Anda di halaman 1dari 16

EMFISEMA

DISUSUN OLEH :
1. SHERLY VIRA (202014201018)
2. INTAN DILYAN SALSA (202014201022)
DEFINISI
Emfisema adalah suatu penyakit paru obstruktif kronis yang
ditandai dengan pernafasan pendek yang disebabkan oleh
kesulitan untuk menghembuskan seluruh udara keluar dari
paru-paru karena tekanan udara yang berlebihan dari kantung
udara didalam paru-paru (alveoli). (Irman,2007)
ETIOLOGI
01 Merokok 02 Keturunan

03 Infeksi 04 Polusi

Faktor Sosial Hipotesis Elastase-


05 06
Ekonomi Antielastase
MANIFESTASI KLINIS

Sesak Nafas Batuk Kronis Merasa gelisah

Penurunan Berat
Edema Kelelahan
badan
PATOFISIOLOGI
Emfisema merupakan kelainan dimana terjadi kerusakan
pada dinding alveolus yang akan menyebabkan overdistensi
permanen ruang udara. Perjalanan udara akan terganggu akibat
dari perubahan ini. Kesulitan selama ekspirasi pada emfisema
merupakan akibat dari adanya destruksi dinding (septum) diantara
alveoli, jalan nafas kolaps sebagian, dan kehilangan elastisitas
untuk mengerut atau recall. Pada saat alveoli dan septum kolaps,
udara akan tertahan diantara ruang alveolus (disebut blebs) dan
diantara parenkim paru-paru (disebut bullae). Proses ini akan
menyebabkan meningkatkan ventilator pada ‘dead space’ atau
area yang tidak mengalami pertukaran gas atau darah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Pengukuran fungsi paru (spirometri)
•kapasitas paru total (TLC)
• volume residual (RV).
•kapasitas vital (VC)
•volume ekspirasi (FEV).
2. Pemeriksaan laboratorium
• Hemoglobin
• Hematokrit
• PO2
• PaO2
3. Pemeriksaan Radiologis
4. Analisa Gas Darah
• PaCO2
N
1. Penyuluhan
2. pencegahan
a. Berhenti merokok meskipun sukar.
b.menghindari lingkungan polusi
c. dianjurkan vaksinasi untuk mencegah ekaserbasi
3. Terapi Farmakologi
a. pemberian bronkodilator
b. pemberian kortikosteroid (3-4 minggu)
c. mengurangi sekresi mucus
4. Fisioterapi dan Rehabilitas.
Program fisioterapi berguna untuk :
a. mengeluarkan mucus dari saluran nafas.
b. memperbaiki efisiensi ventilasi.
c. memperbaiki dan meningkatkan kekuatan fisis.
5. Pemberian O2 dalam jangka panjang (19 jam/hari)
KOMPLIKASI

Pneumonia Ateletaksis
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Identitas
Sebelumnya jenis kelamin emfisema lebih sering terjadi pada laki-laki 65% dibandingkan
dengan wanita 15%. Kebanyakan penderita emfisema terjadi pada individu diatas usia 40 tahun.

Keluhan utama
keluhan yang sering dikeluhkan oleh pasien emfisema adalah sesak nafas, batuk kronis, dan berat
badan menurun.

Riwayat kesehatan sekarang


riwayat kesehatan sekarang disini adalah pasien akan mengeluhkan sesak nafas, batuk, banyak
mengeluarkan secret ketika batuk, tampak kebiruan pada daerah bibir dan kuku, serta cepat
merasa lelah ketika melakukan aktivitas.
Pemerikaan Fisik
1) Hidung : Adanya pernafasan cuping hidung (dyspnea),Adanya sekret.
2) Mulut : Membran mukosa sianosis (karena penurunan oksigen).
3) Dada
• Inspeksi : Bentuk dada barrel chest, bernafas menggunakan otot bantu
pernafasan, irama pola nafas tidak teratur (Muttaqin,2012)
• Palpasi : Ekspansi paru meningkat, Taktil fremitus biasanya menurun
• Perkusi : Hiperresonan pada area paru, bunyi pekak pada area paru,
diafragma menurun
• Auskultasi : Mengalami penurunan suara nafas, ekspirasi memanjang,
bunyi jantung menjauh, terdapat ronki/wheezing pada waktu
bernafas atau ekspirasi paksa.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan pertukaran Bersihan jalan nafas


gas tidak efektif

Pola nafas tidak efektif Deficit nutrisi


INTERVENSI
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan Intervensi : Terapi oksigen (I.01026)
dengan ketidakseimbangan ventilasi
(D.0003) 1) Monitor posisi alat terapi oksigen
a. Tujuan 2) Monitor efektifitas terapi oksigen
Setelah dilakukan tindakan 3) Bersihkan secret pada hidung
keperawatan diharapkan pertukaran gas 4) Pertahankan kepatenan jalan nafas
meningkat. 5) Berikan oksigen tambahan, jika perlu
b. Kriteria hasil (L.01003) 6) Ajarkan pasien dan keluarga cara
• Dispnea menurun menggunakan oksigen dirumah
• Bunyi nafas tambahan menurun
• Nafas cuping hidung menurun
• PO2 membaik
INTERVENSI
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan Intervensi : Pemantauan Respirasi (I.01014)
dengan hambatan upaya nafas (D.0005)
a. Tujuan 1) Monitor frekuensi,irama, kedalaman, dan
Setelah dilakukan tindakan upaya nafas
keperawatan diharapkan pola nafas 2) Monitor pola nafas (seperti hipervnetilasi)
membaik 3) Monitor adanya sputum
b. Kriteria hasil (L.01004) 4) Auskultasi bunyi nafas
• Penggunaan otot bantu nafas 5) Monitor saturasi oksigen
menurun 6) Monitor nilai AGD
• Frekuensi nafas membaik 7) Monitor hasil X-ray toraks

Anda mungkin juga menyukai