Anda di halaman 1dari 5

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Anemia

A. Identitas Klien
Nama : Ny. A No. RM : 014762
Usia : 21 tahun Tgl Masuk : 26-10-2019
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Pengkajian : 26-10-2019
Alamat : Tlagawarna Sumber informasi : Keluarga
No. Telepon : 0822-1422-3417 Nama keluarga : Tn. B
Status Pernikahan : Menikah Status : Suami
Agama : Islam Alamat : Tlagawarna
Suku : Jawa No. Telepon : 08123461222
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
a. Saat MRS : Pasien mengeluh badan terasa lemas, Kepala terasa pusing, cepat
lelah, mata berkunang-kunang dan tidak nafsu makan. Jika makan pasien
mengatakan langsung mual dan muntah.
b. Saat pengkajian : Pasien tampak lemas, mukosa bibir kering.Konjungtiva anemis.
Mata cowong ke dalam. Telapak tangan pucat dan dingin.
2. Riwayat kesehatan saat ini
Pasien mengatakan sejak 2 minggu yang lalu badan terasa lemas, mengalami mual
dan muntah jika makan, Kepala terasa pusing, cepat lelah, mata berkunang-kunang
dan tidak nafsu makan. Pada tanggal 26 oktober 2019 pasien memutuskan untuk
periksa ke puskesmas, dari puskesmas pasien dirujuk ke rumah sakit dan pada tanggal
itu juga pasien langsung ke rumah sakit untuk perawatan lanjutan.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis sejak SMP.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam kelurga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
seperti hipertensi, diabetes melitus, dll.
5. Riwayat Lingkungan
Ibu mengatakan untuk kebersihan lingkungannyabersih, tidak ada pencemaran
lingkungan dan tidak ada bahaya yang mengancam.
C. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola nutrisi
Sebelum masuk RS pasien tidak nafsu makan dan setelah masuk RS pasien belum
nafsu makan setiap makan dan minum tidak dihabiskan. Makan hanya habis ±5
sendok jenis makanan yang dimakan nasi putih + sayur + lauk pauk. Minum tidak
habis ( ± 1500 cc) . Jenis minuman air putih.
2. Pola eliminasi
Sebelum di RS pasien BAK ±4x sehari, warna kuning, dan BAB 1x warna kuning
kecoklatan, bau khas, konsistensi lembek, sedangkan setelah masuk RS pasien BAK
±5x (±1500 cc) sehari warna kuning dan pasien belum BAB selama di RS.
3. Pola personal hygiene
Sebelum masuk RS pasien mandi 2x sehari memakai sabun, oral hygiene 2x sehari
pagi dan setelah makan, cuci rambut 2x seminggu memakai shampo. Sedangkan di
RS pasien mandi 1x sehari memakai sabun, oral hygiene 1x sehari.
4. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan pasien membersihkan rumah, memasak dan melakukan
kegiatan lainnya, kegiatan olahraga pasien biasanya jalan-jalan dihari minggu,
kegiatan waktu luang menonton televisi bersama keluarga. Sejak masuk rumah sakit
pola aktivitas dan latihan pasien menjadi terganggu. Ibu sering mengalami keletihan,
kelemahan, dan penurunan semangat kerja karena mengalami anemia.
5. Pola pernafasan
Pada pola ini ibu dengan anemia mengalami nafas pendek saat istirahat maupun
beraktivitas.
6. Pola istirahat dan tidur
Sebelum masuk RS lama istirahat tidur ±8 jam sedangkan setelah masuk RS lama
istirahat menjadi ±7 jam perhari.
7. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Pasien tidak merokok, minum ninuman keras dan tidak ketergantungan obat.
D. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lemah, pasien tampak pucat Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 90/70 mmHg Nadi : 110 x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 32 ºC
BB di RS : 40 kg TB : 165 cm
Hb : 9 g/dL
1. Kepala
Bentuk kepala simetris, penyebaran rambut merata, warna rambut hitam kemerahan,
ada ketombe, rambut kering dan kotor.
2. Mata
Kelopak mata tidak ada peradangan dan edema, gerakan mata lemah, konjungtiva
anemis, aklera putih. Mata cowong kedalam.
3. Hidung
Reaksi alergi tidak ada, tidak ada pembengkakan dan tidak ada sumbatan benda asing.
4. Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir kering, gigi lengkap dan bebrapa berlubang, tidak ada kesulitan menelan.
5. Dada dan axiala
Dada simetris, ada perubahan pada bentuk payudara yaitu mamae membesar, areola
mamae tampak hitam, coloctrum belum ada.
6. Pernafasan
Jalan nafas bersih, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada suara
tambahan seperti suara ronchi.
7. Abdomen
Tidak ada kemerahan, pembengkakan, dan luka ataupun bekas luka. Suara perut
kembung akibat peningkatan asam lambung dan bising usus 14x/menit.
8. Ekstremitas
Turgor kulit buruk, warna kulit pucat, tidak ada keluhan dalam pergerakan terpasang
infus. Ujung jari tangan dan kaki terasa dingin.

ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS : Klien mengeluh lemas Karena tidak adanya nafsu Ketidakseimbangan
karena tidak ada nafsu makan dan makan dan mual muntah nutrisi kurang dari
jika makan langsung mual dan setiap kali makan maka kebutuhan tubuh
muntah. kebutuhan nutrisi tubuh
DO : Pasien tampak lemas. Pasien pasien kurang.
tidak menghabiskan makannya.
Hanya makan tidak sampai ¾
porsi setiap kali makan atau
sekitar ±5 sendok saja.
BB sebelum masuk RS: 47 kg
BB setelah masuk RS : 40 kg

DS : Pasien mengeluh badan Kekurangan eritrosit (Sel Ketidakefektifan perfusi


terasa lemas dan kepala terasa darah merah ) jaringan perifer
pusing, cepat lelah, mata mengakibatkan kekurangan
berkunang-kunang. oksigen.
DO : Klien tampak lemas dan
tidak berdaya. Ujung jari tangan
dan kaki terasa dingin. Wajah
pucat dan turgor kulit menurun.
Hb : 9 g/dl
Ht : 32 %
TD : 90/70 mmHg
Nadi : 110 x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 32 ºC

DS : Pasien mengeluh lemas Output cairan lebih besar di Defisiensi volune cairan
DO : Turgor kulit pasien buruk, bandingkan dengan intake
mukosa bibir kering, pasien cairannya.
tampak lemas.
Intake cairan : ± 1500 cc (minum)
Output cairan : ±2500 cc
(eliminasi urin dan muntah)

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH

1. Ketdakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kekurangan eritrosit


(Sel darah merah ) mengakibatkan kekurangan oksigen.
2. Defisiensi volume cairan berhubungan dengan output cairan lebih besar di
bandingkan dengan intake cairannya.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak
adanya nafsu makan serta mual dan muntah yang sering terjadi sehingga pasien tidak
menghabiskan makanannya.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperwatan no. 1

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kekurangan eritrosit (Sel darah
merah ) mengakibatkan kekurangan oksigen.

Tujuan : Untuk memenuhi kebutuhan oksigen dengan meningkatkan produksi eritrosit.

Kriteria Hasil : Pasien dapat memproduksi lebih banyak eritrosit untuk memenuhi kebutuhan
oksigen.

NOC : Status sirkulasi

Indikator 1 2 3 4 5
Tekanan darah sistol dan diastol √
Tekanan parsial dalam darah arteri √
Saturasi oksigen √
Capillary refill ¿ 3 detik √
Tekanan nadi √
Keterangan :

1 : Devisiasi Berat dari kisaran normal

2 : Devisiasi Cukup besar dari kisaran normal

3 : Devisiasi Sedang dari kisaran normal

4 : Devisiasi Ringan dari kisaran normal

5 : Tidak ada devisiasi dari kisaran normal

Intervensi NIC

1. NIC : Manajemen sensasi perifer


1.1. Monitor adanya panas daerah tertentu yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul.
1.2. Monitor adanya parasthesia (mati rasa, hipertesia,hipotesia dan tingkat nyeri )
1.3. Batasi gerak pada kepala, leher, dan punggung
1.4. Monitor kemampuan untuk BAB dan BAK
1.5. Diskusi atau identifikasikan penyebab sensasi abnormal atau perubahan
sensasi yang terjadi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama klien : Ny. A Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2019

No. Reg : 014762 Diagnosa Medis : Anemia

Tgl No. Dx. Jam Tindakan Keperawatan Respon klien TTD &
Kep nama
terang
26/10/2 1 10.00  Memonitori adanya panas Klien mengikuti
019 WIB daerah tertentu yang hanya intruksi dari
peka terhadap perawat dengan
panas/dingin/tajam/tumpul. baik.
 Memonitori adanya
parasthesia (mati rasa,
hipertesia,hipotesia dan
tingkat nyeri )
 Menganjurkan pasien untuk
membatasi gerak pada kepala,
leher, dan punggung
 Memonitori kemampuan
untuk BAB dan BAK
 Mendiskusikan dengan pasien
penyebab sensasi abnormal
atau perubahan sensasi yang
terjadi
 Menganjurkan istirahat yang
cukup
 Meningkatkan konsumsi Fe
pasien

EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Jam No. Dx Evaluasi TTD


Kep
Selasa, 29 1  Tekanan darah sistol dan diastol
Oktober 2019 normal
 Tekanan parsial oksigen dalam
darah arteri normal
 Saturasi oksigen normal
 Tidak da sakit kepala
 Tidak ada kelesuhan

Anda mungkin juga menyukai