No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SIKI) Intervensi (SIKI)
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Bersihan Jalan Napas (L.01001) Latihan Batuk Efektif (I.04149) (D.0001) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi Kategori : Fisiologis selama 3x24 jam maka bersihan jalan 1. Monitor adanya retensi sputum Subkategori : Respirasi napas meningkat dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi kemampuan batuk Definisi : 1. Batuk efektif meningkat Terapeutik Ketidakmampuan membersihkan secret 2. Produksi sputum menurun 2. Atur posisi semi fowler atau fowler atau obstruksi jalan napas untuk 3. Mengi menurun 3. Buang secret pada tempat sputum mempertahankan jalan napas tetap paten. 4. Wheezing menurun 5. Dispnea menurun Edukasi Gejala dan Tanda Mayor 6. Frekuensi napas membaik 1. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif Subjektif : - 7. Pola napas membaik 2. Anjurkan Tarik napas dalam melalui hidung selama Objektif: 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan 1. Batuk tidak efektif dari mulut denganbibir mencucu (dibulatkan) selama 2. Sputum berlebih 8 detik 3. Mengi, wheezing dan/atau ronkhi 3. Anjurkan mengulangi Tarik napas dalam hingga 3 kering detik Gejala dan Tanda Minor 4. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah Tarik Subjektif: napas dalam yang ke-3 1. Dispnea Objektif: Kolaborasi 1. Frekuensi napas berubah 1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, 2. Pola napas berubah mukolitik, jika perlu
Kondisi Klinis Terkait.
1. Infeksi saluran napas DIAGNOSA POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF No. Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI) 2 Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas (I.01011) Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan SubKategori : Respirasi selama 1x8 jam maka pola napas membaik Observasi : Definisi dengan kriteria hasil : 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak 1. Dispnea menurun (5) usaha napas) memberikan ventilasi adekuat. 2. Penggunaan otot bantu menurun (5) 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, Penyebab 3. Pernapasan cuping hidung menurun mengi, wheezing, ronkhi kering) 1. Depresi pusat pernapasan (5) Terapeutik 2. Hambatan upaya napas (mis.nyeri 4. Frekuensi napas membaik (5) 3. Posisikan semi-fowler atau fowler saat bernapas, kelemahan otot 5. Kedalaman napas membaik (5) 4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu pernapasan) 5. Berikan oksigen ,jika perlu 3. Deformitas dingin dada Edukasi 4. Penurunan energi 6. Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam Gejala dan Tanda Mayor Kolaborasi Objektif 7. Kolaborasi pemberian bronkodilator, 1. Penggunaan otot bantu pernapasan ekspektoran, mukolitik, jika perlu. 2. Pola napas abnormal (mis. takipnea, bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stokes) Gejala dan Tanda Minor Subjektif 1. Ortopnea 2. Penglihatan kabur Objektif 1. Pernapasan cuping hidung Kondisi Klinis Terkait 1. Depresi sistem saraf pusat 2. Trauma thoraks 3. Intoksikasi alkohol DIAGNOSA GANGGUAN PERTUKARAN GAS No. Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI) 3 Gangguan Pertukaran Gas (D.0003) Pertukaran Gas (L.01003) Pemantauan Respirasi (I.01014) Definisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi Kelebihan atau kekurangan oksigenasi selama 1x8 jam maka pertukaran gas 1. Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, dan/atau eliminasi karbondioksida pada meningkat dengan kriteria hasil : hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stokes, biot, membran alveolus-kapiler. Penyebab 1. Tingkat kesadaran meningkat (5) ataksik) 1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi 2. Dispnea menurun (5) 2. Monitor kemampuan batuk efektif 2. Perubahan membran alveolus- 3. Bunyi napas tambahan menurun (5) 3. Monitor adanya produksi sputum kapiler 4. Pusing menurun (5) 4. Auskultasi bunyi napas Gejala dan Tanda Mayor 5. Penglihatan kabur menurun (5) 5. Monitor saturasi oksigen Subjektif 6. Diaforesis menurun (5) Terapeutik 1. Dispnea 7. Gelisah menurun (5) 1. Atur inteval pemantauan respirasi sesuai kondisi Objektif 1. Takikardia 8. Napas cuping hidung menurun (5) pasien 2. Bunyi napas tambahan 9. Sianosis membaik (5) Edukasi Gejala dan Tanda Minor 10. Pola napas membaik (5) 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantuan Subjektif 11. Warna kulit membaik (5) Kolaborasi : 1. Dispnea 1. Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas 2. Penglihatan kabur dan/ atau tidur Objektif 1. Sianosis 2. Diaforesis 3. Gelisah 4. Napas cuping hidung 5. Warna kulit abnormal (mis. pucat, kebiruan) 6. Kesadaran menurun No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SIKI) Intervensi Keperawatan (SIKI) 4. Defisit Nutrisi (D.0019) Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119) Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan intervensi Observasi : Subkategori : Nutrisi dan Cairan keperawatan selama 3 x 24 jam maka 1. Identifikasi status nutrisi Definisi : status nutrisi membaik dengan kriteria 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi hasil sebagai berikut : 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien kebutuhan metabolisme 1. Berat badan (5) 4. Monitor asupan makanan Penyebab : 2. Indeks Massa Tubuh (5) 5. Monitor berat badan 1. Ketidakmampuan menelan makanan 3. Frekuensi makan (5) 6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 2. Ketidakmampuan mencerna makanan 4. Nafsu makan (5) Terapeutik : 3. Peningkatan kebutuhan metabolisme 5. Bising usus (5) 1. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang Gejala dan Tanda Mayor 6. Membran mukosa (5) sesuai Objektif 2. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah 1.Berat badan menurun minimal 10% dibawah Ket: konstipasi rentang ideal. 1. Menurun 3. Berikanan makanan tinggi kalori dan tinggi protein Gejala dan Tanda Minor 2. Cukup menurun 4. Berikan suplemen makanan, jika perlu Subjektif : 3. Sedang Edukasi : 1. Cepat kenyang setelah ,makan 4. Cukup Meningkat 1. Ajarkan diet yang diprogramkan 2. Kram/nyeri abdomen 5. Meningkat Kolaborasi : 3. Nafsu makan menurun 1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan Objektif : (mis. pereda nyeri, antimietik) 1. Bising usus hiperaktif 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan 2. Otot pengunyah lemah jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, 3. Membran mukosa pucat jika perlu 4. Sariawan 5. Rambut rontok berlebihan 6. Diare DIAGNOSA GANGGUAN POLA TIDUR No. Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI) 5 Gangguan Pola Tidur (D.0055) Pola Tidur (L.05045) Dukungan Tidur Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi : Subkategori : Aktivitas/Istirahat Selama 3x24 jam, masalah Gangguan 1. Identifikasi pola aktifitas dan tidur Definisi : Gangguan Kualitas dan kuantitas Pola tidur teratasi dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur waktu tidur akibat faktor eksternal. 1. keluhan sulit tidur menurun (fisik dan/atau psikologi) Penyebab : 2. keluhan sering terjaga menurun 3. dentifikasi obat tidur yg dikonsumsi 1. Kurang kontrol tidur 3. keluhan tidak puas tidur menurun Terapeutik : 2. kurang privasi 4. keluhan pola tidur berubah menurun 1. Modifikasi lingkungan 3. Hambatan Lingkungan (Mis, kelembapan 5. keluhan istirahat tidak cukup menurun 2. Batasi waktu tidur siang, jika perlu lingkungan sekitar, suhu lingkungan, 3. Fasilitasi menghilangkan stres sebelum pencahayaan, dll. tidur Gejala dan tanda mayor 4. Tetapkan jadwal tidur rutin Subjektif : 5. Lakukan prosedur untuk meningkatkan 1. Mengeluh sulit tidur kenyamanan 2. Mengeluh sering terjaga 6. Sesuaikan pemberian obat atau tindakan 3. Mengeluh tidak puas tidur untuk menunjang siklus tidur Objektif : - Edukasi : Gejala dan tanda minor subjektif : 1. Anjurkan menghindari makan/minum 1. mengeluh kemampuan menurun yang mempengaruhi tidur 2. Jelaskan pentingnya tidur cukup 3. Anjurkan menepati kebiasaan tidur Kolaborasi ; 1. Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum mengubah posisi, jika perlu DIAGNOSA PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SIKI) Intervensi (SIKI) 6. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009) Perfusi perifer (L.02011) Perawatan Sirkulasi (I.02079) Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan tindakan Observasi : Subkategori : Sirkulasi keperawatan selama 3x24 jam maka Definisi 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, perfus perifer meningkat dengan Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler pengisian kalpiler, warna, suhu, angkle brachial yang dapat mengganggu metabolisme tubuh kriteria hasil : index) Penyebab: 1. Denyut nadi perifer meningkat 2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. 1. Hiperglikemia (5) Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar 2. Penurunan konsentrasi Hemoglobin 2. Warna kulit pucat menurun (5) kolesterol tinggi) 3. Peningkatan tekanan darah 3. Edema perifer menurun (5) 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak 4. Kekurangan volume cairan 4. Kelemahan otot menurun (5) pada ekstremitas 5. Penurunan aliran arteri dan / atau vena Terapeutik 5. Kram otot menurun (5) 6. Kurang terpapar informasi tentang faktor 1. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah pemberat (mis. merokok, gaya hidup di area keterbatasan perfusi monoton, trauma, obesitas, asupan garam , 4. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas imobilitas) pada keterbatasan perfusi 7. Kurang aktivitas fisik. 5. Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada Gejala dan Tanda Mayor – Subjektif : - area yang cidera Gejala dan Tanda Mayor – Objektif: 6. Lakukan hidrasi 1. Pengisian kapiler >3 detik. Edukasi 2. Nadi perifer menurun atau tidak teraba. 1. Anjurkan berhenti merokok 3. Akral teraba dingin. 2. Anjurkan berolahraga rutin 4. Warga kulit pucat. 3. Anjurkan program diet untuk memperbaiki 5. Turgor kulit menurun. sirkulasi( mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan, Gejala dan Tanda Minor – Subjektif: omega3) Gejala dan Tanda Minor – Objektif: Kolaborasi : 1. Edema. 1. Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu Kondisi Klinis Terkait. 1. Anemia. DIAGNOSA NYERI AKUT No DiagnosaKeperawatan(SDKI) LuaranKeperawatan(SIKI) Intervensi(SIKI) 7. Nyeri Akut (D.0077) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.04149) Kategori : Psikologis Setelahdilakukantindakankeperawatan Observasi Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan selama 3x24 jam maka Nyeri Akut 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Definisi: menurundengankriteriahasil: kualitas, intensitas nyeri Pengalaman sensorik atau emosional 1. Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri yang berkaitan dengan kerusakan 2. Meringis Terapeutik : jaringan aktual atau fungsional, dengan 3. Gelisah 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi Onset mendadak atau lambat dan rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi berintensitas ringan hingga berat yang musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik berlangsung kurang dari 3 bulan. imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) Gejala dan Tanda Mayor 2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri Subjektif:mengeluh nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) Objektif: 3. Fasilitasi istirahat dan tidur 1. Tampak meringis 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam 2. Bersikap protektif pemilihan strategi meredakan nyeri 3. Gelisah Edukasi : 4. Frekuensi nadi meningkat 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 5. Sulit tidur 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri Gejala dan Tanda 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri MinorSubjektif:- 4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat Objektif: 5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi 1. Tekanan darah meningkat rasa nyeri 2. Pola napas berubah Kolaborasi : 3. Nafsu makan berubah 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu 4. Proses berpikir terganggu 5. Menarik diri 6. Berfokus pada diri sendiri 7. Diaforesis DIAGNOSA INTOLERAN AKTIVITAS No DiagnosaKeperawatan(SDKI) LuaranKeperawatan(SIKI) Intervensi(SIKI) 8. Intoleran Aktivitas (D.0056) Toleransi Aktivitas (L.05047) Manajemen energi (I.05178) Kategori:Fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi Subkategori:aktivitas/istirahat selama 3x24 jam maka toleransi aktivitas 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang Definisi: meningkat, dengan kriteria hasil sebagai mengakibatkan kelelahan Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas berikut : 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional sehari-hari 1. Frekuensi nadi meningkat 3. Monitor pola dan jam tidur GejaladanTandaMayor 2. Saturasi oksigen meningkat 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama Subjektif : Mengeluh lelah melakukan aktivitas 3. Kemudahan dalam melakukan objektif : frekuensi jantung meningkat >20% dari aktivitas sehari-hari meningkat Terapeutik kondisi istirahat 4. Jarak berjalan meningkat 1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus GejaladanTandaMinor (mis. cahaya, suara, kunjungan) 5. Keluhan lelah menurun Subjektif : 2. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif 6. Dispnea saat aktvitas menurun 1. Dispnea saat setelah aktivitas 3. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan 2. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas 4. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan 3. Merasa lemah Edukasi Objektif : 1. Anjurkan tirah baring 1. Tekanan darah berubah >20% dari kondisi 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap istirahat 3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala 2. Gambaran EKG menunjukan aritmia saat kelelahan tidak berkurang setelah aktivitas 4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan 3. Gambaran EKG menunjukan iskemia Kolaborasi 4. Sianosis 1.Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan DIAGNOSA KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SIKI) Intervensi (SIKI) 9. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Kestabilan Kadar Glukosa Darah Manajemen Hiperglikemi (I.03115) (D.0027) (L.03022) Observasi Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor kadar glukosa darah Subkategori : Nutrisi dan Cairan selama 3x24 jam maka kestabilan kadar Terapeutik Definisi : glukosa darah meningkat dengan 1. Berikan asupan cairan oral Variasi kadar glukosa darah naik/turun dari kriteria hasil : 2. Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala rentang normal 1. Mengantuk menurun hiperglikemia tetap ada atau memburuk Gejala dan Tanda Mayor 2. Pusing menurun Edukasi Hipoglikemia 3. Lelah menurun 1. Anjurkan kepatuhan terhadap diet 1. Pusing 4. Keluhan lapar menurun Kolaborasi 2. Gangguan koordinasi 5. Kadar glukosa dalam darah 1. Kolaborasi pemberian insulin 3. Kadar glukosa dalam darah/urin rendah membaik Hiperglikemia Manajemen Hipoglikemi (I.03115) 1. Lelah atau lesu Observasi 2. Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi 1. Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia Gejala dan Tanda Minor Terapeutik Hipoglikemia 1. Berikan karbohidrat sedehana, jika perlu 1. Mengeluh lapar 2. Berikan glucagon, jika perlu 2. Gemetar Edukasi 3. Berkeringat 1. Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap Hiperglikemia saat 1. Haus meningkat Kolaborasi 2. Jumlah urin meningkat 1. Kolaborasi pemberian glukagon DIAGNOSA NAUSEA No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SIKI) Intervensi (SIKI) 10. Nausea (D.0076) Tingkat Nausea (L.08065) Manajemen Mual Kategori : Psikologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi : Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan selama 3x24 jam maka nausea dengan 1. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis. Nafsu makan, aktivitas, kinerja, kriteria hasil : Definisi tanggung jawab peran, dan tidur) Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang 1. Perasaan ingin muntah menurun 2. Identifikasi faktor penyebab mual (mis. tenggorok atau lambung yang dapat 2. Perasaan asam dimulut menurun Pengobatan dan prosedur) mengakibatkan muntah. 3. Nafsu makan membaik 3. Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan) Gejala dan Tanda Mayor 4. Monitor asupan nutrisi dan kalori Subjektif Terapeutik : 1. Mengeluh mual 5. Kendalikan faktor lingkungan penyebab (mis. 2. Merasa ingin muntah Bau tak sedap, suara, dan rangsangan visual 3. Tidak berminat makan yang tidak menyenangkan) 6. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual Gejala dan Tanda Minor (mis. Kecemasan, ketakutan, kelelahan) Subjektif 7. Berikan makanan dalam jumlah kecil dan 1. Merasa asam di mulut menarik 2. Sensasi panas/dingin 8. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak 3. Sering menelan berbau dan tidak berwarna, jika perlu Objektif Edukasi : 1. Pucat 9. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup 2. Takikardia 10. Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual Kondisi Klinis Terkait 11. Anjurkan penggunaan teknik nonfarmakologis 1. Meningitis untuk mengatasi mual (mis. Biofeedback, 2. Labrinitis hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresure) 3. Uremia Kolaborasi : 4. Ketoasidosis diabetik 12. Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu DIAGNOSA KONSTIPASI No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SIKI) Intervensi (SIKI) 11. Konstipasi (D.0049) Eliminasi Fekal (L.04033) Manajemen Konstipasi Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi : Subkategori : Eliminasi selama 3x24 jam maka konstipasi 1. Periksa tanda dan gejala konstipasi 2. Periksa pergerakan usus, karakteristik feses dengan kriteria hasil : Definisi (konsistensi, bentuk, volume, dan warna) Penurunan defekasi normal yang disertai 1. Keluhan defekasi lama dan sulit 3. Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis. Obat- pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas serta meningkat obatan, tirah baring, dan diet rendah serat) feses kering dan banyak. 2. Konsistensi feses membaik 4. Monitor tanda dan gejala ruptur usus dan/atau 3. Frekuensi BAB membaik peritoritis Gejala dan Tanda Mayor 4. Peristaltik usus membaik Terapeutik : Subjektif 5. Anjurkan diet tinggi serat 1. Defekasi kurang dari 2 kali seminggu 6. Lakukan massase abdomen, jika perlu 2. Pengeluaran feses lama dan sulit 7. Lakukan evakuasi feses secara manual, jika perlu Objektif 8. Berikan enema atau irigasi, jika perlu 1. Feses keras Edukasi : 2. Peristaltik usus menurun 9. Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan 10. Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak Gejala dan Tanda Minor ada kontraindikasi Subjektif 11. Latih buang air besar secara teratur 1. Mengejan saat defekasi 12. Ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi Kolaborasi : Objektif 13. Konsultasi dengan tim medis tentang 1. Distensi abdomen penurunan/peningkatan frekuensi suara usus 2. Kelemahan umum 14. Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu 3. Teraba massa pada rektal DIAGNOSA TERMOREGULASI TIDAK EFEKTIF No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SIKI) Intervensi Keperawatan (SIKI) 12. Termoregulasi Tidak Efektif (D.0149) Termoregulasi (L.14134) Manajemen Demam (I.03099) Kategori : Lingkungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi : Subkategori: Keamanan dan proteksi selama 3 x 24 jam maka termoregulasi 1. Monitor tanda-tanda vital (mis. suhu tubuh, frekuensi Definisi: membaik dengan kriteria hasil sebagai nado, frekuensi napas, dan tekanan darah) Kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam berikut : 2. Monitor intake dan output cairan rentang normal. 1. Menggigil (5) 3. Monitor kompilkasi akibat demam (mis. kejang, Penyebab : 2. Kulit merah (5) penurunan kesadaran, kadar elktrolit abnormal, 1. Proses penyakit (mis. Infeksi) 3. Dasar kuku sianotik (5) ketidakseimbanagn asam-basa) 2. Peningkatan kebutuhan oksigen 4. Suhu tubuh Menurun (5) Terapeutik : Gejala dan tanda mayor 5. Suhu kulit menurun (5) 1. Tutupi bada dengan selimut/pakaian dengan tepat Subjektif (tidak tersedia) (mis. selimut tebal saat merasa dingin dan Objektif Ket : selimut/pakaian tipis saat merasa panas) 1. Kulit dingin/hangat 1. Meningkat 2. Lakukan tepid sponge, jika perlu 2. Menggigil 2. Cukup meningkat 3. Berikan oksigen, jika perlu 3. Suhu tubuh fluktuatif 3. Sedang Edukasi : Gejala dan tanda minor 4. Cukup menurun 1. Anjurkan tirah baring Subjektif (tidak tersedia) 5. Menurun 2. Anjurkan memperbanyak minum Objektif Kolaborasi : 1. Piloereksi 1. Kolaborasi pemberian cairan dan elktrolit, jika perlu 2. Pengisian kapiler > 3 detik 2. Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu 3. Tekanan darah meningkat 3. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu 4. Pucat 5. Frekuensi napas meningkat 6. Takikardia 7. Kulit kemerahan KELOMPOK 1 STASE MANAJEMEN PROFESI NERS UNG ANGKATAN XV TAHUN 2022