DOI: https://doi.org/10.51849/sl.v1i3.54
Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Fungsi Kognitif Pada Lansia
Desa Karya Jadi Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat
Abstract
This study aims to determine the effect of brain exercise on cognitive function in the elderly in Karya Jadi
Village, Kec. ground attack. Langkat 2021. This research uses a quasi-experimental type of research with
one group pre-test and post-test design methods. The total population of this study was 501, all the elderly
in Karya Jadi Village. The sampling technique was carried out using a target sample of 23 subjects until
the researcher's criteria were met and the research was completed. Data analysis used in this study was
paired sample t-test. In the elderly, cognitive function before brain exercise is estimated to be around 14
people with cognitive impairment, and after brain exercise, cognitive function increases to normal in 10
respondents. Hypothesis test results If the sip value is 0.000 <0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted,
this indicates that there is an effect of brain exercise on cognitive function in the elderly.
Keywords: Cognitive Function; elderly; Brain Gym
How to Cite: Fadilla, Fitriani & Nuryanti, Nuryanti., 2021, Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap
Fungsi Kognitif Pada Lansia Desa Karya Jadi Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat, Jurnal
Social Library, 1 (3): 134-143.
134
ISSN 2776-1592 (Online)
lansia yang kurang melakukan aktifitas di dan abstrak. Pada lansia yang kurang
hari tuanya yang sehingga menimbulkan melakukan aktifitas yang baik maka fungsi
berbagai penyakit yang akan dialami korteks sebrebrum tersebut akan cende-
dimasa tua pada lansia (Kemenkes, 2018). rung rusak dimana akan mengakibatkan
Penurunan kognitif bukanlah bagian berbagai masalah penyakit yang terkait
normal dari proses penuaan. Penurunan sistem saraf dan apabila kognitif lansia
kemampuan kognitif sering dijumpai, mengalami definit maka dapat menga-
terkadang didahului dengan penurunan kibatkan demensia (Ganong, 2012).
regulasi emosi, perilaku sosial dan Dalam situasi seperti itu, seharusnya
motivasi (WHO, 2012). Penurunan ini semua pihak, terutama keluarga, yang
biasanya akan mengganggu fungsi kognitif bertanggung jawab atas kesehatan, bukan
secara keseluruhan yang berkembang dan hanya petugas kesehatan. Karena kese-
mempengaruhi aktivitas kehidupan. hatan adalah tanggung jawab setiap
Fungsi kognitif diperlukan sepanjang masyarakat. Menurut paradigma baru
hidup manusia. Fungsi ini bertanggung kesehatan masyarakat diarahkan pada
jawab untuk keterampilan bahasa, promosi, pencegahan dan rehabilitasi,
memori, aritmatika, orientasi dan banyak terutama dalam upaya peningkatan
proses berpikir lainnya. Kualitas fungsi kesehatan lansia (Handayani, 2013).
kognitif juga akan mempengaruhi setiap Kegiatan yang dapat dilakukan
orang yang memenuhi perannya dalam untuk meningkatkan kesejahteraan dan
berbagai bidang kehidupan (Faham, kesehatan lansia antara lain menjaga pola
2012) Sehingga dapat menurunkan kua- makan yang sehat, menghindari stres
litas hidup pada lansia yang berimplikasi emosional, dan melakukan aktivitas fisik
pada kemandirian dalam melakukan akti- seperti olahraga/senam. Senam masih
vitas hidup sehari-hari (Nugroho, 2018). merupakan aktivitas fisik yang dapat
Gangguan lain yang terjadi adalah meningkatkan kesehatan tubuh manusia
kemampuan kognitif seperti pelupa, agar terasa sehat dan segar. Aktivitas fisik
penurunan orientasi terhadap waktu, ini dilakukan untuk menjaga dan memper-
ruang, dan tempat, serta keengganan tahankan fungsi agar organ tubuh dapat
untuk menerima hal atau ide baru. Semua berfungsi secara optimal. Seperti bagian
itu dikoordinasikan oleh otak yang tubuh lainnya, otak manusia membu-
merupakan pusat koordinasi dalam tuhkan aktivitas yang dapat merangsang
kehidupan seseorang. Sangat penting dan mempertahankan kinerja yang
bahwa tidak dapat dikatakan bahwa optimal. Apalagi pada usia lanjut, otak
seseorang meninggal sebelum otak juga mengalami proses penuaan
berhenti berfungsi (Maryam et al, 2013). (Widianti, 2015).
Otak selain sebagai pengatur Salah satu cara untuk menjaga fungsi
kehidupan yang berfungsi seumur hidup. kognitif pada lansia adalah dengan mens-
Kemampuan kognitif di atur oleh otak di timulasi otak melalui tidur dan istirahat.
korteks serebrum dimana di fungsi utama Hal ini membutuhkan konsentrasi atau
otak ini terdapat neuron – neuron yang perhatian, arah (tempat, waktu, situasi)
saling berhubungan terkait berfikir, dan memori. Menurut ahli senam otak di
memusatkan, bahasa, atensi, psikomotor American Institute at Educational
https://penelitimuda.com/index.php/SL/index 136
ISSN 2776-1592 (Online)
Karya Jadi Kec. Batang Serangan Tabel 3. Distribusi fungsi kognitif setelah
diberikan senam otak (brain gym) pada lansia di
Kab.Langkat Tahun 2021, terdiri dari Desa Karya Jadi Kec. Batang Serangan Kab.Langkat
umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir Tahun 2021
dan pekerjaan Fungsi Kognitif Frekuensi Persentase
Fungsi Kognitif
Tabel 1. Distribusi frekuensi data demografi 10 43.5
Normal
pengaruh senam otak terhadap fungsi kognitif
Probable Gangguan
pada lansia di Desa Karya Jadi, Kec. Batang 8 34.8
Kognitif
Serangan Kab.Langkat Tahun 2021
Data Demografi Frekuensi Persentase%
Defnite Gangguan
5 21.7
Usia Responden Kognitif
45-59 4 17.4 Total 23 100
60-74 19 82.6 Berdasarkan Tabel 3, sebagian besar
Total 23 100.0
Jenis kelamin
lansia mengalami perubahan fungsi
Pria 10 43.5 kognitif normal setelah mengikuti senam
Perempuan 13 58.5
Total 23 100
otak sebanyak 10 orang (43,5%).
Pendidikan
SD Satu 4.3 Tabel 4. Pengaruh senam otak (brain gym)
SM 5 21.7
terhadap fungsi kognitif pada lansia di Desa Karya
SMA 17 73.9
Total 23 100.0
Jadi Kec. Batang Serangan Kab.Langkat Tahun
Pekerjaan 2021
IRT 10 43.5 Mean Mean SD P
Wiraswasta 11 47.8 Pre 2,39
0,61 0,499 0,000
pegawai negeri 2 8.7 Post 1,78
Total 23 100 Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat
Berdasarkan Tabel 1 di atas, jumlah bahwa nilai mean sebelum dan sesudah
responden sebanyak 23 orang. Mayoritas senam otak memiliki selisih nilai sebesar
responden berusia antara 60 dan 74 0,61 dari mean post-test. Artinya, jika p-
tahun, dengan 19 orang (82,6%), 13 value 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan
wanita (56,5%), dan 17 lulusan sekolah Ha diperbolehkan. Artinya ada pengaruh
menengah (73,9%) tampaknya menjadi senam otak terhadap fungsi kognitif lansia
mayoritas. %), sebagian besar pekerjaan di Desa Karya Jadi Kec. serangan dasar
dilakukan oleh 11 anggota rumah tangga bumi. Langkat, meskipun terdapat lansia
(47,8%). yang tidak mengalami perubahan sebelum
dan sesudah beban otak pada fungsi
Tabel 2.Distribusi fungsi kognitif Desa Kec Karya kognitif pada lansia, yaitu 8 lansia masih
Jadi sebelum memberikan senam otak pada lansia.
di Desa Karya Jadi Kec. Batang Serangan berpeluang mengalami gangguan kognitif,
Kab.Langkat Tahun 2021 5 lansia masih mengalami gangguan
Fungsi Kognitif Frekuensi Persentase
kognitif yang bermakna, dan 10 lansia
Fungsi Kognitif
0 0 masih memiliki gangguan kognitif yang
Normal
Probable signifikan. Orang yang lebih tua memiliki
14 60.9
Gangguan Kognitif
Defnite Gangguan
fungsi kognitif yang normal
9 39.1
Kognitif Hasil penelitian, terhadap 23
Total 23 100 responden dari desa Kariyajadi
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan
diklasifikasikan berdasarkan fungsi
bahwa sebagian besar lansia mengalami
kognitif sebelum diberikan senam otak,
gangguan kognitif sebanyak 14 orang
skor potensi gangguan kognitif adalah 17-
(60,9%) sebelum dilakukan senam otak.
23, dengan rata-rata 17, total 14. dan 23
https://penelitimuda.com/index.php/SL/index 138
ISSN 2776-1592 (Online)
poin. Hasil klasifikasi fungsi kognitif Dan seiring bertambahnya usia, lansia
diperoleh dua skor yaitu skor 0-16 adalah akan mengalami perubahan degeneratif
total 9 orang, skor 17-23 adalah total 14 dan penurunan fungsi tubuh. Salah
orang dengan gangguan kognitif jelas, dan satunya dapat mempengaruhi fungsi
skor 17-23 adalah total 14 orang, yang fisiologis Anda, dan perubahan ini dise-
tidak termasuk dalam klasifikasi fungsi babkan oleh penurunan hormon mela-
kognitif normal. tonin, yang dilepaskan pada malam hari.
Hasil penelitian ini, berdasarkan Hasil penelitian fungsi kognitif
jenis kelamin, perempuan lebih banyak menurut karakteristik usia, 14 pasien
dari laki-laki, 13 perempuan (56,5%) dan (38,9%) berusia 60 hingga 64 memiliki
10 laki-laki (43,5%). Temuan penelitian jumlah tertinggi, dan 3 pasien (8,3%)
ini didukung oleh pendapat Yeffe et al berusia 75 tahun ke atas memiliki jumlah
(2017) yang menyatakan bahwa perem- terendah, seluruh responden mengalami
puan lebih berisiko mengalami penurunan penurunan fungsi kognitif. Hasil
kognitif. Hal ini disebabkan peran kadar penelitian ini menunjukkan penurunan
hormon seks endogen dalam penurunan kognitif sebesar 16% pada kelompok usia
kognitif. Reseptor estrogen telah 60-69 tahun, 21% pada kelompok usia 70-
ditemukan di area otak yang berperan 74 tahun, dan terdapat hubungan positif
dalam fungsi belajar dan memori, seperti antara usia dengan penurunan kognitif
hipokampus. Estradiol di perkirakan pada usia 80 tahun ke atas.
bersifat neuroprotektif dan dapat mem- Karakteristik responden berdasar-
batasi kerusakan akibat stress oksidatif kan pekerjaan, dari 23 responden, peker-
serta terlihat sebagai protektor sel saraf jaan terbanyak adalah ibu rumah tangga
dari toksisitas amiloid pada pasien dimen- 11 orang (47,8 %), Hasil penelitian ini
sia dengan gangguan fungsi kognitif. didukung oleh teori Scanlon et (2017) 5%
Dalam penelitian ini didapatkan bah- ikoaris 0 pada kuyang kan yang lalu ya dil
wa mayoritas responden wanita menga- akuyang kan aklansia a disetiap setiap
lami gangguan kognitif lebih banyak harinya akan memberikan stimulasi pada
daripada pria. Responden terdiri dari 16 otak karna otak salalu bekerja untuk
perempuan dan 12 laki-laki. Sebagian berfikir.
besar responden dalam penelitian ini Karakteristik responden menurut
berusia 40-59 tahun. latar belakang pendidikannya, 17 (73,9%)
Hal ini sesuai dengan teori yang dari 23 responden paling banyak
dikemukakan oleh Green (2014), mengenyam pendidikan SMA, dan tidak
perempuan lebih banyak mengalami ada satupun yang tidak bergelar sarjana
masalah fisik dan psikologis karena atau sarjana Hasil penelitian ini sesuai
memiliki mekanisme koping yang lebih dengan teori Scanlon et (2017).didukung
rendah dibandingkan laki-laki secara fisik oleh , yang berarti bahwa kelompok
dan psikologis, sehingga perempuan lebih dengan pendidikan tinggi memiliki lebih
cenderung mengalami ketegangan dan banyak waktu untuk belajar dan
kecemasan, yang menjadi stressor tersen- membaca. Di sini, membaca adalah cara
diri, membuat lansia lebih mudah stress untuk mencegah kepikunan, pelupa, dan
dan mengalamai tekanan darah tinggi. penurunan kognitif.
https://penelitimuda.com/index.php/SL/index 139
ISSN 2776-1592 (Online)
Dalam penjelasan di atas, peneliti untuk bekerja. Latihan senam otak juga
berpendapat bahwa usia merupakan memiliki kemampuan untuk mening-
faktor penyebab gangguan kognitif. katkan kewaspadaan, konsentrasi dan
Dengan kata lain, di atas usia 60 tahun, daya ingat. Latihan Otak Latihan dapat
faktor lain yang dapat mempengaruhi membantu keseimbangan fungsi otak.
fungsi kognitif adalah aktivitas sehari- Baik otak kanan dan kiri (dimensi lateral),
hari, karena aktivitas sehari-hari dapat otak belakang/batang otak dan lobus
mempengaruhi kesehatan manusia. frontal (dimensi konsentrasi) dan sistem
Secara fisik dan mental, pekerjaan ter- limbik (misbrain) dan korteks serebral
tinggi yang mengalami disfungsi kognitif (dimensi konsentrasi), neuroplastisitas
dalam penelitian ini adalah anggota Membentuk sinapsis baru dalam hubu-
rumah tangga, disusul oleh perempuan ngan antar neuron. Senam otak memiliki
berdasarkan jenis kelamin, dan tingkat gerakan terkoordinasi yang dapat
pendidikan tertinggi adalah SMA. merangsang aktivitas otak dan membuat
Hasil penelitian terhadap 23 respon- lebih aktif.
den setelah dilakukan senam otak (brain Penelitian ini sejalan dengan temuan
gym) didapatkan sebelum diberikan yang dilakukan oleh Rinco Siregar (2017).
senam otak (brain gym) lansia yang Latihan otak (Brainym) telah terbukti
mengalami definite gangguan kognitif meningkatkan fungsi kognitif dan
dengan skor 1-16 sebanyak 9 orang mengurangi demensia pada lansia. Hasil
setelah dilakukan senam otak (brain gym) uji t-test menunjukan ada perbedaan skor
menjadi 5 orang, probable gangguan fungsi kognitif sebelum dan sesudah
kognitif dengan skor 17-23 sebelum diberikan senam otak (brain gym) pada
dilakukan senam otak (brain gym) lansia di UPT pelayanan sosial geriatri (P:
berjumlah 14 orang dan setelah dilakukan = 0,001 < 0,05). Dan karena penurunan
senam otak (brain gym) menjadi 8 orang, demensia pada lansia ditunjukkan sebagai
dan fungsi kognitif normal dengan nilai (P: = 0,003 < 0,05), senam otak
skor24-30 sebelum senam otak (brain berpengaruh terhadap fungsi kognitif dan
gym) tidak ada responden dan setelah mengurangi demensia pada lansia.
diberikan senam otak (brain gym) Sebelum diberikan senam otak
menjadi 10 orang. Hal ini diasumsikan (brain gym) responden menunjukkan
bahwa ada pengaruh pemberian senam adanya kemampuan berfikir, pemfokusan
otak (brain gym) terhadap fungsi kognitif dan mengingat kurang baik. Dan setelah
lansia. Dari hasil observasi terdapat nilai diberikan senam otak (brain gym)
fungsi kognitif yang meningkat banyak. responden mengalami kemampuan ber-
Karakteristik usia yang paling banyak fikir, pemfokusan dan mengingat menjadi
mengalami peningkatan fungsi kognitif lebih baik atau mengalami peningkatan
tinggi adalah usia 60 – 74 tahun sebanyak Berdasarkan Tabel 4 hasil studi
13 responden. fungsi kognitif sebelum dan sesudah brain
Menurut teori Paul dan Gail E gyn, dan sebagai hasil dari statistik uji-T
Dennison (2018), senam otak dapat me- berpasangan dengan signifikansi 95%,
ningkatkan kemampuan kognitif dengan nilai P = 0,000 < 0,05 yang berarti Ho
cara merangsang seluruh bagian otak ditolak dan Ha diterima. Artinya ada
https://penelitimuda.com/index.php/SL/index 140
ISSN 2776-1592 (Online)
pengaruh yang signifikan senam otak saraf otonom terdiri dari subsistem yang
terhadap fungsi kognitif. Kesimpulan dari berlawanan yang terdiri dari sistem saraf
uji statistik ini adalah ada pengaruh simpatik dan sistem saraf parasimpatis.
senam otak terhadap fungsi kognitif pada Sistem saraf simpatis bertindak untuk
lansia di Desa Karya Jadi Kec. Batang meningkatkan rangsangan atau merang-
Serangan Kabupaten Langkat 2021. sang organ-organ dalam tubuh.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Merangsang peningkatan denyut jantung
temuan Rochma Ages Setiawan (2018) dan pernafasan, menyebabkan penyem-
yang dilakukan sebanyak 8 kali selama pitan pembuluh darah tepi dan pelebaran
sebulan pada 30 lansia di Panti Wherda pembuluh darah pusat, menurunkan suhu
Darma Bhakti Kasih Surakarta. Menurut kulit dan ketahanan kulit, serta meng-
penelitiannya, ada peningkatan fungsi hambat pencernaan dan aktivitas seksual
kognitif sebelum dan sesudah perlakuan, (Sulistyarini, 2013). Sebaliknya, sistem
dan skor rata-rata adalah - 16 poin saraf parasimpatis bertindak untuk me-
sebelum dan sesudah senam otak (brain rangsang penurunan semua fungsi yang
gym) dengan skor rata-rata 20 (p=0,000). ditingkatkan oleh sistem saraf simpatik
< = 0,05), maka H0 ditolak yang berarti dan untuk merangsang peningkatan
ada pengaruh senam otak terhadap fungsi semua fungsi yang ditimbulkan oleh
kognitif lansia. sistem saraf simpatik.
Lansia di Posbindu yang diadakan Menurut Markam 2016, peningkatan
secara rutin seminggu sekali di Desa aktivitas dalam satu sistem menghambat
Kariyajadi sendiri, secara rutin melakukan atau menghambat efek sistem lain selama
senam lansia, dan melalui kegiatan senam sistem dalam tubuh dalam keseimbangan
lansia tersebut mempromosikan proses dan berfungsi normal. Dalam keadaan
menjaga kekuatan fisik dan kesegaran rileks, tubuh mengalami fase istirahat.
tubuh untuk merespon perubahan kondisi Tubuh kemudian mengaktifkan sistem
tubuh. tubuh dapat memberikan dampak saraf parasimpatis. Tindakan parasim-
positif. Sistem saraf pusat (ssp), hormon, patis mengurangi denyut jantung, laju
dan perubahan penting lainnya seiring pernapasan dan tekanan darah. Latihan
bertambahnya usia. otak juga dapat meningkatkan kadar
Fungsi kognitif meningkat setelah lipoprotein, meningkatkan produksi
pemberian senam otak Aktivitas fisik dan oksida nitrat endotel, dan perfusi jaringan
fungsi kognitif, yaitu aktivitas fisik otak yang kuat, efek langsung pada otak,
menurunkan tekanan darah, memelihara yaitu mempertahankan struktur saraf dan
dan mengatur pembuluh darah otak, dan meningkatkan perluasan serabut saraf,
dapat dijelaskan sebagai penurunan sinapsis dan kapiler. Senam otak dapat
tekanan darah karena fungsi sistem saraf membantu menyeimbangkan fungsi otak
pusat. Kontrol Gerakan Gerakan yang baik pada otak kanan dan kiri (dimensi
diinginkan seperti gerakan tangan, kaki, lateral), otak belakang/batang otak dan
leher dan jari. Sistem saraf otonom otak depan/lobus frontal (dimensi fokus)
berfungsi untuk mengontrol gerakan oto- serta sistem limbik (misbrain) dan rice
matis seperti fungsi pencernaan, proses brain/cerebral cortex (dimensi fokus),
kardiovaskular, dan gairah seksual. Sistem saraf Latihan plastik, aktivitas yang tidak
https://penelitimuda.com/index.php/SL/index 141
ISSN 2776-1592 (Online)
biasa, atau aktivitas yang tidak bisa dila- Boedhi Darmojo dan M. Hadi. 2010. Geriatri: Ilmu
Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Balai
kukan bukanlah aktivitas rutin. Sinapsis
Penerbit FKUI
baru terbentuk dalam hubungan antar sel Darmojo, b 2016. Buku Ajar Geronti Ilmu
saraf. Senam otak memiliki gerakan Kesehatan Usia Lanjut Edisi 4k.: Jakarta:
FKUE.
terkoordinasi yang dapat merangsang
David G Myers, .2008. Phisikologi Sosial Edisi 10.
aktivitas otak dan membuat lebih aktif. Yogyakarta: Salemba Humanika.
http://respository.widyatama.ac.id
SIMPULAN Dennison, Paul E, Gail E.2018. Buku Panduan
Lengkap Brain Gym Senam otak. Jakarta:
Kesimpulan Dari hasil penelitian Grasindo.
yang telah dilakukan tentang Pengaruh Dennison, P. E. dan Dennison, G. E. 2009. Brain
senam otak (brain gym) terhadap fungsi Gym Teacher’s Edition Revised. Jakarta: PT
Gramedia
kognitif pada lansia di Desa Karya Jadi
Faham S. 2012. Pengaruh Brain Gym terhadap
Kec. Batang Serangan Kab. Langkat Tahun Fungsi Kognitif pada Ulia Lanjut.i. Bandung
2021. Dapat disimpulkan bahwa: (1) Nuansa Cendakia.
Hanafi, Abdullah. 2014. Naskah publikasi.
Fungsi kogitif sebelum senam otak (brain
Pegaruh Terapi BrAIN Gym Terhadap
gym) pada lansia di Desa Karya Jadi Kec Peningkatan Fungsi Kognitif pada Lanjut
Batang Serangan Kabupaten Langkat Usia di Universitas Muhamadiyah
Surakartan: 1-12. http://eprints.ums.ac.id
Tahun 2021 mayoritas lansia mengalami
Handayani, D. 2012. Naskah publikasi. Pegaruh
probable gangguan kognitif, (2) Fungsi Terapi BrAIN Gym Terhadap Peningkatan
kogitif setelah senam otak (brain gym) Fungsi Kognitif pada Lanjut Usia di
Universitas Muhamadiyah Surakartan: 1-12.
pada lansia di Desa Karya Jadi Kec Batang
http://eprints.ums.ac.id (diakses 20 Mei
Serangan Kabupaten Langkat Tahun 2021 2021)
mayoritas lansia mengalami fungsi Johson, M. 2017. Development Cognitive
kognitif normal, (3) Terdapat pengaruh Neurocience Edisi 3. Oxford: Blockwell
Publising.http://repository.unhas.ac.id/bits
senam otak (brain gym) terhadap fungsi tream/handle/123456789/18648/PRINT%20
kognitif pada lansia di Desa Karya Jadi SKRI PSI.pdf?sequence=1
Kec. Batang Serangan Kab. Langkat Tahun Kompas (2014). Harapan Hidup Warga
Yogyakarta Tertinggi Seindonesia,
2021. Hasil uji paired sample t-test http://megapolitan.kompas.com/read/2014
menunjukkan ada pengaruh relaksasi otot /02/07/2219240/Harapan.Hidup.Warga.Yog
progresif terhadap perubahan dengan yakarta. Paling.Tinggi.Se-Indonesia,
diakses pada 28 Mei 2021.
nilai p vaule 0,000 (p<0,005). Lilik Ma’rifatul Azizah. 2014. Keperawatan Lanjut
Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Maryam, dkk. 2013. Mengenal Usia Lanjut dan
Aisyah, Siti, dkk. 2018. Perkembangan Dan Konsep Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Dasar Pengembangan Lanjut Usia. Jakarta: Notoatmodjo, S. (2010). Pendidikan Dlam
Universitas Terbuka. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Arini, dkk. 2012.Pengaruh Senam Otak terhadap Nugroho. (2017). Keperawatan gerontik dan
Fungsi Kognitif Lnasia di Unit Pelanyanan geriatrik edisi 3. Jakarta: EGC.
Sosial Lanjut Usia Wening Wardoyo Balai Nugroho, W. 2018. Keperawatan Gerontik dan
Rehabilitasi Sosial Anak “Wira Adhi Karya” Geroatrik Edisi 3. Jakarta: EGC
Ungaran: 1-12. Di unduh dari Pipit Festi. 2010. Pengaruh Brain Gym Terhadap
http://pengaruhsenamotakpadalansia- Peningkatan Fungsi Kognitif Lansia Di
stikes-ngudiwaloyo.com Karang Werdha Peneleh Surabaya.
Arikunto, S (2016). Prosedur Penelitian Suatu Manuskrip. Staf Pengajar FIK UMSurabaya
Penekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Puspitasari (2014). Buku ajar keperawatan
gerontik. Jakarta: EGC
https://penelitimuda.com/index.php/SL/index 142
ISSN 2776-1592 (Online)
https://penelitimuda.com/index.php/SL/index 143