Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

INTOLERANSI AKTIVITAS

1.1 Definisi Intoleran Aktivitas

Intoleran Aktivitas adalah penurunan dalam kapasitas fisiologi seseorang untuk melakukan
aktivitas sampai tingkat yang di inginkan atau yang di butuhkan.( Magnan,1987).

Intoleran aktivitas merupakan ketidakcukupan energy fisiologis atau psikologis untuk


melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin atau harus dilakukan. (Wikinson
& Ahern, 2002)

Intoleransi aktifitas adalah kurangnya tenaga baik secara fisik maupun pisikologi untuk
melakukan aktifitas sehari-hari (Nanda Nic Noc 2015)

1.2 Etiologi :
 Tirah baring
 Kelemahan umum
 Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
 Imobilitas
 Gaya hidup monoton
1.3 Batasan Karakteristik (Tanda & Gejala)
A. Subjektif
 Ketidak nyamanan atau dispnea saat beraktivitas
 Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal.
B. Objektif
1 Frekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap
aktivitas.Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia.

Batasan karakteristik (Lynda juall carpenito,1999) :

1. Mayor ( Harus terdapat,satu atau lebih) (Magnan,1995)


 Kelemahan
 Pusing
 DispeneaTiga menit setelah aktivitas
 Keletihan akibat aktivitas
 Frekuensi pernapasan > 24
 Frekuensi nadi > 95.
2. Minor ( Mungkin Terdapat )
 Pucat atau sianosis
 Konfusi
 Vertigo.

Batasan karesteristik menurut (nanda nic noc 2015) :

 Menyatakan merasa lemah


 Aktifitas menurun
 Palpitasi, takikardi, peningkatan TD/Pernafasan dengan aktifitas ringan
 Perubahan EKG yang ditandai aretmia atau iskemia
 Dispnea
 Fatigue
 Ketidak seimbangan kebutuhan dan suplay oksigen

1.4 Fisiologi Sistem pergerakan

Pergerkan adalah rangkaian yang terintegrasi antara system muskuluskeletal dan system
pernafasan

1. System musculoskeletal berfungsi sebagai :


 Mendukung dan membentuk jaringan tubuh
 Melindungi bagian tubuh tertentu seperti hati,ginjal, otak dan paru-paru
 Tempat meletakan otot dan tendon
 Sumber mineral seperti garam dan posfat
 Tempat produksi sel darah
2. System otot berfungsi sebagai :
 Pergerakan
 Membentuk postur
 Produski panas karena adanya kontraksi dan relaksasi
Nilai normal kategori kemampuan aktifitas
Tingkat aktivitas Kategori
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang
lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan pengawasan orang lain
dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan
atau berpartisipasi dalam perawatan

Tingkatan kekuatan otot


Skala Kekuatan (%) Cirri
0 0 Paralisis total
1 10 Tidak ada gerakan, teraba/terlihat
adanya kontraksi
2 25 Gerakan otot penuh
menentanggravitasi, dengan sokongan
3 50 Gerakan normal menentang gravitasi
4 75 Gerakan normal penuh menentang
gravitasi dengan sedikit tahanan
5 100 Gerakan normal penuh menentang
gravitasi dengan tahana penuh

(Priharjo, 2006 : 159)


PATHWEY

ETIOLOGI

Suplai Nutrisi Dan O2 Kejaringan Perfusi Jaringan

Menurunya Proses Metabolisme

Menurunya Energi

lemah

Devisit perawatan diri Intoleransi aktifitas


1.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi
a) Merokok, cenderung mempunyai pola pernafasan yang pendek, dengan pernafasan yang
pendek, gerakpun harus di batasi, dan juga dapat muncul intoleransi aktivitas.
b) Multiple aklerosis / cidera pada saraf tulang belakang
c) Klien post operasi, cenderung membatasi gerakannya
d) usia

1.6 Macam – macam gangguan


a) Fraktur
b) Gout
c) Arthritis oleh bakteri
d) Cidera jaringan lunak / keras
1.7 Therapi (tindakan penanganan)

 Fisiotheraphy
 Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan - miring kiri
Konsep Asuhan Keperawatan

2.1 PENGKAJIAN

2.1.1 Riwayat Keperawatan


1. Biodata pasien
Biodata pasien mencangkup nama,umur, jenis kelamin, pekeraan, suku bangsa, alamat, nomor
registrasi, MRS tanggal berapa. Sedangkan biodata penanggung jawab mencangkup nama,status
perkawinan, alamat, hubungan dengan pasien

Riwayat Keperawatan Sekarang :

1. Keluhan utama : merupakan keluahan utama yang dirasakan pasien, biasanya pasien
dengan intoleransi aktifitas yang dikeluhkan antara lain gangguan dalam aktifitas, seperti
adanya kelemahan otot, kelelahan.
2. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat pengkajian penyakit dari sebelum masuk rumah sakit samapai dilakukan
pengkajian keperawatan
3. Riwayat Keperawatan Penyakit dahulu: Riwayat penyakit yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan, misalnya adanya riwayat penyakit sistem neurologis (kecelakaan
cerebrovaskular, trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial, miastenia gravis,
guillain barre, cedera medulla spenalis, dan lain-lain), riwayat penyakit sistem
kardiovaskular (infark miokard, gagal jantung kongestif), riwayat penyakit sistem
muskuloskeletal (osteoporosis, fraktur, artritis), riwayat penyakit sistem pernapasan
(penyakit paru obstruksi menahun, pneumonia, dan lain-lain), riwayat pemakaian obat,
seperti sedativa, hipnotik, depresan sistem saraf pusat, laksansia, dll.
4. Riwayat penyakit keluarga
Data tentang adanya penyakit menular atau keturunan keluarga

2.1.2 Pola fungsi Gordon


1. persepsi terhadap kesehatan (manajemen kesehatan)
 Tingkat penegtahuan kesehatan /penyakit meliputi sebelum sakit dan selama sakit
 Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan meliputi sebelum sakit dan aselama
sakit
 Factor-faktor sehubungan resiko kesehatan
2. Pola aktifias latihan
Menggunakan tabel aktifitas
0 = mandiri
1 = di bantu sebagian
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang dan peralatan
4 = ketergantunggga /tidak mampu
Aktifitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakian
Eliminasi
Mobilisasi
ditempat
tidur
Berpindah
Ambulansi
Naik tangga

3. Pola istirahat tidur


Ditanyakan :
 Jam berapa bias mulai tidur dan bangun
 Kualitas dan kuantitas tidur
4. Pola nutrisi
Ditanyakan :
 Berapa kali makan sehari
 BB sebelum dan sesudah
 Frekuensin dan kuantitas minum sehari
5. Pola eliminasi
 Frekuensi BAK dan BAB sehari
 Frekuensi
6. Pola kognitif perceptual
 apakah ada gangguan pengelihatan, pendengaran
7. Pola konsep diri
 Gambaran diri
 Indentitas
 Peran diri
 Ideal diri
 harga diri
8. pola koping
cara pemecahan dan peneyelesaian masalah
9. Pola seksual
Ditanyakan : adakah gangguan pada alat kelamin
10. Pola hubngan
 Hubungan dukungan keluarga
 Hubungan dengan pasangan
 Hubungan dengan tetangga dan masyarakat
11. Pola nilai dan kepercayaan
 Persepsi keyakinan
 Tindkan berdasarkan keyakinan
2.1.3 Pemeriksaan Fisik : Data Focus

Keadaan umum

1. Lemas

2. Letih

3. dipsnea

4. Tingkat kesadaran composmentis


5. GCS : Mata (4), Verbal (5), motorik (6)

6. TTV

TD : 1 / 0 mmHg. Di bawah atau di atas normal

N : 70-110 x/menit

RR : 19-23 x/menit

S : > 37 C

BB sakit :

BB sebelum sakit :

Pemeriksaan fisik :

1. sistem integument

tidak tampak ikterus,kulit tampak pucat

2. kepala

simetri, tidak ada benjolan

3. muka

tidak ada odem , otot muka dan rahang kekuatan lemah ,sianosis tidak ada

4. mata

kelopak mata normal, konjungtiva anemis,pupil isokor , mata tampak cowong

5. telinga

secret serum dalam batas normal

6. hidung

mukosa, secret tidak ada, cuping hidung tidak ada

7. mulut dan faring


lidah merah, tidak ada kelainan lidah,

8. thorax

gerakan simetris, tidak ada whezzing

9. jantung

s1 s2 tunggal dalam batas normal

10. abdomen

tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, bising usus

11. inguinal,genetalia,anus

nadi fermorasi teraba, tidak ada hernia, terpasang kateter

12. ekstermitas

akral hangat ,perifer tampak pucat

13. tulang belakang

normal

1.5.1 Pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan Diagnostik :
1. Foto rontgen
Untuk menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, erosi, dan perubahan hubungan tulang.
2. CT scan tulang
Mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang di daerah yang sulit untuk dievaluasi
(mis: asetabulum)
3. MRI
Untuk melihat abnormalitas ( tumor, penyempitan jalur jaringan lunak melalui tulang).
4. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah dan urine : memberikan informasi mengenai masalah musculoskeletal
primer atau komplikasi yang terjadi (infeksi)
5. Pemeriksaan Hb : (biasanya lebih rendah bila terjadi perdarahan akibat trauma).
2.3 Perencanaan
Diagnose 1
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan

Intoleransi aktivitas NOC NIC


Definisi : Ketidakcukupan · Energy conservation Activity Therapy
energi psikologis atau
· Activity tolerance 1. Kolaborasikan dengan
fisiologis untuk melanjutkan tenaga rehabilitasi
atau menyelesaikan · Self Care : ADLs medik dalam
aktifitas kehidupan sehari-hari merencanakan program
yang harus atau yang ingin Kriteria Hasil : terapi yang tepat
dilakukan. 1. Berpartisipasi dalam 2. Bantu klien untuk
aktivitas fisik tanpa mengidentifikasi
Batasan Karakteristik : disertai peningkatan aktivitas yang mampu
1. Respon tekanan darah tekanan darah, nadi dan dilakukan
abnormal terhadap RR 3. Bantu untuk memilih
aktivitas 2. Mampu melakukan aktivitas konsisten yang
2. Respon frekwensi aktivitas sehari-hari sesuai dengan
jantung abnormal (ADLs) secara mandiri kemampuan fisik,
terhadap aktivitas 3. Tanda-tanda vital psikologi dan social
3. Perubahan EKG yang norma 4. Bantu untuk
mencerminkan aritmia 4. Energy psikomotor mengidentifikasi dan
4. Perubahan EKG yang 5. Level kelemahan mendapatkan sumber
mencerminkan iskemia 6. Mampu berpindah: yang diperlukan untuk
5. Ketidaknyamanan dengan atau tanpa aktivitas yang
setelah beraktivitas bantuan alat diinginkan
6. Dipsnea setelah 7. Status kardiopulmunari 5. Bantu untuk
beraktivitas adekuat mendapatkan alat
7. Menyatakan merasa 8. Sirkulasi status baik bantuan aktivitas seperti
letih 9. Status respirasi : kursi roda, krek
8. Menyatakan merasa pertukaran gas dan 6. Bantu untuk
lemah ventilasi adekuat mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Faktor Yang Berhubungan : 7. Bantu klien untuk
1. Tirah Baring atau membuat jadwal latihan
imobilisasi diwaktu luang
2. Kelemahan umum 8. Bantu pasien/keluarga
3. Ketidakseimbangan untuk mengidentifikasi
antara suplai dan kekurangan dalam
kebutuhan oksigen beraktivitas
4. Imobilitas 9. Sediakan penguatan
5. Gaya hidup monoton positif bagi yang aktif
beraktivitas
10. Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
11. Monitor respon fisik,
emosi, social dan
spiritual

Diagnose ke 2

Diagnosa Tujuan dan keriteria Intervensi


hasil
Ketidakefektifan perfusi NOC NIC
jaringan perifer  Circulation status Peripheral Sensation
 Tissue Perfusion : Management
Definisi : Penurunan cerebral (Manajemen sensasi
sirkulasi darah ke perifer perifer)
yang dapat mengganggu Kriteria Hasil :  Monitor adanya daerah
kesehatan Mendemonstrasikan tertentu yang hanya peka
status sirkulasi yang terhadap
Batasan Karakteristik : ditandai dengan : panas/dingin/tajam/tumpul
 Tidak ada nadi  Tekanan systole dan  Monitor adanya paretese
 Perubahan fungsi motorik diastole dalam rentang yang  lnstruksikan keluarga
 Perubahan karakteristik diharapkan untuk mengobservasi kulit
kulit (warna, elastisitas,  Tidak ada ortostatik jika ada isi atau laserasi
rambut, kelembapan, hipertensi  Gunakan sarung tangan
kuku, sensasi, suhu)  Tidak ada tanda tanda untuk proteksi
 Indek ankle-brakhial <0 peningkatan tekanan  Batasi gerakan pada
span=""> intrakranial (tidak lebih dari kepala, leher dan punggung
 Perubahan tekanan darah 15 mmHg)  Monitor kemampuan
diekstremitas Mendemonstrasikan, BAB
 Waktu pengisian kapiler kemampuan kognitif yang  Kolaborasi pemberian
> 3 detik ditandai dengan : analgetik
 Klaudikasi  Berkomunikasi dengan  Monitor adanya
 Warna tidak kembali jelas dan sesuai dengan tromboplebitis
ketungkai saat tungkai kemampuan  Diskusikan menganai
diturunkan  Menunjukkan perhatian, penyebab perubahan sensas
 Kelambatan konsentrasi dan orientasi
penyembuhan luka perifer  Memproses informasi
 Penurunan nadi  Membuat keputusan
 Edema dengan benar
 Nyeri ekstremitas Menunjukkan fungsi
 Bruit femoral sensori motori cranial
 Pemendekan jarak total yang utuh : tingkat
yang ditempuh dalam uji kesadaran membaik tidak
berjalan 6 menit ada gerakan gerakan
 Pemendekan jarak bebas involunter
nyeri yang ditempuh
dalam uji berjalan 6 menit
 Perestesia
 Warna kulit pucat saat
elevasi

Faktor Yang
Berhubungan :
 Kurang pengetahuan
tentang faktor pemberat
(mis, merokok, gaya
hidup monoton, trauma,
obesitas, asupan garam,
imobilitas)
 Kurang pengetahuan
tentang proses penyakit
(mis, diabetes,
hiperlipidemia)
 Diabetes melitus
 Hipertensi
 Gaya hidup monoton
 Merokok
Daftar Pustaka

Carpenito, Lynda Juall. (2007). Buku Saku :Diagnosa Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran,
EGC.
Doenges, E. Marilynn.2010.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Long, C. Barbara. 2009. Perawatan Medikal Bedah. Bandung : Yayasan IAPK

Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Mubarak, Wahit Iqbal ; Nurul Cahyati. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan

Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

Priharjo, Robert. 1993. Perwatan nyeri Pemenuhan Aktivitas Istirahat Pasien. Jakarta : EGC

Stanley, Mickey. Beare, Patricia. Buku Ajar Keperawaan Gerontik ed. 2Jakarta EGC ; 2006

Wilkinson, Judith M. dan Aherr, Nancy R.,Buku saku : Diagnosa keperawatan. Edisi 9. Penerbit

Buku Kedokteran, EGC.

Anda mungkin juga menyukai