Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF

Disusun oleh :
Nur Alfi Mukaromah (A12020085)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG


2022
1. PENGERTIAN
Ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi tidak edukat.pola nafas tidak
efektif suatu keadaan dimana inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberikan
ventilasi edukat. Pola nafas tidak efektif adalah keadaan ketika seseorang individu
mengalami kehilangan ventilasi yang aktual atau potensial yang berhubungan dengan
perubahan pola pernapasan. Pola nafas tidak efektif Adalah dan atau ekpirasi yang tidak
memberikan ventilasi edukat.

2. ETIOLOGI
a. Nyeri saat bernafas
b. Kelemahan otot pernapasan
c. Deformitas tulang dada,
d. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
e. Imaturitas neurologia
f. Siindrom hipoventilasi
g. Ef agen farmakologis

3. BATASAN KARAKTERISTIK
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : dipsnea
Objektif : penggunaan obat bantu pernapasan, fase ekspirasi memnjang,pil napas
abnormal
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : Ortopnea
Objektif : pernapasan pursed-lip, penapasan cuping hidung, diameter thoraks anterior-
posterior meningkat, ventilasi semenit menurun, kapasitas vital menurun, tekanan
ekspirasi menurun, ekskursi dada berubah

4. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KEPERAWATAN


a. Patofisiologi
Ketidak efektifan pola nafas yang biasanya berhubungan dengan kejadian penyakit
asma atau sesak nafas. Obstruksi di sebabkan oleh
1. Kontrak otot yang mengelilingi bronki, yang menyempiykan jalan napas
2. Pembengkakan membran yang melapisi bronki
3. Pengisian bronki dilakukan dengan mukus yang kental
Selain itu otot – otot bronki dan kelenjar membesar dahak yang kental, banyak
dihasilkan dan oveolus menjadi hiperinflasi, dengan udara terperangkap di dalam
jaringan paru, mekanisme yang pasti dari perubahan ini tidak diketahui.
Keterlibatan sistem imunologis dan sarafotonom. Terganggu yang berupa
obstruksi saluran napas dapat dinilai secara objektif dengan VEP1 (Volume
ekspirasi paksa detik pertama). Penyempitan saluran nafas ternyata tidak merata
di seluruh bagian paru ada daerah-daerah yang kurang mendapat ventilasi,
sehingga daerah kapiler yang melalui daerah tersebut mengalami hipoksemia
Pa02.

b. Pathway

6. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL


1. Gangguan pola tidur b.d gangguan pernapasan

7. INTERVENSI KEPERAWATAN
Observasi:
-Monitor pola napas (Frekuensi, keadalaman, usaha napas)
-Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, monkhi kering)
-Monitor sputum (jumlas, warna, aroma)
Terapeutik
-Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-lift dan chin-lift (jat-thrust jika curiga
trauma servikal)
- Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endrotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGiil
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu

8. DAFTAR PUSTAKA
- Bums, S.M. (2014). AACN Essential of Critical Care Nursing. New York :
McGraw-Hill Education
- Siela, D. (2010). Evaluation standards for management of artificial airways. Critical
Care Nurse
- Wong, M., & Elliott, M. (2009). The use of medical orders in a acute care oxygen
therapy. Brithis journal of nursing, 18(8), 462-464
- Santoso, Budi.2006. panduan diagnosa keperawatan 2009 definisi dan klarifikasi
- Suyono, Slamet,2009. Ilmu penyakit dalam jilid II jakarta : balai penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai