungsi sebagai filter dari cairan limfatik. Hal ini dalam
kekebalan tubuh.
5
belakang tulang dada di atas jantung), dan sekunder organ pada atau dekat
(terletak di bagian kiri atas perut), kelenjar getah bening (di sepanjang
menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika
D. Mekanisme Pertahanan
1. Non Spesifik
6
terhadap mikroba untuk mencegah,mengontrol dan mengeliminasi
mikroba ,bahan bahan akibat kerusakan sel (heat shock protein) dan
kelenjar sebaseus kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan
c. Pertahanan humoral
infeksi virus.
2. Pertahanan Spesifik
7
sel limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya
oleh imunoglobulin yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas
imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.
sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal
kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis
Sel epitel yang utuh merupakan barier fisik terhadap mikroba dari
natural. Didalam sel epitel barier juga terdapat sel limfosit T dan B, tetapi
8
mengaktifkan fagositosis dan selanjutnya melisiskan mikroorganisme.
c. NK Sel
aktifasi oleh adanya antibodi yang melingkupi sel yang terinfeksi virus,
bahan intrasel mikroba dan segala jenis sel yang tidak mempunyai MCH
d. Antibodi (Immunoglobulin)
plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen
9
dalam perlindungan permukaan organ tubuh yang terpapar dengan
sIga, tempat IgD dapat mengendalikan aktivasi dan supresi sel B. IgD
adalah jenis antibodi yang hanya dapat ditemukan pada mamalia. IgE
tipe 1. IgE juga tersirat dalam sistem kekebalan yang merespon cacing
monomeris yang terbentuk dari dua rantai berat dan rantai ringan, yang
rasio serum sekitar 75% pada manusia dan waktu paruh 7 hingga 23
10
5) Antibodi M (bahasa Inggris: Immunoglobulin M, IgM, macroglobulin)
adalah antibodi dasar yang berada pada plasma B. Dengan rasio serum
Ketika bakteri, virus atau jamur memasuki tubuh kita, lusinan sel imun,
molekul dan zat kimia tubuh segera beraksi dan saling bekerja sama untuk
kembali. Jika tidak demikian, maka yang terjadi adalah penyakit autoimun
seperti Lupus, MS, Diabetes tipe 1, Crohn, rheumatoid arthritis, dan lebih dari
Contoh kasus bagaimana sistem imun tubuh bekerja bagi kita sebagai
berikut:
1. Misalnya pada waktu tangan kita tersayat pisau, segala macam bakteri dan
virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terbuka tsb. sistem imun
11
tubuh kita langsung meresponnya dan menghalau penyerang itu sambil
Kadang-kadang kuman yang harus dihadapi lebih banyak dan sistem imun
kita dalam kondisi tidak optimal sehingga ada kuman bisa juga lolos. Maka
jadilah luka yang infeksi, bernanah dan bengkak. Nanah dan bengkak itu
juga menandakan bahwa sistem imun tubuh kita sedang terus bekerja.
2. Setiap hari kita menghirup ribuan kuman-kuman (bisa bakteri dan virus)
yang ada di udara. Sistem imun tubuh kita bisa menanganinya tanpa
3. Setiap hari kita memakan ratusan kuman melalui makanan yang kita
makan, dan kebanyakan dari kuman itu mati di air liur atau di keasaman
lambung. Tetapi kadang-kadang, ada juga kuman yang lolos, sehingga kita
4. Ada juga penyakit yang disebabkan oleh karena sistem imun yang bekerja
tidak sesuai harapan atau dengan cara yang salah sehingga menimbulkan
rangsangan tertentu di mana bagi orang lain tidak mempunyai reaksi sama
sekali.
5. Ada lagi penyakit autoimmun (sistem imun yang menyerang tubuh yang
Sel-sel imun menyebar diseluruh tubuh kita, termasuk kulit, node limpa
dan darah. Dari masalah sepele, seperti luka kecil pada kulit kita sampai skala
12
besar seperti melawan efek dari radikal bebas, ketepatan dan keefektifan
komunikasi dan koordinasi antar sel menjadi kunci kesehatan sistem imun.
namun apa yang sebenarnya sistem imun butuhkan (dan apa yang telah 4Life
Transfer Factor berikan) adalah mendidik dan mengarahkan sistem imun agar
bekerja optimal dalam menjaga tubuh kita. Ketika sistem imun anda dalam
kondisi prima, efeknya andapun dalam kondisi prima, anda mampu untuk
melakukan apapun yang anda inginkan. Tetapi ketika fungsi sistem imun
melemah karena kurang tidur, lingkungan yang tidak ramah, diet yang buruk,
atau tingkat stress yang tinggi, sistem imun tidak dapat bekerja sebagaimana
mestinya. Dan ketika sistem imun tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka
13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan Sistem imun terdiri dari ratusan
mekanisme dan proses yang berbeda yang semuanya siap bertindak begitu
tubuh kita diserang oleh berbagai bibit penyakit seperti virus, bakteri, mikroba,
parasit dan polutan. Sebagai contoh adalah cytokines yang mengarahkan sel-sel
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan makalah diatas
yaitu kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi oleh berbagai ancaman
bibit penyakit maka memiliki dan memelihara Sistem imun yang sehat &
14
DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja KG. 2006. Imunologi Dasar. 7th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Baratawidjaja KG. 2009. Imunologi Dasar. 8th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Brunner, Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8.
Jakarta: EGC.
David S. Wilkes, William J. Burlingham. 2004. Immunobiology of organ
transplantation. Springer.
David S. Wilkes, William J. Burlingham. 2004. Immunobiology of organ
transplantation. Springer.
Price, Wilson. 2005. Pathophysiology Edisi 6. Jakarta: EGC
15