3 Diagnosis Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001) berhubungan dengan
hipersekresi jalan nafas, proses infeksi
2. Hipertermia (D.0130) b.d proses infeksi (Infeksi)
3. Gangguan pertukaran gas ( D.00503) berhubungan dengan perubahan
membrane alveolus-kapiler
4. Defisit Nutrisi ( D.0019 ) berhubungan dengan peningkatan
metabolisme
5. Intoleransi aktifitas ( D.0056) berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
4 Kriteria Evaluasi / Nursing 1. Bersihan jalan nafas meningkat (L.01001) dengan criteria hasil : batuk
Outcome efektif meningkat, Prod Sputum , mengi , wheezing, meconium,
dispnea ortopnea, sulitbicara, sianosis, gelisah menurun. Frekwensi
nafas, pola nafa membaik.
2. Termoregulasi Membaik (L.14134) dengan criteria hasil :kulit merah
menurun, konsumsi oksigen menurun, takikardi menurun, takipnoe
menurun, hipoksia menurun.
3. Pertukaran gas meningkat (L.01003) dengan kriteria : Dispnoe
menurun, PCH menurun, PCO2 membaik, PO2 membaik, sianosis
membaik, pola nafas membaik, warna kulit membaik
4. Status nutrisi membaik (L.03030) dengan kriteria : berat badan
membaik, nafsu makan membaik,
5. Toleransi aktifitas ( L. 05047) meningkat dengan kriteria hasil :
Frekwensi nadi, saturasi oksigen meningkat. Keluhan lelah, dispnea
aritmia, sianosis, perasaan lemah menurun. Warna kulit, Tekanan
darah, frekwensi nafas membaik
5 Intervensi Keperawatan 1. Latihan batuk efektif (I.01006): identifikasi kemampuan batuk, monitor
adanya retensi sputum, monitor tanda dan gejal infeksi saluran nafas,
monitor infut dan output cairan. Atur posisi fowler atau semi fowler ,
Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif.
2. Managemen jalan nafas (I.01011): Monitor pola nafas( frekwensi,
kedalaman, usaha nafas), monitor bunyi napas tambahan.
Pertahankan kepatenan jalan nafas. Berikan minum hangat, lakukan
fisiotherapi dada jika perlu, lakukan hisapan. Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari jika tidak kontra indikasi, ajarkan teknik batuk efektif.
Kolaborasi pemberian bronchodilator, ekspectoran, mukolitik jika
perlu.
3. Manajemen Hipertermia (I.15506) : Identifkasi penyebab hipertermi
(mis. Dehidrasi terpapar lingkungan panas penggunaan incubator);
Monitor suhutubuh; Monitor kadar elektrolit; Sediakan lingkungan yang
dingin; Longgarkan atau lepaskan pakaian; Basahi dan kipasi
permukaan tubuh; Berikan cairan oral; Lakukan pendinginan eksternal
(mis. Selimut hipotermia atau kompres dingin padadahi, leher, dada,
abdomen,aksila); Kolaborasi cairan dan elektroli tintravena, jika perlu
4. RegulasiTemperatur (I.14578) :Monitor Monitor pola nafas. Tekanan
darah, frekuensi pernapasan dan nadi; Monitor warna dan suhu kulit;
Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat; Gunakan
kasurpendingin, untuk menurunkan suhu; Kolaborasi pemberian
antipiretik jika perlu.
5. Pemantauan respirasi (I.01014) : Monitor frekwensi, irama, kedalaman
dan upaya nafas. Monitor pola nafas, monitor adanya sumbatan jalan
nafas, monitor satura sioksigen, monitor AGD. Dokumentasikan hasil
pemantauan. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan.
6. Terapi oksigen( I.01026) : Monitor efektifitas terapi oksigen, monitor
tanda-tanda hipoventilasi, monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen
dan atelectasis, monitor integritas hidung akibat pemasangan oksigen.
Bersihkan secret ,pertahankan kepatenan jalan nafas, Kolaborasi
penentuan dosis oksigen.
7. Manajemen Nutrisi (I.03119) :Identifikasi status nutrisi, monitor asupan
makanan, monitor bertbadan, Berikan makanan tinggi kalori dan
protein, Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogatrik jika
asupan oral dapat ditoleransi. Ajarkan posisi duduk, Kolaborasi dengan
ahligizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan
8. Promoso berat badan (I.03136) :Monitor berat badan. Berikan
suplemen. Jelaska peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan.
9. Manajemen Energi (I.05178) : Monitor kelelahan fisik, sediakan
lingkungan nyaman dan rendah stimulasi. Anjurkan irah baring.
Kolaborasi ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
10. Terapi Aktifitas(I.05186) : Monitor respon emosional, fisik, social dan
spiritual terhadap aktifitas. Libatkan keluarga dalam aktifitas. Ajarkan
aktifitas yang dipilih. Kolaburasi dengan okupasi.
6 Informasi dan Edukasi 1. Hindari allergen yang dapat memperparah penyakit
2. Minum banyak air putih.
3. Tingkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan yang mengandung
nutrisi seimbang.
7 Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah dilaksanakan intervensi
dan dibandingkan dengan analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.
8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Kerperawatan
9 Kepustakaan Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Ketua,