Anda di halaman 1dari 10

TINJAUAN TEORI

1.  Perkembangan Sistem Model Neuman

Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress.
Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output
dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan
perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga,
komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin
keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka
klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang
berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut
sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa
potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.

2. Konseptual Model Neuman

Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran


konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual, basic structure dan energy resources, line of resistance, normal line of defense,
fixible line of defense, stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra,
inter dan ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan, kesehatan,
keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini yang saling
berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas sistem.Gambar sistem Neuman ada pada
gambar berikut ini.
a. Manusia menurut Neuman
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri
dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor
spiritual.
1. Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh.
2. Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental.
3. Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial
dan  ekspektasi kultural dan aktivasi.
4. Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5. Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual. Faktor-faktor ini
berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang
dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau
bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana
tindakan perawat untuk membantu perkembangan klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik
yang saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup
yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang
unik dari system klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman
adalah range temperatur normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan
kelemahan organ, struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan.

Neuman selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense adalah :

1. Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk


individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor
yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
2. Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of
defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien
akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan
akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
3.   Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola

koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. b. Lingkungan menurut


Neuman

Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal


yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal
maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya
mempunyai keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau
keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan.
Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau
negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal,
interpersonal dan extrapersonal.

Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :

1. Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien
2. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system
klien.Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada di luar sistem klien.
3. Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka
dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini
tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.

            Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial


untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut
:Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan
lingkungan internal.
Misalnya : respon autoimun. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga
atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem.
Misalnya : ekspektasi peran. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal.
Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan
lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
c. Sehat menurut Neuman
            Definisi sehat digambarkan dengan model komponen. Sehat adalah kondisi dimana
bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.Kesehatan manusia dalam
status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima variable : fisiologi, psikologi, sosiobudaya,
spiritual dan perkembangan. Sehat relative dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi.
Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang seimbang atau
stabilitas klien atau berubah.
            Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan
menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat untuk individu lain
mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah
amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara
faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart
absolute. Status yang terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin
dalam hubungannya dengan konsep dasar
d. Keperawatan menurut Neuman
            Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan
keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat
membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level
maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi
dari semua variabel yang mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981)
menyatakan bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi
kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu
pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan
seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan
dapat dicegah.
e. Aktivitas Keperawatan
            Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi
yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau
meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara
menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa memperhatikan
apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang positif atau negatif, perawat
memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan
membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang. Partisipasi aktif dari
klien membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat.
            Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang
digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dan klien. Neuman
menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan satu
keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai
prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat
dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat membantu klien berbeda
tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang diperlukan. Dalam situasi
perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara berbeda. Contoh jika
stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari
kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika
stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat
mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan
respon maladaptif. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan
tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan
menggunakan sumber-sumber rehabilitasi.
            Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman adalah
pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih
rendah dibanding perawat berhubungan beberapa perubahan status kesehatan. Keperawatan
digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic
manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun
eksternal. Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh Neuman
menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji
karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan
mempengaruhi tindakan caregiver.
Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-
nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat
keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat
karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh
Neuman.

            f. Hubungan antara keempat konsep sentral.


            Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam lingkungan
interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan dinamis yang dipengaruhi
oleh waktu dimana individu tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk
stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek mausia, keadaan
yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan kesehatan berkurang. Stressor didapat dari
lingkungan internal dan eksternal dimana keduanya ada dalam system klien.Sifat dari stressor
kebutuhan klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan. Salah satu
kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien dengan konsep yang
termasuk dalam system.
            Kegunaan dari model ini adalah :
1)      Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan kesehatan berubah – ubah
2)      Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk klien
3)      Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien /system klien. Empat
meta paradigma konsep keperawatan saat ini dan semuanya digunakan dalam fungsi
keperawatan
3.    Garis Pertahanan flexible/-Flexible Lines of Defense :
1)      Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon
awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
2)      Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of
defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat
maka tingkat proteksipun meningkat.
3)      Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan
keadaan stabil dari sistem klien.
4)      Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
            Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi
struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika
ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense).
Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.Jika lines of resistance efektif dalam
merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi
berkurang dan bisa timbul kematian.Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis,
sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible
lines of defense terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.

ANALISA
Pada bab ini akan dikelompok uraikan analisis internal, analisis kekuatan dan kelemahan.
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan,beberapa tipe
asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . secara garis
besar asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut:
a.    Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b.    Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis pertahanan
normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana seseorang mungkin
menggunakan garis pertahanan yang flexible.
c.    suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis pertahanan
normal.
d.   Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan stressor,
ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan stressor, stressor
mempengaruhi keseimbangan seseorang.
e.    Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.
f.       Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan
perkembangan status.
g.    Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko berhubungan
dengan stressor.
h.    Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
i.        Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
            Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam
intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah
model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik
mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi
spesifik akan diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien mempunyai
nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih baik
mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan
professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan hanya
untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan konssep yang
original dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka
menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan
kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman
melaporkan dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk
praktek perawatan kesehatan masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses
dalam implementasi ( Neuman, komunikasi personal).
2. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep
a. Kekuatan
1)    Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua penjelasan
tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan
dan menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan untuk pertimbangan
2)    Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan
pelatihan keperawatan
b. Kelemahan
1)    Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk
profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2)    Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan
belum ada perbedaan yang jelas
3)    Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat klien, padahal
hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan
B. ALASAN
            Kelompok kami  memilih teori betty neuman dalam keperawatan komunitas karena
dalam teori ini mencakup 4 elemen penting dalam proses keperawatan. Elemen  tersebut
meliputi manusia, lingkungan, kesehatan, pelayanan. Keempat elemen ini tidak bisa di
pisahkan satu sama yang lainnya.Sedangkan dalam teori – teori yang tidak ditemukan
keempat elemen tersebut. Dalam  teori Neuman kliennya bisa meliputi individu, kelompok,
keluarga, komunitas. Teori Neuman membantu individu,keluarga,kelompok dalam mencapai
dan mengelola tingkat maksimal dari kesejahteraan total dengan intervensi yang sesuai.
Model system Neuman dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang klien sebagai suatu
system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social
budaya, perkembangan dan spiritual.Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan
primer, sekunder dan tertier sehingga Model ini bisa digunakan dipelayanan keperawatan komunitas.
C. Model Teori Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas
Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya
dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan.Tujuan Keperawatan
adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien untuk mengurus diri yang mana hal –
hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi
kesehatan yang optimum untuk pasien melalui memperkuat atau memelihara stabilitas system
klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang
negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada klien berada
dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan
optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien dan system
klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan
yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal berisi dalam
batas system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar system klien.
Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri
dari struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau
manifestasi aktual respon terhadap stressor. Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3
langkah fokus:diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil.
Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu tiga
komponen tipologi intervensi :
a.       tahap pencegahan primer
b.      sekunder
c.       tersier.Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.
            Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama : komunitas yang merupakan klien dan
penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :
1.    Pengkajian
            Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara berbeda. Contoh jika
stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat
mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai
dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder
perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon
maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk
membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi.
                Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang
persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin
bervariasi.Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver.Pengkajian persepsi berarti bahwa
perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien
sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena
ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji
masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat adalah:
1)      Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui wawancara, observasi, studi
dokumentasi dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun
informasi.
Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor
lingkungannya.Elemen pengkajian komunitas terdiri dari inti komunitas, yaitu meliputi
demografi; populasi; nilai-nilai keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatan.
Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan fisik; pendidikan; keamanan dan
transportasi; politik dan pemerintahan; pelayanan kesehatan dan sosial; komunikasi; ekonomi
dan rekreasi. Hal diatas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif
dalam langkah-langkah selanjutnya.
2)      Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan disusun dalam
suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.
Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor yang
mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas. Selanjutnya dirumuskan
maslah atau diagnosa keperawatan. Menurut Mueke (1987) maslah tersebut terdiri dari:
a. Masalah sehat sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
2.    Diagnosis keperawatan komunitas
Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan prioritasnya. Diagnosa
keperawtan yang dirumuskan dapat aktual, ancaman resiko atau wellness.
Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain:
a. Masalah yang ditetapkan dari data umum
b. Masalah yang dianalisa dari hasil kessenjangan pelayanan kesehatan
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk enentukan tindakan yang lebih dahulu
ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan
dengan mempertimbangkan:
a.       Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
b.      Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
c.       Kemampuan dan sumber daya masyarakat
d.      Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat
Kriteria skala prioritas:
a.       Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi masyarakat terhadap
masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk segera ditanggulangi.
b.      Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun waktu tertentu
c.       Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat menimbulkan gangguan
terhadap kesehatan masyarakat Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan
mempertim bangkan berbagai alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang
menyangkut biaya, sumber daya, srana yang tersedia dan kesulitan yangmungkin timbul.
3.    Perencanaan (Intervensi)
Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan satu keputusan
harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan adalah
proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1)      Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
2)      Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan
3)      Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan.
4.    Pelaksanaan
            Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress
(gangguan mental) perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara
total.
            Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara
memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut
dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :
1.Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa :
a.    Pendidikan kesehatan.
b.    Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas
yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2.Intervensi yang bersifat prevensi

Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :


a.    Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll
b.    Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra nikah
3.    Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4.    .Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat adalah:
1)      Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait
2)      Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya
3)      Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas terdiri atas:
a.       Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan diaplikasikannya ke dalam
populasi sehat pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
b.       Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk menghambat
proses patologis, sehingga memprependek waktu sakit dan tingkat keparahan.
c.        Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidak mampuan sambil stabil atau
menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer
lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu kepada
tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.
5.    Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu
dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus dipertimbangkan dalam
melaksanakan penilaian, yaitu:
a. Daya guna
b. Hasil guna
c. Kelayakan
d. Kecukupan
Fokus evaluasi adalah:
1)      Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
2)      Perkembangan atau kemajuan proses
3)      Efisiensi biaya
4)      Efektifitas kerja
5)      Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka waktu berapa?
Perubahan ini dapat diamati seperti gambar dibawah ini:

Keterangan:
                  : peran masyarakat
                  : peran perawat
pada gambar diatas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien dalam
menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar daripada klien
dan berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat.
Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan
lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan
kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya
peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan
yaitu melalui proses keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai