Anda di halaman 1dari 44

Asuhan Keperawatan pada Tn.

D dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi Pada Stroke
Hemoragik RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

Disusun dalam rangka menyelesaikan

Program studi DIII Keperawatan

Sahnan Hanafiyah Lubis

132500103

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA

2016

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmannirohim.

Awal mula, sembah sujud yang begitu dalam saya persembahkan untuk
kehadirat Allah SWT, yang mana dengan hanya izinnya dan ridhonya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pada Tn. D Dengan Gangguan Oksigenasi di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.

Adapun maksud dan tujuan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III
Keperawatan di Fakultas Keperarwatan USU.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi dan makna maupun tata bahasa tata cara penulisan oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima


kasih kepada ibu Rika Endah Nurhidayah, S.Kp, M.Pd selaku dosen pembimbing
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dimana beliau telah meluangkan
waktunya dan kesempatanya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan
masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan


bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan.


2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I
3. IbuCholina T. Siregar,S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMBselaku Wakil Dekan II
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, SKp, M.kep. Sp. Mat selaku Wakil Dekan III
5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan
Fakultas Keperawatan USU.
6. Bapak Achmad Fathi, S.kep, NS, MNS selaku dosen penguji karya tulis
ilmiah ini.
7. IbuYesi Ariani, S.Kep, Ns, M.Kep selaku PLT sekretaris DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Fakultas Keperawatan USU.
Terutama rasa syukur dan terima kasih yang begitu mendalam kepada
orang tua saya sendiri Alm. Ahmad Yani Lubis beserta ibunda yang saya
sayangi Dra. Siti Zubaidah Nst, yang mana dengan do’a dan mereka yang
tidak pernah putus dan upaya mereka menghadirkan suasana yang hebat dalam
keluarga membuat saya termotivasi untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini. Saya berjanji tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan ayahanda dan
ibunda. Semoga ALLAH SWT selalu memudahkan rezeki, dan selalu
melindungi ayah bundaku, Amiiin.
8. Kepada kakandaku Mhd. Fadlan Lubis S,pd yang selalu memberikan
masukan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah, adindaku Rizka Nur Annisa
Lubis yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
KTI ini, dan bagi saudara-saudaraku yang telah membantu dengan do’a dan
semangatnya, terima kasih.
9. Terima kasih kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa/i DIII keperawatan
Fakultas Keperawatan USU, khususnya stambuk 2011 yang begitu padu.
10. Orang-orang yang tidak pernah kulupakan, yang sudah menjadi seperti
keluarga baru didalam dunia perkuliahan, teman, sahabat, apapun itu namanya
saya ingin membentangkan karpet merah yang begitu panjang sebagai tanda
rasa hormat dan sayang saya yang tidak bisa terputus, yaitu: Endah Oktari,
Mirza sani , Ilham Wahyu, Evi Sahfitri , Larasati Inayah, M. A. Harahap, Ari
Azhari, Sandy Andreas , Lily Putri, Ayu Khairuna, Devi fadillah, Siti Khairiah
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada
kita semua dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna dan bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi kita semua. Amin

Medan, Juni 2016

Penulis

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Lembar Sampul

Lembar Pengesahan ....................................................................................... i

Kata Pengantar............................................................................................... ii

Daftar Isi........................................................................................................ iv

Bab I Pendahuluan................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1


B. Tujuan.................................................................................... 3
C. Manfaat.................................................................................. 3

Bab II Pengelolaan kasus....................................................................... 4

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan


Dasar Oksigenasi.................................................................. 4
1. Pengkajian...................................................................... 11
2. Analisa Data................................................................... 11
3. Rumusan Masalah.......................................................... 11
4. Perencanaan................................................................... 13
B. Asuhan Keperawatan Kasus................................................ 14
1. Pengkajian..................................................................... 14
2. Analisa Data.................................................................. 21
3. Rumusan Masalah......................................................... 23
4. Perencanaan................................................................... 23
5. Implementasi................................................................. 26
6. Evaluasi......................................................................... 26

Bab III Kesimpulan dan Saran.............................................................. 29

A. Kesimpulan......................................................................... 29
B. Saran................................................................................... 29

Daftar Pustaka................................................................................................ 31

Lampiran......................................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow memiliki lima
kebutuhan dasar. Dasar paling bawah atau tingkat pertama, termasuk kebutuhan
fiologis seperti udara, air, dan makanan. Tingkat kedua yaitu kebutuhan aman
atau n perlindungan, termasuk juga keamanan fisik dan psikologis dimana pasien
terganggu untuk melakukan akvitasnya sehari-hari dikarenakan gangguan
oksigenasi. Tingkat ketiga berisi kebutuhan akan cinta dan memiliki, termasuk
didalamnya hubungan pertemanan, hubungan sosial, hubungan cinta. Tingkat
keempat yaitu kebutuhan akan penghargaan diri, termasuk juga kepercayaan diri,
pendayagunaan, penghargaan dan nilai diri. Tingkat terakhir merupakan
kebutuhan aktualisasi diri, keadaan pencapaian potensi, dan mempunyai
kemampuan untuk menyeesaikan masalah dan beradaptasi dengan kehidupan.
(Potter & Perry, 2006)
Definisi Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-
tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau
global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat
menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler (Israr,2008).
Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. Yang biasanya
diakibatkan oleh trombosis, embolisme, iskemia dan hemoragi (Smeltzer, 2002).
Muttaqin (2008) menyatakan bahwa, stroke merupakan penyakit
neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara tepat. Stroke
merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena
terjadinya gangguan peredaran darah otak yang bisa terjadi pada siapa saja
(Muttaqin, 2008).
Stroke adalah penyakit motor neuron dan pengakibatkan kehilangan
kontrol vaskuler terhadap gerakan motorik. Neuron motor melintas menyebabkan
gangguan kontrol motor volunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan
kerusakan pada neuron motor atas sisi yang berlawanan dari otak. Disfungsi
motor paling umum adalah hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi
pada sisi otak berlawanan. Hemiperesia, atau kelemahan salah satu sisi tubuh
adalah tanda yang lain. Intervensi keperawatan yang dilakukan yang pertama atau
umum dilakukan pada pasien stroke adalah memperbaiki oksigenasi karena sangat
diperlukan untuk meningkatkan kesehatan.
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O 2 ). Kebutuhan
fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan
untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak
mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat
diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal (Asmadi, 2008).
Menurut Guyton & Hall (2006), bahwa mekanisme dasar pernapasan
meliputi: 1) ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli
dan atmosfir; 2) difusi dari oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah;
3) transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari
sel; 4) pengaturan ventilasi (Priyanto, 2010).
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang di
gunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan
aktivitas berbagai organ atau sel. Dalam keadaan biasa manusia membutuhkan
sekitar 300 cc oksigen setiap hari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Respirasi
berperan dalam mempertahakan kelangsungan metabolisme sel. Sehingga di
perlukan fungsi respirasi yang adekuat. Respirasi juga berarti gabungan aktifitas
mekanisme yang berperan dalam proses suplai O 2 ke seluruh tubuh dan
pembuangan CO 2 atau hasil pembakaran sel (Hidayat, 2006) .
Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari
peranan fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan
oksigen tubuh. Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan
lebih memahami tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada
klien dengan gangguan oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang
mengalami masalah atau gangguan oksigenasi (Asmadi, 2008).
Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional
mengalami kemunduran bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu,
kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi
tubuh (Potter & Perry, 2013)
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi
meliputi: saraf otonomik, hormon dan obat, alergi pada saluran nafas,
perkembangan dan prilaku (Hidayat, 2006).

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien Stroke Hemoragik
dengan masalah kebutuhan dasar : Oksigenasi
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar : Oksigenasi
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar : oksigenasi
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar : Oksigenasi
d. Mampu melakukan intervensi keperawatan dengan masalah kebutuhan
dasar : Oksigenasi
e. Mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar : oksigenasi

C. MANFAAT

1. Bagi Pendidik Keperawatan

Menambah wawasan pada tenaga pendidik yang berhubungan dengan asuhan


keperawatan pada pasien dengan gangguan oksigenasi.
2. Bagi Penulis
Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang didapat
selama pendidikan.
3. Bagi Klien

Sebagai informasi tambahan tentang bagaimana pemenuhan kebutuhan


Oksigenasi pada pasien yang memiliki masalah pernafasan.
BAB II PENGELOLAAN
KASUS
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kebutuhan dengan Prioritas
Kebutuhan Dasar Manusia Oksigenasi

Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi


tubuh.Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari 5 menit, maka terjadi
kerusakan sel otak secara permanen. Selain itu oksigen digunakan oleh sel tubuh
untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme sel. Oksigen akan digunakan
dalam metabolisme sel membentuk ATP (Adenosin Trifosfat) yang merupakan
sumber energi bagi sel tubuh agar berfungsi secara optimal (Hidayat, 2006).

Oksigen dipasok kedalam tubuh melalui proses pernafasan/respirasi yang


melibatkan system pernafasan. Sistem pernafasan terdiri dari serangkaian organ
yang berfungsi melakukan pertukaran gas antara atmosfer dengan plasma melalui
proses ventilasi paru-paru, difusi, transportsi oksigen, dan perfusi jaringan. Fungsi
ini berlangsung selama kehidupan untuk mempertahankan homeostasis dengan
megatur penyediaan oksigen, mengatur penggunaan nutrisi, melakukan eliminasi
sisa metabolisme atau karbondioksida (Asmadi, 2008).

2.1.1 Proses oksigenasi


a. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam
alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa
hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru-paru, semakin
tinggi tempat maka tekanan udara semakin rendah, demikian sebaliknya, semakin
rendah tempat tekanan udara semakin tinggi.
b. Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler
paru dan CO 2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu luasnya permukaan paru, tebal membrane
respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial (keduanya
dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses penebalan). Perbedaan
tekanan dan konsentrasi O 2 (hal ini sebagaimana O 2 dari alveoli masuk kedalam
darah oleh karena tekanan O 2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O 2
dalam darah vena pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi).
c. Transportasi Gas
Transportasi Gas merupakan proses pendistribusian O 2 kapiler ke jaringan
tubuh dan CO 2 jaringan tubuh ke kapiler. Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu curah jantung (Cardiac output), kondisi pembulu darah,
latihan (exercise), perbandingan sel darah dengan darah secara keseluruhan
(hematokrit), serta eritrosit dan kadar Hb. (Hidayat, 2006)
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
a. Saraf Otonomik
Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonomik dapat
dipengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi, hal ini dapat terlihat
simpatis maupun parasimpatis.Ketika terjadi rangsangan, ujung saraf dapat
mengeluarkan neurotransmitter (untuk simpatis dapat mengeluarkan norodrenalin
yang berpengaruh pada bronkodilatasi dan untuk parasimpatis mengeluarkan
asetilkolin yang berpengaruh bronkhokonstriksi) karena pada saluran pernafasan
terdapat reseptor adrenergenik dan reseptor kolinergik.
b. Alergi pada Saluran Nafas
Banyak faktor yang dapat menimbulakan alergi, antara lain debu yang
terdapat dalam hawa pernafasan, bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk,
makanan, dan lain-lain.
c. Perkembangan
Adanya proses penuan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis,
elastisitas menurun, ekspansi paru menurun.
d. Lingkungan
Kondisi lingkungan dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi seperti
factor alergi, ketinggian tanah, dan suhu kondisi tersebut memengaruhi
kemampuan adaptasi.
e. Perilaku
Faktor perilaku yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi adalah
perilaku dalam mengkonsumsi makanan atau status nutrisi (Wartonah, Tarwoto,
2006)
2.1.3 Jenis Pernafasan
a. Pernafasan Eksternal

Yaitu absorbsi O 2 dan pembuangan CO 2 dari tubuh secara kesuluhan


dengan lingkungan luar, dengan urutan sebagai berikut:

1. Pertukaran udara luar kedalam alveoli dengan aksi mekanik


pernafasan, melalui proses ventilasi
2. Pertukaran O 2 dan CO 2 , udara alveolar-darah dalam pembuluh
kapiler paru-paru melalui proses difusi
3. Pengangkutan O 2 dan CO 2 oleh sistem peredaran darah dari paru-
paru kejaringan dan sebaliknya.
4. Pertukaran O 2 dan CO 2 darah dalam pembuluh kapiler jarigan
dengan sel-sel jaringan melalui proses difusi dan masuk kedalam
pernafsan internal.
b. Pernafasan Internal
Pernapasan internal merupakan pertukaran gas antara sel-sel dan medium
cairnya. Dengan kata lain pernafasan dalam adalah proses metabolisme
intraseluler yang terjadi di mitokondria, meliputi konsumsi O 2 dan CO 2 selama
pengambilan energy dari molekul-molekul nutrient.Oksigen digunakan untuk
“membakar” glukosa agar dapat menghasilkan energi kimia dalam bentuk
molekul. Dalam reaksi ini, glukosa diambil dan energy yang dihasilkan dalam
bentuk adenosine trifosfat (Potter &Perry, 2013)

2.1.4Masalah Kebutuhan Oksigen

a. Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat difisiensi oksigen atau peningkatan
penggunaan oksigen dalam tingkat sel, di tandai dengan adanya warna
kebiruan pada kulit (sianosis).
b. Perubahan Pola Nafas
1. Tachipnea, merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24
x/menit.
2. Bradypnea, merupakan pola pernapasan yang lambat dan kurang dari 10
x/menit.
3. Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan
jumlah oksigen dalam paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam.
4. Hipovontilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan
karbondiaoksida dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar
serta tidak cukupnya penggunaan oksigen yang ditandai dengan adanya
nyeri kepala, penurunan kesadaran disorientasi, atau ketidakseimbangan
elektrolit yang dapat terjadi akibat atelektasis.
5. Dispnea, merupakan perasaan sesal dan berat saat pernafasan.
6. Orthopnea, merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau
berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami
kongestif paru.
7. Cheyney stokes, merupakan sikluas pernafasan yang amplitudonya yang
mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus baru.
8. Biot, merupakan pernafasan degan irama yang mirip dengan cheyne stokes,
tetapi amplitudanya tidak teratur.
9. Esteridor, merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan
pada saluran pernafasan.
2.2 Gangguan Oksigenasi
Permasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas dari
adanya gangguan yang terjadi pada sistem respirasi baik pada anatomi maupun
fisiologi dari organ respirasi.(Potter & Perry, 2006)
Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan diantaranya oleh karena
peradangan obstruksi, trauma kanker, degenerative, dan lain-lain. Gangguan
tersebut akan menyebabkan kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak terpenuhi
secara adekuat. Secara garis besar, gangguan respirasi dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
2.2.1 Gangguan Irama/frekuansi Pernafasan
1. Gangguan irama pernafasan antara lain:
a. Pernafasan ‘cheyne-stokes’ yaitu siklus pernafasan yang amplitudonya
mula-mula dangkal, makin naik kemudian menurun dan berhenti. Lalu
pernafasan dimulai lagi dengan siklus baru. Jenis pernafasan ini biasanya
terjadi pada klien gagal jantung kongesti. Peningkatan tekanan
intracranial, overdosis obat. Namun secara fisiologis, jenis pernafasan ini
terutama terdapat pada orang di ketinggian 12.000-15.000 kaki diatas
permukaan laut dan pada bayi saat tidur.
b. Pernafasan ‘biot’ yaitu pernafasan yang mirip dengan pernafasan cheyne-
stokes, tetapi amplitudonya rata dan disertai apnea, keadaan pernafasan ini
kadang ditemukan pada penyakit radang selaput otak.
c. Pernafasan ‘kussmaul’ yaitu pernafasan yang jumlah dan kedalaman
meningkat sering melebihi 20 x/menit. Jenis pernafasan ini dapat
ditemukan pada klien dengan asidosis metabolik dan gagal ginjal.
2.2.2 Gangguan frekuansi pernafasan
a. Takipnea/hipernea, yaitu frekuensi pernafasan yang jumlahnya meningkat
diatas frekuensi pernafasan normal.
b. Bradipnea, yaitu kebalikan dari takipnea dimana frekuensi pernafasan
yang jumlahnya menurun dibawah frekuensi pernafasan normal.
2.2.3 Insufisiensi Pernafasan

Penyebab insufisiensi pernafasan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:


1. Kondisi yang menyebabkan hipoventilasi alveolus.
2. Kelainan yang menurunkan kapasitas difusi paru.
3. Kondisi yang menyebabkan terganggunya pengangkutan oksigen dari
paru-paru ke jaringan.
2.2.4 Hipoksia

Hipoksia adalah kekurangan oksigen dijaringan, istilah ini lebih tepat


dari pada anoksia. Sebab jarang terjadi tidak ada oksigen sama sekali dalam
jaringan. Hipoksia dapat dibagi kedalam kelompok, yaitu:
1. Hipoksemia

Hipoksemia adalah kekurangan oksigen darah arteri.Terbagi atas dua


jenis yaitu hipoksemia hipotonik (anoksia anoksik) dan hipoksemia isotonic
(anoksia anemik).Hipoksemia hipotonik terjadi dimana tekanan oksigen darah
arteri rendah karena karbondioksida dalam darah tinggi dan
hipoventilasi.Hipoksemia isotonik terjadi dimana oksigen normal, tetapi jumlah
oksigen yang dapat diikat hemoglobin sedikit.Hal ini terdapat pada kondisi
anemia, keracunan karbondioksida.

2. Hipoksia hipokinetik (stagnant anoksia/anoksia bendungan)

Hipoksia hipokinetik yaitu hipoksia yang terjadi akibat adanya


bendungan atau sumbatan.

3. Overventilasi hipoksia

Overventilasi yaitu hipoksia yang terjadi karena aktivitas yang berlebihan


sehingga kemampuan penyediaan oksigen lebih rendah dari penggunaannya.

4. Hipoksia histotoksik

Hipoksia histotoksik yaitu keadaan dimana darah di kapiler jaringan


mencukupi, tetapi jaringan tidak dapat menggunakan oksigen karena pengaruh
racun sianida.Hal tersebut mengakibatkan oksigen kembali dalam darah vena
dalam jumlah yang lebih banyak dari pada normal (oksigen darah meningkat).

2.2.5 Masalah Keperawatan Berkaitan dengan Kebutuhan Oksigen


Masalah keperawatan yang umum terjadi terkait dengan kebutuhan
oksigen ini, antara lain:

1. Tidak Efektifnya Jalan Nafas


Masalah keperawatan ini menggambarkan kondisi jalan napas yang tidak
bersih, misalnya karena adanya sumbatan, penumpukan sekret, penyempitan jalan
napas oleh karena spasme bronkus, dan lain lain.
2. Tidak Efektifnya Pola Napas
Tidak efektifnya pola napas ini merupakan suatu kondisi dimana pola
napas, yaitu inspirasi dan ekspirasi, menunjukkan tidak normal. Penyebab
biasanya karena kelemahan neuromuskular, adanya sumbatan ditrakeobronkhinal,
kecemasan dan lain lain.
3. Gangguan pertukaran gas
Gangguan pertukaran gas merupakan suatu keadaan dimana terjadi
ketidakseimbangan antara oksigen yang dihirup dengan karbondioksida yang
dikeluarkan pada pertukaran gas antara alveoli dan kapiler. Penyebabnya bisa
karena perubahan membrane alveoli, kondisi anemia, proses penyakit, dan lain-
lain.
4. Penurunan perfusi jaringan
Penurunan perfusi jaringan adalah suatu keadaan dimana sel kekurangan
suplai nutrisi dan oksigen.Penyebabnya dapat terjadi karena kondisi hipovelemia,
hipervolemia, retensi karbon dioksida.
5. Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas adalah keadaan dimana seseorang mengalami
penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitasnya. Penyebabnya antara lain
karena ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, produksi yang
dihasilkan menurun, dan lain-lain
6. Perubahan pola tidur
Gangguan kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan pola tidur terganggu.
Kesulitan bernafas (sesak nafas) menyebabkan seseorang tidak bisa tidur.
Perubahan pola tidur juga dapat terjadi karena kecemasan dengan penyakit yang
dideritanya
7. Resiko terjadinya iskemik otak
Gangguan oksigenasi mengakibatkan suplai darah keotak berkurang.Hal
tersebut disebabkan oleh cardiac output yang menurun, aliran darah ke otak
berkurang, gangguan perfusi jaringan otak, dan lain-lain. Akibatnya, otak
kekurangan oksigen sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
(Alimul, 2006)

A. Pengkajian

Pengkajian keperawatan tentang fungsi kardiopulmonar klien harus


mencakup data yang dikumpulkan dari sumber-sumber berikut:

1. riwayat keperawatanfungsi kardiopulmonar normal klien dan fungsi


kardiopulmonar saat ini, kerusakan fungsi sirkulasi dan fungsi pernafasan
pada masa yang lalu, serta tindakan klien yang digunakan untuk
mengoptimalkan oksigenasi.
2. Pemeriksaan fisik status kardiopulmonal klien, termasuk inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi.
3. Peninjauan kembali hasil pemeriksaan laboratorium dan hasil pemeriksaan
diagnostic, termasuk hitung darah lengkap, elektrokardiogram (EKG), dan
pemeriksaan fungsi pulmonary, sputum, dan oksigenasi, seperti arteri gas
darah (AGDA) atau oksimetri nadi (Potter & Perry, 2005).

B. Analisa Data

Klien yang mengalami perubahan tingkat oksigenasi dapat memiliki


diagnosa keperawatan yang awalnya dari kardiovaskular dan pulmoner.Setiap
diagnosa keperawatan harus didasarkan pada batasan karakteristik dan melibatkan
etiologi terkait. Label diagnostic divalidasi dengan menggunakan batasan
karakteristik atau tanda dan gejala (Potter & Perry, 2005).
C. Rumusan Masalah
Diagnosa keperawatan mengidentifikasi perubahan kesejajaran tubuh
dan mobilisasi aktual dan potensial berdasarkan pengumpulan data selama
pengkajian. Analisa menampilkan kelompok data yang mengidentifikasikan ada
atau resiko terjadi masalah (Potter & Perry, 2005 ).
Masalah keperawatan yang umum terjadi terkait dengan kebutuhan oksigen
ini, antara lain:
A. Tidak efektifnya jalan nafas
Masalah keperawatan ini menggambarkan kondisi jalan nafas yang tidak
bersih, misalnya karena adanya sumbatan, penumpukan secret, penyempitan jalan
nafas oleh karena spasme bronchus, dan lain-lain.
B. Tidak efektifnya pola nafas
Merupakan suatu kondisi dimana pola nafas, yaitu inspirasi dan ekspirasi,
menunjukkan tidak normal.Penyebabnya bisa karena kelemahan neuromuscular,
adanya sumbatan di trakheo-bronkhial, kecemasan, dan lain-lain.
C. Gangguan Pertukaran Gas
Suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara oksigen yang
dihirup dengan karbondioksida yang dikeluarkan pada pertukaran gas antara
alveoli dan kapiler. Penyebabnya bisa karena perubahan membrane alveoli,
kondisi anemia, proses penyakit, dan lain-lain.
D. Penurunan perfusi jaringan
Keadaan dimana sel kekurangan suplai nutrisi dan oksigen.Penyebabnya
dapat terjadi karena kondisi hipovelemia, hipervelemia, retens karbondioksida,
penurunan cardiac output, dan lain-lain.
E. Intoleransi aktivitas
Keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan untuk
melakukan aktivitasnya. Penyebabnya antara lain karena ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen, produksi energi yang dihasilkan menurun,
dan lain-lain.
F. Perubahan pola tidur
Gangguan kebutuhan oksigen dapat megakibatkan pola tidur terganggu.
Kesulitan bernafas (sesak nafas) menyebabkan seseorang tidak bisa tidur pada jam
biasa tidur. Perubahan pola tidur juga dapat terjadi karena kecemasan dengan
penyakit yang dideritanya.
G. Resiko terjadi iskemik otak
Gangguan oksigenmengakibatkan suplai darah ke otak berkurang.Hal
tersebut disebabkan oleh cardiac output yang menurun, aliran darah ke otak
berkurang, gangguan perfusi jaringan otak, dan lain-lain.Akibatnya, otak
kekurangan oksigen sehingga berisiko terjadi kerusakan jaringan otak (Potter &
Perry, 2005).
D. Perencanaan

Klien yang mengalami oksigenasi membutuhkan rencana asuhan


keperawatan yang ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi actual dan
potensial klien.Sasaran individual berasal dari kebutuhan yang berpusat pada
klien.Perawat mengidentifikasi hasil akhir khusus dari asuhan keperawatan yang
diberikan. Rencana tersebut meliputi satu atau lebih sasaran yang berpusat pada
klien berikut ini:

1. Klien mempertahankan kepatenan jalan nafas


2. Klien yang mempertahankan dan meningkatkan ekspansi paru
3. Klien yang mengeluarkan sekresi paru
4. Klien mencapai peningkatan toleransi aktivitas
5. Oksigenasi jaringan dipertahankan atau ditingkatkan
6. Fungsi kardiopulmonar klien diperbaiki dan dpertahankan

Tingkat kesehatan klien, usia, gaya hidup, dan resiko lingkungan


yang mempengaruhi tingkat oksigenasi jaringan. Klien yang mengalami
kerusakan oksigenasi yang berat acap kali membutuhkan intervensi keperawatan
yang ditujukan untuk mencapai keenam sasaran tersebut.Alur yang kritis
memberikan pedoman perawatan untuk klien yang membutuhkan perawatan dari
banyak disiplin perawatan kesehatan (Potter & Perry, 2005).
Sebagai rencana tindakan dari diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul pada gangguan oksigenasi North American Nursing Diagnosis
Association-Internasional (NANDA), Nursing Intervention Classification (NIC),
dan Nursing Outcome Classification (NOC).
Asuhan Keperawatan Kasus

PROGRAM DIII KEPERAWATAN


FAKULATAS KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. Pengkajian
Identitas Pasien

Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 63 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan :SLTA
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun Blang Sare Aceh Timur
Tanggal Masuk RS : 25-Mei-2016
No. Registier : 00.99.87.28
Ruangan/kamar : Unit Stroke
Golongan Darah :-
Tanggal Pengkajian : 31-Mei-2016
Tanggal Operasi :-
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengalami penurunan kesadaran seminggu yang lalu
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya : seminggu yang lalu
pasien tiba-tiba terjatuh dan mengalami penurunan kesadaran
2. Hal-hal yang memperbaikikeadaan : pasien ditemani istri
dan anak nya
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan :-
Bagaimana dilihat : Pasien terbaring
lemas ditempat tidur
C. Region
1. Dimana lokasinya : Pasien tampak sesak
dibagian pernafasannya
2. Apakah menyebar : Tidak
D. Severity
Akibat penyakitnya pasien tampak lemas dan tidak merespon
E. Time
Konstan
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Hipertensi
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Ayah memiliki riwayat penyakit Hipertensi
B. Saudara kandung
Tidak ada riwayat penyakit
C. Penyakit keturunan yang ada
Tidak ada penyakit keturunan
D. Anggota keluarga yang meninggal
Tidak ada
E. Penyebab meninggalnya
-
VI. RIWAYAT OBSTETRIK
Pasien anak ke 3, pasien lahir dengan cara section cesaria
VII. Pemeriksaan fisik head to toe
A. Keadaan umum
Pasien mengalami penurunan kesadaran GCS <5
B. Tanda-tanda vital
o
- Suhu tubuh : 37,8 C
- Tekanan darah : 180/90
- Nadi : 88 x/menit
- Pernafasan : 28 x/menit
- Skala nyeri : tidak diukur
- TB : 168 cm
- BB : 42 kg
C. Pemeriksaan head to toe
Kepala
- Bentuk : simetris dan oval
- Ubun-ubun : tepat ditengah
- Kulit kepala : bersih
Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : berwarna hitam
- Bau : tidak ada bau khas
- Warna kulit : kuning langsat
Wajah
- Warna kulit : kuning langsat
- Struktur wajah : oval, simetris
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap, Normal, Simetris
- Cornea dan Iris : Tidak ada Katarak dan
Peradangan

Hidung

- Tulang Hidung dan posisi septum nasi: Normal dan Simetris


- Lubang Hidung : Normal, Simetris
- Cuping Hidung : Terkadang tampak
menggunakan Cuping hidung dalam bernafasTelinga
- Bentuk telinga : Normal, Simetris
- Ukuran telinga : Normal
- Lubang telinga : cukup bersih dan normal
Mulut dan faring
- Keadaan bibir : Mukosa kering dan pucat
- Keadaan Gusi dan Gigi : Gigi dan gusi normal
- Keadaan Lidah : baik
Leher
- Posisi Trachea : Normal
- Thyroid : Tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening
- Suara :Normal
- Kelenjar Limfae :-
- Vena Jugularis :-
- Denyut nadi karotis :
Pemeriksaan Integumen
- Kebersihan : kurang bersih
- Warna : pucat
- Turgor : <5 detik
- Kelembaban : lembab
- Kelainan pada kulit : adanya edema
Pemeriksaan payudara dan ketiak
- Ukuran dan bentuk : Normal, Simetris
- Warna payudara dan areola : kecoklatan
- Kondisis payudara dan putting : normal, baik
- Produksi ASI :-
- Aksilla dan clavicula :-
Pemeriksaan thoraks/dada
- Inspeksi thoraks : normal
- Pernafasan : 28 x/menit
- Tanda kesulitan bernafas : ada, adanya retraksi dada
pada saat bernafas, adanya pernafasan cuping hidung
Pemeriksaan Paru
- Palpasi getaran suara : tactil premitus normal
- Perkusi : paru-paru kanan resonan &
paru-paru kiri redup
- Auskultasi : terdengar suara ronchy/
weezhing basah di lobus kiri bawah
Pemeriksaan Jantung
- Inspeksi : pergerakan dada simetris
- Palpasi : pemeriksaan pada ictus
kordis normal
- Perkusi : terdapat nya suara resonan
pada jantung
- Auskultasi :Bunyi S1 dan S2 tunggal
Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi :Simetris, tidak terdapat
benjolan
- Auskultasi : tidak dilakukan
- Palpasi : normal
Pemeriksaan kelamin dan sekitarnya
- Genitalia (rambut pubis,lubang uretra):sudah ada rambut
pubis, normal
- Anus dan perineum : normal
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas
- Kesimetrisan otot : otot simetris
- Edema : tidak terdapat edema

Pemeriksaan Neurologi

- pemeriksaan neurologi tidak dilakukan


X. POLA KEBERSIHAN SEHARI-HARI
I. Pola Makan dan Minum
- Nyeri ulu hati :-
- Alergi : tidak ada alergi
- Mual dan Muntah : tidak ada mual dan muntah
- Jumlah dan jenis makanan : Susu dan bubur
- Waktu pemberian caira/minum : sesuai dengan kebutuhan
pasien
- Masalah makanan dan minum : diberi melalu selang NGT
II. Perawatan diri/Personal hygine
- Kebersihan tubuh : tubuh pasien terlihat bersih
- Kebersihan gigi dan mulut : gigi dan mulut pasien bersih
- Pemeliharaan kuku : kuku pasien terlihat sedikit
panjang
III. Pola kegiatan/Aktivitas
Kegiatan Mandiri Sebahagian Total
Mandi 
Makan 
BAB 
BAK 
Ganti pakaian 
IV. Pola Eliminasi
1. BAB
- Pola BAB : 1-2 x/hari
- Karakter feses : kuning, berbentuk, berbau
khas
- Riwayat pendarahan :-
- Diare :-
- penggunaan Laktasif :-
2. BAK
- Pola BAK : tidak tentu
- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK: Tidak
- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih: tidak ada
- Penggunaan diuretik :-
- Upaya mengatasi masalah :-

XI. HASIL PEMERIKSAAN LAB


HASIL LAB AGDA :

Analisa Gas Darah Hasil Normal


PH 7,55 7,35 - 7,45
PCO 2 26,60 mmHg 35,00 – 45,00
PO 2 78,30 mmHg 90,00 – 100,00
TCO 2 24,40 mmol/L 23,00 – 27,00
HCO 3 23,60 mmol/L 22,00 – 26,00
Base excess 1,00 mmol/L -2,00 – 2,00
O 2 Saturasi 96,40 % 95,00 – 98,00
NATRIUM, KALIUM, CHLORIDA
Natrium 132,00 mmol/L 136,00 – 155,00
Kalium 3,00 mmol/L 3,50 – 5,50
Chlorida 116,00 mmol/L 95,00 – 103,00
ANALISA DATA

No. Data Penyebab Masalah keperwatan


1 DS: -
DO: Perubahan Gangguan pertukaran
- Pasien tampak sesak membran alveolar gas
nafas – kapiler
- Suhu tubuh dingin
- Warna kulit pucat
- Gerakan pasien lemah Perubahan suplai
- Adanya penyumbatan oksigen
secret pada jalan nafas

Defisit O 2 /CO 2

gangguan
pertukaran gas

2. DS:- hipoventilasi
DO:
- Suara pernafasan Ketidakefektifan pola
tidak normal RR (28 x/menit) nafas
- Mucosa bibir pucat
- RR: 28 x/menit ketidakefektifan
- Pernafasan cuping pola nafas
hidung

Universitas Sumatera Utara


Fungsi organ
3. DS: tidak baik
DO:
- Ketidakmampuan Kelemahan otot
melaukan eliminasi Defisit perawatan diri
- Ketidakmampuan Atropi
mengakses kamar
mandi Defisit perawatan
diri

MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Ketidakefektifan Pola Nafas
3. Defisit perawatan diri

DIAGNOSA KEPERWATAN (PRIORITAS)


1. Gangguan pertukaran gas b/d menurunnya suplay oksigen kejaringan d/d
mucosa bibir pucat
2. Ketidakefektifan pola nafas b/d berkurangnya oksigen yang masuk ke
seluruh tubah d/d pasien tampak lemah
3. Defisit perawatan diri b/d penurunan kekuatan dan ketahanan otot d/d
pasien tampak jorok dan bau

Universitas Sumatera Utara


PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

Hari/ No. Perencanaan keperawatan


tanggal Dx
Rabu / 31 1 Tujuan :
Mei 2016 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien
dapat menunjukkan tingkat pertukaran gas sesuai secara
normal
Kriteria hasil:
Status mental biasa, normal, irama jantung dan nadi perifer
dalam batas normal.
Rencana Tindakan Rasional
- Observasi warna dan suhu kulit - Mengidentifikasi warna
atau membran mukosa kulit, suhu kulit dan
- Melakukan hubungan membran mukosa
terapeutik dengan istri Tn. D - Membina hubungan
saling percaya antara
perawat dan istri pasien

2 Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien
dapat mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas
bersih
Kriteria hasil:
Menunjukkan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan
nafas

Rencana Tindakan Rasional


- Kaji frekuensi pernafasan - Untuk mengetahui
pasien frekuensi pernafasan
- Pemberian Terapi Oksigen pada Tn. D
pada Tn. D sesuai dengan - Untuk memberikan

Universitas Sumatera Utara


asuhan keperawatan terapi oksigen kepada
Tn. D

3 Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
kebutuhan sehari-hari pasien terpenuhi
Kriteria Hasil:
Dapat melakukan perawatan diri sendiri

Rencana Tindakan Rasional


- Bantu pasien melakukan - Aagar pasien merasa
personal hygiene nyaman dan bersih
- Berikan informasi kepada - Agar keluarga tau cara
keluarga pasien tentang merawat pasien
perawatan diri dengan baik

Universitas Sumatera Utara


PELAKSANAAN KEPERAWATAN
No. Implementasi Keperawatan Evaluasi
Hari/tanggal Dx (SOAP)
Rabu / 31 1 - Mengobservasi warna dan S: -
Mei 2016 suhu kulit atau membran O:
mukosa - Suhu tubuh dingin
- Melakukan hubungan - Warna kulit pucat
terapeutik dengan istri Tn. - Gerakan pasien lemah
D A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

2. - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
- Melakukan pemberian - Mukosa bibir pucat
terapi oksigen pada Tn. D - Gerakan pasien melemah
sesuai dengan asuhan - RR: 28 x/menit
keperawatan A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

3. - Mengkaji kemampuan S: -
pasien melakukan O:
perawatan diri - Ketidakmampuan
melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


Hari/tanggal No. Implementasi Keperawatan Evaluasi
Dx (SOAP)
Kamis / 01 1 - Mengobservasi warna dan S: -
Juni 2016 suhu kulit atau membran O:
mukosa - Suhu tubuh dingin
- Melakukan hubungan - Warna kulit pucat
terapeutik dengan istri Tn. - Gerakan pasien lemah
D A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

2. - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
- Melakukan pemberian - Mukosa bibir pucat
terapi oksigen pada Tn. D - Gerakan pasien lemah
- RR: 26 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

3. - Mengkaji kemampuan S: -
pasien melakukan O:
perawatan diri - Ketidakmampuan
melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


Hari/tanggal No. Implementasi Keperawatan Evaluasi
Dx (SOAP)
Jum’at / 02 1 - Mengobservasi suhu tubuh S: -
Juni 2016 pasien O:
- Membantu pasien - Suhu tubuh dingin
melakukan mobilisasi - Warna kulit pucat
- Gerakan pasien lemah
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

2. - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
- Melakukan pemberian - Pernafasan pasien belum
terapi oksigen pada Tn. D normal
- Pasien masih mengalami
sesak nafas
- RR: 26 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3. - Mengkaji kemampuan S: -
pasien melakukan O:
perawatan diri - Ketidakmampuan
melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


Hari/tanggal No. Implementasi Keperawatan Evaluasi
Dx (SOAP)
Sabtu / 03 1 - Memantau k/u pasien S: -
Juni 2016 - Mengobservasi warna dan O:
suhu kulit atau membran - Suhu tubuh dingin
mukosa - Warna kulit pucat
- Membantu pasien - Gerakan pasien lemah
melakukan mobilisasi A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

2. - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
- Melakukan pemberian - Pasien masih tampak
terapi oksigen pada Tn. D sesak
- Gerakan pasien lemah
- RR: 26 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3. - Mengkaji kemampuan S: -
pasien melakukan O:
perawatan diri - Ketidakmampuan
melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Asuhan Keperawatan pada Tn. D dengan masalah gangguan kebutuhan


dasar oksigenasi di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, mengangkat 3 diagnosa,
yaitu:
1. Gangguan pertukaran gas b/d menurunnya suplay oksigen
kejaringan d/d mucosa bibir pucat
2. Ketidakefektifan pola nafas b/d berkurangnya oksigen yang masuk
ke seluruh tubah d/d pasien tampak lemah
3. Defisit perawatan diri b/d penurunan kekuatan dan ketahanan otot
d/d pasien tampak jorok dan bau .
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi rumah sakit


- Diharapkan lebih mengutamakan dan menjaga kesterilan alat serta
lebih mengutamakan kepentingan pribadi.
2. Bagi Perawat
- Pada saat melakukan pengkajian pada klien, perawat berperan aktif,
menanyakan kepada klien tentang apa yang dirasakan klien dan
keluarga selama menderita penyakit ini agar perawat menegakkan
diagnosa keperawatan yang aktif.
- Diagnosa keperawatan yang ditegakkan hendaknya diberitahukan
kepada klien untuk mempermudah melaksanakan intervensi
keperawatan.
- Dalam merencanakan pemecahan masalah hendaknya klien dan
keluarga di ikutsertakan, sehingga terjalin kerja sama yang baik untuk
mempermudah pemecahan masalah
- Menilai tingkat kebersihan terhadap pemecahan masalah, diharapkan
kepada perawat untuk melakukan implementasi yang jelas direncakan

Universitas Sumatera Utara


sesuai dengan prioritas masalah kesehatan klien, untuk mencapai hasil
yang maksimal sehingga masalah teratasi
3. Bagi klien dan keluarga
- Perlu memperhatikan pola istirahat tidur klien agar klien dapat tidur
dengan tenang dan jam istirihat tidur klien terpenuhi,
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul H. (2006). Pengantar Kebutuhan DasarManusia. Jakarta. Salemba


Medika.
Asmadi. ( 2008 ), Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : EGC
Doenges Marilynn E. (2000). Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien.Penerbit buku Kedokteran.
Potter dan Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan (Volume 2).
Jakarta: EGC
Potter dan Perry. (2013). Buku Fundamental Keperawatan (Volume 3). Jakarta:
EGC
Smelthzer, Suzanne C Brenda G Bare. ( 2002 ). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner and Suddart. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Wartonah, Tarwoto. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Salemba Medika.
Wilkinson, M.J. (2007). Prentice Hall Nursing Diagnosis Handbook with NIC
Interventions and NOC Outcomes. Edisi 8. Jakarta: EGC
Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN
No. Implementasi dan
Dx evaluasi Tindakan Evaluasi
Keperawatan Keperawatan
Hari Pukul
/tanggal
1 Rabu / 31 09.00 – - Mengobservasi S: -
Mei 2016 13.00 warna dan suhu O:
wib kulit atau membran - Suhu tubuh dingin
mukosa - TD : 180/90 HR : 86 x/mnt
o
- Membantu pasien Suhu : 37,8 C RR : 28x/mnt
melakukan - Gerakan pasien lemah
mobilisasi A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
2 - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
-Melakukan - Pasien masih tampak
pemberian terapi sesak
oksigen kepada Tn. - Mukosa bibir pucat
D - RR : 28x/mnt
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

3 - Mengkaji S: -
kemampuan pasien O:
melakukan - Ketidakmampuan
perawatan diri melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan
mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan

No. Implementasi dan


Dx evaluasi Tindakan Evaluasi
Keperawatan Keperawatan
Hari Pukul
/tanggal
1 Kamis / 09.00 – - Mengobservasi S: -
01 Juni 12.00 warna dan suhu O:
2016 wib kulit atau membran - Suhu tubuh dingin
mukosa - TD : 180/90 HR : 86 x/mnt
o
- Membantu pasien Suhu : 37,2 C RR : 28x/mnt
melakukan - Gerakan pasien lemah
mobilisasi A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
2 - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
-Melakukan
pemberian terapi - pasien masih tampak sesak
oksigen kepada Tn. Gerakan pasien lemah
D - Mukosa bibir pucat
- RR : 28x/mnt
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

3 - Mengkaji S: -
kemampuan pasien O:
melakukan - Ketidakmampuan
perawatan diri melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan

Universitas Sumatera Utara


mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan

No. Implementasi dan


Dx evaluasi Tindakan Evaluasi
Keperawatan Keperawatan
Hari Pukul
/tanggal
1 Jum’at / 09.00 – - Mengobservasi S: -
02 Juni 13.00 warna dan suhu O:
2016 wib kulit atau membran - Suhu tubuh dingin
mukosa - TD : 160/90 HR : 86 x/mnt
o
- Membantu pasien Suhu : 37 C RR : 26x/mnt
melakukan - Gerakan pasien lemah
mobilisasi A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
2 - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
-Melakukan - pasien masih tampak sesak
pemberian terapi Gerakan pasien lemah
oksigen kepada Tn. - Mukosa bibir pucat
D - RR : 26 x/mnt
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

3 - Mengkaji S: -
kemampuan pasien O:
melakukan - Ketidakmampuan
perawatan diri melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan

Universitas Sumatera Utara


mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan

No. Implementasi dan


Dx evaluasi Tindakan Evaluasi
Keperawatan Keperawatan
Hari Pukul
/tanggal
1 Sabtu / 09.00 – - Mengobservasi S: -
03 Juni 13.00 warna dan suhu O:
2016 wib kulit atau membran - Suhu tubuh Normal
mukosa - TD : 150/90 HR : 84 x/mnt
o
- Membantu pasien Suhu : 36 C RR : 24x/mnt
melakukan - Gerakan pasien lemah
mobilisasi A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
2 - Mengkaji frekuensi S: -
pernafasan pasien O:
-Melakukan - Mukosa bibir pucat
pemberian terapi - Gerakan pasien lemah
oksigen kepada Tn. - RR: 22 x/menit
D A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

3 - Mengkaji S: -
kemampuan pasien O:
melakukan - Ketidakmampuan
perawatan diri melaukan eliminasi
- Ketidakmampuan

Universitas Sumatera Utara


mengakses kamar
mandi
A: masalah belum teratasi,
P: intervensi dilanjutkan

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR KONSULTASI

NAMA : Sahnan Hanafiyah Lubis

NIM : 132500103

JUDUL : Asuhan Keperawatan pada Tn. D dengan Prioritas Masalah


Kebutuhan Dasar Oksigenasi pada Stroke Hemoragik Di RSUD.
Dr. Pirngadi Medan

No Tanggal Materi Konsul Saran paraf


1 16 Mei 2016 Brifing dengan Memberikan arahan tentang
dosen KTI
pembimbing
2 18 Mei 2016 Mengajukan judul Acc judul

3 19 Mei 2016 Konsul masalah Ambil kasus yang bisa di


pengambilan pahami dan di mengerti
kasus
4 24 Mei 2016 Konsul hasil Revisi kembali tentang
pengkajian pengkajian pasien serta
menambahkan hasil lab
5 31 Mei 2016 Konsul Bab I & Perhatikan penulisan dan
Bab II penerbit buku

6 02 Juni 2016 Konsul Analisa Revisi kembali dan


data memperbaiki analisa pohon
masalah
7 06 Juni 2016 Konsul rumusan Acc konsep dan rumusan
maslah dan masalah
konsep
8 13 Juni 2016 Konsul power Jangan terlalu banyak
point materi dan bisa menguasai
materi

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai