Edukasi
Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
jika perlu
Manajemen ventilasi
mekanik
I.01013 Hal 231
Obesrvasi
1. Monitor efek
ventilator terhadap
status oksigenasi
(xray thorax, AGD,
bunyi paru, SaO2,
ETCO2 dan respon
subjektif pasien)
2. Monitor efek negatif
ventilator
(barotrauma,
volutrauma,
emfisema subkutan,
distensi gastre)
3. Monitor gelaja
peningkatan
pernapasan
( peningkatan
tekanan darah,
peningkatan denyut
jantung, prubahan
status mental)
Teraupetik
1. Atur posisi kepala
45 – 60 derajat
untuyk mencegah
aspirasi
2. Reposisi pasien
setiap 2 jam jika
perlu
3. Lakukan perawatan
mulut secara rutin
termasuk sikat gigi
setiap12 jam
4. Lakukan fisotherapi
dada jika perlu
5. Lakukan
pengisapan lendir
sesuai kebutuhan
6. Ganti sirkuit
ventilator setaip 24
jam atau sesuai
protokol
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian mode
ventilator
2. Kolaborasi
pemberian agen
pelumpuh otot,
sedatif, analgetik,
sesuai kebutuhan
3. Kolaborasi
pemberian PS atau
PEEP untuk
meminimalkan
hipoventilasi
alveolus
3 Gangguan Kelebihan atau 1. Ketidakseimbang Mayor Mayor Pertukaran gas Pemantauan Respirasi
pertukaran kekurangan an ventilasi- Pco2 L.01003 Hal 96 I.01014 Hal 241
gas oksigenasi dan perfusi Dispnea meningkat/ 1. Tingkat Observasi
D.0003 eliminasi 2. Perubahan menurun kesadaran 1. Monitor frekuensi,
Hal 22 karbondioksida membran Minor PO2 meningkat irama, kedalaman,
pada membran alvelous kapiler menurun 2. Dispnea dan upaya nafas
alveolus kapiler . Pusing Takikardi menurun 2. Monitor pola nafas
D0003 Penglih Ph arteti 3. Bunyi nafas 3. Monitor kemampuan
atan meningat/ tambahan batuk efektif
kabur menurun menurun 4. Monito nilai AGD
Bunyi nafas 4. Takikardi 5. Monitor hasil xray
tambahan menurun thorax
Minor 5. PCO2 6. Palpasi
membaik kesimetrisan
Sianosis 6. PO2 ekspansi paru
Gelisah membaik 7. Auskultasi bunyi
Nafas 7. PH arteri nafas
cuping membaik 8. Monitor adanya
hidung sumbatan jaln nafas
Pola nafas
abnormal Traupetik
Warna kulit 1. Atur intervensi
abnormal pemantauan
Kesadaran respirasi sesuai
menurun kondisi pasien
2. Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantaun
Terapi oksigen
I.01026 Hal 430
Obervasi
1. Monitor kecepatan
aliran oksigen
2. monitor tandan-
tanda hipoventilasi
3. monitor tanda dan
gejala atelaktasis
4. mmonitor tingkat
kecemasan
Teraupetik
1. bersihkan sekret di
mulut, hidung, dan
trakea jika perlu
2. tetap berikan
oksigen sat pasien
di transportasikan
3. pertahakan jalan
nafas
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
4 Gangguan Penurunan 1. Gangguan Mayor Mayor Sirkulasi Dukungan ventilasi
ventilasi cadangan energi metabolisme Dispnea spontan I.01002 Hal 49
spontan yang 2. Kelelahan otot Penggunaan L.02015 Hal 107 Observasi
D.0004 mengakibatkan pernapasan Minor otot bantu 1. Tingkat 1. Indentifikasi adanya
Hal 24 individu tidak Tidak ada nafas kesadaran kelelahan otot bantu
mampu bernapas meningkat meningkat nafas
secara adekuat Volume tidal 2. Frekuensi nadi 2. Indektifikasi efek
menurun membaik perubahan posisi
PCO2 3. Tekanan terhadap status
meningkat darah pernapasan
PO2 membaik 3. Monitor status
menurun 4. Frekuensi respirasi dan
Sao2 nafas oksigenasi
menurun membaik
5. Saturasi Teraupetik
Minor oksigen 1. Pertahankan jalan
membaik nafas
Gelisah 2. Berikan posisi
Takikardi Respon semifowler atau fowler
ventilasi 3. Berikan oksigenasi
mekanik sesuai kebutuhan
L.01005 Hal 106 4. Fasilitasi mengubah
1. FiO2 posisi senyaman
memebuhi mungkin
kebutuhan Edukasi
meningkat 1. Ajrakan teknik
2. Tingkat relaksasi nafas dalam
kesadaran 2. Ajarkan teknik batuk
meningkat efektif
3. Sekresi
jalan nafas Kolaborasi
menurun Kolaborasi pemberian
4. Suara nafas brinkhodilator jika perlu
tambahan
menurun Manajemen ventilasi
5. Saturasi O2 mekanik
membaik I.01013 Hal 231
6. PO2 Obesrvasi
membaik 1. Monitor efek
7. PCO2 ventilator terhadap
membaik status oksigenasi
8. PH (xray thorax, AGD,
membaik bunyi paru, SaO2,
9. HCO3 ETCO2 dan respon
membaik subjektif pasien)
2. Monitor efek negatif
ventilator
(barotrauma,
volutrauma,
emfisema subkutan,
distensi gastre)
3. Monitor gelaja
peningkatan
pernapasan
( peningkatan
tekanan darah,
peningkatan denyut
jantung, prubahan
status mental)
Teraupetik
1. Atur posisi kepala
45 – 60 derajat
untuyk mencegah
aspirasi
2. Reposisi pasien
setiap 2 jam jika
perlu
3. Lakukan perawatan
mulut secara rutin
termasuk sikat gigi
setiap12 jam
4. Lakukan fisotherapi
dada jika perlu
5. Lakukan
pengisapan lendir
sesuai kebutuhan
6. Ganti sirkuit
ventilator setaip 24
jam atau sesuai
protokol
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian mode
ventilator
2. Kolaborasi
pemberian agen
pelumpuh otot,
sedatif, analgetik,
sesuai kebutuhan
3. Kolaborasi
pemberian PS atau
PEEP untuk
meminimalkan
hipoventilasi
alveolus
5 Pola nafas Inspirasi dan/atau 1. Depresi pusat Mayor Mayor Pola nafas Manajemen Jalan
tidak efektif ekspirasi yang pernapasan L.01004 Hal 97 Napas
D.0005 tidak memberikan 2. Deformitas dinding Dispnea Pernapsan Dispnea I.01011 Hal 186
Hal 26 ventilasi adekuat dada cuping menurun Observasi
3. Gangguan Minor hidung Penggunaan 1. Monitor pola nafas
neromuskular Fase otot bantu nafas (fekuensi,
4. Hambatan upaya Dispnea ekspirasi menurun kedalaman, usaha
nafas (mis, nyeri Ortopnea memanjang Pernapasan nafas)
saat bernafas, Pola nafa cuping hidung 2. Monitor bunyi nafas
kelemahan otot abnormal menurun tambahan (gurgling,
pernapasan) Pernapasan mengi, wheezing,
5. Deformitas tulang Minor pursed lips ronkhi kering)
dada menurun 3. Monitor sputum
6. . Gangguan Penggunaan otot Frekuensi nafas (jumlah warna
neurologis ( cedera bantu pernafasan membaik aroma)
kepala, gangguan Pernapasan Kedalaman
kejang pursed-lip nafas membaik Teraupetik
7. Obesitas Diameter thorax 1. Posisikan semi
8. Cedera pada anterior-posterior fowler atau fowler
medula spinalis meningkat 2. Pertahankan
9. Efek agen Kapasitas vital kepatenan jalan
farmakologi menurun nafas
Tekanan 3. Lakukan fisiotherapi
ekspirasi dada jika perlu
menurun 4. Laukan pengisapan
Tekanan lendir kurang dari 15
inspirasi detik
menurun 5. Lakukan
Ekskursi dada hiperoksigenasi
berubah sebelum
penghisapan
endotrakeal
6. Berikan oksigen jika
peru
Edukasi
Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
jika perlu
Pemantauan respirasi
I.01014 Hal 241
Observasi
1. Monitor frekuensi,
irama, kedalaman,
dan upaya nafas
1. Monitor pola nafas
2. Monitor
kemampuan batuk
efektif
3. Monito nilai AGD
4. Monitor hasil xray
thorax
5. Palpasi
kesimetrisan
ekspansi paru
6. Auskultasi bunyi
nafas
7. Monitor adanya
sumbatan jaln nafas
Traupetik
1. Atur intervensi
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
2. Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantaun