Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI

OLEH

ARYANTI PUSFITA SARY

PO713201201008

DOSEN PENGAMPU

Hj. Hartati, S. Pd, S. Kep, Ns, M. Kes

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Hari/Tanggal :

Tempat :

DOSEN PEMBIMBING

Hj. Hartati, S. Pd, S. Kep, Ns, M. Kes

A. Definisi
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup,
dan aktivitas berbagai organ dam sel tubuh. Keberadaan oksigen merupakan salah
satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme dan untuk
mempertahkan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen
ini diperoleh dengan cara menghirup oksigen (O2) setiap kali bernapas dari
atmosfer. Oksigen untuk kemudian diedarkan ke seluruh jaringan (Andarmoyo,
2012).

B. Etiologi

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami gangguan oksigenasi


menurut NANDA (2013),yaitu hiperventilasi, hipoventilasi, deformitas tulang dan
dinding dada, nyeri,cemas, penurunan energy,/kelelahan, kerusakan
neuromuscular, kerusakan muskoloskeletal, kerusakan kognitif / persepsi,
obesitas, posisi tubuh, imaturitas neurologis kelelahan otot pernafasan dan adanya
perubahan membrane kapiler-alveoli.
Keadekuatan sirkulasi, ventelasi, perfusi, dan transport gas – gas pernapasan
kejaringan dipengaruhi oleh empat tipe factor :

1. Faktor fisiologis, Proses Fisiologis yang Mempengaruhi Oksigenasi (Potter &


Perry, 2006)
PROSES PENGARUH PADA OKSIGENASI
Anemia Menurunkan kapasitas darah yang
membawa oksigen
Racun inhalasi Menurunkan kapasitas darah yang
membawa oksigen
Obstruksi jalan nafas Membatasi pengiriman oksigen yang
diinspirasi ke alveoli
Darah tinggi Menurunkan konsentrasi oksigen inspirator
karena konsentasi oksigen atmosfer yang
lebih rendah
Demam Meningkatkan frekuensi metabolism dan
kebutuhan oksigen di jaringan.
Penurunan pergerakan dinding dada Mencegah penurunan diafragma dan
(kerusakan muskulo) menurunkan diameter anteroposterior
thoraks pada saat inspirasi, menurunkan
volume udara yang diinspirasi.

Adapun kondisi yang mempengaruhi gerakan dinding dada :


a) Kehamilan Ketika fetus mengalami perkembangan selama kehamilan,
maka uterus maka uterus yanb berukuran besar akan mendorong isi
abdomen ke atas diagfragma.
b) Obesitas Klien yang obese mengalami penurunan volume paru.Hal ini
dikarenakan thorak dan abdomen bagian bawah yang berat.
c) Kelainan musculoskeletal Kerusakan muskulosetal di region thorak
menyebabkan penurunan oksigenasi.
d) Konfigurasi structural yang abnormal
e) Trauma
f) Penyakit otot
g) Penyakit system persarafan
h) Perubahan system saraf pusat
i) Pengaruh penyakit kronis.

2. Faktor Perkembangan

a) Bayi Prematur Bayi premature : berisiko terkena penyakit membrane hialin, yang
diduga disebabkan defisiensi surfaktan.
b) Bayi dan Todler Bayi dan toddler : berisiko mengalami infeksi saluran pernafasan
atas (ISPA) hasil pemaparan dari anak-anak lain dan pemaparan asap dari rokok.
Selain itu, selama proses pertumbuhan gigi, beberapa bayi berkembang kongesti
nasal yang memungkinkan pertumbuhan bakteri dan meningkatkan potensi
terjadinya ISPA. ISPA yang sering doalami adalah nasofaringitis, faringitis,
influenza, dan tonsillitis.
c) Anak usia sekolah dan remaja Anak usia sekolah dan remaja terpapar pada infeksi
pernapasan dan factor-faktor resiko pernafasan, misalnya asap rokok dan
merokok.
d) Dewasa muda dan dewasa pertengahan Individu pada usia pertengahan dan
dewasa muda terpapar pada banyak factor resiko kerdiopulmonar seperti diet yang
tidak sehat, kurang latihan fisik, obat-obatan.
e) Lansia Kompliansi dinding dada menurun pada klien lansia yang berhubungan
dengan osteoporosis dan kalsifikasi tulang rawan kosta.Otot – otot pernapasan
melemah dan sirkulsi pemubuluh darah pulmonar menurun.

3. Faktor Perilaku

a. Nutrisi Nutrisi mempengaruhi fungsi kardiopulmonar dalam beberapa cara.


Klien yang mengalami kekurangan gizi mengalami kelemahan otot
pernafasan.Kondisi ini menyebabkan kekekuatan otot dan kerja
pernapasan menurun.
b. Latihan Fisik Latihan fisik meningkatkan aktivitas metabolism tubuh dan
kebutuhan oksigen.Frekuensi dan kedalaman pernapasan meningkat,
memampukan individu untuk mengatasi lebih banyak oksigen dan
mengeluarkan kelebihan karbondoksida.
c. Merokok Dikaitkan dengan sejumlah penyakit termasuk penyakit jantung,
penyakit paru obstrukti kronis, dan kanker paru.
d. Penyalahgunaan Substansi Penggunaan alcohol dan obat-obatan secara
berlebihan akan menggganggu oksigenasi jaringan. Kondisi ini sering kali
memiliki asupan nutrisi yang buruk.Kondisi ini menyebabkan penurunan
asupan makanan kaya gizi yang kemudian menyebabkan penurunan
prosuksi hemoglobin. 4. Faktor Lingkungan

Abestosis merupakan penyakit paru yang memperoleh di tempat kerja dan


berkembang setelah individu terpapar asbestosis.
a) Ansietas Keadaan yang terus-menerus pada insietas beat akan
meningkatkan laju metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen akan
meningkat(Potter & Perry, 2006).
C. Patofisiologi

Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan trasportasi. Proses
ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar dari dan ke
paru-paru), apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapat
tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai
benda asing yang menimbulkan pengeluaran mukus. Proses difusi (penyaluran
oksigen dari alveoli ke jaringan) yang terganggu akan menyebabkan
ketidakefektifan pertukaran gas. Selain kerusakan pada proses ventilasi, difusi,
maka kerusakan pada transportasi seperti perubahan volume sekuncup,
afterload, preload, dan kontraktilitas miokard juga dapat mempengaruhi
pertukaran gas (Brunner & Suddarth, 2002).

D. Manifestasi klinis

Adanya penurunan tekanan inspirasi/ ekspirasi menjadi tanda gangguan


oksigenasi. Penurunan ventilasi permenit, penggunaaan otot nafas tambahan
untuk bernafas, pernafasan nafas flaring (nafas cuping hidung), dispnea, ortopnea,
penyimpangan dada, nafas pendek, posisi tubuh menunjukan posisi 3 poin, nafas
dengan bibir, ekspirasi memanjang, peningkatan diameter anterior-posterior,
frekuensi nafas kurang, penurunan kapasitas vital menjadi tanda dan gejala
adanya pola nafas yang tidak efektif sehingga menjadi gangguan oksigenasi
(NANDA, 2011).

Beberapa tanda dan gejala kerusakan pertukaran gas yaitu takikardi, hiperkapnea,
kelelahan, somnolen, iritabilitas, hipoksia, kebingungan, AGS abnormal, sianosis,
warna kulit abnormal (pucat, kehitam-hitaman), hipoksemia, hiperkarbia, sakit
kepala ketika bangun, abnormal frekuensi, irama dan kedalaman nafas (NANDA,
2011).

E. Pathway
F. Penatalaksanaan
1. Aspirasi cairan pleura Punksi pleura ditujukan untuk menegakkan diagnosa
efusi plura yang dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis cairan.
Disamping itu punksi ditujukan pula untuk melakukan aspirasi atas dasar
gangguan fugsi restriktif paru atau terjadinya desakan pada alat-alat
mediastinal. Jumlah cairan yang boleh diaspirasi ditentukan atas pertimbangan
keadaan umum penderita, tensi dan nadi. Makin lemah keadaan umum
penderita makin sedikit jumlah cairan pleura yang bisa diaspirasi untuk
membantu pernafasan penderita.
2. WSD (Water Seal Drainage) Merupakan salah satu modalitas terapi yang
digunakan paling efektif untuk mengembalikan kondisi di dalam cavum
pleura, yakni dengan menggunakan selang yang dimasukkan ke dalam cavum
pleura klien dan 6 kemudian dihubungkan dengan seperangkat botol, sehingga
mendrainase cairan abnormal dari dalam cavum pleura keluar (Muttaqin,
2014).
3. Thorakosentesis Pengelolaan efusi pleura ditujukan untuk pengobatan
penyakit dasar dan pengosongan cairan (thorakosentesis). Indikasi untuk
melakukan thorakosentesis adalah:
a. Menghilangkan sesak napas yang disebabkan oleh akumulasi
cairan dalam rongga pleura 2) Bila terapi spesifik pada
penyakit primer tidak efektif dan gagal
b. Bila terjadi reakumulasi cairan Pengambilan pertama cairan
efusi pleura tidak boleh lebih dari 1000 ml, karena pengambilan
cairan pleura dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang
banyak dapat menimbulkan edema paru yang ditandai dengan
batuk dan sesak (Muttaqin, 2014)

Pengkajian pada Gangguan Kebutuhan Oksigenasi


Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :
1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan,pendidikan).
Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun
psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan dan
pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat
berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.

2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama(PQRST).


Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu
oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat
keluhan utama seharusnya mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif,
Quality, Regio, Skala, dan Time).
3. Riwayat perkembangan.
- Neonatus : 30 - 60x/mnt
- Bayi : 44x/mnt
- Anak : 20 - 25x/mnt
- Dewasa : 15 - 20x/mnt
- Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vitalmenurun

4. Riwayat kesehatankeluarga
Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang
mengalami masalah / penyakit yang sama.

5. Riwayat sosial
Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya :
merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.

6. Riwayat psikologis
Disini perawat perlu mengetahui tentang :
- Perilaku / tanggapan klien terhadapmasalahnya/penyakitnya.
- Pengaruh sakit terhadap cara hidup.
- Perasaan klien terhadap sakit dantherapy.
- Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dantherapy.
7. Riwayat spiritual

8. Pemeriksaan fisik
a. Mata
1) Konjungtiva pucat (karena anemia)
2) Konjungtiva sianosis (karenahipoksemia)
3) konjungtiva terdapat pethechia (karena emboli lemak atau
endokarditis)
b. Kulit
1) Sianosis perifer (vasokontriksi dan menurunnya alirandarah perifer)
2) Penurunan turgor(dehidrasi) 3) Edema.
4) Edema periorbital.

c. Jari dan kuku 1) Sianosis 2) Clubbingfinger.

d. Mulut danbibir
1) membrane mukosasianosis 2) bernapas dengan mengerutkan mulut.

e. Hidung
1) Pernapasan dengan cuping hidung.

f. Venaleher
1) Adanya distensi / bendungan.

g. Dada
1) retraksi otot Bantu pernapasan (karena peningkatan aktivitas
pernapasan, dispnea, obstruksi jalan pernapasan)
2) Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dadakanan.
3) Tactilfremitus, thrills (getaran pada dadakarena udara/suara
melewati saluran/rongga pernapasan
4) Suara napas normal (vesikuler, bronchovesikuler,bronchial) 5) Suara
napas tidak normal (creklerlr/rales, ronkhi,wheezing, friction
rub/pleural friction)
6) Bunyi perkusi (resonan, hiperesonan,dullness)

h. Polapernapasan
1) pernapasan normal(eupnea)
2) pernapasan cepat(tacypnea)
3) pernapasan lambat (bradypnea)

9. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengetahui
adanya gangguan oksigenasi yaitu: a. Pemeriksaan fungsiparu
Untuk mengetahui kemampuan paru dalam melakukan pertukaran
gas secara efisien.

b. Pemeriksaan gas darah arteri


Untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui membrane
kapiler alveolar dan keadekuatan oksigenasi.

c. Oksimetri
Untuk mengukur saturasi oksigen kapiler

d. Pemeriksaan sinar X dada


Untuk pemeriksaan adanya cairan, massa, fraktur, dan proses- proses
abnormal.

e. Bronkoskopi
Untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel
sputum/benda asing yang menghambat jalan nafas.

f. Endoskopi
Untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi.

g. Fluoroskopi
Untuk mengetahui mekanisme radiopulmonal, misal: kerja jantung
dan kontraksi paru.

h. CT-SCAN
Untuk mengintifikasi adanya massa abnormal.

B. Diagnosa Keperawatan pada Gangguan KebutuhanOksigenasi


1. Ketidakefektifan kebersihan jalan nafas
2. Ketidakefektifan pola nafas
3. Gangguan pertukarangas

C. Perencanaan

NO TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


DX KRITERIA HASIL

1 Setelah dilakuka1n. Auskultasi dada untu1k. Pernafasan rochi,


tindakan keperawatan karakter bunyi nafas dan wheezing
selama … x 24 jam adanya secret. menunjukkan
diharapkan bersihan tertahannya secret
jalan napas efektif obstruksi jalan
Berikan air minum hangat
2. nafas
sesuai dengan kriteria:
Menunjukkan jalan Membantu
mengencerkan

1.
nafas bersih Beri posisi yang nyaman secret
2. Suara nafas norma3l. 3.
seperti posisi semi fowler Memudahkan
tanpa suara tambahan
3. Tidak ada penggunaan Sarankan keluarga agar pasien untuk
4. ototbantunafas
bernafas
4. Mampu melakukan tidak memakaikan pakaian Pakaian yang
perbaikan bersihan ketat
ketat menyulitkan
jalan nafas kepada pasien
pasien untuk
5. Kolaborasi penggunaan
nebulizer bernafas
Kelembapan
mempermudah
pengeluaran dan
mencegah
pembentukan
mucus tebal pada
bronkus dan
membantu
pernafasan
2 Setelah dilakuka1n. Kaji frekuens1i. Mengetahui
tindakan keperawatan pernafasanpasien. frekuensi
selama….X24 jam pernafasanpaasien
diharapkan pola napa2s. Tinggikan kepala dan
Duduk
efektif dengan kriteria: bantu mengubah posisi.
tinggi
Menunjukkkan pola memungkinkan
1. 3.
nafas efektif de ngan Ajarkan teknik bernafas ekpansi paru dan

frekuensi nafas 16-20 dan relaksasi yang benar memudahkan


pernafasan
kali/menit dan irama
HE dapat
teratur 4. Kolaborasikan dalam
2. memberikan
Mampumenunjukkan pemberian obat
perilaku peningkatan pengetahuan pada
fungsi paru 4. pasien tentang
teknik bernafas
Pengobatan
mempercepat
penyembuhan
dan

memperbaiki pola
nafas
3 Setelah dilakuka1n. Auskultasi dada Weezing atau
tindakan keperawatan untu1k. karakter bunyi mengiindikasi
selama ….X 24 jam nafas dan adanya secret. akumulasi
diharapkan pertukaran gas sekret/ketidakmam
dapat dipertahankan puan membersihkan
dengan kriteria : jalan napas
Menunjukkan sehingga otot
1. perbaikan ventilasi dan aksesori digunakan
2.
oksigenasi jaringan Tidak dan kerja
ada sianosis Beri posisi yang nyaman pernapasan meningkat.

2. seperti posisi semi fowler


3.
Anjurkan untuk Memudahkan

bedrest, batasi dan bantu pasien untuk

aktivita2s. sesuai bernafas


4. Mengurangi
kebutuhan
konsumsi
Ajarkan teknik oksigen pada
bernafas dan relaksasi periode
yang benar. respirasi.
HE dapat
5.
memberikan
Kolaborasikan pengetahuan pada
terapi oksigen pasien tentang
teknik bernafas
Memaksimalkan
5. sediaan oksigen
khususnya ventilasi
menurun
Daftar pustaka

file:///C:/Users/user/Downloads/LAPORAN%20PENDAHULUAN%20KEBUTUHAN%20OKSIG
ENASI.pdf

http://elib.stikesmuhgombong.ac.id/134/1/HENI%20WIJI%20UTAMI%20NIM.%2 0A01301759.pd
f
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

OLEH

ARYANTI PUSFITA SARY

PO713201201008

DOSEN PENGAMPU

Hj. Hartati, S. Pd, S. Kep, Ns, M. Kes

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021

FORMAT PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

I. IDENTITASKLIEN
Nama : Ny. S………………………………………………………………… Umur
: 41 Tahun………………………………………………………………… Jeniskelamin :
Perempuan ………………………………………………………………… Pendidikanterakhir :
SD…………………………………………………………………
Agama : Islam…………………………………………………………………
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Desa Kembaran, Kebumen
Tgl.MasukRS : 29 Mei 2020 …………………………………………………………………
Diagnosemedik : Efusi Pleura Dextra

II. RIWAYATKESEHATAN
1. Keluhan utama : Klien mengeluh sesak napas
2. Riwayatkeluhanutama : Klien datang ke IGD RSUD Prof. Dr. Soedirman Kebumen pada hari minggu
29 Mei 2020 pukul 17.25 WIB dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Klien juga mengeluh mual, muntah, dan nyeri dada sebelah kanan
a. Faktorpencetus : Nyeri bertambah saat miring kanan kiri
b. Sifat keluhan : Nyeri seperti tertusuk tusuk
c. Lokasi & penyebaranx : Nyeri di area dada sebelah kanan
d. Skalakeluhan : Skala nyeri 5………………………………………………………… e. Mulai &
lamax keluhan: Nyeri hilang timbul
f. Hal- hal yang meringankan / memperberat :Nyeri bertambah saat miring kanan kiri dan berkurang
saat tidur dengan posisi setengah duduk ………………………………………

3. Riwayat kesehatanmasalalu :
a. Pernahkah dirawatdiRS : ya/ tidak, penyakit / keluhan : kanker payudara kapan 2013
lamanya
: 6 bulan ……………
b. Pernahmengalamipembedahan : ya/ tidak, penyakit :kanker payudara
LamanyadiRS : 6 bulan dan melakukan kemoterapi sebanyak 5 kali
c. Riwayatalergi : ya / tidak, terhadap zat/ obat/ makanan/ minuman : -
d. Kebiasaan / ketergantungan terhadap zat/ minuman / obat / kopi/ alcohol/ rokok. Lainnya :: ……tidak
ketergantungan terhadap zat atau makanan dan minuman apapun
4. Riwayatkeluarga
a. Genogram
Keterangan
Laki – laki

Perempua
n

Meninggal

Seruma

Cerai
GENOGRAM

b. Riwayat kesehatankeluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit seperti klien dan tidak ada
yang mempunyai penyakit TBC, DM, hipertensi, dan jantung

III. TANDA- TANDAVITAL


1. Suhu = 36,6℃
2. Denyut : 110 x/ menit
3. Tekanan darah : 120/80 mmHg
4. Pernapasan : 28 x/ menit…………………………………………………………………..

IV. TB (TINGGI BADAN): 157 cm… BB(BERATBADAN) : 45 kg…………………

V. PENGKAJIAN KEBUTUHAN

A. PEMERIKASAAN FISIK PADA ORGAN TUBUH

1. Kepala
a. Bentukkepala : Mesochepal
b. Keadaan rambut : rambut beruban dan banyak yang rontok
c. Keadaan kulit kepala : Tidak ada benjolan
d. Nyerikepala/pusing :tidak ada e.
Komentar :tidak ada
2. Mata /penglihatan
a. Ketajaman penglihatan: Normal
b. Peradangan :Tidak ada
c. Sclera :Anikterik
d. Pupil, ukuran : isokor reaksi / respon :(2 mm/ 2mm) saat terkena cahaya (+/+)
e. Gerakbola mata :Normal
f. Konjunctiva : Anemis
g. Lapangpandang :Normal
h. Reflexkornea :Normal
i. Rasanyeri :Tidak ada
j. Pemakaian alat bantu :kacamata : tidak ada lensaoptic: tidak ada
……………
k. Komentar : …………………………………………………………………..
3. Hidung /penciuman
a. Struktur :Normal
b. Polip : Tidak ada
c. Sinus :Tidak ada
d. Perdarahan : Tidak ada
e. Fungsipenciuman :normal (tidak ada pernapasan cuping
hidung)
f. Komentar : …………………………………………………………………..
4. Telinga /pendengaran
a. Stuktur : Normal
b. Nyeri : Tidak ada
c. Cairan : Normal
d. Tanda-tandaperadangan : Tidak ada
f.
e. Alatbantu : Tidak :ada
Fungsipendengaran Normal
g. Komentar : …………………………………………………………
5. Mulut
a. Keadaan gigi : Terdapat karies gigi
b. Problem menelan :Tidak ada
c. Bicara :Normal
d. Ronggamulut :Normal
e. Fungsimengunyah :Normal
f. Fungsipengecap :Normal
g. Komentar
:…………………………………………………………………..
6. Leher
a. Venajugularis : Normal
b. Arterikarotis : Normal
c. Pembesarantiroid : Normal
d. Pembesarankelenjar limfa : Normal
e. Komentar :
7. Pernapasan
a. Bentuk dada : Simetris namun terdapat luka bekas operasi
payudara
b. Pergerakan / pengembangan thoraks :Kembang kempis dada
tidak simetris
c. Batuk : Tidak
d. Sputum : Tidak ada
e. Vocal fremitas : Tidak seimbang,
f. Resonansi : Lebih terasa getarannya disebelah kiri
g. Bunyinapas ; Redup di intercosta IV, V dan VI sebelah kanan
(https://www.youtube.com/watch?v=CjOIyxJlubU )
h. Bunyinapastambahan : Ronchi diintercosta IV,V dan VI
sebelah kanan(https://www.youtube.com/watch?
v=CjOIyxJlubU )
i. Komentar :
…………………………………………………
8. Jantung
a. Ukuranjantung : Ictus Cardis tidak tampak
b. Denyutjantung :Normal
c. Nyeridada : Tidak ada
d. Palpitasi : Ictus cardis teraba diintercosta III
e. Bunyijantung : Pekak
f. Bisingjantung : S, S2 regular
g. Komentar :-
9. Abdomen
a. Warnakulit : Normal
b. Bayangan peristaltic : Normal
c. Keadaan permukaanabdomen :Normal
d. Gerakabdomen : Normal
e. Pembesaran abdomen : Tidak ada f.
Keadaan perkusiabdomen : Normal
g. Nyeri tekan : Tidak ada
h.Peristaltik : Normal
i. Komentar : …………………………………………………
10. Perkemihan
a. Edema kelopk mata : Tidak ada
b. Nyeri pinggang/ punggung : Tidak ada
c. Keadaankandungkemih : Normal
d. Baumulutamoniak : Tidak ada
e. Komentar : …………………………………………………
11. Reproduksi
a. Siklusmenstruasi :Normal
b. Keadaan organkelaminluar : Baik, klien tidak menggunakan kateter
c. Pembesaranprostat : Tidak ada
d. Kehamilan : Tidak hamil (Normal)
e. Perdarahan : Tidak ada
f. Komentar :
…………………………………………………
12. StatusNeorologis
a. Tingkatkesadaran :Compos mentis Gcses (EA vs MG)
b. Koordinasi : Normal
c. Memori : Normal
d. Orientasi : Normal
e. Kelumpuhan(motorik) : Tidak ada
f. Gangguansensasi : Tidak ada
g. Kejang-kejang : Tidak ada
h. Komentar : …………………………………………………
13. Musculoskeletal
a. Kekuatanotot : Lemah
b. Tenusotot : Ya
…………………………………………………
c. Kekakuan sendi : Tidak
d. Trauma :Tidak ada
e. Nyeri : Tidak ada
f. Polaaktivitas : Sebelum sakit seluruh pekerjaan dilakukan
secara
mandiri pas sakit pekerjaan klien dibantu oleh orang lain
g. Komentar : …………………………………………………
14. Kulit
a. Tekstur : Kasar
b. Turgor : Ya, 2 detik
c. Warna : Sawo matang (Normal)
d. Kelembaban : Tidak, kering
e. Lesi : Tidak ada
f. Komentar
:…………………………………………………
15. Endokrin
a. Penonjolan bolamata : Tidak ada
b. Pembesaran kelenjartiroid : Tidak ada
c. Aktivitas : Selama klien sakit, aktivitasnya dibantu oleh
keluarga
d. Perubahan suara : Tidak ada
e. Tremor : Tidak ada
f. Pigmentasikulit : tidak ada (normal)
g. Komentar : …………………………………………………

FORMAT PENGKAJIAN PER-KEBUTUHAN

A. RIWAYAT KEBUTUHAN OXYGEN DAN KARBONDIOKSIDA

1. Apakah klien pernah mengalami masalah respirasi tentang perubahan bunyi napas :ya
Bila ya, bunyi yang bagaimana :wheezing: - .renchi:. ya, (Ronchi diintercosta IV,V dan
VI sebelah kanan) Pleura priction rub : -
2. Apakah klien pernah mengalami sakit pernapasan seperti :Asma
Batuk – pilek: tidak .bronchitis: tidak .asma: Ya (klien mengeluh sesak nafas)
Batuk rejan :Tidak .lain – lain :……………………………………………………….
3. Apakah klien pernah mengalami batuk : ya /tidak Bila ya, produktif :Tidak ada non produktif : -
4. Kapan frekuensi batuk yang paling sering :
Pagi :- setiap malam : - malam hari : -
5. Apakah produksi dari batuk : sputum : - muntah : -
6. Apakah warna sputum : putih :- .bening : - kuning : - hijau: - ada darah :Tidak ada
cokelat :- lain- lain : -
7. Bagaimana konsistensi sputum : berbau : - .kental : - .berair: - lain- lain:
8. Apakah klien biasa merokok : ya / tidak , bila ya : - / hari : -
9. Apakah keluarga klien merokok : ada : - tidak ada: tidak ada keluarga klien yang
merokok
10. Saat kapan klien merasa nyeri : berjalan : - duduk :- bernapas : - Lain- lain : saat miring kanan
dan kiri
11. Seperti apa rasa nyeri yang klien rasakan :Ditusuk tusuk
Diremas : - ditusuk –tusuk : klien merasa ditusuk tusuk
12. Apakah dalam keluarga klien ada yang : hipertensi : Tidak ada CVA :Tidak ada penyakit
jantung
: Tidak ada obesitas : Tidak ada kebiasaan makanlemak: Tidak ada
13. Apakah klien pernah mendapatkan pengobatan untuk penyakit jantung hipertensi dan
penyakit pernapasan : pernah : - tidak pernah bila pernah kapan :-
14. Berapa dosis obat yang klien dapatkan :injeksi ranitidine : 50 mg, injeksi ondansetron: 4 mg
15. Kapan waktu pemberiannya : malam
16. Apakah ada side efeknya : ada : tidak :
Bila ada efek apa yang ditimbulkan :Mengurangi rasa nyeri sesak yang dirasakan klien

17. Bagaimana cara klien mengatasi stress : membaca : Tidak ………nonton: tidak
.merokok:…tidak …… minum alcohol : …tidak .lain : lain :
makan makanan kesukaan
18. Bagaimana persepsi klien tentang kesehatannya saat ini : baik :…………………………….. Kurang
baik
: ya, kurang baik .alasan : klien tidak mengetahui secara pasti penyakit apa yang dideritanya
19. Tingkat kesadaran : komposmentis :…ya ………samnolen : tidak Apatis:tidak soppor :tidak spoors
koma : …tidak ………koma : tidak
20. Pertumbuhan fisik : tinggi badan : 157 cm tinggi : - pendek :- .
Lain- lain : ideal : ya berat benda : …54 kg ………kurus : - tidak gemuk:
tidak
normal : …ya lain – lain
21. Status gizi : cukup : ya sedang :- kurang :- lain –lain :-

TANDA- TANDA VITAL


1. Tekanan darah sistol : …120 diastole : 80 …hipertensi :- Hipotensi : - normal : ya lain
– lain:
2. Denyut nadi :110 x/ menit
Tempat pengambilan nadi : radial : Ya temporal :-
Femoral : -…karotis : …-…brachialis :-
Lain – lain :-
Frekuensinadi: 110 x/ menit takikardi : ya bradikardi : -
Normal : - lain- lain : -
Irama :regular: - irregular :YA .
3. Suhu tubuh : 36,6℃
Tempat pengambilan : oral : - aksila :YA
Rectal: - lain- lain :-
Perubahan suhu : -
4. Aspirasi:frekuensi : 28 x/ menit normal : -apnoe : - Bradipnea : - dispnea : YA
takipnea : -
Lain- lain :
Irama : biot : …YA ……kusmaul - cheyne stokes : -

PEMERIKSAAN FISIK
1. System pernapasan:
a. Rongga hidung : hiperemi : …-…normal :YA
b. Septum hidung : simetris : YA tidak simetris :
c. Benda asing : secret : - perdarahan : - polip :- .
d. Rongga dada / paru-paru : Normal 1) Inspeksi:
Bentuk :kiposis :- lordosis :.. - skoliosis : - Barrel chest : - funnel
chest: - pigeon chest : - Lain – lain : Normal 2) Palpasi : vocal
fremitus : lebih bergetar : ya, disebelah kiri kurang bergetar : -
normal: - 3) Perkusi :
Suara yang di timbulkan saat perkusi:
Resonan : - pekak - redup :YA
Tympani :-
4) Auskultasi :
Suara napas : vosikuler : - bronchialvesikuler : -
Bronchial: YA lain- lain
Suara ucapan :/ vocal resonan : normal :YA
Bronchopnea : - angophenia : - pectoryloguy :-

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Gas darah : PO2 : - …PCO2 : - HCO : - pH darah : -

2. Studidiagnostic: Efusi pleura dextra

Makassar, 16 Januari 2021

MAHASISWI
FEBY FEBRIANTI ZAINAL AR.

NIM : PO713201191111

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. Ds : klien mengatakan sesak napas Ketidakefektifan Ekspansi paru tidak
Do: pola napas (00032) normal (sindrom
- klien tampak sesak napas hiperventilasi)
- Mukosa bibir kering
- TD 120/80 mmHg; nadi: 110 x/
menit; RR: 28 x/menit, suhu:
36,6℃
- klien terpasang O2 nasal
kanul 31 pm
-I: Kembang kempis dada tidak
simetris paru kanan terhambat saat
inspirasi dan ekspirasi
- Pa: fokal fremitus tidak
seimbang lebih terasa getarannya
diparu kiri - Pe: redup diintercosta
IV, V,VI sebelah kanan.
-A: Ronchi diintercosta IV,V,VI
sebelah kanan
- Hasil rongten thorax
gambaran
efusi pleura dextra

2.- DS: Klien mengatakan nyeri Nyeri akut (00132) Agen cedera biologis
diarea dada kanan
- P : Nyeri bertambah saat miring
kanan kiri
- Q : Nyeri seperti tertusuk tusuk
- R: Nyeri di area dada sebelah kanan
- S : Skala nyeri 5
- T: Nyeri hilang timbul
- TD 120/80 mmHg; nadi: 110 x/
menit; RR: 28 x/menit, suhu:

36,6℃
RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Ny. S Umur


: 41 Tahun Jenis kelamin :
Perempuan

No Tujuan/Kriteria hasil Intervensi rasional


DX Kep
1. Setelah dilakukan tindakanRespiratory - Mengkaji pola napas
keperawatan selama 3x 24 jammonitoring (3350) klien
diharapkan klien mampu bernafas1. Kaji pola napas - Memposisikan klien
secara efektif dengan kriteria2. Monitor semifowler
frekuensi napas - Mempertahankan terapi
hasil
Ventilation oksigen dengan binasal
Indikator IR ER assestance (3390) kanul 3 lpm
Tidak ada sesak napas 2 4 1. Posisikan
Tidak ada sianosis 3 5 semifowler
2. Ukur TTV
Tidak ada suara napas 3 4 3. Ajarkan
Mampu mengontrol 2 4 latihan
penapasan pernapasan
pursed lpis
RR dalam rentang 2 4
breathing
1624 x/mnt 4. Berikan
oksigen sesuai
Vital signs 3 4 program atas
kolaborasi
dengan dokter

2. Setelah dilakukan tindakanPain management - Mengkaji nyeri klien


keperawatan selama 3x 24 jam(1400) secara komprehensif
diharapkan klien mampu bernafas- Lakukan - Mengkaji nonverbal
secara efektif dengan kriteria pengkajian nyeri klien
hasil secara
komprehensif
Indikator IR ER
- Observasi non
Skala nyeri berkurang 3 5 verbal klien
Frekuensi nyeri 3 5 - Monitor TTV
berkurang - Lakukan distraksi
TTV dalam rentang 3 4 relaksasi
normal - Edukasi
Pain kontrol IR ER kekeluarga
tentang
Melakukan teknik 2 4 management
nonfarmakologi nyeri
- Berikan terapi
Tidak ada gangguan tidur 3 5 analgetik
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Namapasien :Ny. S
Diagnosa Medis: Efusi Pleura Dextra Nama
ib: Ny. A

NoReg :2430A3
Ruangan : Teratai, RSUD Prof,Soedirman, Kebumen
No Hari/tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 2 3 4 5 6

1. Senin, 1 Juni Ketidakefektifan pola - Mengkaji pola S: klien mengatakan sesak


2020 napas b.d ekspansi paru napas klien berkurang
tidak maksimal - Memposisikan - Klien mengatakan sudah
(hiperventilasi) klien semifowler bisa cara latihan pernapasan
- Mempertahankan yang diajarkan
terapi oksigen A: Masalah belum teratasi
dengan binasal Respiratory status (0403)
kanul 3 lpm
Indikator IR Saa ER
t ini
Tidak ada sesak 2 3 4
napas
Tidak ada sianosis 3 4 5
Tidak ada suara 3 3 4
napas
Mampu 2 3 4
mengontrol
penapasan
RR dalam rentang 2 2 4
16-24 x/mnt

Vital signs 3 3 4
P: Lanjutkan intervensi
1. Kaji pola napas
2. Pertahankan posisi
semifowler
3. Monitor TTV
4. Motivasi klien untuk
latihan pernapasan
5. Berikan 02 sesuai
program
2. Rabu, 1 Juni Nyeri akut b.d agen - Mengkaji nyeri S: - Klien mengatakan nyeri
2020 cedera biologis klien secara sudah berkurang; P: Nyeri
komprehensif bertambah saat miring kanan
- Mengkaji kiri dan berkurang saat posisi
nonverbal klien tidur setengah duduk
Q: Nyeri seperti tertusuk tusuk
R: Nyeri di area dada sebelah kanan
S: Skala nyeri 4
T: Nyeri hilang timbul
- Klien mengatakan bisa
melakukan teknik distraksi
relaksasi dan mengatakan
kadang terbangun kalau tidur
P: TD 120/80 mmHg, nadi 110
x/ menit RR 30 x/menit suhu
36.9℃ klien tampak meringis
sakit jika nyeri muncul A:
Masalah belum teratasi

Indikator IR ER
Saa
t ini
Skala nyeri berkurang Frekuensi 3 4 5
nyeri
berkurang 3 4 5
TTV dalam rentang 3 3 4 normal
Pain kontrol IR ER
Saa
t ini
Melakukan teknik nonfarmakologi 2 3 4
Tidak ada gangguan 3 4 5 tidur

P: Lanjutkan intervensi “pain


managemen (1605)
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Observasi non verbal klien
3. Monitor TTV
4. Lakukan distraksi relaksasi
5. Berikan terapi analgetik sesuai program

Anda mungkin juga menyukai