Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONEKTOMI

Yohanis hendrik ome


010112a112
DEFINISI PNEUMONEKTOMI
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan
dengan adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk
dalam area alveoli (Axton & Fugate, 1993)
Pneumonia adalah Suatu radang paru yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan
benda asing (FKUI).
Pneumonia adalah Radang parenkim paru. Menurut anatomi,
pneumonia dibagi menjadi pneumonia laboris, pneumonia
lobularis, bronkopneumonia & pneumonia interstisialis
(Makmuri MS).
ETIOLOGI
1. Virus Influenza
2. Virus Synsitical respiratorik
3. Adenovirus
4. Rhinovirus
5. Rubeola
6. Varisella
7. Pneumococcus
8. Streptococcus
KLASIFIKASI
Pneumonia Lobaris
Terjadi pada seluruh atau satu bagian besar dari lobus paru dan
bila kedua lobus terkena bisa dikatakan sebagai pneumonia
lobaris.
Pneumonia Interstisial
Pneumonia interstisial dapat terjadi di dalam dinding
alveolar dan jaringan peribronkhial serta interlobaris
Bronkhopneumonia
Terjadi pada ujung akhir bronkhiolus yang dapat tersumbat oleh
eksudat mukopurulen untuk membentuk bercak konsolidasi dalam
lobus.
KOMPLIKASI

Otitis media akut (OMA)


Efusi pleura.
Emfisema.
Meningitis.
Abses otak
Endokarditis
Osteomielitis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Sinar X
Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah
Pemeriksaan serologi
Pemeriksaan fungsi paru
Biopsi paru
Spirometrik static
Bronkostop
PENATALAKSANAAN
Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.
Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia
virus.
Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi
pneumonia mikroplasma
Menganjurkan untuk tirah baring sampai infeksi
menunjukkan tanda-tanda.
Pemberian oksigen jika terjadi hipoksemia
Bila terjadi gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori
yang cukup
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Identitas
Terdiri atas nama, jenis kelamin, alamat, usia, pekerjaan, dan
status perkawinan.
2. Fokus pengkajian
Riwayat penyakit
Tanda fisik
Faktor perkembangan
Pengetahuan pasien/ keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
a) Status penampilan kesehatan
b)Tingkat kesadaran kesehatan
c) Tanda-tanda vital
d) Berat badan dan tinggi badan
e) Integumen
f) Kepala dan mata
g) istem Pulmonal
h) Sistem Cardiovaskuler
i) Sistem Neurosensori
j) Sistem Genitourinaria
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Hb : menurun/normal
2. Gas Darah: acidosis respiratorik, penurunan kadar
oksigen darah, kadar karbon darah meningkat/normal
3. Elektrolit : Natrium/kalsium menurun/normal.
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan
produksi sputum.
Tujuan :
Setelah diberikan askep selama ..x 24 jam diharapkan bersihan jalan
nafas efektif, ventilasi paru adekuat dan tidak ada penumpukan secret.
1. Monitor frekuensi atau kedalaman pernapasan dan gerakan dada
2. Auskultasi area paru, catat area penurunan atau tak ada aliran udara
3. Bantu pasien latihan nafas dan batuk secara efektif.
4. Suction sesuai indikasi.
5. Lakukan fisioterapi dada.
6. Kolaborasi pemberian obat bronkodilator dan mukolitik melalui
inhalasi (nebulizer).
2 . Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan tekanan kapiler
alveolus.
Tujuan : setelah diberikan askep selama...x24 jam diharapkan
1) . Observasi frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernapas.
2) Observasi warna kulit, catat adanya sianosis pada kulit, kuku, dan jaringan
sentral
3) Kaji status mental dan penurunan kesadaran.
4) Awasi frekuensi jantung atau irama
5) Awasi suhu tubuh.
6) Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan benar, misalnya dengan
masker, masker venturi, nasal prong.
Intervensi Keperawatan :
Mandiri
Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan dada
Auskultasi paru, catat area penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi nafas
tambahan (krakles, mengi)
Bantu pasien untuk batuk efektif dan nafas dalam
Penghisapan sesuai indikasi
Berikan cairan sedikitnya 2500 ml/hari
Kolaborasi
Bantu mengawasi efek pengobatan nebulizer dan fisioterapi lain
Berikan obat sesuai indikasi : mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, analgesik
Berikan cairan tambahan
Awasi seri sinar X dada, Analisa Gas Darah, nadi oksimetri
Bantu bronkoskopi / torakosintesis bila diindikasikan
3. Nyeri dada berhubungan dengan kerusakan parenkim paru.
Tujuan : setelah diberikan askep...x24 jam diharapkan nyeri
dapat berkurang
1) Tentukan karakteristik nyeri, misalnya tajam, konstan,
ditusuk, selidiki perubahan karakter atau lokasi atau
intensitas nyeri.
2) Pantau tanda vital.
3) Berikan tindakan nyaman, misalnya pijatan punggung,
perubahan posisi, musik tenang, relaksasi, atau latihan napas.
4) Berikan tindakan distraksi, misalnya mendengarkan musik ,
menonton film
4. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi.
Tujuan :
Setelah diberikan askep ....x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi
1. Identifikasi faktor yang menimbulkan mual atau muntah, misalnya sputum
banyak, pengobatan aerosol, dispnea berat, nyeri.
2. Berikan wadah tertutup untuk sputum dan buang sesering mungkin. Berikan atau
bantu kebersihan mulut setelah muntah. Setelah tindakan aerosol dan drainase
postural, dan sebelum makan.
3. Jadwalkan pengobatan pernapasan sedikitnya 1 jam sebelum makan
4. Berikan makan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering (roti panggang,
krekers) dan atau makanan yang menarik untuk pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai