Di Oleh :
A. PENGERTIAN
Asidosis respiratorik adalah Kondisi ini terjadi ketika kadar karbon dioksida di
dalam darah meningkat akibat adanya masalah di sistem pernapasan, seperti:
Gangguan pernapasan, seperti asma dan PPOK (penyakit paru obstruksi kronis)
Gangguan di jaringan paru, seperti fibrosis paru.
Asidosis dapat terjadi karena peningkatan kadar asam dalam darah akibat ginjal
tidak dapat mengeluarkan kadar asam berlebih melalui urine. Selain itu, asidosis
juga dapat terjadi karena hilangnya zat bikarbonat sebagai zat kimia yang
berfungsi untuk menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam darah.
Asidosis adalah kondisi yang terjadi ketika kadar asam di dalam tubuh sangat
tinggi. Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti napas pendek, linglung, sakit
kepala, hingga penurunan kesadaran. Asidosis merupakan kondisi yang dapat
berakibat fatal bila tidak segera diobati.
Normalnya, pH darah di dalam darah adalah sekitar 7,4. Asidosis terjadi saat pH
darah kurang dari 7,35 (asam). Hal ini berbeda dengan alkalosis, yaitu kondisi
ketika pH darah lebih dari 7,45 (basa). Perubahan pH ini akan sangat
memengaruhi fungsi dan kerja berbagai organ tubuh. ( Tim Pokja SDKI DPP
PPNI 2016)
B. ETIOLOGI
C. MANIFESTASI KLINIS
G. PENGKAJIAN
d. Makanan/Cairan.
Gejala : Mual/muntah.
e. Neurosensori.
Gejala :
- Perasaan penuh pada kepala (akut, bekenaan dengan vasodilatasi).
- Sakit kepala dangkal, pusing, gangguan pengelihatan.
Tanda :
- Kacau mental, ketakutan, agitasi, gelisah, sombolen, kome (akut).
- Tremor, penurunan reflek.
f. Pernafasan.
Gejala :
- Dispnea dengan pengerahan tenaga.
Tanda :
- Peningkatan upaya pernafasan dengan parnafasan cuping hidung/menguap.
- Penurunan frekuensi pernafasan.
- Krekels, mengi, stridor.
3. Periksa Hasil Pemeriksaan Laboratorium Untuk Elektrolit Dan Data
Lainnya Yang Mengarah Kepada Proses Penyakit Yang Berkaitan Dengan
Asidosis Respiratorik.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi saluran nafas.
2. penurunan curah jantung
3. gangguan pertukaran gas
I. INTERVENSI
No Hari/ Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
Dx tgl/ keperawatan hasil
jam
1. Senin Jalan nafas Setelah dilakukan - Monitor pola - Agar
10/10/ tidak efektif tindakan keperawatan nafas memanta
22 b.d obstruksi 3x24 jam jalan nafas - Monitor bunyi u nafas
saluran nafas tidak efektif teratasi tambahan pasien
dengan kriteria hasil : - Posisikan semi - Untuk
- Dispnea fowler atau memanta
menurun fowler u ada
- Tidak ada - Berikan bunyi
kesulitan oksigen tambaha
bicara - Ajarkan batuk n
efektif - Untuk
- Pemantauan memngu
respirasi rangi
sesak
nafas
pada
pasien
- Untuk
memuda
hkan
pasien
mengelu
arkan
sputum
- Untuk
pemberia
n
oksigena
si
Penururunan
2. jurah jantung Setelah di lakukan
b.d tindakan keperawatan - Identifikasi
perubahan 3x 24 jam penurunan gejaa - Penuruna
irama jantung jurah jantung teratasi penurunan n jurah
dengan kriteria hasil : curah jantung jantung
- Kekuatan nadi - Memonitor dapat di
perifer tekana darah identifik
- Edema cuku - Memonitor asika
menurun keluhan nyeri melalui
dada gejala
- Posisikan yang
pasien semi muncul
fowler dengan - Tekana
kaki ke bawah darah
atau posisi pada
nyaman pasien
- Kolaborasi dengan
pemberian curah
antiaritmia jika jantung
perlu perlu
untuk di
monitor
- Nyeri
dada
pada
pasien
berkuran
g
- Gaya
hidup
yang
sehat
dapat
membant
u
Gangguan perubaha
3. pertukaran n pola
gas hidup
Setelah di lakukan
tindakan keperawatan
3x24 jam gangguan - Meonitor
pertukaran gas dapat frekuensi
teratasi deg kh : irama - Untuk
- Tingkat kedalaman dan mengeta
kesadaran upaya nafas hui
meningkat - Memonitor frekuensi
- Dispnea pola nafas pernafas
menurun - Memonitor an
- Bunyi nafas kemampuan - Untuk
tambah batuk efektif mengeta
menrun - Memonitor hui
adanya sejauh
produksi mana
sputum penuruna
- Memonitor buni
adanya nafas
hambatan jalan indikasi
nafas atlekasi
- Untuk
mengeta
hui
sejauh
mana
membant
u
mengelu
arkan
dahak
- Untuk
menunja
ng proses
sumbata
n jalan
nafas
J. REFERENSI
Brunner, Dan Suddart. 2017. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC.