Anda di halaman 1dari 6

Nama : Najwa Raihana Winanda Putri

NIM : 223310943

Prodi : Ners-Tk. 1A

Kasus 2

Pada tanggal 10 Februari 2020 pada pukul 14.35 WIB, seorang pasien bernama Nn.S
berumur 12 tahun masuk RS M melalui IGD dengan keluhan sesak napas, tenggorokan terasa
sakit, badan terasa lemas dan terdapat beberapa ruam merah ditangan klien. Berdasarkan hasil
observasi dari perawat ditemukan bahwa pasien gelisah, nafas pasien sesak, badan terlihat
letih, bibir pucat, saat klien bernafas terdengar ada suara sekret banyak dan menumpuk pada
saluran nafas pasien namunpasien kesulitan mengeluarkannya. Saat dikaji lagi klien
mengatakan sebelum masuk RS pasien mengkonsumsi telur asin, setelah mengkonsumsinya
pasien langsung merasa tenggorokannya tertutup dan tidak bisa bernapas, ibu klien
mengatakan pasien memiliki riwayat alergi terhadap semua jenis telur sejak berusia 5 tahun.
Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang pernah menderita penyakit seperti
klien. Tanda-tanda vital yang diperoleh yaitu:TD 90/70mmHg, nadi 90x/menit, RR
34x/menit, dan suhu 36,9C.

FORMAT LAPORAN

1. Analisa Data

TGL DATA MASALAH ETIOLOGI

25-03-2023 DO : Bersihan jalan napas 1. Sekresi yang


tidak efektif tertahan
1. Gelisah 2. Respon alergi
2. Sesak nafas
3. Badan terlihat letih
4. Bibir pucat
5. Saat bernafas terdengar
sekret banyak dan
menumpuk namun
pasien susal
mengeluarkannya
6. Ruam merah di tangan
klien
7. TTV : TD
90/70mmHg, nadi
90x/menit, RR
34x/menit, dan suhu
36,9C
DS :

1. Tenggorokan sakit
2. Badan lemas
3. Sesak nafas
4. Sebelum masuk RS
pasien mengkonsumsi
telur asin, setelah
mengkonsumsinya
pasien langsung
merasa
tenggorokannya
tertutup dan tidak bisa
bernapas.
5. Ibu klien mengatakan
pasien memiliki
riwayat alergi terhadap
semua jenis telur.

2. Daftar Diagnosis

TGL DIAGNOSIS TGL TERATASI PARAF


MUNCUL

25-03-2023 Bersihan jalan napas tidak efektif 27-03-2023


berhubungan dengan fisiologis
yang ditandai dengan tidak
mampu batuk, sputum berlebih,
mengi, batuk tidak efektif,
dispnea, gelisah, frekuensi nafas
berubah.

3. Rencana Asuhan Keperawatan

TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


KEPERAWATAN

25-03- Bersihan jalan Tujuan : Intervensi:


2023 napas tidak efektif Luaran utama : Bersihan jalan Intervensi utama :
napas 1. Latihan batuk efektif
Luaran tambahan : - 2. Manajemen jalan
napas
Kriteria : 3. Pemantauan
Bersihan jalan napas respirasi
Kriteria waktu : 16 jam Intervensi pendukung :
Kriteria Hasil : 1. Manajemen alergi
 Batuk efektif : Cukup 2. Terapi oksigen

meningkat (4)
 Produksi sputum : Aktivitas Keperawatan
Menurun (5)
1. Latihan batuk efektik
 Mengi / wheezing : a. Observasi
Menurun (5)  Mengidentifikasi
kemampuan batuk
 Dispnea : Cukup
 Memonitor adanya
menurun (4) retensi sputum
 Gelisah : Menurun (5)  Memonitor input dan
output cairan (ex :
 Frekuensi napas :
sputum)
Membaik (5) b. Terapeutik
 Mengatur pasien
pada posisi
semifowler atau
fowler
 Memasang perlak
dan meletakkan
bengkok di
pangkuan pasien
 Membuang sekrek di
bak sputum
c. Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk
efektif
 Menganjurkan tarik
napas dalam
 Menganjurkan
mengulangi tarik
nafas hingga 3 kali
 Menganjurkan batuk
dengan kuat
setelahnya
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
mukolitik dengan tenaga
medis lain.

2. Manajemen jalan
napas
a. Observasi
 Memonitor pola
napas
 Memonitor bunyi
napas tambahan
 Memonitor sputum
b. Terapeutik
 Mempertahankan
kepatenan jalan
napas dengan head-
tilt dan chin-lift
 Memposisikan semi-
Fowler atau Fowler
 Memberikan minum
hangat
 Memberikan oksigen
c. Edukasi
Mengajarkan teknik batuk
efektif

3. Manajemen alergi
a. Observasi
 Mengidentifikasi
penyebab dan
riwayat; alergi (telur
asin)
 Memonitor gejala
dan tanda reaksi
alergi (gelisah,
dispnea, sianosis,
wheezing)
 Memonitor selama
30 menit setelah
pemberian antibiotik
b. Terapeutik
 Memasangkan
gelang tanda alergi
pada lengan
c. Edukasi
 Mengiformasikan
tentang alergi yang
dialami
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat-
obat anti alergi dengan
tenaga medis lain.

4. Terapi oksigen
a. Observasi
 Memonitor
kecepatan aliran
oksigen
 Memonitor posisi
alat terapi oksigen
 Memonitor aliran
oksigen secara
periodik dan
pastikan fraksi yang
diberikan cukup
 Memonitor
efektifitas terapi
oksigen
 Memonitor
kemampuan
melepaskan oksigen
saat makan
 Memonitor tanda-
tanda hipoventilasi
b. Terapeutik
 Mempertahankan
kepatenan jalan
napas
 Menyiapkan dan
atur peralatan
pemberian oksigen
c. Edukasi
Mengajarkan pasien dan
keluarga cara menggunakan
oksigen di rumah
d. Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis
oksigen dengan dokter
4. Catatan Perkembangan

TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN

27-03-2023 Bersihan jalur Jam : 07.30 S : Pasien mengatakan


napas tidak sesak nafas berkurang
- Mengkaji batuk,
efektif berkaitan serta sudah dapat
kondisi pasien, serta
dengan agen mengeluarkan secret
ruam di tangan klien.
fisiologis (respon secara efektif
- Memantau pola nafas
alergi) O : sesak nafas
klien
berkurang, pasien sudah
- Mengajarkan pasien
tidak gelisah, frekuensi
dan keluarga teknik
pernafasan normal, ruam
nafas dalam dan batuk
di tangan sudah mulai
efektif
berkurang
- Menjelaskan kepada
keluarga dan pasien A : Sesak nafas menurun,
tentang alergi yang kemampuan
dialami mengeluarkan sekret
- Memasang terapi meningkat, produksi
oksigen jika pasien sputum menurun, gelisah
masih sesak nafas menurun, pola nafas
- Kolaborasi dengan membaik, mengi
dokter dalam menurun. Masalah
pemberian obat teratasi.
antialergi, antibiotic,
P : Pemberian obat anti
dan mukolitik
alergi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai