Di Oleh :
A. PENGERTIAN
Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas.Saluran napas yang
mengalami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh
factor risiko tertentu, jalan napasmenjadi tersumbat dan aliran udara terhambat
karena konstriksi bronkus,sumbatan mukus, dan meningkatnya proses radang
(Almazini, 2015)
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalamipenyempitan karena
hiperakti!itas terhadap rangsangan tertentu, yangmenyebabkan peradangan,
penyempitan ini bersifat sementara. Asmadapat terjadi pada siapa saja dan dapat
timbul disegala usia, tetapiumumnya asma lebih sering terjadi pada anak"anak
usia di bawah 5 tahun dan orang dewasa pada usia sekitar 30 tahunan (Saheb,
2015)
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yangmelibatkan banyak sel
dan elemennya. &nflamasi kronik menyebabkanpeningkatan hiperresponsi!itas
saluran napas yang menimbulkan gejalaepisodik berulang berupa mengi, sesak
napas, dada terasa berat, batukterutama malam hari dan atau dini hari. 'pisodik
tersebut berhubungandengan obstruksi saluran napas yang luas, ber!ariasi dan
seringkalibersifat re!ersibel dengan atau tanpa pengobatan (Boushey, 2015)
B. ETIOLOGI
Sampai saat ini etiologi dari Asma Bronkhial belum diketahui.Suatu hal yang
yang menonjol pada penderita Asma adalah fenomenahiperakti!itas bronkus.
bronkus penderita asma sangat peka terhadaprangsangan imunologi maupun non
imunologi.
Sejumlah faktor pemicu asma bronkial yang diketahui, antara lain:
- Polusi udara,
- Seperti asap industri maupun asap dari kendaraan.
- Cuaca atau perubahan suhu yang terjadi secara ekstrem.
- Paparan zat, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, pasir, dan bakteri
C. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis yang ditimbulkan antara lain : mengi / wheezing, sesak nafas,
dada terasa tertekan atau sesak, batuk produktif, pilek, nyeri dada, takikardi,
retraksi otot dada, nafas cuping hidung, takipnea, kelelahan, lemah, anoreksia,
sianosis, berkeringat, ekspirasi memanjang dan gelisah.
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ASMA
- Bulu binatang
- Asap rokok
- Asap rumah tangga
- Debu pada bantal dan kasur
- Bau-bauan yang menusuk
- Obat semprot pembunuh serangga
- Tepung sari dan bunga/tumbuhan
- Perubahan cuaca
- Kecapaian, kelelahan
- Psikologis/stres
- Sakit flu
- Makanan/minuman tertentu : ikan laut, udang, kedelai, telur, susu, minuman
bersoda.
- Obat-obatan tertentu : aspirin, antibiotik, steroid
E. PATOFISIOLOGI
- Peluruhan epitelial
- Peningkatan massa otot polos pada jalan nafas yang diakibatkan oleh
hipertrofi, hiperplasia, atau migrasi
- Hiperlasia kelenjar mukosa
- Fibrosis sub epitelia
- Inflitasi sel implamasi pada dinding bronkial
Abnormalitas imunologis utama pada asthma adalah respon imun tipe 2 yaitu
sekresi sitokin tipe 2. Kelebihan sekresi sitokin tipe 2 pada saluran napas bagian
bawah akan merangsang hipersensitivitas yang dimediasi oleh IgE.
Selain faal paru, ada pula beberapa tes lainnya untuk membantu dokter
menegakkan diagnosisnya. Berikut ini pemeriksaan penunjang untuk penyakit
asma lainnya:
- Pemeriksaan arus puncak ekspirasi dengan alat peak flow rate meter.
- Uji reversibilitas (dengan bronkodilator).
- Uji provokasi bronkus, untuk menilai ada/tidaknya hiperaktivitas bronkus.
- Uji alergi untuk menilai ada/tidaknya alergi.
H. PENGKAJIAN
DS :
- Pasien mengatakan jika berkativitas dada terasa sangat sesak
- keluarga pasien mengatakan pasien kelelahan saat berkativitas
- pasien mengatakan tidak kuat untuk beraktivitas terlalu lama
- pasien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu
- keluarga pasien mengatakan pasien sering sesak nafas pada malam hari
- pasien mengatakan sulit untuk bernafas
- pemeriksaan TTV
TD : 150/80 mmHg N : 80x/menit RR : 23 x/ menit S : 36◦C Spo2 : 80%
DO :
- pasien tampak lemah
- psien tampak kelelahan saat melakukan aktivitas
- pasien tampak berbaring di tempat tidur
- pasien tampak mengeluh karna sesak nafas
- nafas pasien tampak tidak teratur
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya bernafas
( kelemahan bernafas )
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak keseimbangan kebutuhan
oksigen antara suplai dan kebutuhan oksigen
J. INTERVENSI
K. REFERENSI