Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

DENGAN ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL NAFAS DI RUANG UGD

RSUD dr. ABDUL AZIZ SINGKAWANG

DISUSUN OLEH:

MELIANA

NIM. 191111010

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PONTIANAK

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWTAN GAWAT DARURAT

DENGAN ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL NAFAS DI RUANG UGD

RSUD dr. ABDUL AZIZ SINGKAWANG

Telah disetujui

Tanggal : juli 2022

Oleh :

Clinical Teacher Clinical Instruktur

Leonatus Limson S.Kep, M.Kes Syahirul Alim, S.ST

NIP. 19880924 201501 05 NIP.19820331 200604 1


1. Konsep penyakit
a. Pengertian penyakit
Kegagalan pernafasan adalah pertukaran gas yang tidak adekuat sehingga
hiphipoksoksia, hiperkapmia ( peningkatan konsentrasi karbon dioksida arteri).
Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan
oksigen dan karbondioksida dalam jumlah yang dapat mengakibatkan gangguan
kehidupan.
Gagal nafas terjadi bila mana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida
tidak dapat memelihara laju konsentrasi oksigen dan pembentuka karbondiogsida
dalam sel sel tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50
mmHg (hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 45
mmHg (hiperkapnia).

b. Etiologi
Penyebab gagal nafas biasaya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan
kombinasi dari berbagai keadaan dimana penyebab utamnya adalah :
1. Gangguan ventilasi
Gangguan ventilasi disebabkan pleh kelainan intrapulmonal maupun
ekstrapulmonal.
2. Gangguan neuromuscular
Terjadi pada polio, guillaine bare syndrome, miastenia gravis, cedera spinal,
fraktur servikal, keracunan obat seperti narkotik atau sedative dan gangguan
metabolic seperti alkalosis metabolic kronik yang ditandai dengan deprsi saraf
pernafasan.
3. Gangguan / depresi pusat pernafasan
Terjadi pada pengunaan narkotik atau barbiturate, obat anastesi, trauma infark
otak, hipoksia berat pada susunan syaraf pusat.
4. Gangguan pada sistem saraf perifer, otot respiratori, dan dinding dada
Kelainan ini menyebabkan ketidakmampuan untuk memeprtahankan minute
volume (mempengaruhi jumlah karbondioksida).
5. Gangguan disfusi alveoli kapiler
Gangguan ini sering menyebabkan gagal nafas hipoksemia, seperti pada
oedem paru (kardiak atau nonkardiak).
6. Gangguan kesetimbangan ventilasi perfusi (V/Q mismatch)
Peningkatan deadspace, seperti pada tromboeli, efisiema dan bronkhiektasis.

c. Pathway
Asma

Penurunan respon pernafasan

kegagalan pernafasan ventilasi

Hipoventilasi alveoli

Gangguan difusi dan retensi CO2

Hipoksia jaringan

Gagal nafas

d. Tanda dan gejala


Tanda
1. Gagal nafas total
- Aliran udara dimulut, hidung tidak dapat di dengar / di rasakan
- Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga
srta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi
- Adanya kesulitan inflasi paru dalam usaha memberikan ventilasi buatan
2. Gagal nafas parsial
- Terdengar suara nafas tambahan hurgling. Snoring dan wheezing
- Adanya retraksi dada

Gejala

- Hiperkapnia, terjadi penurunan kesadaran ( peningkatan PCO2)


- Hipoksemia terjadi takikardi, gelisah, berkeringat atau sianosisi (PO2
menurun).
e. Komplikasi
Bila tidak ditangani secara tepat, akan menimbulkan komplikasi sebagai yaitu:
- Kematian

f. Penatalaksanaan medis
1. Jalan nafas
2. Oksigen
3. Bronkodilator
4. Kartikosteroid
5. Fisioterapi dada dan nutrisi
6. Pemantauan hemodinamik

g. Pemeriksaan diagnostic
Tenaga medis membutuhkan beberapa tes untuk menentukan gagal nafas yaitu :
1. AGD ( analisa gas darah arteri)
2. Rotgen dada
3. Pengukuran fungsi paru
4. Ekg ( elektrokardiogram)
5. Pemeriksaan sputum
2. Konsep asuhan keperawatan
a. Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi nama, no rm, usia status perkawinan, pekerjaan, agama, pendidikan,
suku, alat rumah, sumber biaya, tanggal masuk rs, diagnose medis
2. Primary assessment dan secondary assesment
A. Airway, yakikan kepatenan jalan napas, berikan alat bantu nafas jika perlu
B. Breathing, mengkaji jumlah pernafasan dalam 24 kali permenit, perhatikan
saturasi oksigen
C. Circulation, pastikan denyut jantung >100 kali permenit, monitor tekanan
darah, pasang iv line
D. Disability, bingung merupakan salah satu tanda pada pasien sepsis.
E. Exposure, cari cidera dan lakukan pengobatan
3. Nursing story
- A : alergi, kaji alergi yang ada pada pasien ( obat, makanan).
- M : medication, kaji riwayat pengobataan sebelum nya
- P : past health story, kaji penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga
- L : last meal, kaji jenis mkanan yang di konsumsi terakhir
- E : even/ history, kaji kejadian yang menyebabkan sakit
4. Observasi dan pemeriksaan fisik
Kaji mulai dari kepala sampai kaki secara Inspeksi, Perkusi, Palpasi,
Auskultasi.
b. Diagnosa keperawatan

No Diagnose keperawatan Intervensi


dx Tujuan Intervensi keperawatan
Gangguan ventilasi spontan Setelah dilakukan asuhan Dukungan ventilasi I.01002 Hal 49
b/d kelelahan otot pernapasan keperawatan selama 3 x Observasi
Ditandai dengan 24 jam gangguan - Identifikasi adanya kelelahan
Ds : dyspnea ventilasi spontan dapat otot bantu napas
Dp : dia atasi dengan kriteria - Identifikasi afek perubahan
- Penggunaan otot bantu hasil : posisi terhadap status pernafasan
napas - PCO2 menurun - Monitor status respirasi dan
- Volume tidal menurun - PO2 membaik oksigenasi (mis, frekuensi dan
- PCO2 meningkat - SaO2 membaik kedalaman napas, pengguanaan
- PO 2 menurun otot bantu nafas, bunyi nafas
- SaO2 menurun tambahan, saturasi oksigen)

Teraupetik
- Pertahankan kepatenan jalan
napas
- Berikan posisi semifowler atau
fowler
- Fasilitasi mengubah posisi
senyaman mungkin
- Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan ( mis, nasal kanul,
masker wajah, masker
rebreathing atau non rebreathing)
- Gunakan bag-valve mask, jika
perlu

Edukasi
- Ajarkan melakukan teknik
relaksasi napas dalam
- Ajarkan mengubah posisi secara
mandiri
- Ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronchodilator jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Indikator

Tim pokja SDKI DPP PPNI.2017. standar diagnose keperawatan Indonesia..DPP PPNI

Tim pokja SDKI DPP PPNI 2018. standar intervensi keperawatan Indonesia. DPP PPNI

Brunner & suddart.2002.buku ajar keperawatan medical – bedah edisi 8 vol.l.jakarta:penerbit


buku kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai