Anda di halaman 1dari 6

990

TINGKAT KEMANDIRIAN LANJUT USIA DALAM MEMENUHI


KEBUTUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DIPUSKESMAS
ANTANG PERUMNAS

*A.Syamsinar Samsi *

Dosen tetap Akaddemi Keperawatan Sandi Karsa


Makassar

ABSTRAK

Populasi lanjut usia di Indonesia meningkat secara bermakna ditandai dengan


meningkatnya usia harapan hidup lanjut usia (lansia). Lansia merupakan kelompok beresiko
tinggi yang mengalami berbagai masalah kesehatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk
mengetahui gambaran tingkat kemandirian lanjut usia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas
sehari-hari di Puskesmas Antang Perumnas.
Lansia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan, umur manusia sebagai
makhluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam, maksimal sekitar 6 (enam) kali masa bayi
sampai dewasa, atau 6 x 20 tahun sampai dengan 120 tahun (Depkes, 2010)
Penelitian dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dan jumlah pupolasi sebanyak
108 populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 sampel. Pengolahan data
dilakukan dengan melihat hasil perhitungan persentase hasil kuesioner yang ditabulasi dengan
menggunakan program SPSS. Bartel Indeks merupakan salah satu cara pengkajian fungsional
lansia yang digunakan untuk mengkaji tentang aktivitas sehari-hari yang meliputi kemandirian
pasien untuk mandi, berpakaian, makan, toileting, berpindah tempat, dan mempertahankan
kontinensia.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 40 responden lansia di Puskesmas Antang
Perumnas yang membahas tentang tingkat kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan
aktivitas seharihari. Dari hasil pengolahan data terlihat bahwa sebagian besar adalah tingkat
mandiri dalam memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari yaitu 37 responden (92.5), semi
mandiri 3 responden (7.5%) dan tingkat kergantungan tidak ada.
Kesimpulan yang dapat peneliti rumuskan tentang gambaran tingkat kemandirian
lanjut usia dalam memenuhi aktivitas kebutuhan sehari-hari adalah: sebagian besar lanjut usia
di Puskesmas Antang Perumnas masih dalam kategori mandiri dalam memenuhi kebutuhan
aktivitas sehari-hari. Adapun saran bagi Puskesmas Antang Perumnas agar dapat
mempertahankan kondisi para lanjut usia untuk hidup mandiri dan dengan memberikan
kegiatan-kegiatan yang memacu keaktifan lansia baik jasmani maupun rohani.

Kata kunci : Tingkat kemandirian lanjut usia


Pendahuluan
Keberhasilan pemerintah dalam Akibatnya jumlah penduduk yang berusia
pembangunan nasional, telah mewujudkan lanjut meningkat dan bertambah cenderung
hasil yang positif dalam berbagai aspek lebih cepat ( Nugroho, 2011).
bidang, meliputi adanya kemajuan ekonomi, Bila dilihat angka statistik pada saat
perbaikan lingkungan hidup, kemajuan Ilmu sekarang masalah lanjut usia belum
Pengetahuan dan Teknologi, terutama menduduki hal yang sangat penting ,tetapi
dibidang medis atau ilmu kedokteran berhasilnya pembangunan selama beberapa
sehingga dapat meningkatkan kualitas pelita ini menunjukkan angka harapan hidup
kesehatan penduduk serta meningkatkan bangsa Indonesia pada masa mendatang
umur harapan hidup manusia akan meningkat terus sehingga pembinaan
lanjut usia ini semakin menonjol peranannya
(Nugroho, 2010). Peningkatan kesehatan
991

adalah juga penting bagi lanjut usia seperti itu, kesejahteraan dan kondisi lansia harus
juga bagi kelompok usia lain. Meski fakta semakin baik kedepannya. Lansia selalu
bahwa 80 % dari orang yang berusia di atas matang dalam mengatasi berbagai
usia 65 tahun mempunyai satu atau lebih problematika hidup. Ia menambahkan,
penyakit kronik dan sekitar 50% dari jumlah lansia di sulawesi selatan diprediksi
populasi tersebut aktivitasnya terbatas. bertambah seiring dengan semakin
Meski kebanyakan lansia menganggap membaiknya kondisi kesehatan masyarakat.
dirinya dalam keadaan sehat, namun empat Berdasarkan data yang diperoleh tahun 2009
dari mereka menderita paling tidak satu data sensus penduduk 2010, jumlah total
penyakit kronis (arthritis, hipertensi, lansia di Sul-Sel adalah 721.353 jiwa
kerusakan pendengaran,penyakit jantung, (9,19% dari jumlah penduduk Sul-Sel.
katarak,deformitas, sinusitis kronik, Menurut BPS Provinsi Sulawesi selatan
diabetes) pada periode kehidupan tahun 2008, jumlah lansia mencapai 448805
selanjutnya kondisi akut akan terjadi dengan dari 7.771.671 penduduk Sulawesi Selatan
frekuensi yang lebih jarang, sementara (Dinas Kesehatan Provinsi SulSel, 2009).
penyakit kronis lebih sering. Kemajuan Sedangkan jumlah penduduk yang tergolong
proses penyakit mengancam kemandirian lansia di kota makassar mencapai 40.508
dan kualitas hidup dengan membebani dari 1.248.436 penduduk Kota Makassar.
kemampuan melakukan perawatan personal Setelah didapatkan data awal dari
dan tugas sehari-hari. Tiga puluh juta Puskesmas Antang Perumnas jumlah lansia
individu lansia yang hidup dalam komunitas yang terdaftar adalah 108 antara lain pra
ditahun 90-an, 4,4 juta diantaranya (14, 5%) lansia (umur 45-59 thn) dengan jumlah 68
mengalami kesulitan dengan paling tidak dan lansia (60 keatas) dengan jumlah 40.
salah satu dari lima aktivitas kehidupan Secara alamiah, proses menjadi tua
sehari-hari seperti makan, mandi, mengakibatkan kemunduran kemampuan
berpakaian, mobilitas dan toileting. fisik dan mental. Secara umum, lebih
Kesejahteraan individu lansia tergantung banyak gangguan organ tubuh dikeluhkan
pada faktor fisik, mental, sosial dan oleh para lanjut usia, lebih banyak pula yang
lingkungan dalam kemampuan individu menderita penyakit kronis. Dengan
untuk berfungsi secara mandiri meskipun demikian, fokus atau pendekatan utama
menderita penyakit kronis. Dengan pelayanan atau upaya kesehatan bagi lanjut
bertambahnya usia kecacatan akibat usia perlu mengakomodir dan dikaitkan
penyakit kronis tersebut membuat lanjut usia dengan proses degeneratif yang dialami
membutuhkan bantuan untuk menjalankan penduduk lanjut usia.
aktivitas kehidupan sehari-harinya baik Pengaruh proses menua dapat
dimulai dari ketergantungan ringan hingga menimbulkan berbagai masalah baik secara
ketergantungan total (Brunner and Suddart, fisik-biologik, mental maupun sosial
2009 ). ekonomis. Dengan semakin lanjut usia
Hasil sensus penduduk tahun 2010 seseorang, mereka akan mengalami
menunjukkan bahwa Indonesia termasuk 5 kemunduran terutama dibidang kemampuan
besar negara dengan jumlah penduduk lanjut fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan
usia terbanyak di dunia yakni mencapai 18,1 pada peranan-perananya. Hal ini
juta jiwa pada tahun 2010 atau 9,6% dari mengakibatkan pula timbulnya gangguan
jumlah penduduk (Jakarta, 26 Maret). didalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya
Karena itu, kementrian kesehatan akan sehingga dapat meningkatkan
menambah jumlah puskesmas yang santun ketergantungan yang memerlukan bantuan
bagi lanjut usia karena bertambahnya jumlah orang lain ( Nugroho, 2011 ).
penduduk lansia akibat meningkatnya umur Lanjut usia dibagi dalam dua kelompok
harapan hidup menyebabkan pelayanan yaitu lanjut usia yang aktif dan lanjut usia
kesehatan yang ramah bagi kelompok yang telah mengalami pasif. Untuk usia
tersebut semakin dibutuhkan. lanjut yang masih aktif, asuhan keperawatan
Gubernur Sulawesi Selatan, DR. H. dapat berupa dukungan tentang personal
Syahrul Yasin Limpo, SH.,M.H.,M.Si hygiene : kebersihan gigi dan mulut atau
mengatakan, masalah lansia adalah pembersihan gigi palsu, kebersihan diri
merupakan tanggung jawab bangsa. Karena termasuk kepala, rambut, badan, kuku, mata
992

serta telinga, kebersihan lingkungan seperti B. Tingkat kemandirian lanjut usia


tempat tidur dan ruangan tempat tinggal. dalam memenuhi kebutuhan akivitas
Sedangkan untuk lanjut usia pasif yang sehari-hari
tergantung pada orang lain hal yang perlu 1. Tingkat Kemandirian
diperhatikan dalam memberikan asuhan Mandiri adalah kebebasan untuk
keperawatan pada dasarnya sama seperti bertindak, tidak tergantung pada
pada lanjut usia aktif dengan bantuan penuh orang lain,tidak terpengaruh pada
oleh keluarga atau petugas, khususnya bagi orang lain dan bebas mengatur diri
yang lumpuh perlu dicegah agar tidak sendiri atau aktivitas seseorang baik
terjadi dekubitus/lecet ( Nugroho, 2010 ). individu maupun kelompok dari
Salah satu cara yang dilakukan untuk berbagai kesehatan atau penyakit (
melihat kemampuan lanjut usia untuk Nurul, 2013 ).
beraktivitas dalam kehidupan sehari ± hari Mandiri juga dikatakan merawat
dan untuk melihat tingkat ketergantungan diri sendiri dan dapat melakukan
lanjut usia yang merupakan salah satu aktivitas sehari-hari tanpa bantuan
pengkajian fungsional adalah index barthel. orang lain. Aktivitas kehidupan
Index barthel menilai aktivitas kehidupan sehari-hari adalah pekerjaan rutin
sehari ± hari yang dijalankan lansia meliputi sehari-hari seperti halnya
kemampuan mandiri lansia untuk mandi, makan/minum, mandi, berjalan,
berpakaian, toileting, berpindah tempat, tidur, duduk, BAB/BAK, dan
mempertahankan kontinensia dan makan. bergerak. ( Nurul, 2013 ).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti 1. Aktivitas Kehidupan Sehari ± hari
tertarik untuk meneliti Bagaimanakah Lanjut Usia ( activity theory )
Gambaran Tingkat Kemandirian Lanjut Usia Menurut Nugroho ( 2012 )
Dalam Memenuhi Kebutuhan Aktivitas a. Ketentuan akan meningkatnya pada
Sehari-hari Di Puskesmas Antang Perumnas penurunan jumlah kegiatan secara
langsung, teori ini menyatakan
A. Konsep Lanjut Usia bahwa pada lanjut usia yang sukses
1. Pengertian adalah mereka yang aktif dan ikut
a. Usia lanjut merupakan proses banyak dalam kegiatan sosial
alamiah yang tidak dapat b. Ukuran optimum ( pola hidup )
dihindarkan yang bisa dilanjutkan pada cara dari lanjut
disebabkan karena faktor usia
seperti: faktor biologis (Depkes c. Mempertahankan hubungan antara
RI, 2009). sistem sosial dan individu agar
b. Lansia adalah seseorang yang tetap stabil dari usia pertengahan ke
telah berusia enam puluh tahun lanjut usia
atau lebih yang mendapat 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hambatan untuk melaksanakan aktivitas ( Priharjo, 2010 )
fungsi sosialnya (Departemen a. Tingkat energi pada individu
Sosial RI, 2011). Terkadang seseorang membatasi
c. Lansia adalah suatu proses aktivitas tanpa mengetahui
alami yang tidak dapat penyebabnya. Selain itu tingkat
dihindarkan, umur manusia usia juga berpengaruh terhadap
sebagai makhluk hidup terbatas aktivitas, missalnya orang pada
oleh suatu peraturan alam, usia pertengahan cenderung
maksimal sekitar 6 (enam) kali mengalami penurunan aktivitas
masa bayi sampai dewasa, atau yang berlanjut sampai usia tua.
6 x 20 tahun sampai dengan b. Kondisi dari penyakit-penyakit
120 tahun (Depkes, 2010). tertentu
Penyakit-penyakit tertentu atau
cidera berpengaruh terhadap
mobilitas dan aktivitas misalnya
pada penderita osteoporosis,
993

remautik atau atritis reumatoid tidur perlu sekali diperhatikan.


dan penyakit lainya. Namun perlu diingat dan disadari
c. Faktor budaya bahwa kondisi fisik untuk usia
Beberapa faktor budaya juga lanjut yang masih aktif cukup
mempunyai pengaruh terhadap diberikan pengarahan cara
aktivitas, misalnya wanita dijawa membersihkan tempat tidur.
berpenampilan halus dan merasa 4. Kerangka Konsep
tabu bila mengerjakan aktivitas Menurut Notoatmojo ( 2012 ) kerangka
berat, dan para pria cenderung konsep penelitian adalah suatu
melakukan aktivitas lebih berat. hubungan atau kaitan antara konsep
d. Kebiasaan seseorang satu terhadap konsep yang lain dari
Seseorang yang sering masalah yang ingin diteliti. Sedangkan
melakukan aktivitas/tindakan konsep adalah suatu abstraksi yang
akan mengembangkan dibentuk dengan menggeneralisasikan
keterampilan aktivitas lebih cepat suatu pengertian.
dibandingkan dengan yang tidak Pada penelitian ini hanya dua variabel
senang beraktivitas. yang akan diteliti yaitu gambaran
3. Perawatan sehari - hari yang dilakukan karakteristik dengan tingkat
pada lanjut usia kemandirian lanjut usia dengan
Menurut Nugroho (2010), menggunakan format pengkajian fisik
perawatan yang harus diberikan kepada pasien gerontik, yang mana akan
klien lanjut usia terutama yang menggunakan indeks bartel sebagai
berhubungan dengan kebersihan alat ukur.
perorangan ( personal hygiene ).
a. Kebersihan mulut dan gigi Metode Penelitian
Kebersihan mulut dan gigi harus tetap Dalam penelitian ini penulis menggunakan
dijaga dengan menyikat gigi dan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian
kumur-kumur secara teratur, meskipun yang menggambarkan / memaparkan keadaan
sudah ompong. Bagi yang masih aktif pada saat ini (Alimul, 2012), yaitu Gambaran
dan masih mempunyai gigi agak Tingkat Kemandirian Lanjut Usia Dalam
lengkap dapat menyikat giginya sendiri Memenuhi Kebutuhan Aktivitas Sehari-Hari Di
sekurang-kurangnya dua kali dalam Puskesmas Antang Perumnas.
sehari, pagi bangun tidur dan malam
sebelum tidur.
b. Kebersihan badan Hasil Penelitian
Kebersihan badan mencerminkan Pada bab ini peneliti akan membahas
kesadaran seseorang akan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 40
pentingnya arti kebersihan. responden lansia di Puskesmas Antang
Kebersihan badan dan kerapihan Perumnas yang membahas tentang tingkat
dalam berpakaian pada lanjut usia kemandirian lansia dalam memenuhi
perlu tetap diperhatikan agar kebutuhan aktivitas seharihari.
penampilan mereka tetap segar. Dari hasil pengolahan data terlihat
Usaha membersihkan badan dapat bahwa sebagian besar adalah tingkat mandiri
dilakukan dengan cara mandi tiap dalam memenuhi kebutuhan aktivitas
hari secara teratur, paling sedikit sehari-hari yaitu 37 responden (92.5), semi
dua kali sehari, tujuanya adalah mandiri 3 responden (7.5%) dan tingkat
menghilangkan bau badan dan kergantungan tidak ada.
kotoran, merangsang peredaran Dapat dikatakan mandiri karena lansia
darah dan memberikan kesegaran sebagian besar masih mampu melakukan
pada tubuh. aktivitas sehari-harinya, karena masih
c. Kebersihan tempat tidur dan posisi memiliki kesehatan yang cukup dan
Tempat tidur yang bersih dapat kemampuan untuk bergerak dan berpindah
memberikan kenikmatan atau tempat baik dalam memenuhi kebutuhan
perasaan nyaman pada waktu tidur. seperti personal hygiene, makan, minum,
Oleh karena itu, kebersihan tempat dan tidak memerlukan bantuan. Sedangkan
994

dikatakan semi mandiri karena sebagian sehingga dapat meningkatakan


lansia dalam memenuhi aktivitas sehari-hari ketergantungan yang memerlukan bantuan
membutuhkan bantuan seperti mobilisasi, orang lain (Nugroho, 2012 ).
naik tangga, dan saat berjalan harus ditopang Dari tiga lanjut usia dengan tingkat
dengan satu orang. kemandirian semi mandiri adalah masing-
Menurut J. Gallo (2010), seseorang masing satu lansia semi mandiri dalam
yang tergantung dalam satu jenis aktivitas mobilisasi, dua lansia dalam menyiapkan
tunggalnya mungkin akan memerlukan makanan.
bantuan pada waktu aktivitas sehari-harinya Keadaan ini merupakan kemunduran
seperti saat mandi.Tiga skala terikat kondisi fisik akibat proses menua dan hal ini
aktivitas kehidupan sehari-hari ( AKS ) yang juga dapat mempengaruhi ketahanan tubuh
ada yaitu mandiri, semi mandiri, dan terhadap gangguan atau serangan infeksi
ketergantungan. dari luar. Pada kondisi ini pendekatan
Faktor mendasar yang mempengaruhi perawatan lanjut usia perlu dilakukan.
aktivitas seseorang yaitu tingkat energi pada Perawatan yang memperhatikan kesehatan
individu, kondisi dari penyakit-penyakit objektif, kebutuhan, kejadian-kejadian yang
tertentu, faktor budaya dan kebiasaan dialami oleh lanjut usia semasa hidupnya,
seseorang. Individu yang sering melakukan perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat
aktivitas tindakan akan mengembangkan kesehatan yang masih bisa dicapai dan
keterampilan aktivitas lebih cepat dibanding dikembangkan dan penyakit yang dapat
dengan yang tidak senang beraktivitas dicegah atau ditekan progresivitasnya.
(Priharjo, 2011). Sedangkan teory activity ( Perawatan fisik secara umum bagi lanjut
Nugroho), menyatakan bahwa lanjut usia usia adalah perawatan fisik pada lanjut usia
yang sukses adalah mereka yang masih aktif yang masih aktif dan lanjut usia yang pasif.
dalam melakukan aktivitas dan ikut banyak Untuk lanjut usia yang masih aktif dapat
dalam kegiatan sosial. Seseorang dianggap diberikan bimbingan mengenai kebersihan
dapat berhasil menjalani proses penuaan jika mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan,
dapat terhindar dari berbagai penyakit, organ kebersihan rambut dan kuku, kebersihan
tubuhnya tetap berfungsi baik, serta tempat tidur, serta posisi tidurnya, hal
kemampuan berpikirnya (kognitif) masih makanan, cara memakan obat, dan cara
tajam. Para lanjut usia yang berhasil pindah dari tempat tidur ke kursi atau
mempertahankan fungsi gerak dan sebaliknya. Lanjut usia yang pasif atau
berpikirnya dianggap berhasil menghadapi tergantung semua aktivitas sehari-hari
penuaan (successful aging) sehingga tetap dilakukan dengan bantuan, namun pada
dapat bekerja aktif terutama di sektor dasarnya perawatan lanjut usia yang pasif
informal ( DepKes, 2011 ). sama dengan perawatan pada lanjut usia
Pada lansia dengan tingkat yang aktif. Adapun komponen pendekatan
kemandirian semi mandiri dan fisik yang lebih mendasar adalah
ketergantungan adalah wajar karena adanya memperhatikan dan membantu lanjut usia
perubahan-perubahan fisik seperti lebih untuk bernafas dengan lancar, makan
sedikitnya jumlah sel, kurangnya sensitif, (termasuk memilih dan menentukan
terhadap sentuhan, gangguan pendengaran, makanan), minum, melakukan eliminasi,
menurunya lapang pandang, serta fungsi- tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan,
fungsi tubuh lain yang mengalami duduk, merubah posisi tidur, beristirahat,
perubahan dan penurunan,. Secara individu kebersihan tubuh, memakai dan menukar
pengaruh proses menua dapat menimbulkan pakaian, mempertahankan suhu tubuh,
berbagai masalah baik secara fisiologik- melindungi kulit dan kecelakaan. Toleransi
biologik, mental maupun sosial ekonomis. terhadap kekurangan O2 sangat menurun
Dengan semakin lanjut usia seseorang pada lanjut usia, untuk itu kekurangan O2
mereka akan mengalami kemunduran yang mendadak harus dicegah dengan posisi
terutama di bidang kemampuan fisik yang bersandar pada beberapa bantal, jangan
dapat mengakibatkan penurunan pada makan terlalu banyak dan jangan melakukan
peranan-peranan sosialnya, hal ini gerak badan yang berlebihan (Nugroho,
mengakibatkan pula timbulnya gangguan 2010).
dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya,
995

Seorang perawat/ petugas dapat Kesimpulan


memotivasi para lanjut usia agar mau dan Berdasarkan hasil penelitian terhadap
menerima makanan yang disajikan. 40 responden di Pusksmas Antang
Kurangnya kemampuan mengunyah, sering Perumnas, maka kesimpulan yang dapat
dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. peneliti rumuskan tentang gambaran tingkat
Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan kemandirian lanjut usia dalam memenuhi
menghidangkan makanan agak lunak atau aktivitas kebutuhan sehari-hari adalah:
memakai gigi palsu. Waktu makan yang sebagian besar lanjut usia di Puskesmas
teratur, menu bervariasi dan bergizi, Antang Perumnas masih dalam kategori
makanan yang serasi serta suasana yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan
menyenangkan dapat menambah selera aktivitas sehari-hari.
makan, bila ada penyakit tertentu petugas
harus mengatur makanan mereka sesuai
dengan diet yang dianjurkan (Nugroho,
2010). DAFTAR PUSTAKA
Kebersihan perorangan sangat penting
dalam usaha mencegah timbulmya Alimul, Aziz 2009. Riset keperawatan dan
peradangan, mengingat sumber infeksi bisa teknis penulisan ilmiah. Salemba
saja timbul bila kebersihan kurang Medika. Jakarta
mendapat perhatian apalagi pada lanjut usia Arikunto, 2010 Pengertian Tabulasi
yang tergantung pada orang lain. Oleh Brunner and Suddart, 2009 Keperawatan
karena itu, kebersihan badan, tempat tidur, Medikal Bedah. EGC. Jakarta
kebersihan rambut, kuku dan mulut atau gigi Depkes, 2009. Pembinaan Kesehatan Usia
perlu diperhatikan sehingga tidak akan Lanjut. (online) diakses dari
mempengaruhi kesehatan lansia. Petugas http://www.freeweb.com
perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan, Departemen sosial RI 2011 Pengertian lanjut
hal ini harus dilakukan kepada lanjut usia usia
yang diduga menderita penyakit tertentu Gallo, J 2010 Aktivitas Kehidupan Sehari-
atau secara berkala bila memperlihatkan hari (AKS)
kelainan, misalnya batuk-batuk dan pilek. Notoadmodjo, soekidjo. 2012. Metode
Petugas harus memberikan penjelasan dan Penelitian Kesehatan. Rhineka cipta,
penyuluhan kesehatan, jika ada keluhan jakarta
harus dicari penyebabnya, kemudian Nugroho, wahyudi, 2011. Perawatan Lanjut
mengkomunikasikan dengan mereka tentang Usia. EGC. Jakarta
pemecahanya. Petugas harus mnedekatkan Nugroho, wahyudi, 2009. Perawatan Lanjut
diri dengan para lanjut usia membimbing Usia. EGC. Jakarta
dengan sabar dan ramah, sambil bertanya Nurul, 2013 Hidup Sehat Dengan Anline.
apa keluhan yang dirasakan, bagaimana (online) diakses dari
tentang makan, mandi, apakah sudah minum http://www.freeweb.com
obat, apakah sudah melaksananakan ibadah Prihardjo, robert 2010. Pemenuhan aktivitas
dan semua tentang perkembangan yang istirahat pasien. EGC. Jakarta
ditunjukkan oleh lansia. Dengan sentuhan ( Suparmanto 2009. Lanjut Usia Yang
misalnya genggaman tangan ) terkadang Produktif. (online) diakses dari
sangat berarti buat mereka. Untuk http://id.wikipedia .org/wiki
meningkatkan dan mempertahankan kondisi 2012 the british geriatrics society. (online)
lansia yang semakin bertambah usia akan http://www.dieak.or.id
mengalami kemunduran disegala hal maka 2011 Kepadatan Jumlah Penduduk. Badan
perlu diperhatikan fokus asuhan Pusat Statistik. Bengkulu
keperawatan lanjut usia adalah peningkatan
kesehatan (healt promotion), pencegahan
penyakit (preventif), mengoptimalkan fungsi
mental, dan mengatasi gangguan kesehatan
yang umum lainya (Nugroho, 2010).

Anda mungkin juga menyukai