Disusun Oleh:
Prayudha Norfatmawati
Siti Aminah
Ujang Kisworo
Galuh P
Wahyu Elya
SEMESTER : VI B
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Keterangan:
: peran masyarakat
: peran perawat
pada gambar diatas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien dalam menanggulangi
masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar daripada klien dan berangsur-angsur
peran klien lebih besar daripada perawat.
Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan lima
tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan,
merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan
kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan
pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses
keperawatan.
Contoh
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DII WILAYAH RW II KELURAHAN WIYUNG
KECAMATAN WIYUNG KOTAMADYA SURABAYA
01 JULI 2002-23 AGUSTUS 2002
Tahap Pengkajian
Pengumpulan Data
1) Data Demografi
Wilayah RW II Kelurahan Wiyung terbagi menjadi 4 RT yang masing-masing RT terdiri
dari 100-150 KK dengan data yang terkumpul sejumlah 356 KK (quesioner) dari 500 KK yang
diperkirakan, berdasarkan data hasil observasi dan wawancara dengan aparat RW, maka
didapatkan bahwa 100% penduduk merupakan warga asli Wiyung dengan jumlah 1478
penduduk.
Berdasarkan metode pengkajian data demografi masyarakat akan disajikan sebagai
berikut:
Batas wilayah sebelah barat : RW III Kelurahan Wiyung
Batas wilayah sebelah timur : Kelurahan Babadan
Batas wilayah sebelah selatan : RW I Kelurahan Wiyung
Batas wilayah sebelah utara : RW III dan IV Kelurahan Wiyung
Fasilitas yang tersedia di RW II Kelurahan Wiyung adalah sebagai berikut: balai RW II (1 buah),
musholla di RT 02 (1 buah), masjid di RT 04 dan 01 (2 buah), Posyandu.
Hasil data yang diperoleh melalui angket/quesioner, wawancara dan observasi yang dilakukan
oleh mahasiswa dapat disajikan sebagai berikut:
a.
e.
Distribusi Warga Berdasarkan Pekerjaan
Gambar 4.5 Distribusi Pekerjaan Warga RW II Kelurahan Wiyung
Gambar 4.5 diatas menunjukkan sebagian warga tidak bekerja sejumlah 846 orang (57,2%).
Warga yang tidak bekerja meliputi ibu rumah tangga, balita, anak dan remaja sekolah serta usia
lanjut. Kebanyakan dari warga yang bekerja adalah mempunyai pekerjaan swasta 289 orang
(19,6%) yaitu dagang, pekerja bangunan dan karyawan swasta 264 orang (17,9%).
2) Data Kesehatan Lingkungan
Dari 356 KK yang didata, didapatkan data kesehatan lingkungan sebagai berikut:
a. Status kepemilikan rumah:
K Sewa/kontrak : 3,3%
K Rumah sendiri : 81,8%
K Orang tua/keluarga : 15,5%
b. Ratio jumlah kamar tidur dengan anggota keluarga:
K 1 : 1 : 21%
K 1 : 2 : 49,1%
K 1 : 3 atau lebih : 29,9%
c. Lantai rumah:
K Keramik : 34.6%
K Tegel : 13,29%
K Semen : 42,52%
K Tanah : 9,6%
d. Keberadaan ventilasi:
K Terdapat ventilasi di masing-masing kamar : 51,9%
K Tidak terdapat ventilasi di masing-masing kamar : 48,1%
e. Kebiasaan membuka ventilasi:
K Sering : 51,4%
K Jarang : 48,6%
f. Pencahayaan oleh cahaya matahari:
K Baik : 19,2%
K Cukup : 77,2%
K Kurang : 3,6%
g. Sumber air bersih:
K PDAM : 93,7%
K Sumur gali : 6,3%
K Lain-lain : 0%
h. Air minum:
K Air kemasan : 2,9%
K PDAM dimasak : 89,3%
K PDAM tidak dimasak : 1,9%
K Sumur : 5,8%
i. Jamban/WC:
K Ada : 97%
K Tidak ada : 3%
j. Resapan septik tank:
K Ada : 44,7%
K Tidak ada : 55,3%
k. Kebiasaan menguras bak penampungan air:
K Setiap 3 hari : 14,3%
K Seminggu sekali : 50,5%
K Lebih seminggu : 35,2%
l. Keberadaan jentik nyamuk:
K Ada : 49,2%
K Tidak ada : 50,8%
m. Pembuangan sampah:
K Bak sampah & diangkut petugas : 4,6%
K Ditimbun : 2,6%
K Dibakar : 91,4%
K Lain-lain : 1,3%
n. Pembuangan air limbah rumah tangga:
K Peresapan : 5,6%
K Parit/got : 91,7%
K Tergenang : 2,6%
3) Data Kesehatan Usia Lanjut
a. Keberadaan lansia di KK:
K Ada : 39,4%
K Tidak ada : 60,6%
b. Jumlah lansia di RW II Kelurahan Wiyung : 129 orang
c. Status kesehatan:
K Sehat : 77,5%
K Sakit : 22,5%, dengan keluhan pegal linu, sesak, darah tinggi,
kembung, diare dan lain-lain.
d. Tindakan yang dilakukan bila lansia sakit:
K Puskesmas : 83,7%
K Dukun : 0%
K Dokter : 14,7%
K Rumah Sakit : 0,8%
K Lain-lain : 0,8%, yaitu klinik dan bidan
e. Aktifitas lansia sehari-hari:
K Organisasi : 16,7%
K Usaha produktif : 16,7%
K Senam/OR : 3,3%
K Tanpa kegiatan : 63,3%
4) Data Kesehatan Ibu Hamil
a. Keberadaan ibu hamil dalam KK:
K Ada : 6,3%
K Tidak ada : 93,7%
b. Jumlah ibu hamil: 17 orang
c. Kehamilan ke-:
K 1 : 52,9%
K 2 : 35,3%
K 3 : 11,8%
K >4 : 0%
d. Usia kehamilan:
K 1-3 bulan : 41,7%
K 4-6 bulan : 16,7%
K 7-9 bulan : 33,3%
e. Pemeriksaan kehamilan:
K Memeriksakan : 100%
K Tidak memeriksakan : 0%
f. Kerutinan pemeriksaan kehamilan:
K Rutin : 100%
K Tidak rutin : 0%
g. Tempat pemeriksaan kehamilan:
K Puskesmas : 17,6%
K Posyandu : 0%
K RS/Klinik : 23,5%
K Dokter/bidan : 58,8%
h. Keluhan selama kehamilan:
K Ada : 20% yaitu mual, pusing terutama yang usia kehamilan muda
K Tidak ada : 80%
i. Imunisasi TT selama hamil:
K Sudah : 76,5%
K Belum : 23,5%
5) Data Keluarga Berencana
a.
b.
Akseptor KB
Ø Keterangan kepala
puskesmas bahwa dari
25 kader yang ada, 8
diantaranya kader aktif.
Ø Dari hasil survey
diketahui 27,5%
masyarakat tidak rutin
ke posyandu setiap
bulannya.
Ø Distribusi rutinitas
penimbangan tidak
normal, sebab peserta
posyandu sebagian
besar berasal dari RT
01 dan 02.
Ø Alasan tidak rutin
adalah letak posyandu
yang jauh dari RT 03
dan 04, malas, tidak
ada teman untuk
berangkat bersama dan
langsungdibawa ke
Puskesmas atau bidan.
Ø Dari hasil survey Rendahnya penggunaan metode kontrasepsi jangka
diketahui 226 KK panjang diwilayah RW 2.
menjadi akseptor KB
Ø Dari jumlah tersebut
39,3% mempergunakan
metode suntik, 19,7%
menggunakan metode
PIL, dan hanya 3,1%
dengan IUD.
Prioritas Masalah
JUM
KRITERIA PENAPISAN
LAH
Sesu
ai
Pote Rel
MASA deng nsi eva
Ter Ter Ter Ter Ter
LAH an Re Re Inter sedi sedi sedi sedi sedi
N untu n
KESE pera sik sik
k
es Kemun
den
a a a a a
O n o o kom gkinan sum sum sum sum sum
HATA pendi gan
N pera terj par unita diatasi ber ber ber ber ber
dikan pro
wat adi ah s tem wak dan fasil SD
keseh gra
kom pat tu a itas M
atan m
unita
s
1. Resiko 5 4 3 5 4 5 5 5 4 3 4 4 51
terjangk
it
penyaki
t
demam
berdara
h
(DHF)
diwilay
ah RW
II
Kelurah
an
Wiyung
Resiko
penurun
an
status
kesehat
an
2. 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 53
lansia di
RW II
Kelurah
an
Wiyung
Kurang
efektifn
ya
pemanf
aatan
posyand
3. 5 5 4 5 3 3 5 5 3 4 3 3 48
u di
RW II
Kelurah
an
Wiyung
4. Rendah 5 3 2 5 3 3 5 5 3 3 3 3 43
nya
penggu
naan
metode
kontras
epsi
jangka
panjang
diwilay
ah RW
II
Kelurah
ann
Wiyung
Resiko
tinggi
terjadin
ya
kenakal
an
remaja 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 52
5. di RW
II
Kelurah
an
Wiyung
Berdasarkan analisa data dan penapisan untuk menentukan prioritas masalah, maka didapatkan diagnosa
keperawatan komunitas sebagai berikut:
1) Resiko penurunan status kesehatan lansia di RW II Kelurahan Wiyung berhubungan dengan
belum adanya pembinaan kesehatan lansia di RW II Kelurahan Wiyung, ditandai dengan:
Ø Informasi Kepala Puskesmas Wiyung bahwa pembinaan lansia di RW II Kelurahan Wiyung belum
berjalan
Ø Dari survey yang dilaksanakan terhadap 356 KK, diketahui jumlah lansia 129 orang.
Ø 74,4% lansia tidak ada kegiatan yang terorganisir
Ø 22,48 lansia mengeluhkan sakit (hipertensi 5 orang, DM 4 orang, pusing-pusing 4 orang dan sesak
3 orang)
2) Resiko terjadinya kenakalan remaja di RW II Kelurahan Wiyung berhubungan dengan
kurangnya pemanfaatan waktu luang remaja di RW II Kelurahan Wiyung, ditandai dengan:
Ø Dari hasil survey diketahui jumlah remaja 251 orang
Ø Dari jumlah tersebut 25,5% tidak memiliki kegiatan/santai, 10% memiliki kebiasaan merokok,
10% memiliki kebiasaan bergadang 0,4% remaja memiliki kebiasaan minum-minuman keras dan
lain-lain yang belum teridentifikasi 22,7% remaja.
Ø RW2 termasuk wilayah perkotaan, yang mana peredaran narkoba marak.
Ø Tersedianya fasilitas dan organisasi kepemudaan yang harus dimanfaatkan.
3) Resiko terjangkit penyakit demam berdarah (DHF) diwilayah RW II Kelurahan Wiyung
berhubungan dengan tingginya kepadatan vector, ditandai dengan:
Ø 49,2% bak mandi atau tandon air warga terdapat jentik
Ø 50,5% KK dengan kebiasaan menguras bak mandi seminggu sekali, 35,2% dengan kebiasaan lebih
dari seminggu
Ø 3,6% KK dengan pencahayaan oleh matahari kurang
Ø 48,6% KK jarang membuka ventilasi rumah
Ø 48,1% KK tidak mempunyai ventilasi di setiap kamar rumahnya
Ø Mobilisasi penduduk tinggi.
4) Kurang efektifnya pemanfaatan posyandu di RW II Kelurahan Wiyung berhubungan dengan
sistem pendukung yang kurang memadai, ditandai dengan:
Ø Keterangan kepala puskesmas bahwa dari 25 kader yang ada, 8 diantaranya kader aktif.
Ø Dari hasil survey diketahui 20,1% masyarakat tidak rutin ke posyandu setiap bulannya.
Ø Distribusi rutinitas penimbangan tidak normasl, sebab peserta posyandu sebagian besar berasal
dari RT 01 dan 02.
Ø Alasan tidak rutin adalah letak posyandu yang jauh dari RT 03 dan 04, malas, tidak ada teman
untuk berangkat bersama dan langsungdibawa ke Puskesmas atau bidan.
5) Rendahnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang diwilayah RW II kelurahan Wiyung, ditandai
dengan:
Ø Dari hasil survey diketahui 226 KK menjadi akseptor KB
Ø Dari jumlah tersebut 39,3% mempergunakan metode suntik, 19,7% menggunakan metode PIL, dan
hanya 3,1% dengan IUD
§ Ceram
ah
Narko
ba,
AIDS
dan
SE
§ Penyul
uhan
imuni-
sasi
dan
peman
-faatan
Posya
ndu
Renda Tujuan jangka Sel KI · Identi · 25 · Rumah Verb · Teride · Mhs
hnya panjang: uru EM fikasi -26 ibu al ntifikasi ,
pengg Meningkatkan h S penye- Jul hamil Psik penyeba Pokj
unaan ca-kupan ibu bab i tiap RT omot b akes
5. metod penggunaan ha- rendah 20 or rendahn dan
e alat kontrasepsi mil nya 02 dan ya kader
kontra jangka panjang di peng- sikap penggu
-sepsi (IUD / Kontap) RW gunaa naan · Mah
jangka Tujuan jangka II n metode asisw
panjan pendek: Kel metod · 29 kontap a
g di- § Masyarakat me- ura e KB Jul
wilaya ngetahui h- jangka i · Balai
h RW keuntung-an an panjan 20 RW II
II penggunaan Wi- g / 02 dan · Adany · Mah
kelura kontrasepsi yun kontap rumah a asisw
han jangka panjang g Bumil koordin a
Wi- § Masyarakat · Koor · A asi dan
yung dapat dinasi gus kerjasa
menerima IUD lintas - ma
sebagai pilihan progra tus untuk
utama KB. m dan 20 menunj
lintas 02 ang
sektor penggu
al naan
yang kontap
terkait
denga · Terlaks
n ana
perma penyulu
salah- han dan
an desimin
terseb asi
ut secara
· Desi individu
minasi al pada
dan bumil
pe-
nyuluh
an
metod
e
kontap
/KB
jangka
panjan
g
Tahap Pelaksanaan
Setelah dilakukan pengkajian, perumusan masalah dan prioritas masalah, serta pada tahap
perencanaan oleh mahasiswa, Pokjakes dan warga RW II Wiyung, maka mulailah dilaksanakan
seluruh kegiatan yang direncanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pendekatan
yang digunakan dalam pelaksanaan rencana tindakan, yaitu pendekatan komunitas, pendekatan
keluarga binaan, pendekatan kelompok khusus dan pendekatan kepada instansi terkait.
Berikut ini tabel pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas:
Tabel 3.1 Tabel Pelaksanaan Rencana Tindakan dan Evaluasi Formatif
DP TGL IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF
Resiko § 13 Agustus§ Memfasilitasi terbentuk- § Terbentuknya pokja lansia tiap
penurunan 2002 nya sarana pembinaan RT dibawah tanggungjawab
status kesehatan lansia di RW2 Pokja-kes dan ketua RT
kesehatan (kelompok kerja lansia)
lansia di § Terdata status demo-grafi lansia
RW II § 1-19/8/ 02 § Melakukan pembinaan sejumlah 129 lansia
Kelurahan kesehatan lansia, antara
Wiyung lain:
berhubunga Y Pendataan status de-
n dengan mografi lansia
belum Y Screening kesehatan lansia
adanya Y Posyandu lansia
pembinaan § 16/8/02 Y Pemeriksaan dan peng-
kesehatan obatan lansia
lansia di § Memfasilitasi penyusunan § Terscreening kesehatan 85 lansia
RW II rencana kegiatan
Kelurahan pembina-an kesehatan
Wiyung lansia dengan
§ 19/8/02 menyusunkan pro-posal
dan perencanaan
pembinaan lansia untuk
Pokjakes dan § Terlaksana Posyandu pemeriksaa
Pokja
§ 19/8/02 Lansia n dan pengobatan lansia pukul
§ Memfasilitasi pelaksanaan 15.00-18.00 WIB
kegiatan pembinaan ke-
§ 19/8/02 sehatan lansia. § Tersusun proposal kegiatan
pembinaan lansia pada 13/8/02
§ Terlaksananya koor-dinasi
intensif dengan Pokjakes
Resiko ter- · 22 Juli 2002 § Koordinasi dengan § Terkoordinasi dengan karang
jadinya ke- pengurus Karang Taruna taruna tiap RT
nakalan re- di masing-masing RT
maja di RW · 22 Juli 2002
II Kelurahan § Mencari dukungan dari § Ada dukungan dari toma &
Wiyung ber- tokoh masyarakat dan agama dengan menyediakan
hubungan agama setempat terhadap kesem-patan dan fasilitas
dengan ku- kegiatan karang taruna.
rangnya pe-
manfaatan · 02 Agustus § Memfasilitasi adanya ke- § Terbuatnya spanduk anti
waktu luang 2002 giatan kreasi remaja dan narkoba
remaja di kegiatan lain dalam rang- § Terencananya ceramah
RW II Ke- ka mencegah kenakalan Narkoba, AIDS dan SE
lurahan Wi- remaja, penyalahgunaan § Adanya fasilitas untuk
yung obat dan upaya mening- bekerjasama dengan LSM
katkan hubungan silatu- Sebaya Surabaya
· 09 Agust rahmi antar remaja.
2002
§ Ceramah Narkoba, AIDS § Terlaksana pada 09/8/02 dengan
dan SE peserta ± 30-40 orang pukul
20.00-22.00 WIB di Balai RW
II Wiyung
Resiko ter- · 24 Juli 2002 § Penyuluhan kesehatan § Terlaksana pada 24/7/02 pukul
jangkit pe- tentang penyebab, siklus 09.00-12.00 WB di Balai RW II
nyakit de- hidup nyamuk dan upaya saat Posyandu Balita dg peserta
mam ber- pemutusan siklus hidup 33 orang, materi imunisasi dan
darah (DHF) nyamuk. Posyandu oleh Sudaryani dan
diwilayah Endang Purwaningsih.
RW II Ke- · 11 Agustus
lurahan Wi- 2002 § Pencanangan “Gerakan § Terlaksana Minggu bersih tgl
yung ber- Minggu Bersih” dengan 11/8/02 pukul 06.00-10.00 WIB
hubungan · 11-16 Agus- melakukan PSN tiap RT dan kebersihan terjaga.
dengan tus 2002 § Terpantau jentik di beberapa
tingginya § Pemantauan/survey jentik rumah yang diambil secara
kepadatan berkala. random oleh mahasiswa. Se-
vector telah penilaian, jumlah
berkurang menjadi 10% dari
· 11-16/8/02 rumah yang bak airnya terdapat
jentik
§ Lomba kebersihan § Ternilai pada 19 Agustus 2002
lingkungan
Kurang · 23 Juli 2002 § Koordinasi lintas sektoral § Terlaksana kerjasama dengan
efek-tifnya dan lintas program terkait Puskesmas Wiyung
peman- dengan pembinaan
faatan · 22-23 Juli posyandu.
posyan-du di 2002 § Menyarankan penataan § Tersampaikannya sarana
RW II kembali sistem yang pengefektifan 5 meja di
Kelurahan terkait dengan posyandu Posyandu kepada Puskesmas
Wi-yung dengan mengefektifkan 5
ber- · 23 Juli 2002 meja di Posyandu.. § Dilakukan urun rem-bug kepada
hubungan § Kaderisasi kader kader ke-sehatan untuk mencari
de-ngan posyandu kader baru.
sistem · 2 & 6 Agust § Pelatihan kader ter-laksanan
pendukung 2002 § Penyegaran kader pos- bersamaan dengan pelatihan
yang kurang yandu melalui pelatihan ang-gota Pokjakes
memadai · 23 Agus-tus kader § Tersebarnya informasi oleh
2002 § Penyebaran informasi mahasiswa me-lalui kader dan
tentang posyandu melalui RT untuk diinformasikan di
sarana peribadatan, ke- masjid dan musholla
giatan sosial masyarakat,
tokoh agama dan tokoh
masyarakat. § Terlaksana penyuluhan tanggal
· 24 Agustus § Penyuluhan imunisasi dan 24/8/02 saat Posyandu Balita
2002 pemanfaatan Posyandu pukul 09.00-12.00 WIB di Balai
RW II Wiyung dengan peserta
33 orang/ibu dari balita.
Rendahnya · 25-26 Juli · Identifikasi penyebab · Teridentifikasi penyebab, yaitu
penggunaan 2002 rendahnya penggunaan tidk tahu manfaat KB kontap
metode metode KB jangka dan kebiasaan mengikuti
kontrasepsi panjang / kontap metode KB yang digunakan
jangka oleh sesama wanita usia subur
panjang di- (ikut-ikutan), serta sudah
wilayah RW merasa cocok dengan metode
II kelurahan · Koordinasi lintas yang saat ini digunakan.
Wiyung · 29 Juli 2002 program dan lintas · Tidak terevaluasi
sektoral yang terkait
dengan permasalahan
tersebut
§ Agustus 2002 · Desiminasi dan · Terlaksana secara individual,
penyuluhan metode sehingga evaluasi tidak
kontap/KB jangka terlaksana secara optimal.
panjang
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat Aziz Halimul. (2004). Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika Jakarta
Perry and Potter.(2005) Fundamental Keperawatan Edisi IV. EGC : Jakarta
http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2010/02/konsep-model-keperawatan-betty-
newman.html