Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN


ACTIVITY DAILY LIVING LANSIA DI RW 08
KELURAHAN LENTENG AGUNG
JAKARTA SELATAN
TAHUN 2017

OLEH

MARLINDA SAIRKEY
08160100093

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

2017
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN ACTIVITY DAILY LIVING LANSIA

Marlinda Sairkey 1, Aisyah Safitri 2


1,2
Program Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jln. Harapan Nomor 50, Lenteng Agung – Jakarta Selatan 12610
Telp: (021) 78894045 Email: 1sairkey123@gmail.com@gmail.com, 2 aisyirfan12@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Activity Daily Living
Lansia Di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan Tahun 2017. Jenis Penelitian ini bersifat kuantitatif.
Desain penelitiannya secara cross sectional study. Jumlah Populasi sebanyak 364, sampel pada penelitian
sebanyak 72 responden. Data yang diteliti berupa data primer yang didapatkan dari responden. Berdasarkan
Hasil Penelitian menunjukan bahwa dukungan keluarga pada lansia di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung Jakarta
Selatan Tahun 2017 didapatkan frekuensi terbesar adalah dukungan keluarga baik sebesar 46 orang (63,9%) dan
frekuensi terendah dukungan keluarga kurang 26 orang (36,1%) dan ADL lansia di RW 08 Kelurahan Lenteng
Agung Jakarta Selatan Tahun 2017 didapatkan frekuensi terbesar adalah Mandiri sebesar 39 orang (61,9%),
ketergantungan ringan 16 orang (22,2%) dan frekuensi terendah adalah ketergantungan berat sebanyak 11 orang
(17,5%). Sedangkan berdasarkan hasil penelitian pada output spss diperoleh nilai p value = 0,000 berarti p value
< 0,05, maka sesuai pengambilan keputusan dalam uji chi square disimpulkan terdapat hubungan Dukungan
Keluarga dengan Activity Daily Living. Penelitian ini diharapkan pihak Puskesmas dapat memberikan promosi
kesehatan terhadap keluarga dan lansia untuk memberikan informasi tentang pentingnya dukungan keluarga
terhadap kemandirian lansia dalam memenuhi ADLnya.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Activity Daily Living, Lansia

Abstract

The purpose of this study is to knowing the relationship between family supporting and the Activity Daily Living
of the old people in RW 08, Lenteng Agung Groove of South Jakarta at 2017. Type of this research is
quantitative research, and the design of this research by cross sectional study. The total population of this
groove were 364, and the sample of this study were 72 respondents. And the data of this study is primer data
which are collected from the respondents. The result of research shows that family support for the elderly in RW
08 Kelurahan Lenteng Agung South Jakarta 2017 got the biggest frequency is good family support equal to 46
people (63,9%) and lowest frequency of family support less 26 people (36,1%) and ADL elderly in RW 08
Kelurahan Lenteng Agung, South Jakarta In 2017, the largest frequency was 39 people (61.9%), 16 people
(22.2%) and the lowest frequency was heavy dependency of 11 people (17.5% ). .Based on the output of study
which is shown in SPSS, researcher found out that score p value = 0,000 it means p value < 0,05. According to
the final decision based on chi square test, researcher may conclude that there is relationship between family
supporting and activity daily living. The prospect of this study is going to a promotion action to promoting
about healthy life, that conducted by the local hospital to the people, family and specially to the old people in
acknowledging an information of a how important of family supporting to the old people in the groove to fulfill
their ADL.

Keywords : Family Supporting, Activity Daily Living, Old People

1
2

memberikan pengaruh pada seluruh aspek


Pendahuluan
kehidupan termasuk kesehatannya. Oleh
Lansia merupakan penduduk dengan karena itu kesehatan lansia perlu mendapat
jumlah perkembangan yang cukup besar. perhatian khusus dengan tetap memelihara dan
Sedangkan Secara umum populasi penduduk meningkatkan kesehatannya agar selama
lansia 60 tahun ke atas pada saat ini di negara- mungkin bisa hidup dan mampu melakukan
negara dunia diprediksikan akan mengalami melakukan aktivitas sehari-hari (Activity Daily
peningkatan. Jumlah penduduk lanjut usia di Living) dengan mandiri 5
dunia saat ini diperkirakan ada 500 juta dengan
Banyak perubahan yang dikaitkan
usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada
dengan proses menua merupakan akibat dari
tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar.1 Antara
kehilangan yang bersifat bertahap (gradual
tahun 2007 dan 2050, presentasi jumlah
loss). Lansia mengalami perubahan-perubahan
penduduk lansia di Amerika, Afrika
fisik diantaranya perubahan sel, sistem
diperkirakan mengalami peningkatan dari
persarafan, sistem pendengaran, sistem
8,3% mencapai 11%, sementara itu perkiraan
penglihatan, sistem kardiovaskuler, sistem
peningkatan jumlah populasi lansia juga terjadi
pengaturan suhu tubuh, sistem respirasi, sistem
di Asia antara tahun 2007 dan 2050 dari 2,3%
gastrointestinal, sistem genitourinari, sistem
mencapai 7,8%.1
endokrin, sistem muskuloskeletal dan disertai
Di Indonesia pada tahun 2000 usia juga dengan perubahan-perubahan mental
harapan hidup adalah 64,5 tahun (dengan menyangkut perubahan ingatan atau memori.6
persentase populasi lansia adalah 7,18%).
Perubahan yang terjadi pada lansia dapat
Angka ini meningkat menjadi 69,43 tahun
menimbulkan ketergantungan pada orang lain
pada tahun 2010 ( persentase populasi lansia
khususnya keluarga. Apabila ketergantungan
adalah 7,56%) dan pada tahun 2011 menjadi
tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan
69,65 tahun (persentase populasi lansia adalah
beberapa akibat seperti gangguan sistem tubuh,
7,58%).2 Diperkirakan tahun 2020 jumlah
timbulnya penyakit, menurunnya Activity
lansia sekitar 80.000.000.3 Sesuai dengan Buku
Daily Living (ADL).7 Penurunan Activity Daily
Badan Pusat Statistik DKI Jakarta jumlah
Living (ADL) dapat juga disebabkan oleh
penduduk pada tahun 2015 tercatat sebesar
persendian yang kaku, pergerakan yang
19.017,92 jiwa dan 659.973 jiwa diantaranya
terbatas, waktu bereaksi yang lambat,
adalah penduduk berusia 60 tahun keatas.2
keseimbangan tubuh yang jelek, gangguan
Secara umum kondisi fisik seseorang peredaran darah, keadaan yang tidak stabil bila
yang telah memasuki masa lanjut usia akan berjalan, gangguan penglihatan dan gangguan
mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pendengaran.7 Selain itu penurunan ADL juga
dari beberapa perubahan yaitu perubahan bisa menyebabkan masalah psikologis yang
penampilan dan perubahan bagian dalam tubuh dialami lansia seperti takut menghadapi
yaitu perubahan penampilan dan perubahan kematian, frustasi dan kesepian.8
bagian dalam tubuh seperti misalnya sistem
Aktivitas sehari-hari merupakan semua
syaraf otak, perubahan panca indera seperti
kegiatan yang dilakukan oleh lanjut usia setiap
penglihatan, pendengaran, perasaan dan
harinya. Aktivitas ini dilakukan tidak melalui
perubahan motorik. Perubahan-perubahan
upaya atau usaha keras.9 Activity Daily Living
tersebut pada umumnya mengarah pada
adalah ketrampilan dasar dan tugas
kemunduran kesehatan dan psikis yang
okupasional yang harus dimiliki seseorang
akhirnya akan berpengaruh pada aktivitas
untuk merawat dirinya secara mandiri yang
ekonomi dan sosial mereka. Sehingga secara
dikerjakan seseorang sehari-harinya dengan
umum akan berpengaruh pada kehidupan
tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan
sehari-hari.4
perannya sebagai pribadi dalam keluarga dan
Dampak dari kurangnya dukungan masyarakat.10 Dengan kemunduran fisik lansia
keluarga pada lansia dapat mengakibatkan ternyata akan mempengaruhi Activity Daily
kesepian, menarik diri dari lingkungan sekitar, Living lansia. Oleh karena itu peran keluarga
merasa terasingkan, kurang informasi, depresi menjadi sangat penting untuk meningkatkan
dan merasa tidak diperhatikan. 4Dari perubahan Activity Daily Living lansia.10
yang terjadi pada lanjut usia maka akan

1
3

Activity Daily Living dapat diukur diberikan keluarga dalam bentuk bantuan
dengan mengunakan indikator Barthel Indeks tenaga, waktu, dan biaya untuk mengontrol
yang terdiri dari 10 pengkajian yaitu (1) kesehatan lansia. Dukungan tersebut bertujuan
makan, (2) berpindah dari kursi roda, (3) agar lansia tetap dapat menjalankan kegiatan
kebersihan diri, (4) aktivitas toilet, (5) mandi, sehari-harinya. Dampak dari kurangnya
(6) berjalan dijalan yang datar, (7) naik turun dukungan keluarga pada lansia dapat
tangga, (8) berpakaian, (9) mengontrol mengakibatkan kesepian, menarik diri dari
defekasi, (10) mengontrol berkemih.10 Dengan lingkungan sekitar, merasa terasingkan, kurang
kemunduran fisik lansia ternyata akan informasi, depresi dan merasa tidak
mempengaruhi Activity Daily Living lansia. diperhatikan.11
Oleh karena itu peran keluarga menjadi sangat
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
penting untuk meningkatkan Activity Daily
Dukungan Keluarga ada 2 yaitu: Faktor
Living lansia.
Internal (Tahap perkembangan, Pendidikan
Keluarga adalah bagian dari atau Tingkat Pengetahuan, Faktor Emosi,
masyarakat yang peranannya sangat penting Spiritual) dan Faktor Ekternal (Praktek
untuk membentuk kebudayaan yang sehat. keluarga, praktek sosial ekonomi, latar
Keluarga sebagai motivator, fasilitator belakang budaya. Faktor-faktor yang
sekaligus sebagai pendamping lansia yang baik mempengaruhi dukungan keluarga lainnya
akan membuat lansia selalu merasa adalah kelas sosial ekonomi orangtua. Kelas
diperhatikan dan diharapkan lansia mampu sosial ekonomi disini meliputi tingkat
melakukan aktivitas sehari-harinya secara pendapatan atau pekerjaan orang tua dan
mandiri.12 tingkat pendidikan.14
Keluarga adalah orang yang paling dekat Peran perawat sangat diperlukan untuk
hubungannya dengan lansia, karena keluarga mempertahankan derajat kesehatan para lansia
merupakan sistem pendukung utama bagi pada taraf setinggi-tingginya sehingga
lansia dalam mempertahankan kesehatannya terhindar dari penyakit/gangguan, sehingga
baik fisik maupun psikis. Salah satu upaya lansia tersebut masih dapat memenuhi
keluarga yang dapat dan mudah dilakukan kebutuhan dengan mandiri. Peran perawat
adalah dengan memberikan dukungan.13 secara umum adalah memberi
Dukungan keluarga sangat penting bagi lansia pelayanan/asuhan (care provider), pemimpin
karena keluarga adalah salah satu tumpuan kelompok (community leader), pendidik
hidup mereka untuk membantu lansia tetap (educator), pengelola (manager) dan peneliti
sehat dan meningkatkan adaptasi kehidupan (researcher). Salah satu contoh Perawat
mereka. Dukungan keluarga adalah sikap, berperan sebagai pendidik baik secara
tindakan dan penerimaan terhadap anggota langsung dengan memberi
keluarganya yang memandang bahwa orang penyuluhan/pendidikan kesehatan pada
yang bersifat mendukung selalu siap keluarga lansia maupun secara tidak langsung
memberikan pertolongan dan bantuan jika dengan menolong keluarga/lansia memahami
diperlukan.6 Dukungan keluarga juga berupa pengobatan dan perawatan kepada lansia.15
dukungan informasional, dukungan penilaian,
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
dukungan instrumental dan dukungan
oleh peneliti di RW 08 Kelurahan Lenteng
emosional.13
Agung tanggal 14 Agustus 2017
Ada empat jenis indikator dukungan menggunakan indikator Barthel Indeks Of
keluarga yaitu dukungan emosional yaitu Activity Daily Living yang diwakili 10 orang
dukungan yang diberikan keluarga dalam lansia sebagai berikut kemampuan responden
bentuk perhatian, kasih sayang pada lansia, dalam memenuhi ADL pada tingkat mandiri 6
Dukungan informasional yaitu dukungan yang orang (60%), tingkat ketergantungan ringan 2
diberikan keluarga dalam bentuk pemberian orang (20%), tingkat ketergantungan sedang 1
informasi terkait tentang penyakit pada lansia, orang (10%), tingkat ketergantungan berat 1
Dukungan penghargaan yaitu dukungan yang orang (10%) dan tidak ada yang mengalami
diberikan keluarga dalam bentuk menghargai, tingkat ketergantungan total.
mendengarkan, dan berbicara pada lansia, Sedangkan hasil wawancara berkaitan
Dukungan instrumental yaitu dukungan yang dengan indikator dukungan keluarga sebagai

1
4

berikut (1) Dukungan emosional meliputi 3 dan berupa pilihan atau jawaban sendiri dari
orang (30%) lansia tidak mendapat perhatian responden tersebut
dari keluarga (2) Dukungan Penilaian meliputi
Penelitian ini dilakukan di RW 08
2 orang (20%) lansia tidak dilibatkan dalam
Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan dan
kegiatan yang diadakan keluarga, 1 orang
waktu penelitian berlangsung sejak bulan Juli –
(10%) lansia tidak dilibatkan dalam kegiatan
Desember 2017.
yang diadakan teman/kerabat (3) Dukungan
instrumental meliputi 2 orang (20%) lansia Analisa data yang digunakan adalah
tidak menerima bantuan jasa atau motivasi dari dalam penelitian ini adalah analisa univariat
keluarga, (4) Dukungan Informasional meliputi dan analisa bivariat. Analisa univariat
2 orang (20%) lansia kurang mendapat digunakan untuk melakukan analisis terhadap
informasi dari keluarga dalam pemenuhan distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang
aktivitas sehari-hari. digunakan dalam penelitian ini. Analisa
bivariat digunakan untuk mencari hubungan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
antara data variabel yaitu variabel bebas dan
mengetahui tentang hubungan antara
variabel terikat yang dilakukan dengan uji chi
Dukungan Keluarga Dengan Activity Daily
square yaitu uji stastistik yang digunakan
Living Lansia Di RW 08 Kelurahan Lenteng
untuk menguji signifikan dua variable.18
Agung Jakarta Selatan Tahun 2017.
Data penelitian ini akan disajikan
Metode
dalam bentuk (1) penyajian komposisi dan
Penelitian ini adalah penelitian yang frekuensi dari sampel. Data yang disajikan
bersifat kuantitatif dengan desain cross pada awal hasil analisa berupa gambaran atau
sectional.16 Alasan menggunakan desain deskripsi mengenai sampel, dimana penjelasan
tersebut dalam penelitian ini hanya melakukan juga disertai ringkasan berupa tabel dari
observasi dan pengukuran variabel pada suatu deskripsi yang utama. Hal ini dilakukan
saat untuk mengetahui hubungan dukungan untuk membantu pembaca lebih mengenal
keluarga dengan ADL lansia di RW 08 karakteristik dari responden dimana data
Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan penelitian tersebut diperoleh. (2) Penyajian
Tahun 2017. analisa bivariat, Analisis ini bertujuan untuk
Populasi dalam penelitian ini sebanyak melihat hubungan antara dua variabel yaitu
364 orang lansia yang ada di RW 08 Kelurahan hubungan Dukungan Keluarga dengan Activity
Lenteng dan sampel yang digunakan dalam Daily Living di RW 08 Kelurahan Lenteng
penelitian ini adalah sebagian lansia yang Agung Jakarta Selatan. Penyajian data ini
berumur diatas 60 tahun yang ada di RW 08 disajikan dalam lampiran.
Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan Hasil
berjumlah 72 orang. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik Stratified random Karakteristik Responden
sampling adalah suatu metode pengambilan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
sampel dimana populasi yang bersifat Terhadap Lansia Di RW 08 Kelurahan Lenteng
heterogen dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan Agung Jakarta Selatan Tahun 2017
(strata) yang saling pisah tuntas, dan dari setiap
strata dapat diambil sampel secara acak.17 Umur Frekuensi %
Instrumen yang digunakan dalam 60-74 tahun 65 92,2
75-90 tahun 7 9,8
penelitian ini adalah berupa kuisioner
Total 72 100
berdasarkan referensi yang dimodifikasi oleh Sumber : Hasil Data Primer 2017
peneliti sesuai tujuan dan mengacu pada
kerangka konsep. Lembaran angket yang diisi Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa umur
oleh responden terdiri dari 3 bagian. Bagian responden sebagian besar lanjut usia (elderly)
pertama, yaitu data demografi. Bagian kedua, yaitu 60-74 tahun sebanyak 65 responden
yaitu dukungan keluarga dengan 16 pernyataan (92,2%).
dan bagian ketiga, yaitu tentang Activity Daily
Living dengan jumlah 10 pernyataan. Jenis
pernyataan yang digunakan adalah check-list

1
5

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Sumber : Hasil Data Primer 2017
Responden Terhadap Dukungan Keluarga Dengan
Activity Daily Living Lansia Di RW 08 Kelurahan Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa pekerjaan
Lenteng Agung Jakarta Selatan Tahun 2017 responden sebagian besar adalahIbu rumah
tangga dengan 47 responden (65,3%).
Jenis Kelamin Frekuensi %
Analisa Univariat
Laki-laki 17 23,6
Perempuan 55 76,4 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
Total 72 100 Terhadap Lansia Di RW 08 Kelurahan Lenteng
Sumber : Hasil Data Primer 2017 Agung Jakarta Selatan Tahun 2017

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa jenis Dukungan Frekuensi %


kelamin responden sebagian besar adalah Keluarga
perempuan sebanyak 55 responden (76,4%). Baik 46 63,9
Kurang 26 36,1
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Status Responden Total 72 100
Terhadap Dukungan Keluarga Dengan Activity Sumber : Hasil Data Primer 2017
Daily Living Lansia Di RW 08 Kelurahan Lenteng
Agung Jakarta Selatan Tahun 2017 Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa Dukungan
Status Frekuensi % Keluarga responden sebagian besar adalah
Menikah 18 25 Baik (63,9%).
Janda/Duda 54 75
Total 72 100 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Activity Daily Living
Sumber : Hasil Data Primer 2017 Terhadap Lansia Di RW 08 Kelurahan Lenteng
Agung Jakarta Selatan Tahun 2017
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa status
responden sebagian besar adalah Janda/Duda Activity Daily Living Frekuensi %
(75%). Ketergantungan 0 0
Sangat ketergantungan 0 0
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pendidikan Ketergantungan Berat 10 13,9
Responden Terhadap Dukungan Keluarga Dengan Ketergantungan Ringan 16 22,2
Activity Daily Living Lansia Di RW 08 Kelurahan Mandiri 46 63,9
Lenteng Agung Jakarta Selatan Tahun 2017 Total 72 100
Sumber : Hasil Data Primer 2017
Pendidikan Frekuensi %
SD 52 72,2 Tabel 7 diatas menunjukkan bahwa ADL
SMP 9 12,5 responden sebagian besar adalah Mandiri
SMA 7 9,7 dengan 46 responden (63,9%).
DIPLOMA 4 5,6 Analisa Bivariat
Total 72 100
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 2017 Tabel 8. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Activity Daily Living
Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa pendidikan
responden sebagian besar adalah SD dengan 52 Activity Dukungan Keluarga Total
Daily Kurang
responden (72,2%). Baik
Living Baik
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pekerjaan F % F % F %
Responden Terhadap Dukungan Keluarga Ketergan
Dengan Activity Daily Living Lansia Di RW 08 tungan - - 10 13.9 10 13.9
Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan berat
Tahun 2017 Ketergan
tungan - - 16 22.2 16 22.2
Pekerjaan Frekuensi % Ringan
Pensiunan 4 5,6 Mandiri 46 63,9 - - 46 63.9
Wiraswasta 11 15,3
Ibu Rumah Tangga 47 65,3 Jumlah 46 63.9 26 36.1 72 100
Tidak Bekerja 10 13,9 Sumber : Hasil Data Primer 2017
Total 72 100

1
6

Berdasarkan tabel 8 didapatkan hasil yang tinggal bersama keluarga. Analisis data
analisa hubungan Dukungan Keluarga dengan menggunakan uji chi-square dan hasil
Activity Daily Living Lansia Di RW 08 penelitian menunjukkan ada hubungan antara
Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan dukungan emosional, dukungan penghargaan,
Tahun 2017 responden yang ketergantungan informasi, dan instrumental dengan perilaku
berat mendapat dukungan keluarga kurang lansia dalam pengendalian hipertensi dengan
baik ada 10 orang (13,9%) responden yang nilai p<0,05). Analisis lebih lanjut menunjukan
ketergantungan ringan mendapat dukungan bahwa dukungan informasi merupakan faktor
keluarga kurang baik ada 16 orang (22,2%) yang dominan terhadap perilaku lansia dalam
dan responden yang mandiri mendapat pengendalian hipertensi. Dukungan keluarga
dukungan keluarga yang baik 46 orang sangat penting dalam meningkatkan derajat
(63,9%). Hasil uji statistik didapat nilai p = kesehatan lansia.19
0,000 berarti p < 0,05 sehingga dapat Asumsi peneliti bahwa sebagian besar
disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga responden yang mendapatkan dukungan
dengan Activity Daily Living lansia di RW 08 keluarga secara emosional, instrumental,
Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan informasional dan penilaian yang baik akan
Tahun 2017. berpengaruh terhadap kemandirian dalam
melakukan activity daily living lansia.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Dukungan Keluarga Terhadap Lansia ADL lansia di RW 08 Kelurahan Lenteng
Agung Jakarta Selatan Tahun 2017 didapatkan
Hasil Penelitian menunjukan bahwa frekuensi terbesar adalah Mandiri sebesar 39
dukungan keluarga pada lansia di RW 08 orang (61,9%), ketergantungan ringan 16
Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan orang (22,2%) dan frekuensi terendah adalah
Tahun 2017 didapatkan frekuensi terbesar ketergantungan berat sebanyak 11 orang
adalah dukungan keluarga baik sebesar 46 (17,5%).
orang (63,9%) dan frekuensi terendah
dukungan keluarga kurang 26 orang (36,1%). Activity Daily Living Lansia
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan
penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Activity Daily Living adalah
Anggota keluarga dipandang sebagai bagian keterampilan melakukan kegiatan dalam
yang tidak terpisahkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara
keluarga. Anggota keluarga memandang mudah dan layak. Kegiatan ini merupakan
bahwa orang yang bersifat mendukung selalu kegiatan yang bisa dilakukan setiap hari yang
siap memberikan pertolongan dan bantuan jika meliputi merawat diri, kegiatan di dapur,
diperlukan.13 Disamping itu Keluarga merawat perkakas rumah tangga dan kegiatan-
mempunyai fungsi dukungan keluarga yaitu kegiatan pada umumnya yang dilakukan dalam
dukungan emosional seperti rasa dicintai, memenuhi hajat hidup setiap hari. 16 Hasil
dukungan instrumental seperti waktu dan penelitian diatas didapatkan bahwa 39 orang
bantuan materi, dukungan informasional (61,9%) lansia mandiri dalam aktivitasnya
seperti nasehat, usulan, saran dan pemberian sehari-hari. Hal ini karena umur responden
informasi dan dukungan penilaian seperti lansia sebagian besar berusia 60–74 tahun 65
memberikan support, penghargaan dan org (92,2 %) dimana pada usia ini lansia masih
perhatian sehingga dengan adanya fungsi mampu mentoleransi aktivitas sehari-hari yang
dukungan keluarga maka ADL lansia dapat bisa dilakukan sendiri namun semakin tua
terpenuhi dengan baik.13 maka lansia akan membutuhkan bantuan orang
Penelitian ini sejalan dengan penelitian lain untuk memenuhi kebutuhan sehari–
yang berjudul Hubungan Dukungan Keluarga harinya dengan Penurunan kemampuan
dengan perilaku Lansia Dalam Pengendalian aktivitas sehari–hari seiring dengan
Hipertensi di Wilayah Kecamatan Koja Jakarta bertambahnya umur.11
Utara. Metode penelitian menggunakan cross Penelitian ini sejalan dengan penelitian
sectional, dengan jumlah sampel 99 responden. yang berjudul Hubungan Antara Kemandirian
Pengambilan sampel dengan teknik multi stage Dalam Melakukan Aktivitas Sehari-hari
random sampling. Sampel pada penelitian ini Dengan Kepuasan Hidup Pada Lanjut Usia
adalah lansia dengan usia 60 tahun ke atas

1
7

Yang Mengalami Stroke. Penelitian ini sehingga dapat disimpulkan ada hubungan
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan dukungan keluarga dengan Activity Daily
teknik sampling yang digunakan dalam Living lansia di RW 08 Kelurahan Lenteng
penelitian ini adalah purposive sampling dan Agung Jakarta Selatan Tahun 2017.
tipe penelitian ini adalah explanatory. Keluarga merupakan sebuah kelompok
Penelitian ini memiliki satu variabel bebas (X), kecil yang terdiri dari individu-individu yang
yaitu kemandirian dalam melakukan aktivitas mempunyai hubungan erat satu sama lain dan
sehari-hari dan satu variabel terikat (Y), yaitu saling tergantung, yang diorganisir dalam satu
kepuasan hidup pada lanjut usia yang mengal- unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan-
ami stroke. Populasi dalam penelitian ini tujuan tertentu, yakni fungsi-fungsi keluarga
adalah lanjut usia mengalami stroke yang atau tujuan-tujuan. Peranan keluarga
mengikuti kebaktian lansia di Wiyung dan menggambarkan seperangkat perilaku
sampel penelitian ini adalah sebesar 38 subjek interpersonal, sifat, kegiatan, yang
lansia yang mengalami stroke. Hasil analisis berhubungan dengan individu dalam posisi dan
data penelitian diperoleh nilai korelasi antara situasi tertentu. Peranan individu dalam
kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari- keluarga didasari oleh harapan dan pola
hari dengan kepuasan hidup pada lanjut usia perilaku dari keluarga, kelompok dan
dengan nilai P value sebesar 0,000, maka dapat masyarakat.19
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Asumsi peneliti perhatian dari keluarga,
kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari- ikatan keluarga dan dukungan yang kuat sangat
hari dengan kepuasan hidup pada lanjut usia membantu lansia untuk melakukan ADL
yang mengalami stroke.20 secara mandiri yang merupakan salah satu
Asumsi peneliti bahwa suatu sikap indikator dalam meningkatkan derajat
individu yang diperoleh secara kumulatif kesehatan lansia.
selama perkembangan dimana individu akan
Kesimpulan
terus belajar untuk bersikap mandiri dalam
menghadapi berbagai situasi di lingkungan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sehingga individu pada akhirnya akan mampu dilakukan maka diperoleh kesimpulan
berpikir dan bertindak sendiri. Dengan Sebagian besar Lansia Di RW 08 Kelurahan
kemandirian seseorang dapat berkembang Lenteng Agung Jakarta Selatan Tahun 2017
dengan lebih mantap. Untuk dapat mandiri mendapat dukungan keluarga baik. Activity
seseorang membutuhkan kesempatan, Daily Living pada Lansia Di RW 08 Kelurahan
dukungan, dan dorongan dari keluarga serta Lenteng Agung Jakarta Selatan Tahun 2017
lingkungan di sekitarnya. Agar dapat mencapai sebagian besar sudah mandiri. Hasil tersebut
otonomi atas diri sendiri. Peran keluarga serta dapat disimpulkan bahwa Ada Hubungan
lingkungan di sekitar dapat memperkuat untuk Dukungan Keluarga Dengan ADL Lansia Di
setiap perilaku yang di lakukan. RW 08 Kelurahan Lenteng Agung Jakarta
Selatan Tahun 2017.
Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap
Activity Daily Living Terhadap Lansia Saran

Hasil penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan hasil hasil penelitian ini


hubungan dukungan keluarga dengan Activity diharapkan pihak Puskesmas dapat
Daily Living Lansia di RW 08 Kelurahan memberikan penkes terhadap keluarga dan
Lenteng Agung Jakarta Selatan Tahun 2017 lansia untuk memberikan informasi tentang
responden yang mendapat dukungan keluarga pentingnya dukungan keluarga terhadap
kurang baik memiliki ketergantungan berat kemandirian lansia dalam ADL
sebanyak 11 orang (17,5%), responden yang Keluarga dengan lansia diharapkan dapat
mendapat dukungan keluarga kurang baik memberikan dukungan yang lebih kepada
memiliki ketergantungan ringan sebanyak 13 lansia dalam melakukan ADLnya.
orang (20,6%) dan responden yang mandiri
mendapat dukungan keluarga yang baik Pihak Institusi Pendidikan diharapkan
sebanyak 39 orang (61,9%). Hasil uji statistik dapat melakukan pengabdian kepada
didapat nilai p = 0,000 berarti p < 0,05 masyarakat dengan memberikan penkes terkait

1
8

pentingnya dukungan keluarga untuk 16. Notoadmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian


meningkatkan kemandirian lansia dalam ADL. Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta; 2012
17. Hidayat. Aziz Alimul. Metode Penelitian
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian Keperawatan dan teknik analisis data. Salemba
ini dengan menambahkan lagi variabel atau Medika: Jakarta; 2013
meneliti variabel yang belum diteliti dalam 18. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu
penelitian ini dan jumlah sampel. Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Aksara;
2007
Daftar Pustaka 19. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
1. Meiner, S. E. Gerontologic Nursing 5th Edition. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2010
USA: Elvesier; 2011 20. Lili Herlinah (dkk). Hubungan Dukungan
2. Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia 2015. Keluarga Dengan Perilaku Lansia Dalamm
Jakarta: BPS; 2016
Pengendalian Hipertensi. FIK Univ.
3. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar
Muhammadiyah Jakarta dan Universitas
(Riskesdas). Jakarta : Bitbang Kemenkes RI;
Indonesia : Jakarta; 2013
2013
21. Hamidah. Hubungan Antara Kemandirian
4. Suhartini, Yulia. Pedoman Pendampingan dan
Dalam Melaksanakan Aktivitas Sehari-Hari
Perawatan Lanjut Usia Di Lingkungan
Keluarga (Home Care). Jakarta: Departeman Dengan Kepuasan Hidup Pada Lanjut Usia
Sosial RI Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Yang Mengalami Stroke. Surabaya: Fakultas
Usia; 2009 Psikologi Erlangga; 2014
5. Sugiarto. Penilaian Keseimbangan Dengan
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari pada Lansia di
Panti Werdha Pelkris Elim Semarang Dengan
Menggunakan Berg Balance Scale dan Index
Barhtel. Semarang: FK Universitas Diponegoro
Semarang; 2008
6. Setiadi. Konsep dan Proses Keperawatan
Keluarga.Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009
7. Hardywinoto. Panduan Gerontologi. Jakarta:
Pustaka Utama; 2007
8. Maryam. R. Siti. Mengenal Usia Lanjut dan
Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika; 2008
9. Martika, A. Hubungan dukungan keluarga
dengan kemampuan aktivitas dasar lansia di
Puskesmas Kedungjati Kabupaten Grobogan.
Universitas Muhammadiyah Semarang; 2012
10. Sugiarto. Penilaian Keseimbangan Dengan
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari pada Lansia di
Panti Werdha Pelkris Elim Semarang Dengan
Menggunakan Berg Balance Scale dan Index
Barhtel. Semarang: FK Universitas Diponegoro
Semarang; 2008
11. Azizah, Lilik Ma’rifatul. Keperawatan Lanjut
Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011
12. Prasetyawati. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Yogyakarta: Nusa Medika; 2011
13. Friedman. Buku ajar keperawatan keluarga :
Riset, Teori dan Praktek. Jakarta: EGC; 2010
14. Purnawan. Dukungan Suami dan Keluarga.
Jakarta: Salemba Medika; 2008
15. Malida. Dyan. Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Kemandirian Lansia Dalam
Melakukan Aktifitas Kehidupan Sehari–hari Di
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota
Jambi. FIK Universitas Jambi; 2011

Anda mungkin juga menyukai