Anda di halaman 1dari 10

Nama : Mike Nur Mayanti

NIM : 201903098

1. Cara membuat genogram adalah yang pertama yang harus dilakukan adalah
dengan mewawancarai anggota keluarga terlebih dahulu, setelah itu
menyusun dengan menggunakan simbol genogram dan harus disusun dalam 3
generasi
2. Keluarga tersebut tergolong dalam tipe keluarga inti (nuclear family) karena
keluarga tersebut terdiri dai ayah, ibu dan 6 orang anaknya
3. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap I Keluarga Pasangan Baru atau Keluarga Baru
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing indivisdu yaitu suami
dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing- masing , dalam artian secara psikologis
keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru.Adapun tugas
perkembangan pada tahap ini :

1) Membina hubungan intim dan kepuasan bersama.


2) Menetapkan tujuan bersama.
3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman , atau kelompok
sosial.
4) Merencanakan anak - KB.
5) Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri
menjadi orangtua.
b. Tahap II Keluarga dengan kalahiran anak pertama
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dengan kelahiran sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan (3,2 tahun). Adapun tugas perkembangan pada tahap ini :

1) Persiapan menjadi orang tua.


2) Membagi peran dan tanggungjawab.
3) Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah
yang menyenangkan.
4) Mempersiapakan biaya untuk kelahiran anak pertama.
5) Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
6) Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita.
c. Tahap III Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun. Adapun tugas perkembangan pada tahap ini :

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : kebutuhan tepat


tinggal, privasi, dan rasa aman.
2) Membantu anak untuk bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang juga harus dipenuhi.
4) Mepertahan hubungan yang sehat baik didalam maupun di
uar keluarga.
5) Dapat membagi waktu antara indiviu, pasangan dan anak.
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7) Kegiatan dan wwaktu untuk simulasi tumbuh dan kembang anak.
d. Tahap IV Keluarga dengan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai saat anak tertua mulai memasuki sekolah pada usia 6
tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Tugas perkembangan pada tahap
ini :

1) Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anakk, pendidikan,


dan semangat belajar.
2) Tetap mempertahankan keharmonisan keluarga.
3) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
4) Menyediakan aktifitas untuk anak.
5) Menyesuaikan dengan aktifitas komuniti dengan mengikutsertakan
anak.
e. Tahap V Keluarga dengan Anak Remaja
Tahap ini dimulai pada ssaar anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir
pada usia 19/20 tahun. Adapun tugas perkembangan pada tahap ini :

1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab


mengingat remaja yang sudah tumbuh dewasa.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahan komunikasi yang terbuka dengan anak dan orang
tau.
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbh kembang anak.
f. Tahap VI Keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya
tahap ini tergantung dari jumlah anak pada keluarga atau jika anak belum
memiliki keluarga atau tetap tinggal bersama orang tua. Tugas
perkembangan pada tahap ini :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.


2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Membantu orang tua suami dan istri yang sedang sakit dan memasuki
usia tua.
4) Mempersiapkan anak untuk mandiri danmenerima kepergian anaknya.
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
6) Berperan suami-isteri atau kakek-nenek.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.
g. Tahap VII Keluarga Usia Pertengahan
Tahapan ini dimulai saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat pensiunatau salah satu pasangan meninggal. Tugas
perkembangan pada tahap ini :

1) Mempertahankan kesehatan.
2) Mempunyai lebih banyak waktu kebebasan dalam artian
mengolah minat sosial dan waktu santai.
3) Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.
4) Keakraban dalam pasangan.
5) Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga.
6) Persiapan masa tua atau pensiun dan meningkatkan kekraban
pasangan.
h. Tahap VIII Keluarga Usia Lanjut
Tahapan ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut
salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal. Tugas
perkembangan pada tahap ini :

1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.


2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, keuatan
fisk dan pendapatan.
3) Mempertahankan keakraban pasangan suami-isteri dan saling
merawat
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
5) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan
kematian.
4. Keluarga tersebut berada pada 3 tahap perkembangan, antara lain :

a. Tahap IV Keluarga dengan anak usia sekolah karena keluarga tersebut


memiliki anak yang usianya 9 tahun dan 12 tahun, dan tugas
perkembangan dalam tahapan ini adalah memberikan perhatian tentang
kegiatan sosial anakk, pendidikan, dan semangat belajar, tetap
mempertahankan keharmonisan keluarga, mendorong anak untuk
mencapai pengembangan daya intelektual, menyediakan aktifitas untuk
anak, menyesuaikan dengan aktifitas komuniti dengan mengikutsertakan
anak.
b. Tahap VI Keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan, karena dalam
keluarga terdapat anggota keluarga yang berusia 22 tahun, tugas
perkembangan dalam tahap ini antara lain memperluas keluarga inti
menjadi keluarga besar, mempertahankan keintiman pasangan,
membantu orang tua suami dan istri yang sedang sakit dan memasuki
usia tua, mempersiapkan anak untuk mandiri danmenerima kepergian
anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga,
berperan suami-isteri atau kakek-nenek, menciptakan lingkungan rumah
yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
c. Tahap VIII Keluarga dengan lanjut usia, karena dalam keluarga tersebut
memiliki lansia dengan usia 65 tahun, tugas perkembangan keluarga
dalam tahap ini antara lain mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan, adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,
keuatan fisk dan pendapatan, mempertahankan keakraban pasangan
suami-isteri dan saling merawat, mempertahankan hubungan dengan
anak dan sosial masyarakat, menerima kematian pasangan, kawan dan
mempersiapkan kematian.
5. Tugas kesehatan keluarga dan tingkat kemandirian keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena
kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga
habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-
perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun
yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian
orang tua/ keluarga.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa di antara anggota keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan teratasi. Dalam hal ini
termasuk mengambil keputusan untuk mengobati sendiri.
c. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar.
Tetapi keluarga mempunyai keterbatasan yang telah diketahui oleh
keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan
agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di
institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga telah
memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.
6. Sumber data dalam pengkajian antara lain :
a. Sumber Data Primer
Sumber data yang dikumpulkan dari klien, yang dapat memberikan
informasi yang lengkap tentang masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data yang dikumpulkan dari orang terdekat klien (keluarga)
seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat
dengan klien.
c. Sumber Data Lainnya
Catatan klien (perawatan atau rekam medis klien) yang merupakan
riwayat penyakit klien di masa lalu.
7. Data yang dikaji dalam askep keluarga adalah data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga, harapan keluarga serta pemeriksaan fisik
8. Cara analisa data adalah yang pertama dengan validadi data dan teliti kembali
data yang tekumpul, mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan
biopsikososial dan spiritual, membandingkan dengan standart, membuat
kesimpulan tentang kesenjangan (masalah keperawatan) yang ditemukan.
9. Contoh rencana keperawatan asuhan keperawatan keluarga

DIAGNOSIS TUJUAN KRITERIA STANDAR EVALUASI RENCANA INTERVENSI


KEPERAWATAN EVALUASI

Kurang pengetahuan Tujuan umum: Diabetes Melitus 1. Gali pengetahuan keluarga tentang
keluarga tentang pola adalah suatu kumpulan pengertian Diabetes Melitus.
Setelah diberikan askep
diit Diabetes Melitus gejala yang timbul pada se 2. Bersama keluarga mendiskusikan
selama 5 x pertemuan
berhubungan dengan seorang yang disebabkan pengertian dan factor resiko
diharapkan penge
ketidakmampuan ke oleh karena adanya pe Diabetes Melitus.
tahuan keluarga tentang
luarga merawat ang ningkatan kadar gula atau 3. Beri pujian atas keberhasilan ke
DM bertambah.
gota keluarga yang glukosa darah akibat luarga menjelaskan kembali.
menderita penyakit Tujuan khusus: kekurangan insulin baik
Diabetes Melitus di absolute maupun relative.
Setelah pertemuan 5 x
tandai dengan ke
45 menit keluarga Gejala-gejala Diabetes
luarga mengatakan 1. Gali pengetahuan keluarga tentang
mampu: Melitus:
Ibu I sering me tanda dan gejala Diabetes Melitus.
langgar aturan diit 1. Keluarga Respon verbal a. Rasa haus yang sering. 2. Motivasi keluarga untuk mengung
yang dianjurkan mampu b. Sering buang air kecil kapkan kembali Diabetes Melitus.
dokter, keluarga me menjelaskan: malam hari. 3. Beri pujian atas keberhasilan ke
ngatakan Ibu I a. Pengertian c. Berat badan yang terus luarga menjelaskan kembali.
kontrol ke dokter bila Diabetes Melitus. turun namun selera
ada keluhan, keluarga b. Tanda dan gejala makan terus tinggi.
bertanya tentang pe Diabetes Melitus. Respon verbal d. Kelelahan.
nyakit, perawatan dan 2. Keluarga mampu e. Mual muntah.
diit DM. mengambil keputus f. Pengelihatan kabur.
an untuk meng
hindari faktor pe Factor resikonya adalah: 1. Diskusikan dengan keluarga tentang
nyebab atau yang faktor yang berisiko tinggi menye
a. Keturunan
berisiko tinggi babkan Diabetes Melitus.
b. Kegemukan
Diabetes Melitus. 2. Motivasi keluarga untuk meng
Respon verbal c. Usia diatas 45 tahun
3. Keluarga mampu ambil keputusan yang tepat seperti
d. Gestasional Diabetes
merawat Diabetes gaya hidup sehat dan mengurangi
e. Tekanan darah tinggi
Melitus dengan: stress.
f. Gaya hidup modern
a. Menjelaskan cara 3. Beri pujian atas keberhasilan
yang cenderung ba
perawatan keluarga menjelaskan kembali.
nyak meng konsumsi
Diabetes Melitus.
Respon verbal ma kanan instan.
4. Keluarga
g. Perokok
mampu
memodifikasi ling h. Stress
kungan dalam pera
Respon verbal
watan Diabetes Cara perawatan Diabetes
1. Gali pengetahuan keluarga tentang
Melitus. Melitus:
cara merawat anggota keluarga
5. Keluarga
1. Diet sesuai dengan yang sakit.
mampu
instruksi dokter. 2. Diskusikan dengan keluarga tentang
memanfaatkan fasili
2. Olah raga teratur cara merawat anggota keluarga
tas kesehatan secara
sesuai dengan kemam yang sakit dengan baik dan benar.
rutin.
puan. 3. Motivasi keluarga untuk merawat
3. Pemantauan gula anggota keluarga yang sakit dengan
darah secara rutin. baik dan benar.
4. Terapi (bila diperlu 4. Beri pujian atas respon positif
kan). keluarga.

Menciptakan lingkungan 1. Diskusikan dengan keluarga cara


rumah yang bersih, ke menciptakan lingkungan rumah yang
bersihan badan dengan bersih.
mandi teratur minimal 2 2. Beri kesempatan pada keluarga
kali sehari. untuk bertanya.

Memberi penyuluhan ten 1. Gali pengetahuan keluarga tentang


tang pentingnya manfaat fasilitas kesehatan yang ada.
fasilitas kesehatan secara 2. Klarifikasi pengetahuan keluarga
rutin. tentang manfaat fasilitas kesehatan.
3. Motivasi keluarga untuk meman
faatkan fasilitas kesehatan secara
rutin.
4. Beri pujian atas tindakan yang telah
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai