Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TROMBOSIS VENA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KeperawXHatan Medikal Bedah

Dosen Pengampu: Ns. Ganda Ardiansyah. M.Kep.

Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. Sherly Vira (202014201018)


2. Intan Dilyan Salsa (202014201022)

STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Medikal
Bedah tentang Trombosis Vena.

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah yang diampu oleh Ns. Ganda Ardiansyah. M.Kep.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
karya tulis ilmiah berupa makalah ini selesai sesuai dengan waktunya. Penyusun menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun khususnya dari dosen mata kuliah keperawatan medikal bedah sangat penyusun
harapkan, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penyusun untuk lebih baik di masa
yang akan datang.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para mahasiswa keperawatan yang ingin menambah
wawasan ilmu pengetahuan tentang Trombosis vena, serta memberikan inspirasi terhadap
pembaca. Penyusun juga mengharapkan makalah ini dapat memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua

Nganjuk,

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................i

KATA PENGANTAR .............................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………

B. Rumusan Masalah………………………………………………...

C. Tujuan Penulisan………………………………………………….

BAB II KONSEP MEDIS

A. Definisi………………………………………………………………

B. Etiologi………………………………………………………………

C. Manifestasi Klinis…………………………………………………...

D. Patofisiologi………………………………………………………….

E. Pemeriksaan Penunjang……………………………………………

F. Penatalaksanaan…………………………………………………….

G. Komplikasi……………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Trombosis adalah terjadinya bekuan darah di dalam sistem kardiovaskuler


termasuk arteri, vena, ruangan jantung dan mikrosirkulasi. Menurut Robert Virchow,
terjadinya trombosis adalah sebagai akibat kelainan dari pembuluh darah, aliran darah
dan komponen pembekuan darah (Virchow triat). Trombus dapat terjadi pada arteri atau
pada vena, trombus arteri di sebut trombus putih karena komposisinya lebih banyak
trombosit dan fibrin, sedangkan trombus vena di sebut trombus merah karena terjadi pada
aliran daerah yang lambat yang menyebabkan sel darah merah terperangkap dalam
jaringan fibrin sehingga berwarna merah1.

Deep Vena Trombosis (DVT) adalah Suatu kondisi dimana terbentuk bekuan
darah dalam vena sekunder akibat inflamasi / trauma dinding vena atau karena obstruksi
vena sebagian, yang mengakibatkan penyumbatan parsial atau total sehingga aliran darah
terganggu (Doenges, 2000) 2 Trombosis vena merupakan salah satu penyakit yang tidak
jarang ditemukan dan dapat menimbulkan kematian kalau tidak di kenal dan di obati
secara efektif. Kematian terjadi sebagai akibat lepasnya trimbus vena, membentuk emboli
yang dapat menimbulkan kematian mendadak apabila sumbatan terjadi pada arteri di
dalam paru-paru (emboli paru). Insidens trombosis vena di masyarakat sangat sukar
diteliti, sehingga tidak ada dilaporkan secara pasti. Banyak laporan laporan hanya
mengemukakan data-data penderita yang di rawat di rumah sakit dengan berbagai
diagnosis.Di Amerika Serikat, dilaporkan 2 juta kasus trombosis vena dalam yang di
rawat di rumah sakit dan di perkirakan pada 600.000 kasus terjadi emboli paru dan
60.000 kasus meninggal karena proses penyumbatan pembuluh darah.
Pada kasus-kasus yang mengalami trombosis vena perlu pengawasan dan
pengobatan yang tepat terhadap trombosisnya dan melaksanakan pencegahan terhadap
meluasnya trombosis dan terbentuknya emboli di daerah lain, yang dapat menimbulkan
kematian 3 Pada makalah ini akan dibicarakan lebih lanjut tentang deep vein thrombosis
(DVT) atau penyumbatan vena dalam meliputi, defenisi DVT, etiologi, manifestasi
klinik, patofisiologi, komplikasi, penatalaksanaan, dan pencegahannya. Semoga
bermanfaat bagi para pembaca.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan defenisi DVT atau penyumbatan vena dalam!


2. Jelaskan etiologi DVT atau penyumbatan vena dalam!
3. Jelaskan manifestasi klinis DVT atau penyumbatan vena dalam!.
4. Jelaskan patofisiologi DVT atau penyumbatan vena dalam!
5. Jelaskan komplikasi DVT atau penyumbatan vena dalam!
6. Jelaskan penatalaksanaan DVT atau penyumbatan vena dalam
7. Jelaskan pencegahan DVT atau penyumbatan vena dalam!
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu menjelaskan defenisi DVT atau penyumbatan vena dalam
2. Mampu menjelaskan etiologi DVT atau penyumbatan vena dalam
3. Mampu menjelaskan manifestasi klinis DVT atau penyumbatan vena dalam
4. Mampu menjelaskan patofisiologi DVT atau penyumbatan vena dalam
5. Mampu menjelaskan komplikasi DVT atau penyumbatan vena dalam
6. Mampu menjelaskan penatalaksanaan DVT atau penyumbatan vena dalam
7. Mampu menjelsakan pencegahan DVT atau penyumbatan vena dalam
BAB II

KONSEP MEDIS

A. Defenisi DVT (Deep Vein Thrombosis)


Trombosis adalah suatu pembentukan bekuan darah (trombus) di dalam pembuluh
darah. Bekuan darah pada keadaan normal terbentuk untuk mencegah perdarahan.
Trombus adalah bekuan abnormal dalam pembuluh darah yang terbentuk walaupun tidak
ada kebocoran. Trombus merupakan massa seluler yang menjadi satu oleh jaringan fibrin.
Trombus terbagi 3 macam yaitu: merah (trombus koagulasi), putih (trombus aglutinasi)
dan trombus campuran. Trombus merah dimana sel trombosit dan lekosit tersebar rata
dalam suatu massa yang terdiri dari eritrosit dan fibrin, biasanya terdapat dalam vena.
Trombus putih terdiri atas fibrin dan lapisan trombosit, leukosit dengan sedikit eritrosit,
biasanya terdapat dalam arteri. Bentuk yang paling banyak adalah bentuk campuran.
Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT) adalah suatu kondisi
dimana trombus terbentuk pada vena dalam, terutama di tungkai bawah dan inguinal.
Bekuan darah dapat menghambat darah dari tungkai bawah ke jantung. DVT merupakan
penyakit yang sering terjadi dan dapat berakibat fatal serta kematian jika tidak didiagnosa
dan diobati secara efektif. Kematian dapat terjadi ketika trombus pada vena pecah dan
membentuk emboli pulmo, yang kemudian masuk dan menyumbat arteri pulmonalis.
Deep Vein Trombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah penggumpalan
darah yang terjadi di pembuluh darah balik (vena) sebelah dalam. DVT seringkali diawali
dari paha atau kaki oleh karena adanya perlambatan aliran darah pada pembuluh balik.
Hal ini bisa terjadi oleh karena ada masalah pada jantung, infeksi, atau akibat imobilisasi
lama dari anggota gerak. gumpalan darah beku yang terjadi disebut emboli yang bisa
terbawa ke jantung hingga menyebabkan komplikasi serius. Proses koagulasi atau
penggumpalan darah terjadi melalui mekanisme kompleks yang diakhiri dengan
pembentukan fibrin.
B. Etiologi DVT (Deep Vein Thrombosis)

Berdasarkan “Triad of Virchow”, terdapat 3 faktor yang berperan dalam


etiologi terjadinya trombosis pada arteri atau vena yaitu kelainan dinding pembuluh
darah, perubahan aliran darah dan perubahan daya beku darah. Trombosis vena
adalah suatu deposit intra vaskuler yang terdiri dari fibrin, sel darah merah dan
beberapa komponen trombosit dan lekosit. Etiologi terjadinya trombosis vena adalah
sebagai berikut :
1. Stasis vena.
2. Kerusakan pembuluh darah.
3. Aktivitas faktor pembekuan.
4. Faktor yang sangat berperan terhadap timbulnya suatu trombosis vena adalah statis
aliran darah dan hiperkoagulasi.
.
1) Statis Vena
Aliran darah pada vena cendrung lambat, bahkan dapat terjadi statis terutama pada
daerah-daerahyang mengalami immobilisasi dalam waktu yang cukup lama. Statis
vena merupakan predis posisi untuk terjadinya trombosis lokal karena dapat
menimbulkan gangguan mekanisme pembersih terhadap aktifitas faktor pembekuan
darah sehingga memudahkan terbentuknya thrombin
.

2) Kerusakan pembuluh darah


Kerusakan pembuluh darah dapat berperan pada pembentukan trombosis vena,
melalui :
a) Trauma langsung yang mengakibatkan faktor pembekuan.
b) Aktifitasi sel endotel oleh cytokines yang dilepaskan sebagai akibat kerusakan
jaringan dan proses peradangan. Permukaan vena yang menghadap ke lumen
dilapisi oleh sel endotel. Endotel yang utuh bersifat non-trombo genetik karena sel
endotel menghasilkan beberapa substansi seperti prostaglandin (PG12),
proteoglikan, aktifator plasminogen dan trombo-modulin, yang dapat mencegah
terbentuknya trombin. Apabila endotel mengalami kerusakan, maka jaringan sub
endotel akan terpapar. Keadaan ini akan menyebabkan sistem pembekuan darah
di aktifkan dan trombosir akan melekat pada jaringan sub endotel terutama serat
kolagen, membran basalis dan mikro-fibril. Trombosit yang melekat ini akan
melepaskan adenosin difosfat dan tromboksan A2 yang akan merangsang
trombosit lain yang masih beredar untuk berubah bentuk dan saling melekat.
Kerusakan sel endotel sendiri juga akan mengaktifkan sistem pembekuan darah.
3) Perubahan daya beku darah
Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan dalam sistem pembekuan darah dan
system fibrinolisis. Kecendrungan terjadinya trombosis, apabila aktifitas pembekuan
darah meningkat atau aktifitas fibrinolisis menurun. Trombosis vena banyak terjadi
pada kasus-kasus dengan aktifitas pembekuan darah meningkat, seperti pada hiper
koagulasi, defisiensi Anti trombin III, defisiensi protein C, defisiensi protein S dan
kelainan plasminogen6.

Anda mungkin juga menyukai