Anda di halaman 1dari 3

WOC STROKE NON HEMORAGIK

Faktor yang tidak dapat dimodifikasi: Faktor yang dapat dimodifikasi:


Umur Hipertensi
Ras Hiperkolesterolemia
Jenis kelamin Diabetes Millitus
Genetik Riwayat penyakit jantung
Life style (obesitas, diet, stres)
Terbentuknya trombus arterial dan emboli

Penyumbatan pembuluh darah otak


Pola napas tidak
efektif (D.0005) Suplay O2 ke otak 

Iskemik jaringan pada otak Syok Metabolisme Penumpukan TIK 


neurologik anaerob  asam laktat
Hipoksia
ketidakefektifan perfusi
Nyeri akut
jaringan serebral
STROKE NON HEMORAGIK (d.0077))

Iskemik pada arteri serebral anterior Iskemik pada arteri serebral medial Iskemik pada arteri serebral posterior

Gangguan visual area


Gangguan premotor area
Gangguan Brocha’s Gangguan Refleks batuk 
Kerusakan neuromuskular motorspeech area gustatory area Gangguan
Diplopia
Terjadi pengelihatan atau
Disatria, Afasia, Disfagia penumpukan pergerakan bola
Hemiplegia Hemiparesis Amourasis
sputum mata
fulgaks Defisit Nutrisi
Gangguan (D.0019) Bersihan jalan
Gangguan Gangguan persepsi
integritas mobilitas Gangguan napas tidak
komunikasi efektif (D.0001) sensori pengelihatan
kulit fisik (D.0054) verbal (D.0119)
(D.0129)
Intervensi : Intervensi : Intervensi : Intervensi : Intervensi : Intervensi :
1. Kaji kulit klien 1. Kaji kemampuan 1. Kaji kemampuan 1. Kaji penurunan 1. Kaji adanya 1. Kaji kemampuan
(ada luka pasien dalam verbal klien BB, mual, sumbatan jalan penglihatan klien
dekub/tidak, mobilisasi /MMT 2. Observasi muntah napas 2. Observasi
kemerahan 2. Observasi tanda- kemampuan 2. Observasi adanya 2. Observasi keadaan
ada/tidak) tanda vital klien verbal klien kemampuan klien pernapasan klien lingkungan
2. Monitor kulit sebelum dan 3. Dengarkan dalam menelan 3. Atur posisi klien 3. Jauhkan klien
klien sesudah latihan dengan penuh 3. Anjurkan pasien 4. Lakukan dari situasi yang
3. Anjurkan pasien 3. Dampingi dan perhatian untuk pemasangan OPA dapat
untuk bantu pasien 4. Anjurkan meningkatkan jika diperlukan menyebabkannya
menggunakan dalam ekspresi diri intake 5. Kolaborasi dalam cedera
pakaian yang pemenuhan dengan cara lain 4. Berikan penkes pemberian 4. Jauhkan klien
tidak ketat kebutuhan ADLs dalam tentang suction sesuai dari benda tajam
4. Oleskan secara mandiri menyampaikan kebutuhan nutrisi indikasi 5. Bantu/dampingin
lotion/minyak sesuai informasi (bahasa 5. Kolaborasi 6. Kolaborasi dalam klien dalam
pada daerah yang kemampuan isyarat) dengan ahli gizi pemberiam terapi memenuhi ADLs
tertekan. 4. Latih pasien 5. Gunakan alat dalam diit yang oksigen 6. Kolaborasi dalam
5. Kolaborasi dalam dalam bantu (pensil, tepat untuk klien pemberian terapi
pemberian obat pemenuhan kertas, pulpen jika diperlukan
jika diperlukan kebutuhan ADLs dll) untuk
secara mandiri memfasilitasi
sesuai komunikasi dua
kemampuan arah yang
5. Berikan alat optimal
bantu jika 6. Anjurkan
diperlukan keluarga untuk
mendampingi
klien
7. Kolaborasi
dengan dokter
kebutuan terapi
bicara
Diagnosa : Pola napas tidak Diagnosa : Nyeri Akut Diagnosa :
efektif ketidakefektifan jaringan
Intervensi: perfusi serebral
Intervensi: 1. Kaji nyeri klien secara
1. Kaji pernapasan klien komprehensif Intervensi :
(frekuensi, kedalaman, 2. Observasi tanda-tanda 1. Kaji adanya diplopia,
ada/tidak otot bantu vital klien pandangan kabur,
pernapasan, ada/tidak 3. Ajarkan teknik relaksasi nyeri kepala, mual,
retraksi dada) napas dalam muntah
2. Observasi tanda-tanda 4. Berikan penkes 2. Observasi tanda-
vital 5. Kolaborasi dalam tanda
3. Berikan posisi semi pemberian obat analgetik vital/hemodinamik
fowler klien
4. Berikan penkes 3. Observasi respon
5. Kolaborasi dalam neurologis klien dan
pemberian terapi oksigen orientasi
4. Berikan posisi semi
fowler untuk
mencegah terjadinya
peningkatan TIK
5. Berikan penkes
6. Kolaborasi dalam
pemeriksaan AGD
dan bedah jika
diperlukan

Anda mungkin juga menyukai