D dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi Pada Stroke
Hemoragik RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
132500103
2016
Bismillahhirrohmannirohim.
Awal mula, sembah sujud yang begitu dalam saya persembahkan untuk
kehadirat Allah SWT, yang mana dengan hanya izinnya dan ridhonya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pada Tn. D Dengan Gangguan Oksigenasi di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III
Keperawatan di Fakultas Keperarwatan USU.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi dan makna maupun tata bahasa tata cara penulisan oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis
Lembar Sampul
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
Bab I Pendahuluan................................................................................. 1
A. Kesimpulan......................................................................... 29
B. Saran................................................................................... 29
Daftar Pustaka................................................................................................ 31
Lampiran......................................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow memiliki lima
kebutuhan dasar. Dasar paling bawah atau tingkat pertama, termasuk kebutuhan
fiologis seperti udara, air, dan makanan. Tingkat kedua yaitu kebutuhan aman
atau n perlindungan, termasuk juga keamanan fisik dan psikologis dimana pasien
terganggu untuk melakukan akvitasnya sehari-hari dikarenakan gangguan
oksigenasi. Tingkat ketiga berisi kebutuhan akan cinta dan memiliki, termasuk
didalamnya hubungan pertemanan, hubungan sosial, hubungan cinta. Tingkat
keempat yaitu kebutuhan akan penghargaan diri, termasuk juga kepercayaan diri,
pendayagunaan, penghargaan dan nilai diri. Tingkat terakhir merupakan
kebutuhan aktualisasi diri, keadaan pencapaian potensi, dan mempunyai
kemampuan untuk menyeesaikan masalah dan beradaptasi dengan kehidupan.
(Potter & Perry, 2006)
Definisi Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-
tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau
global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat
menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler (Israr,2008).
Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. Yang biasanya
diakibatkan oleh trombosis, embolisme, iskemia dan hemoragi (Smeltzer, 2002).
Muttaqin (2008) menyatakan bahwa, stroke merupakan penyakit
neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara tepat. Stroke
merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena
terjadinya gangguan peredaran darah otak yang bisa terjadi pada siapa saja
(Muttaqin, 2008).
Stroke adalah penyakit motor neuron dan pengakibatkan kehilangan
kontrol vaskuler terhadap gerakan motorik. Neuron motor melintas menyebabkan
gangguan kontrol motor volunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan
kerusakan pada neuron motor atas sisi yang berlawanan dari otak. Disfungsi
motor paling umum adalah hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi
pada sisi otak berlawanan. Hemiperesia, atau kelemahan salah satu sisi tubuh
adalah tanda yang lain. Intervensi keperawatan yang dilakukan yang pertama atau
umum dilakukan pada pasien stroke adalah memperbaiki oksigenasi karena sangat
diperlukan untuk meningkatkan kesehatan.
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O 2 ). Kebutuhan
fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan
untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak
mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat
diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal (Asmadi, 2008).
Menurut Guyton & Hall (2006), bahwa mekanisme dasar pernapasan
meliputi: 1) ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli
dan atmosfir; 2) difusi dari oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah;
3) transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari
sel; 4) pengaturan ventilasi (Priyanto, 2010).
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang di
gunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan
aktivitas berbagai organ atau sel. Dalam keadaan biasa manusia membutuhkan
sekitar 300 cc oksigen setiap hari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Respirasi
berperan dalam mempertahakan kelangsungan metabolisme sel. Sehingga di
perlukan fungsi respirasi yang adekuat. Respirasi juga berarti gabungan aktifitas
mekanisme yang berperan dalam proses suplai O 2 ke seluruh tubuh dan
pembuangan CO 2 atau hasil pembakaran sel (Hidayat, 2006) .
Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari
peranan fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan
oksigen tubuh. Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan
lebih memahami tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada
klien dengan gangguan oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang
mengalami masalah atau gangguan oksigenasi (Asmadi, 2008).
Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional
mengalami kemunduran bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu,
kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi
tubuh (Potter & Perry, 2013)
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi
meliputi: saraf otonomik, hormon dan obat, alergi pada saluran nafas,
perkembangan dan prilaku (Hidayat, 2006).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien Stroke Hemoragik
dengan masalah kebutuhan dasar : Oksigenasi
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar : Oksigenasi
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar : oksigenasi
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar : Oksigenasi
d. Mampu melakukan intervensi keperawatan dengan masalah kebutuhan
dasar : Oksigenasi
e. Mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar : oksigenasi
C. MANFAAT
a. Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat difisiensi oksigen atau peningkatan
penggunaan oksigen dalam tingkat sel, di tandai dengan adanya warna
kebiruan pada kulit (sianosis).
b. Perubahan Pola Nafas
1. Tachipnea, merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24
x/menit.
2. Bradypnea, merupakan pola pernapasan yang lambat dan kurang dari 10
x/menit.
3. Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan
jumlah oksigen dalam paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam.
4. Hipovontilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan
karbondiaoksida dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar
serta tidak cukupnya penggunaan oksigen yang ditandai dengan adanya
nyeri kepala, penurunan kesadaran disorientasi, atau ketidakseimbangan
elektrolit yang dapat terjadi akibat atelektasis.
5. Dispnea, merupakan perasaan sesal dan berat saat pernafasan.
6. Orthopnea, merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau
berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami
kongestif paru.
7. Cheyney stokes, merupakan sikluas pernafasan yang amplitudonya yang
mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus baru.
8. Biot, merupakan pernafasan degan irama yang mirip dengan cheyne stokes,
tetapi amplitudanya tidak teratur.
9. Esteridor, merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan
pada saluran pernafasan.
2.2 Gangguan Oksigenasi
Permasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas dari
adanya gangguan yang terjadi pada sistem respirasi baik pada anatomi maupun
fisiologi dari organ respirasi.(Potter & Perry, 2006)
Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan diantaranya oleh karena
peradangan obstruksi, trauma kanker, degenerative, dan lain-lain. Gangguan
tersebut akan menyebabkan kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak terpenuhi
secara adekuat. Secara garis besar, gangguan respirasi dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
2.2.1 Gangguan Irama/frekuansi Pernafasan
1. Gangguan irama pernafasan antara lain:
a. Pernafasan ‘cheyne-stokes’ yaitu siklus pernafasan yang amplitudonya
mula-mula dangkal, makin naik kemudian menurun dan berhenti. Lalu
pernafasan dimulai lagi dengan siklus baru. Jenis pernafasan ini biasanya
terjadi pada klien gagal jantung kongesti. Peningkatan tekanan
intracranial, overdosis obat. Namun secara fisiologis, jenis pernafasan ini
terutama terdapat pada orang di ketinggian 12.000-15.000 kaki diatas
permukaan laut dan pada bayi saat tidur.
b. Pernafasan ‘biot’ yaitu pernafasan yang mirip dengan pernafasan cheyne-
stokes, tetapi amplitudonya rata dan disertai apnea, keadaan pernafasan ini
kadang ditemukan pada penyakit radang selaput otak.
c. Pernafasan ‘kussmaul’ yaitu pernafasan yang jumlah dan kedalaman
meningkat sering melebihi 20 x/menit. Jenis pernafasan ini dapat
ditemukan pada klien dengan asidosis metabolik dan gagal ginjal.
2.2.2 Gangguan frekuansi pernafasan
a. Takipnea/hipernea, yaitu frekuensi pernafasan yang jumlahnya meningkat
diatas frekuensi pernafasan normal.
b. Bradipnea, yaitu kebalikan dari takipnea dimana frekuensi pernafasan
yang jumlahnya menurun dibawah frekuensi pernafasan normal.
2.2.3 Insufisiensi Pernafasan
3. Overventilasi hipoksia
4. Hipoksia histotoksik
A. Pengkajian
B. Analisa Data
I. Pengkajian
Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 63 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan :SLTA
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun Blang Sare Aceh Timur
Tanggal Masuk RS : 25-Mei-2016
No. Registier : 00.99.87.28
Ruangan/kamar : Unit Stroke
Golongan Darah :-
Tanggal Pengkajian : 31-Mei-2016
Tanggal Operasi :-
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
Hidung
Pemeriksaan Neurologi
Defisit O 2 /CO 2
gangguan
pertukaran gas
2. DS:- hipoventilasi
DO:
- Suara pernafasan Ketidakefektifan pola
tidak normal RR (28 x/menit) nafas
- Mucosa bibir pucat
- RR: 28 x/menit ketidakefektifan
- Pernafasan cuping pola nafas
hidung
MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Ketidakefektifan Pola Nafas
3. Defisit perawatan diri
2 Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien
dapat mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas
bersih
Kriteria hasil:
Menunjukkan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan
nafas
3 Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
kebutuhan sehari-hari pasien terpenuhi
Kriteria Hasil:
Dapat melakukan perawatan diri sendiri
2. - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
- Melakukan pemberian - Mukosa bibir pucat
terapi oksigen pada Tn. D - Gerakan pasien melemah
sesuai dengan asuhan - RR: 28 x/menit
keperawatan A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3. - Mengkaji kemampuan S: -
pasien melakukan O:
perawatan diri - Ketidakmampuan
melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan
2. - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
- Melakukan pemberian - Mukosa bibir pucat
terapi oksigen pada Tn. D - Gerakan pasien lemah
- RR: 26 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3. - Mengkaji kemampuan S: -
pasien melakukan O:
perawatan diri - Ketidakmampuan
melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan
2. - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
- Melakukan pemberian - Pernafasan pasien belum
terapi oksigen pada Tn. D normal
- Pasien masih mengalami
sesak nafas
- RR: 26 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3. - Mengkaji kemampuan S: -
pasien melakukan O:
perawatan diri - Ketidakmampuan
melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan
2. - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
- Melakukan pemberian - Pasien masih tampak
terapi oksigen pada Tn. D sesak
- Gerakan pasien lemah
- RR: 26 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3. - Mengkaji kemampuan S: -
pasien melakukan O:
perawatan diri - Ketidakmampuan
melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan
A. Kesimpulan
CATATAN PERKEMBANGAN
No. Implementasi dan
Dx evaluasi Tindakan Evaluasi
Keperawatan Keperawatan
Hari Pukul
/tanggal
1 Rabu / 31 09.00 – - Mengobservasi S: -
Mei 2016 13.00 warna dan suhu O:
wib kulit atau membran - Suhu tubuh dingin
mukosa - TD : 180/90 HR : 86 x/mnt
o
- Membantu pasien Suhu : 37,8 C RR : 28x/mnt
melakukan - Gerakan pasien lemah
mobilisasi A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
2 - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
-Melakukan - Pasien masih tampak
pemberian terapi sesak
oksigen kepada Tn. - Mukosa bibir pucat
D - RR : 28x/mnt
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3 - Mengkaji S: -
kemampuan pasien O:
melakukan - Ketidakmampuan
perawatan diri melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan
3 - Mengkaji S: -
kemampuan pasien O:
melakukan - Ketidakmampuan
perawatan diri melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
3 - Mengkaji S: -
kemampuan pasien O:
melakukan - Ketidakmampuan
perawatan diri melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
3 - Mengkaji S: -
kemampuan pasien O:
melakukan - Ketidakmampuan
perawatan diri melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
NIM : 132500103