52
8. Meletakkan kedua tangan di atas abdomen bagian
xyphoideus.
dengan kuat.
53
Lampiran 2
1 2 3 4
1 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan asuhan Latihan Btuk efektif
tidak efektif (D.0001) keperawatan selama
Observasi
Definisi : …… x …….… maka bersihan
jalan nafas tidak efektif Identifikasi
Secret ketidakmampuan teratasidengan kriteria hasil : kemampuan batuk
membersihkan atau Monitor adanya retensi
obstruksi jalan nafas Produksi sputum sputum
untuk mempertahankan menurun (5) Monitor tanda dan
jalan nafas tetappaten Mengi menurun (5) gejala infeksi saluran
Wheezing menurun (5) nafas
Mekonium menurun (5) Monitor input dan
Penyebab : Dispnea menurun (5) output cairan ( mis.
Ortopnea menurn (50 Jumlah dan
Fisiologis Tidak sulit bicara (5) karakteristik )
Spasme jalan Sianosis menurun (5)
nafas Gelisah menurun (5)
Terapeutik
Hipersekresi Frekuensi napas
jalan nafas membaik (5) Atur posisi semi-
Disfungsi Pola nafas membaik (5) fowler atau fowler
neuromuskular Pasang perlak dan
Benda asing bengkok letakan di
dalam jalan pangkuan pasien
nafas Buang secret pada
Adanya jalan tempat sputum
nafas buatan Edukasi
Sekrresi yang
tertahan Jelaskan tujuan dan
Hyperplasia prosedur batuk efektif
dinding jalan Anjurkan tarik nasaf
nafas dalam melalui hidung
Proses infeksi selama 4 detik, ditahan
Respon alergi selam 2 detik,
Efek agen kemudian keluarkan
farmakologias ( dai mulut dengan bibir
mis. Anastesi mencucu (dibulatkan)
selam 5 detik
54
Situasional Anjurkan mengulangi
tarik nafas dalam
Merokok aktif
hingga 3 kali
Merokok pasif Anjurkan batuk dengan
Terpajan
kuat langsung setelah
polutan
tarik nafas dalam yang
ke-3
Gejala dan Tanda Minor Kolaborasi
55
Depresi system (bukan secara
saraf pusat berkala/rutin)
Cedera kepala Ganti fiksasi EET
Stroke setiap 24 jam
Kuadriplegia Ubah posisi EET
secara bergantian (kiri
Sindrom aspirasi dan kanan) setiap 24
mekonium jam
Infeksi saluran Lakukan perawatan
nafas mulut (mis. Dengan
sikat gigi, kasa,
plembab bbir)
Lakukan perawatan
stoma trakeostomi
Kolaborasi
Jelaksan pasien
dana/atau keluarga
tujuan dan prosedur
pemasangan jalan
nafas buatan.
Kolaborasi intubasi
ulang jika terbentuk
mucous plug yang
tidak dapat dilakuikan
penghisapan
Pemantaun Respirasi
Observasi
Monitor frekuensi,
irama, kedalaman dan
upaya nafas
Monitor pola nafas
(seperti bradipnea.
Takipnea,
hiperventilasi,
kussmaul, Cheyne-
Stoke,Biot, atasik)
Monitor kemampuan
batuk efektif
Monitor adanya
produksi sputum
Monitor adanya
sumbatan jalan nafas
Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
Auskultasi bunyi nafas
56
Monitor saturasi
oksigen
Monitor nilai AGD
Monitor hasil x-ray
toraks
Terapeutik
Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Kolaborasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informaskan hasil
pemantauan, jika perlu
57
58