PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia lanjut adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia.
Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup yang semakin
serta peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai masa tua yang sehat,
(WHO), di kawasan Asia Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar 142
juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi Lansia meningkat 3 kali lipat
dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO dan CDC, angka kematian
pada kelompok umur 60-69 tahun sebesar 4% dan jumlah ini terus meningkat
menjadi 8-15% pada kelompok usia >70 tahun. Kematian paling banyak
dilaporkan pada kelompok usia >80 tahun dengan persentase mencapai 21,9%
pada setiap tahunnya. Pada tahun 2050 diprediksi jumlah lansia di seluruh dunia
sebanyak 2 miliar. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah lansia
yang tinggi. Data dari BPS (2019) menunjukkan bahwa jumlah lansia di
1
2
orang atau 9,2%. Sedangkan di Provinsi Aceh jumlah lansia tahun 2018 periode
Dengan bertambahnya usia, sistem saraf pusat dan otonom yaitu berat otak
akan menurun sebanyak 10% pada penuaan antara 30-70 tahun. Kondisi lain
rangsangan yang datang. Sering kali seseorang yang berumur setengah baya
ataupun lanjut usia yang mengalami gangguan daya ingat dianggap sebagai pikun
usia lanjut. Prevalensi demensia telah tercatat sebanyak 47 juta kasus jiwa di
seluruh dunia, dan pada tahun 2050 diperkirakan 68% kasus akan ditemukan di
dilakukan adalah dengan beraktivitas fisik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat
apakah terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian demensia pada
dapat mengganggu aktivitas hidup sehari- hari. Upaya yang dapat dilakukan
aktivitas fisik. Hasil uji Rank Spearman didapatkan nilai ρ= 0,04 < α= 0,05, oleh
karena ρ < α maka H1 diterima yang artinya ada hubungan aktivitas fisik dengan
Antara Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Risiko Kejadian Demensia Pada Lansia di
Padang yaitu risiko kejadian demensia pada lansia masih banyak ditemukan di
demensia pada lansia. Salah satu usaha preventif yang dapat dilakukan lansia
besar (51,0%) responden memiliki tingkat aktivitas fisik sedang dan sebagian
bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan risiko kejadian demensia pada
bahwa jumlah lansia tahun 2021 yaitu sebanyak 37.400 orang dimana lansia laki-
4
laki yaitu sebanyak 15.200 orang dan lansia perempuan yaitu sebanyak 22.200
didapatkan bahwa jumlah lansia yaitu sebanyak 1.678 orang dimana lansia laki-
laki yaitu sebanyak 652 orang dan lansia perempuan yaitu sebanyak 1.026 orang.
berkonsentrasi, lupa hari, lupa tanggal, bulan, tahun, dan sering lupa akan
kegiatan yang baru saja dilakukan, sering mengulang kata-kata yang sama
fungsi kognitifnya masih baik, masih dapat mengingat hari, tanggal, bulan, tahun,
konsentrasi baik, dan masih ingat kegiatan yang baru saja dilakukannya.
Berdasarkan data dan jurnal diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
Jaya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Pidie Jaya.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat mengaplikasikan semua ilmu yang telah peneliti dapat selama ini
3. Bagi Responden