Di susun oleh:
NIM : 2020207209021
Tahun 2020
Oksigenasi
Gangguan pertukaran
gas
4. Manifestasi klinik
a. Suara nafas tidak normal
b. Perubahan jumlah pernapsaan
c. Batuk disertai dahak
d. Penggunaan otot tambahan pernapsan
e. Dispnea
f. Penurunan ekspansi paru
g. Takipneu
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan fungsi paru
b. Pemeriksaan gas darah arteri
c. Oksimetri
d. Pemeriksaan sinar X dada
e. Bronkoskopi
f. Endoskopi
g. Fluoroskopi
h. CT-SCAN
6. Kompikasi
a. Selang dada terdorong keluar (tension pneumotoraks)
b. Udara di dalam rongga pleura tidak mengalir
7. Penatalaksanaan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
1) Pembersihan jalan nafas
2) Latihan batuk efektif
3) Suctioning
4) Jalan nafas buatan
b. Pola nafas tidak efektif
1) Atur posisi pasien (semi fowler)
2) Pemberian oksigen
3) Teknik bernafas dan relaksasi
c. Gangguan pertukaran gas
1) Atur posisi pasisi (posisi fowler)
2) Pemberian oksigen
3) Suctioning
Cairan
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikelpartikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan (Abdul H, 2008).
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor
fisiologis dan lingkungan (Tarwoto & Wartonah, 2004).
Cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap untuk melakukan respons terhadap keadaan
fisiologis dan lingkungan. (Tamsuri.2004).
2. Etiologi/faktor resiko
Etiologi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Burner & Sudarrth, 2002) :
(a) Ketidakseimbangan Volume Cairan
1. Kekurangan volume cairan (Hipovolemik)
Kehilangan cairan dari system gastrointestinal seperti diare,
muntah.
Keringat berlebihan, demam, penurunan asupan cairan per oral,
penggunaan obat-obatan diuretic.
a. Kelelahan
b. Kram otot dan kejang
c. Mual
d. Pusing
e. Pingsan
f. Lekas marah
g. Muntah
h. Mulutkering
i. Denyut jantung lambat
j. Kejang
k. Palpitasi
l. Tekanan darah naik turun
m. Kurangnya koordinasi
n. Sembelit
o. Kekakuan sendi
p. Rasa haus
q. Suhu naik
r. Anoreksia
s. Berat badan menurun
5. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan elektrolit serum
b) Pemeriksaan darah lengkap
c) pH dan berat jenis urine
6. Komplikasi
Akibat lanjut dari kelebihan volume cairan adalah :
a) Gagal ginjal, akut atau kronik, berhubungan dengan peningkatan
preload, penurunan kontraktilitas, dan penurunan curah jantung.
b) Infark miokard.
c) Gagal jantung kongestif.
d) Gagal jantung kiri.
e) Penyakit katup.
f) Takikardi/aritmia berhubungan dengan hipertensi porta, tekanan
osmotik koloid plasma rendah, etensi natrium.
g) Penyakit hepar : Sirosis, Asites, Kanker, berhubungan dengan
kerusakan arus balik vena.
h) Varikose vena.
i) Penyakit vaskuler perifer.
j) Flebitis kronis
7. Penatalaksanaan
a) Pemberian cairan per oral
b) Pemberian terapi intravena
c) Menghitung balance cairan
d) Hipovolemia
e) Hipervolemia
B. Konsep proses keperawatan
1. Pengkajian keperawatan
a) Identitas pasien
Nama : tn. A
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Alamat : Pringsewu
Jenis kelamin : Laki-laki
No. RM :
Dx medis : diare akut
b) Keluhan utama : pasien mengeluh lemas di seluruh badan
c) Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan masa lalu: pasien mengatakan pernah mengalami penakit
seperti batuk, pilek, demam, belum pernah di rawat di RS. Tidak memiliki
alergi terhadap makanan maupun obat-obatan.
Riwayat kesehatan keluarga: pasien mengatakan di keluarganya tdak ada ang
mempunyai penakit menular maupun menurun.
d) Riwayat psiko-sosial-spiritual : pasien tidak merasa cemas. Pasien selama
sakit dapat berkomunikasi dengan keluarga maupun masyarakat. Selama sakit
pasien tetap menjalankan ibadah.
e) Pola kebiasaan sehari-hari
1) Pola pemenuhan nutrisi dan cairan
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 4x sehari dan minum 8-10
gelas sehari
Saat sakit : pasien mengatakan nafsu makan nya menurun, 3x sehari dan
minum 4-6 gelas sehari. Dan mengalami penurunan berat badan 5kg
2) Pola eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB setiap hari di pagi hari dengan
warna feses kuning dan BAK 8-10x sehari dengan warna kuning jernih
Saat sakit: BAB 5-6x sehari, feses encer, feses bercampur darah dan BAK
4-5x sehari dengan warna kuning pekat
3) Pola personal hygiene
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari, keramas dan sikat
gigi
Saat sakit: pasien hanya di lap di pagi dan sore
4) Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur selama 8 jam dan tidur dengan
nyenyak
Saat sakit : pasien tidak bias tdur nyenyak
5) Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit: pasien dapat beraktivitas tanpa di bantu orang lain
Saat sakit: pasien hanya tiduran di tempat tidur, terlihat lemas, dan di
bantu orang tua
6) Pola kebiasaan yang mempengaruhi penyakit
Sebelum sakit: minum alcohol hampir setiap hari dan merokok 7
batang/hari
f) Pemeriksaan fisik
1) Kepala : bentuk normal, rambut lurus pendek, rambut bersih, tidak ada lesi
2) Mata : bentuk simetris, konjungtiva anemis, tidak ada nyeri tekan, warna bola
mata hitam
3) Hidung : bentuk simetris, tidak ada serumen berlebih, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada secret
4) Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen berlebih, tidak ada infeksi
5) Mulut : bibir kering, gigi agak kotor, tidak ada nyeri tekan pada langit-langit
mulut
6) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis
7) Dada : bentuk simetris, tidak ada luka, terdengar bunyi sonor, tidak ada neri
tekan, wheezing
8) Abdomen : tidak ada lesi, terdapat nyeri tekan, terdengar peristatik usus
9) Integumen : warna kulit sawo matang, lembab, tidak ada lesi
10) Extremitas : akral dingin
g) Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan darah lengkap
2) Pemeriksaan elektrolit serum
3) pH dan berat jenis urin
4) analisa gas darah
2. Diagnosa yang sering muncul
a. Kekurangan Volume Cairan
b. Kelebihan volume cairan
3. Rencana keperawatan
C. Daftar Pustaka
Tamsuri, anas. 2004. Klien dengan gangguan cairan/ elektrolit seri asuhan
keperawatan.Jakarta:EGC
Kozier, dkk. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan