OLEH :
MAHASISWA B18 GELOMBANG 1
KEPERAWATANKESEHATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
Elemen Deskripsi
Perumahan, Bangunan :
Lingkungan Daerah Sebagian besar remaja di RT 4, 5,
6 tinggal satu rumah bersama
orang tua dengan tipe bangunan
permanen.
Arsitektur :
RW II
Bentuk rumah di wilayah RW II
khususnya di RT 4, 5, 6 hampir
sama antara satu rumah dengan
yang lain. Hampir semua lantainya
terbuat dari tegel, rata-rata di
setiap rumah terdapat jendela
namun pemanfaatannya kurang.
Sebagian besar pencahayaan
kurang terang, dan jarak antar
rumah saling berdekatan serta
beberapa ada yang menjadi satu.
Sebagian besar rumah warga juga
berdinding tembok hanya beberapa
yang masih berdinding triplek
Halaman :
RW II:
Sebagian besar rumah penduduk di
wilayah RW II (RT 4, 5, 6)
memiliki halaman rumah yang
sempit. Hampir mayoritas warga
juga memiliki pekarangan dan
dimanfaatkan oleh warga untuk
dijadikan taman dengan macam-
macam tanaman hingga tanaman
obat keluarga.
Lingkungan Terbuka Luas :
RW II
RW II memiliki lahan kosong (di
depan balai RW II dan halaman
masjid) yang dimanfaatkan oleh
sebagian warga untuk tempat
parkir mobil dan tempat bermain
anak-anak.
RW II juga memiliki lapangan (di
depan RT 2 sampai RT 4) yang
dijadikan tempat olah raga oleh
warga setempat.
Batas Wilayah Batas Daerah :
RW II:
Utara : Jalan Medokan Semampir
1
Timur : RW 3
Selatan : RW 8
Barat : RW 5
Tingkat Sosial Tingkat Sosial :
Ekonomi RW II:
Masyarakat di RW II mempunyai
hubungan sosial yang baik antar-
tetangga, kegiatan warga dapat
berjalan. Masing-masing RT
memiliki jadwal pengajian yang
telah ditentukan oleh masing-
masing RT setiap minggunya.
Remaja RW II memiliki hubungan
yang baik antara yang satu dengan
yang lainya. Ketika warga
memiliki kegiatan, lansia di RW II
aktif ikut terlibat, namun kurang
pemahaman tentang masalah
kesehatan lansia.
Tingkat Ekonomi :
RW II:
Tingkat sosial ekonomi warga RW
II sebagian besar tingkat ekonomi
menengah dengan pekerjaan
swasta (supir, karyawan, pegawai
lepas, buruh).
Sebagian besar lansia di RW II
memiliki tingkat ekonomi
menengah kebawah karena
sebagian besar sudah tidak
bekerja.
Kebiasaan Lansia di RW II pada pagi hari
beraktivitas di rumah sebagai ibu
rumah tangga. Waktu siang dan
sore kebanyakan lansia tidak ada
kegiatan yang rutin. Sebagian
lansia di RW II ada yang aktif
dalam perkumpulan lansia, seperti
pengajian dan arisan yang
diadakan di setiap RT. Kegiatan
lain yang rutin dilakukan adalah
mengikuti senam lansia.
Transportasi Sebagian besar lansia di RT 4, 5, 6
tidak memiliki kendaraan pribadi
(sepeda, sepeda motor), lansia
lebih sering memanfaatkan
angkutan umum untuk berpergian,
ataupun jalan kaki.
Kondisi jalan di RW II sebagian
besar berpaving
Fasilitas Umum Kesehatan :
Terdapat dokter praktik umum,
Puskesmas Pembantu, dan Bidan
Praktik
Sekolah :
Di wilayah RW II terdapat 1
PAUD dan 2 TK. Tidak ada SD,
SMP dan SMA.
Agama :
Di wilayah RW II terdapat 1
masjid
Ekonomi :
Terdapat home industry
pembuatan kue, pembuatan
tempe,usaha laundry, salon, toko
sembako, warung sayur
Agen-agen :
Air isi ulang
Fasilitas Olah Raga :
Terdapat lapangan voli yang
digunakan warga untuk latihan
tiap sore hari atau hari libur
Balai RW :
Terdapat balai RW II yang di
fungsikan untuk kegiatan
Posyandu Balita, PAUD dan
kegiatan warga
Lain-lain :
Poskamling
RW II juga sudah menerapkan
lokasi-lokasi yang wajib bebas
asap rokok seperti masjid, balai,
lingkungan anak kecil, dan lain-
lain.
RW II juga memiliki fasilitas Wifi
untuk mendukung kegiatan warga,
namun saat pengkajian fasilitas
wifi sedang mengalami gangguan
dan dalam proses perbaikan.
Suku Bangsa Sebagian besar warga RW II
adalah dari suku Jawa
Agama Sebagian besar warga RW II
beragama Islam. Melakukan
kegiatan keagamaan berpusat di
masjid Al-Itihad.
Health Morbidity RW II
Penyakit yang paling banyak
diderita lansia yaitu27 lansia
menderita hipertensi, 9 lansia
menderita diabetes mellitus (DM),
lansia menderita nyeri sendi
(artirtis) 5orang, lansia menderita
asma 1 orang, lansia menderita
stroke 1 orang, dan 1 lansia
menderita penyakit jantung.
Media Ada beberapa lansia yang
memiliki ponsel sebagai alat
komunikasi keluarga, selain itu
lansia lebih sering menonton
televise untuk mendapatkan
informasi dari dunia luar
3.2.1 Data Khusus
Jumlah Lansia di
Rt 04, Rt 05, Rt 06
15 %
Bukan lansia
Lansia
85 %
Usia Lansia di
RT 04, RT 05, RT 06
23%
77%
60 - 75 tahun 75 - 90 tahun
Gambar 3.2.2 Data usia lansia di RT 4, 5, 6 RW II Kelurahan Medokan
Semampir Kecamatan Sukolilo Surabaya pada tanggal 10-
12 Oktober 2017
11%
89%
Ya
32% Tidak
68%
6%
94%
5. Apakah jumlah lansia yang rutin Nama penjawab : Ibu Rini Widayanti
mengikuti kegiatan posyandu Lansia yang mengikuti posyandu lansia yang
lansia di RW II paling banyak paling banyak adalah perempuan, hal ini
perempuan? Mengapa? dikarenakan lansia laki-laki tidak mau hadir
dengan alasan malu karena banyak lansia
perempuan, selain itu malas untuk mengikuti
kegiatan senam di posyandu lansia.
6. Apa saja kegiatan posyandu Nama penjawab : Ibu Repiah
lansia di RW II? Kegiatan yang dilakukan pada hari sabtu
adalah senam dan pada hari rabu dengan
pemberian makanan sehat dan sosialisasi
kesehatan.
7. Bagaimanakah pelaksanaan Nama penjawab : Ibu Khasanah
kegiatan senam lansia di RW II? Pelaksanaan kegiatan senam lansia dilakukan
(keaktifan/keterlibatan lansia) rutin sesuai jadwal 4 kali dalam 1 bulan pada
hari Sabtu, namun yang mengikuti senam
banyak lansia perempuan, lansia laki-laki
tidak ikut karena malu.
8. Apa saja masalah kesehatan yang Nama penjawab : Ibu Zulaikah
terjadi pada lansia di RW II? Masalah kesehatan yang terbanyak pada
lansia di RW II adalah hipertensi, diabetes
mellitus dan nyeri sendi atau reumatik
Keterangan Pembobotan:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
Keterangan
No Diagnosa
Jumlah Keterangan
. Keperawatan
A B C D E F G H I J K L
2. Defisiensi 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 39 Keterangan kriteria :
kesehatan A. Sesuai dengan peran perawat
komunitas komunitas
(00215) lansia di B. Jumlah yang beresiko
RW II C. Besarnya resiko
Kelurahan D. Potensi pendidikan kesehatan
Medokan E. Interest untuk komunitas
Semampir. F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan program pemerintah
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya Dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya SDM
Keterangan Pembobotan:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
Diagnosa Kriteria
No. Tujuan Sasaran Intervensi PJ Waktu Tempat Metode Media
Keperawatan Hasil
Berikut ini implementasi asuhan keperawatan komunitas yang telah kami lakukan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara
mahasiswa praktik profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Periode I dan pemilik tempat usaha sehingga didapat kan
hasil sebagai berikut:
Posyandu Mahasiswa Lansia Sabtu 21 Posyandu lansia dan Lansia yang Acara tetap
Lansia dan praktik profesi Oktober pemeriksaan hadir berjalan sesuai
Pemeriksaan Ners Fakultas 2017 kesehatan pada mengikuti rencana dan
kesehatan. Keperawatan tanggal 21 Oktober posyandu lansia yang
Universitas 2017 telah lansia hanya hadir antusias
Airlangga dilaksanakan dengan 50,5% dari mengikuti
Periode I sistem 5 jumlah total 80 kegiatan
meja. Pada meja 1 orang. pemeriksaan
lansia tekanan darah,
melakukan BB, TB dan
pendaftaran dan pemeriksaan
meja 2 dilakukan gula darah.
penimbangan
berat badan,
pengukuran tinggi
badan, tekanan
darah, kadar gula
darah. Pada
meja 3 dilakukan
pengisian Kartu
Kegiatan
Lansia sesuai
dengan hasil
pemeriksaan yang
telah
dilakukan di meja 2.
Selanjutnya pada
meja 4
dilakukan
penyuluhan sesuai
hasil yang tercantum
dalam
Kartu Kegiatan
Lansia. Pada
meja 5 tidak
dilakukan
pelayanan medis,
karena lansia
dengan hasil
pemeriksaan yang
tidak normal seperti
hipertensi dan
hiperglikemia
langsung diberikan
kartu rujukan ke
Puskesmas
Pembantu Keputih
untuk
mendapatkan
pengobatan sesuai
dengan kondisinya.
2. Ketidakefektifan Pendidikan Mahasiswa Lansia Sabtu 21 Kegiatan penyuluhan Lansia yang Acara tetap
manajemen kesehatan praktik profesi Oktober hipertensi dimulai hadir berjalan sesuai
kesehatan tentang Ners Fakultas 2017 pukul 09.00 setelah mengikuti dengan
(00078) lansia di hipertensi Keperawatan kegiatan senam posyandu rencana yang
RW 02 Kel. Universitas lansia. Penyuluhan lansia hanya disusun dalam
Medokan Airlangga hipertensi dilakukan 50,5% dari pre planning.
Semampir Periode I dengan metode jumlah total 80
ceramah. orang.
Penyuluhan diikuti
oleh 45 lansia.
Lansia mengikuti
kegiatan dengan
antusias dan
mengikuti kegiatan
penyuluhan HT
sampai selesai
Demonstrasi Mahasiswa Lansia Rabu 25 Senam relaksasi otot Lansia yang Acara tetap
tentang praktik profesi Oktober progresif. mengikuti berjalan sesuai
teknik Ners Fakultas 2017 di RW 02 disambut kegiatan senam rencana dan
relaksasi otot Keperawatan dengan baik oleh relaksasi otot lansia antusias
progresif. Universitas warga lansia progresif mengikuti
Airlangga dan dihadiri 24 masih banyak kegiatan
Periode I lansia yang yang belum relaksasi otot
dipimpin oleh 2 hafal progresif.
mahasiswa dan 1 urutannya
orang dari pihak sehingga perlu
puskesmas. pendampingan
lebih intensif
dalam
pelaksanaan
relaksasi otot
progresif.
Pendidikan Mahasiswa Lansia Sabtu 4 Kegiatan Pelaksanaan Acara tetap
kesehatan praktik profesi November penyuluhan diet 3J kegiatan berjalan sesuai
tentang diet Ners Fakultas 2017 penderita DM penyuluhan rencana dan
3J penderita Keperawatan dilakukan setelah diet 3J lansia
DM. Universitas kegiatan senam kaki penderita DM mengikuti
Airlangga diabetes. Kegiatan kurang kegiatan
Periode I penyuluhan diet 3J kondusif penyuluhan
penderita DM diikuti karena sampai selesai.
oleh 27 orang. dilakukan
setelah
kegiatan senam
lansia dan
senam kaki
diabetes
sehingga lansia
sudah mulai
lelah dan
kurang fokus
dalam
mengikuti
penyuluhan.
Demons trasi Mahasiswa Lansia Sabtu 4 Kegiatan senam kaki Terdapat lansia Acara tetap
tentang praktik profesi November diabetes dilakukan yang tidak berjalan sesuai
senam kaki Ners Fakultas 2017 setelah pemeriksaan dapat rencana dan
diabetes. Keperawatan tekanan darah dan mengikuti lansia antusias
Universitas pelaksanaan senam langkah senam mengikuti
Airlangga lansia. Kegiatan kaki diabetes kegiatan senam
Periode I senam kaki diabetes yang bagian kaki diabetes.
diikuti oleh 27 orang menggunakan
lansia. koran sehingga
lansia kurang
bersemangat
melakukan dan
meminta
bantuan
fasilitator.
BAB 7
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
POKJAKES LANSIA RW II KELURAHAN MEDOKAN SEMAMPIR KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA
Dalam kegiatan praktek profesi keperawatan komunitas dan keluarga ini sesuai hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan
maka hal-hal yang dapat kami evaluasi adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan
Pencapaian NOC Evaluasi (SOAP)
Komunitas
Defisiensi kesehatan 1. Lansia aktif dan antusias mengikuti berkebun Subjektif:
komunitas (00215) lansia di 2. Lansia aktif mengikuti posyandu lansia 1. Lansia mengatakan senang ada kegiatan
RW II Kelurahan Medokan 3. Lansia mengetahui kadar gula darah, tekanan darah, baru dan berbeda dari biasanya
Semampir. berat badan dan tinggi badan 2. Lansia mengatakan senang jika ada
pemeriksaan kesehatan seperti cek kadar
gula darah, tekanan darah, berat badan dan
tinggi badan
3. Lansia mengatakan bisa mengetahui
keadaan kesehatannya, sehingga bisa
mengetahui apa yang harus dilakukan
selanjtkan mengenai kesehatan.
Objektif:
1. Lansia melakukan pemeriksaan kesehatan
2. Lansia yang hadir dalam kegiatan lebih
3. Lansia yang hadir 50,5%
Analisis
Defisiensi kesehatan komunitas (00215)
lansia di RW II Kelurahan Medokan
Semampir
Perencanaan
1. Senam lansia diadakan rutin setiap hari
Sabtu
2. Pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan
sebelum dan sesudah senam
3. Pelatihan kader dalam melakukan poyandu
lansia dengan sistem 5 meja
4. Pelatihan kader dalam melakukan
pengukuran tekanan darah dan pengisian
KMS lansia
Ketidakefektifan manajemen 1. Lansia aktif melakukan senam kaki diabetes mellitus Subjektif :
kesehatan (00078) lansia di 2. Lansia aktif melakukan relaksasi otot progresif 1. Lansia mengatakan senang ada penyuluhan
RW 02 Kel. Medokan 3. Lansia mengetahui tentang penyakit hipertensi dan diet tentang penyakit darah tinggi
Semampir diabetes mellitus 2. Lansia mengatakan senang diajarisenam
kaki diabetes
3. Lansia mengatakan senang diajari cara
melakukan relaksasi otot progresif
4. Lansia mengatakan merasa enak dan rileks
setelah melakukan relaksasi otot progresif
Objektif
1. Lansia yang hadir dalam kegiatan dari
33,7%
2. Lansia antusias dalam mengikuti kegiatan
relaksasi otot progresif, senam kaki diabetes
mellitus, dan penyuluhan penyakit
hipertensi dan diet diabetes mellitus
Analisis
Ketidakefektifan manajemen kesehatan
(00078) lansia di RW 02 Kel. Medokan
Semampir
Perencanaan
1. Menyarankan agar kader lansia rutin
mengadakan penyuluhan kesehatan kepada
lansia
2. Menyarankan agar kader lansia memberikan
latihan relaksasi otot progresif dan senam
kaki diabetes mellitus secara bergantian
setiap minggu
BAB 8
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Kegiatan praktik profesi keperawatan komunitas yang dilakukan di RW 2
Kelurahan Medokan Semampir merupakan salah satu bentuk aplikasi keperawatan
keluarga dan komunitas. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi kelompok kerja
kesehatan lingkungan, lansia, anak usia sekolah, kesehatan ibu dan anak serta
remaja. Pada kelompok kerja lansia, kegiatan yang telah dilakukan meliputi
pemeriksaan ( skrining ) gula darah, penyuluhan tentang penyakit diabetes
melitus, penyuluha tentang hipertensi, kegiatan berkebun, pembuatan hiasan dari
manik-manik, senam kaki diabet serta senam relaksasi otot (PMR).
Selama melaksanakan kegiatan profesi keperawatan komunitas, program
kerja lansia mendapat respon serta dukungan yang sangat baik dari seluruh warga
terutama ketua RW 2 serta para kader lansia yang ada di wilayah RW 2. Hal ini
terbukti dengan antusiasme ibu-ibu lansia dalam mengikuti setiap kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa. Namun beberapa lansia masih belum dapat melakukan
senam kaki diabet serta PMR, sehingga perlu dilakukan pelatihan secara terus
menerus sehingga lansia dapat merasakan manfaat dari kegiatan senam tersebut.
8.2 Saran
Setelah melaksanakan seluruh program kegiatan lansia, ada beberapa saran
yang kami sampaikan antara lain :
1. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah
bekal tentang konsep keperawatan komunitas, sehingga kinerja dalam
melaksanakan praktik profesi keperawatan komunitas dapat lebih optimal.
2. Setiap kegiatan posyandu lansia sebaiknya juga dilakukan pemeriksaan
berat badan, tinggi badan serta tekanan darah, sehingga dapat dilakukan
monitoring serta evaluasi terhadap lansia yang memiliki risiko tinggi
hipertensi.
3. Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan diabet perlu
ditingkatkan dan dilakukan secara rutin untuk menambah pengetahuan
lansia tentang penyakit tersebut sebagai bentuk upaya preventif dan
promotif kesehatan masyarakat.
4. Kerjasama dengan puskesmas dan kelurahan perlu ditingkatkan, terutama
bagi lansia yang memiliki risiko tinggi menderita penyakit metabolik dan
degeneratif yang tidak mampu menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan.
5. Peran dan fungsi puskesmas pembantu yang berada di wilayah RW 2 perlu
dioptimalkan untuk melayani warga terutama lansia risiko tinggi masalah
kesehatan yang tidak mampu menjangkau puskesmas induk.
DAFTAR PUSTAKA