1. Bersihan Jalan Napas Tidak Bersihan Jalan Pemantauan Respirasi (I.01014) Pemantauan Respirasi
(I.01014)
Efektif (D.0001) Napas (L.01001) Observasi
Observasi
Gejala dan Tanda Mayor Setelah dilakukan 1. Monitor frekuensi, irama, 1. Untuk mengetahui
frekuensi, irama,
Subjektif intervensi kedalaman, dan upaya nafas
kedalaman, dan upaya
(tidak tersedia) keperawatan selama 2. Monitor pola nafas (seperti nafas
2. Untuk mengetahui
Objektif 3×24 jam , maka bradipnea, takipnea,
pola nafas (seperti
1. Batuk tidak efektif atau bersihan jalan napas hiperventilasi, kussmaul, bradipnea, takipnea,
hiperventilasi,
tidak mampu batuk meningkat, dengan cheyne-stokes, biot, ataksik)
kussmaul, cheyne-
2. Mengi, Wheezing kriteria hasil : 3. Monitor kemampuan batuk stokes, biot, ataksik)
3. Untuk mengetahui
dan/atau ronkhi kering 1. Batuk efektif efektif
kemampuan batuk
Gajala dan Tanda Minor meningkat 4. Monitor adanya produksi efektif
4. Untuk mengetahui
Subjektif 2. Mengi sputum
adanya produksi
1. Dispnea menurun 5. Monitor adanya sumbatan jalan sputum
5. Untuk mengetahui
2. Sulit bicara 3. Dispnea nafas
adanya sumbatan jalan
Objektif menurun 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi nafas
6. Untuk mengetahui
1. Frekuensi nafas berubah 4. Sulit bicara paru
kesimetrisan ekspansi
2. Pola nafas berubah menurun 7. Auskultasi bunyi nafas paru
7. Untuk mengetahui
5. Frekuensi 8. Monitor saturasi oksigen
bunyi nafas
nafas 9. Monitor nilai AGD 8. Untuk mengetahui
saturasi oksigen
membaik 10. Monitor hasil x-ray toraks 9. Untuk mengetahui nilai
AGD
6. Pola nafas Terapeutik
10. Untuk menegetahui
membaik 11. Atur interval pemantauan hasil X-Ray toraks
Terapeutik
respirasi sesuai kondisi pasien
11. Agar interval
12. Dokumentasikan hasil
pemantauan respirasi
pemantaun sesuai kondisi pasien
12. Agar dokumentasi hasil
Edukasi
pemantauan dapat
13. Jelaskan tujuan dan prosedur dilihat oleh keluarga
klien
pemantauan
Edukasi
14. Informasikan hasil pemantauan, 13. Agar keluarga klien
paham tujuan dan
jika perlu
proedur pemantauan
14. Agar keluarga klien
Manajemen Jalan Nafas Buatan mengethui hasil
pemantauan
(I.01012) Manajemen Jalan Nafas
Observasi Buatan (I.01012)
1. Monitor posisi selang Observasi
endotrakeal (ETT), terutama 1. Untuk
setelah mengubah posisi mengetahui
posisi selang
2. Monitor tekanan balon ETT endotrakeal
setiap 4-8 jam (ETT), terutama
setelah
3. Monitor kulit area stoma mengubah
trakeostomi (mis. Kemerahan, posisi
2. Untuk
drainase, perdarahan) mengetahui
Monitor
Terapeutik
tekanan balon
4. Kurangi tekanan balon secara ETT setiap 4-8
jam
periodik tiap shift
3. Untuk
5. Pasang oropharingeal airway mengetahui
kulit area stoma
(OPA) untuk mencegah ETT
trakeostomi
tergigit (mis.
Kemerahan,
6. Cegah ETT terlipat (kinking)
drainase,
7. Berikan pre-oksigenasi 100% perdarahan)
Terapeutik
selama 30 detik (3-6 kali
ventilasi) sebelum dan setelah 4. Agar tekanan
penghisapan balon secara
periodik tiap
8. Berikan volume pre-oksigenasi shift berkurang
(bagging atau ventilasi) 1,5 kali 5. Agar mencegah
ETT tergigit
volume tidal 6. Agar ETT tidak
9. Lakukan penghisapan lendir terlipat
(kinking)
kurang dari 15 detik jika 7. Agar pre-
diperlukan (bukan secara oksigenasi
100% selama
berkala/rutin) 30 detik (3-6
10. Ganti fiksasi ETT setiap 24 jam kali ventilasi)
sebelum dan
11. Ubah posisi ETT secara setelah
pergantian (kiri dan kanan) penghisapan
terpenuhi
setiap 24 jam 8. Agar volume
pre-oksigenasi
12. Lakukan perawatan mulut (mis.
(bagging atau
Sikat gigi, kasa, pelembab ventilasi) 1,5
kali volume
bibir)
tidal terpantau
13. Lakukan perawatan stoma 9. Agar
penghisapan
trakeostomi
lendir kurang
Edukasi dari 15 detik
terpenuhi
14. Jelaskan pasien dan/atau
10. Agar
keluarga tujun dan prosedur menghindari
ETT bakteri
pemasangan jalan nafas buatan
11.
Kolaborasi
15. Kolaborasi intubasi ulang jika
terbentuk mucous plug yang
tidak dapat dilakukan
penghisapan
2. Gangguan Integritas Integritas Kulit dan Perawatan Luka (I.14564) Dukungan perawatan diri
Kulit/Jaringan (D.0129) Jaringan (L.14125) Observasi (I.11348)
Gejala dan Tanda Mayor Setelah dilakukan 1. Monitor karakteristik luka (mis. Observasi
Subjektif intervensi Drainase, warna, ukuran, bau) 1. Untuk mengetahui
(Tidak tersedia) keperawatan selama 2. Monitor tanda-tanda infeksi kebiasaan aktivitas
Objektif 3×24 jam , maka Terapeutik perawatan diri sesuai
1. Kerusakan jaringan dan/atau integritas kulit dan 3. Lepaskan balutan dan plester usia
lapisan kulit jaringan meningkat, 4. Cukur rambut disekitar daerah 2. Untuk mengetahui
Gejala dan Tanda Minor dengan kriteria hasil: luka, jika perlu tingkat kemandirian
Subjektif 1. Elastisitas 5. Bersihkan dengan cairan NaCl klien
(tidak tersedia) meningkat atau pembersih nontoksik, 3. Untuk mengeatahui
Objektif 2. Hidrasi sesuai kebutuhan kebutuhan alat bantu
1. Nyeri meningkat 6. Bersihkan jaringan nekrotik kebersihan diri.
2. Perdarahan 3. Perfusi 7. Berikan saleb yang sesuai ke Terapeutik
3. Kemerahan jaringan kulit/lesi, jika perlu 4. Agar klien merasa
Kondisi Klinis Terkait meningkat 8. Pasang balutan sesuai jenis luka nyaman
1. Imobilisasi 4. Kerusakan 9. Pertahankan teknik steril saat 5. Agar keperluan pribadi
2. Gagal jantung kongestif jaringan melakukan perawatan luka klien tersedia
3. Gagal ginjal menurun 10. Ganti balutan sesuai jumlah 6. Agar klien tau dalam
4. Diabetes melitus 5. Kerusakan eksudat dan drainase melakukan perawatan
5. Imunodefisiensi (mis. lapisan kulit 11. Jadwalkan perubahan posisi diri
AIDS) menurun setiap 2 jam atau sesuai kondisi 7. Agar klien tidak merasa
6. Nyeri pasien kesulitan dalam
menurun 12. Berikan diet dengan kalori 30- melakukan perawatan
7. Kemerahan 35 kkal/kgBB/hari dan protein diri
menurun 1,25-1,5 g/kgBB/hari 8. Agar rutinitas
8. Pigmentasi 13. Berikan suplemen vitamin dan perawatan diri klien
abnormal mineral (mis. Vitamin A, terpenuhi
menurun vitamin C, zinc, asam amino), Edukasi
sesuai indikasi 9. Agar klien dapat
14. Berikan terapi TENS (simulasi melakukan perawatan
saraf transkutaneous), jika diri secara konsisten
perlu sesuai kemampuan
Edukasi
15. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
16. Anjurkan menkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
17. Ajarkan prosedur perawatan
luka secara mandiri
Kolaborasi
18. Kolaborasi prosedur
derbridement (mis. Enzimatik,
biologis, mekanis, autolitic),
jika perlu
19. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu