PRAKTIK KLINIK 1
Kelompok 3:
MALANG
2020
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI
Oksigen merupakan gas yang sangat vital dalam kelangsungan sel dan jaringan tubuh karena
oksigen diperlukan untuk proses metabolisme tubuh secara terus-menerus. Oksigen diperoleh
dari atmosfer melalui proses bernapas. Pada atmosfer, gas selain oksigen juga terdapat karbon
dioksida (CO), Nitrogen (N), dan unsur-unsur lain seperti argon dan helium.Pemenuhan
kebutuhan oksigen tubuh sangat ditentukan oleh adekuatnya sistem pernapasan, sistem
kardiovaskular, dan hematologi. Proses oksigenasi dimulai dari pengambilan oksigen diatmosfer,
kemudian oksigen masuk melalui organ pernapasan bagian atas seperti hidung atau mulut, faring,
laring, dan selanjutnya masuk ke organ pernapasan bagian bawah seperti trakea, bronkus utama,
bronkussekunder, bronkus tersier (segmental), terminal bronkiolus, dan selanjutnya masuk ke
alveoli. Selain itu untuk jalan masuknya udara ke organ pernapasan bagian bawah, organ
pernapasan bagian atas juga berfungsi untuk pertukaran gas, proteksi terhadap benda asing yang
akan masuk ke pernapasan bagian atas juga berfungsi untuk pertukataran gas, proteksi terhaadap
benda asing yang akan masuk ke pernapasan bagian bawah, menghangatkan, filtrasi, dan
melembabkan gas. Sementara itu, fungsi organ pernapasan bagian bawah, selain sebagai tempat
untuk masuknya osigen, berperan juga dalam proses difusi gas (Tarwoto & Wartonah, 2010).
Salah satu masalah dalam gangguan kebutuhan oksigenasi adalah hipoksia dan obstruksi saluran
nafas. Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam
tubuh akibat defesiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di tingkat sel, sehingga
dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis). Secara umum, terjadinya hipoksia ini
disebabkan oleh menurunnya kadar hemoglobin. Menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam
darah, menurunnya perfusi jaringan,atau gangguan ventilasi yang dapat menurunnya konsentrasi
oksigen. Sedangkan Obstruksi jalan napas merupakan suatu kondisi pada individu dengan
pernapasan yang mengalami ancaman,terkait dengan ketidakmampuan bentuk secara efektif. Hal
ini dapat di sebabkan oleh secret yang kental atau berlebihan akibat penyakit
infeksi,immobilisasi, stasis sekresi, serta batuk tidak efektif karena penyakit persarafan seperti
cerebrovaskular accident (cva), akibat efek pengobatan sedatif, dan lain-lain (Hidayat, 2012).
B. ETIOLOGI
1. Gangguan jantung, yang meliputi : ketidakseimbangan jantung seperti ketidakseimbangan
konduksi, kerusakan fungsi valvular, hipoksia miokard, kondisi-kondisi kardiomiopati, dan
hipoksia jaringan perifer (Tarwoto & Wartonah, 2010).
2. Alergi pada Saluran Napas
Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi, antara lain debu yang terdapat dalam hawa
pernapasan, bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan, dan lain-lain. Faktor-
faktor ini menyebabkan bersin bila terdapat rangsangan di daerah nasal; batuk bila di saluran
bagian atas; bronkhokontriksi pada asma bronkhiale; dan rhinitis bila terdapat di saluran
pernapasan bagian bawah.Zat alergan tadi merangsang membran mukosa saluran, pernapasan
sehingga mengakibatkan vasokontraksi dan vasodilatasi pembuluh darah, seperti pembuluh
darah, seperti pada pasien asma (Tarwoto & Wartonah, 2010).
3. Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti emfisema, bronkitis,
kanker, dan infeksi lainnya. Pengguna alkohol dan obat-obatan memengaruhi susunan saraf
pusat yang akan mendepresi pernapsan sehingga menyebabkan frekuensi pernapasan
menurun (Tarwoto & Wartonah, 2010).
4. Kapasitas darah untuk membawa oksigen.
5. Peningkatan aktivitas tubuh
Faktor Predikposisi
Edema,spasme bronkus,peningkatan
sekret,bronkiolus
Bersihan Jalan
E. Nafas
Tidak F.
Efektif
Opstruksi bronkiolus awal fase ekspirasi
PO2 Rendah
PCO2 Tinggi
G.
Gangguan metabolisme Sesak nafas,nafas pendek
H. jaringan
Gangguan pertukaran gas
Metabolisme Anaerob
Metabolisme Anaerob
Metabolisme Anaerob
Produksi ATP
E. MANIFESTASI KLINIS
Adanya penurunan tekanan inspirasi/ ekspirasi menjadi tanda gangguan oksigenasi.
Penurunan ventilasi permenit, penggunaaan otot nafas tambahan untuk bernafas, pernafasan
laring (nafas cuping hidung), dispnea, ortopnea, penyimpangan dada nafas pendek, nafas
dengan bibir, ekspirasi memanjang, peningkatan diameter anterior-posterior, frekuensi
nafas kurang, penurunan kapasitas vital menjadi tanda dan gejala adanya pola nafas yang tidak
efektif sehingga menjadi gangguan oksigenasi. Selain itu terdapat tanda dan gejala lainnya
seperti :
1. Pola napas abnormal (irama, frekuensi, kedalaman)
gerakan udara melewati jalan napas yg menyempit akibat terjadi obstruksi nafas.
3. Perubahan jumlah pernapasan.
4. Batuk disertai dahak.
5. Penggunaan otot tambahan pernapasan.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Bronkosopi
Untuk memperoleh sempel biopsi dan cairan atau sampel sputum/ benda asing yang
menghambat jalan nafas.
2. Endoskopi
Untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi.
3. Fluroskopi
Untuk mengetahui mekanisme radiopulmonal, misal: kerja jntung dan kontraksi paru.
4. CT-Scan
Untuk mengetahui adanya massa abnormal.
5. Pemeriksaan fungsi paru dengan spirometri
Pemeriksaan fungsi paru menentukan kemampuan paru untuk melakukan pertukaran oksigen
dan karbondioksida pemeriksaan ini dilakukan secara efisien dengan menggunakan masker
mulut yang dihubungkan dengan spirometer yang berfungsi untuk mencatat volume paru,
cadangan inspirasi, volume rasidual dan volume cadangan ekspirasi (Andarmoyo, 2012).
6. Kecepatan aliran ekspirasu puncak
Kecepatan aliran ekspirasi puncak adalah titik aliran tertinggi yang dicapai selama ekspirasi
dan titik ini mencerminkan terjadinya perubahan ukuran jalan napas menjadi
besar (Andarmoyo, 2012).
7. Pemeriksaan gas darah arteri
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh darah arteri yang
digunakan untuk mengetahui konsentrasi ion hydrogen, tekanan parsial oksigen dan
karbondioksida dan saturasi hemoglobin, pemeriksaan ini dapat menggambarkan bagaimana
difusigas melalui kapiler alveolar dan keadekuatan oksigenasi jaringan (Andarmoyo, 2012).
8. Oksimetri
Pengukuran saturasi oksigen kapiler dapat dilakukan dengan menggunakan oksimetri.Saturasi
oksigen adalah prosentase hemoglobin yang disaturasi oksigen.Keuntungannya; mudah
dilakukan, tidak invasive, dan dengan mudah diperoleh, dan tidak menimbulkan nyeri.klien
yang bisa dilakuakn pemeriksaan ini adalah klien yang mengalami kelainan perfusi/ ventilasi,
seperti Pneumonia, emfisema, bronchitis kronis, asma embolisme pulmunar, dan gagal
jantung congestive (Andarmoyo, 2012).
9. Pemeriksaan darah lengkap
Hitung darah lengkap menentukan jumlah dan tipe sel darah merah dan sel darah putih per
mm3 darah. Hitung darah lengkap mengukur kadar hemoglobin dalam sel darah merah.
Defisiensi sel darah merah akan menurunkan kapasitas darah yang menurunkan kapasitas
darah yang membawa oksigen karena molekul hemoglobin yang terseda untuk mengangkut
ke jaringan lebih sedikit. Apanila jumlah sel darah merah meningkat kapasitas darah yang
mengangkut oksigen meningkat. Namun peningkatan jumlah sel darah merah akan
meningkatkan kekentalan dan risiko terbentuknya trombus (Andarmoyo, 2012).
10. X-Ray Thorax
Pemeriksaan sinar X-Ray terdiri dari radiologi thoraks, yang memungkinkan perawat dan
dokter mengobservasi lapang paru untuk mendeteksi adanay cairan (misalnya fraktur
klavikula dan tulang iga dan proses abnormal lainnya(Andarmoyo, 2012).
11. Bronskokopi
Bronskokopi adalah pemeriksaan visual pada pohon trakeobonkeal melalui bronskokop serat
optic yang fleksibel, dan sempit.Bronskokopi dilakukan untuk memperoleh sampel biopsi dan
cairan atau sampel sputum untuk mengangkat plak lender atau benda asing yang menghambat
jalan napas (Andarmoyo, 2012).
12. Pemindaian paru
Pemindaian paru yang paling umum adalah pemindaian Computed Tomografi (CT) Scan
paru. Sebuah pemindaian CT paru dapat mengidentifikasikan massa abnormal melalui ukuran
dan lokasi tetapi tidak dapat mengidentifikasikan tipe jaringan maka harus dilakukan
biposi (Andarmoyo, 2012).
13. Spesimen Sputum
Spesimen sputum diambil untuk mengidentifikasi tipe organisme yang berkembang dalam
sputum (misalnya TB Paru).Sputum untuk sitologi adalah spesimen sputum yang diambil
untuk mengidentifikasi kanker pau abnormal dan dengan tipe sel yang ada
didalamnya (Andarmoyo, 2012).
G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi dari gangguan pemenuhan oksigen adalah:
1. Penurunan kesadaran
Penurunan kesadaran adalah keadaan dimana penderita tidak sadar dalam arti tidak
terjaga/ tidak terbangun secara utuh sehingga tidak mampu memberikan respons yang normal.
2. Hipoksia
Hipoksia adalah kondisi kurangnya pasokan oksigen di sel dan jaringan tubuh untuk
menjalankan fungsi normalnya. Hipoksia merupakan kondisi berbahaya karena dapat
mengganggu fungsi otak, hati, dan organ lainnya dengan cepat.
3. Disorientasi
Meliputi disorientasi waktu, tempat, dan orang. Pasien tidak mampu mengenali kondisi atau
suasana yang ada (Nurjanah, 2014).
H. PENATALAKSANAAN.
1. Terapi Pemberian Oksigenasi
a. Kateter nasal : Kecepatan aliran yang disarankan (L/menit): 1-6. Keuntungan pemberian
O2 stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan nyaman serta dapat juga
dipakai sebagai kateter penghisap.
b. Kanul nasal : Kecepatan aliran yang disarankan (L/menit): 1-6. Keuntungan Pemberian
O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, mudah memasukkan kanul
dibanding kateter, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien.
c. Sungkup muka sederhana : Kecepatan aliran yang disarankan (L/menit):5-8.
d. Sungkup muka dengan kantong rebreathing. Kecepatan aliran yang disarankan (L/menit):
8-12.
e. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing. Kecepatan aliran yang disarankan
(L/menit): 8-12 (Asmadi, 2008).
2. Pemantauan Hemodinamika
Hemodinamika adalah aliran darah dalam system peredaran tubuh kita baik melalui
sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru).
Pemantauan Hemodinamika adalah pemantauan dari hemodinamika status
3. Pengukuran bronkodilator
Bronkodilator adalah sebuah substansi yang dapat memperlebar luas permukaan bronkus
dan bronkiolus pada paru-paru, dan membuat kapasitas serapan oksigen paru-paru
meningkat.Senyawa bronkolidator dapat tersedia secara alami dari dalam tubuh, maupun
didapat melalui asupan obat-obatan dari luar.
4. Pemberian medikasi seperti nebulizer, kanula nasal, masker untuk membantu pemberian
oksigen bila diperlukan.
5. Penggunaan ventilator mekanik.
Ventilator mekanik adalah merupakan suatu alat bantu mekanik yang berfungsi bermanfaat
dan bertujuan untuk memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan
udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan.
6. Pelatihan batuk efektif
7. Fisioterapi dada.
A. Identitas Klien
Nama :Tn. A.................................. No. RM :51423...........................
b. Saat Pengkajian : Pasein tampak pucat, lemas ,dan pasein juga tampak kesulitan dalam berbafas
2. Riwayat Kesehatan Saat ini: Tn A. tinggal bersama istri dank ke anaknya.Tn.A mengeluh sesal nafas,
batuk dan nyeri didaerah dada sebelah kanan pada saat bernafas, banyak secret keluar ketika
batuk,berwarna kuning kental. Pada daerah bibir dan dasar kuku Tn A tampak kebiruan.Tn A merasa
sedikit nyeri pada dada,cepat merasa lelah saat melakukan aktivitas.
C. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : -
b. Operasi (jenis & waktu) :-
c. Penyakit:
d. Kronis :-
Akut :-
e. Terakhir masuki RS :-
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tipe : - Reaksi : - Tindakan: -
3. Imunisasi:
( ) BCG ( ) Hepatitis
( ) DPT ( )
4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Kopi
Alkohol
Obat-obatan yg digunakan:
D. Riwayat Keluarga
Tn A mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang pasein alami.
GENOGRAM Keterangan
E. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan bersih kotor
Bahaya kecelakaan - ada
Polusi - ada
Ventilasi ada tidak ada ..
Pencahayaan tidak ada tidak ada
F. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0 2
Mandi 0 1
Berpakaian/berdandan 0 1
Toileting 0 1
Mobilitas di tempat tidur 0 1
Berpindah 0 1
Berjalan 0 1
Naik tangga 0 1
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4
= tidak mampu
BAB:
- Frekuensi/pola 3 X/hari 2 X/hari
- Konsistensi padat padat
- Warna & bau kuning, bau khas kuning, bau khas
- Kesulitan - -
- Upaya mengatasi - -
BAK:
- Frekuensi/pola 5X/h 6X/hari
- Warna & bau kuning kuning
- Kesulitan - -
- Upaya mengatasi - -
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: merokok dan minum kopi.................
4. Harapan setelah menjalani perawatan: sembuh dan dapat berktivitas kembali............................
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: dalam beraktivitas mengalami kesulitan............................
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: tidak ada adat istiadat yang dianut: tidak ada adat istiada yang di anut
b. Pantangan & agama yg dianut: tidak ada pantangan.: tidak ada pantangan
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 (√) Rp. 1.5 juta – 2 juta
N. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada (√ ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian (√) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, ......................................................
P. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum:baik,....................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
b. Mata:
Normal, simetris antara mata kiri dan mata kanan.....................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
c. Hidung:
Normal, bersih............................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
e. Telinga:
Simetris, bersih,..........................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
f. Leher:
Tidak ada lesi, ..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
6. Abdomen
Inspeksi: tidak terdapat lesi, bentuk perut normal ...................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Palpasi:-....................................................................................................................................
8. Ekstermitas
Atas: normal tetapi banyak bekas luka ....................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
9. Sistem Neorologi
-
10. Kulit & Kuku
……………………………………………………………………………………………………
…...
Kuku:
Bersih,berwarnamerah
mudah……………………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………..
…………………….
…………………………………………………………………………………………………………
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
………………….,………,…...
(……………………………..)
ANALISA DATA
Nama Klien : Tn A
No. Reg :51423
N MASALAH
DATA PENUNJANG ETIOLOGI
O KEPERAWATAN
1. Ds: Klien mengeluh sesak nafas Faktor predikposisi Gangguan
pertukaran gas
Do: ↓
Metabolisme anaerob
Defisit energy
Lelah,lameah
Intoleransi aktivitas
PRIORITAS MASALAH
Nama Klien : Tn.A
No. Reg : 51423
Intoleransi aktivitas
4. 1 maret 2020
berhunbungan dengan nyeri
dyspnea
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan:
Kriteria Hasil:
SLKI
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. DISPNEA √
3. PCO2 √
4. PO2 √
5. TAKIKARDIA √
6. Ph ARTERI √
Keterangan Penilaian SLKI:
1 :memburuktidak sesuai
3 :sedangtidak sesuai
5 : membaikesuai
Intervensi SDKI
Diagnosa Keperawatan No. 2 : pola napas tidak efektif berhubungan dengan hipo ventilasi
Tujuan:√
Kriteria Hasil
SLKI
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. DISPNEA √
4. FREKUENSI NAPAS √
5. KEDALAMAN NAPAS √
Keterangan Penilaian :
1 :memburuktidak sesuai
3 :sedangtidak sesuai
5 :membaikSesuai
Intervensi SDKI
Diagnosa Keperawatan No. 3: bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan secret
Tujuan:
Kriteria Hasil
SLKI
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. PRODUKSI SPUTUM √
2. MENGI √
3. WHEEZING √
Keterangan Penilaian :
1 :meningkattidak sesuai
2 :cukup meningkattidak sesuai
3 :sedangtidak sesuai
5 :menurunsuai
Intervensi NIC
Tujuan:
Kriteria Hasil
SLKI
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. FREKUENSI NADI √
2. KELUHAN LELAH √
1 :meningkattidak sesuai
3 :sedangtidak sesuai
5 :menurunSesuai
cukup
Intervensi NIC
Tgl No. Dx. Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD &
Kep. Nama Terang
1 08:30 a. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman, dan DS: pasien mengatakan setelah perawat
upaya napas melakukan tindakan, pasien merasa lebih
b. Memonitor pola napas baik dari pada sebelumnnya. Dan pasien
c. Memonitor kemampuan batuk efektif mengatakan sudah mulai berkurang
d. Memonitor adanya sumbatan jalan napas subatan yang terdapat pada jalan
e. Memonitor saturasi oksigen napasnya.
a. memomitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha DS: pasien mengatakan sudah merasa
napas) lega dengan keadaannya saat ini
3.
14:30 a mengidentifikasi kemampuan batuk DS: pasien mengatakan bahwa keadaanya
sudah mulai membaik
b. memonitor adanya retensi sputum
4. 19: 00 a mengidentifikasi deficit tingkat aktivitas DS: Pasien mengatakan jika melakukan
b. mengidentifikasi sumber daya untuk aktivitas yang di aktivitas, pasein merasa tidak lelah lagi.
inginkan
NOC :
1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S
+
- + + 4 - - + + 3 + + + + 5
- - - + 2 - + + + 4 - + + + 4
Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+
EVALUASI
DO: pasien terlihat lebih semangat di bandingkan pada saat belum dilakukan
tindakan.
-Dx. 1 1 5 5
-Dx 2 2 5 5
-Dx 3 5 5 5
-Dx 4 2 5 5
A: masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA