Anda di halaman 1dari 8

PRESENTASI JURNAL KEPERAWATAN GERONTIK

CRITICAL APRAISAL

SENAM OTAK MEMPENGARUHI DEMENSIA PADA LANSIA


BRAIN EXERCISE AFFECTS DEMENTIA IN THE ELDERLY

Oleh Kelompok 1 :

1. Alia Sepritasari Prasetyo  (20214663008) 
2. Bayu Setyiawan  (20214663018) 
3. Davied Rendhie Perdana  (20214663020) 
4. Devi Ika Miranti  (20214663021) 
5. Ferro Sisca Sindy Rosalia  (20214663027) 
6. Muhammad As'aduddin  (20214663044) 

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lanjut
usia merupakan istilah bagi seseorang yang telah memasuki periode dewasa akhir atau
usia tua. Periode ini merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang,
dimana terjadi kemunduran fisik dan psikologi secara bertahap (Abdillah & Octaviani,
2017).
Di Indonesia jumlah penduduk lansia pada tahun 2006 sebesar kurang lebih 19
juta, usia harapan hidup 66,2 tahun, pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 23,9 juta
(9,77%), usia harapan hidupnya 67,4 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan sebesar
28,8 juta (11,34%), dengan usia harapan hidup 71,1 tahun. Pada tahun 2012 jumlah
penduduk lansia di Jawa Timur sebesar 10,40% (Pusat Data dan Informasi Kemenkes
RI, 2013). Dari sini dapat kita ketahui jumlah lansia dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat penurunan fungsi
kognitif lansia diperkirakan 121 juta manusia,dari jumlah itu 5,8 % laki-laki dan 9,5 %
perempuan. Pada Lansia sering terjadi mudah lupa dengan prevalensi 30 % gangguan
daya ingat terjadi pada usia 50-59 tahun, 35%-39% terjadi pada usia di atas 65 tahun
dan 85% terjadi pada usia di atas 80 tahun. kondisi ini dinamakan Demensia yaitu
gangguan kognitif terutama memori disertai gangguan lain misalnya Bahasa sehingga
mengganggu fungsi sosialnya (Lisnaini, 2012).
Demensia adalah gejala terjadinya penurunan memori, berfikir, perilaku, dan
kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kehilangan kapasitas intelektual
pada demensia tidak hanya pada memori atau ingatan saja, tetapi juga pada kognitif dan
kepribadian (WHO, 2019). Demensia adalah kemunduran kognitif yang sedemikian
beratnya sehingga mengganggu aktivitas hidup sehari-hari dan aktivitas sosial.
Kemunduran kognitif pada demensia biasanya diawali dengan kemunduran memori
atau daya ingat. Lanjut usia sangat berkaitan erat dengan terjadinya demensia
(Suryatika & Pramono, 2019).
Salah satu upaya untuk menghambat kemunduran kognitif akibat penuaan dan
sebagai bentuk stimulasi untuk meningkatkan kemampuan otak yaitu dengan latihan
senam otak. Senam otak adalah serangkaian gerak sederhana yang dapat
menyeimbangkan setiap bagian-bagian otak, dapat menarik keluar tingkat konsentrasi
otak, dan juga sebagai jalan keluar bagi bagian otak yang terhambat agar dapat
berfungsi maksimal (Surahmat & Novitalia, 2017). Senam otak merupakan latihan
berbasis gerakan tubuh sederhana yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Penelitian yang dilakukan oleh Martini, Fitriangga, dan Fahdi (2016) didapatkan hasil
bahwa senam otak dapat meningkatkan daya ingat (fungsi kognitif) pada lansia. Studi
kasus ini bertujuan untuk mengetahui penerapan senam otak terhadap fungsi kognitif
pada lansia yang mengalami demensia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Elvipson Sinaga dan Khairunnisa
Batubara tentang pengaruh senam otak pada lansia dengan dementia di Puskesmas
Sibolangit Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang Medan, dengan hasil terdapat
perubahan daya ingat sebelum dan sesudah melaksanakan senam otak pada lansia.
(Elvipson Sinaga & Khairunnisa Batubara. 2021), Berdasarkan latar belakang diatas
kelompok tertarik untuk melakukan telaah jurnal penelitian terkait pengaruh senam
otak terhadap demensia pada lansia.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Bagaimana peran Senam otak Berpengaruh terhadap Dementia pada Lansia

1.3. TUJUAN
Mengetahui pengaruh Senam Otak Terhadap Dementia pada Lansia. berdasarkan
studi empiris dalam lima tahun terakhir.
BAB 2
METODE PENELITIAN

2.1. Pencarian Literature


Penelitian ini menggunakan strategi dalam mencari jurnal untuk dilakukan
critical appraisal . Peneliti menganalisis pengaruh Senam Otak Terhadap Dementia
Pada Lansia. Variable independent yang digunakan adalah Senam Otak Sedangkan
Variable dependent yang digunakan adalah Dementia. Adapun Populasi yang
dugunakan adalah Komunitas usia lanjut atau Lansia.

2.2. Kreteria Inklusi dan Eksklusi


Berdasarkan hasil penelusuran pertama mungkin akan didapatkan ratusan artikel
sehingga adanya kriteria untuk menghomogenkan artikel – artikel yang ada. Berikut
kriteria yang dirumuskan peneliti antara lain:
1) Merupakan penelitian eksperimen
2) Memiliki Variable independent yang digunakan adalah Senam Otak
3) Memiliki Variable dependent yang digunakan adalah Dementia
4) Responden dalam jurnal adalah Komunitas usia lanjut atau Lansia.
5) Lokasi penelitian di Indonesia
6) Publikasi penelitian dalam rentan 5 tahun terakhir

2.3. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas


Pertanyaan penelitian yang dirumuskan untuk artikel ini menggunakan PIO :
ꟷ P : Lansia.
ꟷ I : Senam Otak
ꟷ O : Affects Dementia
Strategi pencarian artikel penelitian berbahasa Indonesia yang relevan dengan
topik sehingga didapatkan kata kunci Senam Otak, Dementia dan Lansia. Data base
yang digunakan adalah Science Direct, PubMed, Google Scholar dengan pembatasan
waktu atau tahun 2018 hingga tahun 2022. Artikel yang diteliti adalah full text dan
memiliki abstract, serta menganalisi hasil penelitian dengan menggunakan metode
critical appraisal. Critical appraisal merupakan proses sitematis untuk menguji
validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian) sebelum
digunakan untuk mengambil keputusan (Mendrofa,2010).
BAB 3
CRITICAL APRAISAL

Judul Penelitian : Senam Otak Mempengaruhi Demensia Pada Lansia


Peneliti : Elvipson Sinaga dan Khairunnisa Batubara
Negara : Indonesia
Tahun Publikasi : 2021
Hasil Penelitian : Terdapat perubahan daya ingat sebelum dan sesudah melaksanakan
senam otak pada lansia di Puskesmas Sibolangit Kecamatan
Sibolangit Kabupaten Deliserdang. Senam otak merupakan salah satu
terapi aktivitas fisik yang dapat meningkatkan daya ingat lansia atau
sering juga disebut demensia

Critical appraisal Questions


1. Why was this study done?
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu sistem
tubuh yang mengalami kemunduran adalah sistem kognitif atau intelektual yang sering
disebut demensia. Terapi non farmakologi perlu diterapkan karena dapat menunda
penurunan fungsi kognitif dengan cara menerapkan senam otak., berdasarkan hal ini
peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak
terhadap daya ingat jangka pendek (Demensia) pada Lansia di Puskesmas Sibolangit
Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

2. What is sample size?


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di wilayah kerja puskesmas Sibolangit
Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang sebanyak jumlah 96 orang. Jumlah
sampel adalah 49 orang. Kriteria inklusi adalah responden berusia 65 tahun, responden
masih dapat diajak berbicara, bersedia menjadi responden. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan metode Purposive Sampling..

3. Are the measurments of major variables valid and reliable ?


Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yakni variabel independen senam dan untuk
variabel dependen dementia pada lansia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Pedoman Latihan Senam Otak, Pengukuran kemampuan memori jangka pendek
menggunakan Digit Span dari Wechsler Intelligence Scale, Stopwatch dan lembar
observasi. Adapun dalam jurnal tidak dicantumkan uji validitas dan reabilitas terhadap
instrument penelitian.

4. How ware the date analyzed ?


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi Experiment
Design dengan menggunakan rancangan One-group pretest posttest. One-group pretest
posttest. Adapun Analsis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Paired T-Test.
merupakan metode parametrik yang memerlukan pengujian asumsi agar nilai yang
diperoleh valid. 

5. Were there any untoward events during the conduct of the study?
Dalam artikel penelitian ini peneliti tidak mencantumkan efek merugikan dan atau suatau
kejadian (hal-hal) yang tidak diinginkan pada saat dilakukannya penelitian. tidak ada
dalam artikel dijelaskan mengenai kejadian yang menghambat proses selama penelitian
berlangsung.

6. How do the results fit with previous in the area?


Dalam artikel ini peneliti mencantumkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Al-Finatunni’mah & Nurhidayati, 2020) meneliti dengan hasil menunjukkan senam otak
dapat meningkatkan fungsi kognitif pada lansia demensia yang ditunjukkan dengan
peningkatan skor MMSE yang dilakukan selama 15 menit setiap satu kali dalam sehari.
(Suryatika & Pramono, 2019) yang dilakukan pada 3 lansia dengan usia 68-70 tahun
dimana skor penilaian status mini mental sebelum dilakukan senam otak nilainya 0-16
yang menunjukkan gangguan kognitif. Setelah penerapan senam otak selama 7 hari
didapatkan peningkatan skor penilaian status mini mental namun masih pada kisaran 0-16.

7. What does this research mean for clinical practice?


Dalam praktik klinik penelitian ini memiliki manfaat dan memberikan informasi bahwa
ada pengaruh Senam Otak terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lansia yang
mengalami Dementia.

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari penilaian critical apraisal jurnal yang dilakukan oleh kelompok dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara Senam Otak Terhadap Lansia yang
mengalami Dementia.

4.2 Saran
Dari kesimpulan hasil critical apraisal jurnal ini kelompok menyarankan bagi para
perawat khusunya dibidang keperawatan Gerontik agar aktif melakukan pemeriksaan
kesehatan lebih intesif pada lansia sebagai upaya pencegahan atau skrining awal
perubahan fungsi kognitif dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan dan
berbagai terapi mengenai cara meningkatkan daya ingat dan konsentrasi termasuk
intervensi senam otak.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyatu Al-Finatunni’mah, Tri Nurhidayati. 2020. Pelaksanaan Senam Otak Untuk


Peningkatan Fungsi Kognitif Pada Lansia Dengan Dementia. Jurnal unimus Ners
Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 139-145.
Sarifah Dwi Wulan Septianti, Suyamto, Teguh Santoso. 2016. Pengaruh Senam Otak (Brain
Gym) Terhadap Tingkat Demensia Pada Lansia. Jurnal keperawatan notokusumo
vol. Iv, no. 1.
Yuliati, Hidaayah. 2017. Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Fungsi Kognitif Pada
Lansia Di RT 03 RW 01 Kelurahan Tandes, Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol.
10, No. 1, hal 88-95. Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Jln. SMEA No. 57
Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai