Anda di halaman 1dari 5

PATHWAY

Merokok / zat polutan

Ig E

Histamin

Hipersekresi lendir

Sel Goblet meningkat

Produksi mukus meningkat

Penumpukan sekret Bersihan jalan tidak


efektif

Kerja silia menurun Obstruksi bronkus Kerusakan jar. Alveoli

Sesak nafas

Resiko infeksi Anoreksia


Gangguan pertukaran gas

Nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh
3.2 INTERVENSI

TG NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD


L DX
1 Setelah dilakukan 1. Auskultasi bunyi 1. Untuk mengetahui
tindakan napas. adanya bunyi nafas
keperawatan 2. Kaji/pantau tambahan.
selama 1x24 jam frekuensi 2. Untuk mengetahui
maka pasien pernapasan. tingkat frekuensi
dapat 3. Catat adanya pernafasan.
menunjukan jalan derajat dispnea, 3. Untuk membantu
nafas kembali ansietas, distres dalam menentukan
efektif, dg KH: pernapasan, intervensi selanjutnya
1. jalan nafas penggunaan otot 4. Memudahkan pasien
paten. bantu napas dalam pengambilan
4. Berikan posisi oksigen.
2. Bunyi nafas
semi fowler 5. Udara yg bersih
bersih dan
5. Pertahankan udara membantu
jelas.
lingkungan mengurangi reaksi

3. Dapat 6. Bantu latihan nafas terhadap alergen.

melakukan dalam. 6. Untuk mengatasi dan


batuk efektif 7. Kolaborasi dg mengontrol dispnea..

dan dokter dlm 7. Bronkodilator dapat

mengeluarkan pemberian obat- Merilekskan otot

secret. obatan sesuai halus dan


indikasi, seperti menurunkan spasme
4. Tidak bronkodilator. jalan napas, dan
menggunakan produksi mukosa.
otot bantu
pernafasan.

5. TTV normal:
-RR: 14-24x/mnt

-TD: 110 mmHg

ND: 60-100x/mnt

T: 36,5 -37,5 C

2 Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi, 1. Berguna dalam


tindakan kedalaman evaluasi derajat
keperawatan pernapasan, catat distres
selama 1x24 jam penggunaan otot pernafasan/kronisnya
Menunjukkan bantu pernapasan, proses penyakit
perbaikan napas bibir. 2. Pengiriman oksigen
ventilasi dan 2. Berikan posisi semi dapat diperbaiki
oksigenasi fowler dan latihan dengan posisi semi
jaringan adekuat, nafas dalam. fowler dan latihan
dg KH: 3. Anjurkan nafas untuk
1.GDA dalam mengeluarkan menurunkan kolaps
rentang normal. sputum, paru
2.Bebas gejala penghisapan bila 3. Penumpukan Sputum
distres diindikasikan. adalah sumber utama
pernapasan. 4. Auskultasi bunyi gangguan pertukaran
3.TTV normal: nafas, catat adanya gas.
-RR: 16-30x/mnt bunyi nafas 4. Untuk mengetahui
tambahan. ada atau tidaknya
-TD: 110 mmHg
5. Awasi TTV dan bunyi nafas

ND: 60-100x/mnt irama jantung tambahan.


6. Berikan oksigen 5. Untuk mengetahui
T: 36,5 -37,5 C sesuai indikasi perkembangan pasien
6. Dapat
memperbaiki/menceg
ah buruknya hipoksia
3 Setelah dilakukan 1. Observasi dan catat 1. Berguna dalam
tindakan status nutrisi pasien. mendefinisikan
2. Auskultasi bunyi
keperawatan derajat atau luasnya
usus.
selama 2x24 jam masalah dan pilihan
3. Berikan perawatan
kebutuhan nutrisi intervensi yang tepat.
oral.
pasien kembali 4. Timbang BB secara 2. Adanya Penurunan
terpenuhi, dg KH: rutin bising usus
5. Awasi intake dan out
1.Menunjukkan BB menunjukkan
put makanan.
meningkat. penurunan motilitas
6. Anjurkan makan
2.Bebas tanda gaster.
sedikit tapi sering.
malnutrisi. 7. Kolaborasi dg ahli 3. Rasa tidak enak dan
gizi dalam bau dapat membuat
menentukan mual dan muntah.
kebutuhan kalori. 4. Berguna menentukan
kebutuhan kalori dan
evaluasi keadekuatan
rencana nutrisi
5. Berguna dalam
mengukur
keefektifan nutrisi
dan dukungan cairan.
6. Memaksimalkan
masukan nutrisi.
7. Untuk membantu
dalam menentuakan
diet yang tepat sesuai
kebutuhan pasien.
4 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV, 1. Demam dapat terjadi
tindakan terutama suhu karena infeksi atau
keperawatan tubuh pasien. dehidrasi.
2. Observasi warna dan
selama 2x24 jam 2. Sekret berbau,
pasien bau sputum kuning dan kehijauan
3. .Tunjukkan dan
menunjukan menunjukkan adanya
bantu pasien tentang
tindak terjadinya infeksi.
pembuangan
infeksi, dg KH: 3. mencegah
sputum.
1.Tidak ditemukan penyebaran patogen.
4. Diskusikan
tanda-tanda 4. Malnutrisi dapat
kebutuhan masukan
infeksi. mempengaruhi
nutrisi adekuat.
2.TTV normal: 5. Berikan anti kesehatan umum dan
-RR: 14-24x/mnt mikroba sesuai menurunkan tekanan
indikasi. darah terhadap
-TD: 110 mmHg
infeksi.

ND: 60-100x/mnt 5. Dapat diberikan


untuk organisme
T: 36,5 -37,5 C khusus yang
teridentifikasi dengan
kultur.

Anda mungkin juga menyukai