Anda di halaman 1dari 17

TEORI BETTY NEUMAN

1. Perkembangan Sistem Model Neuman


Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia
secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara
dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik
dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi
terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang
memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola
organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini,
maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau
kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin
keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem
secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi
dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh,
meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai
faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk
mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut
sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi
terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang
dapat diidentifikasi.
2. Konseptual Model Neuman
Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu
diagram lingkaran konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual, basic structure dan energy
resources, line of resistance, normal line of defense, fixible line of defense,
stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra, inter
dan ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan,
kesehatan, keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat
pada model ini yang saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas
sistem.Gambar sistem Neuman ada pada gambar berikut ini.
a. Manusia menurut Neuman
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic)
yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor
perkembangan, dan faktor spiritual.
1. Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh.
2. Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental.
3. Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan
sosial dan ekspektasi kultural dan aktivasi.
4. Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5. Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual. Faktor-faktor ini
berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai
stress yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan
informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi
merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan
klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran
konsentrik yang saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar
kelangsungan hidup yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang
merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara umum
gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur
normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ,
struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan.
Neuman selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense
adalah :
1. Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil
untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena
adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan
sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness
untuk sistem klien.
2. of defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka
sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala
ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem
untuk mengatasi stressor tambahan.
3. Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku
seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
b. Lingkungan menurut Neuman
Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal
dan eksternal yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik
lingkungan internal maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan
yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang bervariasi,
dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan
eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau
sebaliknya bias berdampak positif atau negative. Stressor yang berasal dari
lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan
extrapersonal.
Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :
1) Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam
system klien.
2) Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system
klien.Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada di luar
sistem klien.
3) Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam
system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat
dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus
positif kearah kesehatan klien.
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan
ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil.
Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan
berhubungan dengan lingkungan internal.
Misalnya : respon autoimun.
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau
lebih yang memiliki pengaruh pada sistem.
Misalnya : ekspektasi peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada
stressor interpersonal.
Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal
berhubungan dengan lingkungan eksternal. Created environment
mencakup ketiga jenis stressor ini.
c. Sehat menurut Neuman
Definisi sehat digambarkan dengan model komponen. Sehat adalah
kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu
harmoni.Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah
dalam lima variable : fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan
perkembangan. Sehat relative dan dinamik dengan stabilitas yang
bervariasi. Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah
individual kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah.
Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan
individu lain dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan
normal.Sehat untuk individu lain mungkin berarti retensi komponen yang
tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat
menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara
faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu
,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik adalah status optimal
untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan
konsep dasar.
d. Keperawatan menurut Neuman
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang
mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien
terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat
membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan
mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan
keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel
yang mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981)
menyatakan bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna
untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin
berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya bahwa
keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya
mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi
pelayanan dapat dicegah.
e. Aktivitas Keperawatan
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai aktor atau
pemberi intervensi yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan
individu dengan stressor yang jelas atau meminimalkan efeknya. Perawat
mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara menguatkan
kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa
memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil
yang positif atau negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta
yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien
berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang. Partisipasi aktif dari
klien membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat.
Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah
istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara
perawat dan klien. Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah
didefinisikan dan diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai
bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai prioritas.Yang membuat
keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam
merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat membantu klien
berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang
diperlukan. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan
mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan
klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan
primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari
kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan
kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal
(tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk
menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon
maladaptif. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat
pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi
efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi.
Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan
model Neuman adalah pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif.
Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih rendah dibanding perawat
berhubungan beberapa perubahan status kesehatan. Keperawatan
digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya dihubungkan dengan
sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam
lingkungan internal maupun eksternal. Perawat mengkaji semua factor
yang berpengaruh pada klien..Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang
persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji karena
persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini
akan mempengaruhi tindakan caregiver.
Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka,
kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan
kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa
pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan
sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh
Neuman.
f. Hubungan antara keempat konsep sentral.
Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor
dalam lingkungan interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan
adalah keadaan dinamis yang dipengaruhi oleh waktu dimana individu
tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk stabilitas.
Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek mausia,
keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan kesehatan
berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan eksternal dimana
keduanya ada dalam system klien.Sifat dari stressor kebutuhan klien harus
dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan. Salah satu kekuatan
dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien dengan
konsep yang termasuk dalam system.

Kegunaan dari model ini adalah :


1) Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan
kesehatan berubah ubah
2) Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk
klien
3) Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien
/system klien. Empat meta paradigma konsep keperawatan saat ini dan
semuanya digunakan dalam fungsi keperawatan
3. Garis Pertahanan flexible/-Flexible Lines of Defense :
1) Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan
memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
2) Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat
pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense
dan normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun
meningkat.
3) Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.
4) Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus
yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi
struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan
melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah
mekanisme sistem immun tubuh.Jika lines of resistance efektif dalam
merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak
efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.Hubungan dari
berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of
defense terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
4. ANALISA
Pada bab ini akan dikelompok uraikan analisis internal, analisis kekuatan
dan kelemahan.
a. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus
dibuktikan,beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian
antara implisit dan explicit . secara garis besar asumsi diidentifikasi
Neuman sebagai berikut.
1) Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
2) Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual (
garis pertahanan normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak
keluar yang mana seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan
yang flexible.
3) suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam
garis pertahanan normal.
4) Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk
pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat
digunakan untuk pertahanan stressor, stressor mempengaruhi
keseimbangan seseorang.
5) Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu
yang normal.
6) Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi,
sosio budaya dan perkembangan status.
7) Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor
resiko berhubungan dengan stressor.
8) Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi
intervensi.
9) Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil
rekontruksi.
10) Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System
klien dalam intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan
professional dapat dari sebuah model yan spesifik yang mana
intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik
mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau
tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu
klien mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima.
Kesehatan professional klien lebih baik mempunyai respon yang besar
untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional
adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat
diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun
mengasumsikan konssep yang original dalam terminology klien. Dia
berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang lebih
baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan kesehatan
yang lebih besar yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh
neuman melaporkan dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba
mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan masyarakat
dalam system model Neuman, yang mana sukses dalam implementasi (
Neuman, komunikasi personal).
b. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep
1) Kekuatan
a) Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini
digunakan dalam semua penjelasan tentang teori sehingga
membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi
kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan
tantangan untuk pertimbangan
b) Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada area
keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan
2) Kelemahan
a) Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi
kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak
spesifik
b) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan
ekstrapersonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
c) Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang
perawat klien, padahal hubungan perawat klien merupakan
domain penting dalam Asuhan Keperawatan
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor
utama, komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :
1. Pengkajian
Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan
mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor ada di
lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal
(tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-
faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau
membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah
menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder
perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses
penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika
stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan
tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek,
barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan
masyarakat dalam mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat adalah:
1) Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus
dan masyarakat melalui wawancara, observasi, studi
dokumentasi dengan menggunakan instrumen pengumpulan
data dalam menghimpun informasi.
Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta
faktor lingkungannya.Elemen pengkajian komunitas terdiri dari
inti komunitas, yaitu meliputi demografi; populasi; nilai-nilai
keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatan.
Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan fisik;
pendidikan; keamanan dan transportasi; politik dan
pemerintahan; pelayanan kesehatan dan sosial; komunikasi;
ekonomi dan rekreasi. Hal diatas perlu dikaji untuk menetapkan
tindakan yang sesuai dan efektif dalam langkah-langkah
selanjutnya.
2) Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah
diperoleh dan disusun dalam suatu format yang sistematis.
Dalam menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.
Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar
faktor stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang
timbul di komunitas. Selanjutnya dirumuskan masalah atau
diagnosa keperawatan. Menurut Mueke (1987) masalah
tersebut terdiri dari:
a. Masalah sehat sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
2. Diagnosis keperawatan komunitas
Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan
prioritasnya. Diagnosa keperawtan yang dirumuskan dapat aktual,
ancaman resiko atau wellness.
Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain:
a. Masalah yang ditetapkan dari data umum
b. Masalah yang dianalisa dari hasil kessenjangan pelayanan kesehatan
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk enentukan tindakan yang
lebih
dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam
kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan:
a. Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
b. Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
c. Kemampuan dan sumber daya masyarakat
d. Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat

Kriteria skala prioritas:


a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan
emosi masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan
urgensinya untuk segera ditanggulangi.
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu
kurun waktu tertentu
c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat
Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan mempertim
bangkan berbagai alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah
yang menyangkut biaya, sumber daya, srana yang tersedia dan
kesulitan yangmungkin timbul.
3. Perencanaan (Intervensi)
Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah
didefinisikan dan diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat
sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai
prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi
antara perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan
kolaborasi yang sesuai.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:


1) Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
2) Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan dan keperawatan
3) Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang
akan dilakukan.
4. Pelaksanaan
Secara garis besar teori sistem model Neuman
mengemukakan bahwa dalam memberikan tindakan keperawatan
terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan
mental) perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan
perorangan secara total.
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan
pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan
diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan
tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :
1) Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan
yang bersifat fleksibel yang berupa :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang
dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas yang
bertujuan meningkatkan kesehatan.
2) Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi
tumbuh kembang balita, keluarga dll
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat
individu misalnya : konseling pra nikah
3) Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis
pertahanan terganggu.
4) Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis
pertahanan resisten yang terganggu.
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan
melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya
dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal-
hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan
kesehatan masyarakat adalah:
1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait
2) Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan
komunitas terdiri atas:
a) Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak
fungsinya dan diaplikasikannya ke dalam populasi sehat
pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap
penyakit.
b) Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan
intervensi yang tepat untuk menghambat proses
patologis, sehingga memprependek waktu sakit dan
tingkat keparahan.
c) Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi
ketidak mampuan sambil stabil atau menetap atau tidak
dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai
pencegahan primer lebih dari upaya menghambat proses
penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu kepada
tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap
program kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan
(input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang
akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun
semula. Ada 4 dimensi yang harus dipertimbangkan dalam
melaksanakan penilaian, yaitu:
a. Daya guna
b. Hasil guna
c. Kelayakan
d. Kecukupan

Fokus evaluasi adalah:


1) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan
2) Perkembangan atau kemajuan proses
3) Efisiensi biaya
4) Efektifitas kerja
5) Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam
rangka waktu berapa?
Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian
keluarga yang terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu:
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan
kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan
lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan
kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang
digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu
melalui proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Aziz Halimul. (2004). Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba


Medika Jakarta

Perry and Potter.(2005) Fundamental Keperawatan Edisi IV. EGC : Jakarta

http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2010/02/konsep-model-keperawatan-
bettynewman.html

Anda mungkin juga menyukai