SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM) Program Studi Kesehatan Masyarakat Pada
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
UIN Alauddin Makassar
OLEH:
AYU MAGFIRAH
NIM: 70200117083
NIM : 70200117083
benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia
merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat orang lain, sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Penyusun
Ayu Magfirah
NIM.70200117083
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat iman dan Islam sehingga kita masih bisa menjalankan
aktivitas untuk mengharapkan ridho Allah sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana kesehatan masyarakat yang
berjudul “Gambaran Sistem Pengelolaan Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidrap”.
Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan yang gelap gulita menuju
jalan yang terang benderang.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat utama dalam meraih
gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). Pada jurusan Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar (UIN). Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari pihak yang memberikan doa, semangat dan arahan. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D selaku Rektor UIN Alauddin
Makassar dan para Wakil Rektor I Prof. Dr. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor
II Prof. Dr. Wahyudin, M.Hum., Wakil Rektor III Prof. Dr. Darussalam,
M.Ag., Wakil Rektor IV Dr. H.Kamaluddin Abunawas, M.Ag.
2. Dr. dr. Syatirah Jalaluddin, Sp.A.,M.Kes selaku dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan para Wakil Dekan I Dr. Hj. Gemy
Nastity Handayany, S.Si., M.Si., Apt., Wakil Dekan II
Dr. H. M. Fais Satrianegara, SKM., MARS., Wakil Dekan III
Prof. Dr. Mukhtar Lutfi, M.Pd..
3. Abd. Majid HR Lagu, SKM., M. Kes selaku Ketua Prodi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin
Makassar.
iv
4. Dr. H. M. Fais Satrianegara., SKM., MARS selaku pembimbing 1 yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam proses penulisan skripsi
ini
5. Surahmawati, SKM., M.Adm. Kes selaku pembimbing 2 yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam proses penulisan skripsi ini
6. Dr. Sitti Raodhah, SKM., M.Kes selaku penguji 1 yang senantiasa
memberikan arahan dan perbaikan dalam penyusunan.
7. Dr. Syamsidar, M.Ag selaku penguji 2 yang telah memberikan saran dan
masukan khususnya pada integrasi keislaman dalam skripsi ini.
8. Para Dosen Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin
Makassar yang memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.
9. Pengelola Seminar Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang membantu dalam administrasi
persuratan dan kelengkapan berkas seminar.
10. Direktur dan para pegawai RSUD Nene Mallomo yang bersedia
memberikan informasi dan menjadi subjek dalam penelitian.
11. Kepada kedua orang tua bapak Sudirman Yasin dan ibunda Hj. Ashariah
Kasim atas doa dan dukungan yang tak terhingga.
12. Kepada saudaraku tercinta Pratiwi Suharyati, SH dan suami Andi Agung
Muliawansah, SE yang telah memberi dukungan dan semangat dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
13. Seluruh keluarga besar Anthophila 2017, rekan peminatan ARS 2017 yang
senantiasa memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis, penulis mengucapkan
banyak terima kasih semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal. Aamiin.
Gowa, 02 Agustus 2022
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................36
B. Karakteristik Informan ..................................................................37
C. Hasil Penelitian ................................................................................38
D. Pembahasan .....................................................................................46
E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................64
BAB V PENUTUP ................................................................................................65
A. Kesimpulan ......................................................................................65
B. Implikasi ...........................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................67
vii
ABSTRAK
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit menjadi lembaga institusi yang berperan dalam memberikan
yang didorong oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta
rangka mencapai derajat kesehatan yang paling tinggi. Rumah Sakit sebagai
Rumah sakit sebagai aspek integral dalam organisasi sosial dan kesehatan
yang bermutu secara efisien. Keberadaan rekam medik menjadi salah satu faktor
1
2
kegiatan rumah sakit. Kualitas pelayanan rumah sakit dipengaruhi oleh rekam
medis yang tidak menunjang dan mendukung serta sistem pelaporan yang baik
oleh sumber daya. (Pamboaji, 2020) ketika pasien telah diterima di rumah sakit,
apabila ada permintaan peminjaman. Pencatatan dan pengolahan data yang baik
penyimpanan merupakan salah satu bagian dari pengolahan data (Simanjuntak &
tiga kali dalam sehari beberapa berkas tidak ditemukan dalam proses pencarian
Berkas Rekam Medis (BRM) pasien yang akan berobat, kesalahan tersebut
perbaikan untuk mencapai sebuah harapan jika ditemukan adanya kesalahan (Putri &
Putri, 2019).
kerja petugas untuk membuat catatan rekam medis bagi pasien lama, proses
pendaftaran memerlukan waktu yang lebih lama dan berkas yang berganda pada
rak penyimpanan. Pelayanan kepada pasien akan terhambat jika informasi tidak
Sirait, 2019).
agar lebih produktif, efisien dan efektif. Terjadinya kegagalan dalam menentukan
target maupun tujuan dipengaruhi oleh SDM yang tidak dikelola dengan baik (E.
Wati, 2019) .
ditemukan belum memadainya jumlah sumber daya manusia yang tersedia pada
unit rekam medis yang menyebabkan beberapa pegawai bekerja secara ganda,
bagian dibantu oleh petugas dengan latar belakang pendidikan yang tidak sesuai
yang mengakibatkan pelatihan rekam medis tidak diikuti oleh seluruh petugas
(Ulfa, 2018).
Penelitian lain dengan judul faktor penyebab missfile pada berkas rekam
medis di Rumah Sakit menunjukan bahwa faktor yang memiliki potensi besar
4
oleh permenkes apabila ingin bekerja di bagian rekam medis (Putri & Putri, 2019).
2019). Riwayat pendidikan yang dimiliki petugas membawa pengaruh yang besar
Selain riwayat pendidikan hal lain yaitu ketersediaan sarana prasarana dan
bahan material menjadi bagian yang sangat penting yang dapat mendukung
penyimpanan berkas rekam medis akan menyebabkan berkas mudah sobek karena
kerusakan. Berkas yang disimpan dengan cara ditumpuk dan berdekatan menjadi
pengecekan secara detail melalui nomor rekam medis (T. G. Wati & Nuraini,
2019).
Hasil penelitian (Valentina & Winda Andryani Sinaga, 2021) tentang unsur
tracer, buku ekspedisi serta map family folder (Valentina & Winda Andryani
Sinaga, 2021).
5
yang digunakan telah sesuai namun memiliki desain yang tidak sesuai dengan
karena terjadi robekan pada ujungnya. Keamanan, kerapian dan teraturnya berkas
rekam medis menjadi dampak yang ditimbulkan pada ruang penyimpanan apabila
missfile yaitu machine dimana kegiatan rekam medis dapat terlaksana dengan baik
kegiatan rekam medis secara operasional maupun non operasional dalam memberi
pelayanan pada unit rekam medis oleh petugas secara cepat dan tepat. Penelitian
yang berjudul faktor penyebab missfile pada berkas rekam medis di Rumah Sakit
bantu yaitu tracer dalam melakukan proses pengambilan dan pengembalian berkas
pengembalian rekam medis di rumah sakit diperoleh pengadaan sarana yang belum
maksimal seperti pengadaan komputer dan rak rekam medis. Adapun faktor
kejadian missfile maka petugas harusmemiliki standar dan kompetensi yang sesuai
ketersediaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien agar organisasi dapat
Machine dan method yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan (Ulfa, 2018).
Pelayanan kesehatan akan terhambat apabila berkas rekam medis tidak
disimpan dengan tepat. Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo merupakan
RSUD pemerintah serta ialah rumah sakit tipe C yang terletak di Kabupaten
didukung oleh ketersediaan dokter spesialis dan didukung oleh sarana Kesehatan
yang lain. Tidak hanya RSUD Nene Mallomo pula merupakan rumah sakit
Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan di RSUD Nene Mallomo
ditemukan pengelolaan rekam medis belum optimal salah satunya adalah tidak
ruang kerja dan ruang dokumen, ketidaksesuaian antara jarak dan rak
dengan tidak spesifik akan menyebabkan terjadinya missfile dan human error
7
ketika petugas akan membuat laporan secara internal maupun eksternal karena
informasi dalam pembuatan laporan secara lengkap, detail dan tepat waktu. Dari
penjelasan tersebut maka calon peneliti merasa perlu untuk meneliti mengenai
berkas yang salah selip, maka rumusan masalah yang ditarik adalah “bagaimana
gambaran sistem pengelolaan rekam medis di instalasi rekam medis RSUD Nene
Mallomo?”.
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
1. Fokus Penelitian
Pengelolaan rekam medis di RSUD Nene Mallomo menjadi fokus
yang diteliti yang mana dilihat dari pendekatan sistem mulai dari input,
2. Deskripsi Fokus
Penelitian ini berfokus pada sistem pengelolaan rekam medis yang
ditelusuri dari segi input berupa sumber daya manusia yang bertindak
petugas rekam medis. Segi proses yaitu bagaimana alur pengelolaan rekam
medis yang dimulai dari Assemblig, Coding dan Indeksig, Filling dan
8
Analysing. Segi output yaitu hasil dari unit rekam medis berupa
menunjang pelaksanaannya.
D. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk mengetahui bagaimana
2. Tujuan Khusus
1. Rekam medis
2. Teoritis
3. Praktis
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
Rumah sakit sebagai aspek integral dalam organisasi sosial dan
penyakit. Salah satu fungsi rumah sakit adalah menjadi pusat pelatihan dan
medis antara dokter dan pasien. Pasien dapat mengetahui jumlah biaya yang
rekam medis. Masalah dapat dipecahkan secara ilmiah apabila data rekam
pasien dapat terjamin apabila rekam medis digunakan sebagai sarana dalam
mendokumentasikan laporan.
11
12
merahasiakan data pribadi milik pasien yang tercantum dalam catatan rekam
melalui pemberian izin secara tertulis. Hak pasien yang perlu menjadi pusat
2021)
tujuan rekam medis. Tata tertib administrasi pada rumah sakit akan sesuai
harapan apabila didukung oleh sistem pengelolaan rekam medis dengan baik
dan benar. Salah satu faktor penentu dalam upaya pelayanan kesehatan di
aspek, yaitu:
pasien. Isi dari rekam medis bagi pasien rawat jalan menurut permenkes
RI No. 269 Tahun 2008 yang terdapat dalam pasal 3 ayat (1) yaitu:
a. Identitas pasien
diderita
(Abarca, 2021)
a. identitas pasien
e. penegakan diagnosis
f. perencanaan tatalaksana
(Abarca, 2021)
a. Laporan catatan rekam medis ditulis dalam kurun waktu paling lambat
laporan berkas rekam medis yang dilengkapi dengan nama yang jelas
7. Mutu Rekam
Rekam medis berdasarkan dari Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008
akan menyebabkan data yang tidak akurat. Laporan yang tidak lengkap harus
dilakukan proses tindak lanjut untuk membuat laporan rekam medis secara
berdasarkan indikator:
a. Dokter melengkapi isi rekam medis pasien jika telah selesai melakukan
b. Proses pengisian data rekam medis harus dilakukan dilakukan secara teliti
yang akurat.
medis
1. Definisi
Pelayanan rawat jalan (ambulatory service) adalah pelayanan yang
a. Pasien Baru
semua berkas rekam medis. Rekam medis pasien akan dikirim pada
b. Pasien Lama
Kesehatan
Dalam bidang manajemen, rumah sakit mulai lebih aktif dalam
sakit, dan sebagai juru bicara (humas) yang berhadapan dengan media
sakit tidaklah mudah dikelola seperti mengelola usaha hotel dan klinik. Jika
2014 perihal tenaga kesehatan, bahwa petugas rekam medis diberi tugas dan
2013, yaitu
1. Definisi Manajemen
Manajemen secara umum adalah manajemen sumber daya manusia
manajemen sumber daya manusia sebagai kajian yang sangat penting karena
kerja dan produksi dan modal. Sumber daya manusia menjadi pokok
sebuah tujuan dalam sebuah organisasi dengan mengelola faktor yang menjadi
Terjemahnya:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh”.
mencapai tujuan.
Hal ini sesuai dengan hadits, An-Nawawi (1987:17) yang diriwayatkan dari
Artinya:
“Sesungguhnya Allah mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan
dalam segala sesuatu." (HR. Bukhari)
hak.
SDM yang berkualitas serta situasi tenaga kerja di tempat/jabatan yang sesuai
pemanfaatan SDM.
disampaikan oleh Anthony, dkk (2002) rangkaian tugas yang bervariasi yang
perusahaan.
:74/38.
Terjemahnya:
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
diperbuatnya.
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa setiap jiwa manusia tergadai
di sisi Allah. Baik yang muslim maupun yang kafir, yang ingkar ataupun
yang taat, semuanya tergantung kepada Allah. Tiap jiwa terikat dengan amal
yang dikerjakan sampai hari kiamat, kecuali golongan kanan. Artinya mereka
22
buku amalan mereka di sebelah kanan di hari kiamat. Akan tetapi, ada pula
yang mengatakan golongan kanan dalam ayat ini adalah anak-anak yang
Artinya:
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersadba:
“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja,
mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No:891, Baihaqi,
No:334)
Maksud dari hadits tersebut adalah Allah sangat senang pada setiap
3. Aset Organisasi
Flippo (1996), menyatakan bahwa SDM/tenaga kerja dewan mengatur,
campuran, dukungan, dan akhir hubungan pekerja dengan niat penuh untuk
Aset manusia para eksekutif adalah perkumpulan yang secara resmi dibentuk
aset yang berbeda untuk mencapai tujuan asosiasi. Aset yang dimiliki oleh
sebagai berikut:
a) Man (Manusia)
Tenaga Kesehatan merupakan sumber daya manusia yang ada di
RB) No. 30 Tahun 2013 dari segi lingkungan RumahSakit Umum yaitu:
pendidikan DIII RM untuk RSU tipe C & RS, dan adanya SLTP rekam
Indahingwati, 2020).
merupakan manajemen.
hanya akan diterima oleh pasien saja bukan pihak lain. Terdapat
sebuah perusahaan.
material. Material yang terdapat pada ruang filing merupakan bahan yang
dokumen, serta jenis dan warna tinta yang dipakai, kemudian bahan yang
disediakan untuk pembuatan rak filing.
Laba dalam jumlah besar dapat diperoleh jika tersedianya alat atau
atau outguide dapat membantu dalam proses pencarian jika berkas tidak
digunakan oleh manusia dalam mencapai tujuan dari kegiatan yang akan
yang baik dan cepat sesuai dengan yang diharapkan pasien. Di Rumah
sakit X, dana pada bagian rekam medis tidak diperoleh dalam bentuk
rekam medis kemudian ada tenaga medis lain yang bertanggung jawab
pelayanan pada pasien. Dana atau biaya sebagai sarana manajemen harus
Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang
beredar dalam perusahaan. Money atau uang merupakan salah satu unsur
yang tidak dapat diabaikan, uang merupakan alat tukar dan alat pengukur
nilai. Oleh karena itu, uang merupakan alat yang penting untuk mencapai
Jumlah uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja
al., 2021).
waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Method merupakan suatu tata cara
kerja atau metode yang baik dan akan memperlancar jalannya pekerjaan.
et al., 2021).
suatu perusahaan dapat terancang dengan baik dan dapat berjalan sesuai
kemauan perusahaan (Uus et al., 2021).
secara baik dengan berurutan mulai awal sampai terakhir yang disusun
untuk membedakan rekam medis milik ayah, ibu, dan anak. Sistem
dipakai untuk satu keluarga (satu nomor untuk satu keluarga) (Sinaga,
30
2021).
biasa dimana penjajaran ini dimulai dari nomor yang terkecil sampai
yang terbesar misalnya nomor 001, 002 dan seterusnya. Penjajaran rekam
medis terdiri dari 6 digit angka yang terbagi menjadi 3 kelompok, dan
kelompok angka awal, tengah dan akhir (Valentina & Winda Andryani
Sinaga, 2021).
31
F. Kerangka Teori
Output
Proses
Input
1. Assembling
1. SDM
2. Coding And Indeksig
2. SOP
3. Filling
3. Sarana Prasarana
4. Analysing
Outcome
G. Kerangka Konsep
Input
SDM
Sarana Prasarana
Proses
Sistem Pengelolaan
1. Assembling
Rekam Medis
2. Coding And Indeksig
3. Filling
4. Analsying
Output
1. Berkas Rekam Medis
2. Sarana Dan Prasarana
METODE PENELITIAN
rekam medis di RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap. Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Nene Mallomo menjadi lokasi pelaksanaan penelitian yang akan
C. Sumber Data
1. Data Primer
Merupakan segala informasi yang dikumpulkan melalui
2. Data Sekunder
33
34
1. Wawancara interview
mencatat dan merekam jawaban yang telah didengarkan secara teliti saat
2. Observasi
3. Dokumentasi
Melakukan pengamatan pada ketersediaan dokumen kemudian
E. Instrumen Penelitian
berdasarkan pada kriteria inklusi yaitu berusia >17 tahun dan bertugas pada
F. Teknik Analisis
suara dipindahkan ke dalam bentuk transkrip untuk setiap informan yang telah
G. Keabsahan Data
1. Credibility
a. Waktu pengamatan yang lebih lama
c. Triangulasi
1) Triangulasi Sumber
2) Triangulasi Teknik
3) Triangulasi Waktu
1) Transferability
2) Dependability
3) Confirmability
36
BAB IV
1. Letak Geografis
Rumah Sakit Umum Nene Mallomo terletak di Kecamatan
Maritenggae atau terletak di ujung selatan Kabupaten Sidrap, dengan jarak kurang
lebih 2 km dari Ibu kota Kabupaten Sidrap. Kondisi administrasi (sebagian besar)
yang digunakan untuk lahan persawahan. Luas wilayah kerja Rumah Sakit Umum
Nene Mallomo kurang lebih 2.506,19 km². Batas-batas wilayah Kabupaten Sidrap
adalah sebagai berikut:
b. Misi
1) Mewujudkan pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.
B. Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini terdiri atas 5 (lima) orang yaitu 1 (satu)
orang kepala rekam medis sebagai informan kunci dan 4 (empat) orang
Tabel 4.1
Karakteristik Informan
Masa
Inisial Status Usia JK Pendidikan Kepegawaian Jabatan
Kerja
Kepala
AD Kunci 41 P RMIK PNS 10 tahun Rekam
Medis
Staf RM
M Utama 50 P SMA PNS 23 tahun
TP2RJ
SMEA Staf RM
Nh Utama 47 P PNS 23 tahun
Akuntansi TP2RJ
RM
DR Utama 21 P SMA Honorer 2 tahun
TP2RID
RM
YAA Utama 27 P SMA Honorer 2 tahun
TP2RID
21-50 tahun, dimana usia informan termuda 21 tahun dan usia informan tertua
orang, dan 2 informan lainnya dengan status kepegawaian honorer. Masa kerja
informan berkisar antara 2-23 tahun sebanyak 2 informan dengan masa kerja 2
tahun, 2 informan dengan masa kerja 23 tahun dan 1 informan dengan masa
kerja 10 tahun. Jabatan informan yaitu 1 orang kepala rekam medis, dan
C. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian terkait Gambaran sistem pengelolaan
rekam medik di Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.
Penelitian ini berlangsung mulai pada tanggal 6 Juni 2022 - 16 Juni 2022.
1. Input
diketahui bahwa sumber daya manusia yang tersedia sudah memadai. Berikut
diketahui bahwa sarana dan prasarana yang tersedia sudah memadai. Berikut
lainnya dan informan kunci menyatakan bahwa sarana dan prasarana yang
dibawah ini:
“kurangnya lemari, sehingga berkas disusun bertumpuk dikarenakan
tidak adanya ruang penyimpanan”
(M, 50 Tahun, Informan Utama)
“Tidak ada ruangan khusus untuk rekam medis, jadi petugas bekerja
secara terpisah. Padahal seharusnya ruangan rekam medis itu
memiliki lokasi yang strategis serta tersusun rapi dan berada dalam
suatu ruangan agar berkas tidak ada yang tertinggal. Berhubung
ruangan sempit dan tidak ada tempat lain. Makanya petugas bekerja
secara terpisah ada di bagian depan ada juga di tengah bahkan
bagian belakang”
(Nh, 47 Tahun, Informan Utama)
“Kurangnya sarana dan prasarana gedung khusus rekam medis dan
lemari. Makanya banyak berkas yang hanya disimpan dalam bentuk
tumpukan yang tinggi karena tidak adanya tempat untuk penyimpanan
ruangan kerja yang tergabung dengan berkas rekam medis dapat
menimbulkan rasa bosan ketika melihat tumpukan berkas”
(AD, 41 Tahun, Informan Kunci)
2. Proses
a. Assembling
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada informan
“Saya melakukan coding rawat inap, jadi berkas rawat inap pasien
yang dirawat di rumah sakit ini, saya yang memberikan kode. Saya
juga dibantu oleh rekan petugas yang lainnya agar cepat selesai
pekerjaan. Kode penyakit yang ditulis sesuaikan diagnosa dokter
dengan menggunakan ICD-10 (Volume 3/1) atau ICD-9 (Tindakan)”
(AD, 41 Tahun, Informan Kunci)
2) Indeksig
c. Filling
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada informan
lainnya bahwa proses filling adalah proses penyimpanan berkas rekam medis
d. Analysing
Kegiatan analysing adalah mengolah dan menyediakan data dan
informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Berdasarkan hasil wawancara
3. Output
“Berkasnya tersedia”
(DR, 21 Tahun, Informan Utama)
“Tersedia, penyediaan form untuk pengisian sudah ada petugas khusus,
jadi tidak pernah kehabisan”
(YAA, 27 Tahun, Informan Utama)
“Tersedia, karena sudah di kerja secara maksimal dan dilakukan
penyusunan berulang ketika memeriksa berkas, apabila ditemukan
berkas berbeda maka akan disimpan sesuai dengan tempatnya.
Alternatif yang diambil apabila proses pencarian berkas tidak
ditemukan dalam waktu yang cukup lama adalah meminta maaf
kemudian membuat berkas baru. Kejadian ini jarang terjadi, karena
diusahakan mencari semaksimal mungkin dan akhirnya membuat form
45
informan utama lainnya dan informan kunci bahwa sarana dan prasarana yang
D. Pembahasan
Dalam kondisi yang cepat berubah seperti sekarang ini diperlukan
Terlebih lagi organisasi kesehatan sangat berbeda dengan organisasi lain baik
Produk yang dihasilkan puskesmas dan rumah sakit adalah jasa yang sifatnya
intangible (susah diukur), dan jasa pelayanan yang diberikan bergantung pada
jenis penyakit yang akan diobati. Belum lagi penyakit manusia tidak dapat
kesehatan harus lebih fleksibel dalam arti mampu menyesuaikan diri dengan
aturan yang dibuat oleh organisasi harus bersifat lentur, mudah mengakomodasi
1. Input
tenaga rekam medis profesi masih kurang, yang ada berjumlah dua orang
dengan pembagian shift saat itu, belum ada pengorganisasian tugas khusus
untuk rekam medis. Sedangkan petugas lainnya dalam hal ini bertindak
kepegawaian PNS.
pelaksanaan rekam medis di rumah sakit, tetapi bukan hanya dari segi
oleh petugas rekam medis. Selai itu, pengetahuan dan kompetensi sumber
sakit.
tanggung jawab yang besar dalam menjaga keutuhan sebuah rekam medis.
medis merupakan lulusan dari program tiga pendidikan rekam medis dan
bahwa unit rekam medis yang ada di pelayanan kesehatan sebagai salah
dalam unit rekam medis perlu dibentuk struktur organisasi rekam medis.
kesehatan.
Terjemahnya:
dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
manusia secara umum (bekerjalah kalian) sesuka hati kalian (maka Allah
(kepada Yang Mengetahui alam gaib dan alam nyata) yakni Allah (lalu
50
diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) lalu Dia
rekam medis, map penyimpanan, alat tulis untuk pelabelan kartu rekam
medis. Hanya saja ruangan untuk menyimpan berkas masih kurang luas
dan jumlah lemari juga belum memadai. Untuk rekam medis yang tidak
aktif hanya diletakkan di dalam kardus, hal ini ditakutkan akan merusak
arsip rekam medis. Adapun apabila pasien sudah tidak lagi berkunjung ke
dilantai.
Sidrap masih terbatas, hal ini ditandai dengan tidak adanya ruangan kerja
yang terpisah dengan ruang penyimpanan serta jumlah lemari yang belum
alat untuk mencapai makna dan tujuan serta merupakan penunjang utama
rumah sakit baik di masa lalu, ataupun di masa sekarang. Sehingga sarana
bekerja di ruang rekam medik dan tidak adanya tenaga yang mempunyai
et al., 2018).
data rekam medis bisa melalui bentuk lemari dengan laci dorong dan juga
yang dibangun dan diatur sebaik mungkin untuk menjaga keawetan berkas
terbatas. Rekam medis yang ada hanya diarsipkan secara file saja.
2. Proses
a. Assembling
Kegiatan Assembling termasuk juga mengecek kelengkapan
pengisian berkas rekam medis dan formulir yang harus ada pada berkas
rekam medis. Berkas rekam medis dari unit pelayanan akan dikembalikan
buku register semua berkas yang masuk sesuai tanggal masuk ke bagian
assembling dan tanggal pasien pulang. Pada proses ini akan diketahui
53
berkas yang kembali tepat pada waktunya dan yang terlambat kembali ke
kerjanya. Berkas rekam medis akan ditinggal dalam waktu yang telah
yang sudah diisi lengkap dan selanjutnya memberikan berkas rekam medis
hanya sekedar merakit atau mengurut satu halaman ke halaman yang lain
sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengurutan halaman ini dimulai dari
54
berkas rekam medis rawat darurat, rawat jalan dan rawat inap. Pergantian
assembling ini diketahui tipe ketidak lengkapan berkas rekam medis ada 2
berkas rekam medis ketika berkas rekam medis kembali dari unit
pada pasien dalam waktu yang telah ditentukan, tetapi setelah diambil dan
lengkap juga.
dokumen yang tidak lengkap sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama
dalam menganalisis dokumen rekam medis dan tidak ada standar yang
adalah masih banyak dokumen rekam medis yang belum lengkap, dari
yang tidak jelas, singkatan yang tidak baku dan data yang tidak akurat.
Sebanyak 5 orang yang bertugas pada bagian coding dan indeksig .Dimana
2 orang pada bagian coding dan 3 orang pada bagian indeks. Serta terdapat
1 orang yang bertugas secara ganda, yaitu mengerjakan coding dan indeks.
manual dan berulang. Hal ini tentu dapat meminimalisir kejadian salah
kode ataupun indeks dari suatu penyakit dari pasien. Tetapi diperlukan
kehati-hatian dan kejelihan mata agar coding dan indeks yang dituliskan
sudah tepat.
bagian penyimpanan dan retensi berkas (filling) (Fin & Sinaga, 2019).
c. Filling
Berdasarkan hasil wawancara mendalam diatas didapatkan dan
sangat kurang dalam hal sarana dan prasarana. Seperti rak penyimpanan
penggandaan berkas untuk satu pasien. Hal ini terjadi apabila proses
berkas baru untuk pasien dan jika sudah ditemukan berkasnya maka berkas
tersebut disatukan di satu berkas.
jarak antar rak yang hanya bisa dilewati oleh satu petugas saja
yang masih terbilang kecil dan jumlah lemari yang masih minim.
58
menerima berkas rekam medis yang sudah lengkap dari bagian Coding dan
juga dengan filling harus dikelola dengan baik karena menyangkut bersifat
masih saja sering terjadi miss file artinya salah penempatan dokumen
59
d. Analysing
Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan
dokter terkait meminta pengecekan form berkas rekam medis serta untuk
dan terkadang dibantu oleh rekan yang lain agar pengumpulan laporan
tidak terlambat.
proses analisa atau pembuatan laporan belum optimal. Hal ini ditandai
sumber daya yang belum memadai serta tidak sesuai dengan bidang
dan menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat dan tepat
data rekam medis yang masuk ke unit rekam medis untuk diolah menjadi
sebagai berikut:
Terjemahnya:
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
jiwa dan kelapangan hati. Ayat ini menganjurkan agar Nabi saw tetap rajin
3. Output
kendala yang sering terjadi adalah berkas yang salah selip, tercampur atau
bahkan tercecer. Dimana sejauh ini belum pernah ada kejadian berkas
rekam medis yang hilang. Alternatif solusi yang diambil adalah melakukan
berkas rekam medis dapat dilakukan apabila pasien tidak lagi berkunjung
terburu-buru.
Rekam medis merupakan salah satu pilar yang sangat penting yang
tidak bisa dianggap sepele dalam satu rumah sakit, dengan perkembangan
lagi dengan pasien atau masyarakat yang lebih pintar dan kritis mengenai
adanya ruangan khusus atau terpisah antara penyimpanan berkas dan ruang
untuk bekerja.
banyak berkas hanya di simpan secara bertumpuk pada lantai karena rak
dan lemari penyimpanan berkas. Hal ini ditandai dengan banyaknya berkas
63
yang hanya di taruh pada lantai karena rak dan lemari yang sudah penuh.
Serta ruangan penyimpanan yang masih tergolong kecil dan masih bersatu
Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang Rekam medis, telah diatur
rekam medis.
Artinya:
“Jika Allah memberikan jalan bagi seseorang diantara kamu untuk
memperoleh rezeki dari suatu arah, maka janganlah dia meninggalkannya
sampai dia berubah atau hilang darinya” (HR. Ibnu Majah)
jangan meninggalkan suatu jalan rezeki atau pekerjaan yang telah Allah
E. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa masih adanya terdapat keterbatasan dalam
a. Wawancara yang dilakukan pada saat jam kerja sehingga peneliti tidak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Gambaran
2. Sarana dan prasarana yang tersedia sudah memadai, tetapi belum optimal
karena jumlah lemari yang masih kurang dan ruang penyimpanan yang
4. Proses Coding dan indeksig yang dilakukan oleh RSUD Nene Mallomo
5. Proses Filling yang dilakukan oleh RSUD Nene Mallomo sudah sesuai,
6. Proses Analysing yang dilakukan oleh RSUD Nene Mallomo sudah sesuai,
namun belum optimal dari segi pengumpulan berkas rekam medis yang
lemari yang masih kurang dan tidak adanya ruang penyimpanan berkas
rekam medis secara rutin dan menyeluruh terhadap setiap petugas rekam
medis.
2. Pihak Rumah Sakit maupun Direktur Rumah Sakit mengenai SDM rekam
3. Pihak Rumah Sakit maupun Direktur Rumah Sakit mengenai Sarana dan
adanya kejadian yang tidak diharapkan seperti berkas yang salah selip,
DAFTAR PUSTAKA
Abarca, R. M. (2021). 済無No Title No Title No Title. Nuevos Sistemas de
Comunicación e Información, 193, 2013–2015.
Al, J. (n.d.). fu&l{$,-{,.
Angga Saputra, A. S., & Haryani Octaria, H. O. (2021). Perbandingan
Pengetahuan Petugas Rekam Medis Untuk Pencapaian Standar Pengelolaan
Rekam Medis Sebelum Dan Sesudah Pelatihan Di Rumah Sakit Bersalin
Annisa Pekanbarutahun 2019. Jurnal Rekam Medis (Medical Record
Journal), 1(1), 12–24. https://doi.org/10.25311/jrm.vol1.iss1.331
Asmara Indahingwati. (2020). Manajamen Sumber Daya Manusia (MSDM) (p.
322). Scopindo media pustaka.
Aulia Nurul K,Novia Nuraini, A. P. W. (2020). Analisis Faktor Penyebab
Kerusakan Berka Srekam Medis Di Rumah Sakit Universitas Airlangga. J-
REMI: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 1(3), 281–287.
Ayuningrum, T. A., Wijayanti, R. A., Deharja, A., & Santi, M. W. (2020).
Pendekatan Sistem Dalam Pengelolaan Rekam Medis Di Rumah Sakit Mitra
Sehat Situbondo. J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan,
1(4), 400–411.
City, J., Studi, P., & Masyarakat, K. (2018). Pada Puskesmas Paal X Kota JAMBI
Analysis Of Management Management Of Medical Record Systems In
Puskesmas Pal X Medis , Kepala Puskesmas Pal X Kota. 2(2), 1–7.
Dan, I. B. U., & Rsia, A. (n.d.). Analisis pelaksanaan rekam medis di rumah sakit
ibu dan anak (rsia) widiyanti. 896–910.
Dewi, A., Sulrieni, I. N., Rahmatiqa, C., & Yuniko, F. (2021). Literature Review:
Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis di
Rumah Sakit. Indonesian of Health Information Management Journal
(INOHIM), 9(1), 21–29. https://doi.org/10.47007/inohim.v9i1.234
Fin, D., & Sinaga, Y. (2019). Pengelolaan rekam medis di instalasi rekam medis
rumah sakit umum daerah doloksanggul tahun 2018 skripsi.
Handayuni, L., & Handayani, L. F. (2020). Analisis Pelaksanaan Pengelolaan
Rekam Medis di Puskesmas Muara Madras Kecamatan Jangkat Provinsi
Jambi. Administration & Health Information of Journal, 1(1), 1–9.
Johaeri Irhas, M. (2018). Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) dalam Perspektif Syariah. Wadiah, 2(1).
https://doi.org/10.30762/wadiah.v2i1.2992
M Manullang. (2012). Dasar-Dasar Manajamen. Gadjah Mada University Press.
Maliang, M. I., Imran, A., & Alim, A. (2019). Sistem Pengelolaan Rekam Medis.
Jurnal Kesehatan, 2(4), 315–328.
National, G., & Pillars, H. (n.d.). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者に
おける 健康関連指標に関する共分散構造分析Title.
Nomor, V., Jalan, R., Bunda, R., & Depok, A. (2020). Identifikasi Kelengkapan
Pengisian Metadata Rekam Medis Rawat Jalan Rsia Bunda Aliyah Depok.
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan, 2(2), 103–112.
https://doi.org/10.7454/jabt.v2i2.96
68
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya
bersedia berperan serta dalam penelitian ini
Nama Informan :
Sidrap, 2022
Peneliti Informan
Lampiran 1
72
Lampiran 2
Hari /Tanggal :
Waktu :
KARAKTERISTIK INFORMAN
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pelatihan :
Jabatan :
Masa kerja :
Status kepegawaian : PNS/Honorer/Relawan
Lampiran 2
Hari /Tanggal :
Waktu :
KARAKTERISTIK INFORMAN
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pelatihan :
Jabatan :
Masa kerja :
Status kepegawaian : PNS/Honorer/Relawan
Pedoman wawancara Untuk Informan Kunci
A. INPUT
a. SDM
1. Apakah jumlah SDM yang bertugas di rekam medis sudah memadai ?
2. Apakah petugas yang ditempatkan di unit rekam medis sudah sesuai
dengan latar belakang pendidikannya?
3. Apakah SDM di unit rekam medis telah mendapatkan Pelatihan terkait
rekam medis?
4. Berapa kali dalam setahun petugas rekam medis mendapatkan
pelatihan terkait pekerjaannya?
b. Sarana Prasarana
1. Apakah sarana dan prasarana yang ada di unit rekam medis telah
memadai?
2. Kendala apa saja yang ada di unit rekam medis terkait sarana dan
prasarana?
3. Jika terdapat kendala sarana & prasarana yang dibutuhkan apakah
kendala tersebut dilaporkan ke atasan? dan apakah ada tindak lanjut
75
dari atasan?
B. PROSES
1. Apakah ada alur ataupun SOP terkait pengelolaan berkas rekam medis,
jika ada, Apakah SOP telah disosialisasikan ?
2. Apa saja tahapan dalam pengelolaan rekam medis?
3. Apa saja kendala yang ditemui dalam pengelolaan berkas rekam
medis ?
C. OUTPUT
1. Apakah unit rekam medis selalu menyelesaikan laporan tepat waktu?
2. Apakah data dan informasi yang dihasilkan unit rekam medis selama
ini lengkap?
3. Kendala apa saja yang dihadapi unit rekam medis terkait kelengkapan
data untuk kebutuhan laporan RS?
76
Lampiran 3
Lembar Observasi Sarana Prasarana Rekam Medis
Hasil
No Variabel Observasi
Tersedia Tidak
1 Tersedianya ruangan/kantor untuk kepala RM √
2 Ruangan/kantor terpisah dengan tempat
√
penyimpanan berkas
3 Lemari/rak tempat penyimpanan √
4 Komputer √
5 Meja, Kursi, Map berkas √
6 Terdapat tabung apar √
7 Terdapatnya ATK di ruangan/kantor √
8 Terdapat ruang kantor petugas rekam medis √
77
1. Ketersediaan M “sudah memadai dek, akan tetapi “sudah memadai tapi tidak Informan Dapat
Sumber tidak sesuai sama pendidikannya” sesuai dengan pendidikan” mengatakan disimpulkan
Daya Nh “memadai ji dek, cuma kalo “memadai, tapi masih bahwa petugas bahwa sumber
Manusia dilihat dari segi kemampuannya kurang dari segi rekam medis daya manusia
masih kurang. Karena tenaga kemampuan. Karena tenaga bekerja tidak belum memadai
profesi khusus rekam medik profesi rekam medik hanya 2 sesuai dengan dari segi profesi
profesinya”
79
Prasarana DR “.. iye, sudah memadai” “sudah memadai” bahwa sarana bahwa
AD “sarana dan prasarana yang “kurangnya sarana dan dan prasarana penumpukan
masih kurang itu, gedung khusus prasarana gedung khusus yang kurang berkas
rekam medis dan lemari. rekam medis dan lemari. adalah lemari disebabkan oleh
Makanya banyak berkas yang Makanya banyak berkas dan ruangan. karena tidak
hanya disimpan dalam bentuk yang hanya disimpan dalam adanya ruangan
tumpukan yang tinggi karena bentuk tumpukan yang tinggi dan lemari
simpan”
1. Proses Nh “assembling itu dek, kita pilih- “assembling adalah Informan Dapat
rawat jalan atau rawat inap. rawat jalan dan rawat inap. assembling assembling
Karena banyak berkas ada Beberapa berkas kosong adalah proses merupakan
82
isinya atau tidak diisi na yang tidak terisi ikut penyusunan proses
YAA “berkas yang masuk ke kita itu “berkas yang masuk urutan.
rumah sakit”
Coding petugas itu berdasarkan arahan dilakukan oleh petugas atas mengatakan disimpulkan
dari dokter yang melakukan arahan dokter yang bahwa proses bahwa proses
sama dokter disesuaikan dengan diagnosa berpedoman pada kode penyakit sesuai arahan
ICD-10. Coding yang saya ICD-10. Coding yang saya berdasarkan dokter
rekan petugas yang lainnya agar Saya juga dibantu oleh rekan
(Tindakan)”
diagnosa. Baik itu pasien yang dokter. Baik itu pasien yang
2. Proses YAA “..eh proses indeksig sudah tidak “proses indeksig sudah tidak Informan Dapat
sudah terinput di komputer, jadi tersedia di komputer, ketika bahwa proses bahwa proses
kalo kita cari nama penyakit mencari nama dokter atau indeksig sudah indeksig tidak
atau nama dokter gampang ji nama penyakit cepat tidak lagi dikerjakan
1. Proses M “… kalo filling itu dek, kita “filling adalah proses Informan Dapat
Penyimpanannya itu kita pisah- berdasarkan rawat jalan dan adalah proses filling dapat
pisah mana yang rawat jalan rawat inap. Penyimpanan penyimpanan. dilakukan
mana yang rawat inap. Dipisah- juga dipisah berdasarkan setelah pasien
pisah juga berdasarkan penyakit jenis penyakit yang diderita pulang untuk
yang sudah masuk terus sudah di telah diberi kode kita susun
sampah”
yang terlihat”
sempat”
1. Proses Nh “berkas yang sudah di simpan di “berkas yang sudah di Informan Dapat
maupun rawat inap” ruangan baik rawat jalan pembuatan tahap akhir dari
YAA dek. Jadi data pasien yang sudah laporan. Jadi data pasien medis yaitu
melalui SIRS jadi kita tidak kerja laporannya itu melalui SIRS.
manual”
melalui unit-unit
pemeriksaan pasien”
Berkas berkas yang dibutuhkan selalu berkas yang dibutuhkan mengatakan disimpulkan
Medik M “berkas rekam medis yang “berkas yang diperlukan ketersediaan yang
diperlukan sama pasien tersedia oleh pasien tersedia” berkas rekam dibutuhkan
yang baru. Tapi hal ini jarang ji cukup lama adalah meminta
Alhamdulillah kejadian
terjadi”
1. Ketersediaan YAA “sarana prasarananya disini “sarana dan prasarana Informan Dapat
Sarana Dan memadai ji dek, tersedia ji” sudah memadai dan mengatakan disimpulkan
AD “meja, kursi, komputer sudah “ketersediaan meja, kursi memadai dari ruangan yang
memadai dek. Yang tidak dan komputer sudah segi ruangan tidak tersedia
memadai itu tempat memadai. Sarana dan dan jumlah dan jumlah
penyimpanan yaitu lemari dan prasarana yang tidak lemari. lemari yang
ruangan kerja juga yang masih memadai adalah lemari dan masih kurang.
menyediakan map”
hari”
99
Lampiran 5 Dokumentasi
Kondisi Berkas Rekam Medis yang Bertumpuk karena tidak ada rak dan lemari
penyimpanan
101