Anda di halaman 1dari 5

Diagnosa Keperawatan & Rencana Keperawatan Pada

pasien dengan Kanker Paru


Diagnosa Keperawatan
 Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASSALAH
1.
DS: - Klien mengungkapkan sesak Massa pada mediastinum Ketidakefektifan pola
saat ber-nafas dan dada terasa nafas
berat.

DO: - KU agak lemah. Menekan rongga paru


- Suara nafas menghilang pada
dada anterior. Penurunan ekspansi paru
- Pada perkusi dada terdengar
redup. Pengembangan paru
- Respirasi 36 x/mnt, cepat dan terbatas
dangkal.
Klien sesak

DS
2. : - Pasien mengelu sesak dan nyeri Obstruksi jalan nafas oleh Gangguan pertukaran
saat bernafas sekresi dan spasme gas
DO : - Gelisah, bronkus
- nilai GDA tidak normal,
- perubahan TTV Kerusakan alveoli

Bronkiektasis/Aktelektasis
3.
S: -Mengeluh sakit disertai Intrapulmoner Gangguan Rasa
rasa nyeri yang menetap Metastatik nyaman (Nyeri)
O: - Pasien tampak gelisah
- Wajahya terlihat pucat
- Tanda vital : TD: 130/90
mmHg, Nadi : 112 x / m, Suhu : Adanya Invasi kanker ke
38,6 derajat celsius, RR: 36 pleura, atau dinding dada.
x/m.
DS
4. : - Mengatakan nafsu makan Sesak Pereubahan nutrisi
menurun dan terasa mual Psikologis kurang dari kebutuhan
DO: A: Penurunan berat badan,(BB
sebelumnya 66kg,setelah Mual
masuk RS BB 55Kg)
B: Anoreksia
C : lemas, BB menurun,rambut
rontok
D : porsi makan tidak habis,makan
hanya 2 - 4 sendok

 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
2. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) yang berhubungan dengan invasi kanker ke pleura, atau dinding dada.
3. Perubahan nutria kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan Anoreksia
4. Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan gangguan aliran udara ke alveoli atau ke bagian
utama paru, perubahan membran alveoli

1.3. Perencanaan Keperawatan


Tgl No TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL
dx
1. Setelah di lakukan1. Kaji frekuensi, 1. Untuk mengetahui
tindakan kedalaman pernafasan dan frekuensi & kedalan
keperawatan 1x24 ekspansi dada. pernafasan karena
jam di harapkan kedalamam pernafasan
pola nafas klien bervariasi tergantung
efektif dengan KH: derajat gagal nafas.
- Klien 2. Auskultasi bunyi nafas, dan 2. Perubahan bunyi nafas
mengungkapkan catat adanya bunyi menunjukan obstruksi
sesak berkurang/ nafastambahan. sekunder
tidak sesak. 3. Observasi pola batuk dan 3. Kongesti alveolar
- Respirasi dalam karakter secret mengakibatkan batuk
batas normal. kering/iritatif
- Tidak 4. Berikan pada klien posisi 4. Posisi membantu
menggunakan otot semi fowler. memaksimalkan ekspansi
bantu pernafasan paru dan menurunkan
upaya pernafasan
5. Memaksimalkan
5. Kolaborasi dalam pernafasan dan
pemberian oksigen menurunkan kerja nafas.
tambahan. 6. Memberikan kelembaban
6. Berikan humidifikasi pada membran mukosa
tambahan. dan membantu
pengenceran secret
2. Setelah dilakukan 1. Kaji frekluensi dan 1. Berguna dalam evaluasi
tindakan kedalaman pernafasan. derajat distress
keperawatan 2x24 pernafasan dan kronisnya
diharapkan pasien prosespenyakit.
menunjukkan 2. Area yang tak terventilasi
perbaikan ventilasi2. Auskultasi paru untuk dapat
dan oksigenasi penurunan bunyi nafas dan diidentifikasikan dengan
jaringan yang adanya bunyi tambahan tak adanya bunyi nafas.
adekuat 3. Menunjukan hipoksemia
danPertukaran gas 3. Observasi ferfusi daerah sistemik.
efektif.dengan akral dan sianosis ( daun
KH: telinga, bibir, lidah dan
- Tidak bingung dan membran lidah ) 4. Jalan nafas
gelisah 4. Lakukan tindakan untuk lengket/kolaps
- TTV normal memperbaiki jalan nafas. menurunkan jumlah
- Tidak sesak alveoli yang berfungsi
- Nilai GDA normal Secara negatif
mempengaruhi
pertukaran gas.
5. Tinggikan kepala/tempat 5. Meningkatkan ekspansi
tidur sesuai dengan dada maksimal, membuat
kebutuhan. mudah bernafas
meningkatkan
kenyamanan.
6. Kaji TTV 6. Takikardia, disritmia dan
perubahan tekanan darah
dapat menunjukkan efek
hipoksemia sistemik pada
fungsi jantung
7. PaCO2 biasanya
7. Monitor GDA meningkat, dan PaO2
menurun sehingga
hipoksia terjadi derajat
lebih besar/kecil.
8. Dapat
8. Berikan o2 tambahan sesuai memperbaiki/mencegah
dengan indikasi hasil GDA. buruknya hipoksia.
3 Seteh di lakukan 1. Tanyakan pasien tentang 1. Membantu dalam
tindakan nyeri, Tentukan evaluasi gejala nyeri
keperawatan karaktersitik nyeri kanker yang dapat
selama 1x24 jam melibatkan visera, saraf
Nyeri hilang/ atau jaringan tulang
berkurang dengan 2. Buat skala nyeri 0-10 2. Penggunaan skala
KH: rentang intensitasnya rentang membantu pasien
- TTV normal dalam
- Klien nampak mengkaji tingkat nyeri
rileks. 3. Observasi tanda-tanda vital3. Untuk mengetahui
- Klien dapat tidur. Penurunan tekanan darah
- Klien dapat : peningkatan nadi dan
berpartisi dalam pernafasan
aktivitas. 4. Kaji pernyataan verbal dan4. Ketidaksesuaian antara
non verbal nyeri pasien. verbal dan non verbal
menunjukan.derajat nyeri
5. Evaluasi keefektifan 5. Memberikan obat
pemberian obat berdasarkan aturan.
6. Berikan tindakan 6. Meningkatkan relaksasi
kenyamanan, ubah posisi, dan pengalihan
dll. perhatian..
7. Berikan lingkungan 7. Penurunan stress,
tenang. menghemat energy
8. Kolaborasi: Berikan 8. Mempertahankan kadar
analgesik rutin s/d indikasi. obat, menghindari puncak
periode nyeri
4. Setelah di lakukan 1. Catat ststus nutrisi pasien 1. Berguna dalam
tindakan pada penerimaan, catat mengidentifikasi derajat
keperawatan turgor kulit, berat badan kurang nutrisi dan
sselama 2x 24 dan derajat kekurangan menentukan pilihan
jam Nutrisi klien berat badan intervensi
terpenuhi. 2. Berikan penjelasan tentang2. Meningkatkan
Dengan KH: pentingnya makanan yang pengetahuan dan
- Berat badan adekuat dan bergizi kepatuhan untuk
bertambah dan. menjalankan program
- Menunjukan 3. Pastikan pola diet pasien diet sesuai atura
perubahan pola yang disukai/tidak disukai 3. Pertimbangan keinginan
makan. individu dapat
4. Awasi memperbaiki masukan
pemasukan/pengeluaran diet.
dan berat badan secara 4. Mengukur kefektifan
periodic nutrisi dan dukungan
5. Dorong klien untuk makan cairan.
diet TKTP
5. Peningkatan pemenuhan
6. Pertahankan higiene mulut kebutuhan dan kebutuhan
pertahanan tubuh
6. Akumulasi partikel
makanan di mulut
menambah rasa
7. Kolaborasi dengan Ahli ketidaknyamanan pada
gizi dalam pemberian mulut dan menurunkan
makanan nafsu makan
7. Meninkatkan kemampuan
asupan sesuai dengan
kemampuan klien

Anda mungkin juga menyukai