INTOLERANSI AKTIVITAS
Intoleran Aktivitas adalah penurunan dalam kapasitas fisiologi seseorang untuk melakukan
aktivitas sampai tingkat yang di inginkan atau yang di butuhkan.( Magnan,1987).
Intoleransi aktifitas adalah kurangnya tenaga baik secara fisik maupun pisikologi untuk
melakukan aktifitas sehari-hari (Nanda Nic Noc 2015)
1.2 Etiologi :
Tirah baring
Kelemahan umum
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Imobilitas
Gaya hidup monoton
1.3 Batasan Karakteristik (Tanda & Gejala)
A. Subjektif
Ketidak nyamanan atau dispnea saat beraktivitas
Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal.
B. Objektif
1 Frekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap
aktivitas.Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia.
Pergerkan adalah rangkaian yang terintegrasi antara system muskuluskeletal dan system
pernafasan
ETIOLOGI
Menurunya Energi
lemah
Fisiotheraphy
Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan - miring kiri
Konsep Asuhan Keperawatan
2.1 PENGKAJIAN
1. Keluhan utama : merupakan keluahan utama yang dirasakan pasien, biasanya pasien
dengan intoleransi aktifitas yang dikeluhkan antara lain gangguan dalam aktifitas, seperti
adanya kelemahan otot, kelelahan.
2. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat pengkajian penyakit dari sebelum masuk rumah sakit samapai dilakukan
pengkajian keperawatan
3. Riwayat Keperawatan Penyakit dahulu: Riwayat penyakit yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan, misalnya adanya riwayat penyakit sistem neurologis (kecelakaan
cerebrovaskular, trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial, miastenia gravis,
guillain barre, cedera medulla spenalis, dan lain-lain), riwayat penyakit sistem
kardiovaskular (infark miokard, gagal jantung kongestif), riwayat penyakit sistem
muskuloskeletal (osteoporosis, fraktur, artritis), riwayat penyakit sistem pernapasan
(penyakit paru obstruksi menahun, pneumonia, dan lain-lain), riwayat pemakaian obat,
seperti sedativa, hipnotik, depresan sistem saraf pusat, laksansia, dll.
4. Riwayat penyakit keluarga
Data tentang adanya penyakit menular atau keturunan keluarga
Keadaan umum
1. Lemas
2. Letih
3. dipsnea
6. TTV
N : 70-110 x/menit
RR : 19-23 x/menit
S : > 37 C
BB sakit :
BB sebelum sakit :
Pemeriksaan fisik :
1. sistem integument
2. kepala
3. muka
tidak ada odem , otot muka dan rahang kekuatan lemah ,sianosis tidak ada
4. mata
5. telinga
6. hidung
8. thorax
9. jantung
10. abdomen
11. inguinal,genetalia,anus
12. ekstermitas
normal
Diagnose ke 2
Faktor Yang
Berhubungan :
Kurang pengetahuan
tentang faktor pemberat
(mis, merokok, gaya
hidup monoton, trauma,
obesitas, asupan garam,
imobilitas)
Kurang pengetahuan
tentang proses penyakit
(mis, diabetes,
hiperlipidemia)
Diabetes melitus
Hipertensi
Gaya hidup monoton
Merokok
Daftar Pustaka
Carpenito, Lynda Juall. (2007). Buku Saku :Diagnosa Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran,
EGC.
Doenges, E. Marilynn.2010.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Long, C. Barbara. 2009. Perawatan Medikal Bedah. Bandung : Yayasan IAPK
Mubarak, Wahit Iqbal ; Nurul Cahyati. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Priharjo, Robert. 1993. Perwatan nyeri Pemenuhan Aktivitas Istirahat Pasien. Jakarta : EGC
Stanley, Mickey. Beare, Patricia. Buku Ajar Keperawaan Gerontik ed. 2Jakarta EGC ; 2006
Wilkinson, Judith M. dan Aherr, Nancy R.,Buku saku : Diagnosa keperawatan. Edisi 9. Penerbit