Anda di halaman 1dari 54

Kategori

FISIOLOGI
Subkategori
RESPIRASI
RESPIRASI
-Respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertikaran gas
-Organ pernapasan manusia :
1.Hidung (cavum Nasalis)
2.Tekak (Faring)
3.Tenggorokan (Trakea)
4.Cabang tenggorokan (Bronkus)
5.Bronkiolus
6.Alveolus
7.Paru-paru
FASE PADA RESPIRASI
INSPIRASI
Merupan proses masuknya udara ke paru-paru
EKSPIRASI
Merupakan proses keluarnya udara dari paru-paru

Teknik pernapasa ada 2 :


1.Pernpasan dada : pernapasan yang dilakukan dengan bantuan otot antar tulang rusuk atau interkostan
2.Pernapasan perut : pernapasan yang dilakukan dengan bantuan otot diafragma
FREKUENSI RESPIRASI
-Umumnya manusia benapas 15-18 kali per menit
-Kecepatan nafas dipengaruhi oleh
1.Umur
2.Jenis kelamin
3.Suhu tubuh
4.Posisi tubuh
5.Aktivitas/kegiatan manusia
Gangguan sistem respirasi
1.Emfisema
2.Pneumonia atau Logensteking
3.Asma
4.TBC (Tuberculosis)
5.Asbestosis
6.Asfiksi
7.Pleuristis
8.Faringitis
RESPIRASI

D.001 D.002
Bersihan Jalan Napas Gangguan Penyapihan
Tidak Efektif Ventilator

D.003 D.004
Gangguan Ventilasi
Gangguan Pertukaran Gas Spontan
RESPIRASI

D.005 D.006
Resiko Respirasi
Pola Napas Tidak Efektif
D.001
Bersihan Jalan Napas
Tidak Efektif
PENGERTIAN & PENYEBAB

DEFENISI : PENYEBAB :
Ketidakmampuan beradaptasi dengan *Spasme jalan napas.*Hipersekresi jalan napas.*Disfungsi
pengurangan bantuan ventilator mekanik neuromuskuler.*Benda asing dalam jalan napas.*Adanya
yang dapat menghambat dan memperlama jalan napas buatan.*Sekresi yang tertahan.*Hyperplasia
proses penyapihan dinding jalan napas.*infeksi.*Respon alergi.*Efek agen
farmakalogis
Gejala & Tanda

MAYOR MINOR
Data Subjektif Data Subjektif
- Dispnea. Sulit berbicara. Ortopnea

Data Objektif Data Objektif


Batuk tidak efektif. Tidak mampu Gelisah. Sianosis. Bunyi napas
batuk. Sputum berlebihan. menurun. Frekuensi napas buatan
Mengi,wheezing dan/atau ronkhi berubah. Pola napas berubah
kering. Meconium dijalan
Kondisi klinis terkait :
1.Gullian barre syndrome
2.Sclerosis gravis
3.Myasthenia gravis
4.Prisedur diagnostic
5.Depresi system saraf pusat
6.Cedera kepala
7.Stroke
8.Kuadriplegia
9.Sindrom aspirasi meconium
10.Infeksi saluran napas
TUJUAN & KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan intervensi keperawatan Selama 3x 24jam bersihan jalan
napas dengan kriteria hasil:

•Produksi sputum menurun


•mengi munurun
•wheezing menurun
•mekonium menurun
•frekuensi nafas membaik
•pola nafas membaik
TUJUAN & KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan intervensi keperawatan Selama 3x 24jam bersihan jalan
napas dengan kriteria hasil:

•Produksi sputum menurun


•mengi munurun
•wheezing menurun
•mekonium menurun
•frekuensi nafas membaik
•pola nafas membaik
INTERVENSI

Latihan Batuk Manajemen Jalan Pemantauan


Efektif Nafas Respirasi
Melatih pasien yang tidak memilki Mengumpulkan dan menganalisis
Mengidentifikasi dan
kemapuan batuk secara efektif untuk data untuk memastikan kepatenan
mengelola kepatenan jalan
membersihkan laring trakea dan jalan napas dan keefektifan
napas
bronkiolus dari secret atau benda pertukaran gas
asing di jalan napas
Latihan Batuk Efektif
Observasi Traupetik Edukasi
1.identifikasi kemampuan batuk 1.atur posisi semi flowler jelaskan tujuan dan prosedur batuk
2.monitor adanya retensi sputum atau flowler efektif.anjurkan tarik naps dalam
3.monitor adanya gejala infeksi 2.pasang perlak dan bengkok melalui hidung selama 4 detik ditahan
saluran napas dipangkuan pasien selama 2 detik kemudian keluarkan dri
4.monitor input dan outputairan 3.buang secret pada tempat mulut dengan bibir mencucu(dibulatkan)
sputum selama 8 detik.anjurkan mengulangi
tarik napas dalam hingga 3
kali.Anjurkan batuk dengan kuat
Kolaborasi
langsung setelah tarik naps dalam yang
1.kolaborasi pemberian
ke3
mukolitik atau ekspekroran,

jika perlu
Manajemen Jalan Napas
Observasi Traupetik Edukasi
1.Monitor jalan napas Pertahankan kepatenan jalan napas 1.Anjurkan asupan cairan ml/hri jika
2.Monitor bunyi napas dengan head-litt dan hin- tidak kontraindikasi
3.Monitor sputum litt.Posisikan semi fowler dan 2.Ajarkan teknik
fowler.Berikan minum 3.batuk efektif
hangat.Lakukan fisioterapi
dada.Lakukan penghisapan lender
Kolaborasi
selama 15 detik.Lakukan
1.Kolaborasi pemeberian bronkodilator
hiperoksigenasi sebelum
ekspektoran mukolitik jika perlu
penghisapanendotrakeal.Keluarkan
sumbatan benda padat dengan forsep
Mgill.Berikan oksigen perlu
Pemantauan Respirasi
Observasi Traupetik
Monitor frekuensi irama,kedalaman dan upaya 1.Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
napas.Monitor pola napas.Monitor kemmapuan pasien
batuk efektif.Monitor adanya sputum.Monitor 2.Dokumentasi hasil pemantauan
adanya sumbatan jalan naps.Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru.Auskultasi bunyi napas.
Monitor saturasi oksigen.
Monitror nilai AGD.Monitor hasil x-ray toraks
D.002
Gangguan Penyapihan
Ventilator
PENGERTIAN & PENYEBAB

DEFENISI : PENYEBAB :
Ketidakmampuan berdaptasi dengan 1.Hipersekresi jalan nafas Ketidakukupan energy
pengurangan bantuan ventilator mekanik 2.Hambatan upaya napas
yang dapat menghambat dan memperlama
proses penyapihan
Gejala & Tanda

Data Subjektif

-
Data Objektif
1.Frekuensi napas meningkat
2.Penggunaan otot bantu napas
3.Napas megap megap(gasping)
4.Upaya naps dan bantua ventilator
napas dan bantuan
5.Napas dangkal
6.Agitaso
7.Nilai gas darah arteri abnormal
Kondisi klinis terkait :
1.Cedera kepala
2.Coronary artery bypass graft (CABG)
3.napas
4.Cardia arrest
5.transplantasi jantung
6.Dysplasia bronkopulmonal
Tujuan & Kriteria Hasil
Setalah diberikan asuhan keperawatan selama 24 jam
diharapkan pertykaran gas pada pasien adekuat
dengan kriteria hasil:
1.Cedera kepala
2.Coronary artery bypass graft (CABG)
3.napas
4.Cardia arrest
5.transplantasi jantung
6.Dysplasia bronkopulmonal
INTERVENSI

Pemantauan
Penyapihan Ventilasi Mekanik Respirasi
Memfasilitasi pasien bernapas tanpa Mengumpulkan dan menganalisis data untuk
bantuan ventilasi mekanis memastikan kepatenan jalan napas dan
keefektifan pertukaran gas
Penyapihan Ventilasi Mekanik
Observasi
1.periksa kemampuan untuk 
disapih
2.monitor predictor
kemampuan untuk mentolerir
penyapihan
3.Monitor status airan dan
elektrolit
Pemantauan Respirasi
Observasi Traupetik
Monitor frekuensi irama,kedalaman dan upaya 1.Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
napas.Monitor pola napas.Monitor kemmapuan pasien
batuk efektif.Monitor adanya sputum.Monitor 2.Dokumentasi hasil pemantauan
adanya sumbatan jalan naps.Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru.Auskultasi bunyi napas.
Monitor saturasi oksigen.
Monitror nilai AGD.Monitor hasil x-ray toraks
D.003
Gangguan Pertukaran
Gas
PENGERTIAN & PENYEBAB

DEFENISI : PENYEBAB :
kelebihan atau kekurangan oksigenasi 1.Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
dan/atau eleminasi karbondioksida pada 2.Perubahan mebran-kapiler
membrane alveolus-kapiler
Data Subjektif
Dispnea

Data Objektif
1.PCO2 meningkat/menurun
2.PO2 menurun
3.Takikardia
4.pH arteri meningkat/menurun
5.bunyi napas tambahan
Kondisi klinis terkait :
1.penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)
2.Gagal jantung kongestif
3.Asma
4.Preumonia
5.Tuberkolosis paru
6.Penyakit membrane hialin
7.Asfiksia
8.Persistent pulmonary hypertension of newbon
9.Prematuritas
Infeksi saluran napas
Tujuan & Kriteria Hasil
Setalah diberikan asuhan keperawatan selama 24 jam
diharapkan pertykaran gas pada pasien adekuat
dengan kriteria hasil:
1.dispnea menurun
2.bunyi napas tamabahan menurun
3.takikardia menurun
4.PCO2 membaik
5.PO2 membaik
6.pH arteri membaik
INTERVENSI

Terapi Pemantauan
Oksigen Respirasi
memberikan tambahan oksigen untuk Mengumpulkan dan menganalisis
menegah dan mengatasi kondisi data untuk memastikan kepatenan
kekurangan oksigen jaringan jalan napas dan keefektifan
pertukaran gas
Terapi Oksigen
Observasi Traupetik Edukasi
monitor keepatan aliran bersihkan skret pada mulit ajarkan pasien dan keluraga ara
oksigen.monitor posisi alat hidung dan trakea menggunakan oksigen di rumah
terapimoksigen.montor aliran seara pertahankan kepatenan jalan
periodic dan pastikan fraksi yang napas.siapkan dan atur
diberikan ukup.monitor efektifitas pemeberian oksigen.berikan kolaborasi
terapi oksigen. oksigen tambahan jika 1..kolaboasi pemnatauan dosis oksigen
monitor kemampuan melepaskan perlu.tetap berikan oksigen 2.koaborasi penggunaan oksigen saat
oksigen saat makan.monitor tanda pada saat pasien aktivitas dan atau tidu
tanda hipoventilasi.monitor tamda ditransportasi
dan gejala toksititas oksigen dan gunakan perangkat oksigen yang
atelectasis sesuai dengn tingkat moilitas
 dan
Pemantauan Respirasi
Observasi Traupetik
Monitor frekuensi irama,kedalaman dan upaya 1.Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
napas.Monitor pola napas.Monitor kemmapuan pasien
batuk efektif.Monitor adanya sputum.Monitor 2.Dokumentasi hasil pemantauan
adanya sumbatan jalan naps.Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru.Auskultasi bunyi napas.
Monitor saturasi oksigen.
Monitror nilai AGD.Monitor hasil x-ray toraks
D.004
Gangguan Ventilasi
Spontan
Defenisi & Penyebab

01 Defenisi
Penurunan cadangan energi yang mengakibatkan individu tidak mampu bernapas seara
adekuat

02 Penyebab
1.Gangguan metabolism
2.Kelelahan otot pernapasan
Data Subjektif
Dispnea

Data Objektif
1.Penggunaan otot bantu napas menigkat
2.Volume tidak menurun
3.PO2 meningkat
4.PO2 menurun
5.SaO2 menurun
Kondisi klinis terkait :
1.Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
2.Asma
3.cedera kepala
4.gagal napas
5.bedah jantung
6.adult respiratory distress syndrome (ARDS)
7.Persistent pulmonaly hypertension of newbon
(PPHN)
8.Prematuritas
9.Infeksi saluran napas
Tujuan & Kriteria Hasil
Setalah diberikan asuhan keperawatan selama 24 jam
diharapkan pertykaran gas pada pasien adekuat
dengan kriteria hasil:
•Dyspnea meningkat
•Penggunaan otot bahu menurun
•Napas takikardia menurun
•Gelisah membaik
INTERVENSI

Dukungan Pemantauan
Ventilasi Respirasi
Memfasiltasi dalam mempertahanakan Mengumpulkan dan menganalisis data untuk
pernapasan spontan untuk memaksimalkan memastikan kepatenan jalan napas dan
pertukaran gas di paru-paru keefektifan pertukaran gas
Dukungan Ventilasi
Observasi Traupetik Edukasi
1.identifikasi adanya keleahan 1.pertahankaan kepatean jalan napas 1.ajarkan melakukan teknik relaksasi
otot bantu napas 2.berikan posisi semi fowler atau napas dalam
2.identifikasi efek perubahan fowler 2.ajarkan mengubah posisi seara mandri
posisi terhadap status pernapasan3.fasilitasi mengubah psosisi 3.ajarkan teknik btuk efektif
3.monitor status respirasi dan senyaman mungkin
oksigenasi 4.berikan ksigenasi sesuai kebutuhan
5.gunakan bag-valve mask,jika perlu Kolaborasi
1.kolaborasi pemberin
bronkhodilitor ,jika perlu
Pemantauan Respirasi
Observasi Traupetik
Monitor frekuensi irama,kedalaman dan upaya 1.Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
napas.Monitor pola napas.Monitor kemmapuan 2.Dokumentasi hasil pemantauan
batuk efektif.Monitor adanya sputum.Monitor
adanya sumbatan jalan naps.Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru.Auskultasi bunyi napas.
Edukasi
Monitor saturasi oksigen.
1.jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Monitror nilai AGD.Monitor hasil x-ray toraks
2.informasikan hasil pemantauan jika perlu
D.005
Pola Napas Tidak
Efektif
Defenisi & Penyebab

Defenisi
Inspirasi dan/atau ekpirasi yang tidak memberikan ventiasi adekuat

Penyebab
Depresi pusat pernspasan.Hambatan upaya napas.Deformitas dinding dada
Deformitas tulang dada.Gangguan neuromeskular.Gangguan neurologis.
Imuritas neurologis.Penurunan energy.Obesitas.Posisi tubuh yang menghambat ekspansi
paru.Sindrom hipoventilasi.Kerusakan inervasi diafragma.Cedera pada medulla
spinalis.Efek agem farmakologis.Kecemasan
Data Subjektif
Dispnea

Data Objektif
1.Penggunaan obat bantu pernapasan
2.Fase ekspirasi memanjang
3.Pola napas abnormal
Kondisi Klinis Terkait
1.Depresi system saraf pusat
2.Cedera kepala
3.Trauma thoraks
4.Gullian barre syndrome
5.Multiple sclerosis
6.Myasthenia gravis
7.Stroke
8.Kuadriplegia
Intoksikasi alcohol
Tujuan & Kriteria Hasil
Setalah diberikan asuhan keperawatan selama 24 jam
diharapkan pertykaran gas pada pasien adekuat
dengan kriteria hasil:
•dispnea menurun
•penggunaan otot bantu napas menurun
•pemanjangan fase eksprasi mneurun
•frekuensi napas membaik
•kedalaman napas membaik
INTERVENSI

Manajemen Jalan Pemantauan


Napas Respirasi
Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan Mengumpulkan dan menganalisis data untuk
napas memastikan kepatenan jalan napas dan
keefektifan pertukaran gas
Manajemen Jalan Napas
Observasi Traupetik Edukasi
1.Monitor jalan napas Pertahankan kepatenan jalan napas 1.Anjurkan asupan cairan ml/hri jika
2.Monitor bunyi napas dengan head-litt dan hin- tidak kontraindikasi
3.Monitor sputum litt.Posisikan semi fowler dan 2.Ajarkan teknik
fowler.Berikan minum 3.batuk efektif
hangat.Lakukan fisioterapi
dada.Lakukan penghisapan lender
Kolaborasi
selama 15 detik.Lakukan
1.Kolaborasi pemeberian bronkodilator
hiperoksigenasi sebelum
ekspektoran mukolitik jika perlu
penghisapanendotrakeal.Keluarkan
sumbatan benda padat dengan forsep
Mgill.Berikan oksigen perlu
Pemantauan Respirasi
Observasi Traupetik
Monitor frekuensi irama,kedalaman dan upaya 1.Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
napas.Monitor pola napas.Monitor kemmapuan 2.Dokumentasi hasil pemantauan
batuk efektif.Monitor adanya sputum.Monitor
adanya sumbatan jalan naps.Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru.Auskultasi bunyi napas.
Edukasi
Monitor saturasi oksigen.
1.jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Monitror nilai AGD.Monitor hasil x-ray toraks
2.informasikan hasil pemantauan jika perlu
D.006
Resiko Aspirasi
Defenisi & Penyebab
Defenisi
Berisiko mengalami masuknya gastrointestinal sekresi orofaring benda cair
atau padat ke dalam saluran trakeobronkial akibat disfungsi mekanisme
protektif saluran napas

Penyebab
Penurunan tingkat kesadaran.Penurunan reflex muntah dan/atau batuk
Gangguan menelan.Disfagia.Kerusakan mobilitas fisik.Peningkatan residu
lambung.Peningkatan tekanan intragastrik.Penurunan mobilitas gastrointinal.Stigfer
esophagus bawah inkompeten.Perlambatan pengosongan lambung.Terpasang selang
nasogastric.Terpasang trakeostomi atau endotracheal tube.Trauma/pemebedahan
leher,mukut,dan atau wajah
Efek agen farmakologis.Ketidakmatangan koordinasi menghisap,menelan dan bernapas
Kondisi klinis terkait
1.Cedera kepala
2.Stroke
3.Cedera medulla spinalis
4.Gullian barre syndrome
5.Pemebesaran uterus
6.Miestenia gravis
7.Fistula trakesofagus
8.Strriktura esophagus
9.Sclerosis multiple
10.Labuopalatoskizis
11.Atresia esophagus
12.Laringomalasia
prematuritas
Manajemen Jalan Napas
Observasi Traupetik Edukasi
1.Monitor jalan napas Pertahankan kepatenan jalan napas 1.Anjurkan asupan cairan ml/hri jika
2.Monitor bunyi napas dengan head-litt dan hin- tidak kontraindikasi
3.Monitor sputum litt.Posisikan semi fowler dan 2.Ajarkan teknik
fowler.Berikan minum 3.batuk efektif
hangat.Lakukan fisioterapi
dada.Lakukan penghisapan lender
Kolaborasi
selama 15 detik.Lakukan
1.Kolaborasi pemeberian bronkodilator
hiperoksigenasi sebelum
ekspektoran mukolitik jika perlu
penghisapanendotrakeal.Keluarkan
sumbatan benda padat dengan forsep
Mgill.Berikan oksigen perlu
Thanks! \

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai