Anda di halaman 1dari 134

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


(SOP) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
DAN PRODUKTIVITAS KERJA DI PT. PELINDO (PERSERO)
REGIONAL IV CABANG MAKASSAR NEW PORT
TAHUN 2022

Disusun Oleh:

Hidayat
14120180152

PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022

2
LEMBAR PERSTUJUAN

Hasil penelitian ini telah disetujui untuk disajikan pada seminar hasil
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Dosen Pembimbing

Pembimbing I pembimbing II

Dr. Sitti Patimah, SKM., M.Kes Dr. Muhammad Ikhtiar, SKM., M.Kes

Makassar, 29 Agustus 2022

Diketahui
Wakil Dekan I

Dr. Arman, SKM., M.Kes


KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم ِهللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحْي ِم‬


Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan hasil penelitian ini dengan Judul

“Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan

Kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Produktivitas Kerja di PT.

Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun

2022” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SKM

(Sarjana Kesehatan Masyarakat) di Fakultas Kesehatan Masyarakat

(FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI). Teriring salam dan

shalawat semoga tercurahkan kepada teladan dan junjungan kita

Rasulullah Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan

orang-orang yang senantiasa istiqomah mengikuti jalan dakwahnya

hingga akhir zaman. Terima Kasih atas rahmat dan karunianya Allah

SWT, yang telah memberikan kelancaran dan kesempatan kepada

penulis sehingga mampu menjalani hidup dengan sebaik-baiknya dan

selalu memberikan kesabaran dalam menghadapi semuanya.

Secara khusus penghargaan yang setinggi-tingginya penulis

persembahkan kepada kedua orang tua penulis yaitu ayahanda

tercinta Abdul Rahman T. dan Ibunda tercinta Saoda yang selalu dan

tanpa henti memberikan dukungan, kasih sayang, perhatian, nasehat

2
serta selalu memanjatkan doa disetiap langkah ananda.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara

kandung saya Sri Devi Spd, Fatmawati SE, Rosniati S.Tr. Keb,

Sutrisno S.S.T.Pel, Briptu Hapil Hamza S.H, Fadli, Sahrul dan Rijal

Aswadi yang banyak memberikan semangat dan motivasi selama

masa perkuliahan. Terima kasih atas doa dan dukungan kalian yang

tak pernah berhenti untuk penulis tanpa dorongan dan sumbangsih

pemikiran dari berbagai pihak penulisan skripsi ini tidak bisa berjalan

dengan baik.

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayahanda Prof. Dr. H. Basri Modding, SE,.M.Si selaku Rektor

Universitas Muslim Indonesia.

2. Ibunda Dr. Suharni A. Fachrin, S.Pd., M.kes selaku Dekan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.

3. Ibu Dr. Yuliati, ST., M.Kes selaku Pembimbing Akademik penulis.

4. Ibu Dr. Sitti Patima, SKM., M.Kes selaku pembimbing I dan bapak

Dr. Muhammad Ikhtiar, SKM., M.Kes selaku pembimbing II yang

telah banyak memberikan bimbingan, saran serta arahan, waktu

dan pikiran selama proses penelitian hingga dalam penyusunan

hasil penelitian ini selesai.

5. Ibu Dr. Yuliati, ST., M.Kes selaku penguji I dan ibu Dr.Sumiaty,

2
SKM., M.Kes selaku penguji II yang telah banyak memberikan

masukan, saran serta arahan yang bermanfaat yang sifatnya

membangun kepada penulis.

6. Seluruh dosen, staff dan karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muslim Indonesia yang telah banyak memberikan

bimbingan serta pengajaran yang sangat bermanfaat selama

dibangku perkuliahan

7. Terimah kasih kepada pimpinan PT. Pelindo (Persero) Regional IV

Cabang Makassar New Port yang telah memberikan izin dan

bantuan selama penelitian berlangsung

8. Teman-teman seperjuangan “MH18VeerS” Penulis ucapkan terimah

kasih atas kekompakan dan kerjasamanya selama masa kuliah ini.

9. Saudara seperjuangan di “A1 FKM UMI” Penulis ucapkan terima

kasih atas kekompakan dan kerjasamanya selama masa kuliah ini.

10. Teman-teman seperjuangan di Peminatan K3 angkatan 2018

Penulis ucapkan terima kasih atas kekompakan dan kerjasamanya

selama masa kuliah ini.

11. Saudara seperjuangan “Sobat Ambyar”, Nurul Hidayat, Andi Affar,

Noval, Fauzi, Ahsanul, Erwin, Riki, Farid dan Hiejra Rahmat Anas

yang menjadi support system disetiap langkah penulis dalam

menyelesaikan hasil penelitian.

12. Teman-teman seperjuangan Tim Magang di PT. Indra Pratama

2
Wasuponda ucapkan terimah kasih atas kerjasamanya.

13. Saudara seperjuangan KKN Profesi Di PT. Ceria Nugraha Indotama

ucapkan terimah kasih atas kerjasamanya.

14. Terimah kasih kepada kakak Supratiwi, SKM dan Ilma Helmalia

Putri, SKM yang senantiasa membantu dan meberikan dukungan

yang tiada hentinya dari awal penyusunan hingga penelitian selesai.

15. Saudari seperjuangan konsul, Alma Awalia Yunus, SKM, Dewi

Novita Anggraini, Reski Sari dan Ninik Tias ucapkan terimah kasih

atas kerjasamanya.

16. Kepada saudari Asrianti Askar, SKM dan Ayu Aderiska,SKM terima

kasih banyak atas bantuannya dalam penyusunan hasil penelitian

ini.

17. Teman-teman Tim kapurung dadakan, Zulkifli Hazan, Riki, Elvin

Pakan, Julita dan Rini yang selalu memberikan dorongan.

18. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya yang

telah banyak memberikan bantuannya dalam rangka penyelesaian

skripsi ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 5 September 2022

Peneliti

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii

KATA PENGANTAR.............................................................................. iii

DAFTAR ISI............................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR................................................................................ v

DAFTAR TABEL.................................................................................... vi

DAFTAR SINGKATAN........................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian....................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Produktifitas Kerja ........................................ 8

1. Defenisi Produktivitas Kerja.................................................. 8

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja........ 10

3. Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja................................ 13

4. Pengukuran Produktivitas..................................................... 13

5. Pandangan Islam Terhadap Produktivitas Kerja.................. 15

6. Tinjauan Tentang Hubungan Penerapan SOP dengan

Produktivitas Kerja................................................................

2
B. Tinjauan Tentang Penyakit Akibat Kerja.................................... 17

1. Defenisi Penyakit Akibat Kerja (PAK)..................................... 17

2. Penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK)................................. 18

3. Jenis Penyakit Akibat Kerja (PAK)......................................... 22

4. Tinjauan Tentang Hubungan Penerapan SOP dengan

Penyakit akibat kerja..............................................................

C. Tinjauan Tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)........... 25

1. Defenisi Standar Operasional Prosedure (SOP).................... 25

2. Manfaat Standar Operasional Prosedure (SOP).................... 26

3. Tujuan Standar Operasional Prosedure (SOP)...................... 27

4. Fungsi Standar Operasional Prosedure (SOP)...................... 28

5. Standar Operasional Prosedur Pada Kegiatan Bongkar........ 29

D. Kerangka Teori.....................................................................… 38

E. Tabel Sintesa............................................................................. 39

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti....................................... 40

B. Bagan Kerangka Konsep............................................................ 41

C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif.................................. 42

D. Hipotesis Penelitian.............................................................. 44

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.......................................................................... 45

B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................... 45

C. Populasi dan Sampel.................................................................. 45

2
D. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 46

E. Sumber Data Penelitian.............................................................. 47

F. Teknik Pengolahan..................................................................... 47

G. Teknik Analisis Data................................................................... 48

H. Penyajian Data........................................................................... 49

I. Langka-Langka Penelitian.......................................................... 49

J. Jadwal Penelitian....................................................................... 50

K. Organisasi Penelitian.................................................................. 50

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................… 55

B. Hasil Penelitian...................................................................… 57

C. Pembahasan.......................................................................… 66

D. Keterbatasan Penelitian......................................................….. 71

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................….. 72

B. Saran...................................................................................…. 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

2
DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 2.1 Standar Oprasional Prosedur (Sop)


Pembongkaran Petikemas…………………………. 32

Tabel 2.2 Hasil Penelitian 38


Terdahulu…………………………..

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelompok


Umur Responden Pada Pekerja Di PT. Pelindo
(Persero) Regional IV Cabang Makassar New
Port Tahun 56
2022…………………………………………………..

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan jenis kelamin


Responden Pada Pekerja Di PT. Pelindo
(Persero) Regional IV Cabang Makassar New
Port Tahun 57
2022…………………………………………………..

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan


Terahir Pada Pekerja Di PT. Pelindo (Persero)
Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun
2022…………………………………………………... 57

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Kerja


Responden Pada Pekerja Di PT. Pelindo
(Persero) Regional IV Cabang Makassar New
Port Tahun 58
2022…………………………………………………...

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Unit Kerja


Responden Pada Pekerja Di PT. Pelindo
(Persero) Regional IV Cabang Makassar New
Port Tahun 59
2022…………………………………………………...

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi jawaban variabel penerapan


Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada
Pekerja Di PT. Pelindo (Persero) Regional IV
Cabang Makassar New Port Tahun 2022………… 60

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penerapan


SOP Pada Pekerja Di PT. Pelindo (Persero)

2
Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun 63
2022……..

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi jawaban penyakit akibat


kerja (PAK) Pada Pekerja Di PT. Pelindo
(Persero) Regional IV Cabang Makassar New
Port Tahun 64
2022…………………………………………………...

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Akibat


Kerja (PAK) Pada Pekerja Di PT. Pelindo
(Persero) Regional IV Cabang Makassar New
Port Tahun 66
2022…………………………………………..

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi jawaban variabel


produktivitas kerja Pada Pekerja Di PT. Pelindo
(Persero) Regional IV Cabang Makassar New
Port Tahun 66
2022…………………………………………..

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Produktivitas


Kerja Pada Pekerja Di PT. Pelindo (Persero)
Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun
2022…………………………………………………... 68

Tabel 5.12 Hubungan Penerapan SOP Dengan Penyakit


Akibat Kerja (PAK) Pada Pekerja Di PT.Pelindo
(Persero) Regional IV Cabang Makassar New
Port Tahun 69
2022…………………………………………...

Tabel 5.13 Hubungan Penerapan SOP Dengan Produktivitas


Kerja Pada Pekerja Di PT.Pelindo (Persero)
Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun
2022…………….................................................... 71

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori………………………………………………. 37

Gambar 3.1 Kerangka Konsep……………………………………………. 44

2
DAFTAR SINGKATAN

ILO : International Labour Organization

MNP : Makassar New Port

PAK : Penyakit Akibat Karja

SDM : Sumber Daya Manusia

SOP : Standar Operasional Prosedur

TKBM : Tenaga Kerja Bongkar Muat

WHO : World Health Organization

2
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Layout Hasil Pengolahan Data

Lampiran 3 : Master Tabel

Lampiran 4 : SK Pembimbing

Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 6 : Surat Persetujuan Pengambilan Data Awal

Lampiran 7 : Surat Permohonan Izin Meneliti

Lampiran 8 : Surat Persetujuan Penelitian

Lampiran 9 : Surat Keaslihan Data

Lampiran 10 : Dokumentasi

Lampiran 11 : Riwayat Hidup Penulis

2
RINGKASAN
Universitas Mulim Indonesia
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Peminatan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Skripsi, September 2022
Hidayat
14120180152
“Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Dengan
Kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Produktivitas Kerja di PT.
Pelindo (persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun
2022”
Hidayat, Muhammad Ikhtiar, Sitti Fatima
(129 Halaman + 13 tabel + 11 Lampiran)
Standard operating procedure atau biasa disingkat SOP
merupakan panduan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi
atau perusahaan berjalan dengan lancar. Penggunaan SOP dalam
organisasi bertujuan untuk memastikan organisasi beroperasi secara
konsisten, efektif, efisien, sistematis dan terkelola dengan baik, untuk
menghasilkan produk yang memiliki mutu konsisten sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan penerapan standar operasional prosesur dengan kejadian
penyakit akibat kerja dan produktivitas kerja pada pekerja di PT. Pelindo
(Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun 2022.
Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan rancangan
cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
total sampling dengan jumlah 77 responden. Data diperoleh dengan
menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-square pada
tingkat kepercayaan 95% (alpha=0.05).
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara
penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan Kejadian
Penyakit Akibat Kerja (PAK) diperoleh bahwa nilai p value = 0.919 > 0.05
dan ada hubungan antara penerapan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dengan produktivitas kerja yang sangat baik diperoleh bahwa nilai

2
p value = 0.001<0.05
di PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun
2022.
Penelitian ini menyarankan agar pekerja lebih meningkatkan sikap
patuh terhadap prosedur untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri,
memberlakukan sistem hukuman bagi pekerja yang bekerja tidak sesuai
dengan prosedur, karena bekerja sesuai dengan prosedur akan membuat
pekerjaan lebih cepat dan singkat dalam mecapai target perusahaan.

Kata Kunci: Standar Operasional Prosedur, Penyakit Akibat Kerja,


Produktivitas Kerja

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standard operating procedure atau biasa disingkat SOP

merupakan panduan untuk memastikan kegiatan operasional

organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. Penggunaan SOP

dalam organisasi bertujuan untuk memastikan organisasi beroperasi

secara konsisten, efektif, efisien, sistematis dan terkelola dengan baik,

untuk menghasilkan produk yang memiliki mutu konsisten sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena prosedur kerja

yang dimaksudkan bersifat tetap, rutin dan tidak berubah-ubah,

prosedur kerja tersebut dibakukan menjadi dokumen yang disebut

SOP. Secara luas, SOP dapat didefinisikan sebagai dokumen yang

menjabarkan aktivitas operasional sebuah organisasi (Santoso &

Rahardjo, 2018).

Prosedur kerja yang sistematis dalam pelaksanaan tugas di

tempat kerja merupakan faktor yang terpenting dalam sistem

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara menyeluruh.

Suatu pekerjaan membutuhkan adanya suatu petunjuk sebagai

pegangan bagi petugas untuk mengurangi resiko terjadinya

kecelakaan. Setiap pekerja perlu mengikuti prosedur kerja yang

ditetapkan. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan dan

1
kesehatan pekerja tersebut. Prosedur tersebut biasanya dituangkan

dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) (Hariyono, 2017).

Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Indonesia belum tercatat

dengan baik. Jika dilihat Penyakit Akibat Kerja (PAK) di beberapa

negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukkan

kecenderungan peningkatan pre-valensi. Sebagai faktor penyebab,

sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta

keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang

meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat

pengaman walaupun sudah tersedia. Penjelasan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan

antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan

kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,

masyarakat dan lingkungan disekitarnya (MacPherson et al., 2018).

Berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO),

pada tahun 2018 mencatat angka kematian yang diakibatkan karena

kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) sebanyak 2,5 juta

kasus setiap tahun. Sedangkan data pada tahun 2019, disebutkan

bahwa setiap 10 detik terdapat 1 tenaga kerja yang meninggal dunia

akibat kecelakaan kerja dan 160 tenaga kerja mengalami sakit akibat

kerja (Kemenkes RI, 2018). Selanjutnya berdasarkan ILO data pada

tahun 2018, setiap hari terjadi sekitar 6.000 kecelakaan kerja yang

mengakibatkan korban fatal di dunia (Tri, 2021).

2
Data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2016

menemukan bahwa kasus Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang paling

banyak adalah penyakit muskuloskeletal (48%), penyakit Paru

Obstruksi Kronik (11%), gangguan kesehatan mental (10%), tuli akibat

bising (9%) dan keracunan pestisida (3%) (Seprianto, 2018).

Produktivitas kerja pegawai pada sebuah organisasi

merupakan masalah yang selalu hangat dan tidak ada habis

habisnya untuk dibahas. Permasalahan yang terkait dalam

produktivitas juga merupakan isu strategis bagi organisasi yang

memprogram masalah sumber daya manusia, banyak aspek

intenal dan eksternal yang mendukung terciptanya produktivitas kerja

yang efektif dan efisien dalam suatu organisasi. Apalagi bila dikaitkan

dengan masalah globalisasi yang melanda saat ini yang dampaknya

sangat kita rasakan (Yanti, 2018).

Produktivitas merupakan rasio output terhadap input sumber

daya yang digunakan juga dapat diartikan sebagai rasio antara output

terhadap input sumber daya yang dipakai. Secara defenisi kerja,

produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai

(keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang

dipergunakan persatuan waktu. Defenisi kerja ini mengandung cara

atau metode pengukuran. produktivitas mengandung pandangan hidup

dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu

kehidupan (Aprilyanti, 2017).

2
Berdasarkan pengambilan data awal pada PT. Pelindo

(Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port, yang terbagi dalam

4 devisi yaitu devisi keuangan, devisi operasional, devisi teknik dan

devisi Sumber Daya Manusia (SDM). Peneliti mendapatkan data

seperti, jumlah pekerja keselurahan adalah sebanyak 183 pekerja

yang tersebar pada devisi operasional sebanyak 77 pekerja, devisi

keuangan sebanyak 2 pekerja, devisi teknik sebanyak 11 pekerja, dan

pada devisi Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 93 pekerja.

dimana mereka menghabiskan waktu bekerja rata-rata 8 jam sehari

atau 40 jam seminggu. Pada kegiatan bongkar petikemas, perusahaan

telah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang

mengatur setiap kegiatan. Hasil wawancara pada assistan manager

devisi operasional menyebutkan bahwa Standar Operasional Prosedur

(SOP) sangat penting untuk selalu di patuhi dan dilaksanakan setiap

pekerjaan. Assistan manager juga menambahkan bahwa setiap

pekerja harus dan wajib memahami serta melaksanakan SOP yang

sudah di tetapkan.

Data Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada PT. Pelindo Cabang

Makassar New Port belum tecatat dengan baik, sehingga peneliti

melakukan survei awal kepada pekerja lapangan bangian bongkar

muat Petikemas dan ditemukan bahwa hampir seluruh pekerja

mengalami gangguan pada kesehatan, salah satu Penyakit Akibat

Kerja (PAK) yang paling sering di alami pekerja bongkar muat

2
Petikemas adalah Low Back Pain (LBP), dan beberapa penyakit

lainnya seperti penyakit asma yang dimana pekerja sudah ada riwayat

penyakit tersebut, sakit kepala, pilek, iritasi kulit, cederah, dan

gangguan pada mata.

Berdasarkan observasi awal peneliti di PT. Pelabuhan

Indonesia regional IV Cabang Makassar New Port didapatkan pekerja

yang mengalami gangguan kesehatan memilih untuk tidak hadir (off)

hal tersebut dapat di lihat dari tingkat absensi pekerja dari tahun 2019-

2021 yang dimana pada tahun 2019 pekerja yang tidak hadir karena

mengalami gangguan kesehatan sebanyak 10 orang (12,9%),

kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebanyak 16

orang (20,7%), naik lagi pada tahun 2021 sebanyak 30 orang (38,9%).

Permasalahan kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas

individu. Sebagai mana dijelaskan pada penelitian (Sarker et al., 2016)

bahwa seseorang dengan Kesehatan yang buruk, dapat

mempengaruhi kesejahteraan individu dan kesehatan yang baik dapat

meningkatkan output nya, yang dapat diterjemahkan ke dalam

peningkatan produktivitas tenaga kerja dan standar hidup.

Produktivitas pada PT. Pelabuhan Indonesia Regional IV

Cabang Makassar New Port mengalami penurunan selama 3 (tiga)

Tahun terakhir yaitu pada tahun 2019-2021. Hal itu terlihat dari data

lalulintas pembongkaran petikemas, dimana pada tahun 2019

sebanyak 14.700.342 Ton, tahun 2020 turun 7% menjadi 13.670.210

2
Ton dan terjadi penurunan lagi pada tahun 2021 sebanyak 13.076.910

Ton. Penurunan produktivitas juga terlihat pada data kunjungan kapal

yaitu pada tahun 2019 sebanyak 3420 Unit, dan mengalami penurunan

di Tahun 2020 sebanyak 2130 Unit, kemudian pada tahun 2021

sebanyak 1744 Unit.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Hubungan Penerapan Standar Operasional

Prosedur (SOP) Dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan

Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bagian Operasional di PT. Pelindo

(Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah ada Hubungan penerapan standar operasional

prosedur (SOP) dengan kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada

pekerja bagian bongkar muat PT. Pelindo (Persero) Regional IV

Cabang Makassar New Port Tahun 2022.

2. Bagaimanakah ada Hubungan penerapan standar operasional

prosedur (SOP) dengan produktivitas kerja pada pekerja bagian

bongkar muat PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar

New Port Tahun 2022.

2
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Penerapan standar

operasional prosedur dengan kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK)

dan produktivitas kerja pada pekerja bongkar muat di PT. Pelindo

(Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun 2022.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan penerapan Standar Opersional

Prosedur (SOP) dengan kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK).

b. Untuk mengetahui hubungan penerapan Standar Opersional

Prosedur (SOP) dengan Produktivitas kerja

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Sebagai sumber informasi mengenai Pengaruh Penerapan

Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap Produktivitas kerja

dan kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada pekerja bongkar

muat di PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New

Port Tahun 2022.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan

bagi para pekerja bagian devisi operasional PT. Pelindo (Persero)

Regional IV Cabang Makassar New Port mengenai masalah

kedisiplinan pekerja terhadap prosedur kerja dalam rangka


menurunkan terjadinya kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan

peningkatan produktivitas.

3. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengalaman, wawasan serta

pengetahuan penulis dan pembaca dalam melakukan penelitian

tentang Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) dengan kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan

Produktivitas kerja pada Pekerja pekerja bongkar muat di PT.

Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun

2022.

4. Bagi Tempat Kerja

Penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai

pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya,

hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan mengenai pelaksanaan Hubungan Penerapan

Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan kejadian Penyakit

Akibat Kerja (PAK) dan Produktivitas kerja di PT. Pelindo (Persero)

Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun 2022.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Produktivitas Kerja

1. Defenisi Produktivitas Kerja

Produktivitas adalah suatu hasil yang dicapai oleh

seseorang dalam bidang pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang

berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh orang-

orang. Produktivitas kerja menurut Siagian adalah kemampuan

menghasilkan barang/jasa dari berbagai sumber daya dan

kemampuan yang dimiliki oleh setiap pekerja/karyawan. Demikian

pula menurut Serdamayanti bahwa produktivitas kerja karyawan

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Muliadi, 2019).

Menurut (Agil, 2018) Produktivitas mempunyai arti untuk

meningkatkan kesejahteraan nasional. Produktivitas sendiri

merupakan suatu kekuatan yang menghasilkan barang dan jasa,

selain itu juga berdampak pada peningkatan standar hidup. Berikut

pengertian produktivitas menurut Agil:

a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain

ialah ratio daripada apa yang dihasilkan (output) terhadapat

keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input).


b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang

selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

lebih baik daripada kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari

ini.

c. Produktivtitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari

tiga faktor esensial, yakni: investasi termasuk penggunaan

pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen, dan tenaga

kerja.

Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara keluaran

(barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan dan

uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu

perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering

dibatasai dengan tenaga kerja sedangkan keluaran diukur dalam

kesatuan fisik, bentuk dan nilai (Sutrisno, 2015:99). Secara teknis

produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai

dan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan, produktivitas

tenaga kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai

dengan pasar tenaga kerja per satuan waktu dan sebagai tolak

ukur jika ekspansi dan aktifitas dari sikap sumber yang digunakan

selama produktivitas berlangsung dengan membandingkan jumlah

yang dihasilkan dengan setiap sumber yang digunakan (Sudarmin,

2018).
Produktivitas merupakan komponen penting dalam

mencapai tujuan perusahaan. Setiap aktivitas di perusahaan,

karyawan harus mempu meningkatkan produktivitas dalam bekerja.

Produktivitas yang tinggi akan membantu perusahaan untuk

mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sehingga sumber daya

manusia memegang peranan penting untuk kelancaran pekerjaan

di perusahaan (Latif Abdul, 2019).

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

a. Faktor-Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja secara

umum

Menurut (Sukmajaya, 2018) mengelompokkan faktor-

faktor yang mempengaruhi produktivitas dalam dua kelompok

yaitu:

1) Faktor Internal

a) Organisasi: visi, misi, tujuan, sistem dan praktik

b) manajemen, sumber daya (kualitas dan kuantitasnya),

ICT, kepemimpinan, komunikasi, struktur, serta desain

budaya kerja.

c) Individu: komitmen, loyalitas, motivasi, etos kerja, disiplin,

latar belakang, keterampilan, kemampuan, kepribadian

(personality).

2) Faktor Eksternal
Kultur lingkungan, kebijakan pemerintah, pengaruh

politis, dampak globalisasi, umpan balik masyarakat,

kemitraan, dukungan stekholders.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pada

perusahaan

Produktivitas pada perusahaan dipengaruhi oleh

berbagai faktor seperti pendidikan dan keterampilan, disiplin

dan sikap serta etos kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, sistem

pengupahan, hubungan industrial dan lingkungan kerja,

teknologi, sarana produksi, manajemen, kesempatan

berprestasi dan berbagai kebijaksanaan pemerintah (putri suci,

2018)

Menurut Payaman J. Simanjuntak (2007:30) faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan perusahaan dapat

digolongkan pada dua kelompok, yaitu: pertama, yang

menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan yang

meliputi: tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja,

mental dan kemampuan fisik karyawan. Kedua, berupa sarana

pendukung yang meliputi: Lingkungan kerja (Produksi, sarana

dan peralatan produksi, tingkat keselamatan kerja) dan

kesejahteraan karyawan (Manajemen dan hubungan industry)

(Rismayadi, 2017)
Menurut (Suwatno 2016:159) dalam kutipan (Budiarso

& Widagdo, 2022) Faktor-faktor yang mempengaruhi

Produktivitas Kerja dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1) Faktor Internal:

a) Komitmen kuat terhadap visi misi institusinal.

b) Struktur dan desain pekerjaan.

c) Motivasi, disiplin dan etos kerja yang mendukung

ketercapain target.

d) Dukungan sumber daya yang bisa digunakan untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

e) Kebijakan perusahaan yang bisa merangsang (trigger)

kreativitas dan inovasi.

f) Perlakuan menyenangkan yang bisa diberikan pimpinan

dan rekan kerja.

g) Praktik manajemen yang diterapkan oleh pimpinan.

h) Lingkungan kerja yang ergonomis.

i) Kesesuaian antara tugas yang diemban dengan latar

belakang pendidikan, pengalaman, minat, keahlian, dan

keterampilan yang dikuasi.

j) Komunikasi inter dan antar inidividu dalam membangun

kerja sama.

2) Faktor Eksternal
a) Peraturan perundan, kebijakan pemerintah, dan situasi

politis.

b) Kemitraan (networking) yang dikembangkan.

c) Kultur dan mindset lingkungan di sekitar organisasi.

d) Dukungan masyarakat dan stakeholder secara

keseluruhan.

e) Tingkat persaingan.

f) Dampak globalisasi.

3. Upaya Peningkatan Produktivitas

Peningaktan produktivitas tidak selalu berarti

meningkatkan produksi melalui sumber daya melainkan

mengerjakan secara lebih baik dengan apa yang ada. Dalam

hubungannya dengan sutnber daya manusia berarti mengerjakan

secara lebih baik dengan apa yang ada dan memerlukan adanya

peningkatan kemampuan, pengetahuan, sikap dan tingkah laku

yang kesemuanya itu diperoleh melalui pelatihan (Ulfa, 2020).

Kontribusi terbesar untuk meningkatkan produktivitas

perusahaan adalah dengan kemampuan sumber daya manusia

atau tenaga kerjanya yang profesional serta kedisiplinan yang

tinggi sehingga diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai.

Disiplin adalah bentuk dari pengendalian diri karyawan dalam

implementasi sebuah organisasi. Dengan adanya disiplin kerja,

karyawan akan mampu mencapai produktivitas kerja yang


maksimal. Sebaliknya, jika karyawan tidak disiplin maka akan

mengakibatkan pekerjaan terbengkalai atau tidak sesuai dengan

yang diharapkan (mufti aspiyah, 2016).

4. Pengukuran Produktivitas

Menurut (Panjaitan, 2017) untuk mengukur produktivitas

kerja diperlukan suatu indikator, yaitu sebagai berikut:

a. Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas.

Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada

keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam

bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas

yang diembannya kepada mereka.

b. Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil

merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang

mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.

c. Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin.

d. Pengembangan diri

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat

tantangan dan harapan dengan apa yang dihadapi.

e. Mutu
Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat

menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai.

f. Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

keseluruhan sumber daya yang digunakan.

Menurut (Muliadi, 2019) Pengukuran produktivitas kerja

pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam menghasilkan suatu

hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur tingkat kemampuan

karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan

ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Tingkat produktivitas

kerja karyawan yang dapat diukur adalah:

a. Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja

karyawan meliputi:

1) Kecepatan waktu kerja

2) Penghematan waktu kerja

3) Kedisiplinan waktu kerja

4) Tingkat absensi

b. Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai

produk yang diinginkan perusahaan.

5. Pandangan Islam Tentang Produktivitas Kerja

Firman QS. At Taubah : 105, sebagai berikut:


‫َو ُقِل اْع َم ُلْو ا َفَس َيَر ى ُهّٰللا َعَم َلُك ْم َو َر ُسْو ُلٗه َو اْلُم ْؤ ِم ُنْو ن َو َس ُتَر ُّد ْو َن ِاٰل ى ٰع ِلِم اْلَغ ْي ِب‬

‫َو الَّش َه اَد ِة َفُيَن ِّب ُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم َت ْع َم ُلون‬

Terjemahan:

Dan katakanlah: “ Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul- Nya


serta orang – orang mukmin akan melihat pekerjaamu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan”. (QS At Taubah : 105).

Ayat ini mengandung pemahaman bahwa Allah

memerintahkan manusia agar melakukan pekerjaan bukan sekedar

mengharapkan imbalan dunia saja, melainkan pahala diakhirat

nanti. Produktivitas itu adalah sikap mental patriotik yang

memandangan hari depan secara optimis berakar pada keyakinan

diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari kemarin dan

hari esok lebih baik dari sebelumnya. Manusia, dengan

mengerahkan akal pikiran dan jasmaninya, mengolah kekayaan

alam ini untuk mencukupi kebutuhan ekonomi manusia. Bumi

beserta isinya masih sebatas potensi dan setelah diolah dengan

baik oleh manusia, maka manusia akan merasakan nilai tambah

dan manfaatnya, sebagaimana terkandung dalam QS Al-mu’min :

64, yaitu:

‫ال َّل ُه ا َّل ِذ ي َج َع َل َل ُك ُم ا َأْل ْر َض َق َر ا ًر ا َو ال َّس َم ا َء ِب َن ا ًء َو َص َّو َر ُك ْم َف َأْح َس َن ُص َو َر ُك ْم‬

‫َو َر َز َق ُك ْم ِم َن ال َّط ِّي َب اِت ۚ َٰذ ِل ُك ُم ال َّل ُه َر ُّب ُك ْم ۖ َف َت َب ا َر َك ال َّل ُه َر ُّب ا ْل َع ا َل ِم يَن‬
Terjemahan:

Allah lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap


dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan
rupamu serta memberi kamu rezeki dengan sebahagian yang baik-
baik, yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha agung Allah,
Tuhan semesta alam”. (QS Al-Mu’min :64)

6. Hubungan Penerapan SOP Dengan Produktivitas Kerja

Menurut Sazuki (1991;75-89) standarisasi sangat di

perlukan untuk menentukan arah perbaikan kinerja. Untuk

memperbaiki kinerja produksi diperlukan standar prosedur kerja

atau SOP. Selanjutnya, Suzaki (1991:149-160) mengatakan bahwa

untuk perbaikan proses diperlukan standar prosedur kerja yang

efektif dan efisien dengan menetapkan standar kerja atau standar

operasi kerja (Standar of operation prosedure atau SOP) yang akan

di acu oleh karyawan (Marchianti et al., 2017).

Dengan adanya ukuran mengenai komponen produktivitas

kerja yaitu sumber daya alam, teknologi dan manusia akan perlu

adanya suatu pedoman dan aturan yang tersusun secara jelas.

Pedoman dan aturan itu dapat berupa SOP (standar operating

prosedure) agar dapat membantu dalam menjalankan komponen

dalam produktivitas (Marchianti et al., 2017).


Menurut munandar (2001) dalam saleh (2006) kepatuhan

pekerja terhadap peraturan yang diterapkan merupakan bagian dari

proses penilaian kinerja. Karena penilaian kinerja merupakan

proses penilaian dari ciri-ciri kepribadian, perilaku kerja (diantara

kapatuhan pekerja terhadap peraturan). Dan hasil kerja pekerja

yang dapat menunjang kinerja (Dewi, 2018).

B. Tinjauan Tentang Penyakit Akibat Kerja (PAK)

1. Defenisi Penyakit AKibat Kerja (PAK)

Menurut World Health Organization (WHO), Penyakit

Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang mempunyai penyebab

yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, pada

umumnya terdiri dari satu agent penyebab, harus ada hubungan

sebab akibat antara proses penyakit dan hazard di tempat kerja.

Faktor lingkungan kerja sangat berpengaruh dan berperan sebagai

penyebab timbulnya Penyakit Akibat Kerja (Bahri, 2021)

Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah seuatu kendala pada

tingkat keamanan dalam kerja, dalam perihal ini memerlukan usaha

pencegahan, baik untuk keselamatan ataupun kesehatan beberapa

pekerja yang berada di lingkungan rumah sakit. Penyakit karena

kerja atau terkait dengan pekerjaan bisa dikarenakan oleh


pemajanan di lingkungan kerja dengan terus menerus setiap hari

(Sitepu, 2020).

Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang

disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun

lingkungan kerja. Dengan demikian penyakit akibat kerja

merupakan penyakit yang artifisial atau non made disease. Setiap

orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnnya. Dalam bekerja, kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena

seorang yang mengalami sakit dalam bekerja akan berdampak

pada diri, keluarga, dan lingkungan (Bahri, 2021).

Dalam peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi

no. Per 01/MEN/1981, yang dimaksud dengan Penyakit Akibat

Kerja (PAK) adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh

pekerjaan atau lingkungan kerja. Definisi lain dari penyakit akibat

kerja adalah hubungan dengan faktor penyebab spesifik di tempat

kerja, sepenuhnya dipastikan dan faktor tersebut dapat diidentifiksi,

diukur dan selanjutnya dapat dikendalikan. Penyakit Akibat Kerja

(PAK) atau lebih dikenal sebagai man made diseases dapat timbul

setelah seorang karyawan yang tadinya terbukti sehat memulai

pekerjaannya (Wulandari, 2018).

2. Penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK)


Penyakit Akibat Kerja (PAK) atau yang lebih dikenal sebagai

occupational diseases adalah penyakit yang disebabkan oleh

faktor-faktor pekerjaan atau didapat pada waktu melakukan

pekerjaan. Penyakit terjadi melalui hubungan mata-rantai sebab-

akibat dari beberapa faktor penyebab penyakit kerja yang saling

berhubungan sehingga menimbulkan cedera ataupun penyakit

akibat kerja (PAK) serta beberapa kerugian lainnya. Terdapat

faktor-faktor penyebab penyakit kerja antara lain: faktor penyebab

langsung Penyakit Akibat Kerja (PAK) ialah kondisi tidak

aman/berbahaya (unsafe condition) dan tindakan tidak

aman/berbahaya (unsafe action). Kondisi tidak aman (unsafe

condition), beberapa contohnya antara lain: Faktor Lingkungan

kerja sangat berpengaruh dan berperan sebagai penyebab

timbulnya Penyakit Akibat Kerja (PAK), adapun faktor dari

lingkungan kerja adalah faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi,

faktor fisiologik dan faktor psikososial. Termasuk dalam tindakan

tidak aman (unsafe action) antara lain: kecerobohan, meninggalkan

prosedur kerja, tidak menggunakan alat pelindung diri (APD),

bekerja tanpa perintah, mengabaikan instruksi kerja, tidak

mematuhi rambu-rambu di tempat kerja, tidak melaporkan adanya

kerusakan alat/mesin ataupun APD, tidak mengurus izin

kerja berbahaya sebelum memulai pekerjaan

dengan resiko/bahaya tinggi (Suarniti, 2017).


Menurut (Soemarko, 2017) Penyebab Penyakit Akibat Kerja

(PAK) dapat dibagi atas 5 golongan, yaitu:

1) Golongan Fisik: Bising, Vibrasi, Radiasi pengion, radiasi non

pengion, tekanan udara, Suhu ekstrem,dan pencahayaan

2) Golongan Kimiawi: Ada kurang lebih 100.000 bahan kimia yang

sudah digunakan dalam proses industri, namun dalam daftar

penyakit ILO, baru dapat diidentifikasi 31 bahan kimia sebagai

penyebab, sehingga dalam daftar ditambah 1 penyakit, untuk

bahan kimia lainnya.

3) Golongan Biologik: Bakteri, virus, jamur, parasit dan lain-lain

4) Golongan Fisiologik (Ergonomik): Disain tempat kerja yang

kurang ergonomis, tidak sesuai dengan fisiologi dan anatomi

manusia, alat kerja yang tidak sesuai dan cara kerja yang

banyak menggunakan posisi janggal dalam waktu lama dan

atau gerakan-gerakan berulang.

5) Golongan Psikososial: Beban kerja terlalu berat, monotoni

pekerjaan dan lain sebagainya.

Menurut (Suarniti, 2017) Faktor-fakor penyebab Penyakit

Akibat Kerja (PAK) dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Faktor Fisik, yang meliputi:

a) Suara tinggi/bising yang dapat menyebabkan ketulian


b) Temperatur/suhu tinggi yang dapat menyebabkan

Hyperpireksi, Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heart

Stroke.

c) Radiasi sinar elektromagnetik, pada mata infra merah dapat

menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan

konjungtivitis, radioaktif/ alfa/ beta/ gama/ X menyebabkan

gangguan terhadap sel tubuh manusia.

d) Tekanan udara tinggi yang dapat menyebabkan Coison

Disease.

e) Getaran/vibration yang dapat menyebabkan Reynaud’s

Disease, Gangguan proses metabolisme, Polineurutis.

2) Faktor Kimia

a) Berasal dari bahan baku, bahan tambahan, hasil antara,

hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan

buangan yang dapat berbentuk zat padat, cair, gas, uap

maupun partikel. Materi ini masuk ke tubuh dapat melalui

saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa.

b) Efek terhadap tubuh dapat menyebabkan iritasi, alergi,

korosif, Asphyxia, keracunan sistemik, kanker,

kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis, efek bius

(narkose) dan pengaruh genetik.


3) Faktor biologi yang dapat berasal dari virus, bakteri, parasit,

jamur, serangga, binatang buas, dan lain-lain.

4) Faktor Ergonomi/Fisiologi

a) Penyebabnya adalah cara kerja, posisi kerja, alat kerja,

lingkungan kerja yang salah dan kontruksi salah.

b) Efek terhadap tubuh yaitu dapat menyebabkan kelelahan

fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk dan

dislokasi.

5) Faktor Mental/Psikologi

a) Penyebabnya yaitu suasana kerja monoton dan tidak

nyaman, hubungan kerja kurang baik, upah kerja kurang,

terpencil, atau tak sesuai bakat yang mengakibatkan stress.

3. Jenis Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Menurut (Salawati, 2018) dalam Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/01/MEN/1981 dan Keputusan

Presiden RI No 22/1993 terdapat 31 jenis Penyakit Akibat Kerja

(PAK) yaitu sebagai berikut:

1) Pneumokoniosis yang disebabkan oleh debu mineral

pembentukan jaringan parut (silikosis, antrakosilikosis,

asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan

faktor utama penyebab cacat atau kematian.


2) Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkopulmoner) yang

disebabkan oleh debu logam keras.

3) Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkopulmoner) yang

disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).

4) Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi

dan zat perangsang yang dikenal berada dalam proses

pekerjaan.

5) Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai

akibat penghirupan debu organik

6) Penyakit yang disebabkan oleh berillium atau persenyawaannya

yang beracun.

7) Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau

persenyawaannya yang beracun.

8) Penyakit yang disebabkan oleh fosfor atau persenyawaannya

yang beracun.

9) Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya

yang beracun.

10)Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya

yang beracun.

11)Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya

yang beracun.
12)Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaannya

yang beracun.

13)Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya

yang beracun.

14)Penyakit yang disebabkan oleh flour atau persenyawaannya

yang beracun.

15)Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.

16)Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari

persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun.

17)Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang

beracun.

18)Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari

benzena atau homolognya yang beracun.

19)Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam

nitrat lainnya.

20)Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.

21)Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia

atau keracunan seperti karbon monoksida, hidrogen sianida,

hidrogen sulfida atau derivatnya yang beracun, amoniak, seng,

braso dan nikel.

22)Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.


23)Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-

kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau

syaraf tepi).

24)Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang

bertekanan lebih.

25)Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dan

radiasi yang mengion.

26)Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab

fisik, kimiawi atau biologik.

27)Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic,

bitumen, minyak mineral, antrasena, atau persenyawaan,

produk atau residu dari zat tersebut.

28)Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.

29)Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau

parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki

resiko kontaminasi khusus.

30)Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau

panas radiasi atau kelembaban udara tinggi.

31)Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk

bahan obat.

4. Hubungan Penerapan SOP Dengan Penyakit Akibat Kerja

(PAK)
Tujuan utama dari penerapan SOP adalah agar tidak

terjadi kesalahan dalam pengerjaan suatu proses kerja yang

dirancang, sehingga tidak terjadi Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan

kecelakaan dalam melakukan proses kerja. Alasan pentingnya

prosedur diantaranya adalah pekerja memerlukan panduan untuk

bisa melaksanakan pekerjaan dengan langkah-langkah yang

tepat dan benar sehingga rasa percaya diri dalam

melaksanakan pekerjaan timbul, informasi yang dibutuhkan

cukup banyak untuk diingat, perlu catatan penting untuk langkah-

langkah yang aman untuk dikerjakan, kebutuhan untuk mengisolasi

sistem dan lokasi-lokasi yang harus diisolasi kadang-kadang

tidak cukup jelas, serta menjamin setiap pekerjaan dilakukan

dengan cara yang sama (Ayu et al., 2019).

Prosedur Kerja merupakan prosedur standar yang mesti

dimiliki serta senantiasa diperhatikan oleh semua perusahaan yang

bergerak di semua bidang. Tujuannya dibuat prosedur yaitu untuk

menjamin kenyamanan dan keamanan semua pihak. Sehingga

dengan adanya prosedur kerja memberikan rasa aman kepada

setiap pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, memberi

keuntungan bagi erusahaan sebab tak perlu lagi adanya

pengeluaran tambahan sebagai kompensasi cedera ataupun sakit

yang dialami pekerja dan dengan adanya prosedur kerja, pekerjaan

akan menjadi lebih efisien, terarah, dan efektif (Ayu et al., 2019).
C. Tinjauan Tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)

1. Defenisi Standar Operasional Prosedure (SOP)

Pengertian Standard Operating Procedure (SOP) suatu

standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan

menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

SOP (Standard Operating Procedure) adalah panduan hasil kerja

yang diinginkan serta proses kerja yang harus dilaksanakan. SOP

dibuat dan didokumentasikan secara tertulis yang memuat

prosedur (alur proses) kerja secara rinci dan sistematis. Alur kerja

(prosedur) tersebut haruslah mudah dipahami dan dapat

diimplementasikan dengan baik dan konsisten oleh pelaku.

Implementasi SOP yang baik akan menunjukan konsistensi hasil

kerja hasil produk dan proses pelayanan seluruhnya dengan

mengacu kepada kemudahan, pelayanan dan pengaturan yang

seimbang (Abarca, 2021).

Standard Operating Procedure (SOP) adalah dokumen

tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap

dan sistematis. Implementasi SOP yang baik, akan menunjukkan

konsistensi hasil kinerja, hasil produk dan proses pelayanan yang

kesemuanya mengacu pada kemudahan karyawan dan kepuasan

pelanggan. Sebagai standar yang dijadikan acuan dalam proses

pelaksanaan tugas keseharian organisasi, pengembangan SOP

bukan kegiatan yang langsung jadi (instan), tapi memerlukan


peninjauan berulang kali sebelum akhirnya menjadi SOP yang valid

dan reliable (Rahayu, 2018).

2. Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP)

Menurut (Fortuna, 2021) Menteri Pendayagunaan Apartur

Negara (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008), manfaat SOP

secara umum, antara lain:

a. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan

kelalaian.

b. Terdapat ukuran standar kinerja yang memberikan pegawai.

cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu

mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.

c. Menyediakan bahan-bahan training yang digunakan untuk

membantu pegawai baru agar mudah & cepat melakukan tugas

yang di berikan.

d. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola

dengan baik.

e. Menyediakan pedoman untuk setiap pegawai di unit pelayanan

dalam memberikan pelayanan sehari-hari.

Menurut Rudi M. Tambunan dalam bukanya yang

berjudul Standard Operating Procedures (SOP) dalam kutipan

(Destiani Afianti, 2018) terdapat penjelasan mengenai peran dan


manfaat standard operating procedures (SOP) sebagai pedoman di

dalam suatu organisasi adalah :

a. Pedoman kebijakan, yaitu menjadi pedoman kebijakan yang

menjadi dasar dari semua kegiatan-kegiatan organisasi,

operasional dan administratif.

b. Pedoman kegiatan, yaitu menjadi pedoman pelaksanaan

kegiatan organisasi, baik operasional maupun adminitratif.

c. Pedoman birokrasi, yaitu menjadi pedoman validasi langkah-

langkah kegiatan dalam organisasi.

d. Pedoman administrasi, yaitu menjadi pedoman penggunaan

formulir, dokumen, blanko, dan laporan-laporan yang terkait

dengan kegiatan-kegiatan dalam organisasi.

e. Pedoman evaluasi kinerja, yaitu menjadi pedoman penilaian

efektifitas kegiatan organisasi.

f. Pedoman integrasi, yaitu menjadi pedoman pengintegrasian

kegiatan-kegiatan dalam organisasi, yaitu dalam konteks

mencapai tujuan organisasi.

3. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah

menyederhanakan pekerjaan kita supaya hanya berfokus pada

intinya, tetapi cepat dan tepat. Dengan cara ini, keuntungan mudah

diraih, pemborosan diminimalisasi, dan kebocoran keuangan bisa


dicegah. Tujuan SOP menurut Juan Kasma dalam kutipan (Abarca,

2021) yaitu:

a. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja

petugas / pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja

b. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi

dalam organisasi.

c. Mempelajari alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari

petugas / pegawai terkait.

d. Melindungi organisasi atau unit kerja dan petugas / pegawai dari

malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.

e. Untuk menghindari kegagalan / kesalahan, keraguan, duplikasi

dan inefisiensi.

Menurut (Pradana Dimas, 2021) Tujuan utama dari

penyusunan SOP pada dasarnya adalah Untuk memberikan

panduan atau pedoman kerja agar kegiatan perusahaan apat

terkontrol. Dengan terkontrolnya kegiatan, tentunya target yang

ingin dicapai dapat terwujud secara maksimal. Tujuan lainnya

adalah sebagai berikut :

a. Menjaga konsistensi kerja setiap petugas, pegawai, tim, dan

semua unit kerja. Memperjelas alur tugas, wewenang, tanggung

jawab unit kerja.

b. Mempermudah proses pemberian tugas serta tanggung jawab

kepada pegawai yang menjalankannya.


c. Mempermudah proses monitoring dan fungsi kontrol dari setiap

proses kerja. Mempermudah proses pemahaman staf secara

sistematis dan menyeluruh. Mempermudah dalam mengetahui

terjadinya kegagalan, ketidakefisienan proses prosedur kerja,

serta kemungkinan-kemungkinan terjadinya penyalahgunaan

kewenangan pegawai.

d. Menghindari kesalahan-kesalahan proses kerja. Menghindari

kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.

e. Melindungi organisasi atau unit kerja dari berbagai bentuk

kesalahan administrasi.

f. Memberikan keterangan tentang dokumen-dokumen yang

dibutuhkan dalam proses kerja.

g. Menghemat waktu program training, karena SOP tersusun

secara sistematis.

4. Fungsi Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) berfungsi untuk

membentuk sistem kerja dan aliran kerja yang teratur, sistematik,

dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu SOP juga digunakan

sebagai kebijakan dan peraturan yang berlaku umum untuk

menjelaskan proses pelaksanaan akivitas yang berlangsung. SOP

secara umum merupakan gambaran untuk melakukan langka kerja

yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai

tujuan dalam meningkatkan profit. SOP juga sebagai suatu


dokumen yang memuat tentang proses dan prosedur suatu

kegiatan yang efektif dan efisien berdasarkan suatu standar yang

sudah baku (Taufiq, 2019).

SOP berfungsi membentuk sistem kerja & aliran kerja yang

teratur, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan,

menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai

dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku menjelaskan

bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung, sebagai

sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian

pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan, menjamin

konsistensi dan proses kerja yang sistematik dan menetapkan

hubungan timbal balik antar Satuan Kerja (Manting & Sudarwanto,

2020).

5. Standar Operasional Prosedur Pada Kegiatan Bongkar Muat

Petikemas

SOP layanan pembongkaran petikemas PT. Pelindo

(Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port, dimulai dari

menyiapkan kade meter dan memberi tanda batas tambat kapal,

siaga dan memasukan ujung tali tambat kapal, menginput data ke

dalam sistem, penurunan tangga kapal dan pemasangan jala

pengaman, pengecekan extra gangway, pembukaan lashing dan

twislock petikemas, mengaktifkan dan mengirimkan urutan

pembongkaran petikemas, pelaksanaan perlakuan khusus untuk


petikemas tertentu, pembongkaran petikemas dari kapal ke atas

truk, pemeriksaan secara visual kondisi fisik dan nomor petikemas,

konfirmasi dan penginputan hasil pembongkaran, pengangkutan

petikemas dari dermaga ke lapangan penumpukan, pemindahkan

petikemas dari chassis head truck ke lokasi penumpukan,

pemasangan kabel reefer dan pengaturan temperatur,

penumpukan petikemas di lapangan penumpukan. Tabel berikut ini

merupakan SOP layanan pembongkaran petikemas di PT. Pelindo

regional IV Makassar New Port.

Tabel 2.1
Standar Operasional Prosedur (SOP) pembongkaran
Petikemas
Pihak yang
Tahap Aktivitas Penjelasan
terkait
1. Menyiapkan kade Berdasarkan hasil Supervisor
meter dan rapat harian rencana dermaga
memberi tanda tambat kapal,
batas tambat kapal Supervisor Dermaga
menyiapkan kade
meter dan memberi
tanda batas tambat
kapal dengan
menempatkan
bendera tambat di
dermaga untuk siang
hari dan
menambahkan lampu
tambat untuk malam
hari

Tahap Aktivitas Penjelasan Pihak yang


terkait
2. Siaga dan TKBM bersiap pada TKBM
memasukan ujung posisi kade meter
tali tambat kapa awal dan kade meter
akhir tempat kapal
akan sandar dan
memasukkan ujung
tali tambat kapal ke
dalam bolder
3. Menginput data ke Supervisor Dermaga Supervisor
dalam sistem menginput data dermaga
tanggal, jam, dan
posisi sandar kapal
ke dalam sistem PT.
Pelindo makassar
New Port.
4. Penurunan tangga Setelah kapal Kru kapal
kapal dan sandar, Kru Kapal
pemasangan jala menurunkan tangga
pengaman kapal dan memasang
jala pengaman.
5. Pengecekan extra TKBM memastikan TKBM
gangway extra gangway telah
dipasang dengan
benar dan aman di
antara tangga kapal
dan dermaga.
6. Pembukaan Pada saat kapal awal TKBM
lashing dan sandar, TKBM
twislock petikemas membuka lashing
dan twislock
petikemas di atas
dek pada Bay yang
akan dibongkar.
Pada saat membuka
lashing dan twislock
petikemas, TKBM
wajib menggunakan
mancage apabila
berada di atas
petikemas dengan
ketinggian lebih dari
2 meter.

Tahap Aktivitas Penjelasan Pihak yang


terkait
7. Mengaktifkan dan Vessel Dispatcher Vessel
mengirimkan mengaktifkan dan Disptacher,
urutan mengirimkan urutan Perusahaan
pembongkaran pembongkaran pelayaran/A
petikemas petikemas. Urutan ini gen kapal
disesuaikan dengan
urutan rencana
bongkar yang telah
disepakati dengan
perusahaan
pelayaran/ agen
kapal
8. Pelaksanaan Sebelum petikemas Personil
perlakuan khusus dibongkar dari atas Pemantau
untuk petikemas kapal, harus Reefer,
tertentu diperhatikan adanya Supervisor
perlakuan khusus dermaga,
untuk petikemas Petugas
bertipe Reefer, Over Gudang
Dimension dan Alat Bantu,
Uncontainerized TKBM
a. Petikemas Reefer
 Personil Pemantau
Reefer melepas
kabel reefer dari
plug kapal dan
mengecek
pengaturan
temperatur.
b. Petikemas Over
Dimension dan
Uncontainerized
 Supervisor
dermaga
menginstru ksikan
Petugas Gudang
Alat Bantu untuk
mempersiap kan
alat bantu yang
dibutuhkan untuk
membongkar
petikemas dari
atas kapal dengan
memperhatikan
Tahap Aktivitas Penjelasan Pihat yang
terkait
panjang, lebar, dan
tinggi petikemas.
 Petugas Gudang
Alat Bantu
mempersiap kan
alat bantu untuk
membongkar
petikemas sesuai
dengan instruksi
dari Supervisor
Dermaga.
 TKBM
mengumpulkan
semua alat bantu
yang dibutuhkan
dari gudang dan
memasangn ya
pada spreader CC.

9. Pembongkaran Operator CC Operator


petikemas dari membongkar CC,
kapal ke atas truk petikemas dari kapal Petugas
ke atas truk sesuai Tally
arahan dari Petugas
Tally
10. Pemeriksaan Petugas Tally Petugas
secara visual Dermaga memeriksa Tally
kondisi fisik dan secara visual kondisi Dermaga
nomor petikemas fisik dan nomor
petikemas

11. Konfirmasi dan Petugas Tally Petugas


penginputan hasil Dermaga Tally
pembongkaran mengkonfirmasi hasil Dermaga
pembongkaran di
HHT sesuai dengan
nomor petikemas
yang dibongkar dan
menginputkan nomor
segel petikemas.

Tahap Aktivitas Penjelasan Pihak yang


terkait
12. Pengangkutan Berdasarkan instruksi Pengemudi
petikemas dari yang ditampilkan truk
dermaga ke pada VMT,
lapangan pengemudi truk
penumpukan mengangkut
petikemas dari
dermaga ke
lapangan
penumpukan
13. Pemindahan Operator RTG/RS Operator
petikemas dari memindahkan RTG/RS
chassis head truck petikemas dari
ke lokasi chassis head truck ke
penumpukan lokasi penumpukan
sesuai dengan
instruksi yang
ditampilkan pada
VMT.
14. Pemasangan Untuk petikemas Personil
kabel reefer dan reefer, Personil Pemantau
pengaturan Pemantau Reefer Reefer
temperatur memasang kabel
reefer ke plug di
lapangan
penumpukan dan
mengecek
pengaturan
temperatur.
15. Penumpukan Petikemas yang telah TPS
petikemas di dibongkar akan
lapangan ditumpuk di lapangan
penumpukan penumpukan PT.
Pelindo makassar
New Port untuk
dimuat kembali ke
kapal atau
dikeluarkan dari
terminal.
Sumber : (Data sekunder 2019)
D. Kerangka Teori
Faktor Internal Faktor Eksternal

Individu manajemen organisasi Lingkungan kerja Kebijakan pemerintah

1. komitmen
1. sumber daya 1. visi 1. Faktor fisik Pengaruh Politis
2. loyalitas
3. motivasi 2. kepemimpinan 2. misi 2. Faktor kimia
4. etos kerja 3. komunikasi 3. tujuan 3. Faktor biologi
Dampak Globalisasi
5. disiplin/patuh 4. struktur 4. sistem 4. Faktor fsiologi
terhadap prosedur 5. desain budaya 5. praktik 5. Faktor mental
(SOP)
kerja Dukungan stakholder
6. keterampilan
7. kemapuan

Kemitraan
unsafe action Kecelakaan Kerja unsafe condition
Umpan balik
masyarakat
Penyakit akibat
kerja
Produktivitas Kerja

Gambar 2.1
kerangka Teori
Modifikasi sumber: (Payaman J. Simanjuntak 2007),(Suarniti, 2017),(Soemarko, 2017)
E. Tabel Sintesa
Tabel 2.2
Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Desain
No. Judul Penelitian Variabel Hasil
Peneliti Studi
1. (Sarker et al., Effects of occupational Absenteeism, Cross Sebagian besar responden (57%)
2016) illness on labor Informal sectiona melaporkan pernah menderita suatu
productivity: A worker, l penyakit selama enam bulan terakhir.
socioeconomic aspect Presentee- Pengeluaran rata-rata kesehatan pekerja
of informal sector ism, informal secara keseluruhan adalah US
workers in urban Productivity $48,34, Ketidakhadiran karena sakit yang
Bangladesh loss dilaporkan sendiri tertinggi (50,37 hari )
dalam kasus penjaga toko, diikuti oleh
penarik becak (49,31 hari), dalam enam
bulan terakhir. Mengingat kerugian
pendapatan akibat sakit dalam enam
bulan terakhir, penarik becak mengalami
kerugian pendapatan tertinggi
(US$197,15 ).
2. (F. Ayu et al., Influence of budaya Cross Hasil uji statistik dengan menggunakan uji
2021) occupational health kesehatan dan sectiona regresi linier berganda menunjukkan
and safety culture kesematan l bahwa pengaruh penerapan budaya K3
implementation to kerja, (dengan variabel Kebijakan K3, Program
productivity of work to produktivitas K3 dan Perilaku Kerja) berpengaruh
heavy equipment kerja sebesar 79,6% terhadap Produktivitas
worker at PT. X Kerja pada Pekerja Alat Berat di PT.X
Surabaya Surabaya dengan p-value 0,000
No Nama Judul penelitian variabel Desain Hasil
Peneliti studi
3. (Saputra, Pengaruh Lingkungan Lingkungan Cross Hasil analisis menunjukkan terdapat
2017) Kerja Dan Sop Kerja, SOP, sectiona pengaruh antara lingkungan kerja dan sop
Terhadap Produktivitas Produktivitas l (standar operasional prosedur) terhadap
Karyawan Pt. Fujifilm Karyawan produktivitas karyawan PT. Fujifilm
Indonesia (Department Indonesia (Departemen Warehouse).
Warehouse)
4. (Darmayanti, Pengaruh Lingkungan Lingkungan Cross Dari hasil perhitungan analisa regresi
2017) Kerja Dan Standar kerja, standar sectiona berganda pada penelitian ini didapat nilai
Operasional Prosedur operasional l persamaan : Y = 1.715 + 0.854 X1+ 0.135
Terhadap Produktivitas prosedur, dan X2 berarti bahwa lingkungan kerja dan
Kerja Karyawan produktivitas standar operasional prosedur
Pengawas Urusan kerja berpengaruh positif dalam produktivitas,
Gerbong Sukacinta besarnya koefisien determinasi (KD) =
(Pug Sct) Pt. Kereta 84,3% dipengaruhi oleh lingkungan kerja
Api Indonesia dan standar operasional prosedur dan
(Persero) Kabupaten sisa nya 15,7 % dipengaruhi oleh faktor
Lahat lain yang tidak dibahas dalam penelitian
ini, hasil dari perhitungan analisa koefisien
korelasi didapat nilai r sebesar 0.921
(mendekati 1), artinya lingkungan kerja
dan standar operasional prosedur
mempunyai pengaruh yang positif dan
sangat kuat terhadap produktivitas
No Nama Judul Penelitian Variabel Desain Hasil
Peneliti studi
5. (Kusumadewi PengaruhLingkungan Lingkungan Cross Hasil pengujian hipotesis secara parsial
, 2018) Kerja Fisik Dan kerja fisik, sectiona penelitian ini menunjukkan bahwa
Standar Operasional standar l lingkungan kerja fisik berpengaruh
Prosedur Terhadap operasional signifikan terhadap produktivitas kerja.
Produktivitas Kerja prosedur, Prosedur operasi standar berpengaruh
Karyawan Pada PT. produktivitas signifikan terhadap produktivitas kerja.
BPR Majalengka Jabar kerja
6. (Bahri, 2021) Hubungan Faktor PAK, Cross hasil penelitian studi kepustakaan dan
Perilaku Pekerja PerilakuPekerj sectiona analisis variabel yang telah diteliti tentang
Dengan Kejadian a, Lama Kerja, l hubungan factor perilaku pekerja dengan
Penyakit Akibat Kerja Penggunaan kejadian penyakit akibat kerja yaitu ; pada
APD. setiap bagian dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : Ada hubungan perilaku
pekerja dengan kejadian penyakit akibat
kerja, Ada hubungan lama kerja dengan
kejadian penyakit akibat kerja. Ada
hubungan penggunaan alat pelindung diri
dengan kejadian penyakit akibat kerja.
7. (Rahmawati, Factors Related to the Kepatuhan Cross Hasil Variabel karakteristik individu
2019) Standard Operating SOP, motivasi, sectiona berupa umur dan masa kerja tidak ada
Procedure Compliance pelatihan l hubungan dengan perilaku kepatuhan
of the Workers at PT X SOP. Variabel pelatihan, pengetahuan
dan motivasi berhubungan dengan
perilaku kepatuhan SOP dengan hasil uji
statistik menunjukkan p-value sebesar
0,008; 0,000 dan 0,022
No. Nama Judul Penelitian variabel Desain Hasil
Peneliti studi
8. (Agil, 2018) Pengaruh Standar Cross Dari hasil penelitian ini diperoleh R
Implementasi Standar operasional sectiona Square sebesar 0,676 atau 67,6% yang
Operasional Prosedur prosedure, l berarti variabel independen tersebut
( SOP) Kerja Terhadap produktivitas mampu menjelaskan sebesar 67,6%
Peningkatan kerja variasi dependen. Sedangkan sisanya
Produktivitas Buruh sebesar 32,4% dipengaruhi oleh variabel
Berdasarkan lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Upaya
Perspektif Ekonomi
Islam

9. (Sari & Hubungan Antara Kepatuhaan, Cross Hasil ini menunjukan responden yang
Nurcahyati, Kepatuhan kecelakaan sectiona mengalami kecelakaan kerja sedang
2018) Penggunaan Apd kerja l sebanyak 12 pekerja (15%) dan yang
Dengan Kejadian mengalami kecelakaan kerja ringan
Kecelakaan Kerja sebanyak 68 pekerja ( 85%) . uji statistik
Karyawan Di Pt. Sti menggunakan Chi Square Test
Tbk. Cikupa menunjukkan bahwaada hubungan
Kabupaten Tangerang signifikan antara kepatuhan karyawan
dengan kejadian kecelakaan kerja ( nilai p
= 0,013) .
No Nama Judul Penelitian Variabel Desain Hasil
peneliti studi
10. (W. Santoso, Pengaruh standar Standar Cross hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
2021) operasional prosedur Operasional sectiona variabel standar operasional prosedur
dan lingkungan kerja Prosedur; l tidak berpengaruh signifikan terhadap
terhadap kinerja Lingkungan kinerja karyawan dengan hasil nilai t
karyawan pada pt Kerja; Kinerja hitung 0.882 lebih kecil dari t tabel 1.985,
leegatama anta raya Karyawan. sedangkan variabel lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan dengan hasil nilai t hitung
24.685 lebih besar dari t tabel 1.985. Dari
hasil penelitian secara simultan
menemukan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel standar
operasional prosedur dan lingkungan
kerja dengan F hitung sebesar 304,817
levih besar dari nilai F tabel sebesar 3,09.
Sedangkan nilai R Square sebesar 86,3%
penelitian ini dipengaruhi oleh variabel
standar operasional prosedur dan
lingkungan kerja , sementara sisanya
dipengaruhi oleh variable lain yang tidak
diteliti.
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

Bersadarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya yang merupakan landasan teoritik di dalam

penyusunan kerangka konsep ini maka telah di identifikasi varibel

independen dan variabel dependen yang dianggap berhubungan

dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan produktivitas kerja. Berikut

adalah uraian masing-masing variabel yang akan diteliti adalah

sebagai berikut:

1. Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar prosedur operasional adalah pedoman atau acuan

untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan

alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator-

indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata

kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang

bersangkutan (Maria & Sarzuli, 2017).

2. Produktivitas Kerja

produktivitas kerja merupakan pemahaman yang erat

kaitannya terhadap tiga hal yaitu meliputi perilaku, prestasi dalam

melakukan pekerjaan, dan efektivitas yang dicapai dalam

melakukan pekerjaan tersebut (Syahdan, 2017).


3. Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang

disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Faktor risiko

Penyakit Akibat Kerja (PAK) antara lain: Golongan fisik, kimiawi,

biologis atau psikososial di tempat kerja. Faktor tersebut di dalam

lingkungan kerja merupakan penyebab yang pokok dan

menentukan terjadinya penyakit akibat kerja. Faktor lain seperti

kerentanan individual juga berperan dalam perkembangan penyakit

di antara pekerja yang terpajan. Kondisi keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum

diperkirakan termasuk rendah. Padahal kemajuan perusahaan

sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya (Tio, 2020).

B. Bagan Kerangka Konsep

Penyakit Akibat Kerja


(PAK)

Penerapan SOP

Produktivitas Kerja

Keterangan:

: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Variabel yang diteliti

Gambar 3.1
Kerangka Konsep
C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar operasional prosedur yang dimaksud dalam

penelitian ini ialah suatu panduan yang digunakan untuk

memastikan kegiatan bongkar muat Petikemas berjalan dengan

lancar.

Kriteria pengukuran berdasarkan pada skala Likert, dimana

setiap jawaban mempunyai skor. Skor tertinggi adalah 4 dan skor

terendah adalah 1 dan jumlah pertanyaan 25 point, skor terendah

dan tertinggi dari seluruh jawaban responden dihitung dengan

formula sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) =4

2. Setuju (S) =3

3. Tidak Setuju (TS) =2

4. Sangat Tidak Setuju (STS)= 1

Skor Tertinggi = Jumlah pertanyaan x Skor Tertinggi

= 15 x 4 = 60

60
= x 100%
60

= 100%

Skor Terendah = Jumlah pertanyaan x Skor Terendah

= 25 x 1 = 15

15
= x 100
60
= 25%

Range = Skor Tertinggi – skor terendah

= 100% - 25%

= 75%

Interval = Range / jumlah kategori

= 75%/2

= 37.5%

Skor Standar = Skor tertinggi – Interval

= 100%-37.5%

= 62.5%

Kriteria Objektif terbagi atas dua kategori yaitu diterapkan dan tidak

diterapkan, sehingga kriteria objektif yaitu:

a. Diterapkan : Jika total skor diperoleh ≥62.5%

b. Tidak diterapkan : Jika total skor diperoleh <62.5%

2. Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja dimaksud dalam penelitian ini adalah

perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan

sumber daya yang terdiri dari bebrapa faktor seperti pencapaian

target, waktu dan kedisiplinan yang dapat meningkatkan

produktivitas pekerja.

Kriteria pengukuran berdasarkan pada skala Gutman,

dimana setiap jawaban mempunyai skor. Skor tertinggi adalah 1

dan skor terendah adalah 0 dan jumlah pertanyaan 10 point, skor


terendah dan tertinggi dari seluruh jawaban responden dihitung

dengan formula sebagai berikut:

1. Tidak =0

2. Ya =1

Skor Tertinggi = Jumlah pertanyaan x Skor tertinggi

= 10 x 1 = 10 (100%)

Skor Terendah = Jumlah pertanyaan x Skor terendah

=10 x 0 = 0 (0%)

Interval = 100/2 = 50%

Kriteria Objektif = Skor tertinggi – Interval

= 100%-50%

= 50%

Kriteria Objektif terbagi atas dua kategori yaitu Terlaksana

Produktivitas Kerja dan tidak Terlaksana Produktivitas Kerja,

sehingga kriteria objektif yaitu:

a. Cukup : Jika total skor diperoleh ≥50%

b. Kurang : Jika total skor diperoleh <50%

3. Penyakit akibat kerja

Penyakit akibat kerja dalam penelitian ini adalah penyakit

yang disebabkan oleh faktor lingkungan kerja dan

kedisiplinan/ketaatan pekerja dalam penerapan prosedur kerja.

Kriteria pengukuran berdasarkan pada skala Gutman,

dimana setiap jawaban mempunyai skor. Skor tertinggi adalah 1


dan skor terendah adalah 0 dan jumlah pertanyaan 8 point, skor

terendah dan tertinggi dari seluruh jawaban responden dihitung

dengan formula sebagai berikut:

1. Tidak =0

2. Ya =1

Skor Tertinggi = Jumlah pertanyaan x Skor tertinggi

= 8 x 1 = 8 (100%)

Skor Terendah = Jumlah pertanyaan x Skor terendah

=8 x 0 = 0 (0%)

Interval = 100/2 = 50%

Kriteria Objektif = Skor tertinggi – Interval

= 100%-50%

= 50%

Kriteria Objektif terbagi atas dua kategori yaitu Terjadi Penyakit

Akibat Kerja (PAK) dan tidak Terjadi Penyakit Akibat Kerja (PAK),

sehingga kriteria objektif yaitu:

a. Terjadi : Jika total skor diperoleh ≥50%

c. Tidak Terjadi : Jika total skor diperoleh <50%

D. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Nol (H0)

a. Tidak ada hubungan penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) dengan produktivitas kerja di PT. Pelindo (Persero)

Regional IV Cabang Makassar New Port.


b. Tidak ada hubungan penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) dengan kejadian penyakit akibat kerja di PT. Pelindo

(Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

a. Ada Hubungan penerapan Standar operasional Prosedur (SOP)

dengan produktivitas kerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV

Cabang Makassar New Port.

b. Ada hubungan penerapan Standar operasional Prosedur (SOP)

dengan kejadian penyakit akibat kerja di PT. Pelindo (Persero)

Regional IV Cabang Makassar New Port.


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif,

dengan pendekatan cross sectional study yang bertujuan untuk

mengetahui Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) dengan kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan produktivitas

kerja pada kegiatan bongkar muat di PT. Pelabuhan Indonesia

(Persero) Regional IV Makassar New Port.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Adapaun Lokasi dan waktu penelitian yang telah ditentukan

yaitu sebagai berikut:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Pelabuhan Indonesia

(Persero) Regional IV Makassar New Port devisi Operasional

bagian bongkar muat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan pada bulan Juni - jJli

tahun 2022.

C. Populasi Dan Sampel

Adapun Populasi dan sampel pada penelitian ialah sebagai

berikut:
1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja di

devisi operasional bagian bongkar muat Petikemas yang ada di PT.

Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional IV Makassar New Port

yang berjumlah 77 pekerja

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini seluruh populasi terjangkau

yaitu pekerja di devisi operasional bagian bongkar muat Petikemas

yang ada di PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional IV

Makassar New Port sebanyak 77 orang

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah proses pengambilan data dimana

peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari

responden.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden.
3. Pengamatan langsung (observasi)

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung

pada pekerja Bongkar muat di PT. Pelindo (Persero) Regional IV

Cabang Makassar New Port.

E. Sumber Data Penelitian

1. Data Primer

Data yang di peroleh melalui metode pengumpulan data

yang di gunakan yaitu pembagian kuesioner dengan memberikan

beberapa pertanyaan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh secara

tidak langsung dari objek penelitian. Data sekunder dalam

penelitian ini meliputi:

a. Referensi buku yang berisi teori yang relevan terhadap objek

yang diteliti.

b. Artikel maupun jurnal dari suatu media tertentu yang sesuai

dengan objek yang teliti.

F. Teknik Pengolahan

1. Pengolahan Data

a. Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan

dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data yang ada,

memeriksa kesinambungan data dan keseragaman data.


b. Coding

Proses coding dilakukan untuk memudahkan dalam

pengolahan data, semua jawaban data perlu perlu

disederhanakan yaitu dengan simbol-simbol tertentu untuk

disetiap jawaban (pengkodean)

c. Entry

Data selanjutnya diinput kedalam lembar kerja program

SPSS, untuk masing-masing lembar variabel. Urutan input data

berdasarkan nomor subyek dalam formulir pengumpulan data.

d. Cleaning

Proses imput data. Proses ini dilakukan melalui analisis

frekuensi pada semua vaiabel.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis univariat untuk menggambarkan karakteristik masing-

masing variabel yang diteliti dengan menggunakan distribusi

frekuensi dan presentase masing-masing variabel. Selanjutnya

data ditampilkan dalam bentuk tabel dan narasi.

2. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk penguji ada atau tidaknya

pengaruh antara variabel dependen dan independen menggunakan


uji test dengan derajat kemaknaan 0,05. Bila nilai p value ≤α (0,05)

berarti hasill perhitungan statistik bermakna (signifikan).

H. Penyajian Data

Data yang telah diolah dan dianalisis lebih lanjut disajikan

dalam bentuk tabel disertai narasi atau penjelasan.

I. Langka-Langka Penelitian

Alur penelitian hubungan standar operasional Prosedur (SOP)

dengan penyakit akibat kerja (PAK) dan produktivitas kerja pada devisi

operasional di PT. Pelindo (Persero) Regional Iv Cabang Makassar

New Port, yaitu:

1. Perumusan masalah

2. Menentukan Tujuan Penelitian

3. Observasi

4. Pengambilan Data Awal

5. Penentuan Sampel

6. Pembuatan Kuisioner

7. Pengumpulan Data (Pembagian kuisioner, Pengukuran tinggi

badan dan penimbangan berat badan)

8. Pengolahan dan analisis data

9. Kesimpulan
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang

Makassar New Port

Makassar New Port (MNP) adalah salah satu Proyek Strategis

Nasional (PSN). Proyek ini merupakan karya anak bangsa.

Pembangunan Makassar New Port (MNP) sendiri dikerjakan secara

bertahap. Tahap I A dibangun pada 2015 hingga 2018. Total

investasi sebesar Rp1,51 triliun. Proyek Makassar New Port (MNP)

dibagi dalam tiga tahap. Tahap I, proses pembangunannya dibagi

lagi per Paket. Yaitu Paket A, B, C dan D. Total lahan

pengembangan Makassar New Port (MNP) adalah 1.428 hektare,

dengan nilai investasi sebesar Rp89,57 triliun.

Terdapat pula nilai-nilai yang terkandung dalam ketetapan

yang dibuat oleh Makassar New Port seperti Integrity (Integritas)

adalah konsistensi dalam Tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-

metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi dan berbagai

hal yang dihasilkan. Makassar New Port adalah cabang dari PT.

Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional IV yang bergerak dibidang

pelayanan jasa petikemas.


2. Visi dan Misi PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang

Makassar New Port

Adapun Visi dan Misi yang terdapat di PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar New Port (MNP), sebagai

berikut:

a. Visi PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New

Port

Menjadi perusahaan pengelolah pelabuhan yang

terintegrasi, berdaya saing tinggi dan bertaraf internasional.

b. Misi PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New

Port

1) Menjadi penggerak dan pendorong pertumbuhan ekonomi

Indonesia Timur.

2) Menyediakan Jasa Kepelabuhanan dan Non-Kepelabuhanan

(Penunjang) yang Terintegrasi dengan berorientasi pada

Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan.

3) Menciptakan Transformasi Untuk Mendorong

Pengembangan Profesional dan Personal Bagi

Kesejahteraan Karyawan.

4) Meningkatkan Nilai tambah Bagi Stakeholder Internal dan

Eksternal Secara Berkelanjutan.

5) Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham Secara

Berkelanjutan (Shareholder).
B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Pelindo (Persero) Regional IV

Cabang Makassar New Port. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahuai hubungan penerapan Standar Operasional Prosedur

dengan Kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Produktivitas kerja

pada pekerja bongkat muat PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang

Makassar New Port.

Pengambilan data menggunakan kuesioner yang di isi oleh 77

responden. Kemudian sampel dipilih melalui teknik random sampling.

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 9 agustus 2021 di

PT.Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah

menggunakan komputer melalui program Microsoft Excel dan SPSS

kemudian dianalisis dengan menggunakan uji chi square untuk

menguji ada atau tidaknya hubungan antara penerapan Standar

Operasioanl Prosedur (SOP) dengan kejadian Penyakit Akibat Kerja

(PAK) dan Produktivitas Kerja. Data tersebut disajikan dalam bentuk

tabel frekuensi dan tabel kolerasi.

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden adalah kriteria yang akan diberikan

kepada subjek penelitian agar sumber informasi pada penelitian


dapat tertuju dengan tepat dan sesuai harapan. Adapaun beberapa

karakteristik pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Umur

Dari hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan

umur pekerja didapatkan hasil berikut ini:

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelompok Umur
Responden pada Pekerja di PT. Pelindo (Persero)
Regional IV Cabang Makassar New Port
Tahun 2022
Kelompok Umur Jumlah (n) Persentase (%)
15–19 tahun 1 1.3
20-24 tahun 22 28.6
25-29 tahun 31 40.3
30-34 tahun 14 18.2
35-39 tahun 6 7.8
40-44 tahun 3 3.9
Total 77 100.0
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan table 5.1 menunjukkan bahwa dari 77

responden, kelompok umur responden terbanyak berada pada

kelompok umur 25-29 tahun yaitu sebanyak 31 orang dengan

persentase sebesar 40.3%. Sedangkan kelompok umur

responden paling sedikit berada pada kelompok umur 15-19

tahun yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1.3%

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin responden pada penelitian ini yaitu laki-laki

dan perempuan berdasrkan hasil penelitian diperoleh informasi

bahwa sebanyak 77 orang pekerja (100%) yang berjenis


kelamin laki-laki dan sebnayk 0 orang pekerja (0%) yang

berjenis kelamin perempuan.

c. Status Perkawinan

Dari hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan


Status perkawinan didapatkan hasil berikut ini:
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan
Responden pada Pekerja di PT. Pelindo (Persero)
Regional IV Cabang Makassar New Port
Tahun 2022
Status Jumlah (n) Persentase (%)
Perkawinan
Menikah 34 44.2
Belum Menikah 43 55.8
Total 77 100.0
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan table 5.2 menunjukkan bahwa dari 77

responden, responden yang sudah menikah yaitu sebanyak 34

orang dengan persentase sebesar 44.2%. Sedangkan

responden yang belum menikah yaitu sebanyak 43 orang

dengan persentase sebesar 55.8%.

d. Pendidikan Terahir

Dari hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terahir didapatkan hasil berikut ini:

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir pada
Pekerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang
Makassar New Port Tahun 2022
Pendidikan Terakhir Jumlah (n) Persentase (%)
S1 17 22.1
D III 6 7.8
SMA 30 39.0
SMK 24 31.2
Total 77 100.0
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 77

responden, pendidikan terakhir responden terbanyak berada

pada kelompok SMA yaitu sebanyak 30 orang dengan

persentase sebesar 39.0%. Sedangkan pendidikan terakhir

responden paling sedikit berada pada kelompok D III yaitu

sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 7.8%.

e. Lama Kerja

Dari hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan

lama kerja didapatkan hasil berikut ini:

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Kerja Responden
pada Pekerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV
Cabang Makassar New Port Tahun 2022
Lama Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
0-4 tahun 41 53.2
5-9 tahun 33 42.9
10-14 tahun 3 3.9
Total 77 100.0
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan table 5.4 menunjukkan bahwa dari 77

responden, lama kerja responden terbanyak berada pada

kelompok 0-4 tahun yaitu sebanyak 41 orang dengan

persentase sebesar 53.2%. Sedangkan lama kerja responden


paling sedikit berada pada kelompok 10-14 tahun yaitu

sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 3.9%.

f. Unit Kerja

Dari hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan

Unit kerja didapatkan hasil berikut ini:

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Unit Kerja Responden
pada Pekerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV
Cabang Makassar New Port Tahun 2022
Unit Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
Container Crane 9 11.7
Foremam 8 10.4
Planner 8 10.4
RTG 28 36.4
TT 24 31.2
Total 77 100.0
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan table 5.5 menunjukkan bahwa dari 77

responden, unit kerja responden terbanyak berada pada unit

kerja RTG yaitu sebanyak 28 orang dengan persentase sebesar

36.4%. Sedangkan unit kerja responden paling sedikit berada

pada unit foreman dan planner yaitu masing-masing sebanyak 8

orang dengan persentase sebesar 10.4%.

10. Analisis Univariat


Analisis ini digunakan untuk menganalisis setiap variabel

secara deskriptif kuantitatif. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui

distribusi setiap variabel.

a. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Dari hasil penelitian frekuensi responden berdasarkan

pengawasan K3 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Penerapan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di PT. Pelindo (Persero)
Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun 2022
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
Pertanyaan Setuju Setuju
Setuju
n % n % n % n %
Pekerja harus mengikuti
prosedur kerja yang telah di
7 9.1 57 74 13 17 0 0.0
tetapkan oleh perusahan

Pekerja melakukan
pekerjaan sesuai dengan
7 9.1 55 71 15 19 0 0.0
wewenang yang diberikan

SOP yang diterapkan dapat


membuat pekerjaan lebih
singkat dan cepat dalam
13 17 49 64 15 19 0 0.0
mencapai target
perusahaan

Dengan adanya penerapan


SOP pekerjaan yang saya
lakukan dapat berpengaruh 11 14 50 65 16 21 0 0.0
terhadap produksi

Dengan adanya penerapan 4 5.2 36 47 37 48 0 0.0


SOP pekerjaan yang saya
lakukan tidak berubah
Prosedur yang di
standarkan sesuai dengan 13 17 50 65 14 18 0 0.0
kemampuan pegawai
Dalam melakukan
pekerjaan, anggota tubuh
harus berada dalam posisi
26 34 38 49 13 17 0 0.0
yang tepat untuk
melakukan pekerjaan
tersebut?
Sangat
Sangat Tidak
setuju tidak
Pertanyaan setuju setuju
setuju
n % n % n % n %
Dalammengoperasikan
mesin anggota tubuh harus
selalu dalam keadaan 28 49 39 51 0 0.0 0 0.0
sehat tidak dalam keadaan
mengantuk?
Saya harus menggunakan
APD di area kerja sesuai
40 52 37 48 0 0.0 0 0.0
standart yang berlaku di
perusahaan
Pekerja harus
menggunakan alat
12 16 41 53 24 31 0 0.0
pengaman saat sedang
mengoperasikan alat
Pekerja harus menjaga
peralatan keselamatan 40 52 37 48 0 0.0 0 0.0
tetap berfungsi
Pekerja harus
menggunakan peralatan 8 10 45 58 24 31 0 0.0
kerja sesuai fungsinya
Pekerja harus
menggunakan mesin/
peralatan dengan 38 49 39 51 0 0.0 0 0.0
kecepatan yang sesuai
prosedur?
Pekerja harus menjaga
peralatan kerja anda agar 18 23 44 57 15 19 0 0.0
tetap berfungsi dengan baik
Pekerja mengoperasikan
alat atau mesin dengan
31 40 44 57 2 2.6 0 0.0
peralatan safety pada
mesin yang digunakan
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasar tabel 5.6 menunjukkan pertanyaan “pekerjaan

harus mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan” jawaban terbanyak adalah “setuju” yaitu sebanyak

57 responden (74%). Pertanyaan “Pekerja melakukan pekerjaan

sesuai dengan wewenang yang diberikan” jawaban terbanyak

adalah “setuju” yaitu sebanyak 55 responden (71%).

Pertanyaan “SOP yang diterapkan dapat membuat pekerjaan

lebih singkat dan cepat dalam mencapai target perusahaan”

jawaban terbanyak adalah “setuju” yaitu sebanyak 49

responden (64%).

Pertanyaan “Dengan adanya penerapan SOP pekerjaan

yang saya lakukan dapat berpengaruh terhadap produksi”

jawaban terbanyak adalah “setuju” yaitu sebanyak 50

responden (65%). Pertanyaan “Dengan adanya penerapan SOP

pekerjaan yang saya lakukan tidak berubah” jawaban terbanyak

adalah “tidak setuju” yaitu sebanyak 37 responden (48%).

Pertanyaan “Prosedur yang di standarkan sesuai dengan

kemampuan pegawai” jawaban terbanyak adalah “setuju” yaitu

sebanyak 50 responden (65%). Pertanyaan “Dalam melakukan

pekerjaan, anggota tubuh harus berada dalam posisi yang tepat

untuk melakukan pekerjaan tersebut?” jawaban terbanyak

adalah “setuju” yaitu sebanyak 38 responden (49%).

Pertanyaan “Dalam mengoperasikan mesin anggota tubuh


harus selalu dalam keadaan sehat tidak dalam keadaan

mengantuk?” jawaban terbanyak adalah “setuju” yaitu sebanyak

39 responden (51%).

Pertanyaan “Saya harus menggunakan APD di area kerja

sesuai standart yang berlaku di perusahaan” jawaban terbanyak

adalah “sangat setuju” yaitu sebanyak 40 responden (52%).

Pertanyaan “Pekerja harus menggunakan alat pengaman saat

sedang mengoperasikan alat” jawaban terbanyak adalah

“setuju” yaitu sebanyak 41 responden (53%). Pertanyaan

“Pekerja harus menjaga peralatan keselamatan tetap berfungsi”

jawaban terbanyak adalah “sangat setuju” yaitu sebanyak 40

responden (52%). Pertanyaan “Pekerja harus menggunakan

peralatan kerja sesuai fungsinya” jawaban terbanyak adalah

“setuju” yaitu sebanyak 45 responden (58%).

Pertanyaan “Pekerja harus menggunakan mesin/

peralatan dengan kecepatan yang sesuai prosedur?” jawaban

terbanyak adalah “setuju” yaitu sebanyak 39 responden (51%).

Pertanyaan “Pekerja harus menjaga peralatan kerja anda agar

tetap berfungsi dengan baik” jawaban terbanyak adalah “setuju”

yaitu sebanyak 44 responden (57%). Pertanyaan “Pekerja

mengoperasikan alat atau mesin dengan peralatan safety pada

mesin yang digunakan” jawaban terbanyak adalah “setuju” yaitu

sebanyak 44 responden (57%).


Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penerapan SOP pada
Pekerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang
Makassar New Port Tahun 2022
Penerapan SOP Jumlah (n) Persentase (%)
Diterapkan 43 55.8
Tidak diterapkan 34 44.2
Total 77 100.0
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan table 5.7 menunjukkan bahwa dari 77

responden terdapat 43 orang yang menjawab bahwa penerapan

SOP berada pada kategori diterapkan dengan persentase

sebesar 55.8% sedangkan kategori tidak diterapkan sebanyak

34 orang dengan persentase sebesar 44.2%.

b. Penyakit Akibat Kerja

Dari hasil penelitian frekuensi responden berdasarkan

penyakit akibat kerja didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Penyakit Akibat
Kerja (PAK) di PT. Pelindo (Persero) Regional IV
Cabang Makassar New Port tahun 2022
Ya Tidak
Pertanyaan
n % n %
Saya pernah menghirup bau menyengat,
yang mengakibatkan saya
24 31 53 69
keracunan/gangguan pernafasan saat
melakukan pekerjaan di area produksi.
Anggota tubuh saya pernah terkena
larutan atau terkena percikan zat kimia di
2 2.6 75 97
ruang produksi sehingga kulit saya
mengalami dermatosis
Saya pernah mengalami gangguan
pernafasan yang disebabkan oleh 18 23 59 77
paparan debu di erea kerja
Saya mengalami gangguan pada mata
yang disebabkan oleh paparan sinal 12 16 65 84
ultraviolet
Saya pernah mengalami strees akibat dari
suasana kerja yang monoton/beban kerja 15 19 62 81
terlalu berat
Saya pernah mengalami kelelahan fisik
21 27 56 73
akibat dari posisi kerja yang salah
Saya pernah mengalami nyeri punggung
57 74 20 26
bawa
saya pernah mengalami pusing akibat dari
43 56 34 44
temperatur suhu yang tinggi
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 5.8 Menunjukkan pertanyaan “Saya

pernah menghirup bau menyengat, yang mengakibatkan saya

keracunan/gangguan pernafasan saat melakukan pekerjaan di

area produksi” jawaban terbanyak adalah “tidak” yaitu sebanyak

53 responden (69%). Pertanyaan “Anggota tubuh saya pernah

terkena larutan atau terkena percikan zat kimia di ruang

produksi sehingga kulit saya mengalami dermatosis jawaban

terbanyak adalah “tidak” yaitu sebnayak 75 responden (97%).

Pertanyaan “Saya pernah mengalami gangguan pernafasan

yang disebabkan oleh paparan debu di erea kerja” jawaban

terbanyak adalah “tidak” yaitu sebanyak 59 responden (77%).

Pertanyaan “Saya mengalami gangguan pada mata yang

disebabkan oleh paparan sinal ultraviolet” jawaban terbanyak

adalah “tidak” yaitu sebanyak 65 responden (84%). Pertanyaan

“Saya pernah mengalami strees akibat dari suasana kerja yang

monoton/beban kerja terlalu berat” jawaban terbanyak adalah

“tidak” yaitu sebanyak 62 responden (81%). Pertanyaan “Saya

pernah mengalami kelelahan fisik akibat dari posisi kerja yang


salah” jawaban terbanyak adalah “tidak” yaitu sebanyak 56

responden (73%). Pertanyaan “Saya pernah mengalami nyeri

punggung bawa” jawaban terbanyak adalah “ya” yaitu sebanyak

57 responden (74%).

Pertanyaan “saya pernah mengalami pusing akibat dari

temperatur suhu yang tinggi” jawaban terbanyak adalah “ya”

yaitu sebanyak 43 responden (56%).

Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Akibat Kerja
(PAK) pada Pekerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV
Cabang Makassar New Port Tahun 2022
Penyakit Akibat Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
Terjadi 39 50.6
Tidak terjadi 38 49.4
Total 77 100.0
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan table 5.9 menunjukkan bahwa dari 77

responden terdapat 39 orang yang menjawab bahwa terjadi

penyakit akibat kerja (PAK) dengan persentase sebesar 50.6%

sedangkan kategori tidak terjadi penyakit akibat kerja (PAK)

sebanyak 38 orang dengan persentase sebesar 49.4%.

c. Produktivitas Kerja

Dari hasil penelitian frekuensi responden berdasarkan

Produktivitas kerja didapatkan hasil berikut ini:

Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Produktivitas Kerja
di PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar
New Port Tahun 2022
Ya Tidak
Pertanyaan
n % n %
Saya mampu bekerja sesuai dengan
target perusahaan 49 64 28 36

Saya mampu bekerja sesuai dengan


standar perusahaan 53 69 24 31

Ya Tidak
Pertanyaan
n % n %
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
tambahan yang diberikan oleh atasan 51 66 26 34
dengan tepat waktu
Jumlah dari hasil pekerjaan yang saya
tangani selalu memenuhi target yang 43 56 34 44
telah ditetapkan
Mutu dari hasil kerja saya telah
57 74 20 26
memenuhi standar yang telah ditetapkan
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
47 61 30 39
tepat pada waktunya
Saya diharuskan mengikuti aturan yang
telah ditetapkan agar target perusahaan 51 66 26 34
tercapai
Saya diharuskan bekerja dengan teliti,
cepat dan disiplin agar menghasilkan 44 57 33 43
kualitas kerja yang ditetapkan
Saya dan rekan-rekan kerja memiliki
46 60 31 40
sikap profesional dalam kerja
Saya selalu memakimalkan waktu yang
42 55 35 45
tersedia untuk aktivitas lain
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 5.10 Menunjukkan pertanyaan “Saya

mampu bekerja sesuai dengan target perusahaan” jawaban

terbanyak adalah “ya” yaitu sebanyak 49 responden (64%).

Pertanyaan “Saya mampu bekerja sesuai dengan standar

perusahaan” jawaban terbanyak adalah “ya” yaitu sebanyak 53

responden (69%). Pertayaan “Saya dapat menyelesaikan


pekerjaan tambahan yang diberikan oleh atasan dengan tepat

waktu” jawaban terbanyak adalah “ya” yaitu sebanyak 51

responden (66%). Pertanyaan “Jumlah dari hasil pekerjaan

yang saya tangani selalu memenuhi target yang telah

ditetapkan” jawaban terbanyak adalah “ya” yaitu sebanyak 43

responden (56%). Pertanyaan “Mutu dari hasil kerja saya telah

memenuhi standar yang telah ditetapkan” jawaban terbanyak

adalah “ya” yaitu sebanyak 57 responden (74%).

Pertanyaan “Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat

pada waktunya” jawaban terbanyak adalah “ya” yaitu sebanyak

47 responden (61%). Pertanyaan “Saya diharuskan mengikuti

aturan yang telah ditetapkan agar target perusahaan tercapai”

jawaban terbanyak adalah “ya” yaitu sebanyak 51 responden

(66%). Pertanyaan “Saya diharuskan bekerja dengan teliti,

cepat dan disiplin agar menghasilkan kualitas kerja yang

ditetapkan” jawaban terbanyak adalah “ya” yaitu sebanyak 44

responden (60%). Pertanyaan “Saya dan rekan-rekan kerja

memiliki sikap profesional dalam kerja” jawaban terbanyak

adalah “ya” yaitu sebanyak 46 responden (60%). Pertanyaan

“Saya selalu memakimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas

lain” jawaban terbanyak adalah “ya” yaitu sebanyak 42

responden (55%).

Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Produktivitas Kerja pada
Pekerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang
Makassar New Port Tahun 2022
Produktifitas Kerja Jumlah (n) Persentase (%)
Cukup 44 57.1
Kurang 33 42.9
Total 77 100.0
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan table 5.11 menunjukkan bahwa dari 77

responden terdapat 44 orang yang berada pada kategori

produktivitas kerja yang cukup dengan persentase sebesar

57.1% sedangkan kategori kurang sebanyak 33 orang dengan

persentase sebesar 42.9%.

3. Analisis Bivariat

Analisis data yang dilakukan untuk mencari korelasi atau

hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang diteliti.

a. Hubungan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

dengan Kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka

diperoleh data mengenai hubungan penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP) dengan Kejadian Penyakit Akibat

Kerja (PAK). Berikut ini adalah analisis hubungan penerapan

penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan

Kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) dapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 5.12
Hubungan Penerapan SOP dengan Penyakit Akibat Kerja
(PAK) pada Pekerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV
Cabang Makassar New Port Tahun 2022
Penyakit Akibat
Kerja
Penerapan Total
Tidak P-value
SOP terjadi
Terjadi
n % n % n %
Diterapkan 21 21.2 22 51.2 43 100
Tidak 17 16.8 17 17. 34 100 0.919
diterapkan 2
Total 38 39 77
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 5.12 menunjukkan bahwa dari 43

responden terdapat 22 responden (51.2%) pada kategori

diterapkan SOP dan terjadi Penyakit Akibat Kerja (PAK),

Sedangkan pada kategori tidak terjadi penyakit akibat kerja

(PAK) terdapat 21 responden (21.2%). Kemudian SOP tidak

diterapkan yang berada di kategori terjadi penyakit akibat kerja

(PAK) sebanyak 17 responden (17.2%), dan kategori tidak

terjadi Penyakit Akibat Kerja (PAK) sebanyak 17 responden

(16.8%).

Berdasarkan hasil analisis uji Chi Square, terlihat bahwa

nilai p value = 0.919 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan antara penerapan standar operasional

prosedur terhadap Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada pekerja di

PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port

Tahun 2022.
b. Hubungan penerapan Standar Operasional Prosedur dengan

Produktivitas Kerja

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka

diperoleh data mengenai hubungan penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP) dengan Produktivitas Kerja.

Berikut ini adalah analisis hubungan penerapan penerapan

Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan Produktivitas

Kerja dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 5.10
Hubungan Penerapan SOP dengan Produktivitas Kerja
pada Pekerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV
Cabang Makassar New Port Tahun 2022
Produktivitas Kerja
Penerapan Total P-value
cukup kurang
SOP
n % n % n %

Diterapkan 32 24.6 11 18.4 43 100

Tidak 12 19.4 22 14.6 34 100 0.001


diterapkan

Total 44 33 77

Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari 43

responden terdapat 32 responden (24.6%) pada kategori

diterapkan SOP dan produktivitas kerja yang cukup, Sedangkan

pada kategori produktivitas kerja yang kurang terdapat 11

responden (18.4%). Kemudian SOP tidak diterapkan yang


berada di kategori produktivitas kerja yang cukup sebanyak 12

responden (19.4%), dan kategori produktivitas kerja yang

kurang sebanyak 22 responden (14.6%).

Berdasarkan hasil analisis uji Chi Square, terlihat bahwa

nilai p value = 0.001 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan antara penerapan standar operasional prosedur

terhadap produktivitas kerja pada pekerja di PT. Pelindo

(Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun 2022.

C. Pembahasan

Setalah dilakukan analisis terhadap 77 pekerja dibagian

Bongkar muat tahun 2022 untuk melihat Hubungan penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP) dengan kejadian Penyakit Akibat Kerja

(PAK) dan produktivitas kerja maka diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

dengan Kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK)

prosedur kerja merupakan prosedur yang mesti dimiliki

serta senantiasa diperhatikan oleh semua perusahaan yang

bergerak di semua bidang. Tujuannya dibuat prosedur kerja yaitu

untuk menjamin kenyamanan dan keamanan semua pihak.

Sehingga dengan adanya prosedur kerja dapat memberikan rasa

aman kepada setiap pekerja dalam menjalankan pekerjaannya,

memberi keuntungan bagi perusahaan sebab tak perlu lagi adanya


pengeluaran tambahan sebagai kompensasi cedera ataupun sakit

yang dialami pekerja dan dengan adanya prosedur kerja pekerjaan

akan menjadi lebih efisien, terarah dan efektif (Ridley, 2018).

Menurut Suci (2017) menyatakan bahwa Prosedur kerja

yang sistematis dalam pelakasanaan tugas di tempat kerja

merupakan faktor yang terpenting dalam sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja secara menyeluruh. Suatu

pekerjaan membutuhkan adanya suatu petunjuk sebagai pegangan

bagi pekerja untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan atau

penyakit akibat kerja. Setiap pekerja perlu mengikuti prosedur kerja

yang ditetapkan. Prosedur tersebut biasanya dituangkan dalam

bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara penerapan standar operasional prosedur dengan

kejadian penyakit akibat kerja pada pekerja di PT. Pelindo

(Persero) Regional IV cabang Makassar New Port. Hal ini di

karenakan Prosedur kerja yang ada di perusahaan sudah di

terapkan oleh pekerja dengan baik, seperti mengoperasikan alat

sesuai dengan prosedur, menggunakan APD pada saat bekerja

dan menggunakan alat pengaman saat mengoperasikan alat.

Meskipun sebagian besar pekerja sudah menerapkan SOP dengan

baik namun masih ada beberapa pekerja yang pernah mengalami

penyakit akibat kerja, kejadian penyakit akibat kerja yang paling


banyak dikeluhkan adalah nyeri pada punggung bawah yaitu

sebanyak 51 responden (74%). hal ini bukanlah disebabkan karena

tidak menerapkan prosedur akan tetapi kemungkinan dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Andani) bahwa tidak ada

hubungan antara penerapan standar operasional prosedur dengan

kejadian penyakit akibat kerja pada pekerja bagian gilingan PG.

Tasikmadu, dengan nilai P value (1,000)>0,05. Nilai RP pada

penelitian ini sebesar 1,061 artinya bahwa responden yang

menerapkan standar operasional prosedur tidak baik 1,061 kali

berisiko mengalami kejadian penyakit akibat kerja dibandingkan

dengan seseorang yang menerapkan standar operasional prosedur

yang baik. Nilai CI 0,684-1,646, yaitu mencakup angka 1, maka

dapat disimpulkan penerapan standar operasional prosedur belum

tentu merupakan faktor risiko terjadinya penyakit akibat kerja di PG.

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, sehingga standar operasional

prosedur tidak berhubungan langsung dengan kejadian penyakit

akibat kerja.

Hal ini didukung oleh penelitian Alfidyani (2020) bahwa

berdasarkan uji chi square diperoleh nilai yang tidak signifikansi p-

<0,819 sehingga tidak terdapat hubungan antara praktik penerapan

SOP dengan terjadinya resiko penyakit akibat kerja pada pekerja di

bagian cutting Industri Garmen Kota Semarang.


2. Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

dengan Produktivitas Kerja

Penerapan standard operating procedure (SOP) merupakan

salah satu upaya yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam

peningkatan pelayanan pelanggan itu pada setiap unit kerja dari

perusahaan.

Menurut Ramadhan (2019) jika dalam perusahaan tidak ada

SOP (standar operasional prosedur) maka pekerjaan tidak akan

terselesaikan dengan terarah dan cenderung akan menimbulkan

beberapa masalah pada karyawan, tidak mencapai target

perusahaan dan kesulitan dalam melakukan pekerjaan. Dan

sebaliknya jika dalam perusahaan terdapat SOP (Standar

Operasional Prosedur) maka pekerjaan akan dapat terselesaikan

terarah, sesuai target perusahaan dan tidak menimbulkan kesulitan

dalam melakukan pekerjaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti bahwa ada hubungan antara penerapan SOP dengan

produktivitas kerja pada pekerja di PT.Pelindo (Persero) Regional

IV cabang Makassar New Port. Presentasi pekerja yang

menerapkan SOP dan produktivitas kerja yang cukup sebanyak 32

orang (24.6%) sedangkan pekerja yang tidak menerapkan SOP

dan produktivitas kerja yang kurang sebanyak 12 orang (19.4).

adanya hubungan dalam penelitian dikarenakan Prosedur kerja


pada perusahaan sudah diterapkan dengan baik, sebagian besar

pekerja berpendapat bahwa dengan diterapkannya prosedur kerja

maka dapat membuat pekerjaan lebih singkat dan cepat dalam

mencapai target perusahaan. Adapun pekerjaan tambahan yang

diberikan oleh atasan dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan

jumlah dari hasil pekerjaan yang ditangani selalu memenuhi target

yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Darmayanti) bahwa

operasional prosedur berpengaruh positif dalam produktivitas,

besarnya koefisien determinasi (KD)=84,3% dipengaruhi oleh

standar operasional prosedur, hasil dari perhitungan analisa

koefisien korelasi didapat nilai r sebesar 0.921 (mendekati 1),

artinya standar operasional prosedur mempunyai pengaruh yang

positif dan sangat kuat terhadap produktivitas, hasil pengujian uji T

menerangkan bahwa variabel standar operasional prosedur

mempunyai pengaruh parsial terhadap variabel Y (produktivitas),

dan uji F didapat nilai p-valuenya sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai

alpha yaitu 0,05 maka variabel standar operasional prosedur

secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas

karyawan.sehingga hipotesis ini terbukti.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Agil (2018)

bahwa standar operasional prosedur berpengaruh terhadap

produktivitas yang ditunjukan dengan perolehan hasil analisis


koefisien determinasi dimana nilai R Square sebesar 0,676 atau

67,6% yang artinya variabel dependen yaitu standar operasional

variabel mempengaruhi variabel independen yaitu produktivitas

dimana sisanya 32,4% dipengaruhi oleh variabelvariabel lain yang

tidak diteliti oleh peneliti.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya

adalah:

1. Adanya shift kerja yang di terapkan diperusahan sehingga peneliti

kesulitan untuk menjangkau beberapa dari pekerja terutama pada

pekerja yang bekerja pada shift kerja malam dan sore.

2. Beberapa pekerja mendapatkan pekerjaan tambahan sehingga sulit

untuk membagi waktu istirahat untuk mengisi kuesioner.

3. Keterbatasan waktu saat membagikan kuesioner dikarenakan

peneliti mengambil waktu istirahat pekerja pada saat membagikan

kuesioner agar tidak menggangu pada saat responden bekerja.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan penerapan

Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan Kejadian Penyakit Akibat

Kerja (PAK) dan Produktivitas Kerja di PT.Pelindo (Persero) Regional

IV cabang Makassar New Port Tahun 2022 dapat ditarik kesimpulan,

sebagai berikut:

1. Tidak ada hubungan antara penerapan Standar Operasional

Prosedur (SOP) dengan kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada

pekerja bagian bongkar muat di PT.Pelindo (Persero) Regional IV

cabang Makassar New Port.

2. Ada hubungan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

dengan produktivitas kerja pada pekerja bagian bongkar muat di

PT.Pelindo (Persero) Regional IV cabang Makassar New Port.

B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan, maka peneliti pun memberikan

saran sebagai berikut:

1. Diharapkan pekerja lebih meningkatkan lagi sikap patuh terhadap

prosedur untuk meminimalisir tingkat kesalahan dan mengurangi

resiko kejadian penyakit akibat kerja.

2. Dalam upaya meningkatkan produktivitas, pekerja harus bekerja

sesuai prosedur sehingga pekerjaan lebih singkat dan cepat dalam

mencapai target perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA
Abarca, R. M. (2021). Analisis Standard Operating Procedure
Penyelesaian Klaim Pada Produk Davestera Optima Syariah BRI
Life Cabang Pandeglang. Nuevos sistemas de comunicación e
información, 2013–2015.
Agil, T. (2018). Pengaruh Implementasi Standar Operasional Prosedur
Kerja Terhadap Peningkatan Produktivita. In Advanced Optical
Materials (Vol. 10, Nomor 1).
Aprilyanti, S. (2017). Pengaruh Usia dan Masa Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja (Studi Kasus: PT. OASIS Water International
Cabang Palembang). Jurnal Sistem dans Manajemen Industri,
1(2), 68. https://doi.org/10.30656/jsmi.v1i2.413
Ayu, S., Jayadipraja, E. A., & Harun, A. A. (2019). Hubungan Penerapan
Standar Operasional Prosedur dan Pelatihan Dengan Kejadian
Kecelakaan Kerja pada Karyawan di PT PLN Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan Kota Kendari. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 9(2), 170–177.
Bahri, S. (2021). Hubungan faktor perilaku pekerja dengan kejadian
penyakit akibat kerja The Relationship between The Incidence of
Occupational Diseases (Study of literature). 21(1), 153–163.
Budiarso, E. P., & Widagdo, S. (2022). Pengaruh Penerapan Sop
(Standard Operating Procedure), Sistem Penghargaan (Reward
System), Pelatihan Dan Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Pada Karyawan Pt. Bpr Wilis Jember.
Dalimunthe, K. T., & Mithami, D. B. (2018). Hubungan Pengetahuan,
Sikap, dan Tindakan Terhadap Pemakaian Alat Pelindung Diri
(APD) pada Pekerja Las Besi di Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018. Jurnal Stikna, 02(02), 47–
54. https://www.jurnalstikna.com/index.php/js/article/view/24
Dewi, N. P. (2018). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan
Pekerja Dalam Melakukan Standard Operation Procedure.
Skripsi, 105101003244, 72–79.
Diyas, W. N. (2020). Pengaruh penerapan standar operasional prosedur
(sop) serta keselamatan dan kesehatan kerja (k3) terhadap
tingkat kecelakaan kerja pada karyawan.
Fortuna, L. N. (2021). Evaluasi Penerapan Standard Operating Procedure
pada Cashsales di Perusahaan TIKI. Nuevos sistemas de
comunicación e información, 2013–2015.
Hakim, R. K. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas
Karyawan Pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Batu. 1–
118.
Hariyono, W. (2017). Standar Operasional Prosedur Bidang Pada Unit
Sarana Pt. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6
Yogyakarta. Teknoin, 22(7), 540–550.
https://doi.org/10.20885/teknoin.vol22.iss7.art8
Hasrinal, H., Diflaizar, D., & Sary, A. N. (2019). Hubungan penerapan
standar operasional prosedur dan pemakaian alat pelindung diri
dengan kejadian kecelakaan kerja di pt igasar kota
padang. Ensiklopedia of Journal, 2(1).
Herdian, s. W. (2018). Analisis disiplin kerja, motivasi kerja dan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan pada pt. Pelabuhan
indonesia iii (persero) cabang tanjung emas semarang. SkripsI.
Latif Abdul, W. W. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Biro Penggadaan. Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Karyawan Pada Biro Penggadaan, 19(1).
MacPherson, J. I., Marcotte, D. L., & Jordan, J. E. (2018). The NRC
atmospheric research aircraft. Canadian Aeronautics and Space
Journal, 47(3), 147–157.
Manting, L., & Sudarwanto, P. B. (2020). The Implementasi Standar
Operasional Prosedur Penyelenggaraan Pendidikan di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tangerang. Jurnal Madani:
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, 3(2), 196–201.
https://doi.org/10.33753/madani.v3i2.116
Marchianti, A., Nurus Sakinah, E., & Diniyah, N. et al. (2017). Pengaruh
Penerapan Sop Dan System Penghargaan Terhadap
Produktifitas Kerja Pada Karyawan Bagian Distribusi Pada Pt
Unirama Duta Niaga Surabaya. In Efektifitas Penyuluhan Gizi
pada Kelompok 1000 HPK dalam Meningkatkan Pengetahuan
dan Sikap Kesadaran Gizi (Vol. 3, Nomor 3).
Maria, U., & Sarzuli, T. (2017). Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal
Terhadap Kepatuhan Pekerja Dalam Melaksanakan Standar
Prosedur Operasional Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah
Yogyakarta Unit Ii. Jurnal Medicoeticolegal
Mufti aspiyah, s. martono. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan
Kerja dan Pelatihan pada Produktivitas Kerja. Management
Analysis Journal, 5(4), 339–346.
https://doi.org/10.15294/maj.v5i4.12712
Muliadi, M. (2019). Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Melalui
Semangat Kerja. TASAMUH: Jurnal Studi Islam, 11(1), 87–104.
https://doi.org/10.47945/tasamuh.v11i1.174
Nur Inayah. (2018). Pengaruh Sop (Standar Operasi Prosedur) Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Pt Bni 46
(Persero) Tbk Cabang Mattoangin Di Kota Makassar.
46(10600112078).
Panjaitan, M. (2017). Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan. Jurnal Manajemen, 3(2), 1–5.
http://ejournal.lmiimedan.net/index.php/jm/article/view/7/7
Pradana Dimas, dandi. (2021). Pengaruh penerapan sistem penggajian
dan standard operating procedure terhadap sistem informasi
akuntansi di koperasi sejahtera bersama kabupaten
tulungagung. Nuevos sistemas de comunicación e información,
2013–2015.
Putri suci. (2018). Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja terhadap
Produktivitas Kerja pegawaipada Kantor Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Belopa.
Rismayadi, B. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
karyawan (Studi Kasus pada CV Mitra Bersama Lestari Tahun
2014).
Salawati, L. (2018). The calcium kinetics and inositol trisphosphate
receptor properties shape the asymmetric timing window of
coincidence detection. Journal of Neuroscience, 28(17),
Santoso, E. G., & Rahardjo, J. (2018). Standarisasi , Monitoring , dan
Compliance Kebersihan dan K3. Jurnal Titra, Vol. 4, No. 1,
Januari 2016, pp. 115-120, 4(1), 115–120.
Sarker, A. R., Sultana, M., Mahumud, R. A., Ahmed, S., Ahmed, M. W.,
Hoque, M. E., Islam, Z., Gazi, R., & Khan, J. A. M. (2016).
Effects of occupational illness on labor productivity: A
socioeconomic aspect of informal sector workers in urban
Bangladesh. Journal of Occupational Health, 58(2),
Seprianto, A. (2018). Evaluasi postur kerja dan beban kerja fisik
menggunakan metode qec (quick exposure check) pada ukm
pembuatan paving batako (studi kasus ukm batako elang jaya
colomadu). 1–3.
Sitepu, P. (2020). Pemicu Penyakit Akibat Kerja Pada Pekerja.
http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/7n62d
Soemarko, D. S. (2017). Penyakit Akibat Kerja “Identifikasi dan rehabilitasi
kerja.” K3 Expo Seminar SMESCO, April, 1–6.
Suarniti, L. P. (2017). Risiko Ergonomi Penyakit Akibat Kerja Pada
Pekerja. (Dental Health Journal), 3(2), 113–123.
Sudarmin, N. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan pada bank danamon simpan pinjam. Jurnal Kajian
Ekonomi Islam (Maqdis), 3(1),
Sukmajaya, T. (2018). Pengaruh Pelatihan Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Umkm
Sentra Industri Keripik …. 14–31.
https://eprints.umm.ac.id/39832/
Syahdan, F. (2017). Hubungan Antara Keterampilan Kerja Dengan
Produktivitas Kerja. Psikoborneo, 5(1), 1–10. h
Tannady, H., Santoso, C. H., Kelly, M., & Yulianto. (2017). Mengukur
produktivitas kerja karyawan seven eleven mangga dua. Journal
of Industrial Engineering & Management Systems, 8(2), 1–6.
https://journal.ubm.ac.id/index.php/jiems/article/view/119
Taufiq, A. R. (2019). Penerapan Standar Operasional Prosedur (Sop) Dan
Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit. Jurnal Profita, 12(1), 56.
https://doi.org/10.22441/profita.2019.v12.01.005
Tri, R. (2021). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Akibat
Kerja Pada Karyawan Smelter ’X’Industri Tahun 2020. Journal of
Baja Health Science, 1(2), 156–167. http://ejournal.lppm-
unbaja.ac.id/index.php/adkes/article/view/1488
Ulfa, E. H. (2020). Peranan pelatihan dalam upaya peningkatan
produktivitas kerja karyawan di lingkungan departemen
pekerjaan umum. Sell journal, 5(1), 55.
Utami, A. R. D. (2020). Terapan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. HIGEIA (Journal of Public
Health Research and Development), 4(Special 1), 77-88.
Ridley, J. (2018). Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (Ikhtisar). Edisi Ke-3
(Alih Bahasa: Soni Astantro, S.Si). Jakarta: Erlangga
Wulandari, D. W. (2018). Pengendalian Potensi Bahaya Kebisingan Di
Area Product Handling Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
Akibat Kerja Di Pt Tri Polyta. Jurnal Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret, 58.
Yanti, S. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Pegawai Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Aceh. Ekonomi,
2(1).

L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


(SOP) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
DAN PRODUKTIVITAS KERJA DI PT. PELABUHAN
INDONESIA (PERSERO) REGIONAL IV CABANG
MAKASSAR NEW PORT TAHUN 2022

No. Kuesioner (Diisi oleh panitia)

Tanggal pengisian :

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : laki-laki perempuan

4. Status pernikahan : menikah Belum menikah

5. Pendidikan Terakhir :

6. Lama kerja : Tahun Bulan

7. Unit kerja :

II.PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda cheklist (√) pada

salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda

2. Setiap pertanyaan membutuhkan satu jawaban saja

3. Mohon memberikan jawaban yang benar

4. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/Ibu

mengembalikan kepada yang menyerahkan kuesioner.


1. Standar Operasional Prosedur

1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. TS = Tidak Setuju
4. STS = Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Pekerja harus mengikuti prosedur
kerja yang telah di tetapkan oleh
perusahan
2. Pekerja melakukan pekerjaan
sesuai dengan wewenang yang
diberikan
3. SOP yang diterapkan dapat
membuat pekerjaan lebih singkat
dan cepat dalam mencapai target
perusahaan
4. Dengan adanya penerapan SOP
pekerjaan yang saya lakukan dapat
berpengaruh terhadap produksi
5. Dengan adanya penerapan SOP
pekerjaan yang saya lakukan tidak
berubah
6. Prosedur yang di standarkan sesuai
dengan kemampuan pegawai
7. Dalam melakukan pekerjaan,
anggota tubuh harus berada dalam
posisi yang tepat untuk melakukan
pekerjaan tersebut?
8. Dalam mengoperasikan mesin
anggota tubuh harus selalu dalam
keadaan sehat tidak dalam keadaan
mengantuk?
9. Saya harus menggunakan APD di
area kerja sesuai standart yang
berlaku di perusahaan
10. Pekerja harus menggunakan alat
pengaman saat sedang
mengoperasikan alat
No. Pertanyaan SS S TS STS
11. Pekerja harus menjaga peralatan
keselamatan tetap berfungsi
12. Pekerja harus menggunakan
peralatan kerja sesuai fungsinya
13. Pekerja harus menggunakan mesin/
peralatan dengan kecepatan yang
sesuai prosedur?
14. Pekerja harus menjaga peralatan
kerja anda agar tetap berfungsi
dengan baik
15. Pekerja mengoperasikan alat atau
mesin dengan peralatan safety pada
mesin yang digunakan

2. Penyakit Akibat Kerja (PAK)

No Jawaban
Pertanyaan
. Ya Tidak
1. Saya pernah menghirup bau menyengat, yang
mengakibatkan saya keracunan/gangguan
pernafasan saat melakukan pekerjaan di area
produksi.
2. Anggota tubuh saya pernah terkena larutan atau
terkena percikan zat kimia di ruang produksi
sehingga kulit saya mengalami dermatosis
3. Saya pernah mengalami gangguan pernafasan
yang disebabkan oleh paparan debu di erea kerja
4. Saya mengalami gangguan pada mata yang
disebabkan oleh paparan sinal ultraviolet
5. Saya pernah mengalami strees akibat dari
suasana kerja yang monoton/beban kerja terlalu
berat
6. Saya pernah mengalami kelelahan fisik akibat
dari posisi kerja yang salah
7. Saya pernah mengalami nyeri punggung bawa
8. saya pernah mengalami pusing akibat dari
temperatur suhu yang tinggi
3. Produktivitas Kerja

No Jawaban
Pertanyaan
. Ya Tidak
1. Saya mampu bekerja sesuai dengan target
perusahaan
2. Saya mampu bekerja sesuai dengan standar
perusahaan
3. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
tambahan yang diberikan oleh atasan dengan
tepat waktu
4. Jumlah dari hasil pekerjaan yang saya tangani
selalu memenuhi target yang telah ditetapkan
5. Mutu dari hasil kerja saya telah memenuhi
standar yang telah ditetapkan
6. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat
pada waktunya
7. Saya diharuskan mengikuti aturan yang telah
ditetapkan agar target perusahaan tercapai
8. Saya diharuskan bekerja dengan teliti, cepat
dan disiplin agar menghasilkan kualitas kerja
yang ditetapkan
9. Saya dan rekan-rekan kerja memiliki sikap
profesional dalam kerja
10. Saya selalu memakimalkan waktu yang
tersedia untuk aktivitas lain
Statistics
Penyakit
Status Penera Akibat
Pendidikan Lama Unit Perka pan Kerja Produktiv
Umur Terakhir Kerja Kerja winan SOP (PAK) itas Kerja
LAMPIRAN
N Valid 2 77 77 77 77 77 77 77 77
Missing LAYOUT
0 HASIL
0 PENGOLAHAN
0 0 0 DATA 0 0 0
Mean 3.14 1.51 1.4416 1.4935 1.4286
Notes
Output Created 21-AUG-2022 12:26:25
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
77
Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=UMR PNDDKN
LK UK SK X Y1 Y2
/STATISTICS=MEAN
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.03

Frequency Table

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 15 - 19 Tahun 1 1.3 1.3 1.3
20 - 24 Tahun 22 28.6 28.6 29.9
25 - 29 Tahun 31 40.3 40.3 70.1
30 - 34 Tahun 14 18.2 18.2 88.3
35 - 39 Tahun 6 7.8 7.8 96.1
40 - 44 Tahun 3 3.9 3.9 100.0
Total 77 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D3 6 7.8 7.8 7.8
S1 17 22.1 22.1 29.9
SMA 30 39.0 39.0 68.8
SMK 24 31.2 31.2 100.0
Total 77 100.0 100.0

Lama Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 - 4 Tahun 41 53.2 53.2 53.2
5 - 9 Tahun 33 42.9 42.9 96.1
10 - 14 Tahun 3 3.9 3.9 100.0
Total 77 100.0 100.0

Unit Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Container crane 9 11.7 11.7 11.7
FOREMAN 8 10.4 10.4 22.1
PLANNER 8 10.4 10.4 32.5
RTG 28 36.4 36.4 68.8
TT 24 31.2 31.2 100.0
Total 77 100.0 100.0

Status Perkawinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Belum menikah 43 55.8 55.8 55.8
menikah 34 44.2 44.2 100.0
Total 77 100.0 100.0

Penerapan SOP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Diterapkan 43 55.8 55.8 55.8
Tidak Diterapkan 34 44.2 44.2 100.0
Total 77 100.0 100.0

Penyakit Akibat Kerja (PAK)


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Terjadi 39 50.6 50.6 50.6
Tidak Terjadi 38 49.4 49.4 100.0
Total 77 100.0 100.0

Produktivitas Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Terlaksana
44 57.1 57.1 57.1
Produktivitas Kerja
Tidak Terlaksana
33 42.9 42.9 100.0
Produktivitas Kerja
Total 77 00.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Penerapan SOP *
Penyakit Akibat Kerja 77 100.0% 0 0.0% 77 100.0%
(PAK)
Penerapan SOP *
77 100.0% 0 0.0% 77 100.0%
Produktivitas Kerja

Penerapan SOP * Penyakit Akibat Kerja (PAK)


Crosstab
Penyakit Akibat
Kerja (PAK)
Tidak
Terjadi Terjadi Total
Penerapan SOP Diterapkan Count 22 21 43
Expected Count 21.8 21.2 43.0
% within
51.2% 48.8% 100.0%
Penerapan SOP
Tidak Diterapkan Count 17 17 34
Expected Count 17.2 16.8 34.0
% within
50.0% 50.0% 100.0%
Penerapan SOP
Total Count 39 38 77
Expected Count 39.0 38.0 77.0
% within
50.6% 49.4% 100.0%
Penerapan SOP

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2-
Value df (2-sided) sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-
.010a 1 .919
Square
Continuity
.000 1 1.000
Correctionb
Likelihood Ratio .010 1 .919
Fisher's Exact
1.000 .551
Test
Linear-by-Linear
.010 1 .920
Association
N of Valid
77
Cases
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.78.
b. Computed only for a 2x2 table

Penerapan SOP * Produktivitas Kerja


Crosstab
Produktivitas Kerja
Tidak
Terlaksana Terlaksana
Produktivita Produktivitas
s Kerja Kerja Total
Penerapan SOP Diterapkan Count 32 11 43
Expected
24.6 18.4 43.0
Count
% within
Penerapan 74.4% 25.6% 100.0%
SOP
Tidak Diterapkan Count 12 22 34
Expected
19.4 14.6 34.0
Count
% within
Penerapan 35.3% 64.7% 100.0%
SOP
Total Count 44 33 77
Expected
44.0 33.0 77.0
Count
% within
Penerapan 57.1% 42.9% 100.0%
SOP

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 11.868a 1 .001
Continuity
10.324 1 .001
Correctionb
Likelihood Ratio 12.117 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear
11.714 1 .001
Association
N of Valid Cases 77
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.57.
b. Computed only for a 2x2 table
Statistics
Pekerja SOP yang Dengan adanya Dengan
Pekerja harus melakukan diterapkan penerapan SOP adanya
mengikuti pekerjaan dapat membuat pekerjaan yang penerapan
prosedur sesuai pekerjaan lebih saya lakukan SOP
kerja yang dengan singkat dan dapat pekerjaan
telah di wewenang cepat dalam berpengaruh yang saya
tetapkan oleh yang mencapai target terhadap lakukan tidak
perusahan diberikan perusahaan produksi berubah
N Valid 77 77 77 77 77
Missing 0 0 0 0 0

Statistics
Dalam melakukan Dalam Saya harus Pekerja
pekerjaan, mengoperasika menggunak harus
Prosedur anggota tubuh n mesin an APD di menggunak
yang di harus berada anggota tubuh area kerja an alat
standarkan dalam posisi yang harus selalu sesuai pengaman
sesuai tepat untuk dalam keadaan standart saat
dengan melakukan sehat tidak yang sedang
kemampuan pekerjaan dalam keadaan berlaku di mengopera
pegawai tersebut? mengantuk? perusahaan sikan alat
N Valid 77 77 77 77 77
Missing 0 0 0 0 0

Statistics
Pekerja harus Pekerja
Pekerja menggunakan Pekerja harus mengoperasik
harus mesin/ menjaga an alat atau
Pekerja harus menggunak peralatan peralatan mesin dengan
menjaga an dengan kerja anda peralatan
peralatan peralatan kecepatan yang agar tetap safety pada
keselamatan kerja sesuai sesuai berfungsi mesin yang
tetap berfungsi fungsinya prosedur? dengan baik digunakan
N Valid 77 77 77 77 77
Missing 0 0 0 0 0

Statistics
Saya pernah
menghirup bau
menyengat, Anggota tubuh Saya
yang saya pernah Saya pernah Saya pernah
mengakibatkan terkena larutan mengalami mengalami mengalami
saya atau terkena gangguan gangguan strees
keracunan/gang percikan zat pernafasan pada mata akibat dari
guan kimia di ruang yang yang suasana
pernafasan saat produksi disebabkan disebabkan kerja yang
melakukan sehingga kulit oleh paparan oleh paparan monoton/be
pekerjaan di saya mengalami debu di erea sinal ban kerja
area produksi. dermatosis kerja ultraviolet terlalu berat
N Valid 77 77 77 77 77
Missing 0 0 0 0 0

Statistics
saya pernah
Saya pernah mengalami Saya mampu
mengalami Saya pernah pusing akibat Saya mampu bekerja
kelelahan fisik mengalami dari bekerja sesuai
akibat dari nyeri temperatur sesuai dengan
posisi kerja punggung suhu yang dengan target standar
yang salah bawa tinggi perusahaan perusahaan
N Valid 77 77 77 77 77
Missing 0 0 0 0 0

Statistics
Saya dapat Jumlah dari Saya
menyelesaika hasil diharuskan
n pekerjaan pekerjaan Mutu dari mengikuti
tambahan yang saya hasil kerja aturan yang
yang tangani selalu saya telah Saya mampu telah
diberikan oleh memenuhi memenuhi menyelesaika ditetapkan
atasan target yang standar yang n pekerjaan agar target
dengan tepat telah telah tepat pada perusahaan
waktu ditetapkan ditetapkan waktunya tercapai
N Valid 77 77 77 77 77
Missing 0 0 0 0 0

Statistics
Saya diharuskan bekerja Saya dan rekan-rekan Saya selalu
dengan teliti, cepat dan kerja memiliki sikap memakimalkan
disiplin agar menghasilkan profesional dalam waktu yang tersedia
kualitas kerja yang ditetapkan kerja untuk aktivitas lain
N Valid 77 77 77
Missing 0 0 0

Frequency Table
Pekerja harus mengikuti prosedur kerja yang telah di tetapkan oleh perusahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 13 16.9 16.9 16.9
S 57 74.0 74.0 90.9
SS 7 9.1 9.1 100.0
Total 77 100.0 100.0

Pekerja melakukan pekerjaan sesuai dengan wewenang yang diberikan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 15 19.5 19.5 19.5
S 55 71.4 71.4 90.9
SS 7 9.1 9.1 100.0
Total 77 100.0 100.0

SOP yang diterapkan dapat membuat pekerjaan lebih singkat dan cepat dalam mencapai
target perusahaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 15 19.5 19.5 19.5
S 49 63.6 63.6 83.1
SS 13 16.9 16.9 100.0
Total 77 100.0 100.0

Dengan adanya penerapan SOP pekerjaan yang saya lakukan dapat berpengaruh terhadap
produksi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 16 20.8 20.8 20.8
S 50 64.9 64.9 85.7
SS 11 14.3 14.3 100.0
Total 77 100.0 100.0

Dengan adanya penerapan SOP pekerjaan yang saya lakukan tidak berubah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 37 48.1 48.1 48.1
S 36 46.8 46.8 94.8
SS 4 5.2 5.2 100.0
Total 77 100.0 100.0

Prosedur yang di standarkan sesuai dengan kemampuan pegawai


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 14 18.2 18.2 18.2
S 50 64.9 64.9 83.1
SS 13 16.9 16.9 100.0
Total 77 100.0 100.0

Dalam melakukan pekerjaan, anggota tubuh harus berada dalam posisi yang tepat untuk
melakukan pekerjaan tersebut?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 13 16.9 16.9 16.9
S 38 49.4 49.4 66.2
SS 26 33.8 33.8 100.0
Total 77 100.0 100.0

Dalam mengoperasikan mesin anggota tubuh harus selalu dalam keadaan sehat tidak
dalam keadaan mengantuk?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 39 50.6 50.6 50.6
SS 38 49.4 49.4 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya harus menggunakan APD di area kerja sesuai standart yang berlaku di perusahaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 37 48.1 48.1 48.1
SS 40 51.9 51.9 100.0
Total 77 100.0 100.0

Pekerja harus menggunakan alat pengaman saat sedang mengoperasikan alat


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 24 31.2 31.2 31.2
S 41 53.2 53.2 84.4
SS 12 15.6 15.6 100.0
Total 77 100.0 100.0

Pekerja harus menjaga peralatan keselamatan tetap berfungsi


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 37 48.1 48.1 48.1
SS 40 51.9 51.9 100.0
Total 77 100.0 100.0

Pekerja harus menggunakan peralatan kerja sesuai fungsinya


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 24 31.2 31.2 31.2
S 45 58.4 58.4 89.6
SS 8 10.4 10.4 100.0
Total 77 100.0 100.0

Pekerja harus menggunakan mesin/ peralatan dengan kecepatan yang sesuai prosedur?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid S 39 50.6 50.6 50.6
SS 38 49.4 49.4 100.0
Total 77 100.0 100.0

Pekerja harus menjaga peralatan kerja anda agar tetap berfungsi dengan baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 15 19.5 19.5 19.5
S 44 57.1 57.1 76.6
SS 18 23.4 23.4 100.0
Total 77 100.0 100.0
Pekerja mengoperasikan alat atau mesin dengan peralatan safety pada mesin yang
digunakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TS 2 2.6 2.6 2.6
S 44 57.1 57.1 59.7
SS 31 40.3 40.3 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya pernah menghirup bau menyengat, yang mengakibatkan saya keracunan/gangguan


pernafasan saat melakukan pekerjaan di area produksi.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 53 68.8 68.8 68.8
YA 24 31.2 31.2 100.0
Total 77 100.0 100.0

Anggota tubuh saya pernah terkena larutan atau terkena percikan zat kimia di ruang
produksi sehingga kulit saya mengalami dermatosis
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 75 97.4 97.4 97.4
YA 2 2.6 2.6 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya pernah mengalami gangguan pernafasan yang disebabkan oleh paparan debu di erea
kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 59 76.6 76.6 76.6
YA 18 23.4 23.4 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya mengalami gangguan pada mata yang disebabkan oleh paparan sinal ultraviolet
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 65 84.4 84.4 84.4
YA 12 15.6 15.6 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya pernah mengalami strees akibat dari suasana kerja yang monoton/beban kerja terlalu
berat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 62 80.5 80.5 80.5
YA 15 19.5 19.5 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya pernah mengalami kelelahan fisik akibat dari posisi kerja yang salah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 56 72.7 72.7 72.7
YA 21 27.3 27.3 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya pernah mengalami nyeri punggung bawa


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 20 26.0 26.0 26.0
YA 57 74.0 74.0 100.0
Total 77 100.0 100.0

saya pernah mengalami pusing akibat dari temperatur suhu yang tinggi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 34 44.2 44.2 44.2
YA 43 55.8 55.8 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya mampu bekerja sesuai dengan target perusahaan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 28 36.4 36.4 36.4
YA 49 63.6 63.6 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya mampu bekerja sesuai dengan standar perusahaan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 24 31.2 31.2 31.2
YA 53 68.8 68.8 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tambahan yang diberikan oleh atasan dengan tepat
waktu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 26 33.8 33.8 33.8
YA 51 66.2 66.2 100.0
Total 77 100.0 100.0

Jumlah dari hasil pekerjaan yang saya tangani selalu memenuhi target yang telah
ditetapkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 34 44.2 44.2 44.2
YA 43 55.8 55.8 100.0
Total 77 100.0 100.0

Mutu dari hasil kerja saya telah memenuhi standar yang telah ditetapkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 20 26.0 26.0 26.0
YA 57 74.0 74.0 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 30 39.0 39.0 39.0
YA 47 61.0 61.0 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya diharuskan mengikuti aturan yang telah ditetapkan agar target perusahaan tercapai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 26 33.8 33.8 33.8
YA 51 66.2 66.2 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya diharuskan bekerja dengan teliti, cepat dan disiplin agar menghasilkan kualitas kerja
yang ditetapkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 33 42.9 42.9 42.9
YA 44 57.1 57.1 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya dan rekan-rekan kerja memiliki sikap profesional dalam kerja


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 31 40.3 40.3 40.3
YA 46 59.7 59.7 100.0
Total 77 100.0 100.0

Saya selalu memakimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK 35 45.5 45.5 45.5
YA 42 54.5 54.5 100.0
Total 77 100.0 100.0
LAMPIRAN 3
MASTER TABEL
HUBUNGAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DENGAN KEJADIAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA (PAK) DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA DI PT.PELINDO (PERSERO) REGIONAL IV
CABANG MAKASSAR NEW PORT TAHUN 2022
HUBUNGAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) DAN PRODUKTIVITAS KERJA DI PT. PELABUHAN INDONESIA (PERSERO) REGIONAL IV CABANG MAKASSAR NEW PORT TAHUN 2022

Status Standar Operasioanl Prosedur (SOP) Penyakit Akibat Kerja (PAK) Produktivitas Kerja
No. Nama Umur JK Pendidikan Lama Kerja Unit Kerja
perkawinan PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10PK11PK12PK13PK14PK15 T % PAK1 PAK2 PAK3 PAK4 PAK5 PAK6 PAK7 PAK8 T % P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 T %
1. Imam satyabudi H 20 thn L Belum menikah SMK 2 thn Container crane 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90
2. solikin 26 thn L menikah SMK 3 thn Container crane 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 37 62 0 0 1 0 0 1 0 0 2 25 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 5 50
3. Ahmad albar 32 thn L menikah SMA 4 thn 2 bln Container crane 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 50 83 0 0 0 0 0 1 1 0 2 25 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80
4. Muhammad taufik 21 thn L Belum menikah SMA 3 thn Container crane 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 37 62 1 0 0 0 0 0 1 1 3 37,5 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 60
5. Wahyudi 30 thn L Belum menikah SMA 3 thn 2 bln Container crane 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 46 77 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
6. luqman 30 thn L menikah S1 7 thn FOREMAN 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 42 70 0 0 0 1 0 1 1 1 4 50 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 5 50
7. melky kartono A.P 28 thn L Belum menikah S1 1 thn 4 bln RTG 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 4 49 82 1 0 0 1 0 0 1 0 3 37,5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
8. yustrisno 29 thn L Belum menikah S1 6 thn 4 bln FOREMAN 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75 0 0 0 0 0 0 0 1 1 12,5 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 60
9. murtiyodiyanto 28 thn L menikah D3 3 thn 4 bln RTG 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 44 73 1 0 1 0 0 1 1 0 4 50 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 40
10. Suharto 40 thn L menikah SMA 4 thn 2 bln RTG 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 37 62 0 0 0 0 1 0 0 0 1 12,5 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 6 60
11. Muh. Danial 41 thn L menikah SMA 3 thn RTG 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 50 83 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12,5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
12. Abd. Kahar Akbar 29 thn L Belum menikah S1 9 bln RTG 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 46 77 0 0 0 0 0 0 1 1 2 25 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 5 50
13. adnan pratama surya 25 thn L Belum menikah SMA 1 thn 7 bln RTG 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 49 82 0 0 0 0 1 0 1 0 2 25 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 6 60
14. toni priharsono 30 thn L Belum menikah D3 11 thn 6 bln FOREMAN 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 47 78 1 0 0 1 0 0 0 1 3 37,5 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 5 50
15. geryam s. saputra 23 thn L Belum menikah SMA 3 thn 6 bln RTG 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 51 85 0 0 0 1 0 1 1 0 3 37,5 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 70
16. wahyu ramadhan 24 thn L Belum menikah D3 5 bln RTG 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 72 1 0 1 1 0 0 1 1 5 62,5 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 6 60
17. Muh. Yahya 25 thn L Belum menikah SMK 3 thn 2 bln Container crane 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 4 3 4 2 4 47 78 0 0 0 0 0 0 0 1 1 12,5 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 70
18. muh. Aswar 22 thn L Belum menikah SMK 1 thn 3 bln Container crane 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 2 4 49 82 0 0 0 0 0 1 0 0 1 12,5 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4 40
19. ahmad muhajir syani 18 thn L Belum menikah SMK 1 bln Container crane 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 49 82 0 0 0 0 0 1 1 0 2 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
20. Marwan kamil 28 thn L Belum menikah S1 1 thn 4 bln Container crane 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 37 62 0 0 0 0 0 0 1 1 2 25 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 60
21. Ahmad 27 thn L Belum menikah S1 3 thn 5 bln RTG 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 52 87 0 0 1 0 1 1 1 1 5 62,5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
22. Muh. Alwi sudawan 26 thn L Belum menikah S1 2 thn 5 bln RTG 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 48 80 0 0 1 0 0 0 0 1 2 25 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70
23. zulfadheli sayuti G 36 thn L Belum menikah SMK 6 thn 3 bln FOREMAN 2 2 2 4 2 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 44 73 0 0 1 0 0 1 1 1 4 50 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4 40
24. tommy 38 thn L menikah SMA 4 thn 8 bln RTG 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 53 88 0 0 0 0 1 1 0 0 2 25 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 5 50
25. abi akbar jibril 35 thn L menikah S1 13 thn 10 blnFOREMAN 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 72 0 0 1 0 0 1 1 1 4 50 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 50
26. rijal B. 23 thn L Belum menikah SMA 3 thn 5 bln RTG 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2 3 37 62 0 0 1 0 0 0 1 1 3 37,5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90
27. fadliansya 26 thn L menikah SMA 4 thn RTG 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 52 87 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12,5 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 70
28. irwan gambung 31 thn L menikah S1 6 thn 9 bln FOREMAN 3 3 3 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 49 82 1 0 1 0 1 0 1 1 5 62,5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 70
29. muh. Syahrul 24 thn L Belum menikah S1 2 thn 1 bln TT 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 42 70 0 0 0 1 0 0 1 1 3 37,5 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6 60
30. aldi s. 33 thn L menikah SMA 6 thn 5 bln TT 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 51 85 0 0 0 0 0 1 1 1 3 37,5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90
31. muh. Ridwan 25 thn L Belum menikah SMK 5 thn TT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12,5 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 5 50
32. wahyu al imran 33 thn L menikah SMK 6 thn 10 bln TT 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 55 92 1 0 0 1 0 0 1 1 4 50 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 70
33. agus alif dairobi 22 thn L Belum menikah SMA 5 thn 1 bln TT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 48 80 0 0 0 0 0 1 1 1 3 37,5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90
34. yasser arafat 27 thn L menikah D3 5 thn TT 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 37 62 1 0 0 0 0 0 0 0 1 12,5 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 4 40
Status Standar Operasioanl Prosedur (SOP) Penyakit Akibat Kerja (PAK) Produktivitas Kerja
No. Nama Umur JK Pendidikan Lama Kerja Unit Kerja
perkawinan PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10PK11PK12PK13PK14PK15 T % PAK1 PAK2 PAK3 PAK4 PAK5 PAK6 PAK7 PAK8 T % P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 T %
35. muh. Arsy 30 thn L menikah SMA 5 thn 1 bln TT 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 50 83 0 0 0 1 0 0 1 1 3 37,5 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6 60
36. muh. Saikar abrar s. 31 thn L menikah SMA 6 thn RTG 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 43 72 1 1 0 0 1 1 1 1 6 75 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 4 40
37. dedy rusdianto M. 27 thn L menikah SMA 5 thn 2 bln TT 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 97 1 0 0 0 1 0 1 1 4 50 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 6 60
38. arman dahlan 25 thn L Belum menikah SMK 6 thn TT 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 52 87 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12,5 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 5 50
39. muh. Awaluddin 23 thn L menikah SMK 1 thn 3 bln TT 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 58 97 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 70
40. adrian pramana putra 30 thn L menikah D3 5 thn RTG 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 37 62 0 0 1 0 1 0 1 1 4 50 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 60
41. erlangga 26 thn L menikah SMK 4 thn TT 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 37 62 0 0 0 0 0 0 1 1 2 25 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 20
42. muh. Aqbal rahman 28 thn L Belum menikah D3 5 thn 1 bln TT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75 0 0 0 0 0 1 1 1 3 37,5 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 4 40
43. ilham harsidin 36 thn L menikah SMA 6 thn 10 bln TT 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 53 88 1 1 0 0 1 1 1 1 6 75 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3 30
44. habib kusnial fardy 41 thn L menikah S1 11 thn 1 bln FOREMAN 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 37 62 0 0 0 1 0 0 1 1 3 37,5 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 4 40
45. irfan arby 31 thn L menikah S1 6 thn RTG 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75 1 0 0 1 0 0 1 1 4 50 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3 30
46. hendrianus jewaru 26 thn L menikah SMA 5 thn TT 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 77 1 0 0 0 1 0 1 1 4 50 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 6 60
47. ginanjar P 22 thn L Belum menikah SMK 2 thn RTG 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 50 83 1 0 0 1 0 1 1 0 4 50 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 3 30
48. andi Abd ridla fadli 23 thn L Belum menikah SMA 1 thn RTG 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 48 80 0 0 0 0 0 0 1 1 2 25 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7 70
49. amiruddin 22 thn L Belum menikah SMK 1 thn 4 bln RTG 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73 0 0 0 1 1 1 1 0 4 50 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 6 60
50. asri aziz 27 thn L menikah SMA 6 thn 10 bln RTG 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43 72 1 0 0 0 1 0 1 1 4 50 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 60
51. indra arief wijaya M. 24 thn L Belum menikah S1 2 thn 1 bln PLANNER 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 48 80 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12,5 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4 40
52. budiardhi abdul hanif 22 thn L Belum menikah SMK 1 thn RTG 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59 98 0 0 1 0 0 0 1 1 3 37,5 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3 30
53. risman erwin 23 thn L Belum menikah SMK 11 bln RTG 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 90 0 0 1 0 0 1 1 1 4 50 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70
54. andi permana 26 thn L menikah SMK 3 thn 1 bln RTG 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 51 85 1 0 0 0 0 1 1 1 4 50 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6 60
55. andrias 27 thn L menikah SMK 6 thn RTG 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 37 62 0 0 1 0 0 0 1 0 2 25 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 5 50
56. firman 24 thn L Belum menikah SMK 4 thn RTG 3 3 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 3 43 72 1 0 0 0 0 0 1 0 2 25 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 5 50
57. ahmad albar 23 thn L Belum menikah SMA 1 thn 5 bln RTG 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 56 93 1 0 1 0 0 0 1 0 3 37,5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 70
58. nur taufik hidayat 23 thn L Belum menikah SMK 3 thn 4 bln RTG 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 37 62 0 0 0 0 0 0 0 1 1 12,5 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 60
59. irdham 25 thn L Belum menikah SMA 4 thn 3 bln PLANNER 2 2 2 4 2 2 4 3 4 2 4 2 4 4 3 44 73 1 0 1 0 0 0 1 0 3 37,5 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 60
60. firman alamsyah bani 35 thn L menikah S1 5 thn PLANNER 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 37 62 0 0 0 0 0 0 0 1 1 12,5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5 50
61. ilham 27 thn L menikah S1 6 thn PLANNER 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75 1 0 0 0 1 0 1 0 3 37,5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 70
62. herry setiawan 27 thn L Belum menikah SMA 7 thn PLANNER 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 36 60 0 0 1 0 0 0 0 1 2 25 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2 20
63. haryadi 5 htn L Belum menikah SMA 5 thn PLANNER 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 37 62 1 0 1 0 1 1 1 0 5 62,5 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 60
64. Muh. Asrul 29 thn L menikah S1 6 thn PLANNER 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 52 87 0 0 0 1 0 1 1 1 4 50 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 70
65. Nawir 34 thn L menikah SMK 8 thn 8 bln PLANNER 2 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 3 47 78 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 60
66. Rahmat 23 thn L Belum menikah SMK 2 thn 5 bln TT 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 37 62 0 0 0 0 1 0 1 0 2 25 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 80
67. Saptono robert 26 thn L Belum menikah SMK 2 thn 9 bln TT 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 4 2 3 47 78 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12,5 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 60
68. Ardi alan robeth 25 thn L Belum menikah SMA 5 thn TT 4 4 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 44 73 1 0 0 1 1 1 1 1 6 75 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 50
69. Syarif sanusi 25 thn L Belum menikah SMA 6 thn 10 bln TT 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 44 73 1 0 0 0 0 0 1 1 3 37,5 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 5 50
70. Sugeng hardiato 31 thn L menikah SMK 3 thn 6 bln TT 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 48 80 0 0 1 0 0 1 1 1 4 50 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 6 60
71. Muh. Akil rasyied 25 thn L Belum menikah SMA 5 thn TT 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 44 73 1 0 0 0 0 1 1 1 4 50 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50
72. Igd respati mawaswarna22 thn L Belum menikah SMA 3 thn 2 bln TT 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 37 62 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80
73. Sugiarto pasomba 21 thn L Belum menikah SMA 1 thn 9 bln RTG 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 37 62 0 0 0 0 0 0 1 1 2 25 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90
74. Wahyu panca sentosa 22 thn L Belum menikah SMA 1 thn 9 bln TT 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 44 73 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 50
75. Trisfadly 25 thn L menikah SMK 4 thn 5 bln TT 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 50 83 0 0 0 0 0 0 1 1 2 25 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80
76. Syahroni machtah 31 thn L menikah SMA 6 thn 1 bln TT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75 0 0 0 0 0 0 1 0 1 12,5 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 6 60
77. Asdar 36 thn L menikah S1 6 thn 8 bln FOREMAN 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 37 62 1 0 0 0 0 0 1 1 3 37,5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90
LAMPIRAN 4

SK PEMBIMBING
LAMPIRAN 5

SURAT PERMOHONAN IZIN PENGAMBILAN DATA AWAL


LAMPIRAN 6

SURAT PERSETUJUAN PENGAMBILAN DATA AWAL


LAMPIRAN 7

SURAT PERMOHONAN IZIN MENELITI


LAMPIRAN 8

SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN


LAMPIRAN 9

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN DATA


LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI

Gambar 1
Observasi Lokasi Penelitian

Gambar 2
Pengisisan Kuesioner
Gambar 3
Pengisisan Kuesioner
DOKUMENTASI
Gambar 4
Pengisian kuesioner

Gambar 5
Pengisian Kuesioner
Gambar 6
Pengisisan Kuesioner
LAMPIRAN 11
RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
Nama : Hidayat
Stambuk : 14120180152
Agama : Islam
Tempat/Tanggal Lahir : Bulolondong, 30 November 1999
Asal : Luwu kecamatan Lamasi Timur
Alamat : Jl. Lanraki Lorong VII
B. Riwayat Pendidikan
SD tahun (2005-2011) : SDN 490 Bulolondong
SMP tahun (2011-2014) : SMPN 3 Walendrang
SMA tahun (2014-2017) : SMAN 11 Luwu
Perguruan Tinggi : Universitas Muslim Indonesia
(2018-2022) Fakultas Kesehatan Masyarakat
Peminatan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
C. Keluarga
Ayah : Abdul Rahman T
Ibu : Saoda
Saudara :
1. Sri Devi 2. Fatmawati 3. Rosniati 4. Sutrisno 5. Hapil Hamsa
6. Fadli 7. Sahrul 8. Rijal Aswadi

Anda mungkin juga menyukai