KELOMPOK 1
a. Pengertian
2013).
jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten (Tim Pokja
b. Etiologi
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016), penyebab dari bersihan jalan
3. Disfungsi neuromuscular
c. Manifestasi Klinis
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016), gejala dan tanda pada
c. Sputum berlebih
d. Pathways
Menurut Bararah & Jauhar (2013), komplikasi yang dapat terjadi pada
bersihan jalan napas tidak efektif jika tidak ditangani antara lain.
1. Hipoksemia
neonatus, PaO2 < 50 mmHg atau SaO2 < 88%. Pada dewasa, anak,
dan bayi, PaO2 < 60 mmHg atau SaO2 < 90%. Keadaan ini
2. Hipoksia
a) Menurunnya hemoglobin
pada pneumonia
3. Gagal napas
jalan napas.
f. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
c) LED meningkat
(Nursalam,2013)
g. Masalah keperawatan
1. Lingkungan
a) Perokok
b) Perokok Pasif
c) Terpajan asap
2. Obstruksi jalan napas
e) Mukus berlebihan
3. Fisiologis
a) Asma
b) Disfungsi neuromuscular
c) Infeksi
h. Penatalaksanaan:
1. Terapi farmakologi
i. Intervensi keperawatan
NOC :
Aspiration Control
Kriteria Hasil :
2. Menunjukan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
nafas abnormal)
jalan nafas.
NIC :
menyedot lender
4. Instruksikan bagaimana agar bias melakukan batuk efektif
dilakukan suction
Monitor pernafasan
5. Auskultasi suara nafas, catat area dimana terjadi penurunan atau tidak